Anda di halaman 1dari 30

PERKULIAHAN FISIKA KESEHATAN

Oleh :
SEHAH, S.Si., M.Si.

DOSEN TIDAK TETAP MATAKULIAH FISIKA
D3 KEPERAWATAN AKPER YAKPERMAS BANYUMAS
Pada pembahasan tentang kelistrikan, perlu kiranya kita mengetahui
terlebih dahulu beberapa hal mengenai apa yang dimaksud dengan
listrik. Untuk memahami tentang listrik, perlu kita ketahui terlebih
dahulu pengertian dari ARUS LISTRIK.
ARUS LISTRIK
ARUS LISTRIK merupakan perubahan gerak muatan listrik atau
muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu atau muatan listrik
yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul
arus listrik, tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan
hilang. Dan muatan akan bergerak jika ada BEDA POTENSIAL.
MUATAN LISTRIK adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari
atom, dimana dalam teori atom modern dinyatakan atom terdiri dari
partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang
dikelilingi oleh muatan elektron (-).
MUATAN LISTRIK
1. Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif (+) dan
muatan negatif (-)
2. Muatan listrik yang sejenis tolak-menolak, sedangkan yang
berlainan jenis tarik-menarik
3. Muatan listrik bersifat diskrit, yaitu nilai muatan listrik selalu
merupakan kelipatan bulat dari paket muatan elementer
(muatan elektron)
BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKANNYA, BAHAN DIKLASIFIKASIKAN:

1. Konduktor, adalah bahan yang muatan listrik di dalamnya dapat
bergerak dengan leluasa sehingga mudah menghantarkan listrik.
2. Isolator, adalah bahan yang muatan listrik di dalamnya sukar
bergerak sehingga merupakan penghantar listrik yang tidak baik.
3. Semikonduktor, adalah bahan yang memiliki sifat antara
konduktor dan isolator
Arus listrik mengalir dari kutup positif melalui rangkaian menuju ke
kutup negatif. Arah arus listrik berlawanan dengan arus elektron
sesuai dengan teori gerak elektron dari kutup negatif melalui
rangkaian ke kutup positif. Yang perlu diketahui bahwa jika arus
listrik mengalir di dalam satu arah, maka bersamaan dengan itu arus
elektron berlawanan arahnya.
AKIBAT-AKIBAT ARUS LISTRIK
1. Efek panas, suatu kawat bila dilalui arus listrik akan menjadi
panas. Contoh: lampu pijar dimana filamen dipanaskan sampai
satu temperatur tinggi hingga mengeluarkan cahaya terang.
2. Efek kimia, reaksi kimia terjadi jika arus mengalir melalui suatu
elektrolit, misalnya cairan zat asam atau garam. Contoh: baterai
pada kendaraan.
3. Efek magnet, arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor
berakibat muncul medan magnet di sekitar konduktor. Kejadian
ini dimanfatkan pada komponen kendaraan, misal: relai stater,
regulator, koil penyalaan dan sebagainya
Dalam teori kelistrikan, arus merupakan gerakan muatan positif. Ketika
terjadi beda potensial di suatu elemen maka akan muncul arus dimana
arah muatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah
dan arah muatan negatif mengalir sebaliknya.
LISTRIK SEARAH
Arus Searah (Direct Current, DC) adalah sejenis arus yang selalu
mempunyai arah yang sama dalam rangkaian listrik atau suatu keadaan
dimana sumber listrik dalam rangkaian itu mempunyai kutub yang tak
berubah dari beda potensial searah (DC)
LISTRIK BOLAK-BALIK
Arus Bolak-balik (Alternating Current, AC) adalah sejenis arus yang
mempunyai arah bolak-balik akibat dihasilkan dari beda potensial atau
tegangan bolak-balik (Alternating Voltage) dengan karakteristiknya
akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perioda
waktu: T).
ARUS LISTRIK
Banyaknya muatan listrik yang mengalir di dalam sebuah penghantar
(misalnya kawat) tiap satuan waktu dapat dinyatakan:
Satuan: 1 ampere = 1 coulomb/detik
t
Q
i
A
A
=
BEDA POTENSIAL (TEGANGAN LISTRIK)
Perbedaaan potensial antara dua ujung sebuah penghantar (misalnya
kawat logam). Potensial positif (tinggi) berarti tempat berkumpulnya
muatan-muatan positif, adapun potensial negatif (rendah) merupakan
tempat berkumpulnya muatan-muatan negatif.
Simbolnya: V dan Satuannya: Volt (V)
Hubungan arus terhadap beda potensial atau tegangan dalam sebuah
kawat penghantar dinyatakan dalam persamaan yang dikenal dengan
HUKUM OHM.
R i V =
R = hambatan listrik, satuannya ohm atau O
Grafik hubungan antara arus
listrik dan tegangan.
Kemiringan atau gradiennya
adalah HAMBATAN LISTRIK
Hambatan kawat penghantar diketahui sebanding dengan panjang
kawat (L) dan berbanding terbalik dengan luas penampang lintang
(A).
Dengan konstanta kesebandingan disebut resistivitas bahan
penghantar dengan satuan ohm meter (m).
A
L
R =
Nilai tergantung dari perubahan temperatur (T-T
0
) sesuai dengan
persamaan
( ) | |
0 0
1 T T + = o
DAYA LISTRIK
Apabila suatu kawat penghantar memiliki hambatan listrik, selanjutnya
dipasang pada beda potensial V sehingga padanya mengalir arus listrik
sebesar I, maka daya listrik didefinisikan sebagai:
V i P =
P = daya listrik, satuannya watt atau W
Daya listrik juga menyatakan ukuran cepat-lambatnya energi listrik
diubah menjadi energi lain, misalnya energi panas, gerak, cahaya,
kimia, potensial, mekanik dll.
t
w
p =
w = energi listrik, satuannya joule atau J
Dalam suatu rangkaian listrik umumnya akan digunakan beberapa
hambatan. Hambatan tersebut kadang-kadang disusun secara seri,
paralel atau campuran seri dan paralel
seri paralel campuran
Rangkaian resistor seri:



Rangkaian resistor paralel:





Khusus untuk 2 hambatan yang disusun secara paralel, besarnya
hambatan pengganti dapat ditentukan melalui persamaan


n eq
R R R R + + + = ...
2 1
n eq
R R R R
1
...
1 1 1
2 1
+ + + =
a b
c
I
R
1

R
2

a
b
I
1

R
1

R
2

I
2

I
2 1
2 1
R R
R R
R
p
+

=
Dari rangkaian sederhana berikut, hitunglah besarnya tegangan
pada masing-masing titik
Biolistrik merupakan fenomena listrik pada sel. Sel-sel menghasilkan
potensial listrik yang merupakan lapisan tipis atau membran dengan
muatan positif pada bagian permukaan luar membran dan muatan
negatif pada bagian permukaan dalam membran
Fenomena kelistrikan tubuh dapat diamati dan diukur dalam sistem
syaraf dan otot (dalam keadaan rehat mempunyai beda potensial 85
mV relatif terhadap bagian luar)

Kelistrikan dalam tubuh (Bio-Listrik) memiliki peran besar di dalam
organisasi saraf otot (neuromaskular) manusia ataupun binatang.
Misalnya otot-otot beberapa jenis
ikan dapat kehilangan kemampuan
berkontraksi setelah digunakan
secara eksklusif (sepenuhnya)
untuk membangkitkan tegangan
listrik.
Contoh: belut listrik yang sangat
terkenal membangkitkan potensial
listrik yang besar yang digunakan
untuk pertahanan tubuh
(melindungi diri).
Sistem saraf pada tubuh manusia berfungsi sedemikian rupa sehingga
memungkinkan terjalinnya komunikasi antar jaringan tubuh, menjaga
kesadaran dan mengontrol otot-otot tubuh
Informasi yang dikirimkan oleh satu jaringan tubuh ke jaringan lainnya
diubah dalam bentuk sinyal-sinyal litrik.
Sinyal-sinyal listrik
ini dikirim melalui
bagian yang paling
dasar dari sistem
pusat syarat, yaitu
NEURON
3 JENIS NEURON:
- Neuron sensorik
- Neuron motorik
- Interneuron

MUATAN NEURON adalah positif,pada bagian dalam membran
bermuatan negatif. Adanya beda potensial muatan berarti ada beda
potensial antar sel. Saat rehat, beda potensial neuron 60 s.d 90
mV
ADA 3 JENIS NEURON BERDASARKAN FUNGSINYA:
1. Neuron sensorik, berfungsi membawa pesan informasi dari organ
(mata, telinga, kulit dan sebagainya) ke sistem syaraf pusat (otak
dan spinal cord)
2. Neuron motorik, berfungsi membawa sinyal-sinyal dari sistem
saraf pusat ke otot-otot tertentu serta berfungsi merangsang
otot-otot tersebut untuk berkontraksi.
3. Interneuron, berfungsi mentransmisikan sinyal-sinyal antar
neuron. Interneuron terletak pada otal dan spinal column.
Pada hampir semua sel hidup, neuron memiliki muatan positif pada
permukaan luar membran selnya dan muatan negatif pada
permukaan bagian dalamnya. Adanya perbedaan muatan berarti
adanya beda potensial pada membran sel.
Saat neuron tidak sedang mentransmisikan sinyal (keadaan diam),
maka beda potensialnya adalah: V
dalam
V
luar
= -60 mV s/d -90 mV
TRANSMISI SINYAL BIO-ELEKTRIK
Sebuah pulsa saraf adalah perubahan beda
potensial yang merambat di sepanjang serat
saraf atau akson (axon). Pulsa-pulsa saraf
membawa sinyal-sinyal informasi dari sel
sensor ke otak, dan sinyal-sinyal komando
dari otak ke sel-sel otot.
Sebuah NEURON merupakan sebuah sel
hidup dengan bentuk tak beraturan. Sinyal
listrik diterima oleh DENDRITES dan disebar
ke sepanjang AXON. Pada saat sinyal sampai
ke ujung-ujung syaraf, ia dikirimkan ke
syaraf berikutnya atau ke otot yang
berdekatan dengan sendi (SYNAPSE)
Sebuah sel syaraf seperti Gambar di samping
terdiri dari badan sel dan satu jalur panjang
yang dinamakan AXON.
Pada keadaan istirahat fluida yang terdapat
dalam axon memiliki beda potensial -85mV
relatif terhadap fluida yang terdapat di bagian
luar (fluida ekstraselular).
Axon-axon ini bertindak sebagai KABEL
panjang yang dilalui oleh pulsa-pulsa saraf
dari suatu sel saraf ke sel saraf yang lain
atau sel otot.
Sebuah pulsa saraf adalah sebuah tegangan aksi yang merambat di
sepanjang axon. Ia bergerak di sepanjang axon dengan laju
sebesar 30 m/detik. Laju ini jauh lebih kecil daripada laju PULSA
LISTRIK dalam rangkaian elektronik (kira-kira 10
7
m/det).
PERAMBATAN PULSA SYARAF
Laju sebuah pulsa syaraf ditentukan dari waktu
yang diperlukan oleh ion-ion untuk mengalir
bolak-balik melintas dinding sel (membran).
Sebuah pulsa saraf adalah analog dengan
gelombang pada dawai dalam hal bahwa
aliran muatan, terutama tegaklurus pada
arah perambatan denyut.
Gerakan pulsa ini di sepanjang serat otot memicu kontraksi serat
otot. Misalnya: sebuah tegangan aksi yang sangat besar menyebar
melalui JANTUNG sebelum setiap detak jantung terjadi.
Jika sebuah pulsa saraf mencapai sebuah sel
otot, maka ia membangkitkan tegangan aksi
dalam sel otot. Tegangan ini merambat di
sepanjang serat otot, dengan cara yang sama
saat ia merambat di sepanjang axon.
ELEKTROKARDIOGRAPH (ECG)
Tegangan aksi seperti telah dijelaskan, menghasilkan arus di dalam
jaringan sekitar, dimana sebagian mencapai kulit. Di kulit, mereka
dapat diamati dengan ELEKTRODA yang ditempelkan pada dada.
Sinyal-sinyal dari elektroda-elektroda ini diperkuat (amplified) dan
direcord pada kertas GRAFIK. Rekaman hasil dinamakan
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG, ECG).
Aktifitas biolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh
tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan
memasang beberapa elektroda pada permukaan kulit.
Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (electrocardiogram-ECG)
digunakan untuk diagnosa kesehatan.
MUATAN LISTRIK SEL OTOT JANTUNG
KEADAAN SEL OTOT
JANTUNG
MUATAN LISTRIK
INTRASELULER EKSTRASELULER
Istirahat/
Repolarisasi
- (relatif lebih negatif) + (relatif lebih positif)
Depolarisasi + (relatif lebih positif) - (relatif lebih negatif)
Gelombang P:
hasil depolarisasi
dan kontraksi
atria.
PQRS: hasil
depolaarisasi dan
kontraksi
ventricles.
Gelombang T: hasil
repolarisasi
ventricle untuk
persiapan
kontraksi
berikutnya.
Tegangan sentuh
(Volt) RMS
Waktu Pemutusan
Maksimum (detik)
< 50
50 1,0
75 0,5
90 0,2
110 0,2
150 0,1
220 0,05
280 0,03
PROTEKSI TERHADAP LISTRIK
Akibat fatal dari sengatan listrik adalah kematian atau biasa disebut
electrocution. Namun efek tidak fatal dari senggatan listrik (electric
shock) juga cukup bervariasi.
Besar dan Lama tegangan Sentuh Maksimum
PROTEKSI TERHADAP LISTRIK
Batas arus Pengaruh pada tubuh manusia
0 - 0,9 mA Belum merasakan pengaruh
0,9 - 1,2 mA
Baru terasa adanya arus listrik tapi tidak
menimbulkan kejang
1,2 - 1,6 mA
Mulai terasa se akan2 ada yang merayap didalam
tangan
1,6 - 6,0 mA Tangan sampai kesiku merasa kesemutan
6,0 - 8,0 mA
Tangan mulai kaku, rasa kesemutan makin
bertambah
13 - 15,0 mA
Rasa sakit tak tertahankan penghantar masih
dapat dilepas
15 - 20,0 mA Otot tidak sanggup lagi melepaskan penghantar
20 - 50,0 mA
Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh
manusia
50 - 100,0 mA Batas arus yang dapat menyebabkan kematian
PROTEKSI TERHADAP LISTRIK
Tubuh manusia bersifat penghantar listrik, tetapi kulit manusia dalam
keadaan kering bukan penghantar listrik, ia akan berubah menjadi
penghantar jika ada kelembaban (misalnya keringat). Karena itu
sebelum memakai alat listrik, ada baiknya kita mengeringkan tangan
kita.
Arus listrik yang berusaha melalui tubuh kita, jika tertahan oleh kulit
kita yang kering, maka energi listrik itu akan berubah menjadi energi
panas. Jika energi listriknya (beda potensialnya) cukup besar, maka
energi panas yang terjadi akan cukup besar untuk membakar dan
merusak jaringan kulit yang menghalanginya (itu sebabnya korban
kesetrum seringkali mengalami luka bakar) sehingga terbuka jalan bagi
arus listrik untuk mengalir di tubuh kita.
PROTEKSI TERHADAP LISTRIK
Faktor utama yang menentukan tingkat keparahan akibat dari kejutan
listrik adalah besarnya arus yang mengalir (dinyatakan dengan
Ampere), lamanya tubuh korban teraliri listrik, serta organ tubuh mana
saja yang teraliri listrik.

Makin besar arus dan/atau makin lama listrik mengaliri tubuh korban,
serta semakin vital organ yang dilalui listrik (misalnya jantung atau
system syaraf tulang belakang), maka makin parah akibat yang
dirasakan oleh korban.

Faktor lainnya yang juga menentukan tingkat keparahan adalah
besarnya beda potensial atau voltase dan juga kondisi kesehatan
korban sendiri sebelum tersengat listrik.
MANUSIA
LISTRIK,
ADAKAH?

Anda mungkin juga menyukai