St Aisyah
PROMOSI BIDANG USAHA BUSANA MELALUI MEDIA IKLAN DENGAN FESYEN (FASHION) DESAIN ILUSTRASI Sitti Aisyah H. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Maakassar ABSTRAK Proposal usaha. blogspot.com (2010) memberikan tips strategi usaha penjualan busana, sehingga usaha busana yang di jalankan bisa berjalan eksis. Strategi usaha busana ini saya kutip dari tips bisnis sukses. Jika anda ingin menjalankan usaha penjualan busana skala kecil dengan modal terbatas, harus mencari jenis barang yang cepat laku. Terlepas dari melakukan pinjaman tanpa jaminan atau tidak, indikasi cepat laku adalah kalau barang itu sering berganti atau cepat habis. Bisnis usaha busana memang sedikit memerlukan waktu lakunya agak lama, dibandingkan dengan jualan makanan. Oleh sebab itu ada dua alternatif hal yang dapat dipilih yaitu memilih produk busana yang mahal agar dapat keuntungan besar, atau memilih produk yang murah dengan keuntungan kecil. Selanjutnya melakukan promosi busana secara kontinu, baik yang tradisional dari mulut kemulut, maupun dengan penggunaan media modern. Key Words: Media iklan, desain ilustrasi, promosi usaha busana
PENDAHULUAN Desain Ilustrasi dalam bidang fesyen (fashion) yang disebut fashion illustration adalah cara menggambar desain busana dengan ukuran dan pola penggambaran di luar aturan/ukuran normal manusia. Ciri yang paling menonjol dari jenis gambar desain ini adalah pada penggambaran
namun tetap terlihat proporsional, estetis dan artistik. Dalam format yang tidak memiliki shape yang jelas, gambar desain ilustrasi akan sangat menunjang untuk kepentingan tertentu seperti pada pembuatan artikel mode dalam suatu majalah mode, contoh koleksi pada sebuah rumah
mode/butik/sanggar busana serta pada media promosi usaha busana, karena karakternya yang estetis dan artistik. Gambar desain
karakteristik bagian tubuh yang tidak sesuai dengan bentuk/proporsi yang semestinya,
Home Ec
St Aisyah
ilustrasi termasuk dalam jenis gambar tingkat tinggi yang menuntut kepiawaian dan citarasa artistik serta daya imajinatif yang tinggi dari sang desainer. Tidak semua desainer dapat menggambar jenis desain ini dengan sukses, karena selain menuntut criteria kemampuan di atas, juga sangat ditentukan oleh kepekaan kemampuan dasar (bakat) yang dimiliki oleh desainer tersebut. Tujuan pembuatan gambar fashion
mood board adalah untuk menentukan tujuan, arah dan panduan dalam membuat karya cipta bertema, sehingga proses
kreativitas yang dibuat tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan. Konsep mood board dibuat dengan menuangkan ideide atau sumber gagasan sesuai dengan tema serta tujuan dari pembuatan karya tersebut. Berbagai tema dapat diangkat sebagai sumber ide/gagasan dalam proses berkreasi, yaitu dengan mengambil tema berdasarkan tren yang ada pada zaman dahulu, masa kini dan yang akan datang. Selain dari itu tema juga dapat diambil dari kebudayaan
maksimal seorang desainer, yang biasanya ditampilkan dalam berbagai media cetak; kedua, sebagai media promosi eksistensi desainer/perusahaan; ketiga, sebagai ilustrasi dalam rubrik mode di berbagai media cetak. Media Mood Board adalah analisis tren visual yang dibuat para desainer dengan mempergunakan guntingan-guntingan gambaran yang diperoleh dari majalah (style magazine) maupun gambar-gambar desain karya desainer. Tujuan dari pembuatan
tradisional, modern, etnik ataupun budaya kontemporer. Media mood board dikerjakan di atas kertas berukuran 40 cm x 40 cm atau 30 cm x 50 cm (landscape), dengan isi / materi sebagai berikut : (1) Tema dan karakter karya yang akan diangkat; (2) Penggayaan busana yang sedang tren (image style) (3) Warna yang akan digunakan dalam pembuatan desain busana (image colour) (4)
Home Ec
St Aisyah
Corak bahan, bila akan mengangkat corak tertentu pada koleksi yang akan dibuat. Berikut adalah contoh mood board
elemen pembuatan mood board berdasarkan tema yang telah ditentukan. PEMBAHASAN
dengan tema Beauty of Red yang akan Usaha busana yang masih dalam dijadikan panduan dalam pembuatan media skala kecil maka penjualan kredit harus promosi usaha busana (media advertising). dihindari, diusahakan kalau bisa cash. Langkah-langkah kegiatan pembuatan mood Memberikan kredit pada satu orang sama board: (a) Tentukan tema desain busana dengan memberikan kredit pada semua yang akan dibuat, misalnya Beauty of Red. orang. Bila tidak bisa cash, berarti harus Setelah tema ditentukan, mulailah kredit dengan harga sama untuk semua mengumpulkan berbagai elemen penyusun orang. Selisih harga kredit dan cash tidak mood board berupa berbagai gambar yang boleh terlalu besar, kalau terlalu besar akan dapat menunjang terhadap tema pada mood diketahui board tersebut. (b) Siapkan alat dan bahan mengambil yang diperlukan berupa: (1) kertas penjualan kredit itu. Harga kredit besar berukuran 40 cm x 40 cm atau 30 cm x 50 karena mengantisipasi kalau macet karena cm; (2) guntingan gambar-gambar yang satu kemungkinan macet sangat besar. Oleh sama lain memiliki keterkaitan dalam satu karena itu administrasi harus rapi. tema; (3) lem kertas; (4) alat tulis dan alat Usaha gambar yang dapat mendukung estetika prospek yang cerah, karena semua orang penampilan mood board (5) gunting kertas. perlu berbusana. Hanya persaingannya juga Buat Mood Board dari tema yang telah sangat besar. Kuncinya adalah inovasi untuk ditentukan, dengan cara menyusun elemenmemperoleh keunggulan. Oleh karena itu,
Promosi Bidang Usaha Busana Melalaui Media Iklan.841
oleh
pelanggan, sangat
bahwa besar
kita dari
untung
busana
tentu
memiliki
Home Ec
St Aisyah
kalau membeli produk harus pada supplier yang kooperatif dan konsultatif. Disebut konsultatif, pemasok/supplier karena dapat diharapkan memberi saran
KIAT PROMOSI UNTUK USAHA BUSANA 1. Modal Promosi retail usaha konsumen kiat grosir (27
kredit
promosi
perusahaan
produk apa yang sedang tren atau yang disukai pembeli. Kooperatif adalah bila pemasok mengijinkan kita untuk dapat menukar barang yang kurang laku dengan barang lain yang lebih cocok. Oleh karena itu, maka disarankan untuk memilih model, pola dan gambar busana yang tepat karena sangat menentukan dalam penjualan.
April 2010):
penjualan pakaian skala kecil dengan modal terbatas, harus mencari jenis barang yang cepat laku. Indikasi cepat laku adalah kalau barang itu sering berganti atau cepat habis. Usaha pakaian memang waktu lakunya lama, dibandingkan dengan jualan makanan. Oleh sebab itu ada dua alternatif hal yang dapat dipilih yaitu memilih produk pakaian yang mahal agar dapat keuntungan besar, atau memilih produk yang murah dengan keuntungan kecil, tetapi pembeli terus menerus membeli. Mengingat keterbatasan modal, maka pilihan jatuh pada penjualan produk yang murah dengan konsekuensi putaran
Contohnya pola gambar dalam busana anak sering mengikuti film yang populer saat ini terutama film kartun. Bila tepat memilih akan cepat laku tetapi ini sangat musiman. Jadi, pandai-pandailah melihat tren sehingga produk yang Anda jual akan laris. Usaha untuk mengembangkan usaha busana
menjadi laris manis, maka harus dilakukan berbagai usaha promosi dalam berbagai media, seperti media iklan.
sediaannya harus
cepat. Produk-produk
yang cepat ganti dan murah, dapat meliputi daster, celana dalam, bra, dan pakaian anak.
Home Ec
St Aisyah
Pakaian anak sangat cepat ganti, karena anak tumbuh berkembang, begitu sudah kesempitan perlu diganti dengan baju yang baru. Walaupun sudah memilih produk
lainnya), tujuan yang hendak dicapai ialah untuk menjual produk kepada konsumen (pangsa pasar) tertentu. Promosi, dalam maknanya yang paling luas, adalah upaya meningkatkan penjualan tersebut melalui iklan, publikasi, special event (even-even khusus), dan pameran. Tujuan utama setiap fase promosi fesyen lebih ialah untuk
yang cepat laku, promosi perusahaan tetap harus dilakukan tapi pada dasarnya promosi yang canggih tidak diperlukan. Yang
penting dalam menjual harus ramah, mudah memuji ke konsumen, dan tempat
banyak
penjualan, konsumen/
diusahakan bersih. Setiap 3 hari diganti produk yang dipajang agar menimbulkan kesan laku dan memiliki variasi yang banyak. Prinsipnya promosi perusahaan harus sesedikit mungkin mengeluarkan
menginspirasi
pelanggan yang ada untuk lebih banyak membeli, melalui upaya menarik hati
konsumen akan produk yang ditawarkan. Promosi juga melibatkan usaha mengkomunikasikan imej/keberadaan suatu
biaya, dan semua pelanggan dianggap sama. Misalnya semua harga adalah tetap, tidak boleh ditawar. Penawaran terjadi bila
produk kepada pelanggan. Hal tersebut adalah sebuah upaya untuk menarik jenis pelanggan yang hendak dicapai oleh barang dagangan. Karena itu, sebelum memulai usaha promosi penjualan, setiap bisnis fesyen harus menentukan kebutuhan dan tujuannya. Sebagian besar kegiatan promosi
membeli dalam jumlah banyak. Misalnya me minta diskon 10%, bila membeli secara grosir bukan retail 2. Media Promosi (Advertising) pada Usaha Bidang Busana Pada setiap tingkat usaha bidang busana (dan semua usaha perdagangan
Home Ec
St Aisyah
penjualan dalam usaha fesyen, dibuat dalam bentuk iklan. Metode yang digunakan oleh riteler untuk mempromosikan fesyen sangat
musim fesyen (liburan, resor, musim semi, musim panas, transisi, dan musim gugur), toko toko menjadwalkan aktifitas
tradisional selama masa kalender ritel. Hal ini termasuk pameran busana pengantin, penjualan putih di bulan Januari dan Agustus (seprai, handuk, dan taplak meja), fitur spesial untuk hari Natal dan hari libur lainnya, penjualan spesial untuk merayakan ulang tahun George Washington dan Hari Kemerdekaan AS, penjualan kembali-kesekolah, dan lain-lain. Pada toko kecil, satu orang bisa menangani seluruh aktifitas promosi dengan bantuan dari konsultan atau agensi luar. Pada toko besar, seorang pengarah promosi penjualan mengatur atau mengkoordinasikan usaha gabungan untuk beriklan, special event, pameran, public relation, serta kantor fesyen. Pengarah promosi penjualan bertanggung jawab dalam menetapkan perencanaan tujuan umum. dan menyusun
beragam. Penjual harus memilih pendekatan yang paling sesuai dengan pilihan barangbarang dan pelanggan, serta dengan ukuran bisnis mereka. Pertama, Perencanaan dan Pengarahan dalam merencanakan promosi, sebuah toko harus menentukan kelompok konsumen mana yang ingin dijangkau (target pasarnya), dan imej fesyen apa yang hendak diproyeksikannya. Idealnya, ketika sebuah keduanya perusahaan atau toko dibuka,
mengenai imej dan pelanggannya. Namun, sebuah toko terkadang mengubah atau meng-update imej fesyennya karena
perubahan yang ada di sekitarnya atau dalam gaya dan cita rasa fesyen yang ditawarkan. Promosi penjualan harus menjadi bagian integral dari rencana penjualan tahunan. Selain mempromosikan enam kemungkinan
Bersama-sama,
Home Ec
St Aisyah
setiap jenis promosi, serta pembeli harus memutuskan apa dan kapan yang hendak dipromosikan, serta bagaimana cara
perhatian
kepada
toko
(institusinya)
daripada kepada jenis produk tertentu yang hendak dijual. Fokusnya adalah imej fesyen, kepemimpinan fesyen, kehendak baik dari
komunitas, toko yang baru atau yang direnovasi, atau suatu even spesial. Iklan merrchandise atau promosional bertujuan untuk menjual item spesifik. Iklan yang baik selalu direncanakan dari sudut pandang pelanggan. Dalam iklan fesyen, pelanggan harus mampu menggambarkan bagaimana atraktif dirinya atau bagaimana ia akan kelihatan jika memakai produk yang
terbesar dari bujet promosi penjualan pada toko ritel biasanya dialokasikan untuk iklan (sekitar 1 hingga 3 persen dari penjualan), dan sebagian besar bajet iklan ini
dialokasikan untuk iklan di surat kabar. Iklan melibatkan desain, proses serta perencanaan, penjadwalan
penulisan,
pengumuman komersial yang dirancang untuk menarik perhatian pelanggan kepada suatu produk atau even fesyen. Karenanya, iklan merupakan penggunaan waktu atau ruang di meda (seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, bilboard, dan surat
diiklankan. Iklan juga harus jujur, untuk membangun kepercayaan pelanggan dan menciptakan reputasi yang baik dari
manufaktur atau toko itu. 3. Penjadwalan dan Perencanaan Promosi Busana dengan Menggunakan Media Iklan Jubilee Enterprise (2006) men-
langsung) yang dibayar. Ketiga, Jenis Iklan Para penjual ritel menggunakan dua jenis umum iklan. Mereka mencoba menjual imej mereka, atau menjual item spesifik. Iklan institusional atau prestise memberikan
jelaskan tentang iklan dan even promosional terkadang direncanakan hingga enam bulan sebelum penjualan dimulai. Seperti
Home Ec
St Aisyah
perencanaan lainnya, perencanaan iklan didasarkan kepada pengalaman terdahulu, kondisi saat ini, dan ekspektasi di masa depan. Perencanaan iklan adalah sebuah petunjuk untuk periode yang spesifik
harus memilih media paling baik dalam mempromosikan suatu even atau paling baik dalam menjangkau target pasar spesifik. Media ini meliputi surat kabar, majalah, radio, televisi, billboard, pameran, dan surat langsung. Pada umumnya, iklan fesyen berorientasi visual, dengan filosofi
(misalnya seminggu, empat bulan, atau semusim) dan untuk jumlah iklan yang hendak dilakukan pada periode tersebut untuk menarik pelanggan. Suatu bajet disiapkan, yang menginformasikan jumlah uang yang dialokasikan untuk iklan. Iklan ruang di surat kabar atau waktu di radio atau televisi harus dikontrak. Sebuah timetable disusun untuk memberikan detail produksi iklan yang akan dilakukan, dan oleh siapa, untuk memenuhi tenggang waktu media. Selanjutnya Jubilee Enterprise
tidak hanya mengenai media umum mana yang hendak digunakan, namun juga
mengenai stasiun radio atau televisi, surat kabar, atau majalah mana yang akan menjangkau pelanggan yang sesuai dengan barang dagangan spesifik. Setiap kelompok pelanggan memiliki cita rasa, pemikiran, dan minat yang berbeda-beda, dan karenya merespon media yang berbeda pula. Biro atau agensi iklan harus menentukan
(2006) menjelaskan media iklan fesyen harus diperhatikan efektifitasnya agar lebih tinggi dalam setiap promosi. Dalam
kombinasi media paling mungkin untuk menjangkau target pasar khusus. Beberapa iklan biasanya ditempatkan pada media yang beragam untuk saling mendukung dan
beriklan, media adalah istilah umum yang digunakan untuk mencakup seluruh metode penyiaran pesan penjual-an. Pemasang iklan
Home Ec
St Aisyah
menguatkan kampanye. Untuk mengimbangi spot radio komersial yang menjangkau pengendara mobil, toko juga harus
mengawasi tiga divisi: seni, salinan, dan produksi. Pertama, Divisi seni bertanggung jawab untuk tata letak, sketsa iklan yang diingin-kan. Seniman departemen atau
menempatkan materi yang sama pada surat kabar, untuk menjangkau penumpang bus dan kereta api. Pengulangan merupakan bagian penting dalam iklan, karena dapat menahan minat masyarakat. Konsistensi juga sama pentingnya. Iklan yang sama yang dibacakan di radio setiap hari, atau iklan fesyen dengan ilustrasi yang sama yang dimuat pada halaman yang sama dalam surat kabar, membuat masyarakat menyadari
freelance membuat gambaran terakhir, atau fotografer mengambil foto. Penggunaan fotografi saat ini sangat populer karena kualitas realistiknya dalam iklan promosi atau direct-selling. Ilustrasi terutama sesuai dengan iklan institusional, di mana
pembuatan ilusi menjadi penting. Kedua, Divisi Redaksi Penulis salinan menghasilkan kata-kata dalam iklan. Penulis yang baik menggambarkan pelanggan yang membaca iklan dan menulis untuk mereka. Salinan penjualan, yang menekankan nilai, cukup berbeda dengan salinan bercita rasa tinggi, yang mengutamakan glamor. Ketiga, Divisi Produksi Departemen produksi
nama toko atau merek, dan juga pesan fesyennya. PENGGUNAAN DEPARTEMEN IKLAN PADA TOKO RITEL BUSANA DAN MEDIA PUBLIKASI INFORMASI Toko Ritel oleh karena memasang banyak menggunakan iklan di surat kabar, maka kebanyakan toko ritel busana yang besar memiliki departemen iklannya sendiri. Jubilee bahawa Enterprise pengaraha (2006) menjelaskan iklan
menggabungkan seluruh bagian iklan ke dalam komposisi mekanis sesuai dengan tata letak. Merupakan tanggung jawab teknisi mekanis untuk melihat apakah iklan yang
departemen
Home Ec
St Aisyah
dihasilkan sama dengan ide dan layout semula. Departemen ini bertanggung jawab pula dalam trafik, peletakan artwork dan salinan di toko, pencetak, pengukir,
berharap dapat mempublikasikan namanya dengan cara menarik perhatian kepada perkembangan yang layak diberitakan di toko mereka. Mereka bahkan bisa
fotografer, surat kabar, serta stasiun radio dan televisi. Seniman kerja pemula sering di
memulai
dengan
penyatuan
mengadakan even seperti pameran busana atau penampilan artis untuk memperoleh publikasi. Toko memberikan informasi
departemen produksi ritel. Wahana Komputer (2009) menjelaskan bahwa media publikasi informasi ialah penyebaran informasi secara sukarela mengenai orang, even spesial, atau topik yang layak diberitakan melalui beragam media komunikasi. Publikasi membantu promosi penjualan produk fesyen dengan membuat gaya, manufaktur, riteler, tren atau aspek fesyen lainnya dikenal masyarakat. Tidak ada biaya media untuk publikasi, namun karena hal itu publikasi sulit didapat. Editor media memilih materi yang 116 akan digunakannya karena mereka berpikir hal itu adalah minat masyarakat. Media juga
kepada media mengenai even atau topik dengan harapan dapat dipublikasikan oleh media. Riteler membuat rilis publikasi ke setiap media. Rilis berita ialah pernyataan tertulis mengenai fakta pentign tentang orang, tempat, atau even yang akan datang, dan seringkali disertai foto mengkilap. Banyak rilis dan foto diberikan oleh penjual. Materi publikasi dikirimkan kepada media melalui bagian relasi publik atau bagian fesyen, tergantung kepada kesesuaiannya dengan topik atau even itu. Sementara itu, media yang
Home Ec
St Aisyah
keuntungan
publikasi
secara
maksimal,
dievaluasi dengan volume penjualan dalam dolar. Namun, sangat sulit jika penjualan dianalisis dengan pajangan atau even
riteler mengirimkan materi publikasi kepada media yang audiensnya diperkirakan paling tertarik kepada pesan itu. Riteler mencoba mendapatkan publikasi baik di media cetak maupun elektronik. Editor fesyen di surat kabar sering menggunakan foto dan
spesial. Misalnya, kecuali pameran busana diadakan di tengah departemen dan orang tetap di situ untuk berbelanja, siapa yang bisa membuktikan nilai even tersebut Itulah sebabnya, ketika bajet diperkecil, even spesial seringkali menjadi korban pertama. Manajemen mengevaluasi efektifitas
kepada toko ritel dalam bentuk kredit editorialpenyebutan nama toko sebagai sumber produk yang ditampilkan dalam editorial majalah. Radio dan televisi juga memberikan publikasi, terutama kepada pemasang iklan mereka. Sebetulnya, salah satu kekurangan publikasi di semua media ialah bahwa ruang atau waktu editorial diberikan terutama kepada pemasang iklan. KESIMPULAN Toko riteller harus melakukan
promosi dan membuat rekomendasi untuk tahun depan. Sebuah siklus lain lengkap sudah: perencanaan yang dibuat,
dilaksanakan, dan dievaluasi. Pembuatan Desain Ilustrasi (Fashion Ilustration) pada Media Advertising Media advertising sebagaimana telah diuraikan di muka adalah sarana yang sangat efektif dalam menjalankan kegiatan promosi
perusahaan. Berbagai bentuk produk media promosi usaha bidang busana dapat dibuat, seperti pada pembuatan press release, pamphlet, reportase mode, kemasan dan
evaluasi pada akhir even promosi atau kampanye iklan, penjualan dianalisis dan keefektifan promosi dievaluasi. Iklan dapat
Home Ec
St Aisyah
berbagai produk cindera mata seperti jam dinding, dompet, tas/kantong, almanak dan sebagainya. Namun demikian, hal yang paling penting untuk diperhatikan pada saat membuat media advertising adalah aspek keindahan pada penyajian/perwajahannya, selain dari informasi yang akan
DAFTAR PUSTAKA http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp &biw=&bih=&q=+promosi+usaha+ busana Akses: 17 Desember 2010 Jubilee Enterprise. 2006. Buku Latihan Adobe Illustrator CS2 untuk Media Cetak. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Read more: http:// proposalusaha. blogspot.com/2010/10/strategipromosi-usaha- pakaian. html#ixzz1 8H8pnvDm Related Ad Tag: pakaian modal promosi usaha konsume n kiat grosir retail kredit pro mosi perusahaan : Tanggal Posting 27 April 2010: Email: http//id.88db. com/id/ Knowledge_Detail.page/PeluangBisnis/? kid =32086 Strategi Promosi Usaha Pakaian: http://proposalusaha.blogspot.com/2 010/10/strategi-promosi-usahapakaian.html#ixzz18H8pnvDm Minggu, 24 Oktober 2010 Wahana Komputer. 2009. Trampil Menggunakan Adobe Ilustrator CS4. Semarang: Penerbit Andi Celia Lury. 1999. Budaya Konsumen. Jakarta: Yayasan Obor Indoneisa Erna Witular. 1998. Penggugat Martabat (Perempuan sebagai Konsumen). Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen. Ismadi. 2000. Fashion dengan Corel Draw. Yogyakarta: CV Ofset Andi
disampaikan. Salah satu aspek keindahan yang dapat dimunculkan pada media
advertising bidang busana adalah dengan mengangkat tema koleksi busana yang akan dimunculkan dalam format fashion
illustration, serta dalam olahan layout grafis yang sangat menekankan aspek estetika. Pengolahan layout media advertising atau reportase mode dapat dilakukan melalui proses editing dengan mengoperasikan
program Corel Draw, Adobe Photoshop, Microsoft Word, 3D Studio Max atau software-software lainnya yang dapat
dioperasikan untuk membuat lay out grafis. Mesalnya: Almanak sebagai media promosi usaha butik.
Home Ec
St Aisyah