Anda di halaman 1dari 2

Analisis Komponen-komponen Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia


Kegiatan analisis terhadap desain pembelajaran perlu kita lakukan untuk mengetahui
kelemahan yang terdapat di dalam desain yang telah kita susun. Kegiatan ini biasanya
dilakukan setelah desain pembelajaran tersebut kita laksanakan. Terlebih lagi jika kita
mendapatkan kekurangan atau hasil pembelajaran yang kurang memuaskan. Setelah
beberapa kelemahan kita temukan sebagai hasil analisis, kegiatan berikutnya adalah
memperbaiki desain pembelajaran tersebut agar proses dan hasil pembelajaran yang
harapkan mencapai tingkat maksimal dapat dicapai.

Pemahaman terhadap desain pembelajaran Bahasa Indonesia tidak menggunakan


pengertian terhadap istilah yang memiliki arti sempit. Apapun nama atau bagaimanapun
bentuknya, sebuah rancangan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti
silabus, satuan pelajaran, atau rencana pembelajaran dapat disebut sebagai desain
pembelajaran.
Kegiatan analisis desain pembelajaran ini dilakukan dengan mengkaji penerapan 4
komponen penting yaitu,

1) tujuan atau kompetensi pembelajaran dalam hal ini adalah kompetensi pembelajaran
Bahasa Indonesia;

2) aspek-aspek pembelajaran Bahasa Indonesia;

3) komponen-komponen pembelajaran Bahasa Indonesia; dan

4) prinsip-prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia. Kompetensi pembelajaran Bahasa


Indonesia dikutip langsung dari kurikulum yang kemudian dijabarkan ke dalam indikator-
indikator. Demikian pula halnya dengan aspek-aspek pembelajaran Bahasa Indonesia,
dikutip langsung dari kurikulum. Dalam pelaksanaannya aspek-aspek pembelajaran ini
disajikan secara terpadu. Komponen-komponen pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki
ciri khas pada penggunaan pendekatan, metode/ teknik pembelajaran. Demikian pula
halnya dengan evaluasi atau pelaksanaan penilaian yang lebih menekankan pada
keterampilan berbahasa dibandingkan dengan pengetahuan tentang bahasa. Prinsip-
prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki banyak persamaan dengan prinsip-
prinsip pembelajaran pada umumnya, hanya perhatian kepada siswa memiliki nilai lebih
terutama pada saat latihan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi atau berbahasa

Kegiatan Belajar 2:
Analisis Kegiatan Pembelajaran
Analisis terhadap kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan yang disusun di dalam
desain pembelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan tersebut adalah kegiatan awal atau
kegiatan membuka pembelajaran, kegiatan inti atau kegiatan melaksanakan
pembelajaran, dan kegiatan akhir atau kegiatan menutup pembelajaran. Ketiga kegiatan
tersebut memiliki jalinan yang erat yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Artinya antara kegiatan melaksanakan pembelajaran merupakan lanjutan dari kegiatan
membuka pembelajaran sehingga hubungan keduanya tidak boleh terputus, demikian
juga dengan kegiatan menutup pembelajaran tidak boleh lepas dari kegiatan inti
pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan mencapai kompetensi yang
diharapkan. Hal ini mempersyaratkan adanya kaitan atau relevansi antara kompetensi,
proses pembelajaran, dan evaluasi. Dengan demikian dalam kegiatan analisis hal utama
yang harus diperhatikan adalah relevansi antarkomponen tersebut (kompetensi, kegiatan
pembelajaran dan evaluasi).

Pembaruan pembelajaran bahasa Indonesia menuntut digunakannya pendekatan


komunikatif, integratif, dan CBSA. Komponen ini juga harus menjadi perhatian di dalam
melakukan analisis desain pembelajaran. Salah satunya adalah dalam susunan kegiatan
inti pembelajaran. Siswa adalah subjek di dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh
sebab itu, sebaiknya pengalaman belajar benar-benar menjadi miliki siswa, sehingga
kalimat-kalimat yang disusun di dalam kegiatan tersebut memberi penekanan pada siswa,
bukan pada guru.

Evaluasi merupakan bagian integral di dalam desain pembelajaran Bahasa Indonesia.


Untuk melihat ada tidaknya integrasi tersebut, sebaiknya alat atau instrumen evaluasi
disertakan di dalam desain pembelajaran, yaitu pada kegiatan menutup pembelajaran.
setelah evaluasi dilaksanakan dan diperoleh hasil atau diketahui pencapaian kompetensi
yang diperoleh siswa, guru memberikan umpan balik agar siswa mengetahui
kekurangannya sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut. Setelah umpan balik
diberikan, guru juga perlu melakukan pengukuhan atas pengetahuan yang
disampaikannya agar siswa tidak melupakan apa-apa yang telah diperolehnya.
Penguatan atau pujian sangat diperlukan oleh setiap orang untuk meningkatkan
prestasinya. Oleh sebab, kegiatan ini perlu dilakukan guru agar para siswa selalu
bersemangat di dalam menjalani pengalaman belajar bahasa Indonesia setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai