Anda di halaman 1dari 5

Team 2

TEAM ASSIGNMENT - 1
CHARACTER BUILDING: KEWARGANEGARAAN

Team 2 Members :

1. Yafi Ainul Karim (220182764)


2. Jepri Berliano Sari (2201862796)
3. Senna Puger (2201861332)
4. Ilham Mahadika (2201862253)
5. Mawar Puspadiana (2201862096)

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Team 2

Tugas Kelompok ke-1


(Minggu 3 / Sesi 4)
SOAL:

“Ada berbagai macam pandangan tentang asal usul negara. Ada yang mengatakan bahwa
Negara merupakan ekspresi dari hakekat alamiah manusi, tetapi juga ada pandangan lain
yang mengatakan bahwa Negara merupakan hasil dari kesepakatan antara individu”.

Pertanyaan:

1. Uraikan kedua pandagan tersebut dan dekskripsikan negara Indonesia serta tujuan
negara Indonesia berdasarkan UUD 45, fungsi UUD atau konstitusi dalam kehidupan
bernegara

Indikator penugasan dan penilaian

Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Mendeskripsikan Artikel memuat Hanya 2 Hanya 1 Tidaka ada
pengertian secara lengkap, indikator yang indikator yang indicator yang
negara dan jelas dan tepat jelas, tepat dan tepat, jelas dan jelas, lengkap
pandangan asal indicator 1,2,3 lengkap lengkap dan tepat
usul negara dan 4
2. Mendeskripsikan
tentang hakekat
negara
Indonesia serta
tujuan negara
Indonesia
berdasarkan
UUD 45
3. Fungsi
Konstitusi dalam
kehidupan
bernegara pada
umumnya dan
Indonesia
khususnya
4. Referensi

Catatan:
1. Jawaban tidak lebih dari 2 halaman A4
2. Spasi 1 s.d. 1,5
3. Font 12
4. Huruf: Times New Roman atau Arial
5. Memuat referensi sebagai sumber bacaan.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Team 2

Jawab :

Pandangan tentang asal usul negara merupakan ekspresi dari hakekat


alamiah manusia, dapat kita temukan pada filsuf klasik dalam sejarah pemikiran
filsafat dari Plato dan Thomas Aquinas. Plato mengatakan bahwa negara adalah diri
luas dari setiap individu manusia. Atau dengan kata lain, negara adalah perluasan
dari setiap pribadi manusia. Setiap individu ada, hadir dan bertumbuh di dalam suatu
negara tertentu. Negara merupakan institusi alamiah karena negara merefleksikan
struktur alamiah manusia (Stumpf, 1982).

Mendukung paradigma Plato, St.Thomas Aquino mengatakan bahwa negara


adalah suatu institusi alamiah. “The state is a natural institution, derived from the
nature of man”, kata Aquinas (Stumpf, 1982). Namun, Aquinas lebih menekankan
dimensi ilahiah-teologis dan unsure metafisiktransendental dari eksistensi suatu
negara. Negara, sejatinya bukanlah ciptaan manusia atau bukan juga konstruksi
realitas sosial belaka. Namun lebih dari itu, negara sebetulnya merupakan ciptaan
dari Tuhan sendiri. Negara diciptakan oleh kekuasaan dan penyelenggaraan ilahi
Tuhan sebagai Pencipta Alam Semesta.

Negara merupakan ekspresi dari hakekat alamiah manusia, dimana salah


satu sifat alamiah manusia adalah wataknya yang bersifat sosial. Dari watak alamiah
manusia tersebut manusia membutuhkan sebuah negara dan beberapa pendapat
megapa manusia membutuhkan negara karena:

 manusia adalah bagian integral dan alami. Karena itu manusia tidak hanya
tergantung dan membutuhkan manusia lain, melainkan berbagai substansi
alam seperti hewan, tumbuhan, mineral, lautan udara dan lain-lain.
 sisi lain watak alamiah manusia adalah manusia bertindak sesuaai dengan
intelegensinya karena manusia adalah makhluk yang berpikir.
 seorang manusia sederajat dengan manusia lainnya. Posisi derajat itu
diterima manusia sejak pertama kalinya manusia dilahirkan.

Pandangan lain yang mengatakan bahwa negara merupakan hasil dari


kesepakatan antar individu didukung oleh pendapat beberapa ahli mengenai
negara. John Locke dan Rousseau berpendapat bahwa negara merupakan suatu
organisasi hasil dari perjanjian individu-individu (contrac social). Menurut Prof.
Soepomo, ada 3 teori tentang pengertian negara dan salah satu teorinya adalah
teori peseorangan (individualistic) yang mengatakan bahwa negara merupakan
suatu masyarakat hokum yang disusun berdasarkan perjanjian antar individu yang
menjadi anggota masyarakat. Kegiatan negara diarahkan untuk mewujudkan
kepentingan kebebasan pribadi. Penganjur teori ini antara lain: Thomas Hobbes,
John Locke, Jean Jacques Rousseau, Herbert Spencer dam Harold J Laski. Oleh
karena itu, John Locke (1632-1704) juga mengemukakan dasar kontraktual dan
negara sebagai peringatan bahwa kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak tetapi

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Team 2

selalu terbatas, sebab dalam mengadakan perjanjian dengan seseorang atau


sekelompok orang, individu-individu tidak menyerahkan seluruh hak-hak alamiah
mereka.

Pada hakekatnya, negara hadir dan menghadirkan diri untuk mengurus


kepentingan manusia dan mengarahkan para warganya untuk mencapa kepentingan
ideal mereka yang tertinggi, mengatur dan menjalankan seluruh aspek kehidupan
berbangsa untuk mencapai kebaikan bersama. Setiap negara mendefinisikan tujuan
bernegaranya masing-masing, yang kemudian menjadikannya sebuah pedoman
untuk menyusun konstitusi dalam menjalankan kehidupan bernegaranya, begitupun
Indonesia.

Para founding fathers telah merumuskan tujuan pembentukan Negara


Kesatuan Republik Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
alinea IV, yakni: melindungi segenap bangsa dan seluruh wilayah tanah air
Indonesia, menyejahterakan kehidupan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut bersama dengan bangsa-bangsa lain membangun kehidupan dunia yang
damai dan berdaulat. Hal ini kemudian yang menjadi roh, etos, dan semangat
pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupan bernegaranya.

Negara melahirkan konstitusi untuk menentukan dan mengatur eksistensi


sebuah tatanan negara agar berjalan sesuai dengan norma dan aturan yang jelas
batasan-batasannya, yang merupakan prinsip hukum tertinggi untuk menjadi dasar
pembentukan peraturan-peraturan lainnya yang lebih terperinci. Konstitusi harus
memiliki sifat yang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya.

Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusinya, yang


kemudian UUD 1945 ini termuat di dalamnya tujuan Negara Indonesia dibentuk,
hak-hak dan kewajiban warga negara, hak dan kewajiban antar waga negara,
bagaimana negara menjalankan kekuasaannya, dan bagaimana sumber daya
negara dikelola. Hal ini yang kemudian menjadi dasar, bahwa Indonesia adalah
negara hukum, dan bukan negara berdasarkan kekuasaan, tata aturan hukumnya
tertulis dan mengikat, sistemnya berjalan secara demokratis, dimana setiap warga
negara memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah
kehidupan mereka.

Pada akhirnya, hak dan kewajiban setiap elemen yang ada pada tatanan
negara haruslah terjamin konstitusi, sehingga seluruh aspek kehidupan bernegara
berjalan sesuai dengan hakekat terciptanya sebuah negara yaitu untuk mencapai
kebaikan bersama.

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan


Team 2

REFERENSI :

 Binus University Lecture Notes – Character Building: Kewarganegaraan


 http://rajawaligarudapancasila.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-ilmu-negara-
danberbagai_12.html
 https://guruppkn.com/peran-konstitusi-dalam-negara-demokrasi

CHAR6020 – CB: Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai