2 TYPES OF DOCUMENTATION
Process Documentation
Mencatat proses dalam pengembangan dan maintenance.
Product Documentation
Mendeskripsikan produk yang sedang dikembangkan.
PROCESS DOCUMENTATION
Rencana, perkiraan dan jadwal biasa disebut sebagai PROJECT MANAGEMENT LIFE CYCLE, digunakan oleh manajemen untuk memprediksi dan mengarahkan proses software. Laporan berisi tentang sumberdaya yang digunakan dan kemajuan dari proses Standard atau SOP berisi bagaimana proses harus diimplementasikan (tahap demi tahap hirarki approval) Working papers berisi ide dan pikiran dari anggota tim (brainstorming atau pun meeting) Memos & email berisi tentang email dan memo berkaitan dengan pelaksanaan proses
Process Documentation berubah menyesuaikan dengan perkembangan project Process Documentation beberapa bersifat temporer digunakan sebagai catatan yang dapat digunakan untuk keperluan perencanaan, mengetahui proses eksternal yang ikut terlibat, mengetahui ide-ide yang berkembang.
PRODUCT DOCUMENTATION
Terdiri dari :
User Documentationcara menggunakan produk System Documentationmemberikan gambaran fungsi, struktur, relasi
data dan model software yang dikembangkan yang berguna untuk maintenance/upgrade, serta menjelaskan bagaimana system tersebut berkerja
Lebih bersifat permanen yang digunakan untuk maintenace maupun perbaikan dan upgrading.
USER DOCUMENTATION
Harus disusun untuk memenuhi kebutuhan setiap level user yang berbeda pengetahuan/peran. User documentation dibuat untuk:
SYSTEM DOCUMENTATION
Kebutuhan/masalah/latar belakang dan sistem/sesuatu yang berhubungan
:
Scope Definition dan Problem Analysis menghasilkan PROJECT CHARTER
DOCUMENT
Requirement Analysis menghasilkan SRS DOCUMENT System architecture menghasilkan SYSTEM ARCHITECTURE
PRODUCT DOCUMENTATION
USER DOCUMENTATION
STANDARD DOCUMENTATION
PROCESS STANDARD PRODUCT STANDARD INTERCHANGE STANDARD
Gunakan grammar yang baik Ejaan harus benar Hindari verbosity baiknya gunakan point atau bullet Hindari ambiguitas
dimungkinkan untuk memberikan dari sisi yang yang lain Ketika ada referensi, jangan hanya mereferensi pada no saja. Sebaiknya gunakan sedikit deskripsi dari referensi tersebut
Do NOT say: Refer to section 1.2. Instead, say: Refer to section 1.2, which describes the interface functional design.
Questions ?