PEMBERDAYAAN WANITA SEBAGAI PEKERJA PADA SEKTOR PUBLIK DAN DOMESTIK Asmirah Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas 45 Makassar ABSTRAK Bagi wanita yang bekerja, dorongan untuk bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, namun ada pula diantara mereka bekerja karena kebutuhan akan aktualisasi diri. Pemberdayaan wanita merupakan perjuangan akan keadilan dalam kesempatan untuk memperoleh pendidikan,dan penghapusan segala bentuk diskriminasi. Key Words : Pemberdayaan, Wanita , Publik dan Domestik PENDAHULUAN Dalam peraturan Undang Undang 1945 dijelaskan secara tersirat dan memberdayakan sesama kaum wanita,
tersurat bahwa wanita mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang pembangunan
kesejahteraan bagi semua umat manusia. Tetapi terkadang ada yang ironis bahwa tantangan untuk memberdayakan kaum wanita justeru seringkali berasal dari
tempat diskriminasi paling sering terjadi adalah dirumah kalau ditempat kerja. Kini diban-dingkan yang menjadi
kaum wanita itu sendiri. Dengan sikap seakan belum dapat menerima apabila ada
tantangan bagi
Pembedayaang Perempuan.
135
Home Ec Asmirah
wanita lainnya yang lebih berdaya dibandingkan dirinya. Moser dalam Prijono (1996 : 199 ) mengemukakan pendekatan dengan bahwa ada lima
atau
kemampuan
berdayaan sebagaimana yang diungkapkan oleh Prijono (1996: 200) bahwa istilah pemberdayaan biasanya digunakan dalam konteks yang berhubungan me-ningkatkan individu. Juga dengan kondisi dapat
kebijakan
yang wanita
berkaitan dalam
kedudukan
pembangunan
kesejahteraan; (2) pendekatan keadilan (3)pendekatan pengentasan kemiskinan; (4) pendekatan efisiensi ; (5) pendekatan pemberdayaan . Pendekatan pemberdayaan menekankan pada kenyataan bahwa wanita mengalami perbedaan menurut bangsa, kelas sosial, pengalamannya yang
kemampuan perekonomian
diartikan sebagai perjuangan untuk lebih memperbaiki kondisi kehidupan .Sehingga proses pemberdayaan dapat pula diartikan sebagai upaya perbaikan atau peningbudaya, secara
individual maupun secara kolektif.Upaya saling termasuk memotivasi memberdayakan menyadarkan, dalam didalamnya mendukung,
internasional saat ini. Pendekatan pemberdayaan menitikberatkan kepada pemberian dukungan kepada wanita untuk senantiasa mening-katkan keber-
mengembangkan individu,
dayaannya. Bukan
mendominasi orang
Pembedayaang Perempuan.
136
Home Ec Asmirah
Pemberdayaan
wanita
sebagai
Pembangunan yang ber-langsung terus telah membawa dampak di berbagai dimensi kehidupan pendidikan kesehatan baik, masya-rakat, seperti lebih tinggi, menjadi lebih
pekerja merupakan sikap nyata dalam kesempatan, kedudukan, peranan pada semua bidang kehidupan. Dalam proses pemberdayaan wanita faktor pendidikan merupakan faktor utama yang selanjutnya didukung oleh pember-dayaan ekonomi, psikologi, sosial budaya dan politik . WANITA DAN PEMBANGUNAN
men-jadi masyarakat
angka
meningkat,
masyarakat. Perubahan tatanan kehidupan masyarakat juga mengalami perubahan akibat pem-bangunan, baik dipedesaan selanjutnya
berpengaruh pada tatanan kehidupan serta hubungan baru antara wanita dan pria. Penggunaan yang modern teknologi produksi
tampak
berpendidikan tinggi kurang berminat lagi bekerja disektor pertanian. Mereka sangat
Pembedayaang Perempuan.
137
Home Ec Asmirah
ingin
memperoleh hak yang sama dengan pria apabila wanita diberikan kesempatan
sehingga
merupakan pertimbangan yang biasanya mereka lakukan. Pembangunan juga menye-babkan perubahan struktur pekerjaan wanita. Pada awalnya banyak wanita di bidang yang per-
dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Kedua, perspektif marjinalisasi yang berang-gapan bahwa pembangunan kapitalis akan menggusur wanita dari kegiatan ekonomi inti kepada kegiatan ekonomi pinggiran. Bahkan wanita akan dikeluarkan Ketiga, dari hubungan produktif. yang
terkonsentrasi bekerja
tanian, dan sekarang lebih banyak pada sektor non pertanian seperti per-dagangan, jasa, dan industri. Persepsi lama yang mengatakan bahwa wanita berperan pada hanya tepat
perspektif
eksploitasi
mengatakan bahwa salah satu akibat modernisasi adalah eksploitasi tenaga kerja festasikan oleh wanita, yang upah terhadap dimani-
menjadi mitos belaka, sebab peran pada sektor publik juga semakin diminati oleh banyak kaum wanita. Kedudukan wanita dalam
yang rendah,
kondisi kerja yang kurang baik, serta jaminan sosial yang rendah. Ada dua alasan pokok yang wanita
pembangunan khususnya yang berkaitan dengan kesempatan untuk bekerja dapat dibedakan dalam tiga perspektif. Pertama perspektif integrasi yang beranggapan
keterlibatan
ekonomi rumah tangga yang bersangkutan rendah sehinggga bekerja untuk meringan-kan beban rumah tangga adalah
bahwa pembangunan dapat memberikan kebebasan bagi wanita. Dan wanita dapat
Pembedayaang Perempuan.
138
Home Ec Asmirah
penting. Wanita yang termasuk pada golongan yang pertama pada umumnya berasal dari masyarakat yang status sosial ekonominya memilih merefleksikan pada dapatan tingkat rendah. Kedua adalah
1. Tingkat pendidikan wanita yang rendah akibat struktur ekonomi dan norma-norma masyarakat yang
menghambat kesempatan pendidi-kan bagi wanita. 2. Pembatasan kultural bagi wanita yang bekerja dengan pria yang bukan muhrimnya sehingga meng-urangi
untuk kondisi
dirasa cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga, sehingga masuknya wanita dalam angkatan kerja bukan karena tekanan
permintaan tenaga kerja wanita. 3. Mempekerjakan wanita mahal karena harus adalah
menyediakan
ekonomi tetapi karena motivasi tertentu. Seperti mencari kesibukan untuk mengisi waktu luang, mencari kepuasan diri atau mencari tambahan penghasilan. Oleh
mengatakan bahwa wanita bekerja hanya sekedar untuk memperoleh tambahan uang saku untuk dinikmati sendiri rupanya
sebab itu semakin rendah tingkat sosial ekonomi suatu masyarakat akan
tidak selalu benar. Sebab beberapa hasil penelitian pendapatan menunjukkan yang diperoleh bahwa wanita
mengakibatkan semakin meningkat pula tingkat partisipasi angkatan kerja wanita. Ada beberapa faktor yang
Selanjutnya dijelaskan dalam Suratiyah (1999 : 11) bahwa wanita bersama pria
Pembedayaang Perempuan.
139
Home Ec Asmirah
perasaan tentang pekerjaannya. Pekerjaan yang baik, suasana dan lingkungan kerja yang baik akan mengembangkan perasaan yang positif. Suasana yang demikian
rumah tangganya. WANITA PEKERJA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGIS Gambaran umumnya masyarakat wanita pada
akan disenangi karena merasa dihargai dan dipuji serta merasa dianggap karena mengenai yang terlibat bekerja adalah sebagai seseorang yang merupakan mengembangkan karier dan sangat kurang semangat untuk bekerja. Melepaskan diri memiliki waktu untuk bersama keluarga dari ketergantungan merupakan dan kerabatnya. Apa yang dinampakkan kedewasaan. Olehnya itu keman-dirian oleh mereka adalah merupakan dalam perwujudan untuk mem-perbaiki harga penting bagi wanita, terutama wanita diri. Rasa harga diri dihubungkan dengan karier. peran yang dilakukan. Perjuangan wanita Mengerti dan merasakan meng-enai haknya sebagai manusia dengan diri sendiri merupakan langkah awal implikasinya telah menjadikan issu yang untuk mempelajari perilaku yang tegas. dapat dikembangkan sebagai suatu kajian Banyak pekerjaannya, jaannya, tanggung bagian lain wanita yang mencintai ilmiah. Peranannya bergairah karena pekerdalam mengasuh, memelihara, mendidik, atau tertantang karena atau mungkin menghidupi kelurga sebagai jawabnya. Kerja dianggap tenaga kerja, politikus dan lain-lain, penting dalam hidupnya. Faktor menyebabkan wanita memiliki hubungan yang juga berpengaruh adalah yang sangat aktuan segala untuk diakui mengambil keputusan sangat sifat dorongan besar dalam dalam kegiatan. Kemandirian
Pembedayaang Perempuan.
140
Home Ec Asmirah
yang sangat kompleks dengan lingkungan disekitar-nya. Emansipasi yang telah membawa wanita sampai pada jenjang pendidikan tinggi, dan sekaligus juga berpengaruh pada pengembangan potensi pada bidang lain, sehingga tidaklah mengherankan jika banyak wanita pada saat ini yang
pada
umumnya
merupakan
reaksi
penolakan
terhadap
kecendrungan
domestikasi dikala-ngan kaum wanita. Industrialisasi dalam derajat tertentu telah mengubah pencitraan diri wanita. Bekerja dipabrik menjadi cita-cita kebanyakan wanita yang ingin mendapatkan pekerjaan, yang ingin memperluas pergaulan. Dan juga bagi yang ingin mengaktualisasikan dirinya. Pabrik-pabrik yang banyak mempekerjakan tenaga kerja selanjutnya akan menciptakan komunitas buruh yang saling berinteraksi, yang dapat memperluas
beraktifitas mengabdikan dirinya untuk keperluan publik. Menurut Tjandraningsih Indrasari (1997 : 9) bahwa banyak orang muda pedesaan berperan sebagai buruh pabrik menjadi bagian dari industrialisasi yang telah menciptakan mereka citra bekerja
kemoderenan.
Bagi
dipabrik merupakan jalan keluar dari tekanan domestikasi, otonomi, sosial, meraih dan
dicapai oleh wanita, meskipun masih ditemukan berbagai penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat yang biasanya tidak disadari oleh wanita atau masyarakat itu sendiri, yang menem-patkan wanita belum sejajar dengan pria . Partisipasi wanita untuk peran produktif belum
membuktikan lingkup
pergaulan
sekaligus dapat menjadi sarana untuk mengaktualisasikan diri mereka. Kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa keberadaan wanita dipabrik
Pembedayaang Perempuan.
141
Home Ec Asmirah
wanita yang
telah distrukturisasikan di
yang memiliki jumlah penduduk yang sebagian besar adalah wanita berarti memiliki cadangan tenaga kerja wanita yang besar pula. Di Indonesia perdebatan yang
bidang domestik. Hal ini pula yang biasa menyebabkan wanita memiliki keraguan untuk melangkah ke sektor publik.
Kalaupun ada peluang untuk bekerja diluar rumah masih saja ada kendala yang dihadapi terutama masalah keselamatan kerja, sebab wanita sangat rapuh terhadap tindak kekerasan, kesewenang-wenangan bahkan pelecehan seksual. Semakin derasnya arus globalisasi telah menciptakan kondisi mengaburnya batas wilayah lapangan kerja wanita dan lapangan ekonomi kerja yang laki-laki. mendorong Kebijakan industri
konflik. Apalagi dalam perkem-bangan ilmu sosial di Indonesia teori struktural fungsional sangat populer. Apabila menggunakan pendekatan struktural fungsional dalam kajian wanita, hendaknya mengikuti kaidah-kaidah teori struktural fungsional. Dalam teori ini dijelaskan bahwa sistem sosial terdiri atas komponen-komponen yang berkaitan
fungsinya satu sama lain serta membentuk keseimbangan. Masing-masing komponen secara terus menerus mencari diantara
lapangan kerja di kota. Selanjutnya terjadi migrasi besar-besaran dari pedesaan ke kota atau dari kota yang satu ke kota yang lain. Pertumbuhan pada sektor industri juga menyebabkan meningkatnya
Pembedayaang Perempuan.
142
Home Ec Asmirah
berdiri sendiri, tidak terlepas dengan peristiwa yang lain. Misalnya karena
dimaksud juga dapat menerima wanita untuk bekerja. Upah yang diberikan juga beragam disamping jaminan yang
dorongan akan kebutuhan ekonomi, atau karena ingin memenuhi kebutuhaan akan aktualisasi diri yang lebih dominan
menunjang kesejahteraan
pekerja. Ada
yang memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan yang diharapkan atau sebaliknya. Dengan dalih dari pada tidak pekerjaan meskipun hanya ada dengan
daripada memenuhi kebutuhan ekonomi. Pendekatan struktural fungsional tidak selamanya semua menjangkau anggota sistem kepentingan menuju
penghasilan yang kecil itu dirasakan cukup.Atau memilih pekerjaan meskipun dengan upah yang kecil tetapi merasa
keseimbangan dalam hubungan sosial. Teori konflik menjadi alternatif dalam melihat dimaksud dinamika disini masyarakat. misalnya Yang
lebih sesuai karena ada motif tertentu. Menurut S.Rustam Kardinah (1998 : 17) bahwa dalam kehidupan suami isteri terdapat shared leadership. Isteri dapat bekerja diluar rumah berdasarkan motivasi tertentu untuk pemenuhan kebutuhan
hubungan
bagaimana yang terjadi dalam sistem, sejauh mana perubahan terjadi dan faktor apa yang menyebabkan , dan konflikkonflik yang bagaimana yang terjadi dalam hubungan tersebut. Mengamati lebih jauh keberadaan wanita di pasar kerja ada gejala yang menarik untuk diketahui. Hampir semua lapangan kerja yang tersedia juga diminati oleh wanita dan tempat untuk bekerja yang
perkembangan pribadinya serta untuk keluargaanya. Bekerja bagi wanita dapat merupakan faktor determinan dalam
pengam-bilan ke-putusan. Hal ini sesuai pula dengan gaya pendekatan interaksi Dramaturgi dan situasi.
tentang
Pembedayaang Perempuan.
143
Home Ec Asmirah
Berbagai strategi yang digunakan individu dalam usahanya memperoleh kepercayaan sosial terhadap konsep dirinya. Bahwa dunia ini merupakan suatu panggung dan manusia hanya sekedar pemain saja diatas panggung ini.Kenyataan banyak dijumpai bahwa wanita yang bekerja karena ingin pengakuan dari masyarakat bahwa mereka ada dalam sektor publik meskipun hanya memperoleh upah yang minim. Pemberdayaan dimulai dari diri masing-masing. Dan pendidikan
2. Wanita
terdidik
cenderung
mengatur jumlah anak yang dilahirkan. 3. Wanita terdidik lebih produktif baik dirumah maupun ditempat kerja. 4. Wanita terdidik cenderung akan membesarkan anaknya secara terdidik. KESIMPULAN Laju pertumbuhan ekonomi tidak selamanya berakibat pada perbaikan
kualitas hidup masyarakat. Ada kalanya menimbulkan marginalisasi. ketidak-adilan Partisipasi dan dan pem-
berdayaan wanita dalam berbagai bidang kehidupan dan upaya penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita telah menjadi tujuan bersama dari masyarakat.
memiliki pendidikan maka akan diperoleh beberapa keuntungan yang signifikan yaitu : 1. Seorang ibu yang terdidik dapat membesarkan keluarga yang lebih sehat. Dalam Kondisi tertentu ia dapat mengambil keputusan sendiri yang berkaitan dengan Kesehatan dirinya serta keluarganya.
Dalam
upaya
memberdaya-kan
dilaksanakan. Sektor publik telah memberi peluang kerja bagi wanita.Yang penting
Pembedayaang Perempuan.
144
Home Ec Asmirah
saat
ini
adalah
menciptakan yang
dan lebih
Kemiskin Yogyakarta: PT.Tiara Wacana. Ihromi,TO.1995.Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Ritzer, George. DJ.Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Roestam S.Kardinah.1993.Wanita Martabat Dan Pembangunan. Forum Pengembangan Keswadayaan. Jakarta. PrijonoS.Onny.1996. Pemberdayaan, Konsep Kebijakan dan Implementasinya. AMW. Pranarka.
menerapkan
solusi
komprehensif, menangani masalah secara menyeluruh dan melibatkan secara aktif berbagai pihak yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Irwan. 1997. Sangkan Peran Gender. Yogyakarta. Pusat Penelitian Kependudukan. UGM. Effendi N.Tajuddin.1995.Sumber Daya Manusia Peluang Kerja Dan
Pembedayaang Perempuan.
145