DAFTAR ISI
MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
BAB I
NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN
BAB II
AZAS, VISI, MISI, TUJUAN, FUNGSI, DAN PERANAN
Pasal 3
AZAS
Pasal 4
VISI
Pasal 5
MISI
Pasal 6
TUJUAN
Pasal 7
FUNGSI
Pasal 8
PERANAN
BAB III
KEANGGOTAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 9
KEANGGOTAAN
Pasal 10
KEPENGURUSAN
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
BAB V
KEUANGAN
Pasal 12
SUMBER KEUANGAN
Pasal 13
PENGGUNAAN ANGGARAN
BAB VI
MEKANISME KERJA DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
MEKANISME KERJA
Pasal 15
RAPAT-RAPAT
BAB VII
PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN KOMITE SEKOLAH
Pasal 16
Pasal 17
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 18
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 19
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebih lanjut dalam ART
Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal :
BAB I
PEMILIHAN DAN KOMPOSISI ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 1
SYARAT – SYARAT MENJADI ANGGOTA/PENGURUS KOMITE SEKOLAH
Pasal 2
PEMILIHAN ANGGOTA
Pasal 3
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 4
KOMPOSISI ANGGOTA PENGURUS
Pasal 5
Ayat 1
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Ayat 2
MEKANISME PERGANTIAN PENGURUS
Ayat 3
SEBAB – SEBAB PENGGANTIAN PENGURUS
BAB II
RINCIAN TUGAS KOMITE SEKOLAH
Pasal 6
BAB III
MEKANISME RAPAT
Pasal 7
BAB IV
KERJASAMA
Pasal 8
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal :
MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
BAB I
NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA Disebut dalam Anggaran Dasar
dengan istilah Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.
Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN
Komite Sekolah bertempat di SDK MARSUDIRINI NEGARA dengan alamat di Jl. Kartini no. 1
Jembrana, Telpon (0365) 43104
BAB II
AZAS, VISI, MISI, TUJUAN, FUNGSI, DAN PERANAN
Pasal 3
AZAS
Komite Sekolah berazaskan Pancasila
Pasal 4
VISI
Menjadi organisasi mitra sekolah yang akuntabel dan bermartabat dalam menfasilitasi pendidikan
SDK MARSUDIRINI NEGARA yang berakhlak mulia dan berkualitas bisnis global
Pasal 5
MISI
Pasal 6
TUJUAN
a. Menghimpun harapan dan menyatukan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional program pendidikan di satuan pendidikan disatuan pendidikan masing-
masing.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
di satuan pendidikan masing-masing.
c. Membantu menciptakan suasana yang kondusif, transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan serta pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan masing-
masing..
Pasal 7
FUNGSI
Pasal 8
PERANAN
Pasal 9
KEANGGOTAAN
Pasal 10
KEPENGURUSAN
Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
BAB V
KEUANGAN
Pasal 12
SUMBER KEUANGAN
Pasal 13
PENGGUNAAN ANGGARAN
Penggunaan Anggaran Komite Sekolah dana masyarakat yang dihimpun oleh komite sekolah
digunakan untuk :
1. Kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
2. Menunjang KBM
3. Peningkatan mutu pendidikan/sarana dan prasarana
4. Kegiatan evaluasi belajar
5. Kegiatan kesiswaan dan lingkungan hidup
6. Kegiatan Pembinaan Imtaq dan cinta tanah air
7. Kegiatan operasional komite sekolah.
BAB VI
MEKANISME KERJA DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
MEKANISME KERJA
Pasal 15
RAPAT-RAPAT
BAB VII
PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN KOMITE SEKOLAH
Pasal 16
1. Keputusan perubahan AD/ART dapat dilakukan apabila cukup alasaan yang kuat serta
disetujui oleh anggota dalam rangka peningkatan efisiensi dan kewajiban usaha komite
sekolah.
2. Perubahan AD/ART Komite sekolah dilakukan melalui Rapat yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 anggota dan disetujui oleh lebih dari separoh jumlah yang hadir.
Pasal 17
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pembubaran organisasi komite sekolah dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Pasal 18
Apabila Komite Sekolah secara resmi dinyatakan bubar, maka seluruh asset organisasi komite
sekolah dalam bentuk apapun diserahkan kepada satuan pendidikan yang akan digunakan untuk
kepentingan kependidikan.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 19
1. Anggaran dasar komite sekolah berlaku sejak ditetapkan
2. Dengan berlakunya AD ini maka segala ketentuan yang terdahulu dengan sendirinya tidak
berlaku.
3. Keberhasilan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Komite Sekolah ditentukan oleh niat baik,
kerja keras yang tulus Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan.
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebih lanjut dalam ART
Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal : Juni 2010
BAB I
PEMILIHAN DAN KOMPOSISI ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 1
SYARAT – SYARAT MENJADI ANGGOTA/PENGURUS KOMITE SEKOLAH
Pasal 2
PEMILIHAN ANGGOTA
1. Pemilihan anggota diawali dengan pembentukan panitia persiapan yang dibentuk oleh Kepala
satuan pendidikan dan/atau oleh masyarakat;
2. Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan berjumlah gasal yang
terdiri dari unsur guru, kepala sekolah/penyelenggara pendidikan /Yayasan, perwakilan orang
tua peserta didik berdasarkan jenjang kelas yang dipilih secara demokratis, pemerhati
pendidikan/alumni, tokoh masyarakat/tokoh agama, kalangan dunia usaha dan industri, pejabat
pemerintah setempat, organisasi profesi tenaga kependidikan, dan unsur pengurus komite
sekolah yang sudah ada;
3. Panitia persiapan mengadakan forum sosialisasi kepada masyarakat (termasuk majelis sekolah
dan komite sekolah yang sudah ada) tentang komite sekolah menurut keputusan ini.
4. Panitia persiapan bertugas menyusun criteria calon anggota, menyeleksi serta menyusun
nama-nama anggota, mengumumkan calon-calon anggota.
5. Memfasilitasi pemilihan pengurus dan anggota berdasarkan suara terbanyak
Pasal 3
PEMILIHAN PENGURUS
1. Pemilihan pengurus dilakukan dalam forum musyawarah anggota
2. Pemilihan pengurus ditentukan dengan suara terbanyak
3. Ketentuan lebih lanjut tentang proses pemilihan diatur dalam Tata tertib tentang pemilihan
pengurus.
4. Menyampaikan nama pengurus dan anggota Komite Sekolah kepada Kepala Sekolah untuk
diteruskan ke Sudin Dikmenti Kabupaten Jembrana.
Pasal 4
KOMPOSISI ANGGOTA PENGURUS
1. Calon anggota komite sekolah yang disepakati dalam musyawarah atau mendapat dukungan
suara terbanyak melalui pemungutan suara secara langsung menjadi anggota komite sekolah
sesuai dengan jumlah anggota yang disepakati dari masing-masing unsur, yakni unsur
masyarakat dan unsur dewan guru dan atau yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan.
2. Pengurus terdiri seorang ketua, sekretaris, dan seorang bendahara dan bidang-bidang sesuai
dengan kebutuhan.
3. Bidang-bidang antara lain terdiri dari : Bidang Penggalian Sumber Daya Sekolah, Bidang
Pengelolaan Sumber Dana Sekolah, Bidang Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan,
Bidang Jaringan Kerjasama dan Sistem Informasi, Bidang Sarana dan prasarana, dan Bidang
Usaha.
4. Kepengurusan dipilih dari dan oleh anggota komite sekolah
5. Pemilihan kepengurusan dilakukan dalam rapat forum musyawarah anggota yang dipimpin
oleh salah satu anggota atas persetujuan anggota terpilih.
Pasal 5
Ayat 1
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Struktur Kepengurusan Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA Periode 2010 – 2012 adalah :
1. Ketua :
2. Sekretaris :
3. Bendahara :
Anggauta / Bidang – bidang :
1. Bidang Penggalian Sumber Daya Sekolah
a.
b.
2. Bidang Pengelolaan Sumber Dana Sekolah
a
b.
Ayat 2
MEKANISME PERGANTIAN PENGURUS
Keputusan pergantian pengurus dilakukan dalam rapat pleno anggota yang dihadiri sekurang-
kurangnya 2/3 jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya lebih dari 50 % anggota
yang hadir.
Ayat 3
SEBAB – SEBAB PENGGANTIAN PENGURUS
BAB II
RINCIAN TUGAS KOMITE SEKOLAH
Pasal 6
BAB III
MEKANISME RAPAT
Pasal 7
1. Pengurus komite sekolah melaksanakan rapat kerja pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam satu tahun.
2. Apabila dalam rapat pleno anggota jumlah anggota yang hadir belum mencapai quorum, maka
dapat di tangguhkan selama 2 (dua ) kali 30 (tiga puluh ) menit.
3. Apabila dalam tenggang waktu tersebut jumlah Anggota yang hadir belum juga memenuhi
quorum, rapat di anggap syah dan dapat dilanjutkan.
4. Keputusan dinyatakan syah jika disetujui lebih dari 50 % anggota yang hadir.
BAB IV
KERJASAMA
Pasal 8
1. Pengurus komite sekolah dapat menjalin kerjasama dengan pihak instansi terkait dalam rangka
upaya pencapaian tujuan kerja program kerja komite sekolah atas sepengetahuan pihak kepala
sekolah/ penyelenggaraan pendidikan/ yayasan.
2. Pengurus komite sekolah memiliki hubungan tata kerja dengan sekolah lainnya , Kasi
Dikmenti kecamatan, Sudin Dikmenti Kotamadya Jakarta Utara, organisasi profesi asosiasi
dunia usaha dan industi dan kemasyarakatan dengan tetap harus memperhatikan dan
mengedepankan cirri kemandirian demi menjaga kredibilitas Komite Sekolah.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
1. Apabila dalam Anggaran Rumah Tangga ini terdapat ketentuan yang dianggap bertentangan
dengan Anggaran Dasar maka yang berlaku adalah ketentuan Anggaran Dasar.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan di atur dan ditetapkan
kemudian.
3. Anggaran Rumah Tangga ini disesuaikan oleh satuan pendidikan masing-masing berdasarkan
karakteristik, kondisi dan kemampuan sekolah.
4. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapka di : Jembrana
Pada tanggal :
KETUA KOMITE
1. Bersama – sama pengurus lain dan anggota menyusun rencana program kerja komite sekolah
2. Mengesahkan rencana program kerja komite sekolah
3. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah yang ditetapkan oleh anggota melalui rapat – rapat
4. Mengundang rapat – rapat harian komite sekolah kepada kepala sekolah
5. Mengkomunikasikan hasil rapat komite sekolah kepada kepala sekolah
6. Mengundang rapat pihak sekolah atas undangan kepala sekolah
7. Menghadiri rapat dinas sekolah atas undangan kepala sekolah
8. Menerima klarifikasi sumber pembiayaan sekolah yang berasal pemerintahan dan kebutuhan
sekolah
9. Menerima klarifikasi persoalan yang dihadapi sekolah
10. Memberikan edaran, himbauan dan atau bentuk lain kepada stakeholders
11. Mengesahkan segala keputusan komite sekolah dan atau keputusan bersama dengan sekolah,
melalui penandatanganan yang disyahkan dengan cap resmi
12. Mengadakan pertanggungjawaban keuanganyang ditipkan masyarakat kepada sekolah
13. Mengesahkan pemberian penghargaan komite sekolah kepada kepala sekolah, guru, staf TU
yang berprestasi
14. Memberikan perintah kepada bendahara untuk mengeluarkan / memberikan sejumlah dana
atas pengajuan sekolah
15. Memberikan sanksi kepada anggota pengurus yangtidak dapat menunaikan tugas dengan baik
16. Mengevaluasi program kerja komite sekolah
SEKRETARIS KOMITE
1. Membuat agenda kerja bersama – sama ketua dan bidang yang ada
2. Menyusun administrasi ( personil, sarana dan prasarana, serta hal yang dipandang penting
3. Membuat dan mengedarkan undangan rapat – rapat dibantu oleh staf yang ditunjuk
4. Membuat laporan – laporan kepada pihak yang terkait
5. Membuat notulen rapat – rapat
6. Mengagendakan surat masuk dan keluar dibantu oleh staf yang ditunjuk
BENDAHARA KOMITE
1. Menerima , membukukan, mengamankan dana yang diperoleh dari bantuan masyarakat setelah
memperoleh pengesahan komite sekolah
2. Mengeluarkan dan membukukannya pengeluaran dana kepada sekolah atas persetujuan komite
sekolah
3. Melaporkan keadaan keuangan kepada anggota komite sekolah dan masyarakat atas
persetujuan ketua komite sekolah
BIDANG – BIDANG
1. Bersama – sama dengan pengurus lain menyusun program kerja komite sekolah
2. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua komite atau hasil keputusan musyawarah
komite sekolah
Ketua Sekretaris
A. Kesimpulan
2. Implementasi Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah ( ART ) Tangga Komite SDK
MARSUDIRINI NEGARA ini tentu melihat situasi dan kondisi lingkungan setempat sehingga
tidak terkesan kaku yang akhirnya berakibat pada hubungan keduanya tidak harmonis. Hal ini
perlu kita hindari agar tidak mengganggu penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di
lingkungan SDK MARSUDIRINI NEGARA.
3. Struktur Pengurus , Job Discription ( rincian tugas ) pengurus komite, program kerja komite
bersifat terbuka dan dinamis sehingga masih memungkinkan beberapa perubahan dikemudian
hari bila dikehendaki dan disepakati bersama antara pengurus komite dengan sekolah yang
merupakan mitra kerja paten .
B. Saran – Saran
1. Hendaknya seluruh komponen stakeholder yang ada di SDK MARSUDIRINI NEGARA dapat
membaca dan memahami isi yang terkandung dalam Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran
Rumah Tangga ( ART ) Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA, karena itu merupakan
acuan kita bersama antara Komite Sekolah dengan keluarga besar SDK MARSUDIRINI
NEGARA sehingga tidak menimbulkan misunderstanding yang merugikan kita bersama
2. Bila ada perbedaan penafsiran terhadap AD / ART Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA
hendaknya bisa diselesaikan melalui musyawarah bersama sehingga dapat ditemukan
kesamaan pandang.
PEDOMAN PENGELOLAAN DANA
KOMITE SEKOLAH
SDK MARSUDIRINI NEGARA
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami Tim Manajemen Sekolah
dan Pengurus Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA telah dapat menyusun ” PEDOMAN
PENGELOLAAN KEUANGAN KOMITE SEKOLAH SDK MARSUDIRINI NEGARA”
sebagai acuan bersama dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran SDK MARSUDIRINI
NEGARA agar lebih transparan dan akuntabel.
Pedoman ini kami setujui dan disahkan bersama sebagai bentuk KOMITMEN antara Manajemen
Sekolah dan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA untuk diberlakukan mulai tahun
pelajaran 2010/2012.
Disahkan di : Jembrana
Pada Tanggal : Juni 2010
Puji syukur kami panjatkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat,
dan perlindungan-Nya, sehingga kami dapat menyusun , PEDOMAN PENGELOLAAN
KEUANGAN KOMITE SEKOLAH SDK MARSUDIRINI NEGARA
Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun menyiapkan perangkat/instrumen, dengan
harapan pada pelaksanaan Manajemen Pengelolaan Keuangan pada kegiatan masing-masing unit
dapat berjalan dengan lancar sesuai Prosedur yang terstandar yang telah ditetapkan, namun
demikian kami yakin bahwa dalam penyusunan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami
berharap mendapatkan saran-saran perbaikan dari berbagai pihak yang berkompeten, kiranya hal
demikian akan menjadikan pelajaran bagi kami dan perjalanan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.
Demikian Pedoman Pengelolaan Keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA ini
dibuat, agar perjalanan menuju SDK Marsudirini Mandiri berstandar Nasional dan bertaraf
Internasional dapat tercapai dengan memperoleh jalan kemudahan melalui Visi-Misi
menghasilkan tamatan yang Competence, Conscience dan Compassion
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita semua dalam melaksanakan motto SDK
Marsudirini Negara” MENJADI SEKOLAH YANG UNGGUL PEMBENTUK SDM
BERKUALITAS , BERMORAL DAN BERAKHLAK MULIA”.
Road to democracy telah dirintis dalam penataan dan pengembangan SDK MARSUDIRINI
NEGARA sejak awal September 2007 di sekolah ini dan akan terus dijaga dengan terlaksananya
proses Manajemen Mutu Berbasis Sekolah (MMBS) dalam suasana yang lebih baik dan rasional.
Melalui pengelolaan keuangan yang BTP. (Bersih, Transparan dan Profesional ) sebagai impian
akan kondisi yang lebih baik ( good governance ) diharapkan dapat menjadi kenyataan walaupun
masih perlu diupayakan dengan seoptimal mungkin oleh seluruh warga sekolah. Keberhasilan
menegakkan BTP diawali dengan peningkatan pelayanan oleh SMK/SMA…… kepada seluruh
stakeholder-nya. Sebagai konsumen utama dan penerima layanan tertinggi, masyarakat, orang tua
berhak untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang diamanahkan
kepada para pengelola kegiatan sekolah. Pada beberapa tahun terakhir , pelaporan keuangan
sebuah lembaga tertentu kepada publik menjadi suatu keharusan. Hal tersebut terjadi karena
publik ingin mengetahui efisiensi dan efektivitas dana yang telah disumbangkan pada lembaga
tersebut.
Seiring dengan tuntutan untuk menciptakan good governance yang bebas dari segala bentuk
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), maka diperlukan transparansi dalam segala bidang. Oleh
karena itu, SDK MARSUDIRINI NEGARA bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu
sistem akuntansi pengelolaan dana komite yang mempunyai sistem pengkodean unit organisasi /
kegiatan dan klasifikasi buku besar yang seragam, mempunyai seperangkat buku besar dan buku
pembantu yang bisa menyediakan ikhtisar transaksi akuntansi dan identifikasi kedokumen
sumber, mencatat transaksi / kejadian sesuai dengan standar akutansi, memiliki pengendalian
internal yang berupa organisasi, prosedur dan catatan yang mempertimbangkan pengamanan aset
dan keandalan catatan keyakinan yang wajar bahwa transaksi-transaksi dicatat sebagaimana
mestinya. Dengan demikian Komite sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA dapat
mempersiapkan laporan keuangan yang dapat mendukung akuntabilitas pencatatan.
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Bahwa dana Komite Sekolah SMK/SMA…… adalah dana amanat masyarakat yang
dikumpulkan oleh komite sekolah, untuk dipergunakan semaksimal mungkin membantu
kelancaran dan peningkatan mutu layanan kegiatan belajar mengajar agar terjadi
peningkatan mutu pendidikan di SDK MARSUDIRINI NEGARA.
2. Bahwa untuk meningkatkan daya guna serta tercapainya tujuan peningkatan kualitas
dan pemerataan pendidikan, kepedulian sosial di lingkungan SDK MARSUDIRINI
NEGARA, serta upaya menggalang peningkatan partisipasi masyarakat maka perlu
adanya pedoman pengelolaan keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI
NEGARA.
3. Bahwa untuk memudahkan proses penerimaan, pencatatan, pelaporan dan pengawasan
terhadap dana Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA, maka perlu dituangkan
dalam bentuk peraturan intern Komite yang tercakup dalam Ketentuan Umum
Pengelolaan Dana Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA dan sistem akuntansi
pengelolaannya.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. Pedoman ini dimaksudkan untuk mengatur pengelolaan dana di lingkungan Komite Sekolah
SDK MARSUDIRINI NEGARA.
2. Pedoman ini bertujuan untuk dijadikan acuan standar pengelolaan keuangan yang bersih,
transparan dan profesional sebagai kepastian bentuk pelayanan guna memudahkan upaya
akuntabilitas, transparansi dan responsible dalam pengelolaan dana Komite Sekolah SDK
MARSUDIRINI NEGARA.
Pasal 3
Dasar Kebijaksanaan
Pasal 4
Pengertian-pengertian
2. Pengurus Komite Sekolah SMK/SMA…… adalah orang-orang yang dipilih dari perwakilan
orang tua murid SMK/SMA…… dan atau para guru, serta pegawai di lingkungan
SMK/SMA……, serta masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan, dengan
masa jabatan 2 (dua) tahun.
3. Ketua Komite Sekolah adalah salah seorang Pengurus Komite Sekolah SMK/SMA……, yang
dipilih untuk memimpin kepengurusan Komite sesuai anggaran dasar dan rumah tangga Komite,
yang diberi kewenangan untuk mengendalikan keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI
NEGARA
4. Bendahara Komite Sekolah adalah seorang yang diberi tugas membantu Ketua Komite Sekolah
dalam menerima, mencatat, menyimpan, dan membayarkan serta membuat laporan uang Komite
Sekolah, dan sejauh tidak ada ketentuan khusus dari pemerintah maka seorang Bendahara Komite
adalah bendahara masyarakat dan bukan wajib pungut pajak.
5. Akuntan Komite Sekolah adalah seorang yang diberi tugas membantu Ketua Komite Sekolah
dalam mencatat BKK yang diberikan dari bendahara,membuat Jurnal, menerima SPJ, faktur-
faktur pembelian dari fungsi operasi, memverifikasi dan membandinkan faktur-faktur tersebut
dengan BKK, SPD, SPP,SPO/TOR dengan APBS SMK/SMA……, mengarsipkan BKK menurut
nomor dan faktur-faktur menurut tanggal, dan membuat laporan hasil audit SPJ kepada Fungsi
Otorisator.
6. Arus Kas/Cash Flow adalah gambaran dari keadaan uang Tunai Komite Sekolah mulai dari
Saldo Awal, Penambahan dan Pengurangan dan saldo akhir dalam kurun waktu tertentu.
7. Laporan Keuangan Komite adalah laporan Arus Kas/Cash Flow dalam kurun waktu tertentu
yang dilengkapi buku-buku pendukung yaitu, Buku Kas, Buku Bank, Journal Kas dan Bank
Masukan, Journal Kas dan Bank Keluaran, serta Buku Daftar Hutang dan Piutang dan Buku
Daftar Inventaris yang dibeli dari Dana Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.
8. IPBD (Iuran Peserta Didik Baru) adalah dana sumbangan awal yang diberikan orang tua
peserta didik baru baik yang baru masuk kelas X, maupun peserta didik pindahan, dan Iuran
Peserta Didik Baru ini hanya dikenakan sekali selama peserta didik yang bersangkutan
bersekolah di SMK/SMA……, dibayarkan paling lambat setahun pertama kecuali ada
kesanggupan lain yang tidak mengikat dari orang tua peserta didik.
9. IRB (Iuran Rutin Bulanan) adalah iuran rutin peserta didik yang besarnya ditetapkan melalui
Rapat Pleno Komite Sekolah, dan dibayarkan oleh peserta didik selambat-lambatnya tanggal 10
setiap bulan.
10. IKP (Iuran Kegiatan Penunjang) adalah sumbangan lain-lain peserta didik yang berkaitan
dengan aktivitas peserta didik yang besarnya ditetapkan melalui Rapat Pleno Komite Sekolah,
terdiri antara lain; sumbangan bahan praktik, prakerin (PSG), UTS, UAS, TKM, Asuransi
Kecelakaan, OSIS dan Kegiatan Akhir Tahun.
BAB II
SUMBER DANA, ALOKASI PENGGUNAAN
DAN PROSEDUR PENERIMAAN
Pasal 5
Sumber Dana Komite Sekolah
Pasal 6
Alokasi Penggunaan
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Sebelum ditetapkan besarnya
rencana penerimaan dan biaya yang diperlukan dalam tahun anggaran tertentu, maka terlebih
dahulu Kepala Sekolah dan Staf manajemen mengajukan kebutuhan biaya yang dituangkan
dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Sekolah (RAPBS) dengan langkah sebagai
berikut :
a. Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara
mendalam dengan perkiraan kemampuan Komite Sekolah.
b. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua
Komite dan Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang
diajukan.
c. Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite dan Pengurus, selanjutnya RAPBS
dibawa ke Rapat Pleno Pengurus Komite dan Kepala Sekolah untuk dibahas dan disahkan.
d. Setelah disahkan dan ditetapkan berapa besar IPBD serta besarnya sumbangan rutin masing-
masing peserta didik per bulan, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua (Orang tua Peserta
didik Kelas X yang baru)
e. Setelah dipaparkan ke anggota baru, jika ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan
penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat
dijalankan.
f. Untuk bukti pengesahan RAPBS yang telah disepakati, cukup disahkan dalam berita yang
ditandatangani secara bersama-sama oleh Komite Sekolah dan Kepala Sekolah dan atau
divalidasi melalui Notaris atau Akuntan Publik.
g. Jika karena sesuatu dan lain hal Kepala Sekolah tidak dapat mengajukan RAPBS untuk tahun
tersebut, maka Komite Sekolah akan berpedoman kepada APBS tahun yang lalu.
2. Pelaksanaan Penerimaan
Setelah RAPBS disahkan menjadi APBS dan diketahui besarnya kebutuhan biaya serta beban
masing-masing peserta didik, baik IPDB maupun Iuran bulanan serta sumbangan kesiswaan,
maka dilakukan langkah sebagai berikut :
a. Kepala Sekolah menentukan Kolektor yang membantu memungut dana Komite, yang terdiri
dari :
1) Kolektor, petugas yang berasal dari Petugas Tata Usaha Sekolah, bersifat menetap di Kantor
Komite atau Kantor Sekolah.
2) Wali Kelas/Pembina akademik, bertugas mengumumkan/ memberikan arahan kepada peserta
didik untuk Pembayaran dana Komite Sekolah.
b. Setiap penerimaan uang dari peserta didik, maka kolektor harus membuat kuitansi 2 (dua)
rangkap, asli diberikan ke peserta didik dan tembusan diserahkan sebagai control Bendahara
Komite.
c. Setiap penerimaan Kolektor pada hari yang sama dan atau pada kesempatan pertama harus
segera disetorkan kepada Bendahara Komite Sekolah yang dilengkapi bukti atau keterangan
keuangan yang meliputi : Nama dan Kelas Pembayar, dan jenis iuran misal IPDB atau Iuran rutin
(Contoh Model Form 1)
d. Disamping pembayaran melalui Kas, maka pembayaran dapat dilakukan melalui Bank, dengan
cara orang tua murid menyetor/transfer ke Rekening Komite Sekolah yang sudah ditentukan.
e. Untuk Peserta didik pindahan/mutasi, dibebankan IPDB sebagaimana peserta didik kelas X
yang baru, dan disetor ke Bendahara Komite dan atau Kolektor, untuk selanjutnya diperuntukkan
sebesar 25% untuk Kas Operasional Komite SMK/SMA…… dan 75% diserahkan ke sekolah
untuk biaya administrasi mutasi dan manajemen sekolah.
Pasal 8
Penyimpanan Uang
1. Setelah Bendahara menerima uang dari kolektor, maka Bendahara mencatat dan menyimpan
uang tersebut.
3. Jika uang telah melebihi Rp 5.000.000,00 maka dalam kesempatan pertama segera disetor ke
bank.
4. Rekening bank penampungan dana Komite Sekolah harus atas nama Komite Sekolah
SMK/SMA…… dan dapat berbentuk :
a. Rekening Giro, jika Rekening Bank dalam Rekening Giro maka Specimen pada Check dan
Bilyet Giro harus bersama-sama Ketua Komite Sekolah/Bendahara Komite Sekolah dengan
Kepala Sekolah
b. Rekening Tabungan, jika Rekening Bank dalam bentuk tabungan, maka dilakukan QQ atas
nama 2 (dua) orang yaitu Bendahara Komite Sekolah dan Kepala Sekolah
c. Deposito, jika dana disimpan dalam bentuk deposito maka sertifikat dibuat atas nama Komite
Sekolah SMK/SMA…… QQ Ketua Komite dan Kepala Sekolah sedangkan sertifikat Deposito
dipegang oleh Bendahara Komite Sekolah
BAB III
KEWENANGAN DAN PROSEDUR PENGELUARAN APBS
Pasal 9
Kewenangan
1. Kewenanga pengeluaran keuangan komite diatur melalui mekanisme 4 fungsi, yaitu; fungsi
operasi/pelaksana, fungsi otorisator, fungsi bendahara dan fungsi akuntansi.
2. Rincian kewenangan masing-masing adalah sebagai berikut;
a. Fungsi Operasi; Yaitu pelaksana/penanggung jawab kegiatan atau proyek, yang memiliki
tanggung jawab dalam penggunaan APBS dengan mekanisme sbb;
1). Membuat Surat Permintaan dana (SPD) dilampiri SPP, SPO/TOR sebanyak 4 rangkap;
2). Menyerahkan SPD,SPP,SPO/TOR ke fungsi Akuntansi
3). Menerima dan mengarsipkan asli SPD,SPP,SPO/TOR berikut BKK dari Bendahara
4) Menerima dan membelanjakan dana sesuai program/termin pembelanjaan dari Fungsi
Bendahara
5) Mengumpulkan faktur-faktur pembelian, dan kwitansi
6) Mengarsipkan SPD,SPP, SPO/TOR l dan BKK menurut nomor
7) Membuat dan menyerahkan SPJ kegiatan berikut bukti kegiatan (lampirannya) ke Akuntansi
Komite setiap tanggal 5 setiap bulan
Menyerahkan sisa dana kegiatan ke bendahara komite.
9) Mengembalikan uang sisa kegiatan ke fungsi akuntansi, bila ditemukan selisih harga antara
pembelian dengan harga pasar.
10) Membukukan kedalam Jurnal Kas Program/Unit Kegiatan dan membuat daftar inventarisasi
bahan praktik/kegiatan.
b. Fungsi Otorisator; Yaitu Kepala Sekolah/Ketua Komite Sekolah/Wakil Kepala Sekolah Urusan
OM yang memiliki kewenangan untuk menyetujui pencairan dana APBS melalui mekanisme sbb;
1).Menerima dan menandatangani SPD,SPP,SPO/TOR dari Fungsi Akuntansi yang telah
diperiksa dan diferifikasi kelayakannya dan atau sesuai program yang telah direncanakan dalam
APBS.
2).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR dibawah Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu Rupiah) disetujui dan
ditandatangani oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan OM dan untuk diatas Rp. 1.000.000,- (Satu
Juta rupiah) disetujui dan ditanda tangani oleh Kepala Sekolah.
3).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR mulai Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah) harus disetujui oleh
KETUA KOMITE SEKOLAH.
4).Memberikan SPD SPP,SPO/TOR yang disetujui kefungsi bendahara
5).Menandatangani cek/kwitansi yang dikeluarkan bendahara
d. Fungsi Akuntansi; ; Yaitu petugas yang mempunyai kewenangan untuk mencatat dan
mengaudit SPJ pembiayaan kegiatan/proyek sesuai APBS melalui mekanisme sbb;
1). Mencatat BKK yang diberikan dari bendahara
2) Membuat Jurnal
3) Menerima SPJ, faktur-faktur pembelian dari fungsi operasi
4) Memverifikasi dan membandinkan faktur-faktur tersebut dengan BKK, SPD, SPP,SPO/TOR
dengan APBS SMK/SMA……
5) Mengarsipkan BKK menurut nomor dan faktur-faktur menurut tanggal.
6) Membuat laporan hasil audit SPJ kepada Fungsi Otorisator
Pasal 10
Prosedur Pemakaian APBS
1. Prosedur pemakaian dan kelengkapan dalam penggunaan dana komite adalah; Pengguna
(fungsi operasi) mengajukan Permintaan Dana (SPD) dilengkapi dengan Surat Permintaan
Pembeliaan/Pembayaran (SPP)/Surat Pengajuan Order Pembelian Barang/Bahan (SPO) untuk
penggunaan pembelian bahan/barang dan TOR ( Term Of Referens ) untuk pembayaran
pembiayaan kegiatan/belanja insedental sebanyak 4 rangkap (Model Form.2) kepada komite
sekolah untuk diteliti kebenarannya sesuai program APBS SMK/SMA……, kemudian
dimintakan persetujuan pengeluaran dana kepada fungsi otorisator ( Kepala Sekolah/Wakil
Kepsek/Ketua Komite) untuk diteliti kelayakannya, dengan ketentuan :
a. Nilai nominal Uang lebih besar dari Satu Juta Rupiah (>Rp.1.000.000) otoritas ada pada
Kepala Sekolah.
b. Nilai diatas Rp.10.000.000 otoritas ada pada Ketua Komite dan Kepala Sekolah
c. Nilai nominal Uang antara lima ratus ribu sampai dengan Satu Juta Rupiah (Rp. 500.000 s.d
Rp.1.000.000) otoritas ada pada Wakil Kepala Sekolah Urusan OM.
2. Jika pengajuan dana tersebut disetujui, fungsi otorisator menandatangani SPD, SPP tersebut
dan memberikan kebendahara. Jika pengajuan dana tersebut tidak disetujui, fungsi otorisator
membuat pernyataan penolakan atas SPD/SPP tersebut dan mengembalikannya kefungsi
operasi/pengguna.
3. Setelah menerima SPD dan SPP yang telah ditandatangani Kepala Sekolah/Ketua
Komite/Wakil Kepsek, bendahara memverifikasi kebenaran data dalam dokumen tersebut dan
membuat Bukti Kas Keluar (BKK) dan Kwitansi sebanyak empat rangkap dengan tembusan ;
1 lembar diserahkan ke fungsi otorisator¬
1 lembar diserahkan ke fungsi operasi¬
1 lembar diserahkan ke fungsi Akuntansi¬
1 lembar (asli) untuk arsip bendahara¬
4. Pengguna (fungsi operasi) mengarsipkan SPD, SPP,SPO, TOR, BKK dan Kwitansi lembar
kesatu menurut tanggal. Fungsi operasi membelanjakan / menggunaakan uang yang diterima
sesuai jadwal termin penggunaan setiap bulan dan setiap bulan paling lambat tanggal 5 harus
sudah menyerahkan SPJ ( Surat Pertanggung Jawaban ) penggunaan dana kepada Bagian
Akuntansi (fungsi Akuntansi) sekolah dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. SPJ Belanja Barang meliputi ; SPO / DO, Laporan Penerimaan Barang / Bahan, Faktur
Pembelian, dan Kwitansi Pembelian
b. SPJ Honorarium Kegiatan meliputi ;TOR Kegiatan, Daftar Hadir Peserta Kegiatan, Daftar
Penerimaan Honorarium dan Bukti Kegiatan
5. Kemudian fungsi akuntansi. membuat jurnal. SPJ yang diterima dari fungsi operasi diteliti dan
diperiksa kesesuaiannya dengan BKK.dan Program, untuk kemudian membuat jurnal menurut
nomor dan faktur-faktur menurut tanggal.dan melakukan audit serta memberikan surat hasil audit
kepada fungsi Otorisator dengan tembusan kepada fungsi operasi dan komunitas program.
Pasal 11
Penggunaan Dana
1. Penggunaan dana APBS berupa program kegiatan, proyek dan operasional yang sudah
terprogram dalam APBS, dapat dilaksanakan oleh satuan operasional/penanggung jawab
kegiatan, dengan persyaratan sesuai prosedur pasal 10.1.a,b,c dan memperoleh persetujuan
Kepala Sekolah/Wakil Kepsek /Ketua Komite, sejauh ada koordinasi dengan Bendahara Komite
Sekolah tentang ketersediaan dananya.
2. Besarnya dana yang dapat digunakan oleh satuan operasional/penanggung jawab kegiatan
sebesar prosentase jumlah dana yang masuk pada kode akun mata anggaran yang sesuai.
3. Disamping pengeluaran dalam bentuk kegiatan/proyek dan operasional, Komite Sekolah dapat
membayarkan kepada Kepala Sekolah, guru dan karyawan berupa Tunjangan Fungsional
berdasarkan eselonisasi dan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) yang ditetapkan berdasarkan SK.
Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.
Pasal 12
Kegiatan diluar Program
1. Semua kegiatan diluar program yang ada di APBS harus diajukan proposal secara tertulis,
kepada Ketua Komite Sekolah, untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat Komite untuk memohon
persetujuan pengurus bersama Staf Manajemen Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.
2. Perubahan program yang ada dalam APBS harus dilakukan usulan revisi kepada Ketua Komite
Sekolah, dan setelah mendapatkan persetujuan baru dapat dilaksanakan.
Pasal 13
Pajak
1. Sejauh belum adanya ketentuan tertulis dari pemerintah, maka sebagai bendahara masyarakat,
maka Bendahara Komite Sekolah tidak wajib memungut dan menyetor pajak.
2. Dalam hal pembelian barang dan jasa, Bendahara Komite wajib membayar PPn jika penjual
merupakan wajib Pungut yang memungut PPn, tetapi jika penjual tidak mengenakan PPn maka
Bendahara Komite tidak wajib memungtut PPn.
3. Dalam hal pembayaran Honorarium dan sejenisnya dan pembayaran pajak dilakukan oleh para
penerima honor dengan cara self assessment pada saat menghitung pajak terhutang pada akhir
tahun fiscal.
Pasal 14
Dokumen Pendukung Pengeluaran Uang
Setiap pengeluaran uang Komite Sekolah SMK/SMA…… selain dilengkapi lembar bukti
persetujuan pembayaran dari Kepala Sekolah, Ketua Komite atau Wakil OM, sesuai dengan
tingkat kewenangan pada pasal 10.1a,b,c, maka pengeluaran tersebut harus juga dilengkapi
dokumen pendukung sebagai berikut:
1. Barang Inventaris
a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Kuitansi bermaterai yang cukup dan stempel toko
c. Faktur Umum
d. Faktur Pajak (jika penjual memungut PPn)
e. Surat Jalan dan Tanda Terima/ Periksa Barang dari User/sekolah
BAB IV
ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM PEMBUKUAN
Pasal 15
Administrasi Keuangan
Pasal 16
Sistem Pembukuan
2. Sistem pembukuan harus dapat memberikan data keuangan secara lengkap dengan pencatatan
yang teratur. Semua data keuangan harus dicatat secara rinci, tidak ada yang ditinggalkan
sehingga memberikan informasi secara jelas kepada yang membutuhkan.
Pasal 17
Nomor Mata Anggaran
Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan, maka setiap item penerimaan dan
pengeluaran dana diberikan Kode Mata Anggaran (kode akun) sesuai ketentuan pada lampiran.
Pasal 18
Pelaksanaan Pembukuan
1. Buku Harian
a. Buku Harian terdiri dari Buku Kas dan Buku Bank yang dipergunakan untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran tunai baik melalui Kas maupun Bank.
b. Buku/ Catatan Kas dan Bank dibuat dalam 3 lajur (Debet, Kredit dan Saldo) sesuai contoh
lampiran
c. Kesalahan catat dalam Buku Kas dan Buku Bank tidak boleh dihapus atau di-Tip Ex, tetapi
cukup dicoret dan ditulis ulang di sebelahnya.
d. Buku Kas dan Buku Bank harus ditutup setiap bulan oleh Ketua Komite Sekolah
SMK/SMA…… dan Bendahara Komite diketahui oleh Kepala Sekolah
Pasal 19
Bentuk Laporan Keuangan
1. Bentuk Laporan Keuangan Komite Sekolah SMK/SMA…… adalah bentuk Arus Kas/ Cash
Flow, yang dilampiri buku/catatan Kas, Bank, Journal Kas, Bank, Buku/catatan Hutang, Piutang,
dan Inventaris.
2. Bentuk format laporan Cash Flow dan cara mengerjakan lihat pada lampiran
BAB V
ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM PEMBUKUAN
Pasal 20
Pelaksanaan Pengawasan
1. Pengawasan Keuangan Dana Komite Sekolah dilakukan secara Interen oleh Pengurus Komite
Sekolah dan para anggota
2. Untuk pelaksanaan pemeriksaan intern tersebut, Pengurus Komite dapat membentuk tim ad
hoc yang independent yang berasal dari anggota diluar pengurus.
3. Dalam pemeriksaan tutup buku akhir tahun, pemeriksaan secara menyeluruh dapat diserahkan
ke Akuntan Publik beregestrasi
4. Pemeriksaan oleh aparat Fungsional ( Bawasda DKI, BPKP,BPK ) hanya dapat dilakukan jika
ada permintaan tertulis dari pengurus.
5. Pengajuan tertulis dari pengurus untuk dilakukan pemeriksaan secara fungsional dilakukan jika
:
a. Adanya kecurigaan terhadap tindak pidana oleh salah satu atau beberapa orang pengurus
Komite Sekolah
b. Adanya tidak kesepahaman yang tidak dapat dikompromikan antara Ketua Komite Sekolah
dan Kepala Sekolah
c. Adanya ketidak taan azaz dari pihak sekolah terhadap ketentuan ketentuan tertulis yang telah
ditetapkan oleh Komite Sekolah
d. Pengajuan pemeriksaan fungsional dianggap sah jika diajukan dan ditandatangani oleh salah
satu dari 3 Pejabat Komite Sekolah yaitu Ketua Komite Sekolah, dan atau wakil Ketua Komite,
dan atau Sekretaris Komite Sekolah.
Pasal 21
Laporan-laporan
a. Laporan Keuangan Komite Sekolah dilakukan secara berkala yaitu Laporan Triwulan, Laporan
Semester, dan Laporan Akhir Tahun ( Tutup buku )
b. Laporan Komite Sekolah di sampaikan kepada Anggota Perwakilan Klas untuk disampaikan
kepada anggota lainnya secara transparan
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
1. Hal hal yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan Komite Sekolah SMK/SMA……
Yang belum diatur dalam ketentuan umum pengelolaan Keuangan Komite Sekolah
SMK/SMA…… Ini, akan diajukan ke Rapat Paripurna Pengurus untuk selanjutnya ditambahkan
sebagai addendum dari ketentuan Umum ini
2. Ketentuan ketentuan yang bertentangan dengan Ketentuan Umum Pengelolaan Dana Komite
Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA ini dinyatakan tidak Berlaku.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : ……
KOMITE SEKOLAH
SDK MARSUDIRINI NEGARA
Ketua, Bendahara,
Menyetujui
KEPALA SDK MARSUDIRINI NEGARA