Anda di halaman 1dari 3

SAMBUTAN KETUA BEM

Selamat Datang kepada Mahasiswa Baru di Kampus Unwahas!!!!!!. Setalah menjalani test masuk Perguruan Tinggi (bagi mahasiswa PJKR dan Farmasi), mengurusi semua administrasi dan telah melakukan berbagai macam pendaftaran termasuk pendaftaran ospek, kini saatnya beranjak untuk menikmati kuliah pertama kalinya yang dimulai dengan OSPEK. Sama halnya ketika teman-teman masuk pertama kali di SMA/SMK tiga tahun yang lalu, agenda apa yang tema-teman jalani?Ya benar, MOS atau Masa Orientasi Siswa adalah agenda pertama yang harus dijalani. Sedangkan dalam dunia perkuliahan, agenda pertama kali yang harus dijalani yaitu OSPEK. Mungkin banyak yang belum tau apa sih kepanjangan dari Ospek itu.?Ospek kepanjangan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Ekologi Kampus, konsep dari Ospek ini hampir sama dengan MOS yang pernah teman-teman jalani semasa masuk pertama kali di SMA dan SMP dulu. Tidak sedikit dari teman-teman yang langsung berpikiran negatif ketika mendengar kata Ospek, karena mungkin tidak sedikit juga yang mengalami pengalaman seru ketika MOS dulu. Ospek bukanlah hal yang harus ditakuti bagi para Mahasiswa Baru. Ospek bukanlah sebagai ajang perpeloncohan dari senior ke junior. Terus apa tujuan Ospek itu sendiri.? Sebenarnya tujuan diadakannya ospek itu untuk membekali Mahasiswa Baru agar mengetahui dan mengenal lingkungan pembelajaran di perguruan tinggi serta memahami proses penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi secara menyeluruh. Ospek juga sebagai wadah mahasiswa baru untuk mengenal dan melakukan proses adaptasi sosial dengan lingkungan baru dan memberi bekal mahasiswa baru sebelum menempuh secara total proses perkuliahan. Ospek merupakan salah satu wahana untuk membekali mahasiswa baru dengan dasar pengetahuan tentang dunia kampus. Dalam ospek ada dua poin penting. Pertama, menyangkut dunia akademik. Kedua, dunia organisasi di dalam kampus. Ospek merupakan tradisi turuntemurun, yang selain dinanti-nanti juga dikhawatirkan oleh para mahasiswa baru. Mengingat, pada masa ospek terkadang banyak senior jahil, menyiksa, dan bersikap semau hati. Salah satu contoh yang menakutkan adalah tindak kekerasan yang kerap dilakukan para senior kepada junior. Tak pelak, ospek pun menjadi bayang-bayang menakutkan bagi mahasiswa baru. Itulah yang memunculkan anggapan bahwa ospek tak mengenakkan dan identik dengan pembodohan. Tindakan kekerasan dalam ospek memang kerap terjadi dan bukan tak mungkin bakal terulang karena sikap senior yang merasa berkuasa dan banyak teman. Karena itu pihak kampus dan panitia ospek berbenah diri dan berani mengubah ospek model lama ke model baru yang lebih mencerdaskan bagi mahasiswa baru. Penting Saat ini, masih ada kesempatan bagi panitia ospek untuk menelaah lebih jauh maslahat kegiatan itu. Jadi bisa memberikan bekal pengetahuan dasar mengenai kemahasiswaan kepada mahasiswa jauh lebih baik, profesional, dan progresif. Ospek penting bagi para mahasiswa baru. Dalam ospek, mereka bisa memperoleh pembelajaran dan pengenalan tentang dunia kampus yang menjadi bekal ketika melangsungkan studi. Karena itu semestinya panitia mampu menjelaskan bagaimana menjadi mahasiswa pada zaman sekarang dalam menghadapi berbagai tantangan. Jadi, kelak, para mahasiwa baru bisa memperoleh pencerahan bagi diri sendiri bagaimana sebaiknya menjadi mahasiswa. Dan, itu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi mereka untuk serius menjalankan masa studi di kampus.Seiring dengan perkembangan zaman, mahasiswa kini menghadapi berbagai tantangan yang makin komlpeks. Karena itu, ospek yang bersifat kreatif bagi pengembangan diri menjadi penting karena bisa mendorong pola pikir mahasiswa. Apalah artinya ospek jika hanya berisi pengenalan dunia kampus, sehingga mahasiswa tak mampu membaca realitas sosial di

masyarakat?. Masih Lugu Pola pikir mahasiswa baru dapat terbentuk dengan baik jika mampu mengambil intisari dari kegiatan ospek. Di sinilah fungsi dan manfaat ospek; segala pengetahuan yang diberikan akan membekas dalam diri mahasiswa. Bukankah mahasiswa baru masih lugu dan belum tahu apa-apa? Segala tindakan dan pernyataan mereka masih mudah dipatahkan. Itu wajar, meski mereka termasuk pandai di SMA.Karena itu membekali mahasiswa baru dengan hal-hal yang bersifat mencerdaskan lewat ospek menjadi salah satu pintu untuk mengubah kepribadian mereka.Tentu memuakkan melihat banyak gelandangan mahasiswa yang tak tahumenahu tentang peran mereka di masyarakat. Seolah-olah menjadi mahasiswa tak beda dari orang-orang yang belum pernah menjadi mahasiswa. Apa yang bisa dibanggakan mahasiswa jika tak mau dan tak mampu menunjukkan peran di masyarakat? Meski memang tak mudah bukan mengemban predikat agen perubahan? Karena itulah, ospek bisa dijadikan wahana yang tepat untuk memberikan pencerahan pada mahasiswa baru. Itulah ospek yang mencerdaskan, yang bersifat edukatif. Bukan wahana balas dendam yang membukan peluang bagi mahasiswa untuk melakukan tindak kekerasan. Diadakannya kegiatan ospek ini bukan karena warisan turun temurun dari kakak-kakak angakatan yang telah melaksanakannya dahulu, melainkan ada dasar pelaksanaan penyelenggaraan Ospek sehingga Ospek harus dilaksanakan. Adapun dasar penyelenggaraan itu dari SK Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi, pada dasarnya bertujuan untuk memberikan pengenalan awal bagi mahasiswa baru, baik berkenaan dengan sejarah kampus, lembaga-lembaga yang ada di kampus, jenis kegiatan akademik, sistem kurikulum, cara pembelajaran yang efektif di perguruan tinggi, para pemimpin universitas, fakultas dan dosen. Orientasi Studi Pengenalan Kampus (OSPEK) bagi mahasiswa baru, merupakan kegiatan yang penting di berbagai perguruan tinggi, meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Semua mahasiswa pasti pernah merasakan OSPEK (Orientasi Siswa dan Pengenalan Kampus) dari jaman dulu OSPEK telah ada. Dengan tujuan mengenalkan siswa ke kehidupan kemahasiswaan/kampus. Entah seperti apa OSPEK pertama kali dijalankan, apakah sama dengan jaman terdahulu kita?dimana OSPEK dilalui dengan keringat, tangis, amarah, dan berakhir dengan dendam yang akan dilampiaskan pada tahun berikutnya (juniornya) lalu dendam itu akan menjadi warisan turun temurun. Mungkin hal seperti itu kini sedikitnya telah dihapus, yang ada hanyalah pendekatan terhadap mahasiswa" baru, memperkenalkan bagaimana kehidupan kampus sebenarnya, bagaimana rasanya menjadi seorang mahasiswa dan mengawali alur sosialisasi dan adaptasi di lingkungan yang baru. Ospek tidak usah dibawa tegang atau bagaimana, jalani saja, malah mungkin ospek adalah hal yang tidak akan pernah terlupakan sebagai awal menjadi mahasiswa. Mungkin hanya ada beberapa aturan jelas dimana apabila aturan dilanggar pasti ada sanksinya bukan???? Kalau misalnya dalam ospek senior banyak memberikan tugas, semua harus serba cepat, justru disana senior bisa melihat dari situ anak ini disiplin atau tidak ,dia mendengarkan perintah senior atau tidak ,dia konsentrasi atau tidak saat diterangkan untuk membawa apa dan apa. Jadi kesimpulannya dengan cara senior melakukan hal seperti itu adalah untuk melatih kita apa kita siap untuk menempuh dijenjang sekolah yang lebih tinggi apakah dia akan mendengarkan guru yang akan mengajar dia seperti seniornya menyuruhnya ,, dan dari situlah peserta didik tersebut akan paham bagaimana jenjang sekolah selanjutnya yang sangat berbeda dari jenjang sekolah yang sebelumnya ditempuh.

Dan kesimpulannya adalah ..OSPEK adalah orentasi siswa dan pengenalan lingkungan kampus , dan di OSPEK juga tidak ada yang namanya KEKERASAN FISIK maupun MENTAL dan disini juga BUKAN AJANG BALAS DENDAM . Di OSPEK inilah kesempatan sebagai senior untuk bisa mengenalkan dengan bangga sekolahnya dan memperkenalkan dengan hangat dengan OSPEK yang bermanfaat . Jadi apakah ospek itu penting? ya ospek penting karena banyak hal yang bermanfaat yang dapat kita ambil, kita bisa bekerjasama, disiplin, menghormati seseorang yang lebih tua diatas kita dan pastinya sebagai awal dari sikap kedewasaan kita dalam hal berfikir dan bersosialisasi . Presiden Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang

Anda mungkin juga menyukai