Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR HUKUM ARCHIMEDES dan

HIDROSTATIS 28 desember 2010 Panji prayogaswara 0651 10 271 Kelas 1


Vera yanti S.si Fakultas matematika dan ilmu pengetahuam alam jurusan
ilmu komputer Universitas pakuan bogor

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
HUKUM ARCHIMEDES dan HIDROSTATIS
28 desember 2010























Panji prayogaswara
0651 10 271
Kelas 1
Vera yanti S.si
Fakultas matematika dan ilmu pengetahuam alam jurusan ilmu
komputer
Universitas pakuan bogor







A I. pendahuluan

I.I. Tujuan Percobaan

Mempelajari berlakunya hukum Archimides dan hukum utama hidrotastis dan
penggunaannya untuk mengukur kerapatan zat padat dan zat cair.

I.II. Dasar Teori
Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara,benda memiliki
berat yang sesungguhnya.
wu mg

Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:

w s w u - F a

Keterangan: ws berat semu (N)
wu berat sesungguhnya (N)
Fa gaya angkat keatas (N)

Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apapun:

DeIinisi I gaya apung:

Gaya yang dikerjakan Iluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang
dikerjakan Iluida antara permukaan bawah dnegan permukaan atas.

Bila tekanan Iluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1
dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:

F 1 p 1A
F 2 p 2A

Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gayaF1 danF2.

Fa _F
F a F 2 - F 1
F a p 2A - p 1A
Fa (p2A - p1)A
Fa (h2 - h1)pgA

Keterangan: P massa jenis air (1000kg/m3)
V volume air di dasar balok (m3)
pgV mg berat air (N)
Fa berat zat cair yang dipindahkan oleh benda (N)


Hukum Utama Hidrostatis

Menurut kisah tersebut, sebuah mahkota untuk raja Hiero II telah dibuat dan raja
memerintahkan Archimedes untuk memeriksa apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat
dari emas murni ataukah mengandung tambahan perak. Karena Raja Hiero II tidak
mempercayai pembuat mahkota tersebut.
Saat Archimedes berendam dalam bak mandinya, dia melihat bahwa air dalam bak
mandinya tertumpah keluar sebanding dengan besar tubuhnya. Archimedes menyadari
bahwa eIek ini dapat digunakan untuk menghitung volume dan isi dari mahkota tersebut.
Dengan membagi berat mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kerapatan dan berat
jenis dari mahkota bisa diperoleh.
Berat Jenis mahkota akan lebih rendah daripada berat jenis emas murni apabila
pembuat mahkota tersebut berlaku curang dan menambahkan perak ataupun logam dengan
berat jenis yang lebih rendah. Karena terlalu gembira dengan penemuannya ini,
Archimedes melompat keluar dari bak mandinya, lupa berpakaian terlebih dahulu, berlari
keluar ke jalan dan berteriak EUREKA! atau Saya menemukannya.
Mari kita melihat siapakah Archimedes dan alat-alat apa yang ia temukan untuk
mempermudah hidup manusia. Archimedes (287-212 SM) adalah ahli matematika dan Iisika
ternama sepanjang masa. Ia dilahirkan di Syracuse ( sekarang Sisilia), Italia. Archimedes
merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Sisilia waktu itu. Pamannya ini
sering meminta tolong kepada Archimedes karena ia tahu keponakannya sangat pandai.
Lewat tugas-tugas yang diberikan raja Hiero, Archimedes banyak mendapat penemuan baru.
Ia terkenal dengan teorinya tentang hubungan antara permukaan dan volume dari
sebuah bola terhadap silinder, rumus hidrostatik dan peralatan
untuk menaikkan air Archimedes Screw`. Raja Hiero II kala itu terikat perjanjian dengan
bangsa Romawi. Syracuse harus mengirimkan gandum dalam jumlah yang besar pada bangsa
Romawi, agar mereka tidak diserang. Hingga pada suatu ketika Hiero II tidak mampu lagi
mengirim gandum dalam jumlah yang ditentukan. Karena itu Archimedes ditugaskan
merancang dan membuat kapal jenis baru untuk memperkuat angkatan laut raja Hiero II.
Pada masa itu, kapal yang dibuat oleh Archimedes adalah kapal yang terbesar. Untuk
dapat mengambang, kapal ini harus dikeringkan dahulu dari air yang menggenangi dek kapal.
Karena besarnya kapal ini, jumlah air yang harus dipindahkanpun amat banyak. Karena itu
Archimedes menciptakan sebuah alat yang disebut 'Sekrup Archimedes. Dengan ini air
dapat dengan mudah disedot dari dek kapal.
Ukuran kapal yang besar ini juga menimbulkan masalah lain. Massa kapal yang berat,
menyebabkan ia sulit untuk dipindahkan. Untuk mengatasi hal ini, Archimedes kembali
menciptkan sistem katrol yang disebut 'Compound Pulley. Dengan sistem ini, kapal tersebut
beserta awak kapal dan muatannya dapat dipindahkan hanya dengan menarik seutas tali.
Sistim katrol ini sampai sekarangpun masih diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
contohnya katrol sumur, katrol yang digunakan oleh tukang bangunan, dll.
Kapal ini kemudian diberi nama Syracusia, dan menjadi kapal paling Ienomenal pada
zaman itu.
Archimedes mendesain sejumlah alat pertahanan untuk
mencegah pasukan Romawi di bawah pimpinan Marcus Claudius Marcellus, merebut tanah
kelahirannya, Syracuse dan menyerang raja Hiero II. Saat armada Romawi yang terdiri dari
120 kapal mulai tampak di seberang lautan, Archimedes berIikir keras untuk mencegah dan
menggangu tentara musuh merapat di pantai Syracuse.
Archimedes kemudian mencoba membakar kapal-kapal Romawi ini dengan
menggunakan sejumlah cermin yang disusun dari perisai-perisai prajurit Syracuse.
Archimedes berencana untuk membakar kapal-kapal musuh dengan memusatkan sinar
matahari. Namun rencana ini tampaknya kurang berhasil. Hal ini disebabkan untuk
memperoleh jumlah panas yang cukup untuk membakar sebuah kapal, kapal tersebut haruslah
diam. Walaupun hasilnya kurang memuaskan, dengan alat ini Archimedes berhasil
menyilaukan pasukan Romawi hingga mereka kesulitan untuk memanah. Panas yang
ditimbulkan dengan alat ini juga berhasil membuat musuh kegerahan, hingga mereka lelah
sebelum berhadapan dengan pasukan Syrcuse.

Saat musuh mulai mengepung pantai Syracuse, Archimedes kembali mengeluarkan
alat andalannya. yang disebut 'Cakar Archimedes. Tujuannya kali ini adalah mencari cara
untuk menenggelamkan kapal-kapal Romawi ini. Alat ini bentuknya mirip derek pada masa
kini. Setelah alat ini secara diam-diam dikaitkan ke badan kapal musuh, derek ini kemudian
ditarik. Akibanya kapal musuh akan oleng, atau bahkan robek dan tenggelam.
Panjang dan lebar benda kotak atau persegi mudah diukur dengan penggaris, namun
siapa yang berhasil menghitung ukuran bola? Perhitungan dari Archimedes yang akurat
tentang lengkungan bola diajdikan konstanta matematika untuk Pi atau a .
Walaupun pengungkit atau ungkitan telah ditemukan jauh sebelum Archimedes lahir,
Archimedes yang mengembangkan teori untuk menghitung beban yang dibutuhkan untuk
pengungkit tersebut.
Buku-buku yang ditulis oleh Archimedes dan berisikan rumus-
rumus matematika masih dapat ditemukan sekarang, antara lain On the Equilibrium oI
Planes, On the Measurement oI a Circle, On Spirals, On the Sphere and the Cylinder dan lain
sebagainya. Teori-teori matematika yang dibuat oleh Archimedes tidak berarti banyak untuk
perkembangan ilmu pengetahuan saat Archimedes meninggal. Tetapi setelah karyanya di
terjemahkan ke dalam bahasa Arab pada abad 8 dan 9 (kurang lebih 1000 tahun setelah
Archimedes meninggal), beberapa ahli matematika dan pemikir Islam mengembangkan teori-
teori matematikanya. Tetapi yang paling berpengaruh terhadap perkembangan dan perluasan
teori matematika tersebut adalah pada abad 16 dan 17, dimana pada abad itu, mesin cetak
telah ditemukan. Banyak ahli matematika yang menjadikan buku karya Archimedes sebagai
pegangan mereka, dan beberapa ahli matematika tersebut adalah Johannes Kepler (1571-
1630) dan Galileo Galilei (1564-1642).


Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya :at cair dan gas. Fluida
dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu Iluida statis dan dinamis.
TEKANAN HIDROSTATIS
Tekanan hidrostatis ( P
h
) adalah tekanan yang dilakukan zat cair pada bidang dasar
tempatnya.

PARADOKS HIDROSTATIS
Gaya yang bekerja pada dasar sebuah bejana tidak tergantung pada bentuk bejana dan
jumlah zat cair dalam bejana, tetapi tergantung pada luas dasar bejana ( A ), tinggi ( h ) dan
massa jenis zat cair ( 8 )
dalam bejana.
P
h
g h8
P
t
Po + Ph
g V8F P h A
massa jenis zat cair8
h tinggi zat cair dari permukaan
g percepatan gravitasi
P
t
tekanan total
P
o
tekanan udara luar


HUKUM PASCAL
Tekanan yang dilakukan pada zat cair akan diteruskan ke semua arah sama.
P
1
P
2
FF
1
/A
1
F
2
/A
2

HUKUM ARCHIMEDES
Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat zat cair yang
dipindahkan.
Tiga keadaan benda di dalam zat cair:
a. tenggelam: W~b8 -F ~ z8
z8b 8 -b. melayang: W F
b8z.V' ;8b.V8 -c. terapung: WFz8

W berat benda
z . V' . g8 gaya ke atas -F
b massa jenis benda8
z massa jenis Iluida8
V volume benda
V' volume benda yang berada dalam Iluida
), berat benda di dalam :at cair (W:) akan berkurang menfadi.-Akibat adanya gaya
ke atas ( F
-z - F
Wz berat benda di dalam zat cair
TEGANGAN PERMUKAAN
) adalah besar gaya (Tegangan permukaan ( F ) yang dialami pada permukaan zat
cair persatuan panjang(l)
F / 2l
KAPILARITAS
Kapilaritas ialah gejala naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam tabung kapiler yang
dimasukkan sebagian ke dalam zat cair karena pengarah adhesi dan kohesi.
g r8 / 7 cos y 2

y kenaikan/penurunan zat cair pada pipa (m)
tegangan permukaan (N/m)
sudut kontak (derajat)7
p massa jenis zat cair (kg / m
3
)
g percepatan gravitas (m / det
2
)
r jari-jari tabung kapiler (m)



A II. Alat dan ahan

Dalam melakukan percobaan ' HUKUM ARCHIMIDES DAN HUKUM UTAMA
HIDROSTATIS, kami menggunakan beberapa alat dan bahan yang di pakai dalam
praktikum. Alat dan bahan yang dipakai dalam praktikum diantaranya :

A. Alat-alat yang digunakan, diantaranya :
1. Neraca
2. Gelas Piala500 ml
3. Bejana Berhubungan (pipa U)
4. Pipa Tetes

B. Bahan yang digunakan terdiri dari :
1. Benang
2. Benda dari logam
3. Minyak Tanah dan Minyak Goreng
4. Air



A III. Metode Percobaan
Hukum Archimides
1. Disiapkan neraca gelas piala yang sudah di isi air dan benda dari logam yang akan di ukur
kerapatannya.
2. Ditimbang benda d udara, nyatakan sebagai W.
3. Digantung benda tadi pada neraca dengan seutas benang lalu masukan kedalam air. Di
usahakan benda tenggelam seluruhnya, tetapi tidak menyentuh gelas. Lalu di timbang berat
benda di dalam air ini, dinyatakan sebagai berat semu.
4. Dihitung berapa kerapatan benda (pb) menurut persamaan (5) dan di hitung volumenya
menurut persamaan.

Vb
5. Diulangi percobaan 1 sampai 4 oleh kami yang hingga 5 kali.
6. Dilakukan percobaan yang sama dengan logam yang lain.

Hukum Utama Hidrostatis
1. Disisipkan pipa U, air, minyak goreng, minyak tanah.
2. Diisi pipa U dengan air secukupnya (kira-kira tinggi 10 cm)
3. Ditambahkan minyak goreng pada salah satu pipa dengan pipet,
4. Dihitung kerpatan minyak goreng dengan menggunakan persamaan (b)
5. Ditrambahkan lagi minyak goreng dan ukur kembali h& dan h serta di hitung kerapatannya.
Dilakukan penambahan dan perhitungan ini hingga empat kali.
6. Dilakukan percobaan 1 sampai 2 dengan menggunakan minyak tanah.














A IV. Data Pengamatan dan Perhitungan

IV.I. Data Pengamatan
Keadaan Ruangan P(cm)Hg T(c) C()
Sebelum Percobaan 76,5 27 76
Sesudah Percobaan 77,5 28 70

Minyak tanah
No. _ tetesan h air h minyak p minyak
1. 15 0,6 0,8 0,75
2. 25 1,1 1,6 0,69
3. 35 1,5 1,9 0,79
4. 45 1,8 2,4 0,75
5. 55 2,2 2,9 0,76

Minyak goreng
No. _ tetesan h air h minyak p minyak
1. 15 0,8 0,9 0,8
2. 25 0,7 0,9 0,78
3. 35 1,8 1,9 0,95
4. 45 2,4 2,6 0,92
5. 55 2,6 2,9 0,89

Rumus :
P
hid
p.g.h
P
my
P
air

P
my
.g.h
my
P
air
.g.h
air

P
my
h
air
P
air
, P
air
1
g
/
cm2

h
my

P
my
h
air

h
my



1. Mencari nilai Pminyak
Pmy 0,6 / 0,8
0,75
Pmy 1,1 / 1,6
0,69
Pmy 1,5 / 1,9
0,79
Pmy 1,8 / 2,4
0,75
Pmy 2,2 / 2,9
0,76
2. Minyak goreng
Pmy 0,8 / 0,9
0,8
Pmy 0,7 / 0,9
0,78
Pmy 1,8 / 1,9
0,95
Pmy 2,4 / 2,6
0,92
Pmy 2,6 / 2,9
0,89
Pelaporan Lengkap
Tunggal
1. Pelaporan Lengkap : x Ax
0,6 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
0,6
0,916 . 100
91,6
2. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,1 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
1,1
0,955 . 100
95,5
3. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,5 0,05
Tingkat kepercayaan : 100 1 0,05 .100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100 1,5
x 0,967 .100
96,7
4. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,8 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
1,8
0,972 . 100
97,2
5. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,2 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,2
0,978 . 100
97,8
6. Pelaporan Lengkap : x Ax
0,8 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
0,8
0,937 . 100
93,7
7. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,6 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
1,6
0,969 . 100
96,9
8. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,9 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
1,9
0,97 . 100
97
9. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,4 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,4
0,98 . 100
98

10. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,9 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,9
0,983 . 100
98,3
11. Pelaporan Lengkap : x Ax
0,8 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
0,8
0,937 . 100
93,7
12. Pelaporan Lengkap : x Ax
0,7 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
0,7
0,929 . 100
92,9

13. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,8 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
1,8
0,972 . 100
97,2
14. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,4 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,4
0,98 . 100
98
15. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,6 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,6
0,981 . 100
98,1

16. Pelaporan Lengkap : x Ax
0,9 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
0,9
0,945 . 100
94,5
17. Pelaporan Lengkap : x Ax
0,9 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
0,9
0,945 . 100
94,5
18. Pelaporan Lengkap : x Ax
1,9 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
1,9
0,97 . 100
97




19. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,6 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,6
0,981 . 100
98,1
20. Pelaporan Lengkap : x Ax
2,9 0,05
Tingkat kepercayaan : 100
Tingkat ketelitian 1 - Ax . 100
x
1 0,05 . 100
2,9
0,983 . 100
98,3

















A V PEMAHASAN
Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan dengan alat pipa U dan di isi
air, kemudian di isi air minyak tanah dan minyak goreng, di mana satu persatu di masukan
ke pipa U, pertama di masukan minyak tanah ke pipa U denga ketentuan 15 tetes kemudian
hitung perubahan tinggi awal air dan sesudah di isi minyak tersebut, lalu tetes yang ke 25 dan
seterusnya sampai tetes yang ke 55 di mana seling 10 tetes.
Kemudian pipa U di isi dengan minyak goreng, tetapi sebelum d masukan air
minyak goreng pipa U harus di cuci terlebih dahulu, karena di awal percobaan menggunakan
air minyak tanah. Adapun tahapannya sama pipa U d isi air kembali dan d tiangkan minyak
goreng dengan ketentuan 15 tetes sampai 55 tetes dengan seling 10 tetes.
Kemudian di hitung tetes ke 15 dan seterusnya sampai ke tetes ke 55. Dan
juga di hitung tingkat ketelitian minyak tanah dan minyak goreng.



A VI KESIMPULAN
Setelah malakukan percobaan 'Hukum Archimides dan Hukum Utama Hidrostatis
kami menyimpulkan bahwa, apabila air di dalam pipa U akan berubah ketinggian air dan
perbandingan air dan minyak tanah/goreng setelah di isi minyak goreng dan minyak tanah.
Minyka goreng da minyak tanah akan berbeda perubahannya karena minyka tanah dan
minyak goreng mempunyai zat yang berbeda.
Apabila kita kurang teliti dalam melakuakan penelitian, misalnya meneliti perubahan
tiap tetesnya maka akan salah seterusnya, dan tingkat ketelitiannya pula akan kecil.












Daftar Pustaka

O Ibrahim, Solihin. 2000. Fisika. erlangga: Jakarta
O ttp.//www.gurumuda.com/2008/10/ukum-ukumarcimedes/
O ttp/id.wikipedia,org/wiki/ukum arcimides
O www.google.com

Anda mungkin juga menyukai