Kicauan dan warna-warna yang indah pada burung memberikan daya pikatnya sendiri.
Namun, tidak semua orang bisa mengerti bagaimana cara memelihara burung dengan baik.
Bukan soal makanan saja, merawat burung butuh keahlian khusus agar tidak mudah stres dan
bisa panjang umur.
Nah, bagi kamu yang mau memelihara hewan bersuara merdu ini, berikut cara merawat
burung agar selalu sehat.
Salah satu masalah kesehatan burung yang sering dijumpai dokter hewan adalah obesitas karena
salah pola makan. Banyak burung diberikan benih atau biji sebagai satu-satunya makanan.
Meski burung memang menyukainya, tetapi pola makan ini kurang sehat. Biji kemasan kering
rendah vitamin (terutama vitamin A). Selain itu, burung cenderung memakan bagian tertentu saja
saat memecah biji, sehingga tidak semua nutrisi terserap dengan baik.
Selain pelet berkualitas, makanan yang bisa diberikan kepada burung adalah pir, stroberi,
bluberi, rasberi, blackberry, brokoli, seledri, paprika, kembang kol, wortel, sotong, bayam,
zukini, dan labu.
Semua makanan di atas aman diberikan, tetapi dalam jumlah sedang dan tidak
berlebihan. Hindari memberikan alpukat, biji buah, cokelat, bawang, kacang mentah atau kering,
terung, ceri, bit, kol, dan daun calincing kupu.
“Beri makanan tinggi nutrisi seperti jangkrik, ulat, kroto, cacing, pisang, dan makanan burung
lainnya yang bisa membantu burung lebih sehat dan gacor,” kata drh. Jepriadi Kertawinata.
Sediakan kandang dari material yang kuat dan rapat, sehingga burung tidak bisa mengeluarkan
kepalanya atau memakan jeruji. Berikan pasir atau koran di bawah kandang untuk menyimpan
kotoran burung.
Kamu juga bisa menambahkan tempat burung bertengger, misalnya cabang pohon. Letakkan
kandang burung di area berventilasi baik dan jauh dari angin atau sinar matahari langsung.
“Gantungkan kandang burung di pohon atau tempat yang tinggi di luar rumah pada pagi hari
sekitar pukul enam agar burung dapat menghirup udara segar,” kata drh. Jepriadi.
Jangan lupa berikan mainan agar burung tidak mudah bosan, lebih aktif, dan cerdas. Mainan ini
bisa berbeda tergantung jenis burung. Misalnya, burung kenari lebih suka terbang di seluruh
kandang, berayun, dan bermain lonceng. Sedangkan burung beo membutuhkan mainan untuk
dikunyah.
Sebaliknya, kandang yang kotor bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri dan virus. Agar tidak
menjadi masalah serius, jangan lupa bersihkan kandang dari kotoran dan sisa pakan ya!
“Jemurlah burung pada pagi dan sore hari untuk mendapatkan sinar matahari selama 15-30
menit,” kata dokter Jepriadi.
Kamu juga bisa menambahkan pemandian burung di dalam kandang. Namun, sebaiknya tidak
meletakkan bak mandi burung terlalu lama di dalam kandang.
Agar terbiasa, coba dekati burung selama beberapa hari dengan mengajaknya bicara. Lalu
masukkan tanganmu ke kandang dengan makanan dan biarkan burung menghampirimu.
Lakukan kunjungan dokter hewan jika burung terlihat sakit dan mengalami gejala seperti tidak
makan, bulu menggembung, tidur berlebihan, muntah, feses yang tidak normal, dan keluar cairan
dari mata, hidung, atau paruhnya.