Anda di halaman 1dari 30

.

SISTEMATIKA ANGGARAN DASAR


KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
KABUPATEN JEMBRANA

DAFTAR ISI

MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA

BAB I
NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA

Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN

BAB II
AZAS, VISI, MISI, TUJUAN, FUNGSI, DAN PERANAN

Pasal 3
AZAS

Pasal 4
VISI

Pasal 5
MISI

Pasal 6
TUJUAN

Pasal 7
FUNGSI

Pasal 8
PERANAN

BAB III
KEANGGOTAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 9
KEANGGOTAAN

Pasal 10
KEPENGURUSAN

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DAN PENGURUS

Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

BAB V
KEUANGAN
Pasal 12
SUMBER KEUANGAN
Pasal 13
PENGGUNAAN ANGGARAN

BAB VI
MEKANISME KERJA DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
MEKANISME KERJA

Pasal 15
RAPAT-RAPAT

BAB VII
PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN KOMITE SEKOLAH
Pasal 16

Pasal 17
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 18

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 19

Pasal 20

Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebih lanjut dalam ART

Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal :

Ketua Komite Sekolah Sekretaris Komite Sekolah


ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
=======================================================

BAB I
PEMILIHAN DAN KOMPOSISI ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 1
SYARAT – SYARAT MENJADI ANGGOTA/PENGURUS KOMITE SEKOLAH

Pasal 2
PEMILIHAN ANGGOTA

Pasal 3
PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 4
KOMPOSISI ANGGOTA PENGURUS

Pasal 5
Ayat 1
STRUKTUR KEPENGURUSAN

Ayat 2
MEKANISME PERGANTIAN PENGURUS

Ayat 3
SEBAB – SEBAB PENGGANTIAN PENGURUS

BAB II
RINCIAN TUGAS KOMITE SEKOLAH
Pasal 6

BAB III
MEKANISME RAPAT
Pasal 7

BAB IV
KERJASAMA
Pasal 8

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9

Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal :

Ketua Komite Sekolah Sekretaris Komite Sekolah


ANGGARAN DASAR
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
KABUPATEN JEMBRAN

MUKADIMAH

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Bahwa sesungguhnya pembangunan Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan manusia
seutuhnya yang diberkati Tuhan Yang Maha Esa untuk terwujudnya masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Bahwa Pendidikan merupakan tanggng
jawab bersama antara orangtua, Masyarakat dan Sekolah ( pemerintah ). SDK Marsudirini
Negara adalah salah satu satuan pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi ( Dikmenti ) ProfinsiBali. Dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan maka SDK MARSUDIRINI NEGARA membentuk suatu lembaga yang
mandiri, yang menjadi mitra sekolah, beranggotakan perwakilan orang tua/ wali murid,
komunitas sekolah dan juga tokoh-tokoh masyarakat yang perduli terhadap pendidikan yang
selanjutnya disebut sebagai Komite Sekolah.
Kemudian sebagai dasar acuan operasional kegiatan maka Komite Sekolah menyusun &
menetapkan Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ) Komite SDK
MarsudiriniNEGARA.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Petunjuk dalam
merealisasikan AD / ART tersebut.

ANGGARAN DASAR
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA

BAB I
NAMA, TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA

Organisasi ini bernama Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA Disebut dalam Anggaran Dasar
dengan istilah Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.

Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN

Komite Sekolah bertempat di SDK MARSUDIRINI NEGARA dengan alamat di Jl. Kartini no. 1
Jembrana, Telpon (0365) 43104

BAB II
AZAS, VISI, MISI, TUJUAN, FUNGSI, DAN PERANAN

Pasal 3
AZAS
Komite Sekolah berazaskan Pancasila

Pasal 4
VISI

Menjadi organisasi mitra sekolah yang akuntabel dan bermartabat dalam menfasilitasi pendidikan
SDK MARSUDIRINI NEGARA yang berakhlak mulia dan berkualitas bisnis global
Pasal 5
MISI

Menfasilitasi Pendidikan & Pelatihan Kejuruan di SDK MARSUDIRINI NEGARA yang


berakhlak mulia dan berkualitas dibidang Bisnis & Manajemen sesuai dengan kebutuhan
lingkungan bisnis global

Pasal 6
TUJUAN
a. Menghimpun harapan dan menyatukan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional program pendidikan di satuan pendidikan disatuan pendidikan masing-
masing.
b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
di satuan pendidikan masing-masing.
c. Membantu menciptakan suasana yang kondusif, transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan serta pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan masing-
masing..

Pasal 7
FUNGSI

Komite Sekolah berfungsi :


a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerja sama dengan masyarakat ( perorangan / organisasi dunia usaha/ dunia
industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang
diharapkan oleh masyarakat.
d. Memberi masukan, pertimbangan,dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai:
1) Kebijakan dan program pendidikan:
2) Rencana angaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS):
3) Kriteria kinerja satuan pendidikan:
4) Kriteria tenaga kependiidkan;
5) Kriteria fasilitas pendidikan: dan
6) Hal- hal lain yang berkaitan dengan pendidikan
e. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung
peningkatan mutu dan pemeratan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di satuan
pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,penyelenggaran, dan
keluaran pendidikan di suatu pendidikan.

Pasal 8
PERANAN

a. Pemberi pertimbanngan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan di


suatu pendidikan.
b. Pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga
dalam penyelenggaran pendidikan di suatu pendidikan.
c. Pengontrol ( Controlling Agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilasi penyelenggaraan
dan keluaran pendidikan di suatu pendidikan.
d. Mediator antara pemerintah dan masyarakat di suatu pendidikan.
BAB III
KEANGGOTAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 9
KEANGGOTAAN

Keanggotaan Komite Sekolah terdiri dari :

1. Unsur Masyarakat dapat berasal dari :


a. Pewakilan orang tua / wali peserta didik
b. Tokoh masyarakat (Ketua RT / RW/ RK, ulama,budayawan, dll)
c. Anggota masyarakat yang mempunyai perhatian atau dijadikan figure untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
d. Pejabat pemerintahan setempat (Lurah, Kepolisian, Korem I, Depnaker, dan Instansi lain)
e. Dunia usaha/ industri ( Pengusaha Industri, jasa,asosiasi,dan lain-lain).
f. Pakar pendidikan yang mempunyai perhatian pada peningkatan mutu pendidikan.
g. Organisasi profesi tenaga pendidikan (PGRI,ISPI,BMPS).
h. Perwakilan forum alumni SMA/SMK/MA yang dewasa dan mandiri.
2. Unsur Dewan Guru, Yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan.

Pasal 10
KEPENGURUSAN

1. Kepengurusan Komite Sekolah,


a. Pengurus Komite sekurang-kurangnya terdiri dari 9 orang dengan susunan sebagai berikut :
1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. dan 6 bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan.
b. Masa bakti Kepengurusan
Masa bakti kepengurusan komite sekolah selama 2 tahun dan dapat dipilih kembali.
c. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota secara demokratis dan terbuka dalam musyawarah
komite sekolah.
d. Jika diperlukan dapat menunjuk atau dibantu oleh tim ahli sebagai konsultan sesuai dengan
bidang keahliannya.
e. Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan/ketua yayasan sekolah yang
bersangkutan.
2. Surat Keputusan Tentang Komite Sekolah
a. Sekolah negeri diterbitkan oleh Kepala sekolah diketahui oleh Dewan Pendidikan
b. Sekolah swasta diterbitkan oleh kepala sekolah disejutui oleh ketua Yayasan yang diketahui
oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Jembrana.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DAN PENGURUS

Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Anggota Komite Sekolah mempunyai hak :


a. Hak suara yaitu hak memilih dan hak dipilih serta dalam pemungutan suara untuk
pengambilan keputusan
b. Hak bicara untuk menyalurkan pendapat dan mengajukan pertanyaan
c. Hak untuk mengikuti kegiatan baik formal maupun non formal.
2. Anggota berkewajiban untuk :
a. Mentaati semua ketentuan AD/ART
b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Komite Sekolah

BAB V
KEUANGAN

Pasal 12
SUMBER KEUANGAN

Sumber keuangan diperoleh dari :


1. Dana hasil dari swadana pengurus komite sekolah dan anggota komite sekolah
2. Usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
3. Sumbangan SPP Siswa.

Pasal 13
PENGGUNAAN ANGGARAN

Penggunaan Anggaran Komite Sekolah dana masyarakat yang dihimpun oleh komite sekolah
digunakan untuk :
1. Kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
2. Menunjang KBM
3. Peningkatan mutu pendidikan/sarana dan prasarana
4. Kegiatan evaluasi belajar
5. Kegiatan kesiswaan dan lingkungan hidup
6. Kegiatan Pembinaan Imtaq dan cinta tanah air
7. Kegiatan operasional komite sekolah.
BAB VI
MEKANISME KERJA DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 14
MEKANISME KERJA

Mekanisme kerja diatur kemudian dalam bentuk tata laksana/pembagian tugas

Pasal 15
RAPAT-RAPAT

Rapat-rapat terdiri dari :


1. Rapat Anggota
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pleno
4. Rapat pengurus harian

BAB VII
PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN KOMITE SEKOLAH

Pasal 16
1. Keputusan perubahan AD/ART dapat dilakukan apabila cukup alasaan yang kuat serta
disetujui oleh anggota dalam rangka peningkatan efisiensi dan kewajiban usaha komite
sekolah.
2. Perubahan AD/ART Komite sekolah dilakukan melalui Rapat yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 anggota dan disetujui oleh lebih dari separoh jumlah yang hadir.

Pasal 17
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pembubaran organisasi komite sekolah dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Pasal 18
Apabila Komite Sekolah secara resmi dinyatakan bubar, maka seluruh asset organisasi komite
sekolah dalam bentuk apapun diserahkan kepada satuan pendidikan yang akan digunakan untuk
kepentingan kependidikan.
BAB VIII
PENUTUP

Pasal 19
1. Anggaran dasar komite sekolah berlaku sejak ditetapkan
2. Dengan berlakunya AD ini maka segala ketentuan yang terdahulu dengan sendirinya tidak
berlaku.
3. Keberhasilan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Komite Sekolah ditentukan oleh niat baik,
kerja keras yang tulus Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan.

Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebih lanjut dalam ART

Ditetapkan di : Jembrana
Pada Tanggal : Juni 2010

Ketua Komite Sekretaris Komite Sekolah


SDK Marsudirini Negara SDK Marsudirini Negara

Kukuh Arif Wicaksono …………………………….


ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
==========================================================

BAB I
PEMILIHAN DAN KOMPOSISI ANGGOTA DAN PENGURUS

Pasal 1
SYARAT – SYARAT MENJADI ANGGOTA/PENGURUS KOMITE SEKOLAH

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


2. Sehat jasmani dan rohani;
3. Memiliki komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan;
4. Menyatakan bersedia menjadi anggota komite sekolah secara tertulis;
5. Tidak menuntut imbalan (Honor);
6. Tidak cacat hukum.

Pasal 2
PEMILIHAN ANGGOTA

1. Pemilihan anggota diawali dengan pembentukan panitia persiapan yang dibentuk oleh Kepala
satuan pendidikan dan/atau oleh masyarakat;
2. Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan berjumlah gasal yang
terdiri dari unsur guru, kepala sekolah/penyelenggara pendidikan /Yayasan, perwakilan orang
tua peserta didik berdasarkan jenjang kelas yang dipilih secara demokratis, pemerhati
pendidikan/alumni, tokoh masyarakat/tokoh agama, kalangan dunia usaha dan industri, pejabat
pemerintah setempat, organisasi profesi tenaga kependidikan, dan unsur pengurus komite
sekolah yang sudah ada;
3. Panitia persiapan mengadakan forum sosialisasi kepada masyarakat (termasuk majelis sekolah
dan komite sekolah yang sudah ada) tentang komite sekolah menurut keputusan ini.
4. Panitia persiapan bertugas menyusun criteria calon anggota, menyeleksi serta menyusun
nama-nama anggota, mengumumkan calon-calon anggota.
5. Memfasilitasi pemilihan pengurus dan anggota berdasarkan suara terbanyak

Pasal 3
PEMILIHAN PENGURUS
1. Pemilihan pengurus dilakukan dalam forum musyawarah anggota
2. Pemilihan pengurus ditentukan dengan suara terbanyak
3. Ketentuan lebih lanjut tentang proses pemilihan diatur dalam Tata tertib tentang pemilihan
pengurus.
4. Menyampaikan nama pengurus dan anggota Komite Sekolah kepada Kepala Sekolah untuk
diteruskan ke Sudin Dikmenti Kabupaten Jembrana.
Pasal 4
KOMPOSISI ANGGOTA PENGURUS
1. Calon anggota komite sekolah yang disepakati dalam musyawarah atau mendapat dukungan
suara terbanyak melalui pemungutan suara secara langsung menjadi anggota komite sekolah
sesuai dengan jumlah anggota yang disepakati dari masing-masing unsur, yakni unsur
masyarakat dan unsur dewan guru dan atau yayasan/lembaga penyelenggara pendidikan.
2. Pengurus terdiri seorang ketua, sekretaris, dan seorang bendahara dan bidang-bidang sesuai
dengan kebutuhan.
3. Bidang-bidang antara lain terdiri dari : Bidang Penggalian Sumber Daya Sekolah, Bidang
Pengelolaan Sumber Dana Sekolah, Bidang Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan,
Bidang Jaringan Kerjasama dan Sistem Informasi, Bidang Sarana dan prasarana, dan Bidang
Usaha.
4. Kepengurusan dipilih dari dan oleh anggota komite sekolah
5. Pemilihan kepengurusan dilakukan dalam rapat forum musyawarah anggota yang dipimpin
oleh salah satu anggota atas persetujuan anggota terpilih.
Pasal 5

Ayat 1
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Struktur Kepengurusan Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA Periode 2010 – 2012 adalah :

1. Ketua :
2. Sekretaris :
3. Bendahara :
Anggauta / Bidang – bidang :
1. Bidang Penggalian Sumber Daya Sekolah
a.
b.
2. Bidang Pengelolaan Sumber Dana Sekolah
a
b.

3. Bidang Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan


a.
b.
4. Bidang Jaringan Kerja sama dan Sistem Informasi
a.
b.
c.
5. Bidang Sarana Prasarana
a.
b.
6. Bidang Usaha
a.
b.

Ayat 2
MEKANISME PERGANTIAN PENGURUS

Keputusan pergantian pengurus dilakukan dalam rapat pleno anggota yang dihadiri sekurang-
kurangnya 2/3 jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya lebih dari 50 % anggota
yang hadir.

Ayat 3
SEBAB – SEBAB PENGGANTIAN PENGURUS

a. Berakhirnya masa bakti


b. Meninggal dunia
c. Mengundurkan diri
d. Melanggar ketentuan organisasi

BAB II
RINCIAN TUGAS KOMITE SEKOLAH

Pasal 6

1. Menyelenggarakan rapat rapat sesuai dengan program yang telah ditentukan;


2. Menyusun program kerja bersama-sama dengan sekolah;
3. Membantu merumuskan dan menetapkan visi, misi, moto, dan dasar filosofi lainnya bersama-
sama pihak sekolah;
4. Membantu merumuskan dan menetapkan program sekolah, serta APBS bersama-sama dengan
pihak sekolah;
5. Berperan serta kelancaran penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah;
6. Berperan serta memelihara, menumbuhkan, meningkatkan, serta mengembangkan sekolah
sebagai wawasan wiyata mandala;
7. Berperanserta dalam usaha peningkatan kesejahteraan sekolah, guru, staf tata usaha dan
penjaga sekolah;
8. Menetapkan standar pelayanan pengajaran dan pembelajaran sekolah bersama-sama dengan
pihak sekolah;
9. Mengembangkan potensi ke arah prestasi unggulan, baik dalam bidang akademis (Nilai tes
harian, catur wulan, dan ujian akhir sekolah) maupun bidang non akademis, seperti (akhlak
dan budi pekerti luhur, bahasa, seni dan olah raga, kerajinan tangan, dan ketrampilan untuk
hidup). Bersama-sama dengan pihak sekolah ;
10. Menggali, menghimpun dan megelola sumber dana dari masyarakat untuk mengembangkan
dana abadi sekolah dan peningkatan mutu sekolah.
11. Menghimpun dan mengelola saran, masukan,bahan pemikiran dan tenaga yang berasal dari
masyarakat peduli pendidikan;
12. Mengidentifikasi permasalahan dan pemecahannya bersama-sama pihak sekolah;
13. Memberi otonomi professional kepada guru dalam melaksanakan pengajaran dan
pembelajaran, bimbingan serta penilaian pendidikan;
14. Memberi motivasi dan penghargaan kepada guru dan kepada seseorang yang memiliki
dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
15. Membangun kerjasama dengan pihak lain dalam rangka upaya meningkatkan mutu
pendidikan;
16. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan penggunaan
keuangan sekolah;
17. Membuat laporan pertanggungjawaban dalam pelaksanan tugas dan program kerja sekolah
kepada warga sekolah dan stake holder;
18. Memberikan masukan terhadap pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, baik kurikulum
nasional maupun local.

BAB III
MEKANISME RAPAT

Pasal 7
1. Pengurus komite sekolah melaksanakan rapat kerja pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam satu tahun.
2. Apabila dalam rapat pleno anggota jumlah anggota yang hadir belum mencapai quorum, maka
dapat di tangguhkan selama 2 (dua ) kali 30 (tiga puluh ) menit.
3. Apabila dalam tenggang waktu tersebut jumlah Anggota yang hadir belum juga memenuhi
quorum, rapat di anggap syah dan dapat dilanjutkan.
4. Keputusan dinyatakan syah jika disetujui lebih dari 50 % anggota yang hadir.

BAB IV
KERJASAMA

Pasal 8
1. Pengurus komite sekolah dapat menjalin kerjasama dengan pihak instansi terkait dalam rangka
upaya pencapaian tujuan kerja program kerja komite sekolah atas sepengetahuan pihak kepala
sekolah/ penyelenggaraan pendidikan/ yayasan.
2. Pengurus komite sekolah memiliki hubungan tata kerja dengan sekolah lainnya , Kasi
Dikmenti kecamatan, Sudin Dikmenti Kotamadya Jakarta Utara, organisasi profesi asosiasi
dunia usaha dan industi dan kemasyarakatan dengan tetap harus memperhatikan dan
mengedepankan cirri kemandirian demi menjaga kredibilitas Komite Sekolah.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9
1. Apabila dalam Anggaran Rumah Tangga ini terdapat ketentuan yang dianggap bertentangan
dengan Anggaran Dasar maka yang berlaku adalah ketentuan Anggaran Dasar.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan di atur dan ditetapkan
kemudian.
3. Anggaran Rumah Tangga ini disesuaikan oleh satuan pendidikan masing-masing berdasarkan
karakteristik, kondisi dan kemampuan sekolah.
4. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapka di : Jembrana
Pada tanggal :

Ketua Komite Sekretaris Komite Sekolah


SDK Marsudirini Negara SDK Marsudirini Negara

Kukuh Arif Wicaksono …………………………….


STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SDK MARSUDIRINI NEGARA
PERIODE 2010 – 2012

BIDANG A : Penggalian Sumber Daya Sekolah


BIDANG B : Pengelolaan Sumber Dana Sekolah
BIDANG C : Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan
BIDANG D : Jaringan Kerja Sama dan Sistem Informasi
BIDANG E : Sarana Prasarana
BIDANG F : Usaha
Ketua Komite Sekretaris

JOB DISCRIPTION ( RINCIAN TUGAS )


PENGURUS KOMITE SEKOLAH

KETUA KOMITE

1. Bersama – sama pengurus lain dan anggota menyusun rencana program kerja komite sekolah
2. Mengesahkan rencana program kerja komite sekolah
3. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah yang ditetapkan oleh anggota melalui rapat – rapat
4. Mengundang rapat – rapat harian komite sekolah kepada kepala sekolah
5. Mengkomunikasikan hasil rapat komite sekolah kepada kepala sekolah
6. Mengundang rapat pihak sekolah atas undangan kepala sekolah
7. Menghadiri rapat dinas sekolah atas undangan kepala sekolah
8. Menerima klarifikasi sumber pembiayaan sekolah yang berasal pemerintahan dan kebutuhan
sekolah
9. Menerima klarifikasi persoalan yang dihadapi sekolah
10. Memberikan edaran, himbauan dan atau bentuk lain kepada stakeholders
11. Mengesahkan segala keputusan komite sekolah dan atau keputusan bersama dengan sekolah,
melalui penandatanganan yang disyahkan dengan cap resmi
12. Mengadakan pertanggungjawaban keuanganyang ditipkan masyarakat kepada sekolah
13. Mengesahkan pemberian penghargaan komite sekolah kepada kepala sekolah, guru, staf TU
yang berprestasi
14. Memberikan perintah kepada bendahara untuk mengeluarkan / memberikan sejumlah dana
atas pengajuan sekolah
15. Memberikan sanksi kepada anggota pengurus yangtidak dapat menunaikan tugas dengan baik
16. Mengevaluasi program kerja komite sekolah

SEKRETARIS KOMITE
1. Membuat agenda kerja bersama – sama ketua dan bidang yang ada
2. Menyusun administrasi ( personil, sarana dan prasarana, serta hal yang dipandang penting
3. Membuat dan mengedarkan undangan rapat – rapat dibantu oleh staf yang ditunjuk
4. Membuat laporan – laporan kepada pihak yang terkait
5. Membuat notulen rapat – rapat
6. Mengagendakan surat masuk dan keluar dibantu oleh staf yang ditunjuk

BENDAHARA KOMITE
1. Menerima , membukukan, mengamankan dana yang diperoleh dari bantuan masyarakat setelah
memperoleh pengesahan komite sekolah
2. Mengeluarkan dan membukukannya pengeluaran dana kepada sekolah atas persetujuan komite
sekolah
3. Melaporkan keadaan keuangan kepada anggota komite sekolah dan masyarakat atas
persetujuan ketua komite sekolah
BIDANG – BIDANG

1. BIDANG PENGGALIAN SUMBER DAYA SEKOLAH


1. Bersama – sama pihak sekolah menganalisa potensi sumber daya sekolah, pada lingkup
kewilayahan , sosial ekonomi masyarakat, instansi diwilayah setempat
2. Mengklarifikasi hasil analisis masyarakat sekolah menyangkut SDM dan bentuk lain yang
dianggap sebagai potensi yang diduga kuat dapat membantu sekolah
3. Mendaftar dan memetakan potensi yang diduga kuat dapat membantu sekolah
4. Melaksanakan penarikan dana dan menyerahkan kepada pengelola dana masyarakat
5. Melaksanakan pemikiran, ide dan gagasan masyarakat untuk dijadikan bahan pertimbangan
kebijakan komite sekolah untuk kepentingan sekolah
6. Melaksanakan pnarikan SDM kependidikan yang dianggap strategis dan dibayar oleh
masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

2. BIDANG PENGELOLAAN DANA MASYARAKAT


1. Atas persetujuan ketua komite sekolah menyerahkan dana masyarakat kepada bendahara
untuk dibukukan
2. Mendistribusikan perolehan dana masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh
pihak sekolah
3. Bersama – sama bendahara membukukan penerimaan dan pengeluaran dana masyarakat
4. Atas persetujuan ketua komite memberikan laporan keadaan keuangan kepada stakeholders

3. BIDANG PENGENDALIAN KULITAS PELAYANAN PENDIDIKAN


1. Bersama – sama sekolah menyusun standar pelayanan pendidikan, seperti jumlah guru,
fasilitas / sarana dan prasarana, kurikulum dan ekstrakurikuler
2. Bersama – sama sekolah menyusun target pencapaian hasil belajar siswa, harian semester
dan akhir tahun dan ujian nasional
3. Bersama – sama sekolah menetapkan salah satu unggulan prestasi sekolah baik yang
bersifat akademis maupun non akademis
4. Bersama – sma sekolah mengangkat tenaga ahli yang dapat membantu peningkatan kualitas
pendidikan
5. Mengundang pengawas sekolah untuk melakukan dialog dan tindak lanjut hasil
pengawasan professional yang dapat dijadikan bahan pertimbangan komite sekolah
6. Bersama – sama komite sekolah lain melakukan kolaborasi system pengendalian kualitas
pelayanan baik sekolah sejenis setingkat maupun tidak sejenis dan tidak setingkat, misalnya
SD dengan SLTP dalam satu wilayah atau luar wilayah

4. BIDANG JARINGAN KERJASAMA DAN SISTEM INFORMASI


1. Bersama – sama sekolah menyusun program kerjasama dengan pihak luar masyarakat
sekolah ( Instansi non pendidikan , dunia usaha dan dunia industry)
2. Bersama – sama sekolah ikut membantu memberikan, mencarikan informasi yang dapat
mendukung rencana dan program sekolah
3. Bersama – sama sekolah melaksanakan kerjasama dengan pihak luar sekolah

5. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


1. Bersama – sama dengan pengurus lain menyusun program kerja komite sekolah
2. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua komite atau hasil keputusan musyawarah
komite sekolah
6. BIDANG USAHA

1. Bersama – sama dengan pengurus lain menyusun program kerja komite sekolah

2. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua komite atau hasil keputusan musyawarah
komite sekolah

3. Memberikan saran terobosan cara mencari sumber dana sekolah

Jembrana, Juni 201

Pengurus Komite Sekolah

Ketua Sekretaris

Kukuh Arif Wicaksono .............................................


PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah Tangga ( ART ) SDK MARSUDIRINI


NEGARA dibuat berdasarkan acuan hukum yang kuat., karena itu kehadirannya perlu
disambut dengan terbuka dan saling mendukung antara komite sekolah dengan pihak sekolah.

2. Implementasi Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran Rumah ( ART ) Tangga Komite SDK
MARSUDIRINI NEGARA ini tentu melihat situasi dan kondisi lingkungan setempat sehingga
tidak terkesan kaku yang akhirnya berakibat pada hubungan keduanya tidak harmonis. Hal ini
perlu kita hindari agar tidak mengganggu penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di
lingkungan SDK MARSUDIRINI NEGARA.

3. Struktur Pengurus , Job Discription ( rincian tugas ) pengurus komite, program kerja komite
bersifat terbuka dan dinamis sehingga masih memungkinkan beberapa perubahan dikemudian
hari bila dikehendaki dan disepakati bersama antara pengurus komite dengan sekolah yang
merupakan mitra kerja paten .

B. Saran – Saran

1. Hendaknya seluruh komponen stakeholder yang ada di SDK MARSUDIRINI NEGARA dapat
membaca dan memahami isi yang terkandung dalam Anggaran Dasar ( AD ) dan Anggaran
Rumah Tangga ( ART ) Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA, karena itu merupakan
acuan kita bersama antara Komite Sekolah dengan keluarga besar SDK MARSUDIRINI
NEGARA sehingga tidak menimbulkan misunderstanding yang merugikan kita bersama
2. Bila ada perbedaan penafsiran terhadap AD / ART Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA
hendaknya bisa diselesaikan melalui musyawarah bersama sehingga dapat ditemukan
kesamaan pandang.
PEDOMAN PENGELOLAAN DANA
KOMITE SEKOLAH
SDK MARSUDIRINI NEGARA

SEKOLAH DASAR KATOLIK MARSUDIRINI NEGARA


KOMITE SEKOLAH SDK MARSUDIRINI NEGARA
Jl.Kartini no. 1 Jembrana Bali
Tahun 2010

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami Tim Manajemen Sekolah
dan Pengurus Komite SDK MARSUDIRINI NEGARA telah dapat menyusun ” PEDOMAN
PENGELOLAAN KEUANGAN KOMITE SEKOLAH SDK MARSUDIRINI NEGARA”
sebagai acuan bersama dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran SDK MARSUDIRINI
NEGARA agar lebih transparan dan akuntabel.
Pedoman ini kami setujui dan disahkan bersama sebagai bentuk KOMITMEN antara Manajemen
Sekolah dan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA untuk diberlakukan mulai tahun
pelajaran 2010/2012.

Disahkan di : Jembrana
Pada Tanggal : Juni 2010

Kepala Sekolah Ketua Komite Sekertaris Komite

Sr. M. Sylviana, OSF Kukuh Arif Wicaksono ..................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat,
dan perlindungan-Nya, sehingga kami dapat menyusun , PEDOMAN PENGELOLAAN
KEUANGAN KOMITE SEKOLAH SDK MARSUDIRINI NEGARA
Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun menyiapkan perangkat/instrumen, dengan
harapan pada pelaksanaan Manajemen Pengelolaan Keuangan pada kegiatan masing-masing unit
dapat berjalan dengan lancar sesuai Prosedur yang terstandar yang telah ditetapkan, namun
demikian kami yakin bahwa dalam penyusunan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami
berharap mendapatkan saran-saran perbaikan dari berbagai pihak yang berkompeten, kiranya hal
demikian akan menjadikan pelajaran bagi kami dan perjalanan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.

Demikian Pedoman Pengelolaan Keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA ini
dibuat, agar perjalanan menuju SDK Marsudirini Mandiri berstandar Nasional dan bertaraf
Internasional dapat tercapai dengan memperoleh jalan kemudahan melalui Visi-Misi
menghasilkan tamatan yang Competence, Conscience dan Compassion

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita semua dalam melaksanakan motto SDK
Marsudirini Negara” MENJADI SEKOLAH YANG UNGGUL PEMBENTUK SDM
BERKUALITAS , BERMORAL DAN BERAKHLAK MULIA”.

Jembrana, Juni 2010

Ketua Komite Sekolah


SDK MARSUDIRINI NEGARA

Kukuh Arif Wicaksono


PEMBUKAAN

Road to democracy telah dirintis dalam penataan dan pengembangan SDK MARSUDIRINI
NEGARA sejak awal September 2007 di sekolah ini dan akan terus dijaga dengan terlaksananya
proses Manajemen Mutu Berbasis Sekolah (MMBS) dalam suasana yang lebih baik dan rasional.
Melalui pengelolaan keuangan yang BTP. (Bersih, Transparan dan Profesional ) sebagai impian
akan kondisi yang lebih baik ( good governance ) diharapkan dapat menjadi kenyataan walaupun
masih perlu diupayakan dengan seoptimal mungkin oleh seluruh warga sekolah. Keberhasilan
menegakkan BTP diawali dengan peningkatan pelayanan oleh SMK/SMA…… kepada seluruh
stakeholder-nya. Sebagai konsumen utama dan penerima layanan tertinggi, masyarakat, orang tua
berhak untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan yang diamanahkan
kepada para pengelola kegiatan sekolah. Pada beberapa tahun terakhir , pelaporan keuangan
sebuah lembaga tertentu kepada publik menjadi suatu keharusan. Hal tersebut terjadi karena
publik ingin mengetahui efisiensi dan efektivitas dana yang telah disumbangkan pada lembaga
tersebut.
Seiring dengan tuntutan untuk menciptakan good governance yang bebas dari segala bentuk
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), maka diperlukan transparansi dalam segala bidang. Oleh
karena itu, SDK MARSUDIRINI NEGARA bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu
sistem akuntansi pengelolaan dana komite yang mempunyai sistem pengkodean unit organisasi /
kegiatan dan klasifikasi buku besar yang seragam, mempunyai seperangkat buku besar dan buku
pembantu yang bisa menyediakan ikhtisar transaksi akuntansi dan identifikasi kedokumen
sumber, mencatat transaksi / kejadian sesuai dengan standar akutansi, memiliki pengendalian
internal yang berupa organisasi, prosedur dan catatan yang mempertimbangkan pengamanan aset
dan keandalan catatan keyakinan yang wajar bahwa transaksi-transaksi dicatat sebagaimana
mestinya. Dengan demikian Komite sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA dapat
mempersiapkan laporan keuangan yang dapat mendukung akuntabilitas pencatatan.

PEDOMAN PENGELOLAAN DANA KOMITE SEKOLAH


SDK MARSUDIRINI NEGARA

BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Bahwa dana Komite Sekolah SMK/SMA…… adalah dana amanat masyarakat yang
dikumpulkan oleh komite sekolah, untuk dipergunakan semaksimal mungkin membantu
kelancaran dan peningkatan mutu layanan kegiatan belajar mengajar agar terjadi
peningkatan mutu pendidikan di SDK MARSUDIRINI NEGARA.
2. Bahwa untuk meningkatkan daya guna serta tercapainya tujuan peningkatan kualitas
dan pemerataan pendidikan, kepedulian sosial di lingkungan SDK MARSUDIRINI
NEGARA, serta upaya menggalang peningkatan partisipasi masyarakat maka perlu
adanya pedoman pengelolaan keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI
NEGARA.
3. Bahwa untuk memudahkan proses penerimaan, pencatatan, pelaporan dan pengawasan
terhadap dana Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA, maka perlu dituangkan
dalam bentuk peraturan intern Komite yang tercakup dalam Ketentuan Umum
Pengelolaan Dana Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA dan sistem akuntansi
pengelolaannya.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan

1. Pedoman ini dimaksudkan untuk mengatur pengelolaan dana di lingkungan Komite Sekolah
SDK MARSUDIRINI NEGARA.

2. Pedoman ini bertujuan untuk dijadikan acuan standar pengelolaan keuangan yang bersih,
transparan dan profesional sebagai kepastian bentuk pelayanan guna memudahkan upaya
akuntabilitas, transparansi dan responsible dalam pengelolaan dana Komite Sekolah SDK
MARSUDIRINI NEGARA.
Pasal 3
Dasar Kebijaksanaan

1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tentang Peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.044/U/2002 tahun 2002 tentang Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah.
4. Acuan Operasional dan Indikator Kinerja Komite Sekolah, Direktorat Jendral Pendidikan
Menengah dan Tinggi Depdiknas Jakarta tahun 2003.
5. Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 59 tahun 2003 tentang petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan Komite Sekolah pada Sekolah di Provinsi DKI Jakarta.
6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI
NEGARA tahun 2007.

Pasal 4
Pengertian-pengertian

1. Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA adalah organisasi kemasyarakatan yang


bersifat mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan
memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan
pendidikan yang bertugas di lingkungan SMK/SMA……

2. Pengurus Komite Sekolah SMK/SMA…… adalah orang-orang yang dipilih dari perwakilan
orang tua murid SMK/SMA…… dan atau para guru, serta pegawai di lingkungan
SMK/SMA……, serta masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap pendidikan, dengan
masa jabatan 2 (dua) tahun.

3. Ketua Komite Sekolah adalah salah seorang Pengurus Komite Sekolah SMK/SMA……, yang
dipilih untuk memimpin kepengurusan Komite sesuai anggaran dasar dan rumah tangga Komite,
yang diberi kewenangan untuk mengendalikan keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI
NEGARA

4. Bendahara Komite Sekolah adalah seorang yang diberi tugas membantu Ketua Komite Sekolah
dalam menerima, mencatat, menyimpan, dan membayarkan serta membuat laporan uang Komite
Sekolah, dan sejauh tidak ada ketentuan khusus dari pemerintah maka seorang Bendahara Komite
adalah bendahara masyarakat dan bukan wajib pungut pajak.

5. Akuntan Komite Sekolah adalah seorang yang diberi tugas membantu Ketua Komite Sekolah
dalam mencatat BKK yang diberikan dari bendahara,membuat Jurnal, menerima SPJ, faktur-
faktur pembelian dari fungsi operasi, memverifikasi dan membandinkan faktur-faktur tersebut
dengan BKK, SPD, SPP,SPO/TOR dengan APBS SMK/SMA……, mengarsipkan BKK menurut
nomor dan faktur-faktur menurut tanggal, dan membuat laporan hasil audit SPJ kepada Fungsi
Otorisator.

6. Arus Kas/Cash Flow adalah gambaran dari keadaan uang Tunai Komite Sekolah mulai dari
Saldo Awal, Penambahan dan Pengurangan dan saldo akhir dalam kurun waktu tertentu.

7. Laporan Keuangan Komite adalah laporan Arus Kas/Cash Flow dalam kurun waktu tertentu
yang dilengkapi buku-buku pendukung yaitu, Buku Kas, Buku Bank, Journal Kas dan Bank
Masukan, Journal Kas dan Bank Keluaran, serta Buku Daftar Hutang dan Piutang dan Buku
Daftar Inventaris yang dibeli dari Dana Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.

8. IPBD (Iuran Peserta Didik Baru) adalah dana sumbangan awal yang diberikan orang tua
peserta didik baru baik yang baru masuk kelas X, maupun peserta didik pindahan, dan Iuran
Peserta Didik Baru ini hanya dikenakan sekali selama peserta didik yang bersangkutan
bersekolah di SMK/SMA……, dibayarkan paling lambat setahun pertama kecuali ada
kesanggupan lain yang tidak mengikat dari orang tua peserta didik.
9. IRB (Iuran Rutin Bulanan) adalah iuran rutin peserta didik yang besarnya ditetapkan melalui
Rapat Pleno Komite Sekolah, dan dibayarkan oleh peserta didik selambat-lambatnya tanggal 10
setiap bulan.

10. IKP (Iuran Kegiatan Penunjang) adalah sumbangan lain-lain peserta didik yang berkaitan
dengan aktivitas peserta didik yang besarnya ditetapkan melalui Rapat Pleno Komite Sekolah,
terdiri antara lain; sumbangan bahan praktik, prakerin (PSG), UTS, UAS, TKM, Asuransi
Kecelakaan, OSIS dan Kegiatan Akhir Tahun.

BAB II
SUMBER DANA, ALOKASI PENGGUNAAN
DAN PROSEDUR PENERIMAAN

Pasal 5
Sumber Dana Komite Sekolah

Sumber Keuangan Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA berasal dari :


1. Iuran peserta didik Baru (IPDB), termasuk peserta didik pindahan
2. Iuran rutin bulanan (IRB)
3. Iuran Kegiatan Penunjang (IKP)
4. Unit Produksi dan Jasa (UPJ)
5. Sumbangan Donatur yang tidak mengikat
6. Sumbangan Insendental atas kesepakatan
7. Jasa bank
8. Sumbangan lain yang tidak mengikat

Pasal 6
Alokasi Penggunaan

Alokasi penggunaan komite diatur sebagai berikut;


1. Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) :
a. Urusan Pengembangan Peserta Didik / Kesiswaan
b. Urusan Pengembangan Ketenagaan
c. Urusan Pengembangan Organisasi dan Ketatausahaan
d. Urusan Pengembangan Manajemen Sekolah

2. Iuran Rutin Bulanan(IRB) :


a. Urusan Wajib/Rutin Kurikulum
b. Urusan Wajib/Rutin Peserta Didik /Kesiswaan
c. Urusan Wajib/Rutin Ketenagaan
d. Urusan Wajib/Rutin Sarana dan Prasarana
e. Urusan Wajib/Rutin Organisasi dan Manajemen
f. Urusan Wajib/Rutin Manajemen Sekolah dan Ketatausahaan
g. Urusan Wajib/Rutin Peran Serta Masyarakat

3. Iuran Kegiatan Penunjang (IKP) :


a. Urusan Pengembangan Kurikulum
b. Urusan Pengembangan Sesuai Peruntukannya

4. Unit Produksi dan Jasa (UPJ) :


a. Urusan Pengembangan Kurikulum
b. Urusan Pengembangan Organisasi dan Ketatausahaan
c. Urusan Pengembangan Manajemen Sekolah
d. Urusan Pengembangan Peranserta Masyarakat
Pasal 7
Prosedur Penerimaan

1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Sebelum ditetapkan besarnya
rencana penerimaan dan biaya yang diperlukan dalam tahun anggaran tertentu, maka terlebih
dahulu Kepala Sekolah dan Staf manajemen mengajukan kebutuhan biaya yang dituangkan
dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Sekolah (RAPBS) dengan langkah sebagai
berikut :
a. Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara
mendalam dengan perkiraan kemampuan Komite Sekolah.
b. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua
Komite dan Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang
diajukan.
c. Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite dan Pengurus, selanjutnya RAPBS
dibawa ke Rapat Pleno Pengurus Komite dan Kepala Sekolah untuk dibahas dan disahkan.
d. Setelah disahkan dan ditetapkan berapa besar IPBD serta besarnya sumbangan rutin masing-
masing peserta didik per bulan, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua (Orang tua Peserta
didik Kelas X yang baru)
e. Setelah dipaparkan ke anggota baru, jika ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan
penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat
dijalankan.
f. Untuk bukti pengesahan RAPBS yang telah disepakati, cukup disahkan dalam berita yang
ditandatangani secara bersama-sama oleh Komite Sekolah dan Kepala Sekolah dan atau
divalidasi melalui Notaris atau Akuntan Publik.
g. Jika karena sesuatu dan lain hal Kepala Sekolah tidak dapat mengajukan RAPBS untuk tahun
tersebut, maka Komite Sekolah akan berpedoman kepada APBS tahun yang lalu.

2. Pelaksanaan Penerimaan
Setelah RAPBS disahkan menjadi APBS dan diketahui besarnya kebutuhan biaya serta beban
masing-masing peserta didik, baik IPDB maupun Iuran bulanan serta sumbangan kesiswaan,
maka dilakukan langkah sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah menentukan Kolektor yang membantu memungut dana Komite, yang terdiri
dari :
1) Kolektor, petugas yang berasal dari Petugas Tata Usaha Sekolah, bersifat menetap di Kantor
Komite atau Kantor Sekolah.
2) Wali Kelas/Pembina akademik, bertugas mengumumkan/ memberikan arahan kepada peserta
didik untuk Pembayaran dana Komite Sekolah.

b. Setiap penerimaan uang dari peserta didik, maka kolektor harus membuat kuitansi 2 (dua)
rangkap, asli diberikan ke peserta didik dan tembusan diserahkan sebagai control Bendahara
Komite.

c. Setiap penerimaan Kolektor pada hari yang sama dan atau pada kesempatan pertama harus
segera disetorkan kepada Bendahara Komite Sekolah yang dilengkapi bukti atau keterangan
keuangan yang meliputi : Nama dan Kelas Pembayar, dan jenis iuran misal IPDB atau Iuran rutin
(Contoh Model Form 1)

d. Disamping pembayaran melalui Kas, maka pembayaran dapat dilakukan melalui Bank, dengan
cara orang tua murid menyetor/transfer ke Rekening Komite Sekolah yang sudah ditentukan.

e. Untuk Peserta didik pindahan/mutasi, dibebankan IPDB sebagaimana peserta didik kelas X
yang baru, dan disetor ke Bendahara Komite dan atau Kolektor, untuk selanjutnya diperuntukkan
sebesar 25% untuk Kas Operasional Komite SMK/SMA…… dan 75% diserahkan ke sekolah
untuk biaya administrasi mutasi dan manajemen sekolah.

Pasal 8
Penyimpanan Uang

1. Setelah Bendahara menerima uang dari kolektor, maka Bendahara mencatat dan menyimpan
uang tersebut.

2. Menyimpan uang tunai di brangkas besarnya maksimum Rp 5.000.000,00 (limajuta rupiah)

3. Jika uang telah melebihi Rp 5.000.000,00 maka dalam kesempatan pertama segera disetor ke
bank.
4. Rekening bank penampungan dana Komite Sekolah harus atas nama Komite Sekolah
SMK/SMA…… dan dapat berbentuk :

a. Rekening Giro, jika Rekening Bank dalam Rekening Giro maka Specimen pada Check dan
Bilyet Giro harus bersama-sama Ketua Komite Sekolah/Bendahara Komite Sekolah dengan
Kepala Sekolah
b. Rekening Tabungan, jika Rekening Bank dalam bentuk tabungan, maka dilakukan QQ atas
nama 2 (dua) orang yaitu Bendahara Komite Sekolah dan Kepala Sekolah
c. Deposito, jika dana disimpan dalam bentuk deposito maka sertifikat dibuat atas nama Komite
Sekolah SMK/SMA…… QQ Ketua Komite dan Kepala Sekolah sedangkan sertifikat Deposito
dipegang oleh Bendahara Komite Sekolah

BAB III
KEWENANGAN DAN PROSEDUR PENGELUARAN APBS
Pasal 9
Kewenangan

1. Kewenanga pengeluaran keuangan komite diatur melalui mekanisme 4 fungsi, yaitu; fungsi
operasi/pelaksana, fungsi otorisator, fungsi bendahara dan fungsi akuntansi.
2. Rincian kewenangan masing-masing adalah sebagai berikut;
a. Fungsi Operasi; Yaitu pelaksana/penanggung jawab kegiatan atau proyek, yang memiliki
tanggung jawab dalam penggunaan APBS dengan mekanisme sbb;
1). Membuat Surat Permintaan dana (SPD) dilampiri SPP, SPO/TOR sebanyak 4 rangkap;
2). Menyerahkan SPD,SPP,SPO/TOR ke fungsi Akuntansi
3). Menerima dan mengarsipkan asli SPD,SPP,SPO/TOR berikut BKK dari Bendahara
4) Menerima dan membelanjakan dana sesuai program/termin pembelanjaan dari Fungsi
Bendahara
5) Mengumpulkan faktur-faktur pembelian, dan kwitansi
6) Mengarsipkan SPD,SPP, SPO/TOR l dan BKK menurut nomor
7) Membuat dan menyerahkan SPJ kegiatan berikut bukti kegiatan (lampirannya) ke Akuntansi
Komite setiap tanggal 5 setiap bulan
Menyerahkan sisa dana kegiatan ke bendahara komite.
9) Mengembalikan uang sisa kegiatan ke fungsi akuntansi, bila ditemukan selisih harga antara
pembelian dengan harga pasar.
10) Membukukan kedalam Jurnal Kas Program/Unit Kegiatan dan membuat daftar inventarisasi
bahan praktik/kegiatan.

b. Fungsi Otorisator; Yaitu Kepala Sekolah/Ketua Komite Sekolah/Wakil Kepala Sekolah Urusan
OM yang memiliki kewenangan untuk menyetujui pencairan dana APBS melalui mekanisme sbb;
1).Menerima dan menandatangani SPD,SPP,SPO/TOR dari Fungsi Akuntansi yang telah
diperiksa dan diferifikasi kelayakannya dan atau sesuai program yang telah direncanakan dalam
APBS.
2).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR dibawah Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu Rupiah) disetujui dan
ditandatangani oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan OM dan untuk diatas Rp. 1.000.000,- (Satu
Juta rupiah) disetujui dan ditanda tangani oleh Kepala Sekolah.
3).Untuk SPD,SPP,SPO/TOR mulai Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh Juta Rupiah) harus disetujui oleh
KETUA KOMITE SEKOLAH.
4).Memberikan SPD SPP,SPO/TOR yang disetujui kefungsi bendahara
5).Menandatangani cek/kwitansi yang dikeluarkan bendahara

c. Fungsi Bendahara; Yaitu petugas yang mempunyai kewenanangan untuk membayar


pembiayaan kegiatan/proyek sesuai APBS melalui mekanisme sbb;
1) Menerima SPD, SPP,SPO/TOR yang telah disetujui dari fungsi otorisator sebanyak dua
rangkap
2) Membuat Bukti Kas Keluar (BKK) sebanyak tiga rangkap
3) Menyerahkan ASLI SPD, SPP,SPO/TOR lembar kesatu, BKK lembar kesatu kefungsi operasi
4) Menyerahkan Copy 1 SPD, SPP,SPO/TOR dan BKK lembar kefungsi akuntansi
5) Mengarsipkan Copy 2 SPD, SPP,SPO/TOR dan BKK menurut tanggal
6) Menyerahkan / mentransfer dana kefungsi Operasi
7) Menerima uang sisa kegiatan dan BKM dari fungsi Akuntansi
Membuat dan mengisi jurnal kas harian dan Kas Besar
9) Membuat laporan keadaan Kas ke Kepala Sekolah

d. Fungsi Akuntansi; ; Yaitu petugas yang mempunyai kewenangan untuk mencatat dan
mengaudit SPJ pembiayaan kegiatan/proyek sesuai APBS melalui mekanisme sbb;
1). Mencatat BKK yang diberikan dari bendahara
2) Membuat Jurnal
3) Menerima SPJ, faktur-faktur pembelian dari fungsi operasi
4) Memverifikasi dan membandinkan faktur-faktur tersebut dengan BKK, SPD, SPP,SPO/TOR
dengan APBS SMK/SMA……
5) Mengarsipkan BKK menurut nomor dan faktur-faktur menurut tanggal.
6) Membuat laporan hasil audit SPJ kepada Fungsi Otorisator

Pasal 10
Prosedur Pemakaian APBS

1. Prosedur pemakaian dan kelengkapan dalam penggunaan dana komite adalah; Pengguna
(fungsi operasi) mengajukan Permintaan Dana (SPD) dilengkapi dengan Surat Permintaan
Pembeliaan/Pembayaran (SPP)/Surat Pengajuan Order Pembelian Barang/Bahan (SPO) untuk
penggunaan pembelian bahan/barang dan TOR ( Term Of Referens ) untuk pembayaran
pembiayaan kegiatan/belanja insedental sebanyak 4 rangkap (Model Form.2) kepada komite
sekolah untuk diteliti kebenarannya sesuai program APBS SMK/SMA……, kemudian
dimintakan persetujuan pengeluaran dana kepada fungsi otorisator ( Kepala Sekolah/Wakil
Kepsek/Ketua Komite) untuk diteliti kelayakannya, dengan ketentuan :
a. Nilai nominal Uang lebih besar dari Satu Juta Rupiah (>Rp.1.000.000) otoritas ada pada
Kepala Sekolah.
b. Nilai diatas Rp.10.000.000 otoritas ada pada Ketua Komite dan Kepala Sekolah
c. Nilai nominal Uang antara lima ratus ribu sampai dengan Satu Juta Rupiah (Rp. 500.000 s.d
Rp.1.000.000) otoritas ada pada Wakil Kepala Sekolah Urusan OM.

2. Jika pengajuan dana tersebut disetujui, fungsi otorisator menandatangani SPD, SPP tersebut
dan memberikan kebendahara. Jika pengajuan dana tersebut tidak disetujui, fungsi otorisator
membuat pernyataan penolakan atas SPD/SPP tersebut dan mengembalikannya kefungsi
operasi/pengguna.

3. Setelah menerima SPD dan SPP yang telah ditandatangani Kepala Sekolah/Ketua
Komite/Wakil Kepsek, bendahara memverifikasi kebenaran data dalam dokumen tersebut dan
membuat Bukti Kas Keluar (BKK) dan Kwitansi sebanyak empat rangkap dengan tembusan ;
1 lembar diserahkan ke fungsi otorisator¬
1 lembar diserahkan ke fungsi operasi¬
1 lembar diserahkan ke fungsi Akuntansi¬
1 lembar (asli) untuk arsip bendahara¬

4. Pengguna (fungsi operasi) mengarsipkan SPD, SPP,SPO, TOR, BKK dan Kwitansi lembar
kesatu menurut tanggal. Fungsi operasi membelanjakan / menggunaakan uang yang diterima
sesuai jadwal termin penggunaan setiap bulan dan setiap bulan paling lambat tanggal 5 harus
sudah menyerahkan SPJ ( Surat Pertanggung Jawaban ) penggunaan dana kepada Bagian
Akuntansi (fungsi Akuntansi) sekolah dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. SPJ Belanja Barang meliputi ; SPO / DO, Laporan Penerimaan Barang / Bahan, Faktur
Pembelian, dan Kwitansi Pembelian
b. SPJ Honorarium Kegiatan meliputi ;TOR Kegiatan, Daftar Hadir Peserta Kegiatan, Daftar
Penerimaan Honorarium dan Bukti Kegiatan
5. Kemudian fungsi akuntansi. membuat jurnal. SPJ yang diterima dari fungsi operasi diteliti dan
diperiksa kesesuaiannya dengan BKK.dan Program, untuk kemudian membuat jurnal menurut
nomor dan faktur-faktur menurut tanggal.dan melakukan audit serta memberikan surat hasil audit
kepada fungsi Otorisator dengan tembusan kepada fungsi operasi dan komunitas program.

Pasal 11
Penggunaan Dana

1. Penggunaan dana APBS berupa program kegiatan, proyek dan operasional yang sudah
terprogram dalam APBS, dapat dilaksanakan oleh satuan operasional/penanggung jawab
kegiatan, dengan persyaratan sesuai prosedur pasal 10.1.a,b,c dan memperoleh persetujuan
Kepala Sekolah/Wakil Kepsek /Ketua Komite, sejauh ada koordinasi dengan Bendahara Komite
Sekolah tentang ketersediaan dananya.

2. Besarnya dana yang dapat digunakan oleh satuan operasional/penanggung jawab kegiatan
sebesar prosentase jumlah dana yang masuk pada kode akun mata anggaran yang sesuai.

3. Disamping pengeluaran dalam bentuk kegiatan/proyek dan operasional, Komite Sekolah dapat
membayarkan kepada Kepala Sekolah, guru dan karyawan berupa Tunjangan Fungsional
berdasarkan eselonisasi dan Tunjangan Prestasi Kerja (TPK) yang ditetapkan berdasarkan SK.
Komite Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.

Pasal 12
Kegiatan diluar Program

1. Semua kegiatan diluar program yang ada di APBS harus diajukan proposal secara tertulis,
kepada Ketua Komite Sekolah, untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat Komite untuk memohon
persetujuan pengurus bersama Staf Manajemen Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA.

2. Perubahan program yang ada dalam APBS harus dilakukan usulan revisi kepada Ketua Komite
Sekolah, dan setelah mendapatkan persetujuan baru dapat dilaksanakan.

Pasal 13
Pajak

1. Sejauh belum adanya ketentuan tertulis dari pemerintah, maka sebagai bendahara masyarakat,
maka Bendahara Komite Sekolah tidak wajib memungut dan menyetor pajak.

2. Dalam hal pembelian barang dan jasa, Bendahara Komite wajib membayar PPn jika penjual
merupakan wajib Pungut yang memungut PPn, tetapi jika penjual tidak mengenakan PPn maka
Bendahara Komite tidak wajib memungtut PPn.

3. Dalam hal pembayaran Honorarium dan sejenisnya dan pembayaran pajak dilakukan oleh para
penerima honor dengan cara self assessment pada saat menghitung pajak terhutang pada akhir
tahun fiscal.

Pasal 14
Dokumen Pendukung Pengeluaran Uang

Setiap pengeluaran uang Komite Sekolah SMK/SMA…… selain dilengkapi lembar bukti
persetujuan pembayaran dari Kepala Sekolah, Ketua Komite atau Wakil OM, sesuai dengan
tingkat kewenangan pada pasal 10.1a,b,c, maka pengeluaran tersebut harus juga dilengkapi
dokumen pendukung sebagai berikut:
1. Barang Inventaris
a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Kuitansi bermaterai yang cukup dan stempel toko
c. Faktur Umum
d. Faktur Pajak (jika penjual memungut PPn)
e. Surat Jalan dan Tanda Terima/ Periksa Barang dari User/sekolah

2. Jasa dan Proyek dalam APBS


a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Kuitansi bermaterai yang cukup, yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Proyek/
Kegiatan
c. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang diketahui oleh User/ atau pihak sekolah dan atau
Litbang LPM ( Lembaga Penjaminan Mutu)
d. Proposal dan Resume Hasil Kegiatan ( jika pekerjaan Proyek Pendidikan)

3. Honorarium/ Belanja Pegawai


a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Daftar Nominatif Penerima Honor yang sudah ditandatangani lengkap.
c. Daftar Hadir
d. Daftar Hasil Kegiatan/penilaian

4. ATK dan Barang Habis Pakai


a. Lembar Persetujuan SPD dan SPP
b. Kuitansi atau Faktur Toko yang sudah ditandatangani Penerima Barang
c. Rekap pengeluaran barang/ATK

5. Taktis dan Dana Insidental


a. Lembar Persetujuan Otoritas
b. Nota Permintaan dari Penanggung Jawab
c. Kuitansi Tanda Terima

BAB IV
ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM PEMBUKUAN

Pasal 15
Administrasi Keuangan

1. Pengelolaan Keuangan Dana Komite Sekolah SMK/SMA……, harus dapat memberikan


gambaran kondisi keuangan secara jelas mengenai penerimaan dan pengeluaran dana hasil
partisipasi masyarakat, khususnya Anggota Komite Sekolah (Orang tua, Murid –
SMK/SMA……)

2. Pengelolaan Keuangan Komite Sekolah SMK/SMA…… menjadi tanggung jawab masyarakat/


anggota secara kolektif dan pengelolaannya sehari-hari diserahkan ke Bendahara Komite dan
pengurusannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam ketentuan umum
pengelolaan keuangan Komite Sekolah SMK/SMA……

Pasal 16
Sistem Pembukuan

1. Sistem, Pembukuan dan Pencatatan Keuangan Komite Sekolah SMK/SMA……, mengacu


kepada system Akuntansi Indonesia, penekanan pada Cash Basis dengan bentuk laporan Cash
Flow dan tidak perlu membuat laporan laba atau rugi maupun neraca

2. Sistem pembukuan harus dapat memberikan data keuangan secara lengkap dengan pencatatan
yang teratur. Semua data keuangan harus dicatat secara rinci, tidak ada yang ditinggalkan
sehingga memberikan informasi secara jelas kepada yang membutuhkan.
Pasal 17
Nomor Mata Anggaran

Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan, maka setiap item penerimaan dan
pengeluaran dana diberikan Kode Mata Anggaran (kode akun) sesuai ketentuan pada lampiran.

Pasal 18
Pelaksanaan Pembukuan

1. Buku Harian
a. Buku Harian terdiri dari Buku Kas dan Buku Bank yang dipergunakan untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran tunai baik melalui Kas maupun Bank.
b. Buku/ Catatan Kas dan Bank dibuat dalam 3 lajur (Debet, Kredit dan Saldo) sesuai contoh
lampiran
c. Kesalahan catat dalam Buku Kas dan Buku Bank tidak boleh dihapus atau di-Tip Ex, tetapi
cukup dicoret dan ditulis ulang di sebelahnya.
d. Buku Kas dan Buku Bank harus ditutup setiap bulan oleh Ketua Komite Sekolah
SMK/SMA…… dan Bendahara Komite diketahui oleh Kepala Sekolah

2. Buku/ Catatan Pembantu


a. Buku/ Catatan Jurnal Kas Masuk
1) Buku/ Catatan Jurnal Kas Masuk digunakan untuk mencatat uraian sumber pemasukan kas
sesuai kelompok mata anggaran.
2) Tatacara mengerjakan Jurnal Kas Masuk
b. Buku/ Catatan Jurnal Kas Keluar
1) Buku/ Catatan Jurnal Kas Keluar digunakan untuk mencatat uraian Penggunaan Uang Kas,
sesuai pengelompokkan mata anggaran
2) Tatacara mengerjakan Jurnal Kas Keluar
c. Buku/ Catatan Jurnal Bank Masuk
1) Buku/ Catatan Jurnal Bank Masuk diginakan untuk mencatat uraian sumber pemasukan Bank
seauai kelompok mata anggaran.
2) Tatacara mengerjakan Jurnal Bank Masuk
d. Buku/Catatan Journal bank Keluar
1) Buku catatan Journal bank Keluar digunakan untuk mencatat uraian pengeluaran Bank, sesuai
kelompok mata anggaran.
2) Tata cara mengerjakan Journal Bank Keluar
e. Buku Piutang
1) Buku/catatan Piutang digunakan untuk mencatat tagihan tagihan yang belum dibayar.
2) Tata cara mengerjakan Buku Piutang
f. Buku hutang
1) Buku/catatan Hutang digunakan untuk mencatat kewajiban yang belum dibayar.
2) Tata cara mengerjakan Buku Hutang
g. Buku catatan Inventaris
1) Buku/catatan Inventaris digunakan untuk mencatat barang barang Inventaris yang dibeli dari
Dana Komite Sekolah.
2) Karena System Pembukuan memakai Cash Basis ( Bukan Acrual), maka pencatatan biaya/nilai
susut pada akhir tahun hanya bersifat Promemory ( tidak dibebankan lagi pada cash )
3) Tata cara mengerjakan Buku Inventaris

Pasal 19
Bentuk Laporan Keuangan

1. Bentuk Laporan Keuangan Komite Sekolah SMK/SMA…… adalah bentuk Arus Kas/ Cash
Flow, yang dilampiri buku/catatan Kas, Bank, Journal Kas, Bank, Buku/catatan Hutang, Piutang,
dan Inventaris.
2. Bentuk format laporan Cash Flow dan cara mengerjakan lihat pada lampiran

BAB V
ADMINISTRASI KEUANGAN DAN SISTEM PEMBUKUAN
Pasal 20
Pelaksanaan Pengawasan

1. Pengawasan Keuangan Dana Komite Sekolah dilakukan secara Interen oleh Pengurus Komite
Sekolah dan para anggota

2. Untuk pelaksanaan pemeriksaan intern tersebut, Pengurus Komite dapat membentuk tim ad
hoc yang independent yang berasal dari anggota diluar pengurus.

3. Dalam pemeriksaan tutup buku akhir tahun, pemeriksaan secara menyeluruh dapat diserahkan
ke Akuntan Publik beregestrasi

4. Pemeriksaan oleh aparat Fungsional ( Bawasda DKI, BPKP,BPK ) hanya dapat dilakukan jika
ada permintaan tertulis dari pengurus.

5. Pengajuan tertulis dari pengurus untuk dilakukan pemeriksaan secara fungsional dilakukan jika
:

a. Adanya kecurigaan terhadap tindak pidana oleh salah satu atau beberapa orang pengurus
Komite Sekolah
b. Adanya tidak kesepahaman yang tidak dapat dikompromikan antara Ketua Komite Sekolah
dan Kepala Sekolah
c. Adanya ketidak taan azaz dari pihak sekolah terhadap ketentuan ketentuan tertulis yang telah
ditetapkan oleh Komite Sekolah
d. Pengajuan pemeriksaan fungsional dianggap sah jika diajukan dan ditandatangani oleh salah
satu dari 3 Pejabat Komite Sekolah yaitu Ketua Komite Sekolah, dan atau wakil Ketua Komite,
dan atau Sekretaris Komite Sekolah.

Pasal 21
Laporan-laporan

a. Laporan Keuangan Komite Sekolah dilakukan secara berkala yaitu Laporan Triwulan, Laporan
Semester, dan Laporan Akhir Tahun ( Tutup buku )

b. Laporan Komite Sekolah di sampaikan kepada Anggota Perwakilan Klas untuk disampaikan
kepada anggota lainnya secara transparan

c. Tembusan Laporan disampaikan kepada Kepala SDK MARSUDIRINI NEGARA

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22

1. Hal hal yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan Komite Sekolah SMK/SMA……
Yang belum diatur dalam ketentuan umum pengelolaan Keuangan Komite Sekolah
SMK/SMA…… Ini, akan diajukan ke Rapat Paripurna Pengurus untuk selanjutnya ditambahkan
sebagai addendum dari ketentuan Umum ini
2. Ketentuan ketentuan yang bertentangan dengan Ketentuan Umum Pengelolaan Dana Komite
Sekolah SDK MARSUDIRINI NEGARA ini dinyatakan tidak Berlaku.

3. Ketentuan ini berlaku saat ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : ……

KOMITE SEKOLAH
SDK MARSUDIRINI NEGARA

Ketua, Bendahara,

Menyetujui
KEPALA SDK MARSUDIRINI NEGARA

Anda mungkin juga menyukai