cleat bersifat local akibat proses penambangan dengan adanya perpindahan beban kedalam struktur
tambang. Frekuensi included cleat tergantung pada tata letak tambang dan macam teknologi penambangan yang digunakan. Berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi lima : Bentuk kubus, umumnya pada endogeneous cleat yang berderajat rendah. Bentukl ami nasi, pada exogenic cleat berupa perselingan antara batubara keras dan lunak atau antara durain dan vitrain. Bentukti dak me ne r us, berhubungan dengan endogeneous dan exogenic cleat. Bentukmener us, berhubungan dengan struktur geologi atau akibat penambangan. Bentukbongkah yang disebabkan oleh kejadian tektonik.
(pada gambar terlihat cleat berwarna putih yang menempel pada batubara) Posted by Key Mining at 6:27 AM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
(pada gambar terlihat patok kilometer yang terpasang pada tanggul jalan angkut tambang) Posted by Key Mining at 9:14 PM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
Grade jalan angkut tambang sangat berguna untuk segala aktivitas di area tambang tersebut, terutama aktivitas coal hauling, overburden removal maupun topsoil removal.
(pada gambar terlihat grade jalan angkut tambang tersebut 5%) Posted by Key Mining at 8:46 PM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
(pada gambar terlihat excavator sedang membuat parit dan levee bank di jalan angkut tambang)
(pada gambar terlihat excavator sedang membuat tanggul pengaman di jalan angkut tambang) Perawatan jalan angkut
(pada gambar terlihat grader sedang melakukan perawatan jalan angkut tambang) Penyiraman tambang
Posted by Key Mining at 11:47 PM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
Coal Mining Management ROM (Run Of Mine) Management Coal Crushing Management MSY (Mine Stock Yard) Management Coal Hauling Management PSY (Port Stock Yard) Management
Coal Mining Management adalah manajemen penambangan batubara yang difokuskan untuk menjaga kualitas batubara saat proses penambangan batubara tersebut.Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Kualitas insitu batubara Kualitas insitu batubara yaitu kualitas yang berasal dari data bor geologi (eksplorasi,development atau infill). Kerapatan data bor kualitas insitu batubara sangat diperlukan agar data yang disajikan lebih bagus dan relevan terhadap kemajuan atau progres penambangan batubara tersebut.Jika ada anomali atau data kualitas insitu batubara kerapatannya jarang maupun tidak ada sama sekali perlu dilakukan test pit (tes kualitas batubara).Sehingga didapat data tambahan yang update.Selain itu test pit (tes kualitas batubara) juga diperlukan untuk data pembanding terhadap data bor kualitas insitu batubara yang ada walaupun data bor sudah rapat.
Peta kualitas batubara Perlu adanya peta kualitas batubara yang detail serta update yang memuat ruang lingkup kualitas insitu batubara tersebut, penamaan lapisan batubara (seam), struktur maupun anomali.Hal ini sebagai panduan operasional (dalam hal ini mine operation departement).
Alat muat (loader) batubara Alat muat harus dalam kondisi bagus (layak) operasi serta bersih.Bagus (layak) operasi adalah tidak ada kerusakan yang menyebabkan kontaminasi terhadap batubara, seperti: tidak ada kebocoran oli maupun kebocoran bahan bakar (fuel) pada alat muat , tidak ada bagian alat muat yang terlepas (dalam hal ini logam atau besi, seperti: teeth bucket, protector bucket, lock pin bucket dan lain-lain).Bersih adalah kondisi alat muat, seperti: track / crawler, teeth bucket, cutting edge bucket, bucket dan lain-lain harus bersih dari lumpur, spoil, material topsoil / subsoil, material ob, material scoria dan lain-lain yang menyebabkan kontaminasi terhadap batubara.Alat muat yaitu excavator.
Alat pendukung (support atau auxiliary) batubara Alat pendukung harus dalam kondisi bagus (layak) operasi serta bersih.Bagus (layak) operasi adalah tidak ada kerusakan yang menyebabkan kontaminasi terhadap batubara, seperti: tidak ada kebocoran oli maupun kebocoran bahan bakar (fuel) pada alat pendukung, tidak ada bagian alat pendukung yang terlepas (dalam hal ini logam atau besi, seperti: point ripper dan
lain-lain).Bersih adalah kondisi alat pendukung seperti: track / crawler, wheel, point ripper, blade dan lain-lain harus bersih dari lumpur, spoil, material topsoil / subsoil, material ob, material scoria dan lain-lain.Alat pendukung yaitu dozer, wheel dozer.
Alat angkut (hauler) batubara Alat angkut harus dalam kondisi bagus (layak) operasi serta bersih.Bagus (layak) operasi adalah tidak ada kerusakan yang menyebabkan kontaminasi terhadap batubara, seperti: tidak ada kebocoran oli maupun kebocoran bahan bakar (fuel) pada alat angkut, tidak ada bagian alat angkut yang terlepas (dalam hal ini logam atau besi, seperti: baut roda dump truck dan lainlain).Bersih adalah kondisi alat muat,seperti: roda / tyre, vessel dan lain-lain harus bersih dari lumpur, spoil, material topsoil/subsoil, material ob, material scoria dan lain-lain yang menyebabkan kontaminasi terhadap batubara.Alat angkut yaitu dump truck.
Lokasi / front loading harus terbebas dari genangan air, lumpur, material ob, material topsoil / subsoil, material scoria, flying rock (imbas blasting), dan lain-lain. Kondisi malam harus ada lampu penerangan (tower lamp).
(pada gambar front loading batubara dekat dengan sump yang berpotensi air bisa meluap atau bocor ke arah front loading batubara tersebut jika tanggul / barrier sump tidak kuat)
(pada gambar terlihat batubara berpotensi terkena kontaminasi yaitu material ob lepas maupun genangan air)
Penambangan batubara (coal mining) Batubara expose diproses menjadi clean coal (batubara bersih) sebagai berikut:
Batubara expose harus terbebas dari kontaminasi lumpur, material ob lepas (loose), material topsoil / subsoil, scoria serta freeface batubara harus terbuka semua.
Atap batubara dibersihkan (cleaning roof) menggunakan excavator yang berpelindung gigi bucket (cutting edge).Material hasil cleaning roof jika secara visual prospek diusahakan maka bisa dijadikan batubara kotor (dirty coal) yang nantinya diproses menjadi clean coal melalui proses pencucian (washing) pada washing plant.Perlu diingat jika ada kegiatan peledakan (blasting) yang lokasinya berdekatan dengan lokasi batubara expose tersebut proses cleaning roof jangan terlalu luas / dihentikan sementara karena akan terkena flying rock, dan proses cleaning roof dapat dilanjutkan kembali setelah kegiatan peledakan (blasting) selesai. Jika kodisi batubara terdapat coal banded (lapisan batubara dengan banyak sisipan parting tidak beraturan) yang sekiranya memepengaruhi kualitas maka coal banded tersebut dapat dibuang / dikeruk dengan excavator tadi. Jika ada lapisan parting > 7 cm pada batubara tersebut maka parting tersebut harus dibuang dan batubara di bawah parting > 7 cm tersebut harus dilakukan cleaning roof lagi. Jika ada lapisan parting 7cm pada batubara tersebut maka parting dapat digabung dengan batubara dengan catatan kualitas lapisan batubara di atas maupun di bawah parting tersebut sama.Hal ini disebut komposit (composite). Jika ada lapisan parting 7cm pada batubara tersebut maka parting harus dibuang dan batubara di bawah parting 7 cm tersebut harus dilakukan cleaning roof lagi, dengan catatan kualitas lapisan batubara di atas dan di bawah parting tersebut berbeda.Hal ini disebut play.Komposit tidak dilakukan karena kualitas total akan drop. Jika kondisi batubara keras (hardness) dalam proses pembongkaran memerlukan excavator gigi bucket (teeth bucket) atau ripping oleh dozer jangan sampai membongkar parting > 7 cm pada batubara tersebut. Jika loading batubara menggunakan excavator gigi bucket (teeth bucket) jangan sampai membongkar floor (lapisan di bawah lantai batubara).Tentunya akan meninggalkan batubara sisa loading, hal ini nanti dilanjutkan loading dengan excavator yang berpelindung gigi bucket (cutting edge) untuk menghindari kontaminasi terhadap floor. Batubara sebelum floor disisakan 20 cm yang nantinya dloading dijadikan dirty coal. Alat muat (loader), alat pendukung (support / auxiliary) dan alat angkut (hauler) harus bagus (layak) dan bersih sebagaimana yang telah disebutkan di atas tadi. Batubara yang akan dimuat tidak boleh berupa bongkah besar (big coal) harus dikecilkan terlebih dahulu dengan excavator. Pemberian label atau almamater nama seam batubara pada alat angkut (hauler). Pemberian label training pada alat muat (loader), alat pendukung (support / auxiliary) dan alat angkut (hauler) jika operatornya masih dalam tahap pelatihan. Jika kondisi gelap utamanya malam hari di front loading batubara harus ada lampu penerangan (tower lamp). House keeping yaitu tidak membuang sampah sembarangan di area tambang terutama front loading batubara.
Kontaminan
Tidak ada material penyebab kontaminasi terhadap kualiatas batubara di tambang, seperti: logam, lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak (fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lainlain.
ROM (Run Of Mine) Management adalah adalah manajemen penempatan dan distribusi batubara hasil penambangan batubara untuk digunakan dalam proses pencampuran (blending) dalam kegiatan crushing.Distribusinya yaitu batubara hasil penambangan distok di ROM (Pit to ROM) atau batubara hasil penambangan langsung masuk penggilingan (Pit to Crusher) maupun batubara stok dari ROM masuk ke penggilingan (ROM to Crusher).Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Penempatan (stock) Penempatan (stock) batubara berdasarkan kualitas masing-masing.Antar stokan diberi jarak supaya tidak tergabung.
Stock HCV-HTS (High Calorie Value - High Total Sulfur) Stock HCV-MTS (High Calorie Value - Medium Total Sulfur) Stock HCV-LTS (High Calorie Value - Low Total Sulfur) Stock MCV-HTS (Medium Calorie Value - High Total Sulfur) Stock MCV-MTS (Medium Calorie Value - Medium Total Sulfur) Stock MCV-LTS (Medium Calorie Value - Low Total Sulfur) Stock LCV-HTS (Low Calorie Value - High Total Sulfur) Stock LCV-MTS (Low Calorie Value - Medium Total Sulfur) Stock LCV-LTS (Low Calorie Value - Low Total Sulfur) Stock Batubara Outcrop / High Ash
FIFO (First In First Out) FIFO adalah pengaturan distribusi stok batubara di ROM yaitu batubara yang lebih awal masuk di ROM juga lebih didahulukan keluar dari ROM.Hal ini bertujuan untuk menjaga agar stok batubara di ROM tidak terbakar secara spontan (spontaneous combustion). Perawatan ROM Tebal bedding coal adalah 50 cm. Dalam kegiatan rehandling (mengambil stok batubara di ROM) alat muat tidak boleh menyodok terlalu dalam terhadap bedding coal untuk menghindari kontaminasi terhadap batubara. Alat muat di ROM yaitu excavator, wheel loader. Perawatan tanggul pengaman (bundwall / safety berm), perawatan jalan, pembuangan lumpur / spoil di ROM tidak boleh menyebabkan kontaminasi terhadap stok batubara di ROM tersebut. Pemberian Label / Almamater Alat angkut (dump truck) di ROM harus diberi label atau almamater sesuai kualitas batubara yang dimuat. Alat muat dan alat angkut di ROM harus diberi label atau almamater training jika operatornya masih dalam tahap pelatihan.
(pada gambar terlihat dump truck batubara memakai label / almamater nama seam sesuai batubara yang akan diangkut dump truck tersebut) Drainase Sistem drainase atau dewatering yang terencana, bagus dan terpelihara di ROM.Kondisi ROM di buat cembung sehingga tidak terjadi genangan air di ROM yang berpotensi kontaminasi terhadap batubara. Penerangan Sistem penerangan yang bagus di ROM sehingga aktivitas di ROM berjalan baik. Blending Penyajian sistem blending yang tepat dan akurat dalam membantu proses crushing.Kelancaran distribusi batubara sesuai blending yang diinformasikan. Kontaminan Tidak ada material penyebab kontaminasi terhadap kualiatas batubara di ROM , seperti: logam, lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak (fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lainlain.
Coal Crushing Management adalah manajemen proses crushing batubara untuk menghasilkan produk batubara yang dipesan oleh pembeli (buyer).Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Blending Kesesuaian dan akurasi blending dalam proses crushing batubara. Kontaminan Tidak ada material penyebab kontaminasi seperti: logam, lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak (fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lain-lain yang mengganggu proses crushing. MSY (Mine Stock Yard) Management adalah manajemen penempatan batubara hasil proses crushing untuk persiapan diangkut (hauling).
Penempatan (stock) Penempatan (stock) batubara hasil crushing berdasarkan kualitas masing-masing.Antar stokan diberi jarak supaya tidak tergabung.
Stock HCV-HTS (High Calorie Value - High Total Sulfur) Stock HCV-MTS (High Calorie Value - Medium Total Sulfur) Stock HCV-LTS (High Calorie Value - Low Total Sulfur) Stock MCV-HTS (Medium Calorie Value - High Total Sulfur) Stock MCV-MTS (Medium Calorie Value - Medium Total Sulfur) Stock MCV-LTS (Medium Calorie Value - Low Total Sulfur) Stock LCV-HTS (Low Calorie Value - High Total Sulfur) Stock LCV-MTS (Low Calorie Value - Medium Total Sulfur) Stock LCV-LTS (Low Calorie Value - Low Total Sufur)
Perawatan MSY Tebal bedding coal adalah 50 cm. Dalam kegiatan hauling di MSY alat muat tidak boleh menyodok terlalu dalam terhadap basement untuk menghindari kontaminasi terhadap batubara hasil crushing. Alat muat di MSY yaitu excavator, wheel loader. Perawatan tanggul pengaman (bundwall / safety berm), perawatan jalan, pembuangan lumpur / spoil di MSY tidak boleh menyebabkan kontaminasi terhadap stok batubara hasil crushing di MSY tersebut. Drainase Sistem drainase atau dewatering yang terencana, bagus dan terpelihara di MSY.Kondisi MSY di buat cembung sehingga tidak terjadi genangan air di MSY yang berpotensi kontaminasi terhadap batubara. Penerangan Sistem penerangan yang bagus di MSY sehingga aktivitas di MSY berjalan baik. Coal Hauling Management adalah manajemen pengangkutan batubara hasil crushing. Halhal yang perlu diperhatikan adalah:
FIFO (First In First Out) FIFO adalah memprioritaskan mengangkut batubara hasil crushing yang lebih dulu daripada hasil crushing setelahnya, dalam hal ini kualitas batubara hasil crushing sama dan sesuai permintaan atau pesanan pembeli (buyer).Hal ini untuk menghindari batubara hasil crushing terbakar secara spontan (spontaneous combustion). Perawatan Basement Dalam kegiatan hauling di MSY alat muat tidak boleh menyodok terlalu dalam terhadap basement untuk menghindari kontaminasi terhadap batubara hasil crushing. Alat muat di MSY yaitu excavator, wheel loader. Kontaminan Tidak ada material penyebab kontaminasi seperti: logam, lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak (fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lain-lain yang mengganngu proses hauling.Terutama alat muat dan alat angkut.
PSY (Port Stock Yard) Management adalah manajemen penempatan stok batubara hasil crushing yang telah diangkut menuju PSY untuk persiapan distok sementara atau langsung dikirim ke pembeli (buyer) melalui prose pengapalan (shipment). Posted by Key Mining at 1:37 AM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
Posted by Key Mining at 5:23 AM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
Grizzly
Grizzly adalah saringan pada bagian atas hopper suatu crushing plant (dalam hal ini coal crushing plant) untuk mempermudah pemilahan (sortasi) ukuran material yang masuk.Ukuran lebih kecil dari saringan material akan lolos (under size) dan ukuran lebih besar material akan tertahan (over size).Material yang tertahan terutama big coal, agar bisa masuk ke grizzly material tersebut harus diperkecil / dipecah.
Posted by Key Mining at 4:54 AM 0 comments Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz