Anda di halaman 1dari 33

HAND OUT OF MEDICAL PHYSICS

FOR AKADEMI KEPERAWATAN YAKPERMAS BANYUMAS


Writen By:

Sehah, S.Si., M.Si.
Chief of Fundamental Physics Laboratory
Faculty of Science and Technique
Jenderal Soedirman University
BIO-MECHANICS
PROFILE of
LECTURER
Nama Lengkap : Sehah, S.Si, M.Si
Agama : Islam
Bidang Keahlian : Ilmu Fisika dan Geofisika
Kantor/Unit Kerja : Program Studi Fisika, Fakultas Sains & Teknik,
UNSOED
Alamat Rumah (Sekarang) : Perum Griya Satria Mandalatama Blok VIII/12,
Kec. Karanglewas, Kab. Banyumas
Telp. (0281)6440232, HP: 081327507517
email: sehah@unsoed.ac.id
facebook: muhammad sehah
Riwayat Pendidikan :
S-1 Jurusan Fsika, Fakultas MIPA, Universitas Diponegoro Semarang
S-2 Geofsika, Program Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
INTRODUCTION
Biomechanics uses the laws of physics and engineering mechanics to describe
the motions of various body segments (kinematics) and understand the effects
of forces and moments acting on the body (kinetics).
Application:
Ergonomics
Orthopedics
Sports science
BIOMEKANIKA merupakan bidang ilmu terapan
mekanika pada sistem biologi. Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
terapan, ilmu biologi dan fisiologi.
FISIKA ILMU EKSPERIMEN
Pengukuran menghasilkan besaran dan satuan, yang mendiskripsikan suatu
fenomena fisis di alam secara kuantitatif. Contoh: waktu, temperatur, massa,
energi, kecepatan, muatan listrik dll.
Permasalahan fisika cukup banyak, sehingga tidak
cukup dinyatakan dengan sebuah bilangan saja
ARAH
BESARAN SKALAR
Besaran Fisika yang punya nilai tapi
tanpa arah. Contoh: panjang, massa,
laju, energi, daya, tekanan dan
sebagainya
BESARAN VEKTOR
Arah dan nilai sama-sama penting.
Contoh: kecepatan, percepatan,
gaya, momentum, impuls dan lain-
lain.
PHYSICS QUANTITY
(SCALAR & VECTOR)
BESARAN FISIKA
B

B A C

+ =
B

B A C

+ =
R

C D C B A R

+ = + + = ) (
E A C B A R

+ = + + = ) (
QUANTIFYING OF
VECTOR
CONTOH BESARAN VEKTOR:
Perpindahan, Kecepatan, Percepatan, Gaya, Momentum, Impuls, dll.
Perkalian titik (dot)
o cos B A B A = -

o sin B A B X A =

Perkalian silang (cross)
Skalar
Vektor
MULTIPLYING
OF VECTOR

= F x r


t
CONTOH :
TORKA putar siku-siku adalah
perkalian vektor antara gaya berat
benda dengan panjang lengan
Sistem Satuan Internasional
(Sistem MKS, Kantor Percetakan Amerika Serikat, Washington DC, 1991)

Besaran Nama Satuan Simbol
Besaran Pokok
panjang meter m
massa Kilogram kg
Waktu Detik s
Arus listrik Ampere A
Temperatur Kelvin K
Jumlah zat Mol mol
Intensitas cahaya candela cd
Besaran Turunan
Luas Meter persegi m
2

Frekuensi hertz Hz
Massa jenis Kilogram per
meter kubik
kg/m
3

Kecepatan Meter per sekon m/s
Percepatan Meter per sekon
kuadrat
m/s
2

Gaya newton N
Daya watt W
Fluk cahaya lumen lm
Dosis radiasi gray Gy
Dosis ekivalen sievert Sv
Besaran Tambahan
Sudut datar radian rad
Sudut padat steradian sr
WHAT IS THE FORCE ?
mass
Pushing force
Friction force
Direction of motion
Gravity Force
Drag or Air resistance
DESKRIPSI
GAYA
Gaya adalah besaran FISIKA yang diasumsikan sebagai penyebab
suatu benda (termasuk organ tubuh) bergerak, atau berubah
kedudukan maupun bentuk.
Gaya berat (W) benda
yang berfungsi sebagai
gaya tarik terhadap
benda ke bawah
Akibatnya muncul
gaya tegangan
pada tali (T)
DEFINITION
OF THE FORCE
W

Gaya dorong (F) dari


palu berfungsi untuk
menggerakkan paku
F

Gaya otot (F) dari


tangan berfungsi untuk
menggerakkan palu
BEBERAPA JENIS GAYA:

1. GAYA GRAVITASI
2. GAYA MEKANIK
- Gaya gesek
- Gaya kontak (gaya dorong & gaya tarik)
- Gaya otot
3. GAYA ELEKTROMAGNETIK
- Gaya listrik

- Gaya magnetik
TYPES OF
THE FORCES
Gaya
DORONG roket
Gaya GRAVITASI
Gaya
TEKAN tangan
GERAK TUBUH MANUSIA
Banyak TEORI FISIKA yang menjelaskan
deskripsi gaya dan karakteristik geometri otot
tubuh makhluk hidup (khususnya manusia)
Gerakan tubuh manusia merupakan akibat dari
aktivitas gaya dalam otot tubuh sebagai respon
terhadap sesuatu di luar tubuh kita
Lengan bawah
mengangkat beban
(sebagai gaya BERAT)
Otot TENDON
menegang akibat
gerak lengan bawah
Problems (Example)
NEWTONS FIRST LAW
Gaya berat sebagai
gaya aksi yang
berarah ke bawah
Setiap benda mempunyai kecenderungan untuk
mempertahankan keadaannya yang diam atau
bergerak lurus beraturan, sehingga jumlah total
gaya yang bekerja pada benda = 0


= 0 F

Gaya normal sebagai gaya reaksi yang


berarah ke atas (sebagai respons
keseimbangan terhadap gaya beratnya)
0
0
=
=

g
F N
F

g
F

NEWTONS SECOND LAW


Jika sebuah benda bermassa m diberikan
gaya-gaya, maka benda tersebut dapat
bergerak dengan percepatan a



= a m F

k
f

a m f F
a m F
k

=
=

Arah percepatan
gerak benda
Gaya tarik
terhadap benda
Gaya gesek
benda terhadap
lantai
BENDA
BERMASSA m
NEWTONS THIRD LAW
Jika suatu benda dikenai oleh suatu gaya
(gaya apa saja), maka secara umum benda
tersebut akan memberikan reaksi yang
disebut dengan Gaya Reaksi
Gaya berat wadah sebagai
GAYA AKSI
Gaya otot tangan sebagai
GAYA REAKSI
Gaya berat buku
sebagai
GAYA AKSI
Gaya normal
meja sebagai
GAYA REAKSI

=
aksi aksi
F F

Re
HUKUM AKSI-REAKSI
g
F F =
g
F N =
FRICTION FORCE
Gaya Gesek Statis (f
s
)
Gaya tangensial antara dua permukaan sebelum salah satu
permukaan bergerak



Gaya Gesek Kinetis (f
k
)
Gaya tangensial antara dua permukaan jika salah satu
permukaan bergerak terhadap yang lain
N f
s s
s
N f
k k
=
Free-Body Diagrams
Free-body diagrams are schematic representations of a system identifying all
forces and all moments acting on the components of the system.
APPLICATION OF
FIRST AND THIRD LAW
Traksi Tulang Kaki
w
Arah tarik
katrol
Arah tarik
otot
Jika setimbang, maka
tegangan tali sama
dengan berat benda

T = W

Dan gaya tarik
tegangan tali sama
dengan gaya otot

F
k
= F
o
T
T
APPLICATION OF
FIRST AND THIRD LAW
w
Arah tarik
tegangan tali
(F
k
)
Arah tarik
Gaya otot
(F
o
)
T
Jika setimbang, maka
tegangan tali sama dengan
berat benda

T = W

Dan gaya tarik tegangan tali
sama dengan gaya otot

F
k
= F
o
T
Traksi Tulang Leher
PROBLEM:
Pada saat tangan kita mengangkat beban, bagian
posterior dan anterior dari otot deltoid menegang dan
membentuk sudut 60
o
. Jika tegangan otot posterior 40
N dan tegangan otot anterior 30 N, berapa tegangan
total otot deltoid ?

u cos 2
2 2
B A B A
B A
F F F F
F F
+ +
= +
N x x x 60 cos 30 40 2 30 40
2 2
+ + =
F
A
+ F
B
F
A
F
B
F
A
= Gaya otot Posterior
F
B
= Gaya otot Anterior
u

?
TERUSKAN SENDIRI
PENYELESAIANNYA
Kesetimbangan
Gaya pada
Tubuh
Kesetimbangan
Rotasi
Kesetimbangan
Translasi

= 0 F

= = 0 F x r


t
Jumlah gaya pada
setiap arah (garis
lurus) = 0
Jumlah gaya pada
setiap sumbu
(putar) = 0
EQUILLIBRIUM OF FORCE
Pada gambar di samping:

Meliputi gaya berat, gaya normal, gaya


dorong horisontal, gaya gesek.

Meliputi torsi gerak mengangkat lengan


tangan (sumbunya adalah engsel bahu)
dan gerak menekuk pinggul (sumbunya
adalah engsel pinggul).
Torsi (t) merupakan besaran
vektor didefinisikan sebagai hasil
kali vektor lengan (L) dengan
vektor gaya (F)
F L

= t
rFsin = t
DEFINITION OF TORSION
a) r sin u jarak tegak lurus antara garis kerja gaya
dengan dan titik asal
b) F sin u adalah komponen gaya F tegak lurus r
rFsin = t
2-D Model of the Elbow
17.0 cm
35.0 cm
180 N
10 N
Unknown Elbow
force and moment
2-D Model of the Elbow
Biomechanics Example
10 N
180 N
F
B
?
35.0 cm 17.0 cm
5 cm
Free-body Diagram:
Unknown values:
Biceps and external elbow force (F
B
and F
E
), and any joint contact force
between upper and lower arms (F
JT
)
External elbow moment (M
E
)
Lower arm selected as free body
HAND COM ELBOW
General Approach
1. Establish coordinate system (sign convention)
2. Draw Free Body Diagram, including known and unknown
forces/moments
3. Solve for external moment(s) at joint
4. Determine net internal moment(s), and solve for unknown internal
force(s)
5. Solve for external force(s) at joint [can also be done earlier]
6. Determine net internal force(s), and solve for remaining unknown
internal force(s)
FBD:
E H
W
LA
=m
LA
g
=10N
F
H
=m
H
g=
180N
F
B
=??
F
JT
=??
M
E
=??
EM
E
= 0 M
E
+ M
E
M
E
= -M
E

M
E
= M
LA
+ M
H
= (W
LA
x ma
LA
) + (F
H
x ma
H
) =
(-10 x 0.17) + (-180 x 0.35) =
-1.7 - 63 = -64.7 Nm, or 64.7Nm (CW)
M
E
= -M
E
64.7 = F
B
x ma
B
= F
B
x 0.05
F
B
= 1294N (|)
+Y
+X
+Z
M
E
= 0 = M
E
+ M
E
-> M
E
= -M
E

M
E
= M
LA
+ M
H
= (W
LA
x ma
LA
) + (F
H
x ma
H
)
M
E
= (-10 x 0.17) + (-180 x 0.35) = -1.7 - 63
M
E
= -64.7 Nm (or 64.4 Nm CW)

M
E
= -M
E
-> M
E
= 64.7
M
E
= (F
JT
x ma
JT
) + (F
B
x ma
B
) = F
B
x 0.05
F
B
= 1294 N (up)
_
External
moment is due
to external
forces
Internal
moment is
due to internal
forces
FBD:
E H
W
LA
=m
LA
g
=10N
F
H
=m
H
g=
180N
F
B
=??
F
JT
=??
M
E
=??
EM
E
= 0 M
E
+ M
E
M
E
= -M
E

M
E
= M
LA
+ M
H
= (W
LA
x ma
LA
) + (F
H
x ma
H
) =
(-10 x 0.17) + (-180 x 0.35) =
-1.7 - 63 = -64.7 Nm, or 64.7Nm (CW)
M
E
= -M
E
64.7 = F
B
x ma
B
= F
B
x 0.05
F
B
= 1294N (|)
+Y
+X
+Z
a). Seseorang berdiri dengan tegak dengan
pusat massa tubuh bagian atas menuju
pivot sehingga tidak menghasilkan torsi
oleh otot belakang untuk menjaga
keseimbangan.

b). Seseorang yang bungkuk akan
mengakibatkan terjadinya torsi otot
belakang untuk melawan torsi berat
tubuh bagian atas
TORSION AND
BODY EQUILLIBRIUM
Torsi terhadap pergelangan
tangan (O) sebesar
t = 0,08 m -5 N = -0,4
Nm. Tanda negatif
menunjukkan bahwa torsi
akan menyebabkan
perputaran searah jarum
jam.

Torsi terhadap ujung atas
tulang hasta (O) sebesar
t = (0,08 + 0,23) m -5 N =
-1,5 Nm.

Torsi terhadap bahu (O)
sebesar
t = (0,08 + 0,23 + 0,28) m
-5 N = -2,95 Nm.
TORSI PADA LENGAN
TORSI PADA LENGAN
Torsi terhadap pergelangan
tangan (O) sebesar
t = d -F = (0,08 sin 30
o
)
m -5 N = -0,2 Nm.

Torsi terhadap ujung atas
tulang hasta (O) sebesar
t = d -F = (0,08 + 0,23)
sin 30
o
m -5 N = -0,75 Nm.

Torsi terhadap bahu (O)
sebesar
t = d -F = (0,08 + 0,23 +
0,28) sin 30
o
m -5 N = -
1,475 Nm.
30
o

PUSAT GAYA BERAT
TUBUH
30
o

Penentuan pusat GAYA BERAT suatu TUBUH
1. Menggantungkan obyek pada titik berbeda.
2. Berdiri di atas papan yg kedua ujungnya timbangan.
W1
W2
x
L
L
W2 W1
W2
X
+
=

Anda mungkin juga menyukai