Rumus Matematika Konsep Peluang
Rumus Matematika Konsep Peluang
3 = 12 pasanga
Celana
B 1 C1 B 1 C2 B 1 C3
B 2 C1 c). Membuat table C2 B 2 C2 B2 Baju C3 B 2 C3 Celana B1 B2 B3 B4 C1 B43 C1 C1 C1 B 1 C1 B 2 C1 B 3 C1 B C2 B3 B C2 C2 B 1 C2 B 2 C2 B 3 C2 B 43 C2 C3 B C3 C3 B 1 C3 B 2 C3 B 3 C3 B 43 C3 C1 B 4 C1 B4 C2 Pada contoh 2 diatas : kita dapat menghitung dengan caraB 4 C2 kotak kotak membuat C3 sebanyak 6 buah B 4 C3 I B 9 II 10 III 10 IV 10 V 26 VI 26
Dalam hal ini angka dan huruf dapat dituliskan saecara berulang. Akan tetapi angka nol tidak boleh dituliskan pada kotak paling depan ( kotak I ), karena angka nol paling depan tidak berarti,dan nomor yang terbentuk terdiri dari 3 angka. Oleh karena itu pilihan angka pada kotak I adalah 1 sampai 9 untuk kotak II, kotak III dan kotak IV pilihan angkanya ada 10 yaitu 0, 1, 2, 3, , 9. Untuk kotak V dan kotak VI pilhan hurufnya ada 26 yaitu A, B, C, , Z. Jadi Banyaknya nomor kendaraan yang terbentuk adalah : 9 10 10 10 26 26 = 6.084 .000 Pada contoh 3 : dapat diselesaikan dengan diagram jaringan jalan yang menghubungkan kota A, kota B, kota D, dan kota C.
Banyaknya pilihan jalan dari kota A menuju kota C melalui kota B ada 5 Banyaknya pilihan jalan dari kota A menuju kota C melalui kota D ada 5
8 pilihan jalan berbeda. ada 15 + 8 = 23 pilihan jalan berbeda. 15 pilihan jalan berbeda.
3= 3=
Banyaknya pilihan jalan dari kota A menuju kota C melalui kota B dan kota D
Permutasi Dasar perhitunga pada permutasi adalh bilangan factorial ( yang diberi lambang tanda seru ) Definisi : Hasil perkalian bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan n disebut n factorial ( n!) n! = n ( n 1) ( n 2) ... 3 2 1 0! = 1 1! = 1 2! = 2 1 = 2 3! = 3 2 1 = 6 4! = 4 3 2 1 = 24 5! = 5 4 3 2 1 = 120 . . . Dst. Definisi : Permutasi r dari n adalah banyaknya susunan unsure unsur yang Terdiri dari r unsure yang diambil dari suatu himpunan yang terdiri dari n unsure berbeda dengan memperhatikan urutannya ( r n ) nPr = ( n 1)! Permutasi dengan unsure yang sama Banyak permutasi n unsure yang didalam nya memuat sebanyak k unsure sama, l unsure sama, m unsure sama dan seterusnya. Dapat ditentukan dengan Rumus
n!
n P. k,l,m =
n! k! l! m! . . ...
Permutasi Siklis Permutasi siklis adalah : banyaknya susunan dari n unsure berbeda yang di atur secara melingkar , dapat dirumuskan dengan : nPsiklis = ( n - 1 )! Kombinasi Suatu kombinasi r unsure yang diambil dari n unsure yang tersedia ( tiap unsure ini berbeda ) adalah suatu pilihan dari r unsure tadi tanpa memperhatikan urutannya ( r n ), dapat dirumuskan dengan : nCr =
n! ( n r )!r!
Peluang dan frekuensi Harapan Pelung Suatu Kejadian Definisi : Peluang suatu kejadian A adalah perbandingan banyak kejadian dengan banyak nya seluruh kejadian ( ruang sample )
P ( A) = n ( A) , 0 P ( A) 1 n (S )
n ( A ) = banyaknya kejadian A n ( S ) = banyaknya seluruh kejadian / ruang sample. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Frekuensi harapan suatu kejadan adalah A hasil kali peluang kejadian A dengan banyaknya percobaan / perlakuan.
FH (A) = P(A)
C Kejadian Majemuk 1. Peluang Kejadian dua Kejadian Untuk menghitung kejadian majemuk, secara umum dapat di jelaskan dengan memanfaatkan teori himpunan yaitu :
n ( A B ) =n ( A) +n ( B ) n ( A B )
Jika masing masing dibagi dengan n ( S ) dimana S adalah semesta pembicaraan , maka diperoleleh.
n ( A B ) n ( A) n ( B ) n ( A B ) = + n (S ) n (S ) n (S ) n (S ) P ( A B ) =P ( A) +P ( B ) P ( A B )
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut missal A dan B adalah dua kejadian sembarang yang terdapat dalalam ruang sample S , maka peluang kejadian A B adalah :
P ( A B ) =P ( A) +P ( B ) P ( A B )
2. Peluang Kejadian Saling Lepas. Misalkan pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu kali, kejadian A adalah munculnya angka kurang dari 3 dan kejadian B munculnya angka kurang dari 4 . Perhatikan diagram ven berikut : S .1 .2 .4 . 6
.3 .5
Dari diagram ven diatas tampak bahwa A dan B adalah dua himpunan yang saling lepas / saling asing . ( disjoint set ) maka A B = Dalam hal demikian dapat dikatakan bahwa kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas atau saling asing. Dengan kata lain kejadian A dan kejadian B tidak dapat berlangsung sacara bersamaan oleh karena A B = atau n ( A B ) =0 maka P ( A B ) =0 sehingga diperoleh Rumus peluang gabungan dua kejadian saling lepas adalah : P(A
B)=P(A)+P(B)
Peluang Komplemen suatu Kejadian Jika A merupakan komplemen dari A, maka A A =a u n ( A A) =0 . A ta Hal ini berarti himpunana A dan himpunan A adalah himpunan saling asing / saling lepas sehingga diperoleh P ( A A ) = P ( A ) + P ( A ) Padahal A A = S dan P (S ) = 1 Mk aa P ( S ) = ( A ) + (A ) P P 1 = ( A) + (A) P P Jd ai P (A)= 1 P ( A)