Anda di halaman 1dari 27

GIZI REMAJA

Perubahan Masa Pubertas


Perubahan terbesar: diferensiasi sexual Organ reproduksi Tanda kelamin sekunder Bentuk dan ukuran tubuh Proporsi otot, tulang dan lemak Fungsi fisiologis

Perubahan pada Laki-laki


Testes: Usia 12-16 tahun volume bertambah cepat (diukur dengan Prader orchidometer) Perubahan testes adalah awal pubertas disertai perubahan tekstur dan warna kulit skrotum

Perubahan pada Laki-laki


Penis: Akselerasi pertumbuhan pada usia 12.5 tahun (10.5 14.5 tahun) berakhir 14.5 tahun (12.5 16.5 tahun) Pacu tinggi: Dimulai 1 tahun setelah pembesaran testes, mencapai puncak sewaktu pertumbuhan penis maksimal dan rambut pubes mencapai stadium 3 atau 4

Perubahan pada Laki-laki


Rambut ketiak: Tumbuh sewaktu rambut pubes stadium 4 Rambut wajah: Dimulai dari kumis, setelah itu yang lain Perubahan suara: Pada akhir pubertas (pita suara bertambah panjang mengikuti larynx)

Perubahan pada Laki-laki


Buah dada: Pertambahan diameter areola (lebih kecil dibanding perempuan), kadang sedikit membesar, menghilang 1 tahun kemudian, kalau tetap membesar = ginekomastia, perlu operasi Prostat dan vesikula seminalis: Membesar, ejakulasi terjadi 1 tahun setelah mulai pertumbuhan penis (waktu tidur)

Perubahan pada Perempuan


Buah dada: Mulai membesar (stadium 2): menonjol kecil usia 10.8 tahun (8.8 12.8 tahun) Rambut pubes: Muncul 6 bulan kemudian (ada yang sebelumnya) Uterus: Sampai 9 tahun masih kecil, pubertas mulai membesar, pada payudara stadium 3, besar uterus 2 kali, stadium 4 = 4 kali, stadium 5 = 5 kali

Perubahan pada Perempuan


Ovarium: Sejak bayi sudah terbentuk folikel, pada 9 tahun membesar seperti kista Menarche: Pada akhir pubertas (12.8 13.2 tahun) ada hubungannya dengan pacu tinggi, terjadinya menarche pada saat pacu tinggi menurun, saat menarche tidak ada hubungan dengan kesiapan fungsi reproduksi, ovum belum dikeluarkan, masa steril 12 18 bulan setelah menarche

Perubahan pada Perempuan


Pacu tinggi: Pada umumnya perempuan lebih cepat 2 tahun dibanding laki-laki

Perubahan Kebiasaan Makan


Sejarah: perempuan dulu suka gemuk: Penampilan menarik Cadangan makanan dalam badan (masa krisis makanan) Perempuan kurus identik dengan kurang diperhatikan suami/keluarga

Perubahan Kebiasaan Makan


Kemudian: perempuan suka langsing: Cadangan makanan bertambah baik Data statistik antropometri pemenang ratu kecantikan Buku-buku tentang diit Majalah populer, majalah mode Aktris TV/bintang film/model dll

Perubahan Kebiasaan Makan


Body image: Remaja mulai merasakan perlunya bentuk tubuh ideal Membayangkan bentuk ideal teman sebayanya atau idolanya Merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya sendiri melangsingkan tubuh, melatih otot dsb

Pola Makanan dan Jajanan Anak Sekolah Jogja


Kebiasaan makan pagi sebelum sekolah Diberi uang jajan oleh orang tua Konsumsi jajanan buatan pedagang sendiri Konsumsi jajanan buatan pabrik Pernah makan jenis fast food Persepsi (orang tua) fast food baik Persepsi (orang tua) fast food tidak baik 75% 95% 24% 34% 67% 37% 26%

(Ismail, 1996)

Kebiasaan Menurunkan BB 106 wanita sehat di Australia (15 25 tahun)


Menghindari makanan camilan Olah raga saja Diit sendiri Tidak sarapan Selalu sibuk supaya lupa makan Memilih makanan rendah kalori Menghitung kalori makanan Menghindari situasi yang ada makanan 78% 75% 55% 48% 46% 41% 34% 25%

Kebiasaan Menurunkan BB 106 wanita sehat di Australia (15 25 tahun)


Diit dengan teman-temannya Sakit sebagai alasan tidak makan Olah raga dengan teman-temannya Minum air masak sebelum makan Penggunaan laxatif alamiah Tiduran setelah makan beberapa saat Menimbang BB beberapa kali sehari Merokok sigaret Diit dari majalah (Abraham & Llewellyn-Jones, 22% 21% 20% 18% 16% 16% 15% 14% 12% 1992)

Obesitas
Pengertian: Adalah penimbunan lemak abnormal di seluruh tubuh (subkutan, sekeliling organ, dinding pembuluh darah) 2 macam penimbunan lemak: Hiperplasi: jumlah sel lemak bertambah Hipertrofi: ukuran sel lemak bertambah

Hiperplasi sel lemak pada anak

80% jadi obesitas pada dewasa (hipertrofi) Hipertrofi sel lemak pada obesitas dewasa

Anak yang obes memudahkan orang dewasa menjadi obes

Obesitas
Kejadian: Menjelang umur 1 tahun Antara umur 5 6 tahun Pada masa remaja Penyebab: Faktor endogen Faktor eksogen

Obesitas: Penyebab
Endogen
Faktor genetik: High setting point for fat Memang cenderung gemuk walau makan sedikit kalori Faktor metabolik: Diet induced thermogenesis turun Peningkatan aktivitas lipoprotein lipase yang menarik trigliserid darah masuk jaringan lemak

Obesitas: Penyebab
Endogen
Faktor endokrin: Penyakit Cushing: hiperadrenokortikoid Hipotiroidisme: metabolisme basal turun, mixedema, timbunan lemak Tumor hipotalamus: rasa lapar terus Hipogonadisme: Kleinfelter syndrome, Turner syndrome Defisiensi hormon pertumbuhan Kelainan pankreas: hiperplasi sel beta

Obesitas: Penyebab
Endogen
Faktor psikologis: Stres menyebabkan banyak makan Sindrom somatik dismorfik: Laurence Moon Biedl Prader Willi Carpenter Summit Cohen

Obesitas: Penyebab
Eksogen

Faktor makan berlebihan: Diit salah masa bayi: MPASI terlalu dini, susu formula berlebihan Kebiasaan makan salah di keluarga: tinggi lemak, gula, ngemil Gerak badan kurang: Nonton TV, kurang aktif bermain

Obesitas: Gejala Klinis


Tampak gemuk Muka bulat Leher hilang Dagu ganda Penis tenggelam (kesan kecil) Paha dempet Lemak subkutan tebal Perut besar Payudara membesar

Obesitas: Antropometri
BB/TB: 110 - 119% median: overweight > 120% median: obesitas 120 130%: obesitas ringan 131 170%: obesitas sedang 171 - 199%: obesitas berat 200% - : obesitas morbid

Obesitas: Dampak
Psikologis: Depresi Malu, sukar bergaul Malas sekolah Fisik: Gangguan pernafasan Gangguan kardiovaskular: hipertensi, aterosklerosis, jantung koroner, stroke, retinopati

Obesitas: Dampak
Fisik: Gangguan gastrointestinal: batu empedu Diabetes mellitus Beban sendi besar: sendi degeneratif Infeksi lipat kulit Risiko waktu operasi lebih besar Sering terserang gout Komplikasi kehamilan besar Kejadian kanker meningkat: usus besar dsb

Obesitas: Tatalaksana
Komprehensif Disesuaikan dengan penyebabnya Motivasi penderita dan keluarga Jangan lupa psikologis Bayi tidak perlu diit Anak besar dapat diit dengan pengawasan

Anda mungkin juga menyukai