Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN KUNCI PINTU RUMAH BERBASIS

ARDUINO UNO DAN SENSOR PN532 SEBAGAI TAGGING E-KTP


DESIGN OF DOOR LOCK SECURITY SYSTEM USING ARDUINO UNO AND PN532 AS
TAGGING OF KTP

Qanurthariq1,Muhamad Irwan2,Syafaruddin Ch3

ABSTRAK

E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dilengkapi chip yang menggunakan
teknologi RFID untuk menyimpan data penduduk berupa biodata, tanda tangan, pas foto,
minutiae sidik jari penduduk dan memiliki nomor seri unik (unique identifier/ UID) dimana satu
UID mewakili satu E-KTP atau sebagai identitas dari E-KTP tersebut. Penelitian ini merancang
sistem yang menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dan modul PN532 sebagai
tagging atau pembaca UID yang dimiliki oleh e-KTP, dimana UID e-KTP diubah menjadi sinyal
informasi untuk mengontrol selenoid lock door (SDL) yang digunakan sebagai pengunci pintu
rumah. Hasil penelitian menunjukan sistem pengaman kunci pintu ini bekerja pada kemampuan
pembacaan modul RFID terhadap E-KTP dengan jarak maksimal sebesar 5 cm, dan rentang
sudut maksimal sebesar 0-800, yang berarti efektifitas tagging atau pembacaan RFID terhadap
E-KTP dapat dipengaruhi oleh jarak dan sudut pembacaan. Dan UID yang didapat dari
pembacaan E-KTP oleh RFID didaftarkan pada perintah program Arduino Uno untuk mengakses
atau membuka pintu. Adapun E-KTP yang tidak didaftarkan maka tidak dapat mengakses atau
membuka pintu.

Kata Kunci : E-KTP, Unique Identifier, RFID PN532

ABSTRACT

E-KTP is an identity card equipped with RFID technology’s chip to record the citizen data,
such as biodata, signature, photo, and fingerprint. E-KTP also has a unique identifier number
(UID) in which one UID represents one E-KTP or as an identity of the E-KTP. This research
designs a system using Arduino Uno as a microcontroller and PN532 module as a tagging or UID
reader on E-KTP, in which the E-KTP’s UID is transformed into an information signal to control
the Selenoid Lock Door (SDL) of the house’s door locking system. The results show the door lock
security system works on reading the RFID modules of the E-KTP with a maximum distance of 5
cm, and a maximum angle range of 0-800. This means the effectiveness of tagging or RFID’s
ability to scan the E-KTP is affected by the distance and reading’s angle. And the UID obtained
from the reading of E-KTP’s by RFID is registered at the Arduino Uno’s command program to
access or open the door. Meanwhile, the non-registered E-KTP cannot access or open the door.

Keywords: E-KTP, Unique Identifier, RFID PN532

PENDAHULUAN
Program E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) dilatarbelakangi oleh sistem
pembuatan KTP konvensional/nasional di Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat
memiliki lebih dari satu KTP. Pada E-KTP terdapat nomor seri unik (unique identifier/ UID) dari
setiap kartu yang berbeda dengan kartu lain.
Dikarenakan memiliki UID, E-KTP menjadi salah satu jenis kartu yang dapat digunakan
pada teknologi RFID sebagai kartu identitas. Teknologi UID yang tertanam dalam e-KTP dapat
diimplentasikan ke dalam berbagai fungsi untuk pelayanan publik secara elektronik, ataupun
sebagai kunci keamanan.
Dari pemanfaatan E-KTP yang dipaparkan tersebut, penulis ingin mengangkat tugas
akhir dengan judul “Perancangan Sistem Keamanan Kunci Pintu Rumah Berbasis Arduino
Uno Dan RFID PN532 E-KTP”, agar E-KTP tersebut tidak hanya menjadi kartu identitas diri yang

1
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Email : banditstharik@gmail.com1,m_irwan@te.ftunram.ac.id2, syafaruddin71@yahoo.com3
berlabel elektronik tanpa ada pemanfaatan lebih lanjut pada setiap lini kehidupan masyarakat,
namun agar E-KTP dapat dimanfaatkan serta memudahkan masyarakat untuk mengakses
berbagai hal yang membutuhkan verifikasi identitas diri secara elektronik, khususnya pada
pemanfaatan E-KTP sebagai kunci pintu rumah yang tidak dapat diduplikasi sehingga
meningkatkan tingkat keamanan rumah dari pelaku kejahatan.

E-KTP. Struktur E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) terdiri dari banyak layer (ditunjukan
oleh gambar 1 & gambar 2), yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip
ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas. Chip ini memiliki antena
didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan
dikenali oleh alat pendeteksi E-KTP.

Gambar 1. E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik)

Untuk menciptakan E-KTP dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak,
diantaranya:
1. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip.
2. Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu.
3. Implanter, yaitu pemasangan antena (pola melingkar berulang menyerupai spiral).
4. Printing, yaitu pencetakan kartu.
5. Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik.
6. Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman.

Gambar 2. Struktur Layer E-KTP

RFID PN532. RFID adalah perangkat yang berfungsi mengidentifikasi suatu objek pasif (reader
& tagging) tanpa menggunakan kabel (wireless) yaitu menggunakan gelombang RF untuk jarak
pendek. Gelombang RF yang dipakai RFID terbagi menjadi tiga kategori frekuensi, yakni LF (Low
Frequency) di 125-134 KHz, HF (High Frequency) di 13,56 MHz, dan UF (Ultra Frequency) di
856-890 MHz.
Salah satu tipe modul RFID adalah PN532 yang berguna untuk membaca serta menulis
tag RFID. PN532 memiliki tiga alternatif port komunikas, yakni SPI (Serial Perpheran Interface),
I2C (Inter-Integrated Circuit) dan HSU (High Speed UART) sebagai mode default. Tampak dari
RFID ini sendiri seperti yang ditunjukan oleh gambar 2.2.
Gambar 3. RFID (Radio frequency identification)

Minimum Sistem Arduino Uno.Board Arduino Uno adalah sebuah board Arduino yang
menggunakan Intergrated Circuit(IC) mikrokontroler ATmega328. Board ini memiliki 14 digital
input/output (6 buah diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 buah analog input, 1
UARTs (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB,
jack power, soket ICSP (In-Circuit System Programming) dan tombol reset.

Gambar 4. Arduino Uno

METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini merancang sebuah kunci pintu elektronik dengan memanfaatkan E-KTP,
yang dalam perancangannya membutuhkan beberapa komponen seperti sensor RFID PN532,
modul Arduino Uno, selenoid lock door, LCD dan sebagainya agar mencapai sistem yang
diinginkan.

Perancangan Sistem Elektronika Pengaman Pintu. Secara umum, perangkat kerasnya adalah
mikrokontroler Arduino Uno yang terhubung dengan RFID PN532 dan selenoid lock door.
Diagram blok perencanaan perancangan penelitian ini ditunjukan oleh Gambar 5.

Gambar 5. Blok diagram perancangan Sistem


Pada perancangan diagram blok ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Blok Input
Blok ini terdiri dari tag E-KTP yang akan dibaca oleh RFID reader, yang dimana proses ini
dapat tercapai setelah menekan salah satu tombol pada keypad dan kemudian akan
diproses kembali oleh blok kontrol. Sedangakan input dari push button dan password dari
keypad sendiri digunakan untuk proses tanpa melewati tagging atau pembacaan E-KTP.
b. Blok Kontrol
Pada Blok ini hanya terdiri dari Arduino Uno yang digunakan sebagai sistem kontrol dari blok
input dan blok output
c. Blok Output
Blok ini terdiri dari LCD yang akan menampilkan karakter, relay yang menjadi saklar dari
SLD, yang dimana kesemuanya ini dikontrol oleh blok kontrol sesuai dengan masukan dari
blok input

Perancangan Perangkat Keras. Dalam perancangan perangkat keras dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu: regulator, driver relay, RFID reader, push button.

Perancangan Regulator. Perancangan regulator menggunakan IC LM2596, dimana tipe IC yang


dipergunakan adalah IC Regulator step-down karena memiliki tegangan keluaran yang tetap yaitu
sekitar 5 VDC. Regulator ini berfungsi untuk menurunkan tegangan dari baterai 12V menjadi 5V
kemudian dihubungkan ke tegangan masukan Arduino Uno agar tidak cepat panas. Adapun
rangkaiannya ditunjukan oleh Gambar 6.

Gambar 6. Skema rangkaian Power Supply

Perancangan Driver Relay. Driver relay digunakan untuk mengatur posisi switch relay agar
dapat memutus dan menyambungkan arus dari adaptor 12V ke SDL. Dalam perancangan ini
digunakan transistor 2n222 dengan tipe NPN yang difungsikan sebagai switch dengan input
dihubungkan ke Arduino Uno seperti ditunjukan Gambar 7.

Gambar 7. Rangkaian Relay

Perancangan RFID Reader. Perancangan RFID reader menggunakan PN532 dengan frekuesi
kerja 13.56 MHz yang memiliki 4 pin dihubungkan ke Arduino Uno menggunakan komunikasi
serial I2C. SDA (Serial Data) digunakan sebagai jalur pengiriman/penerima data dan SCK (Serial
Clock) digunakan untuk menerima/mengirim clock.

Perancangan Rangkaian LCD dan Push button. Perancangan 1 buah push button sebagai
kunci pembuka sehingga dapat dibuka dari arah dalam rumah. Kemudian LCD dirancang sebagai
penampil nama serta ID dari E-KTP pengguna.
Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak. Adapun diagram alir perancangan perangkat
lunak ditunjukkan oleh Gambar 8 di bawah ini.

Gambar 8. Diagram alir perancangan perangkat lunak

Saat sistem memperoleh catu daya 12V, maka program berjalan. Pertama kali dilakukan
ketika program berjalan adalah melakukan inisialisasi port yang digunakan untuk komunikasi
dalam hal ini port serial I2C untuk menghubungkan Arduino Uno dengan keypad dan RFID reader
selanjutnya ke variabel relay dan push button. Setelah itu, dilakukan pembacaan tags atau E-
KTP dimana data akan dicocokkan dengan data yang terdapat pada memori Arduino Uno.
Apabila data tersebut tidak terdapat pada daftar, maka Arduino Uno akan menginstruksikan LCD
untuk menampilkan kata “Salah Password” atau “tidak dikenal”. dan mengaktifkan relay pemutus.
Sedangkan apabila data terdaftar pada program Arduino Uno maka LCD akan menampilkan
nama serta ID E-KTP pengguna dan relay pemutus dalam keadaan on, sehingga akan
mengaktifkan (membuka kunci) selenoid door lock.

Perancangan Sistem Mekanik Pengaman Kunci Pintu. Pada perancangan ini, piranti
elektronik akan diposisikan pada daun pintu, yang dimana pada daun pintu sisi luar rumah
diposiskan alat scans tags E-KTP, LCD dan keypad, dan pada posisi dalam rumah terdapat
tombol push button. Adapun Arduino Uno dan regulator di tempatkan didalam kotak alat. Dimensi
dari prototipe pintu ini sendiri memiliki panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tebal 4 cm, sedangkan
dimensi dari kotak alat memiliki bentuk balok dengan ukuran tiap sisinya yaitu 15cm seperti
ditunjukan oleh Gambar 9.

Gambar 9. Perancangan Sistem Mekanik Pengaman Kunci Pintu


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Rangkaian Catu Daya. Dari pengujian rangkaian catu daya ini menghasilkan
tegangan sesuai yang diharapkan, yaitu Adaptor yang bertegangan 12V diinput ke rangkaian IC
LM2596 kemudian tegangan tersebut diturunkan menjadi 5V. Gambar 4.1 merupakan
pengkabelan rangkaian regulator IC LM2596 serta hasil pengukuran tegangan keluaran dari catu
daya diperlihatkan pada Gambar 10.

Test lead
Test lead
Output
(-)
Output

Multimet

Nilai

Gambar 10. Rangkaian pengkabelan dan hasil pengujian regulasi IC LM2596

Pengujian Rangkaian Relay. Pengujian ini menghasilkan keluaran dari modul relay yang berupa
menyala atau tidaknya LED hijau pada relay (menunjukan relay aktif atau tidak) sesuai yang
diintruksiakan oleh arduino seperti yang ditunjukan Gambar 11.

Gambar 11. Rangkaian pengkabelan relay

Pada Gambar 11, relay dalam keadaan aktif ditunjukan dengan LED hijau menyala dan dalam
keadaan tidak aktif ditunjukan dengan LED hijau tidak menyala, dimana keadaan relay ini diatur
oleh program Arduino Uno yang ditunjukan oleh Gambar 12.

LED hijau

Gambar 12. Hasil Pengujian relay saat aktif dan tidak aktif

Pengujian LCD. Tampilan yang dihasilkan oleh LCD adalah susunan karakter huruf dan angka
yang membentuk suatu kalimat sesuai dengan perintah program Arduino IDE. Adapun hasil
pengujiannya dapat dilihat pada Gambar 13

Gambar 13. Rangakaian pengkabelan dan hasil pengujian LCD.


Pengujian Keypad 4x4. Hasil pengujian keypad 4x4 yang dilakukan ini menghasilkan keluaran
karakter sesuai dengan yang ingin dicapai yaitu satu persatu tombol ditekan dan menghasilakan
output yang sama pada LCD sesuai dengan input/tombol yang ditekan. Adapun hasilnya
ditunjukan oleh Gambar 14.

Karakter

Tombol

Gambar 14. Rangkaian pengkabelan dan hasil pengujian Keypad

Pengujian Selenoid Lock Door (SLD). Pada Gambar 4.12, saat pengukuran pada kaki output
(+) SLD terhubung dengan test lead merah dan kaki output (-) SLD terhubung dengan test lead
hitam, gambar (a) menunjukan pluger SLD tertarik (SLD aktif) bersamaan dengan multimeter
menunjukan nilai tegangan sebesar 9V, sedangan gambar (b) menunjukan pluger SLD tidak
tertarik (SLD tidak aktif) bersamaan dengan multimeter menunjukan nilai tegangan sebesar 8V.

Gambar 15. SLD pada keadaan aktif & tidak aktif

Tabel 1. Pengaruh tegangan terhadap efektifitas SLD


Terlihat pada tabel 1. bahwa pengaruh tegangan terhadap SLD tersebut berada pada kondisi
aktif (pluger tertarik seluruhnya) jika rentang tegangannya antara 12V sampai dengan 9V
sedangkan pada tegangan 8V sampai dengan 0V, SLD berada pada kondisi tidak aktif. Ini berarti
tegangan kerja SLD hanya berlaku pada rentang antara 12V dan 9V.

Pengujian Pembacaan RFID. Pengujian pembacaan RFID ini dapat dikatakan berhasil karena
E-KTP dapat terautentikasi yaitu tagging masing-masing E-KTP menghasilkan nilai DEC (UID)
yang tidak dimiliki kartu lainnya. Yang dimana UID ini didaftarkan pada program Arduino Uno
sebagai pengenal identitas untuk membuka kunci rumah. Adapun rangkaian dan pengkabelan
serta hasil uji autentikasi dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 15.

Gambar 16. Rangkaian pengkabelan RFID

Tabel 2. Autentikasi E-KTP

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa setiap E-KTP memiliki UID dan berbeda-beda, ini
dikarenakan setiap E-KTP ini memiliki chip masing-masing yang pada saat pendataan
kependudukan masing-masing personal diinputkan juga UID yang berbeda-beda yang tak bisa
diubah-ubah lagi (only read). Sedangkan untuk kartu lainnya tidak dapat terbaca oleh RFID
reader dikarenakan kartu-kartu tersebut tidak memiliki chip didalamnya yang dapat menyimpan
UID. Yang berarti dari banyak jenis kartu identitas dan kartu akses, hanya E-KTP saja yang
menerapkan penggunaan UID tersebut..
Tabel 3. Pengaruh sudut pembacaan E-KTP terhadap kerja RFID reader
Dapat dilihat pada Tabel 3. bahwa pada sudut 00 – 800, E-KTP masih mampu dibaca oleh
RFID reader, sedangkan pada jarak yang lebih dari 800, E-KTP sudah tidak mampu dibaca oleh
RFID reader. Ini berarti sudut pembacaan E-KTP berpengaruh pada kerja RFID reader.

Tabel 4. Pengaruh jenis bahan penghalang terhadap kerja RFID reader

Dapat dilihat pada Tabel 4. bahwa pada penghalang dari bahan logam, kayu, plastic dan
kertas, E-KTP masih mampu dibaca oleh RFID reader. Ini berarti penghalang-penghalang
tersebut tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kerja RFID reader asalkan tebal dari tiap
penghalang tidak melebihi jarak pembacaan efektif dari RFID reader.

Pengujian rangkaian keseluruhan sistem kunci RFID. Dengan cara memindai 4 buah E-KTP
untuk mendapatkan UID dari masing-masing E-KTP yang setelahnya dibagi menjadi 2 buah E-
KTP yang didaftarkan UID-nya pada program Arduino untuk akses membuka pintu dan 2 buah
tidak didaftarkan UID-nya, serta memindai 2 buah kartu pita magnetik, 2 buah kartu barcode dan
1 buah kartu NFC maka dihasilkan data seperti pada Tabel 5. Kemudian hasil berikutnya yaitu
nomor sandi terdaftar pada program Arduino yang digunakan sebagai akses cadangan untuk
membuka pintu, dapat dilihat pada Tabel 6. Adapun hasil rangkaian keseluruahnnya dapat dilihat
pada Gambar 17.

Gambar 17. Rangkaian pengkabelan sistem keseluruhan


Tabel 5. Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan

Dari tabel tersebut dapat disimpukan bahwa jika E-KTP tersebut terdaftar maka Arduino akan
menginstruksikan LCD untuk menampilkan karakter serta memberi perintah pada Relay untuk
mengaktifkan Selenoid Lock Door sehingga pintu sudah bisa dibuka, dan begitu sebaliknya jika
E-KTP tidak terdaftar serta kartu lainnya dipindai, maka Selenoid Lock Door tidak menerima
intrusksi sehingga tetap dalam keadaan tidak aktif atau terkunci dan LCD diintruksikan untuk
menampilkan karakter.

Pengujian berikutnya adalah pengujian sandi atau password keypad, yaitu hanya satu password
yang didaftarkan sebagai akses membuka pintu, kemudian password yang didaftarkan tersebut
diinputkan bergiliran dengan password yang lain yang tidak terdafatar, ini dilakuakan untuk
membuktikan bahwa alat bekerja dengan cara bypass yaitu dapat mengakses relay dan SLD
tanpa melewati proses tagging E-KTP. Adapun hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 19. Identifikasi password terdaftar

KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kunci pintu berbasis elektronik berhasil dibuat, dimana kunci pintu mekanik telah digantikan
oleh kunci elektronik yang tersusun dari perangkat RFID sebagai pembaca E-KTP dan
keypad yang digunakan mengendalikan solenoid lock door (pengunci).
2. E-KTP berhasil dimanfaatkan sebagai pengganti kunci keamanan pintu rumah.
3. Sistem keamanan kunci pintu rumah dapat bekerja dengan baik, yaitu sesuai dengan sistem
yang diinginkan, dimana E-KTP dipindai untuk mendapatkan UID yang kemudian UID
tersebut didaftarkan pada perintah program Arduino Uno untuk mengakses atau membuka
pintu (SLD aktif) sedangkan E-KTP yang tidak didaftarkan tidak dapat mengakses atau
membuka pintu (SLD tertutup), dan adapun password keypad digunakan untuk pengaman
ganda yang dimana menggunakan cara bypass yaitu mengakses SLD tanpa melewati proses
tagging E-KTP.

SARAN
Dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas akhir ini tentu tidak lepas dari berbagai
macam kekurangan dan kelemahan, baik pada sistem maupun pada peralatan yang telah
dirancang. Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai
berikut :

1. Pembuatan library baru dari library keypad dan library RFID agar respon terhadap tagging E-
KTP maupun respon terhadap input dari keypad dapat dilakukan secara otomatis tanpa
melewati akses keypad terlebih dahulu.
2. Pembuatan database sebagai penyimpanan data UID dari E-KTP terdaftar agar listing
program utama tidak menjadi panjang sehingga kecepatan akses tidak menjadi lambat.
3. Menggunakan selenoid lock door yang dimensinya lebih besar agar dapat lebih kuat dalam
mengunci.

DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, H., dan Darmawan, A., 2016, Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman, Informatika,
Bandung.

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2014, Apa dan Mengapa KTP
Elektronik (e-KTP), tersedia di http://www.dukcapil.kemendagri.go.id/detail/apa-dan-
mengapa-ktp-elektronik-e-ktp, diakses pada tanggal 13-04-2018.

Elechouse, 2013, PN532 NFC RFID Module User Guide, tersedia di


http://www.elechouse.com/elechouse/images/product/PN532_module_V3/PN532_%20
Manual_V3.pdf, diakses pada tanggal 04-04-2018.

Guntoro, H., Somantri, Y., dan Haritman, E., 2013, Rancang Bangun Magnetic Door Lock
Menggunakan Keypad Dan Solenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno, Program
Studi Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Heryadi, H., dan Bastari, J., 2017, Implementasi Pengaman Pintu Dengan Rfid Berbasis
Mikrokontroler Atmega16, Teknik Komputer AMIK Bina Sarana Informatika Jakarta,
Jakarta.

Kurnianto, D., Nugraha, E.S., dan Ekaristi, V.K., 2017, Penerapan Kartu Elektronis Berbasis Near
Field Communication (NFC) Pada Sistem Keamanan Pintu Rumah Cerdas, STT
Telematika Telkom (ST3 Telkom), Purwokerto.

Undala, F., Triyanto, D., dan Brianorman, Y., 2015, Prototype Sistem Keamanan Pintu
Menggunakan Radio frequency identification (Rfid) Dengan Kata Sandi Berbasis
Mikrokontroler, Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura,
Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai