OLEH: SEHAH, S.SI., M.SI. LABORATORIUM FISIKA DASAR UNSOED PENDAHULUAN Pengaturan suhu tubuh (thermo-regulation) secara fisiologis terjadi karena proses menyeimbangkan antara produksi panas dengan kehilangan panas. Manusia termasuk homo-thermal artinya memiliki suhu tubuh konstan TEMPERATUR TUBUH Memahami konsep pengaturan suhu tubuh adalah penting karena sangat berguna dalam masalah penellitian atau persoalan klinis. PRINSIP PEMBAGIAN SUHU TUBUH 1. Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar-benar mempunyai suhu rata-rata 37 o C, yaitu diukur pada daerah mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus (T r ) 2. Bagian luar tubuh adalah temperatur kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai kira-kira 2 cm ke dalam.(T s ) Dari dua bagian tersebut dapat digabung untuk menghitung suhu tubuh rata-rata (TMB : Temperatur Mean Body) adalah: r s T 3 2 T 3 1 TMB + = RESPON TUBUH TERHADAP TEMPERATUR Rangsangan Respon tubuh Tujuan respon DINGIN Menggigil, Kelaparan, pembuluh darah mengecil, kulit mengkerut Meningkatkan produksi panas Menurunkan kehilangan panas PANAS Berkeringat, vasodilatasi, tachipnea, nafsu makan turun, lesu dan tdk semangat Meningkatkan kehilangan panas Menurunkan produksi panas KESEIMBANGAN SUHU TUBUH Untuk mempertahankan suhu teras tubuh manusia (37 o C), maka tubuh melakukan berbagai mekanisme untuk mengimbangi laju keluarnya panas dari tubuh dengan laju metabolik. CONTOH: Laju metabolik seorang wanita 50 kg, naik hingga sampai 350 W selama olahraga jogging. Jika tubuh wanita itu kehilangan panas dengan laju sebesar 330 W, berapa besarkah suhu teras tubuhnya akan naik selama 1 jam? JAWAB: Laju bersih = laju metabolik laju panas keluar = 350 W 330 W = 20 W Jika kalor jenis tubuh manusia (c p ) adalah 3500 J/kg o C, maka: C 0,41 C) 00J/kg [(50kg)(35 s) (20W)(3600 c m Q T o o p = = = ALIRAN PANAS DALAM TUBUH Proses aliran (perpindahan) panas dalam tubuh dapat berlangsung dua tahap: 1. Tahap konduksi panas dari teras ke permukaan kulit 2. Tahap radiasi panas dari permukaan kulit ke lingkungan Laju perpindahan panas dari setiap tahap harus sama dan harus sama dengan laju metabolik. TAHAP KONDUKSI Laju aliran panas dari teras tubuh ke permukaan kulit melalui tahap konduksi dapat dirumuskan: ( ) s c T T C R = 1 1 L A k C = 1 T C = suhu teras badan manusia T S = suhu kulit manusia C 1 = konduktansi total dari jaringan-jaringan di bawah kulit
Jika T s > T c , maka aliran panas dari kulit ke dalam teras tubuh Jika T s < T c , maka aliran panas dari teras tubuh ke kulit CONTOH TAHAP KONDUKSI: Luas permukaan seseorang adalah 1,9 m 2 dan suhu kulitnya adalah 31 o C. Hitunglah laju aliran panas melalui kulit jika hampir tidak ada aliran darah ke kulit ? Jika ada aliran darah maksimum ke kulit ?
( ) 95W C ) 31 37 )( C W/ 8 , 15 ( o o 1 1 = = = s c T T C R C W/ 8 , 15 0,003m ) (1,9m ) C (0,025W/m L A k C o 2 o 1 = = = JAWAB: Jika hampir tidak ada aliran darah ke kulit, maka konduktansi kulit dan jaringan di bawahnya dianggap setara dengan 3 mm udara (dimana nilai k untuk udara = 0,025 W/m o C:
Jika ada aliran darah maksimum ke kulit, maka konduktansi kulit dan jaringan di bawahnya dianggap setara dengan 0,2 mm udara: ( ) W 430 1 C ) 31 37 )( C (238W/ T T C R o o s c 1 1 = = = C W/ 238 0,0002m ) (1,9m ) C (0,025W/m L A k C o 2 o 1 = = = TAHAP RADIASI Laju aliran panas dari permukaan kulit ke lingkungan sekitar melalui tahap radiasi dapat dirumuskan: 4 e e T A R o c = R e = laju pancaran panas dari permukaan kulit ke udara R a = laju serapan panas dari udara ke permukaan kulit R = laju pancaran panas netto c = emisivitas (daya pancar) permukaan kulit o = tetapan Stefan Boltzmann (5,67 x 10 -8 W/m 2 K 4 )
T e dapat diasumsikan sebagai temperatur kulit T a dapat diasumsikan sebagai temperatur lingkungan 4 a a T A R o c = ) ( 4 4 a e a e T T A R R R = = o c CONTOH TAHAP RADIASI: Suhu kulit seorang pasien yang telanjang dalam sebuah kamar yang bersuhu 22 o C adalah 28 o C. Hitunglah laju netto (bersih) pancaran panas akibat radiasi dari tubuh orang itu, jika luas permukaan total orang itu adalah 1,9 m 2 ?
JAWAB: Panas yang dipancarkan atau yang diserap oleh tubuh dapat dianggap sebagai radiasi inframerah, dimana emisivitas kulit manusia terhadap radiasi inframerah adalah 0,97.
( )( )( ) W 66,4 ] (295K) [(301K) 1,9m K W/m 10 x 5,67 0,97 ) T (T A R R R 4 4 2 4 2 8 4 a 4 e a e = = = =
Nilai di atas kira-kira separo pancaran panas badan rata-rata yang
nilainya sebesar 120W. Jadi radiasi merupakan mekanisme utama dalam pemindahan (aliran) panas dari badan ALIRAN PANAS MELALUI EVAPORASI Evaporasi adalah alihragam molekul-molekul dari fase cair ke fase gas. Hanya molekul-molekul yang memiliki energi kinetik besar saja yang dapat menguap. Molekul-molekul ini mempunyai energi kinetik untuk melawan gaya kohesif zat cair. Jumlah energi yang diperlukan untuk menguapkan 1 mol zat cair kalor penguapan molar (H v ). Contoh kalor penguapan molar air pada temperatur 37 o C adalah 43,4 KJ. Karena 1 mol air (H 2 O) = 18 gram, maka 43,4 KJ/18gram = 2,4 KJ/gram energi yang dilepas untuk setiap gram air yang diuapkan Molekul-molekul cairan yang berenergi kinetik besar menguap semua sehingga yang tinggal hanyalah molekul-molekul cairan yang berenergi rendah. Akibatnya energi kinetik rata-rata molekul cairan turun. Jika energi kinetik turun maka suhunya juga turun
E k = kT 2
CONTOH EVAPORASI: Dalam ketiadaan peluh yang tampak teramati, ada penguapan air yang tak terasa dari kulit, tubuh dan paru-paru manusia yang mencapai 600 gram tiap hari. Hitunglah laju hilangnya panas akibat penguapan yang tak terasa ini ?
JAWAB: Besarnya panas yang keluar dari tubuh akibat penguapan 600 gram air adalah:
( )( ) kJ 10 44 , 1 kJ/gram 2,4 gram 600 H m Q 3 v x = = = Nilai di atas kira-kira 14% dari keseluruhan laju rata-rata hilangnya panas dari tubuh. Tapi untuk pekerja keras di tengah terik matahari persentasenya bisa lebih besar. Laju keluarnya (hilangnya) panas dari tubuh adalah:
( )( )( ) | | W 17 60dt/mnt 60mnt/jam 24jam J 10 x 1,44 t Q R 6 = = = CONTOH PERPINDAHAN PANAS (1) Bila suhu lingkungan lebih rendah daripada suhu tubuh, maka panas tubuh (kalor) akan dikeluarkan untuk menghangatkan tubuh. Keluarnya panas berakibat tubuh kita merasa dingin. Di daerah dingin kita mudah cepat lapar karena cadangan makanan dalam tubuh dimetabolisir untuk membentuk panas guna menghangatkan tubuh. (2) Bila suhu lingkungan lebih tinggi daripada suhu tubuh, maka cairan tubuh akan cepat menguap sehingga tubuh kekurangan air (dehidrasi) yang gejalanya awalnya adalah haus dan pusing. ASPEK LINGKUNGAN DALAM SISTEM PENGATURAN SUHU TUBUH (3) Bila suhu lingkungan tinggi namun kelembapan rendah,tubuh tidak berkeringat. Contoh di Saudi Arabia: Orang tidak pernah berkeringat namun tiba-tiba pingsan akibat kekurangan cairan tubuh. Oleh karena itu busana mereka adalah jubah berangkap-rangkap (plus cadar) untuk mengurangi penguapan cairan tubuh. Pemakaian baju rangkap untuk memerangkap cairan tubuh sehingga tidak dapat keluar ke udara bebas, akibatnya tubuh tetap sejuk. (4) Bila suhu lingkungan tinggi dan kelembapan juga tinggi seperti di negara-negara tropis, maka tubuh mudah berkeringat akibat uap air jenuh di udara sehingga uap air bereaksi dengan panas membentuk keringat. (5) Bila suhu lingkungan rendah dan kelembapan tinggi (misalnya di pegunungan), maka kita cenderung banyak buang air kecil karena tubuh kita terlalu banyak cairan (tidak ada yang menguap). Kelebihan cairan tubuh harus dikeluarkan, dalam hal ini sebagai air kencing akibat pengeluaran dalam bentuk uap air atau keringat tidak mungkin karena kelembapan yang tinggi tersebut. Air kencing hangat akibat membawa hasil metabolisme tubuh yang mana metabolisme tersebut hanya bisa terjadi pada suhu tubuh yang hangat. Mengapa kita bisa merasakan air seni hangat? Hal ini akibat lingkungan di sekitar memiliki suhu yang lebih rendah dari suhu air kencing kita. PAHAM!!! Tubuh manusia termasuk sistem TERMODINAMIKA terbuka. Jika kerja (W) dilakukan oleh tubuh (dalam berbagai aktivitas) dan tubuh tidak mengalami penurunan energi dalam (AU) dalam bentuk penurunan suhu tubuh, maka tubuh memerlukan energi atau kalor tambahan dari luar (Q) sebagai kompensasinya. Namun karena temperatur tubuh pada umumnya lebih tinggi daripada temperatur lingkungan, sehingga kalor justru keluar dari tubuh. Andai temperatur lingkungan sangat tinggi sehingga kalor masuk ke dalam tubuh, ternyata tidak ada mekanisme tubuh untuk menggunakan kalor tersebut. METABOLISME MANUSIA U W Q + = tetap U W, Q = = Ternyata suplai kalor atau energi dari luar diperoleh tubuh melalui energi dalam (AU) berupa energi potensial kimia pada makanan dan minuman yang kita konsumsi: W - Q U= Semua makhluk hidup termasuk manusia menggunakan energi dalam (AU) walaupun pada saat tidur sekalipun. Kecepatan penggunaan energi dalam ketika seseorang sedang istirahat (tapi tetap terjaga) disebut LAJU METABOLIK DASAR LAJU METABOLIK DASAR LAJU METABOLIK DASAR besarnya energi dalam yang disuplai ke dalam tubuh, dengan satuan kilokalori/jam atau watt. Aktivitas LAJU METABOLIK KKal/Jam Watt Tidur 60 70 Duduk tegak 100 115 Kegiatan ringan (mandi, makan, berbaju, pekerjaan rumah sehari2) 200 230 Kegiatan sedang (jalan-jalan) 400 460 Berlari (15 km/jam) 1000 1150 MAKANAN/ MINUMAN NILAI Kandungan Energi per satuan massa Kesetaraan Energi Oksigen Karbohidrat 17,2 kJ/gram 21,1 kJ/liter Protein 17,6 kJ/gram 18,7 kJ/liter Lemak 38,9 kJ/gram 19,8 kJ/liter Etanol 29,7 kJ/gram 20,3 kJ/liter Rata-rata standart --- 20,2 kJ/liter Kandungan energi rata-rata per-satuan massa makanan dan minuman Sebagian besar energi yang dihabiskan oleh seseorang yang sedang beristirahat dikonversikan secara langsung menjadi kalor. Selebihnya energi ini digunakan untuk melakukan kerja di dalam tubuh dan kemudian mengkonversikannya kembali menjadi kalor.