Anda di halaman 1dari 30

BAB 2 Landasan Teori

2.1 SMART CARD Smart card adalah merupakan kartu plastik yang di dalamnya ditempelkan chip komputer yang dapat menyimpan berbagai jenis tipe data, juga termasuk keamanan akses informasi, dan aplikasi. Smart card memberikan beberapa keuntungan dibanding dengan kartu magnetik tradisional. Smart card lebih sulit untuk diduplikasikan dibandingkan dengan kartu tradisional. Informasi yang dapat disimpan oleh smart card lebih kompleks dan dapat diperbaharui. Smart Card diciptakan untuk menjadi solusi bagi problem problem yang dihadapi masa kini, di antaranya: mobilitas tinggi, keamanan data, ketangguhan terhadap gangguan, kestabilan, dan unjuk kerja yang tinggi. Interoperabilitas antara sistem adalah kunci keberhasilan dari smart card. Agar efektif, sebuah smart card harus portable dan scalable. Penting bahwa beberapa aplikasi dapat digunakan dalam 1(satu) kartu saja dan bahwa setiap kartu dapat dibaca oleh setiap reader. Aplikasi dan fungsi smart card untuk database berbasis komputer akan memberikan hak akses tersendiri berdasarkan kode - kode program yang terenkripsi yang dimasukkan dalam chips pada smart card.

2.1.1

JENIS-JENIS KARTU DAN STANDARISASINYA Menurut Bambang Dwi Cahyo Margoselo (2003, p3) Artikel Tinjauan Smart

Card untuk Pengamanan Database Berbasis Komputer. Secara umum ada 3 jenis kartu smart card yang ada di dunia, yaitu : Memory Card, ini adalah jenis pertama yang dikenal orang dan

digunakan pertama kali untuk kartu telepon. Jenis kartu ini menyimpan data yang telah di preload oleh manufakturnya, kemudian mesin pembaca akan mengurangi isi variabel yang disimpannya. Microprosessor Card, kartu jenis ini dapat diprogram dengan bebas

untuk keperluan apa saja. Hal ini dimungkinkan dengan adanya mikroprosesor dalam chip. Keterbatasaannya ada pada ukuran ROM yang dimiliki dan fungsi aritmatika yang masih sederhana. Contactless Card, kartu jenis ini mentransfer data tanpa ada kontak

elektrik antara kartu dan terminalnya. Dapat berupa memory card atau microprocessor card. Mengingat banyaknya manufaktur yang membuat smart card maka perlu dibuatkan standarisasi skala internasional untuk memudahkan dalam pertukaran dan transfer data antara kartu kartu buatan manufaktur tersebut. Pengembangan teknologi smart card tunduk pada standarisasi yang ditetapkan oleh ISO (International Organization for Standarization) / IEC (International Electrotechnical Commission) dan atau CEN (Comite European de Normalization). Dokumen standarisasi smart card yang perlu diketahui untuk penulisan ini hanya dokumen ISO7816 & ISOTC68/SC6.

Gambar 2.1 Gambar diagram jenis jenis smart card

2.1.2 FORMAT KARTU Menurut Bambang Dwi Cahyo Margoselo (2003, p4) Artikel Tinjauan Smart Card untuk Pengamanan Database Berbasis Komputer. Smart card mempunyai format yang hampir sama dengan jenis kartu lain, misalnya kartu magnetik. Kartu ini mempunyai dimensi chip 85.6 mm X 54 mm. Semua jenis smart card memiliki chip dengan dimensi yang sama. Chip ini ditanam dalam plat plastik tipe ID-1 yang terbuat dari bahan PVC dengan tebal 0,76 mm sesuai standar ISO 7816. Selain plat ID-1 ada juga plat tipe ID-00 dan ID-000 dengan dimensi masing masing 66,10 mm X 33,10 mm dan 25 mm X 15 mm. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar berikut.

Gambar 2.2 Gambar smart card 7

2.1.3

Fungsi Pin

Gambar 2.3 Gambar konfigurasi pin pada smart card Vcc adalah tegangan suplai yang dibutuhkan untuk menggerakkan chip, di mana tegangan Vcc biasanya 5Volt. Gnd adalah ground. Reset yang merupakan jalur sinyal yang digunakan untuk

menginisialisasi keadaan dari rangkaian terintegrasi setelah power dihidupkan. Vpp digunakan untuk sinyal dengan tegangan tinggi yang digunakan untuk memprogram memori EPROM. Clock sinyal digunakan untuk mengendalikan logika IC & juga digunakan untuk hubungan komunikasi serial. I/O merupakan konektor input & output.

2.1.4

Hubungan dengan smart card Smart card tidak dapat berfungsi jika kontak yang ada pada smart card tidak

berhubungan dengan konektor dari alat interfacenya(smart card reader). Dimana

komunikasi yang terjadi antara smart card reader dengan komputer berupa komunikasi serial. Ada empat hal agar smart card dapat berfungsi (berdasarkan ISO7816 asynchronous smart card Information.NIC.funet.fi:/pub/doc/telecom/phone card/chips,perancis.) yaitu RST pada smart card mendapatkan sinyal low. Vcc mendapat tegangan 5 volt. I/O smart card dalam keadaan siap menerima. Clock pada smart card harus stabil.

2.1.5

Pengoperasian smart card Smart card terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah MCOS ( Multi Card

Operating System ), PCOS ( Payment Card Operating System ), COS ( Card Operating System ) dan masih banyak jenis smart card lainnya. Smart card yang telah memenuhi standardisasi ISO7816 telah dibagi menjadi tiga buku (berdasarkan ISO7816 asynchronous smart card

information.Nic.funet.fi:/pub/doc/telecom/phone card/chips,perancis.) yaitu ISO standard 7816/1 mengatur karakteristik fisik. ISO standard 7816/2 mengatur tentang lokasi dan dimensi dari kontak. ISO standard 7816/3 mengatur tentang protocol dan signaling transmisi.

2.2

Aplikasi Smart Card Menurut Bambang Dwi Cahyo Margoselo (2003, p10) Artikel Tinjauan Smart Card untuk Pengamanan Database Berbasis Komputer. Aplikasi penggunaan smart card dapat digolongkan menjadi 3 kategori utama: 1. Penyimpan data: kartu digunakan sebagai alat penyimpan informasi yang menyenangkan, portabel, dan aman (misal, rekaman medis). 2. Identifikasi: kartu menjadi alat yang aman untuk mengidentifikasi sipemegang kartu dan memberi akses tertentu kepada pemegang kartu (misal, otorisasi akses PC). 3. Keuangan: Kartu dapat digunakan untuk transaksi sebagai pengganti cek, misalnya. Dalam praktik, smart card dapat diaplikasikan pada berbagai macam industri dan keperluan. Inilah beberapa diantaranya: A. Transportasi Dengan berjuta juta transaksi transportasi yang berlangsung setiap hari, smart card dengan mudah mendapatkan tempat pada pasar yang berkembang dengan pesat ini. Smart card dapat digunakan dalam transaksi transportasi umum, misalnya penumpang bus di London tidak perlu memberi karcis bus, tetapi menggunakan contactless smart card dengan melewatkan kartunya di depan sebuah pembaca kartu yang kemudian akan mengurangi biaya yang harus dibayar si penumpang dari nilai yang tersimpan di dalam kartu itu. Mereka yang tinggal di Johor, Malaysia dan bekerja di Singapura setiap hari berangkat dari Johor ke Singapura. Ada sekitar 400.000 orang yang berangkat seperti ini baik dengan menggunakan mobil maupun motor.

10

Kendaraan yang keluar masuk itu harus membayar sejumlah uang dengan kartu Touch N'Go, yaitu sejenis cash card contactless. Pembayaran tol jalan raya adalah contoh lain dari penggunaan smart card di bidang transportasi. Seperti telah disinggung di atas, di Singapura system ERP mengharuskan pengemudi mobil menggunakan smart card. Pengguna jalan raya yang smart card nya menyimpan nilai yang kurang dari besarnya biaya memasuki daerah ERP akan difoto oleh kamera di pintu gerbang ERP dan didenda. Di mana pengamanan pembaca kartu terdapat dalam pemrosesan data dan ideal untuk penggunaan yang tidak memerlukan tingkat keamanan yang terlalu tinggi. Chip mikroprosesor dapat menambahkan, menghapus atau memanipulasi informasi dalam memorinya. Chip ini dapat dianggap sebagai sebuah komputer mini dengan sebuah port input/output, sistem operasi, dan hard disk. Chip mikroprosesor tersedia dengan arsitektur 8, 16, dan 32 bit. Kapasitas penyimpanan datanya berkisar mulai dari 300 byte sampai 32.000 byte dengan harapan akan makin besar dengan berkembangnya teknologi semikonduktor. Kemampuannya untuk men download bukan saja data tetapi juga program telah meningkat dengan diperkenalkannya teknologi javaCard oleh Sun dan Multos oleh Mondex. B. Kartu Telepon Pengoperasian telepon umum yang menggunakan kartu telepon pra bayar dengan aplikasi smart card, seperti Kartu Telepon Chip, jauh lebih murah bagi operatornya dibandingkan telepon umum yang menggunakan uang koin.

11

Penggunaan kartu pra bayar membuat pengelola tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melindungi teleponnya dari pencurian uang, atau membayar tabung uang. Dewasa ini telah lebih dari 80 negara di seluruh dunia yang menggunakan smart card pada kartu telepon prabayar. Pasar dunia untuk kartu telepon pintar diharapkan akan menjadi lebih dari satu milyar pada tahun 2000. Bukan hanya untuk telepon umum, sebagaimana telah banyak digunakan di Indonesia, kartu telepon pra maupun pasca bayar juga digunakan untuk telepon genggam. Sistem telepon radio yang dikembangkan dewasa ini bukan hanya memungkinkan operator telepon mengontrol aspek pengamanan dan

pembayaran, tetapi juga memungkinkan penggunaan telepon lintas batas negara (dikenal sebagai roaming). Smart card pada kartu telepon genggam dapat menyimpan semua informasi pribadi pelanggan. Smart card dimasukkan ke dalam telepon genggam dan semua telepon masuk ke nomor pelanggan akan diarahkan ke nomor bersangkutan dan biaya telepon akan dikenakan pada rekening pribadi si pelanggan. Data yang aman yang berkaitan dengan langganan telepon tersebut disimpan di dalam smart card, bukan di teleponnya. Sebuah kode rahasia yang dikenal sebagai PIN (Personal Identification Number) juga disertakan untuk melindungi sang pelanggan dari penyalahgunaan kartu teleponnya. Inilah contoh penggunaan smart card ada beberapa industri. Gemplus (www.gemplus.com/app/health/references.htm) mengembangkan proyek

dengan beberapa penyedia layanan perawatan kesehatan di seluruh dunia, mulai

12

dari Amerika, Belgia, sampai Slovenia, terutama di bidang asuransi kesehatan. Sementara itu pada gambar tengah tampak Florida State University (FSU) (www.fsucard.fsu.edu) memanfaatkan smart card sebagai alat identifikasi para mahasiswanya atau yang lebih dikenal sebagai kartu mahasiswa. Sedangkan Shell Inggris (www.shell.co.uk/uken/content/0,4011,23884-50658,00.html)

menyelenggarakan program loyalti bagi para pemakai produknya dengan nama Shell SMART customer reward programme. Setiap membeli 5 liter bensin, pemegang kartu Shell Visa Card yang dilengkapi dengan smart card akan memperoleh 3 point yang kemudian dapat ditukarkan dengan beragam hadiah. C. Layanan Umum Perusahaan layanan umum di Inggris, Perancis dan beberapa negara lain menggunakan smart card untuk cara langganan pra bayar dan pembacaan meteran listrik. Pelanggan membeli listrik sejumlah tertentu pada tempat pembayaran yang ditunjuk dan mendapat kartu yang telah diisi ulang dengan meteran listrik. Pembeli juga dapat menggunakan kartu untuk mengakses informasi seperti jumlah sisa meteran listrik, jumlah yang dipakai kemarin atau bulan lalu, jumlah meteran yang tersisa. Suatu sistem darurat memungkinkan pelanggan menambah meteran listrik sampai jumlah tertentu dan membayarnya kemudian. Setelah jumlah yang ditetapkan terlewati, listrik akan otomatis padam. D. Keamanan Komputer Orang mengembangkan Boot Integrity Token System (BITS) untuk melindungi komputer dari sejumlah virus yang menyerang sistem booting dan

13

menerapkan pembatasan atas akses terhadap komputer. BITS dirancang agar komputer melakukan boot dari boot sector yang disimpan pada smart card dengan cara mem-bypass boot sector komputer itu yang mudah terinfeksi virus. Smart card juga dapat dikonfigurasikan agar komputer hanya dapat diakses oleh orang yang mempunyai otorisasi. E. Medis / Kesehatan Smart card juga dapat menyimpan informasi medis seperti rincian pada asuransi medis, sensitivitas pada obat tertentu, rekam medis, nama dan nomor telepon dokter, serta informasi lain yang vital dalam keadaan darurat. Jerman telah mengeluarkan kartu bagi semua warga negaranya yang berisi informasi asuransi kesehatan yang mendasar. Di Perancis dan Jepang, pasien penyakit ginjal mempunyai akses terhadap kartu yang berisi catatan mengenai dialysis dan resep obat mereka. Kartu kartu itu dirancang dengan fitur pengaman untuk mengontrol akses terhadap informasi hanya bagi pihak yang berwenang dan dokter. Di Amerika Serikat, Oklahoma City mempunyai sistem smart card yang disebut MediCard sejak tahun 1994. Dirancang oleh para profesional di bidang pemeliharaan kesehatan, smart card ini secara selektif dapat mengontrol akses terhadap riwayat medis pasien yang direkam pada MediCard mereka. Walaupun demikian, informasi mendasar, termasuk dokter keluarga dan kerabat dekat yang perlu dihubungi, tersedia bagi staf gawat darurat untuk situasi situasi yang mendesak. Pembaca (reader) smart card dipasang di rumah sakit, apotek, layanan ambulans, kamar praktek dokter dan bahkan di kantor pemadam

14

kebakaran sehingga MediCard dapat digunakan baik untuk keadaan darurat maupun tidak. F. Identifikasi Pribadi Beberapa negara, termasuk Spanyol dan Korea Selatan telah mulai mencoba smart card yang dapat digunakan sebagai kartu penduduk bagi warga negaranya. Di Spanyol, kartu identitas dengan nomor social security telah dikeluarkan bagi 7.500.000 penduduk dengan akses terhadap tunjangan kesehatan. Direncanakan pada tahun 2001 jumlah itu telah mencapai 40 juta. Identifikasi diverifikasi lewat cap jari. Korea Selatan pun tengah merintis kartu identifikasi yang berisi informasi identitas diri, SIM, asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun. G. Smart Card Multi-Aplikasi Kebanyakan sistem smart card yang digunakan dewasa ini mempunyai satu tujuan dan dihubungkan dengan hanya satu proses. Misalnya, kartu telepon pintar yang membuat orang nyaman dalam menggunakan telepon umum, kartu kesehatan yang menyimpan riwayat medis dan informasi asuransi. Semua aplikasi ini disimpan dalam sistem smart card berbeda dan terpisah-pisah sehingga dapat menimbulkan situasi serta masalah yang sama dengan sistem kartu magnetik tradisional yang mengharuskan pengguna membawa beberapa kartu untuk berbagai keperluan. Sebenarnya, smart card mempunyai kemampuan untuk menyatukan semua aplikasi tersebut sehingga didapat satu kartu untuk berbagai fungsi.

15

Walaupun demikian, penyatuan semacam ini selalu terhalang oleh unsur-unsur logis eksternal ketimbang masalah teknis. Misalnya, pada sistem kartu aplikasi tunggal, data yang disimpan di dalam kartu atau kartunya itu sendiri selalu dikeluarkan oleh penerbit kartu. Untuk kasus lebih dari satu aplikasi yang dimasukkan pada satu kartu, hal ini menjadi tidak praktis. akan membahas penggunaan CashCard bersama-sama CashCard Reader dan suatu aplikasi Java yang dinamakan NETS E-Wallet menjadi sarana bertransaksi lewat Internet. Teknologi yang mulai dipopulerkan di Singapura ini tidak lama lagi akan menyebrang selat ke Indonesia, yang kiranya akan dimulai oleh salah satu bank di Indonesia yang semakin giat dengan Internet Banking. NT Beberapa jenis smart card reader yang tersedia di toko-toko kumputer di Singapura: Chip Drive Micro, smart card reader yang paling kecil yang cocok untuk dibawa-bawa bersama komputer laptop

2.3 Keuntungan Menggunakan Smart Card Menurut Bambang Dwi Cahyo Margoselo (2003, p14) Artikel Tinjauan Smart Card untuk Pengamanan Database Berbasis Komputer. 1. Lebih handal daripada kartu magnetik Kehandalan dari smart card disebabkan oleh proteksi terhadap keamanan data yang disimpan. Keamanannya tidak hanya tergantung pada chip, namun juga keseluruhan system termasuk aplikasi serta proses pembuatan dari smart card itu sendiri. Chip menjamin keamanan data yang disimpan di dalam smart card disebabkan adanya mekanisme enkripsi sehingga tidak mudah dibaca oleh

16

pihak yang tidak berwenang. Untuk membuat aplikasi smart card juga perlu rancangan security terhadap aplikasi itu sendiri, misalnya aplikasi dibuat agar hanya pihak yang berwenang yang dapat menggunakan smart card dan aplikasi yang ada di dalamnya. Selain keamanan chip dan aplikasi, keamanan terhadap proses pembuatan smart card, terutama pembuatan Mikroprosesor juga perlu dipertimbangkan. Kebanyakan dari perusahaan pembuat chip menyembunyikan detail dari rangkaian mikroprosesor, tidak terkecuali pada customer-nya.Dalam hal ini ada 3 fase, yaitu designed-in security, kontrol terhadap informasi dan proses pembuatan dan pemasaran. Designed-in security meliputi perancangan dari chip mikroprosesor. Kontrol terhadap informasi meliputi bagaimana informasi yang rahasia disimpan. Sedangkan proses pembuatan dan pemasaran lebih banyak memperhatikan aspek keamanan dari chip tersebut, misalnya tempat penyimpanan yang aman. 2. Lebih banyak menyimpan informasi daripada kartu magnetik. Kapasitas memori dari smart card lebih besar dibanding kartu magnetik. Kartu magnetik hanya memiliki memori sebesar 140 byte yang hanya cukup untuk menyimpan kode PIN dan data untuk login ke dalam server-based system. Oleh karena itu, transaksi lebih banyak dilakukan secara on-line. Sedangkan smartcard mempunyai ukuran memory bermacam macam, misalnya dari 1 Kbyte (CP1 dari ASE (Alladin Smartcard Environment)), 2 Kbyte (CC1 dari ASE(Alladin Smartcard Environment)), 22 Kbyte (JavaCard) dan 31

17

Kbyte(MSC0402 dari Motorola). Selain berisi informasi, smart card juga berisi sistem operasi yang mengendalikan seluruh proses yang terjadi di smart card. 3. Lebih sulit untuk ditiru daripada kartu magnetik Kartu magnetik mempunyai pita magnetik pada permukaaannya. Pengcopy-an terhadap kartu magnetik dilakukan dengan meng-copy pita magnetik tersebut ke kartu lain. Pada smart card peng-copy-an terhadap kartu sulit dilakukan, ini disebabkan karena setiap kartu memiliki nomor seri yang unik, tidak ada 2 buah kartu yang memiliki nomor seri yang sama. Jika pengaman dari kartu dilakukan dengan menghitung hash dari nomor seri kartu, maka pengcopy-an kartu tidak mungkin dilakukan. Selain itu juga disebabkan karena proteksi terhadap data dengan menggunakan secret code, sehingga data tidak dapat dibaca tanpa mengetahui secret code-nya. 4. Dapat digunakan kembali Setelah nilai yang tertulis di dalam smart card, misalnya jumlah pulsa/uang habis, smart card dapat diisi ulang dengan menuliskan nilai tertentu ke dalamnya. Ini bisa dilakukan selama kondisi smart card masih baik, misalnya tidak terdapat kerusakan pada chip. Berbeda dengan kartu magnetik, setelah nilai yang ada di dalamnya habis, maka kartu tersebut tidak dapat digunakan kembali. 5. Dapat melakukan banyak fungsi di berbagai area industri Walapun kartu magnetik telah banyak dimanfaatkan di berbagai sektor, misalnya sektor perbankan dan sektor telekomunikasi, tetapi fungsi yang dapat dilakukan terbatas atau disebut single function. Misalnya sebagai kartu kredit

18

untuk melakukan fungsi kredit. Karena keistimewaan yang dimiliki oleh smart card, yaitu dalam hal kapasitas simpan dan kemampuan untuk melakukan proses, smart card menawarkan skema multi-function, yaitu satu kartu untuk berbagai layanan. Smart card banyak dimanfaatkan misalnya di sektor telekomunikasi, misalnya SIM card pada layanan GSM. SIM selain sebagai kartu telepon dengan sistem Pre-paid juga akan dikembangkan layanan untuk kredit, jadi semacam ATM pribadi. Di samping itu smart card telah dimanfaatkan di sektor lain, seperti sektor keuangan, transportasi, dan kesehatan. 6. Selalu mengalami evolusi (sesuai dengan perkembangan chip komputer dan memori). Smart card mempunyai standar mikroprosesor 8-bit, namun saat ini mulai dikembangkan mikroprosesor 32-bit yang mempunyai keuntungan, yaitu memungkinkan melakukan pemrograman dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi dan meningkatkan kekuatan komputasi untuk fungsi matematika yang kompleks yang tidak mungkin dilakukan pada mikroprosesor 8-bit. Peningkatan kekuatan komputasi ini akan mempercepat jalannya program dan waktu transaksi. Dan yang paling penting, peningkatan MIPS (million instruction per second) memungkinkan industri smart card memanfaatkan kemajuan teknologi biometri dan kriptografi. Selain perkembangan

mikroprosesor, perkembangan memori merupakan faktor penting dalam perkembangan smartcard. Misalnya proses pembuatan memori menggunakan 0.8 micron menghasilkan memori dengan ukuran 23K ROM, 8K EEPROM dan

19

384 byte RAM. Dengan makin kecilnya satuan yang digunakan, misal 0.28 microm, makin kecil pula ukuran die (unit terkecil di dalam memori). Ini menyebabkan kapasitas memori di dalam chip tersebut menjadi semakin besar.

2.4

Transmisi Data Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Data_transmission, transmisi data

adalah pengantar dari segala jenis informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam istilah komputer, transmisi data berarti pengiriman bit atau byte data dari satu tempat ke tempat lain menggunakan sejumlah teknologi, seperti : copper wire, fiber optic, laser, radio, infra red light, bluetooth.

Jenis jenis transmisi data adalah sebagai berikut : Transmisi serial Pada transmisi ini, bit per bit dikirimkan melalui wire tunggal. Di mana hanya satu bit yang dapat dikirimkan pada suatu waktu. Transmisi ini dapat digunakan pada jarak jauh sebagai check digit atau parity bit. Transmisi paralel Pada transmisi ini, menggunakan beberapa wire sekaligus untuk mengirimkan data secara bersamaan dan transmisi ini lebih cepat

dibandingkan dengan transmisi serial, di mana pada transmisi paralel dapat mengirim data sebesar 1 byte (8 bit), sedangkan pada transmisi serial hanya dapat mengirimkan data sebesar 1 bit saja. Selain itu, pada transmisi serial

20

terdapat protocol yang memungkinkan pengiriman data yang lebih jauh bila dibandingkan dengan transmisi paralel yang tidak mempunyai protocol.

Menurut Stallings (2001, pp 427 - 437), jenis jenis sinkronisasi data adalah sebagai berikut : Transmisi asinkronous Merupakan transmisi di mana masing masing karakter informasi disinkronisasikan secara tersendiri (biasanya menggunakan start bit dan stop bit). Transmisi sinkronous Merupakan transmisi data di mana waktu kehadiran setiap sinyal menampilkan bit yang sesuai dengan frame waktu tertentu. Dimana trasmisi ini tidak menggunakan start bit dan stop bit, melainkan menggunakan sinyal clock.

Menurut Stallings (2001,p69) transmisi data dapat berupa : Simplex Sinyal ditransmisikan hanya pada satu direction (arah). Di mana satu station sebagai transmitter dan lainnya sebagai receiver. Contoh : televisi. Half duplex Transmisi data terjadi dua arah secara bergantian. Contoh : walkie talkie.

21

Full duplex Transmisi data terjadi dua arah secara bersamaan. Contoh : telepon.

2.4.1 Komunikasi serial Menurut Tanutama (1995, p62 p113), RS-232 adalah singkatan dari Recommended Standard number 232, yang berfungsi sebagai antarmuka proses pengiriman data antar komputer dalam bentuk serial. RS-232 dibuat oleh Electronic Industry Association ( EIA ) yang digunakan sebagai interface antara terminal data ( komputer ) dengan peralatan komunikasi data lainnya ( modem ). Proses pengiriman (transfer) secara serial yang menggunakan RS-232 antar 2 terminal biasanya diperlukan sebuah DTE (Data Terminal Equipment) untuk masing masing terminal. Juga seperangkat peralatan yang memerlukan komunikasi yang begitu kompleks, yang sering disebut dengan DCE (Data Comunication Equipment) Proses transfer data dapat dilihat pada gambar di bawah ini : a. Transfer data antar DTE dengan DTE

b. Transfer data antar DCE dengan DTE

22

Gambar 2.4 Proses transfer data RS-232 Setelah melihat gambar masing masing diatas maka secara sederhana dapat dijelaskan konsep dari antarmuka antara DTE dengan DCE adalah : Ketika DTE akan mengirimkan data maka sebuah protocol yaitu RTS akan dikirimkan untuk memberitahu DCE. Pada saat itu, input RTS pada DCE akan aktif. Apabila DCE menerima data, maka akan membalasnya dengan kirimkan CTS. Begitu DTE diterima balasan maka masukkan CTSnya akan diaktifkan. Melalui TxD akan lakukan pengiriman data. Melalui RxD akan melakukan penerimaan data.

Proses diatas akan dilakukan berulang ulang hingga semua data selesai ditransfer. RS-232 membutuhkan konektor untuk dapat melakukan komunikasi serial. Dimana konektor yang digunakan jumlah pinnya sebanyak 25 buah yang bisa disebut DB-25 Connector. RS-232 mempunyai tegangan standart yaitu logika 1 : -12V dan untuk logika 0 : +12V.

Pin pada RS-232

23

Gambar 2.5 Konfigurasi pin RS-232 Konfigurasi Pinnya adalah sebagai berikut : Pin 1 : Protektif Ground yang berfungsi untuk menghindari kejutan listrik akibat kegagalan catu daya. Pin 2 : Received Data berfungsi sebagai jalur penerima data dari DCE ke DTE. Pin 3 :Transmitted Data berfungsi untuk mengirimkan data dari DTE ke DCE. Pin 4 : data Terminal Ready berfungsi untuk memberitahukan DCE bahwa DTE sudah siap untuk bekerja. Pin 5 : Signal Ground berfungsi untuk referensi tegangan antar muka. Pin 6 : data Set Ready berfungsi untuk memberitahukan DTE bahwa DCE akan bekerja.

24

Pin 7 : Request to Send berfungsi untuk memberitahukan DTE bahwa DCE akan mengirimkan data. RTS ini merupakan protocol perangkat keras yang mendahului pengiriman dari DTE ke DCE.

Pin 8 :Clear to Send berfungsi untuk memberitahukan DTE bahwa DCE siap menerima data. CTS merupakan protocol yang mendahului pengiriman DTE ke DCE.

2.5 LCD LCD adalah lapisan-lapisan tipis (10 12mikrometer) cairan liquid cristal di antara dua plat kaca. Ada beberapa keuntungan dari LCD ( berdasarkan BGC-8088 micro engineer V3.0, p86) adalah: semua karakter ASCII dapat di tampilkan dengan 5 x 7 dot matrix interfacenya simple ukurannya 18 x 3 cm2 20 karakter dapat ditampilkan dalam baris baris

Antar muka modul LCD terdiri dari 14 pin. LCD hanyalah suatu komponen optoelektronik yang berfungsi sebagai alat penampil informasi ( mirip dengan monitor ). Modul LCD dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan model tampilannya. Pembagian jenis jenis LCD module adalah sebagai berukut :

25

Segmented LCD Graphic LCD Dot matrix LCD

Perhatikan tabel 2.1 bahwa untuk catu daya LCD dihubungkan pada pin 1 dan pin 2 ( Vss dan Vdd ) yang berfungsi sebagai pengatur kecerahan tampilan LCD. Pin 4 (reset/RS) digunakan untuk memilih instruction register atau data register pada LCD. Pin 5 ( sinyal R/W ) digunakan untuk menentukan apakah melakukan operasi baca atau tulis pada internal LCD. Pin 6 (Enable/ E) untuk mengaktivkan LCD. DB0 DB7 digunakan sebagai jalur data 8 bit bidirectional.

Gambar 2.6 LCD 20 x 4 Tabel 2.1 Pin Function No 1 2 3 4 5 6 7 14 Symbol Vss Vdd Vo Rs R/W E D0 D7 Function GND pin, 0V Positive power pin, +5V LCD drive voltage input pin Data / Instruction select input pin Read / Write select input pin Enable Input pin Data Bus Line

26

15 16

Led A Led K

LED Power Supply LED Power Supply

Di dalam LCD module terdapat beberapa jenis bagian yang saling mendukung untuk menampilkan output, antara lain : Instruction Register (IR) Instruction Regiter (IR) function code merupakan instruksi yang harus ditulis dahulu ke Instruction Register LCD. Dimana hal ini bertujuan untuk mengidentifikasikan fungsi yang harus dikerjakan oleh LCD. Hal lain yang juga dapat dilakukan oleh IR adalah juga dapat digunakan untuk memasukkan alamat DDRAM dan CGRAM. Data Register (DR) merupakan register yang digunakan untuk membaca data dari DDRAM atau CGRAM oleh komputer . Pada saat terjadi proses read (membaca), DR memasukkan data dalam DDRAM atau CGRAM yang akan dibaca (read). Busy Flag (BF) Jika modul LCD menjalankan operasi, maka busy flag akan di set 1. Pada saat BF = 1, maka modul LCD tidak akan dapat menerima perintah atau instruksi eksternal apapun. Oleh karena itu, harus diperhatikan terlebih dahulu pada saat akan menulis ke LCD besarnya BF = 0. Status dari BF dapat dibaca dari DB7 pada saat RS = 0, R/W = 1. Address Counter (AC) Address Counter menunjuk ke alamat dari DDRAM dan CGRAM yang dapat diprogram melalui address command.

27

Display Data RAM (DDRAM) DDRAM adalah suatu tempat yang bertujuan untuk menampung data sebesar 80 byte yang akan ditampilkan oleh LCD. Address Counter (AC) menunjuk ke alamat yang sedang ditampilkan. Setiap DDRAM memiliki alamat masingmasing.

Character Generator (CG) ROM Di dalam modul LCD telah tersedia CGROM, sehingga user hanya perlu memberikan kode ASCII yang akan ditampilkan.

Character Generator (CG) RAM CGRAM berfungsi agar user dapat menambahkan karakter khusus selain karakter yang telah ada atau disediakan oleh CGROM. Dalam CGRAM telah disediakan sebanyak 8 posisi untuk 8 buah karakter . Selain itu juga terdapat kode ASCII yang disediakan untuk CGRAM, kode ASCII yang disediakan dari 00h 15h. ASCII 0 dan 8,2 dan 9,...7 dan 15 menunjuk ke pola karakter yang sama.

Cursor and Blink Control Circuit Berfungsi untuk membuat kursor dan berkedip.

2.6 Atmel 89S52 Atmel 89S52 merupakan mikrokontroller CMOS 8-bit yang menggunakan daya rendah namun performance nya tinggi dengan programmable flash memori yang terdapat dalam sistem sebesar 8Kb.

28

Atmel 89S52 menyediakan fasilitas standar seperti : 8Kb flash memori, 256 byte RAM, 32 jalur I/O, watchdog timer, 2 data pointer, 3 buah counter / timer 16-bit, serial port yang bersifat full duplex, on chip oscillator.

Gambar 2.7 Konfigurasi MCS AT89S52

29

2.5.1

Fitur Atmel 89S52 Atmel 89S52 mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Compatible with MCS-51 products 8K bytes of In System Programmable (ISP) Flash Memory - Endurance : 1000 write / erase cycle 4.0V to 5.5V Operating Range Fully Static Operation : 0 Hz to 33 MHz Three level Program Memory Lock 256 x 8-bit Internal RAM 32 Programmable I/O Lines Three 16-bit Timers / Counters Eight Interrupt Sources Full Duplex UART Serial Channel Low power Idle and Power down Mode Watchdog Timer Dual Data Pointer Power off Flag

30

2.5.2

Konfigurasi Pin

Gambar 2.8 Konfigurasi Pin 89S52

Keterangan fungsi pin 89S52 : Vcc Suplai Vcc. GND Ground Port 0 Port 0 terdiri dari 8 buah tingkah penyangga yang dapat menarik 8 buah masukan gerbang bertipe LS TTL. Port 1 Port 1 adalah merupakan 8 bit jalur I/O yang mempunyai rangkaian pull up internal. Di mana tiap pin pada port dapat mengendalikan 4 masukan gerbang LS TTL.

31

Tabel 2.2 Port 1

Port 2 Fungsi port 2 sama dengan port 1, merupakan 8 bit jalur I/O yang mempunyai rangkaian pull up internal. Di mana tiap pin pada port dapat mengendalikan 4 masukan gerbang LS TTL.

Port 3 Port 3 mampu mengendalikan 4 masukan LS TTL dan mempunyai fungsi khusus untuk mengendalikan kontrol signal sebagai berikut : Tabel 2.3 Port 3

32

RST Reset input. Pin reset berfungsi untuk mereset prosesor bila diberi logika 1. Reset diperlukan prosesor untuk inisialisasi internal, seperti mengisi register dengan nilai tertentu dan melakukan instruksi JUMP ke alamat awal program yaitu 0000.

_________

ALE/ PROG ALE (Address Latch Enable) berguna untuk mengeluarkan pulsa untuk menahan (latch) selama pengaksesan memori eksternal. Pulsa ini diberikan sebagai pulsa strobe pada IC latch.

_________

PSEN (Program Store Enable)


Berguna untuk mengeluarkan pulsa dalam proses pengambilan data dari ROM / EPROM eksternal. Ini terjadi pada saat pengambilan instruksi (fetching) atau mencari data dalam tabel (look up table).

____

EA / VPP
Berguna untuk memilih program yang akan diambil dari EPROM eksternal atau EEPROM internal IC.

XTAL1 Pin masukan ke rangkaian osilator internal dalam IC.

XTAL2 Pin keluaran ke rangkaian osilator internal dalam IC.

33

2.5.3

Mode Pengalamatan Pengalamatan langsung (direct addresing) Contoh : mov ax,[0100h]

Pengalamatan tidak langsung (indirect addressing) Contoh : mov ax,[bx]

Pengalamatan segera (immediate addressing) Contoh : mov ax,100h

Pengalamatan index (indexed addressing) Contoh : mov bh,[si]+20h

2.5.4

Instruksi pada MCS 52 Operasi aritmetika Untuk transfer data Operasi percabangan percabangan tidak bersyarat percabangan bersyarat

Operasi logika

34

Anda mungkin juga menyukai