Anda di halaman 1dari 9

DOKUMENTASI DESAIN

SISTEM KEMAJUAN SKRIPSI JENJANG D4


(SISMASI D4)

Oleh:
Rhezaldi Irnantyo Irawan (1841720164)
Alan Perdhana Timor (1841720187)
Haidar Sakti Oktafiansyah (1841720194)
Muhammad Arifin (1841720128)
Darin Zahira Aflah (1841720033)
R.B Dwi Rizky Arifandi (1841720181)
Thariq Alfa Benriska (1841720165)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK


INFORMATIKA JURUSAN TEKNOLOGI
INFORMASI POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
Dokumentasi ini membantu komunikasi didalam tim desain, merepresentasikan konseptualisasi terakhir
dari sistem yang baru atau pemahaman terhadap sistem yang telah ada.
Selama proses desain kegunaan lain dari dokumentasi ini merupakan kontrol, menyediakan record dari
apa yang telah dibangun dan diubah.
Menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh bagian dari sistem dipengaruhi oleh perubahan
yang dipertimbangkan dan bahwa tanggung jawab untuk komponen-komponen dari sistem yang
dipengaruhi oleh perubahan telah diberitahukan.
Misalkan jika format file atau isi dari file diubah, maka modul program apa dan siapa saja pemrogram
yang akan terpengaruh ?
Kontrol ini juga berfungsi untuk memanggil ujicoba pelaksanaan yang lampau atau versi lama dari suatu
program atau file. Jenis dokumentasi ini akan membentuk database yang baik untuk menentukan estimasi
diwaktu mendatang mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun sistem yang
serupa.
Sistem perpustakaan program dapat menyimpan setiap track dari seluruh versi program dan memastikan
bahwa pemrogram bekerja dengan versi terbaru.

Content :
Komponen dari dokumentasi desain
o Tabel isian (secara hirarki)
o Survey
o Studi kemungkinan
o Dokumentasi sistem yang ada
o Spesifikasi untuk sistem baru
- Output
- Input
- Versi file
- Spesifikasi logika
- Modul program hirarki
- program aktual (seluruh versi)
- Outline program (mis :pseudocode)
- Referensi silang untuk variabel-variabel
- Modul-modul (secara hirarki)
- Referensi silang interface modul
- Pustaka identifier variabel
Ujicoba
- Desain
- Data
- Pelaksanaan dan hasil
o Prosedur manual
- Diagram alur secara hirarki
- Naratif
- Kontrol kesalahan
- Rencana pekerjaan
- Laporan kemajuan

Dokumentasi Desain Arsitektur dari Sistem kemajuan Skripsi D4

1. Overview
1.1 System Overview
SISTEM KEMAJUAN SKRIPSI D4 membantu Mahasiswa, Dosen dan Ketua Jurusan. SISTEM
KEMAJUAN SKRIPSI D4 menyediakan sarana pembantu manajemen perihal Perkembangan Skripsi
Mahasiswa D4 dan Dosen Pembimbing.

1.2 System Context


Telah dijelaskan secara jelas pada SRS. Secara umum, user dapat mengakses berbagai informasi dan
tentunya user juga merupakan sumber utama dari data sistem.

1.3 Stakeholders of SISTEM KEMAJUAN SKRIPSI D4

Pemangku kepentingan utama untuk sistem ini adalah pengguna individu yang mungkin menggunakan
sistem dan perancang sistem / pembangun yang akan membangun SISTEM KEMAJUAN SKRIPSI D4.
Kepentingan utama dari dua pemangku kepentingan ini yaitu :
• Untuk Pengguna : kegunaan dari sistem dan memberikan ROR dan info NW. Waktu respon sistem juga
diperhatikan.
• Untuk perancang / pembangun : Sistem ini mudah untuk memodifikasi, terutama untuk menangani masa
depan ekstensi yang disebutkan di SRS (yaitu sistem dapat menjadi multi-user sistem, yang mungkin
memerlukan penggunaan database bukan file untuk menyimpan data).

Oleh karena itu, properti kunci arsitektur adalah untuk dievaluasi, dimodifikasi dan atau diperpanjang dari
sistem. Waktu kinerja sistem merupakan faktor lain bagi sistem untuk dievaluasi.
1.4 Scope of This Document

Di dalam dokumen ini, kami akan menjelaskan dua kemungkinan arsitektur untuk SISTEM KEMAJUAN
SKRIPSI D4, membandingkan untuk berbagai kualitas atribut, dan kemudian memilih satu yang paling
sesuai, yang kami akhirnya usulkan arsitektur untuk SISTEM KEMAJUAN SKRIPSI D4. Dengan
membahas dua alternatif tersebut, kami juga menyediakan alasan untuk memilih arsitektur sistem pada
akhirnya. Untuk arsitektur, kami hanya mempertimbangkan komponen dan melihat konektor.
1.5 Definitions and Acronyms

Definisi
a. Sistem : metode, susunan yang teratur saling berkaitan.
b. Use Case : kondisi yang mungkin dapat ditemui user.
c. User : pengguna aplikasi (Mahasiswa, Dosen pembimbing, Ketua Jurusan).
d. Browser : aplikasi yang ada di komputer kita, mirip dengan aplikasi pengolah kata atau aplikasi lain,
yang dirancang untuk membaca tipe file data tertentu.
e. Sistem Operasi : perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen
perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti
program-program pengolah kata dan browser.
f. Instalasi : seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa
merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu.
g. Log In : masuk sebagai member dari sistem.
h. Password : digunakan untuk mengakses dokumen, file, halaman web, account, yang dilindungi.

Tujuan pembuatan password adalah demi keamanan.


i. Koneksi : hubungan ke suatu sistem.

Akronim
a.SRS : Software Requirement Specification
2. Architecture Design
2.1 Arsitektur 1 : The Repository Model
Arsitektur ini terdiri dari repositori data, dimana berisi informasi tentang keamanan, input data, output
data,penyimpanan data, akses data, dan peringatan. Ada beberapa modul untuk menampilkan bermacam-
macam tugas seperti manage file dan upload file. Di bawah ini adalah komponen utama dari arsitektur ini.

2.2 Arsitektur 2 : Model Layer Akses


Arsitektur ini mirip dengan arsitektur repositori data. Perbedaan utama terletak pada fakta bahwa di sini
kita memiliki akses data lapisan yang memisahkan logika bisnis dan data repositori. Pengambilan dan
modifikasi data dilakukan melalui lapisan akses data, sementara semua pengolahan data atau pelaksanaan
logika bisnis dilakukan dalam lapisan logika bisnis.
Lapisan 4 adalah lapisan presentasi (kontrol induk) yang bertanggung jawab untuk berinteraksi dengan
pengguna dan modul lapisan logika bisnis. Hal ini merupakan kegunaan dari lapisan akses data yang
berasal dari kenyataan bahwa jika jenis database diubah, maka lapisan akses yang hanya perlu diubah
sedangkan logika pengolahan tetap sama. Komponen tetap sama kecuali bahwa sekarang kita akan
memiliki komponen akses data baru yang dapat menaruh data yang akan bertanggung jawab untuk
membaca dan menulis data sesuai dengan stok gudang, keamanan pengguna, statistik, peringatan, dan
kondisi lot.

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI

Alasan penyusunan sistem


•Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan
untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
•Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya
modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
•Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
•Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan

Beberapa faktor penyebab gagalnya penyusunan sistem informasi


•Kurangnya dukungan dari manajemen, contoh: tidak adanya komite pengarah sistem informasi yg
formal, tidak adanya renstra sistem informasi yg sesuai dgn restra orgs
•Perubahan kebutuhan pemakai
•Adanya teknologi baru
•Tidak terpenuhinya standar metodologi penyusunan sistem
•Kelebihan beban kerja atau kurangnya keahlian tim penyusun sistem

Mengontrol proses penyusunan sistem


•Kunci untuk mencapai tujuan menyusun sistem informasi yang efektif dan efisien adalah mengontrol
proses penyusunan sistem
•Rencana kontrol yang dapat diterapkan adalah:
1.Menggunakan metodologi penyusunan sistem yang standar dan terdokumentasi dengan baik
2.Menggunakan tools manajemen proyek untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengamati proyek
sistem
3.Melibatkan pemakai, manajer dan auditor berpartisipasi dalam penyusunan sistem
4.Menguji sistem secara menyeluruh sebelum digunakan untuk memastikan bahwa semua kebutuhan
pemakai telah terpenuhi
5.Menyusun kontrol perubahan program untuk mencegah perubahan yang tidak sah
6.Melakukan audit setelah implementasi untuk memeriksa efisiensi dan efektifitas sistem baru dan proses
penyusunannya

Penyusunan sistem terstruktur


•Terdapat sekitar 800 metodologi/standar penyusunan sistem
•Metodologi yang banyak dipakai adalah penyusunan sistem terstruktur, yaitu mengikuti SDLC dan
menggunakan tools penyusunan sistem berupa Data Flow Diagram (DFD) dan Data Dictionary (DD)
•Penyusunan sistem terstruktur memiliki karakteristik: 1) fase analisis sistem menyeluruh, 2) desain
sistem moduler dan 3) studi biaya/efektifitas setelah spesifikasi sistem

Fase analisis sistem menyeluruh


•Fase analisis sistem mengidentifikasi seluruh kebutuhan pemakai
•Agar pemakai dapat berpartisipasi lebih banyak dalam proses penyusunan sistem, maka fase analisis
sistem harus panjang/ lama
•Fase analisis sistem biasanya merupakan sumber kesalahan sistem, maka harus dilakukan dengan baik,
karena semakin dini kesalahan dideteksi maka biaya untuk mengkoreksi kesalahan tersebut menjadi lebih
kecil

Desain sistem moduler


•Sistem dibagi menjadi sub-sub sistem (modul)
•Kontrol dalam penyusunan akan lebih mudah
•Jika terjadi kesalahan tidak harus merubah keseluruhan sistem sehingga menekan biaya
•Jangka waktu dan biaya penyusunan sistem relatif lebih tepat sesuai yang direncanakan

Studi biaya
•Analisis biaya sebaiknya dilakukan setelah menyusun persyaratan logis sistem secara menyeluruh
dengan demikian maka perhitungan biaya akan lebih akurat serta jangka waktu penyusunan sistem bisa
ditepati

SURVEY SISTEM
Tujuan survey sistem
•Memperhitungkan sifat penyusunan sistem dgn mengidentifikasi masalah yang ada
•Mengetahui jangkauan masalah
•Mengajukan alternatif solusi penyelesaian masalah
•Memperhitungkan kelayakan penyusunan sistem
•Menyusun rencana detail untuk langkah analsis sistem
•Menyusun rencana proyek penyusunan sistem secara global

1.1 Mengumpulkan fakta


Tujuan:
•Identifikasi masalah
•Mencari informasi untuk studi kelayakan awal
•Menyusun rencana untuk melakukan analisis
•Mengetahui sistem yang berjalan saat ini dan keinginan pemakai sistem

1.1Mengumpulkan fakta Tools untuk mengumpulkan fakta:


•Interview
•Presentasi internal
•Pemeriksaan dokumen yang ada
•Observasi
•Pemeriksaan file-file
1.2. Melakukan studi kelayakan awal
Tujuan:
•Memperkirakan biaya penyusunan sistem dan keuntungan sistem
•Menyediakan informasi ekonomis untuk membantu manajemen dalam memutuskan apakah penyusunan
sistem layak dilanjutkan atau tidak
Tools dalam studi kelayakan awal:
•Model anggaran modal
•Payback, NPV, IRR

Kategori aspek kelayakan


•Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
•Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biaya operasional organisasi.
•Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi
•Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART.
Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak

1.3 Menyusun rencana proyek


Tujuan:
•Menjadwal penggunaan sumber daya
•Menentukan tahap-tahap utama dalam proyek
untuk melihat progress proyek
•Memperkirakan anggaran proyek
•Menyusun petunjuk untuk pengambilan keputusan melanjutkan proyek atau tidak
•Menyusun KAK untuk mengukur kebenaran dan kelengkapan langkah-langkah dalam proyek
Tools dalam menyusun rencana proyek:
•Context Diagram (CD)
•Work Breakdown Structure (WBS)
•Time Schedule
•Bagan Gantt (realisasi atas jadwal proyek)
•Bagan PERT, CPM (Critical Path Method)

1.4 Mendapatkan persetujuan


•Jenis persetujuan draft dokumen kelayakan:
a. persetujuan pemakai
b. persetujuan manajemen
•Dengan mendapat persetujuan untuk draft dokumen kelayakan berarti bahwa isi dokumen tersebut benar,
lengkap dan memuaskan pemakai dan penyusun sistem

1.4 Mendapatkan persetujuan


ANALISIS SISTEM TERSTRUKTUR2
Definisi dan tujuan
•Analisis sistem terstruktur adalah prosedur yang dilakukan untuk membuat spesifikasi sistem informasi
baru
•Dalam melakukan analisis sistem butuh lebih banyak kreativitas
•Analisis sistem adalah identifikasi masalah, penyusunan dan pengurutan alternatif solusi atas masalah
tersebut
•Analisis sistem terstruktur adalah analisis sistem yang menggunakan peralatan analisis sistem terstruktur
seperti DFD.

Tujuan analisis sistem


•Mendefinisikan masalah secara tepat
•Menyusunan beberapa alternatif solusi
•Memilih dan mempertimbangkan satu dari beberapa alternatif solusi tsb
•Menyusun spesifikasi logis
•Menyusun persyaratan fisik
•Menyusun anggaran untuk dua fase penyusunan sistem selanjutnya, yaitu desain dan implementasi
sistem

Anda mungkin juga menyukai