DAFTAR ISI...................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I Pendahuluan............................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................1
BAB II Pembahasan..........................................................................................5
A. Bahasa Indonesia dan Penggunaannya bahasa Indonesia.....................5
B. Inteferensi Bahasa Gaul dalam Penggunaan ........................................7
C. Film Nasional dan Pemakaian Bahasa Gaul di dalamnya.....................9
D. Generasi Bangsa Indonesia..................................................................12
E. Hal-hal yang Perlu Dilakukan..............................................................14
BAB III Penutup...............................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................16
Daftar pustaka....................................................................................................17
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadapan Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat
Dalam penulisan makalah ini sebagai tugas yang dibuat oleh dosen yang
bertujuan untuk memberikan arahan dan tuntunan kepada mahasiswa dan mahasiswi.
Proses pembelajaran ini dikembangkan pada setiap orang dengan tujuan untuk
Apabila ada kesalahan dan kekurangan penulis kami harap saran dan masukan
Penulis
ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Tahukah Anda bahwa tahun 2008 disebut sebagai tahun bahasa Indonesia?Pada tahun
2008, bahasa Indonesia genap berusia delapan puluh tahun. Karena itulah,tahun ini
menyambutnya. Berbagai kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tahun ini guna
memajukan dunia bahasa dan sastra Indonesia dan daerah ditanah air kita. Berbagai
lomba mulai dari lomba baca puisi sampai kompetisimembuat laman atau website
bertemakan bahasa dan sastra Indonesia dan daerahakan digelar. Begitu pula seminar
bahasa dan sastra, termasuk Seminar Nasional XVIBahasa dan Sastra Himpunan
Pembina Bahasa Indonesia juga diselenggarakan padatahun ini, serta kegiatan lainnya
pun juga akan digelar termasuk Kongres BahasaIndonesia Tahun 2008.Berdasarkan hal
di atas, kita dapat megetahui bahwa semangat untuk memajukan bahasa dan sastra
Indonesia dan daerah di tanah air ini masih sangattinggi oleh sebagian orang Indonesia.
Mengapa saya mengatakan sebagian dan bukannya seluruh orang Indoensia? Karena pada
kenyataannya memang hanyasebagian saja dari seluruh orang Indonesia yang peduli
dengan hidup matinya bahasadan sastra Indonesia dan daerah. Sebagiannya lagi memilih
iii
Dewasa ini, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupunfiksi mulai
mengalami interferensi dan mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa gaul
yang dekat dengan bahasa Betawi dengan beberapa perubahan kata baru berupa kata,
ini dapat dimaklumi karena bahasa Betawi adalah bahasaasli Jakarta yang merupakan
Dengan memakai bahasa gaul tersebut, pemakainya akan dikatakan sebagai orang kota
yangmodern dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini
jelassalah karena bahasa gaul tersebut sangat dekat dengan bahasa Betawi
yangmerupakan salah satu bahasa daerah juga di Indoensia. Antara bahasa Indonesia
dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Hal ini
karena bahasa Indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang berasal dari bahasa-
Dahulu jika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda sukudengannya, ia
akan menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dewasa ini orang-orang yang berbeda
suku jika berkomunikasi satu sama lain akan mengunakan bahasagaul. Begitu pula
dengan kasus interferensi, bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa
bahasa Indonesia kita hindari karena hal itu tidak termasuk penggunaan bahasa Indonesia
iv
Dunia film nasional di Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian bahasa gaulini. Tidak
nasional di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab pemakaian bahasa gaul dalam
masyarakat di Indonesia semakin luas karena para aktor dan aktrisidola masyarakat yang
terbukti menirukan bahasa gaul yang dipakai oleh paratokoh dalam film nasional yang
mereka tonton. Sebagai film nasional seharusnyatidak memakai bahasa gaul dalam
percakapan para tokohnya karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Bahasa yang
dipakai dalam film nasional seharusnya juga bahasa nasional, yakni bahasa
berdampak negatif terhadap pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat
ini dan pada masa yang akan datang. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak
adanya pemakaian bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak
lepasdari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan, para generasi muda inilah yang
paling banyak memakai bahasa gaul daripada memakai bahasa Indonesia. Untuk
mengindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat pada masa depan,
pemahamandan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional. Para orang tua, guru dan pemrintah sangat dituntut kinerja mereka
v
Indonesia terhadap bahasa Indonesia.
Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesiasecara baik dan benar pada saat ini dan
vi
BAB II
Pembahasan
demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskanoleh para
pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia.Bunyi alenia ketiga
dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa
Indonesia ialah bahasa yang terpenting dikawasan republik kita (Alwi,dkk, 2003:1).
Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berartikita telah
menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Akan tetapi, dengan menjunjung tinggi bahasa Indonesia, tidak
berarti kita melupakan bahasa daerah kita masing-masing.Kita tidak harus berbahasa
jenis pemakaiannya. Ketika kita berada dalam situasi formal, seperti seminar
baku).Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap
bakuitulah yang merupakan bahasa yang benar (Alwi, dkk, 2003:20). Akan tetapi, jika
kita berada di rumah atau di warung kopi yang orang-orangnya satu suku bangsa
vii
dengankita, kita gunakan saja bahasa daerah kita. Penggunaan bahasa daerah
Hal inisesuai dengan penjelasan pasal 36 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa ‘Bahasa
bahasa- bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh negara´ dan Bahasa-bahasa
itu pun merupakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup´.Kita lebih baik baik
berbahasa daerah daripada berbahasa gaul dalam situasiyang tidak resmi. Mengapa
demikian? Karena dengan berbahasa daerah, kita sudahmelestarikan bahasa daerah yang
Sebaliknya, jika kita menggunakan bahasa gaul didaerah kita sendiri dengan orang-orang
sebahasa daerah, kita tidak mencintai dantidak melestarikan bahasa daerah sendiri.
bahasa Indonesia baku. Kata yang sering muncul dari bahasa gaul dalam pemakaian
bahasa Indonesia baku adalah, seperti kata nggak ataugak (bahasa gaul) yang seharusnya
kata tidak (bahasa Indonesia). Hal ini harus kitahindari sejauh mungkin dalam kehidupan
Indonesia dan bahasa daerah secara baik dan benar. Artinya, kita menggunakan bahasa
Indonesia dalam situasi formal, seperti dalam seminar bahasa dan sastra Indonesia atau
dengan penutur yang tidak menguasai bahasa daerahkita dengan kaidah kebahasaan yang
viii
dibakukan dan kita menggunakan bahasa daerahdalam situasi nonformal dengan orang-
orang yang menguasai bahasa daerah kita ataudalam situasi formal kedaerahan, seperti
upacara adat secara benar menurut kaidahkebahasaan yang beraku di daerah kita masing-
masing.Bagaimana kita bisa menggunakan bahasa Indonesia secara benar? Banyak cara
yang dapat kita lakukan agar kita menguasai bahasa Indonesia baku sehinggakita bisa
berbahasa Indonesia secara benar. Cara-cara itu dapat kita kelompokkanmenjadi dua,
yakni melalui pendidikan formal (di sekolah dan perguruan tinggi), danmelalui kegiatan
sekolah dan di perguruan tinggi harus ditambah dengan kegiatandi luar pendidikan
bahasa Indonesia seperti buku Tata Bahasa Baku BahasaIndonesia karangan Hasan Alwi,
dkk terbitan Balai Pustaka, mencermati lema besertadeskripsi maknanya dalam Kamus
berbahasa Indonesia dengan teman dalamkelompok belajar, dan juga menyimak sekaligus
menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul tidak hanya dipakai oleh para remaja,tetapi juga
digunakan oleh orang-orang dewasa. Bahasa gaul dianggap lebih moderndaripada bahasa
Indonesia atau bahasa daerah. Penggunanya pun akan dikatakansebagai orang yang
modern. Hal ini dapat kita pahami karena bahasa gaul lahir darimasyarakat perkotaan
ix
yang modern sehingga penggunanya pun akan dikatakansebagai orang kota yang modern.
Padahal bahasa gaul sangat dekat dengan bahasaBetawi di Ibukota Negara Indonesia
yang sebenarnya merupakan bahasa daerah juga.Bahasa gaul sangat kental dengan bahasa
Betawi dengan beberapa perubahan kata baru berupa kata, seperti nyokap dan bokap,
dilarang penggunaannya. Jikakita kategorikan, bahasa gaul dapat kita kategorikan sebagai
bahasa prokem yangtermasuk ke dalam bahasa slang yang menambah khazanah kekayaan
bahasa diIndonesia. Hal yang meyebabkan bahasa gaul dapat disebut sebagai masalah
adalah jika bahasa gaul menggeser penggunaan bahasa Indonesia (sudah dijelaskan di
atas)dan jika dipakai dalam penggunaan bahasa Indonesia atau yang sering kita
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi, 2005:438) interferensi adalah masuknya
unsur serapan kedalam bahasa lain yang bersifat melanggar kaidah gramatika bahasa
yang menyerap.Interferensi bahasa gaul inilah yang harus kita hindari. Penyebab
terjadinyainterferensi ini salah satunya adalah seringnya bahasa gaul dipakai dalam
gaul kedalam bahasa Indonesia. Interferensi bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia
yang paling sering terjadi adalah interferensi pada tataran morfem.Interferensi pada
tataran morfem ini dapat terjadi pada morfem terikat danmofem bebas. Morfem terikat
yang penulis maksud adalah seperti afiks atau imbuhandan yang termasuk morfem bebas
berupa kata yang dapat berdiri sendiri. Interferensi pada morfem terikat dapat kita lihat
x
seperti dalam pengimbuhan sufiks ±in yangmerupakan sufiks bahasa gaul pada bentuk
dasar laku yang merupakan kata dasar bahasa Indonesia sehingga menjadi kata turunan
lakuin. Masuknya unsur morfemterikat berupa sufiks ±in ini merupakan bentuk
interferensi bahasa gaul dalam penggunaan bahasa Indonesia pada tataran morfem terikat.
Seharusnya kata itumenjadi melakukan dan bukan lakuin.Pada tataran morfem bebas
kata-kata bahasa gaul yang sering masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia, seperti
kata nggak atau gak, bikin, dan cuman. Kata-kata itu muncul dalam kalimat, seperti
Kamu sedang bikin apa? dan Aku gak pernahmencuri. Penggunaan bahasa gaul dalam
bahasa Indonesia ini sebaiknya kita hindarikarena membuat kita tidak menggunakan
Usia perfilman nasional kita lebih kurang sudah 82 tahun sejak ditayangkannya film
produksi mencapai 21 judul setahun, kemudian memuncak pada 1977menjadi 124 (J.B.
Kristanto, 2004). Pada awal tahun 2000-an perfilm nasional mulai bangkit kembali
dengan berbagai tema yang membuat para penonton puas menikmatisetiap alur ceritanya.
Tema-tema tersebut mulai tema cinta, horor, relegius, hinggatema komedi dewasa yang
Film-film nasional pada tahun 2000-an itu antara lain,Kudesak (2000), Pasir Berbisik
(2001), dan Ayat-Ayat Cinta (2008). Akan tetapi,dalam hal ini penulis tidak membahas
xi
Dalam filmnasional di Indonesia ada satu hal yang membuat penulis tertarik, yakni
penggunaan bahasa oleh para pelaku yang diperankan para aktris dan aktor ternama di
Indonesia.Sebagian besar para pelaku dalam film nasional di negera kita menggunakan
bahasaIndonesia yang terinterferensi dengan bahasa gaul, bahkan ada pelaku dalam
Indonesiasecara benar. Hal ini bukan berarti bahwa bahasa gaul dilarang penggunaannya
dinegara Indonesia. Bahasa gaul tetap boleh dipakai di negara kita sebagai
pemerkayakhazanah bahasa. Akan tetapi, bahasa gaul yang dapat kita katakan sebagai
bentuk slang itu harus dipakai dalam kelompok tertentu saja. Film nasional tidak hanya
ditonton oleh kelompok remaja gaul, tetapi ditonton oleh semua lapisan masyarakatsecara
nasional. Melihat kenyataan ini, tentunya bahasa yang menjadi alatkomunikasi semua
Indoensia dalam film nasional bukanlah sebagai bentuk pengerdilan bangsa Indonesia.
Ada sebagian orang Indonesia yang beranggapan bahwa jika hanya menggunakan bahasa
keutuhan negara kita tetap dapat kita jaga bersama.Sebaliknya, jika bahasa gaul yang
xii
Hal inilah yang akan membuat bangsa kitamenjadi kerdil.Pemakaian bahasa gaul dalam
film nasional ini ternyata menjadi penyebab bahasa gaul semakin banyak dipakai oleh
Dapat kita katakan bahwa film nasional menjadi media penyebar bahasa gaul di
Indonesia. Hal ini karena para aktor dan aktris idola masyarakat yang memainkan peran
menirukan bahasagaul yang dipakai oleh para tokoh dalam film nasional yang mereka
tonton. Sebagaifilm nasional seharusnya tidak memakai bahasa gaul dalam percakapan
para tokohnya karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Hal itu bukanlah
mengalamiinterferensi dari bahasa gaul dan pergeseran. Pergeseran yang penulis maksud
bahasagaul. Padahal yang menjadi bahasa nasional di negara kita adalah bahasa
Dewasa ini pemakaian bahasa gaul dalam film nasional seakan-akan menjadi bahasa
nasional di negara kita. Tentunya sebagai warga negara Indonesia yang baik,kita
seharusnya tidak meniru penggunaan bahasa gaul tersebut dalam pergaulan kitadi
masyarakat, seperti di mal-mal yang kita kunjungi. Bahasa Indonesia haruslah kita
xiii
C. Generasi Bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan sedang dalam proses pembangunan.
masyarakat adil, makamur, dan merata. Untuk menjadikangenerasi penerus bangsa ini
sebagai sumber daya manusia yang andal dan tangguhdiperlukan pendidikan bermutu di
setiap daerah.
berbagai disiplin ilmu dengan bahasa Indonesia baku atau benar. Bahasa Indonesia baku
Indonesia merupakan bahasa kedua setelah menguasai bahasa pertama atau bahasaibu.
Walaupun sebagai bahasa kedua, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan. Karena itu, para generasi bangsa kita harus mengusai bahasaIndonesia
agar dapat memiliki banyak pengetahuan sehingga menjadi sumber dayamanusia yang
andal dan dapat membangun bangsa ini secara optimal. Mendapatkan pengetahuan
tentulah bukan hanya dari jalur pendidikan di sekolah atau di perguruantinggi, tetapi juga
di masyarakat luas.
xiv
Dewasa ini begitu banyak informasi yang beredar di sekitar kita dari segala penjuru dunia
yang sebagian besar dikemas dalam bahasa Indonesia baku. Mulai dari buku-buku
pelajaran, surat kabar, hingga berita-berita di televisi, informasi tersebar disekeliling kita.
Jangan heran, jika kita tidak mengikuti perkembangan informasi, kitaakan menjadi orang
asing di masyarakat kita sendiri! Kita akan merasa tersisihkandalam pergaulan jika kita
tidak mau mengikuti pekembangan informasi yang tersebar di berbagai media, baik
media cetak maupun media elektronik. Penyebaran informasi, baik yang berupa
Secara lisan sering kita temui dalam media elektronik, sepertitelevisi dan radio. Informasi
yang disampaikan secara tertulis dapat kita jumpai dimedia elektronik, seperti informasi
di internet, dan juga di media cetak, seperti suratkabar, majalah, dan buku-
bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku adalah bahasa Indonesiayang benar secara
kaidah kebahasaan di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia sangat
dalam proses pembangunan yang hingga saat ini masih digalakkan di berbagai bidang
Indonesia.
xv
Dengan pemahaman tersebut, generasi penerus bangsaini dengan sendiri juga akan
sebagai bangsa yang maju dan makmur secaramerata di berbagai bidang kehidupan.
sebagian masyarakat Indonesia modern, perlu adanya tindakan nyatadari semua pihak
yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional,
pemakaian bahasa gaul dalam dunia nyata dan fiksi yangmenyebabkan interferesi ke
dalam bahasa Indonesia dan pergeseran bahasa Indonesiatersebut di atas, ada hal-hal
Pertama, menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan penggunaannya.
dan benar daripada bahasa gaul. Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di
Dapat puladilakukan oleh para guru kepada para siswa mereka. Selain itu, pihak
xvi
K edua, menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan
juga masyarakat luas untuk memperkukuh bangsa Indonesia dengan penggunaan bahasa
persatuan yang dapat kita gunakan untuk merekatkan persatuandan kesatuan bangsa
Indonesia.
Dengan penggunaan bahasa Indonesiasecara benar oleh para pelaku dalam film nasional
yang diperankan aktor dan aktrisidola masyarakat, masyarakat luas juga akan
tinggi. Para siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasaIndonesia
dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, dalam bentuk diskusi
kelompok, penulisan artikel dan makalah, dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti
xvii
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dewasa ini bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa
bahasa gaul tidak hanya dalam kehidupan nyata, tetapi juga dalam kehidupan fiktif
seperti dalam dialog dan monolog para pelaku filmnasional di negara Indonesia. Sebagian
masyarakat Indonesia yang paling gemar berbahasa gaul adalah para generasi muda
bangsa kita. Kenyataan tersebut harussegera diatasi mengingat betapa pentingnya bahasa
Indoensia bagi bangsa Indonesia.Sebagai warga Indonesia yang baik, kita seharusnya
dapat menggunakan bahasaIndonesia secara baik dan benar. Bahasa gaul memang
bukanlah bahasa yang dilarang penggunaannya, tetapi kita harus ingat bahwa bahasa gaul
B. Saran
Kita sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul di luar kapasitasnya. Dengan demikian,
terciptalah penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang terpisah atau tidak ada
interferensi bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia dan tidak ada pergeseran penggunaan
xviii
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/55977611/Makalah-Bahasa-IndonesiaSS
Depantemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
xix