Cara Merawat dan Ciri-ciri Burung Merpati Tinggian yang baik Cara Merawat Burung Merpati Tinggian yang baik Beberapa tips dan cara perawatan burung merpati tinggian atau burung kolongan yang baik dan maksimal. 1. Suplemen makanan yang baik dan terjamin. 2. Memandikan burung tiap hari dengan rutin. 3. Dengan rutin menjemur burung setiap pagi secukupnya. 4. Kandang harus selalu bersih supaya bebas dari penyakit. 5. Pada waktu burung keket atau keplek dilatih rutin. 6. Pemberian Doping ( jamu ) juga di perlukan CIRI CIRI MENCARI MERPATI TINGGIAN DENGAN MATA YANG BAGUS /AWAS 1. mata yang kering dan jernih seperti kaca didalamnya 2. teleng atau titik hitam kalau kena sinar atau waktu keket/giring mengecil dan tidak pudar. 3. warna kuning spt mas atau mata hitam seperti mata kodok/katak. 4. kuning jagung atau merah saga dekat kelopak mata jadi tiga warna yaitu: hitam yg kecil kuning mas dan kuning jagung atau merah saga kecuali mata katak atau hitam. 5. selaput mata kalau bisa yang merah itu menurut selera aja. CIRI CIRI MENCARI MERPATI TINGGIAN MENTAL YANG BAGUS Atas permintaan dari rekan2 penghobi merpati tinggian ditanah air ini pusat merpati tinggian padepokan waliwis bodas club diminta utk membagi pengalaman bagai mana ciri mental merpati tinggian yang bagus. Ini berdasarkan pengalaman, ciri cirinya sebagai berikut : 1. punya trah darah 2. keketnya kencang atau keras. 3. supitan tebal dan keras tapi jangan sampai rapat sekali. 4. sodonan / batang lar atau sayap kering dan keras. 5. tembolok lancip atau kerucut. 6.kakinya kering. 6. bentuk kepala atau raut muka kelihatan galak seperti burung rajawali.
3. Kunyit/kunir. (tepung) 10 sendok makan 4. Kencur (tepung) 5 sendok makan 5. Temu kunci 1 ujung jempol 6. Ubi rumput teki. 5 buah 7. sarang burung walet (tidak mutlak ) Bahan-2 diatas sudah cukup menyehatkan dan menguatkan serta sebagai anti penyaki ( kunyit dan ubi rumput teki). Cara pembuatan : 1. Kuning telur dicampur dengan madu, aduk sampai kental ( matang ) kalau kuning telur tidak mengental berarti madunya bukan madu murni alias madu palsu. 2. Temu kunci dibakar kemudian diparut atau ditumbuk hingga halus 3. Kunyit dan kencur jika tdk tersedia bubuk + ubi teki juga dibakar dulu biar steril kemudian ditumbuk sampai halus . Semua bahan dicampur dengan adonan kuning telor dan madu aduk sampai rata dan kental. Jemur diterik matahari sampai setengah kering, baru kemudian buat butiran butiran pil kecil , jemur lagi dan siap sebagai asupan pembalap. Pada saat merpati tinggian latihan diberikan tiap malam dan dalam kondisi istirahat cukup berikan 2 3 hari sekali 1 butir. Asupan tambahan 2 hari sebelum latihan : Tambah asupan hati ikan laut yang telah dikeringkan secukupnya. Tanbahkan seminggu sekali : Minyak ikan Vitmin A Vitamin B komplek Vitamin C
Perhatian : Hindari bahan yang membuat rasa panas seperti Jahe dan lada karena pembalap bisa loyo apalagi jika diasup
2. Tungau Merah: Tungau ini sama dengan tungau ayam. Berbeda dengan kutu, tungau ini sulit ditangani bila jumlahnya sudah banyak di badan burung. Burung ini hidup di celaj-celah kandang atau kotak sarang, dan keluar di malam hari hanya untuk mencari makan. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penyemrpotan kandang dan lingkungan merpati dengan FreshAves, baik secara disemprotkan maupun dengan ditabur di dasar sarang. 3. Lalat merpati: Lalat yang pernah ditemukan di AS bagian selatan ini lebih kecil ketimbang lalat yang biasa berkeliaran di rumah-rumah. Bukan hanya pengganggu, lalat ini juga membawa bibit penyakit. Dia suka bersembunyi di di antara bulu-bulu burung. Telur dan larva lalat ini ditempatkan di tepi sarang dan umumnya dipilih sarang yang masih ada anakannya. Penanganan atas lalat ini bisa kita gunakan pula FreshAves untuk disemprotkan di lingkungan merpati dan ditaburkan di dasar sarang. Penyakit lain: Kanker: Penyakit ini disebabkan protozoa dan umum ditemukan di merpati. Kebanyakan menjangkiti anak burung yang masih dalam sarang, meski juga banyak menyerang merpati dewasa. Gejalanya, terdapat luka di mulut atau leher yang diliputi cairan kental putih kekuningan. Luka akan membesar dan akan menyebabkan kematian merpati. Ada beberapa cara penyembuhan yang tergolong efektif sperti disampaikan Arie Soeseno dalam Memelihara dan Beternak Burung Merpati, yakni dengan menyapu luka dengan larutan yang terdiri dari 3 bagian glycerin dan 1 bagian jodium/iodine. Meski penyakit ini dapat diobati, tetapi jika tidak begitu berharga maka sebaiknya burung yang terjangkit dimatikan saja agar isi kandang tidak terjangkit semua. Ada pihak yang menyebutkan penyakit ini tidake menjalan, namu kita tetap harus berhati-hati. Pembersihan kandang dengan FreshAves sangat dianjurkan. 2. Kurus (merpati menjadi kurus): Burung kurus dan terlihat sakit. Umum ya disertai mencret. Kurus memang bukan penyakit tetapi menunjukkan adanya gejala penyakit. Bantuan bisa diberikan dengan mengosongkan tembolok kemudian diberi cairan susu hangat dan roti selama perawatan. 3. Mencret/Diare: Biasanya disebabkan makanan yang tidak baik/rusak. Penyakit akan hilang jika penyebabnya sudah diketahui dan dihilangkan. Cara penyembuhan terbaik dengan memberikan jagung dan butir biji-bijian kecil (jewawut, millet, dsb) sampai burung sembuh. Dapat juga burung diberi minyak kastroli atau garam epson sebagai sarana pencahan (urus-urus) untuk membersihkan sistem pencernaan. 4. Pilek: Penyebabnya sama dengan penyebab pilek pada manusia. Intinya, perlu menjaga burung agar berdaya tahan tinggi terhadap serangan penyakit. Salah satu cara yang disarankan adalah pemberian BirdVit pada minumannya. BirdVit yang mengandung multivitamin dan mineral ini bisa diberikan secara rutin setiap hari. Jika burung pilek, jaga kehangatan tubuhnya. Minyak kastroli sebagai pencahar juga bisa diberikan untuk membersihkan pencernaan. Anda juga bisa menggunakan obat-obatan yang mengandung sulfa atau antibiotika yang ada di pasaran khusus untuk burung/unggas. Umumnya pilek akan hilang dengan sendirinya kalau burung diberi penghangat dan dihindarkan dari hembusan angin. 5. Pnemonia: kalau leher burung menjadi bengkak dan burung mengalami kesukaran bernafas, serta tampak demam dan sakit maka ada kemungkinan terserang penemonia. Usahakan burung
agar hangat dan jauhkan dari angin. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian sulfa atau antibiotik. 6. Parathypus: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit paling serius bagi merpati. Serangan bisa menyebabkan kematian dari 80% burung di kandang. Gejalanya bisa berbeda-beda antar burung. Persendian (umumnya di sayap) dan kaki merupakan tempat-tempat yang mudah bengkak dan akan terisi oleh cairan. Merpati yang pincang atau lumpuh merupakan tanda adanya parathypus. Pada serangan hebat, kematian akan datang tanpa tanda pembengkaan. Boleh jadi pembengkaan pada sayap karena penggumpalan darah akibat cedera, tetapi jika pembengkaan terjadi pada beberapa burung sekaligus, pantas diduga mereka terkena serangan parathypus. Pengobatan memang bisa dilakukan namun pengalaman menunjukkan bahwa membunuh burungburung yangt sakit merupakan cara terbaik agar penyakit tidak berjangkit lagi atau terjadi penularan. Penyakit ini menyebar dengan berbagai cara dan yang tercepat adalah melalui kotoran dan air minum. Lalat, burung-burung liar dan tikus merupakan binatang yang dapat menyebarkan penyakit ini. Jika terjadi serangan, selain saran terbaik untuk merpati dimusnahkan, maka bisa dilakukan pengobatan massal dengan antibiotik, sulfa (sulfamerazine, sulfamethazine). 7. Coccidiosis: Penyebab protozoa dan menyebabkan peradangan pada intestin (usus). Protozoa ini sebenarnya sudah tinggal di dalam tubuh burung, namun akan menyerang jika daya tahan tubuh burung melemah. Burung yang terkena coccidiosis mengalami mencret hebat, cepat menjadi kurus, dan tampak pucat kekurangan darah. Sering ada gumpalan kotoran di pantat burung. Penularan penyakit ini adalah melalui burung lain yang makan protozoa coccidia yang tercampur pakan. Lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan dengan BirdFresh secara periodik merupakan langkah terbaik. Untuk pengobatan, Anda bisa mendapatkan obat untuk ini di pasaran. 8. Cacar: Cacar ini disebabkan oleh virus dan bisa membuat merpati cacat atau menemui kematian. Gejalanya tampak sebagai kulit yang mengembang dan muncul pada daerah yang tidak ditumbuhi bulu. Ada dua macam cacar yakni cacar leher dan cacar kulit. Cacar leher atau diphteria ditemukan hanya dileher dan memiliki angka kematian yang besar. Pada cacar kulit, kita akan melihat ada semacam petumbuhan kutil yang dapat begitu besar sehingga daerah mata atau kaki dipenuhi seluruhnya. cacar kulit jarang mematikan untuk burung dengan daya tahan tubuh kuat. Virus cacar ini antara lain dibawa oleh nyamuk dan hanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk cacar ini, tetapi bisa dilakukan vaksinasi cacar deengan vaksin cacar manusia (penggunan perlu petunjuk dokter hewan). Demikian uraian mengenai penyakit burung merpati. Dan kalau kita amati secara keseluruhan, maka penyakit burung merpati sangat ditentukan oleh kebersihan lingkungan dan daya tahan tubuh burung merpati itu sendiri. Sekali lagi sekadar menyarankan, gunakan FreshAves untuk pembasmian parasit dan BirdVit sebagai penyuplai makanan bervitamin dan bermineral tinggi