Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I Pendahuluan............................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................1
BAB II Pembahasan..........................................................................................5
A. Bahasa Indonesia dan Penggunaannya bahasa Indonesia.....................5
B. Inteferensi Bahasa Gaul dalam Penggunaan ........................................7
C. Film Nasional dan Pemakaian Bahasa Gaul di dalamnya.....................9
D. Generasi Bangsa Indonesia..................................................................12
E. Hal-hal yang Perlu Dilakukan..............................................................14
BAB III Penutup...............................................................................................16
A. Kesimpulan............................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................16
Daftar pustaka....................................................................................................17

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadapan Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat

dan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini sebagai tugas yang dibuat oleh dosen yang

bertujuan untuk memberikan arahan dan tuntunan kepada mahasiswa dan mahasiswi.

Proses pembelajaran ini dikembangkan pada setiap orang dengan tujuan untuk

menambah wawasan mahasiswa/i

Apabila ada kesalahan dan kekurangan penulis kami harap saran dan masukan

dari para pembaca, akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Silangit, Mei 2011

Penulis

ii
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Tahukah Anda bahwa tahun 2008 disebut sebagai tahun bahasa Indonesia?Pada tahun

2008, bahasa Indonesia genap berusia delapan puluh tahun. Karena itulah,tahun ini

merupakan Tahun Bahasa Indonesia. Berbagai kegiatan pun mulaidipersiapkan untuk

menyambutnya. Berbagai kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tahun ini guna

memajukan dunia bahasa dan sastra Indonesia dan daerah ditanah air kita. Berbagai

lomba mulai dari lomba baca puisi sampai kompetisimembuat laman atau website

bertemakan bahasa dan sastra Indonesia dan daerahakan digelar. Begitu pula seminar

bahasa dan sastra, termasuk Seminar Nasional XVIBahasa dan Sastra Himpunan

Pembina Bahasa Indonesia juga diselenggarakan padatahun ini, serta kegiatan lainnya

pun juga akan digelar termasuk Kongres BahasaIndonesia Tahun 2008.Berdasarkan hal

di atas, kita dapat megetahui bahwa semangat untuk memajukan bahasa dan sastra

Indonesia dan daerah di tanah air ini masih sangattinggi oleh sebagian orang Indonesia.

Mengapa saya mengatakan sebagian dan bukannya seluruh orang Indoensia? Karena pada

kenyataannya memang hanyasebagian saja dari seluruh orang Indonesia yang peduli

dengan hidup matinya bahasadan sastra Indonesia dan daerah. Sebagiannya lagi memilih

tidak peduli. Sebagaiwarga negara Indonesia, kita selayaknyalah peduli dengan

kehidupan dan perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah

iii
Dewasa ini, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupunfiksi mulai

mengalami interferensi dan mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa gaul

yang dekat dengan bahasa Betawi dengan beberapa perubahan kata baru berupa kata,

seperti nyokap dan bokap, serta berupa singkatan-singakatan.Interferensi dan pergeseran

ini dapat dimaklumi karena bahasa Betawi adalah bahasaasli Jakarta yang merupakan

Daerah Khusus Ibukota negara Indonesia.

Dengan memakai bahasa gaul tersebut, pemakainya akan dikatakan sebagai orang kota

yangmodern dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini

jelassalah karena bahasa gaul tersebut sangat dekat dengan bahasa Betawi

yangmerupakan salah satu bahasa daerah juga di Indoensia. Antara bahasa Indonesia

dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Hal ini

karena bahasa Indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang berasal dari bahasa-

bahasadaerah di Indonesia dan bahasa asing. Sebaliknya, bahasa gaul hanya

merupakan bahasa tingkat daerah yang berasal dari bahasa Betawi.=====

Dahulu jika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda sukudengannya, ia

akan menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dewasa ini orang-orang yang berbeda

suku jika berkomunikasi satu sama lain akan mengunakan bahasagaul. Begitu pula

dengan kasus interferensi, bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa

Indonesia dalam situasi resmi. Seharusnya interferensi bahasagaul dalam penggunaan

bahasa Indonesia kita hindari karena hal itu tidak termasuk penggunaan bahasa Indonesia

secara baik dan benar.

iv
Dunia film nasional di Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian bahasa gaulini. Tidak

jarang pemakaian bahasa gaul muncul dalam pembicaraan tokoh-tokohdalam film

nasional di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab pemakaian bahasa gaul dalam

masyarakat di Indonesia semakin luas karena para aktor dan aktrisidola masyarakat yang

memainkan peran dalam film-film nasional tersebut berbahasagaul. Sebagian masyarakat

terbukti menirukan bahasa gaul yang dipakai oleh paratokoh dalam film nasional yang

mereka tonton. Sebagai film nasional seharusnyatidak memakai bahasa gaul dalam

percakapan para tokohnya karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Bahasa yang

dipakai dalam film nasional seharusnya juga bahasa nasional, yakni bahasa

Indonesia.Peniruan bahasa gaul oleh masyarakat luas di Indonesia tentu saja

berdampak negatif terhadap pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat

ini dan pada masa yang akan datang. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak

adanya pemakaian bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak

lepasdari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan, para generasi muda inilah yang

paling banyak memakai bahasa gaul daripada memakai bahasa Indonesia. Untuk

mengindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat pada masa depan,

perluadanya usaha pada saat ini menanamkan dan menumbuhkembangkan

pemahamandan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai

bahasa Nasional. Para orang tua, guru dan pemrintah sangat dituntut kinerja mereka

dalammenanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak

v
Indonesia terhadap bahasa Indonesia.

Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesiasecara baik dan benar pada saat ini dan

pada masa depan dapat meningkat

vi
BAB II

Pembahasan

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya

.³Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasaIndonesia´,

demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskanoleh para

pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia.Bunyi alenia ketiga

dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa

Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsaIndonesia sudah

selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupansehari-hari.Bahasa

Indonesia ialah bahasa yang terpenting dikawasan republik kita (Alwi,dkk, 2003:1).

Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berartikita telah

menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada

tanggal 28 Oktober 1928. Akan tetapi, dengan menjunjung tinggi bahasa Indonesia, tidak

berarti kita melupakan bahasa daerah kita masing-masing.Kita tidak harus berbahasa

Indonesia secara terus-menerus sepanjang hayat kita.

Dalam berbahasa Indonesia, kita harus memperhatikan golongan penutur dan

jenis pemakaiannya. Ketika kita berada dalam situasi formal, seperti seminar

kebahasaan,kita menggunakan bahasa Indonesia secara benar (bahasa Indonesia

baku).Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap

bakuitulah yang merupakan bahasa yang benar (Alwi, dkk, 2003:20). Akan tetapi, jika

kita berada di rumah atau di warung kopi yang orang-orangnya satu suku bangsa

vii
dengankita, kita gunakan saja bahasa daerah kita. Penggunaan bahasa daerah

merupakanusaha untuk mempertahankan bahasa daerah di tengah arus budaya modern.

Hal inisesuai dengan penjelasan pasal 36 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa ‘Bahasa

negara ialah bahasa Indonesia´, tercantum dengan tegas, Di daerah-daerah

yangmemunyai bahasa sendiri yang dipelihara oleh rakyatnya dengan baik-baik,

bahasa- bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh negara´ dan Bahasa-bahasa

itu pun merupakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup´.Kita lebih baik baik

berbahasa daerah daripada berbahasa gaul dalam situasiyang tidak resmi. Mengapa

demikian? Karena dengan berbahasa daerah, kita sudahmelestarikan bahasa daerah yang

menjadi pemerkaya bahasa nasional dan sekaligus pemerkaya bangsa Indonesia.

Sebaliknya, jika kita menggunakan bahasa gaul didaerah kita sendiri dengan orang-orang

sebahasa daerah, kita tidak mencintai dantidak melestarikan bahasa daerah sendiri.

Kebiasaan menggunakan bahasa gaul akanmembuat kita menggunakan sebagian kata

bahasa gaul tersebut dalam penggunaan bahasa Indonesia baku.

Dengan kata lain terjadi interferensi (pengacauan) bahasagaul ke dalam pemakaian

bahasa Indonesia baku. Kata yang sering muncul dari bahasa gaul dalam pemakaian

bahasa Indonesia baku adalah, seperti kata nggak ataugak (bahasa gaul) yang seharusnya

kata tidak (bahasa Indonesia). Hal ini harus kitahindari sejauh mungkin dalam kehidupan

kita.Jelas bahwa kita sebagai bagian bangsa Indonesia sepatutnyalahmenggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa daerah secara baik dan benar. Artinya, kita menggunakan bahasa

Indonesia dalam situasi formal, seperti dalam seminar bahasa dan sastra Indonesia atau

dengan penutur yang tidak menguasai bahasa daerahkita dengan kaidah kebahasaan yang

viii
dibakukan dan kita menggunakan bahasa daerahdalam situasi nonformal dengan orang-

orang yang menguasai bahasa daerah kita ataudalam situasi formal kedaerahan, seperti

upacara adat secara benar menurut kaidahkebahasaan yang beraku di daerah kita masing-

masing.Bagaimana kita bisa menggunakan bahasa Indonesia secara benar? Banyak cara

yang dapat kita lakukan agar kita menguasai bahasa Indonesia baku sehinggakita bisa

berbahasa Indonesia secara benar. Cara-cara itu dapat kita kelompokkanmenjadi dua,

yakni melalui pendidikan formal (di sekolah dan perguruan tinggi), danmelalui kegiatan

di luar pendidikan formal. Pembelajaran bahasa Indonesia melalui pendidikan formal di

sekolah dan di perguruan tinggi harus ditambah dengan kegiatandi luar pendidikan

formal. Kegiatan di luar pendidikan formal, misalnya membaca buku-buku kebahasaan

bahasa Indonesia seperti buku Tata Bahasa Baku BahasaIndonesia karangan Hasan Alwi,

dkk terbitan Balai Pustaka, mencermati lema besertadeskripsi maknanya dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia oleh Tim PenyusunKamus Pusat Bahasa, praktik-praktik

berbahasa Indonesia dengan teman dalamkelompok belajar, dan juga menyimak sekaligus

mengikuti tanya jawab dalam siaranBahasa Indonesia di radio atau di televisi

A. Inteferensi Bahasa Gaul dalam Penggunaan Bahasa Indonesia

Di masyarakat pada saat ini sering kita dengar percakapan orang-orangdengan

menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul tidak hanya dipakai oleh para remaja,tetapi juga

digunakan oleh orang-orang dewasa. Bahasa gaul dianggap lebih moderndaripada bahasa

Indonesia atau bahasa daerah. Penggunanya pun akan dikatakansebagai orang yang

modern. Hal ini dapat kita pahami karena bahasa gaul lahir darimasyarakat perkotaan

ix
yang modern sehingga penggunanya pun akan dikatakansebagai orang kota yang modern.

Padahal bahasa gaul sangat dekat dengan bahasaBetawi di Ibukota Negara Indonesia

yang sebenarnya merupakan bahasa daerah juga.Bahasa gaul sangat kental dengan bahasa

Betawi dengan beberapa perubahan kata baru berupa kata, seperti nyokap dan bokap,

serta berupa singkatan-singakatan.Bahasa gaul sebenarnya bukanlah bahasa yang

dilarang penggunaannya. Jikakita kategorikan, bahasa gaul dapat kita kategorikan sebagai

bahasa prokem yangtermasuk ke dalam bahasa slang yang menambah khazanah kekayaan

bahasa diIndonesia. Hal yang meyebabkan bahasa gaul dapat disebut sebagai masalah

adalah jika bahasa gaul menggeser penggunaan bahasa Indonesia (sudah dijelaskan di

atas)dan jika dipakai dalam penggunaan bahasa Indonesia atau yang sering kita

sebutdengan inteferensi bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi, 2005:438) interferensi adalah masuknya

unsur serapan kedalam bahasa lain yang bersifat melanggar kaidah gramatika bahasa

yang menyerap.Interferensi bahasa gaul inilah yang harus kita hindari. Penyebab

terjadinyainterferensi ini salah satunya adalah seringnya bahasa gaul dipakai dalam

kehidupan sehari-hari sedangkan bahasa Indonesia jarang digunakan. Kurangnya

kompetensi berbahasa Indonesia juga dapat meyebabkan terjadinya interferesi bahasa

gaul kedalam bahasa Indonesia. Interferensi bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia

yang paling sering terjadi adalah interferensi pada tataran morfem.Interferensi pada

tataran morfem ini dapat terjadi pada morfem terikat danmofem bebas. Morfem terikat

yang penulis maksud adalah seperti afiks atau imbuhandan yang termasuk morfem bebas

berupa kata yang dapat berdiri sendiri. Interferensi pada morfem terikat dapat kita lihat

x
seperti dalam pengimbuhan sufiks ±in yangmerupakan sufiks bahasa gaul pada bentuk

dasar laku yang merupakan kata dasar bahasa Indonesia sehingga menjadi kata turunan

lakuin. Masuknya unsur morfemterikat berupa sufiks ±in ini merupakan bentuk

interferensi bahasa gaul dalam penggunaan bahasa Indonesia pada tataran morfem terikat.

Seharusnya kata itumenjadi melakukan dan bukan lakuin.Pada tataran morfem bebas

kata-kata bahasa gaul yang sering masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia, seperti

kata nggak atau gak, bikin, dan cuman. Kata-kata itu muncul dalam kalimat, seperti

Kamu sedang bikin apa? dan Aku gak pernahmencuri. Penggunaan bahasa gaul dalam

bahasa Indonesia ini sebaiknya kita hindarikarena membuat kita tidak menggunakan

bahasa Indonesia secara benar dalam situasiresmi.

B. Film Nasional dan Pemakaian Bahasa Gaul di dalamnya.

Usia perfilman nasional kita lebih kurang sudah 82 tahun sejak ditayangkannya film

nasional pertama berjudul Loetoeng Kasaroeng pada tahun 1926silam.

Dunia perfliman di Indonesia mengalami pasang surut di Indoensia. Pada1970, jumlah

produksi mencapai 21 judul setahun, kemudian memuncak pada 1977menjadi 124 (J.B.

Kristanto, 2004). Pada awal tahun 2000-an perfilm nasional mulai bangkit kembali

dengan berbagai tema yang membuat para penonton puas menikmatisetiap alur ceritanya.

Tema-tema tersebut mulai tema cinta, horor, relegius, hinggatema komedi dewasa yang

dikemas sedemikian rupa untuk menarik minat masyarakatmenonton beramai-ramai.

Film-film nasional pada tahun 2000-an itu antara lain,Kudesak (2000), Pasir Berbisik

(2001), dan Ayat-Ayat Cinta (2008). Akan tetapi,dalam hal ini penulis tidak membahas

tema-tema film nasional tersebut.

xi
Dalam filmnasional di Indonesia ada satu hal yang membuat penulis tertarik, yakni

penggunaan bahasa oleh para pelaku yang diperankan para aktris dan aktor ternama di

Indonesia.Sebagian besar para pelaku dalam film nasional di negera kita menggunakan

bahasaIndonesia yang terinterferensi dengan bahasa gaul, bahkan ada pelaku dalam

filmnasional yang menggunakan bahasa gaul secara keseluruhan. Padahal bahasa

dalamfilm nasional seharusnya juga menggunakan bahasa nasional, yakni bahasa

Indonesiasecara benar. Hal ini bukan berarti bahwa bahasa gaul dilarang penggunaannya

dinegara Indonesia. Bahasa gaul tetap boleh dipakai di negara kita sebagai

pemerkayakhazanah bahasa. Akan tetapi, bahasa gaul yang dapat kita katakan sebagai

bentuk slang itu harus dipakai dalam kelompok tertentu saja. Film nasional tidak hanya

ditonton oleh kelompok remaja gaul, tetapi ditonton oleh semua lapisan masyarakatsecara

nasional. Melihat kenyataan ini, tentunya bahasa yang menjadi alatkomunikasi semua

lapisan masyarakat adalah bahasa nasional, yakni bahasaIndonesia.Penggunaan bahasa

Indoensia dalam film nasional bukanlah sebagai bentuk pengerdilan bangsa Indonesia.

Ada sebagian orang Indonesia yang beranggapan bahwa jika hanya menggunakan bahasa

Indonesia di negara kita, berarti merupakan bentuk pengerdilan bangsa Indonesia.

Anggapan ini tentulah salah. Mengapa penuliskatakan salah? Karena dengan

menggunakan bahasa Indonesia, persatuan di negarakita akan semakin kuat sehingga

keutuhan negara kita tetap dapat kita jaga bersama.Sebaliknya, jika bahasa gaul yang

dipakai tentulah tidak semua warga negaraIndonesia dapat memahaminya.

Dengan demikian, kerekatan persatuan di negara kitaakan berkurang. Jika sudah

berkurang, suku-suku di negara Indoensia akanmelepaskan diri dari negara Indoensia.

xii
Hal inilah yang akan membuat bangsa kitamenjadi kerdil.Pemakaian bahasa gaul dalam

film nasional ini ternyata menjadi penyebab bahasa gaul semakin banyak dipakai oleh

warga negara Indonesia.

Dapat kita katakan bahwa film nasional menjadi media penyebar bahasa gaul di

Indonesia. Hal ini karena para aktor dan aktris idola masyarakat yang memainkan peran

dalam film-filmnasional tersebut berbahasa gaul. Sebagian masyarakat terbukti

menirukan bahasagaul yang dipakai oleh para tokoh dalam film nasional yang mereka

tonton. Sebagaifilm nasional seharusnya tidak memakai bahasa gaul dalam percakapan

para tokohnya karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Hal itu bukanlah

sesuatuyang menguntungkan bagi bangsa Indonesia karena dengan semakin

luasnya penggunaan bahasa gaul tersebut, penggunaan bahasa Indonesia

mengalamiinterferensi dari bahasa gaul dan pergeseran. Pergeseran yang penulis maksud

adalahwarga Indonesia bergeser dari penggunaan bahasa Indonesia ke penggunaan

bahasagaul. Padahal yang menjadi bahasa nasional di negara kita adalah bahasa

Indonesiadan bukanlah bahasa gaul.

Dewasa ini pemakaian bahasa gaul dalam film nasional seakan-akan menjadi bahasa

nasional di negara kita. Tentunya sebagai warga negara Indonesia yang baik,kita

seharusnya tidak meniru penggunaan bahasa gaul tersebut dalam pergaulan kitadi

masyarakat, seperti di mal-mal yang kita kunjungi. Bahasa Indonesia haruslah kita

utamakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

xiii
C. Generasi Bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan sedang dalam proses pembangunan.

Sebagai sebuah bangsa besar yang sedang membangun, Indonesiatentulah memerlukan

generasi-generasi penerus yang andal di berbagai bidang untuk dapat mewujudkan

masyarakat adil, makamur, dan merata. Untuk menjadikangenerasi penerus bangsa ini

sebagai sumber daya manusia yang andal dan tangguhdiperlukan pendidikan bermutu di

setiap daerah.

Dalam hal pendidikan di Indonesia,kita lebih banyak mendapatkan pengetahuan dari

berbagai disiplin ilmu dengan bahasa Indonesia baku atau benar. Bahasa Indonesia baku

bagi sebagian besar orang

Indonesia merupakan bahasa kedua setelah menguasai bahasa pertama atau bahasaibu.

Walaupun sebagai bahasa kedua, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam

dunia pendidikan. Karena itu, para generasi bangsa kita harus mengusai bahasaIndonesia

agar dapat memiliki banyak pengetahuan sehingga menjadi sumber dayamanusia yang

andal dan dapat membangun bangsa ini secara optimal. Mendapatkan pengetahuan

tentulah bukan hanya dari jalur pendidikan di sekolah atau di perguruantinggi, tetapi juga

di masyarakat luas.

xiv
Dewasa ini begitu banyak informasi yang beredar di sekitar kita dari segala penjuru dunia

yang sebagian besar dikemas dalam bahasa Indonesia baku. Mulai dari buku-buku

pelajaran, surat kabar, hingga berita-berita di televisi, informasi tersebar disekeliling kita.

Jangan heran, jika kita tidak mengikuti perkembangan informasi, kitaakan menjadi orang

asing di masyarakat kita sendiri! Kita akan merasa tersisihkandalam pergaulan jika kita

tidak mau mengikuti pekembangan informasi yang tersebar di berbagai media, baik

media cetak maupun media elektronik. Penyebaran informasi, baik yang berupa

peristiwa, ilmu, maupun penemuan-penemuan terbaru disajikansecara lisan dan tulisan.

Secara lisan sering kita temui dalam media elektronik, sepertitelevisi dan radio. Informasi

yang disampaikan secara tertulis dapat kita jumpai dimedia elektronik, seperti informasi

di internet, dan juga di media cetak, seperti suratkabar, majalah, dan buku-

buku.Kenyataan ini mengharuskan para generasi penerus bangsa Indonesiamenguasai

bahasa Indonesia baku. Bahasa Indonesia baku adalah bahasa Indonesiayang benar secara

kaidah kebahasaan di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia sangat

penting dalam membentuk generasi bangsa yang cerdas dankompetitif.

Dengan terbentuknya generasi cerdas dan kompetitif, bangsa Indonesiaakan mudah

dalam proses pembangunan yang hingga saat ini masih digalakkan di berbagai bidang

kehidupan. Karena itulah, para generasi penerus bangsa ini harusmendapatkan

pemahaman betapa pentingnya penggunaan bahasa Indonesia terhadapkemajuan bangsa

Indonesia.

xv
Dengan pemahaman tersebut, generasi penerus bangsaini dengan sendiri juga akan

menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia dalamrangka mewujudkan bangsa Indonesia

sebagai bangsa yang maju dan makmur secaramerata di berbagai bidang kehidupan.

D. Hal-hal yang Perlu Dilakukan.

Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yangdigunakan oleh

sebagian masyarakat Indonesia modern, perlu adanya tindakan nyatadari semua pihak

yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional,

bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.Berkaitan dengan

pemakaian bahasa gaul dalam dunia nyata dan fiksi yangmenyebabkan interferesi ke

dalam bahasa Indonesia dan pergeseran bahasa Indonesiatersebut di atas, ada hal-hal

yang perlu dilakukan.

Pertama, menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini

bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan penggunaannya.

Dengan demikian, mereka lebih mengutamakan penggunaan bahasaIndonesia secara baik

dan benar daripada bahasa gaul. Penyadaran ini dapat dilakukan oleh para orang tua di

rumah kepada anak-anak mereka.

Dapat puladilakukan oleh para guru kepada para siswa mereka. Selain itu, pihak

pemerintahdapat bertindak secara bijak dalam menyadarkan masyarakat untuk

mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di negara kita. Sebagai contoh,

pemerintahmenerbitkan Undang-Undang Kebahasaan.

xvi
K edua, menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan

juga masyarakat luas untuk memperkukuh bangsa Indonesia dengan penggunaan bahasa

Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa bahasa Indonesiamerupakan bahasa

persatuan yang dapat kita gunakan untuk merekatkan persatuandan kesatuan bangsa

Indonesia.

Dengan menanamkan semangat tersebut, masyarakatIndonesia akan lebih mengutamakan

bahasa Indonesia daripada menggunakan bahasagaul. Cara menanamkannya dapat

dilakukan di rumah, sekolah, dan di masyarakat.

Ketiga, pemerintah Indonesia harus menekankan penggunaan bahasaIndonesia dalam

film-film produksi Indonesia.

Dengan penggunaan bahasa Indonesiasecara benar oleh para pelaku dalam film nasional

yang diperankan aktor dan aktrisidola masyarakat, masyarakat luas juga akan

mengunakan bahasa Indonesia seperti para idola mereka tersebut.

K eempat , meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan

tinggi. Para siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasaIndonesia

dalam bentuk dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, dalam bentuk diskusi

kelompok, penulisan artikel dan makalah, dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti

cerita pendek dan puisi.

Dengan praktik-praktik berbahasa Indonesia tersebut, dapat mengembangkan kreativitas

berbahasa Indonesia merekadan juga dapat membiasakan mereka berbahasa Indonesia

secar baik dan benar

xvii
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Dewasa ini bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa

dalam pengantar dunia pedidikan pada sejumlah pemakaiannya mulaiterinterferensi

dengan bahasa gaul. Bahkan, penggunaan bahasa Indonesia mulaimengalami pergeseran

oleh bahasa gaul yang digunakan sebagian masyarakatIndonesia sendiri. Penggunaan

bahasa gaul tidak hanya dalam kehidupan nyata, tetapi juga dalam kehidupan fiktif

seperti dalam dialog dan monolog para pelaku filmnasional di negara Indonesia. Sebagian

masyarakat Indonesia yang paling gemar berbahasa gaul adalah para generasi muda

bangsa kita. Kenyataan tersebut harussegera diatasi mengingat betapa pentingnya bahasa

Indoensia bagi bangsa Indonesia.Sebagai warga Indonesia yang baik, kita seharusnya

dapat menggunakan bahasaIndonesia secara baik dan benar. Bahasa gaul memang

bukanlah bahasa yang dilarang penggunaannya, tetapi kita harus ingat bahwa bahasa gaul

dipakai dalam kelompok tertentu saja.

B. Saran

Kita sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul di luar kapasitasnya. Dengan demikian,

terciptalah penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang terpisah atau tidak ada

interferensi bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia dan tidak ada pergeseran penggunaan

bahasa Indonesia oleh penggunaan bahasa gaul

xviii
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/55977611/Makalah-Bahasa-IndonesiaSS

Depantemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kamal, zaenudin. 2005. Peningkatan Kelembagaan Pengembangan Budaya Baca

xix

Anda mungkin juga menyukai