Coba uraikan hal-hal yang dapat membuat kalian sulit memaafkan sesama kita. Apakah sikap
tidak memaafkan seperti ini baik? Mengapa demikian? Buktikan jawaban kalian dengan
mengutip ajaran kitab suci atau ajaran religius agama kalian berkaitan dengan
memaafkan/mengampuni sesama, dan komitmen apa yang akan kalian lakukan ke depan
seandainya saja ada orang yang menyakiti/melukai hati Anda secara mendalam, apakah Anda
akan mudah memaafkan atau sulit memaafkan orang tersebut?
Jawaban :
Memaafkan seseorang yang pernah berbuat salah kepada Anda memang sulit, ini bukan
berarti tidak mampu untuk memaafkan. Kita memang dapat memaafkan orang tersebut, tetapi
dalam lubuk hati yang paling dalam pasti masih terdapat luka atau kesalahan yang ia perbuat
sulit untuk dihilangkan. Memaafkan bukanlah suatu hal yang baik jika tidak dari lubuk hati yang
paling dalam, ini sama saja dengan kiasaan musuh dalam selimut. Saat dihadapan orang tersebut
Kita bersikap baik, padahal dalam hati sangat membencinya.
Meskipun begitu terkadang ada saja hambatan yang membuat seseorang sulit untuk
memanfaatkan orang lain seperti luka yang ditimbulkan terlalu sakit dihati atau memang saling
membenci. Banyak sekali alasan dalam pikiran manusia untuk tidak memanfaatkan orang lain,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sifat Arogan
Arogansi adalah sifat buruk dalam diri manusia yang memiliki arti merasa paling benar
sendiri dan tidak mau menganggap orang lain setara dengan dirinya. Orang yang
memiliki sifat ini biasanya jika ada orang yang berbuat salah kepadanya langsung akan
menganggap orang tersebut sebagai musuhnya dan sulit untuk memaafkan orang
tersebut.
2. Harga Diri
3. Kecurigaan
Saat seseorang meminta maaf kepada Anda pasti terdapat suatu kecurigaan dalam hati
dan pikiran Anda, apakah orang yang meminta maaf ini benar-benar tulus atau tidak.
Kecurigaan ini kemudian akan membuat Anda berprasangka buruk terhadap orang
tersebut, prasangka buruk inilah yang menjadi penyebab dari tertutupnya sifat keikhlasan
dan lapang dada dalam memaafkan kesalahan orang lain.
Tanpa disadari ketika berbuat kesalahan terhadap orang lain baik berupa perkataan
maupun tindakan terkadang dapat menimbulkan luka hati yang sangat dalam. Luka
dalam hati yang terlalu menyakitkan ini akan membuat seseorang sulit untuk memaafkan
kesalahan orang lain.
5. Butuh Waktu
Hal selanjutnya yang dapat membuat seseorang sulit untuk memaafkan adalah karena
mereka membutuhkan waktu. Jangan Anda kira memaafkan orang lain membutuhkan
waktu yang singkat, ada sebagian orang yang memang membutuhkan waktu yang lama
untuk memaafkan orang lain. Hal ini terjadi karena rasa sakit yang masih dalam sehingga
membuat mereka membutuhkan waktu menghilangkannya sehingga mampu untuk
memaafkan orang tersebut.
Anda pasti enggan memberi maaf kepada seseorang yang sering mengulangi
kesalahannya. Saat dimaafkan mereka berjanji akan tidak akan mengulanginya, namun
keesokan harinya mereka mengulangi perbuatannya lagi. Hal ini akan membuat orang
yang memberi maaf sulit untuk percaya terhadap apa yang ia ucapkan.
Maaf dan Memaafkan dalam Al-Qur’an merupakan sesuatu hal sangatlah penting diketahui dan
dilakukan oleh kita umat manusia, terutama sebagai umat Muslim. Allah mengajarkan kita
tentang maaf memaafkan sesama manusia, dan sebagai seorang mukmin wajib memaafkannya
seseorang yang khilaf berbuat salah, lalu meminta maaf. Karena memaafkan seseorang yang
meminta maaf merupakan ciri seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
seperti yang sudah tertulis di beberapa ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadist Nabi Muhammad
SAW sebagai berikut:
2. Khudzi al’afwa wa/mur bial’urfi wa-a’ridh ‘ani aljaahiliina; (“Jadilah engkau pema’af
dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang
yang bodoh.”) – (QS. Al-A’raf : 199).
4. In tubduu khayran aw tukhfuuhu aw ta’fuu ‘an suu-in fa-inna allaaha kaana ‘afuwwan
qadiiraan; (“Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau
5. Walaman shabara waghafara inna dzaalika lamin ‘azmi al-umuuri;(“Tetapi orang yang
bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal
yang diutamakan.”) – (QS. Asy-Syura : 43).
Hadist-Hadist Nabi Tentang Memaafkan kesalahan orang lain yang artinya sebagai
berikut:
1. “Tidak halal apabila seorang Muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari. Apabila
telah lewat waktu tiga hari tersebut maka berbicaralah dengannya dan beri salam. Jika ia
menjawab salam maka keduanya akan mendapat pahala dan jika ia tidak membalasnya
maka sungguhlah dia kembali dengan membawa dosanya, sementara orang yang
memberi salah akan keluar dari dosa.”(HR. Muslim).
2. “Pintu-pintu surga akan dibukakan pada hari Senin dan Kamis, lalu Allah akan memberi
ampunan kepada siapapun yang tidak menyekutukan-Nya kecuali seorang laki-laki yang
berpisah dengan saudaranya. Maka Allah berkata: tangguhkanlah kedua orang ini hingga
mereka berdamai, tangguhkanlah kedua orang ini hingga ia berdamai, tangguhkanlah
kedua orang ini hingga mereka berdamai.” (HR. Muslim).
3. “Maukah aku ceritakan kepadamu mengenai sesuatu yang membuat Allah memualiakan
bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab; tentu. Rasul pun
bersabda; Kamu harus bersikap sabar kepada orang yang membencimu, kemudian
memaafkan orang yang berbuat dzalim kepadamu, memberi kepada orang yang
memusuhimu dan juga menghubungi orang yang telah memutuskan silaturahmi
denganmu.”(HR. Thabrani).
4. “Sungguh aku benar-benar tahu akan penghuni neraka yang keluar terakhir dan penghuni
surga terakhir yang masuk kedalamnya, yaitu mereka yang keluar dari nerka dengan
merangkak dan mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh lalu ia
kembali pada Allah(hingga berkali-kali) Allah berkata: Masuklah ke dalam surga karena
sesungguhnya telah menjadi milikmu bagaikan dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau
sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata; Apakah engkau mengejekku. Dikatakan
bahwa itu adalah penghuni surga yang rendah kedudukannya.” (HR. Bukhari).
6. “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah dan jika ada
kebaikan sebesar zarrah, maka Allah akan melipatgandakan dan memberikan pahala yang
besar di sisinya.” (HR. Bukhari).
komitmen yang akan dilakukan ke depan seandainya saja ada orang yang
menyakiti/melukai hati secara mendalam tentu saja akan dengan mudah dimaafkan
selama orang yang membuat kesalahan/khilaf tersebut benar-benar meminta maaf dan
menyesali kasalahannya tersebut.