Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PRATIKUM PROYEK INDUSTRI

“Pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut”

Oleh :

Yuni Andriva Putri

20130069

Dosen Pengampu :

Dr. Sukardi, M.T

PRODI DIV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TA.2022
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kurangnya tingkat keamanan dan mahalnya biaya pengamanan ekstra menjadi seringnya
terjadi pencurian dan pembobolan pada rumah, kantor, perusahaan dan lain sebagainya.
Walaupun ketika pada saat meninggalkan rumah atau tempat kerja, merasa yakin bahwa
ruangan tersebut telah terkunci dengan baik. Namun pada kenyataan kasus pembobolan
rumah pada zaman sekarang dengan mudahnya para pencuri membuka pengunci pada
pintu yang terpasang hanya dengan seutas kawat atau pun dengan kunci tiruan lainnya.
Keahlian para pencuri semakin hebat, oleh karena itu harus dipikirkan bagaimana caranya
agar rumah tetap terjaga dan bebas dari para pencuri atau pembobol.

Peningkatan tingkat kriminalitas dan keahlian para pencuri yang semakin tinggi, membuat
penulis memperoleh ide atau gagasan inovasi alat pengaman pintu rumah menggunakan
Radio Frequency Identification (RFID) berbasis mikrokontroler ATmega128 yang tentunya
dengan sistem pengamanan yang tinggi. Rancangan keamanan ini tidak mengandalkan
mekanik sebagai interfacenya melainkan menggunakan perangkat elektronik yang cukup
sulit untuk dibobol karena selain diperlukan pengetahuan mengenai elektronik, para pelaku
kriminalitas juga harus memilki pengetahuan dibidang pemrograman dan teknologi
informasi. Berbeda dengan kunci mekanik, kunci elektronik pada rancangan keamanan ini
menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai pembukanya. Sistem Radio
Frequency Identification (RFID) ini terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag atau
transponder, reader, dan database. Tag RFID berfungsi sebagai alat pelabelan suatu objek
yang di dalamnya terdapat sebuah data tentang objek tersebut. Kemudian reader RFID
digunakan sebagai alat scanning atau pembaca informasi yang ada pada tag RFID tersebut.
Sedangkan database digunakan sebagai pelacak dan penyimpan informasi tentang objek-
objek yang dimiliki oleh tag RFID.

PERUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana merancang dan membuat sistem pengaman pintu menggunakan Radio


Frequency Identification (RFID)?
b. Bagaimana cara kerja alat pengaman pintu rumah menggunakan RFID?
c. Bagaimana memberikan masukan kepada mikrokontroler dari sebuah modul RFID
agar dapat membaca sebuah Uniq Code.
d. Bagaimana mikrokontroler mengirimkan sebuah Uniq Code yang masuk kemudian
dikirimkan ke sebuah database.
e. Bagaimana membuat database untuk menyimpan Uniq Code yang telah dibaca
kemudian diolah oleh mikrokontroler.
TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas proyek industri yaitu membuat SISTEM PENGAMAN


PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION
(RFID) TAG CARD DAN PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER (PIN)
BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 12
2. Mengetahui fungsi dan cara kerja dari RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION
(RFID) TAG CARD, MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 128 dan komponen
lain yang digunakan pada pembuatan tugas besar ini

DESKRIPSI

Sistem Pengaman Pintu Otomatis Menggunakan Radio Frequency Identification


(Rfid) Tag Card Dan Personal Identification Number (Pin) Berbasis Mikrokontroler
Avr Atmega 128 adalah sebuah alat yang digunakan pada pintu sebagai pengaman
pintu otomatis menggunakan Radio Frequency Identification (Rfid) Tag Card Dan
Personal Identification Number (Pin).

Sensor Radio Frequency Identification (RFID) adalah sensor yang mengidentifikasi


suatu barang dengan menggunakan frekuensi radio. Jadi ketika user masuk ke dalam
rumah maka harus mendekatkan RFID Tag Card kemudian memasukan PIN dan
ketika PIN cocok maka sistem akan otomatis membuka pintu. Ketika user ingin
keluar maka cukup menekan switch dari dalam maka pintu akan terbuka dan identitas
user akan terbaca oleh sistem baik itu waktu masuk dan keluar user.

KEGUNAAN
Diharapkan dengan keamanan pintu dengan loger ini dapat diambil beberapa manfaat
diantaranya :

1. Membantu admin untuk mengetahui kehadiran dan waktu kedatangan yang


masuk ruangan.
2. Mempermudah pengguna untuk masuk ke ruangan tanpa harus menggunakan
kunci.
BAB II

PEMBAHASAN

ALAT DAN BAHAN

1. RFID
Identifikasi suatu objek sangat erat hubungannya dengan pengambilan data. Salah
satu metoda identifikasi yang dianggap paling menguntungkan adalah auto-ID
atau Automatic Identification. Yaitu, metoda pengambilan data dengan
identifikasi objek secara otomatis tanpa ada keterlibatan manusia.Auto-ID bekerja
secara otomatis sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan
dalam memasukan data. Karena auto-ID tidak membutuhkan manusia dalam
pengoperasiannya, tenaga manusia yang ada dapat difokuskan pada bidang lain.
Barcode, smart cards, voice recognition, identifikasi biometric seperti retinal scan,
Optical Character Recognition (OCR) dan Radio Frequency Identification (RFID)
merupakan teknologi yang menggunakan metoda auto-ID. Radio Frequency
Identification atau yang lebih dikenal sebagai RFID merupakan suatu metoda
identifikasi objek yang menggunakan gelombang radio. Proses identifikasi
dilakukan oleh RFID reader dan RFID transponder (RFID tag). RFID tag
dilekatkan pada suatu benda atau suatu objek yang akan diidentifikasi. Tiap-tiap
RFID tag memiliki data angka identifikasi (ID number) yang unik,sehingga tidak
ada RFID tag yang memiliki ID number yang sama

2. ATmega 128
Mikrokontroller ATmega 128 merupakan mikrokontroller keluarga AVR yang
mempunyai kapasitas flash memori 128KB. AVR (Alf and Vegard’s Risc
Processor) merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computer). Mikrokontroler AVR ATMega-128 memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
 Saluran I/O sebanyak 56 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, Port D, Port E,
Port F dan Port G
 ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
 2 buah Timer/Counter 8 bit dan 2 buah Timer/Counter 16 bit.
 Dua buah PWM 8 bit.
 Watchdog Timer dengan osilator internal
 Internal SRAM sebesar 4 kbyte.
 Memori flash sebesar 128 kBytes.
 Interupsi Eksternal.
 Port antarmuka SPI.
 EEPROM sebesar 4 kbyte.
 Real time counter.
 2 buah Port USART untuk komunikasi serial.
 Enam kanal PWM

3. Keypad
Tombol keypad matrik 4x3 adalah susunan dari beberapa buah saklar tekan (push
button) yang disusun secara matrix. Dipasaran terdapat beberapa jenis tombol
keypad, dan yang paling sering digunakan diantaranya adalah tombol keypad
4x3dan 4x4. Tombol keypad ini banyak digunakan dalam aplikasi sistem berbasis
mikrokontroler seperti untuk memasukan pasword ataupun data ke sebuah sistem.
Cara mengakses tombol keypad ini dilakukan dengan cara scaning, yaitu memberi
logika 0 pada salah satu pin (baik baris atau kolom) kemudian membaca titik yang
lain. Berikut adalah cara membaca tombol keypad diatas dan menampilkan
tombol berapa yang ditekan ke layar LCD 2x16. Program keypad to lcd ini diketik
menggunakan CodeVisionAVR yang sekaligus sebagai compiler untuk
mikrokontroler seri AVR
4. Tag Card
Tag RFID adalah perangkat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang
terintegrasi di dalam rangkaian tersebut seperti terlihat pada gambar 3. Rangkaian
elektronik dari tag RFID umumnya memiliki memori sehingga tag ini mempunyai
kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel.
Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang
disimpan pada saat tag tersebut diproduksi

5. Mikrokontroler AVR

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih (chip).
Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat
atau berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory),
beberapa masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti pencacah
atau pewaktu, ADC (Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog
converter) dan serial komunikasi. Salah satu mikrokontroler yang banyak
digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. AVR adalah mikrokontroler RISC
(Reduce Instuction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur Harvard. Secara
umum mikrokontroler AVR dapat dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. Pada dasarnya yang membedakan
masing- masing kelas adalah memori, peripheral, dan fiturnya Seperti
mikroprosesor pada umumnya, secara internal mikrokontroler ATMega32 terdiri
atau unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit (ALU), himpunan
register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu beserta komponen
kendali lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor, mikrokontroler menyediakan
memori dalam serpih yang sama dengan prosesornya (in chip).

METODE PENELITIAN

Perancangan dalam pembuatan kamus elektronik ini dilakukan beberapa tahap, yaitu :

a. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung terhadap
hal – hal yang dipelajari selama pembuatan perancangan alat ini.
b. Studi Kepustakaan
Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca atau
mempelajari buku – buku ataupun materi – materi dari internet.
c. Proses Perancangan
Perancangan ini dimaksudkan untuk memperoleh desain perangkat keras dan juga
perangkat lunak yang baik.
d. Pembuatan Alat
Pembuatan alat merupakan proses utama dimana alat yang dibuat sesuai dengan
hasil pemikiran dan perancangan pada tahap sebelumnya.
e. Pengujian
Pengujian alat dilakukan untuk melihat bagaimana kemampuan alat dalam
merealisasikan perancangan
f. Analisa Data
Analisa yang dilakukan dari pengujian sistem dan mengambil beberapa informasi
dari penelitian ini.
g. Pembuatan Laporan
Penulisan mengenai alat yang dibuat.

Perancangan Perangkat Keras

RFID
mikrokontroler ALARM/BELL

Selenoid

a. Pendeteksian RFID dan kombinasi angka pada keypad pada system ini berfungsi
sebagai keamanan pintu rumah yang di desain sebagai pengganti kunci.
b. Atmega 12 sebagai control utama pada alat ini, yaitu yang menerima sinyal dari
RFID dan sensor serta mengaktifkan Selenoid dan Alarm.
c. EXIT Button adalah tombol dari dalam rumah yang ingin keluar rumah sehingga
tidak perlu repot repot membukanya dengan kode jika dari dalam rumah.
d. Alarm berbunyi ketika terjadi kondisi tertentu.
e. Terdapat tombol khusus pada keypad yang difungsikan sebagai bell pintu.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan dan analisa data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

1. Pengaman pintu rumah menggunakan RFID bekerja pada kemampuan pembacaan modul
RFID terhadap tag card maksimal sebesar 5 cm.
2. Sistem minimum ATMega 128 berfungsi sebagai central processing unit yang mengolah data
dari reader RFID, kemudian menampilkan ke LCD dan mengendalikan magnetic lock.
3. Setiap tag card dalam kondisi high selama kurang lebih 4 detik akan memberikan sinyal ke
RFID Reader dan terhubung ke Mikrokontroler ATMega128 serta mengaktifkan magnetic
lock dengan catu daya +12V DC.
4. Sistem pengamanan ini hanya bisa mendeteksi user dengan menggunakan tag card dari luar,
namun tidak bisa mendeteksi user dari dalam. Karena sistem pengamanan ini hanya
menggunakan satu RFID.
5. Aktifitas tag card (history) dapat disimpan melalui MMC card yang tersedia di perangkat.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Diredja, D. D., Ramdhani, M. 2010. Perancangan Sistem Pengaman Pintu Menggunakan Rfid Tag
Card Dan Pin Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega 8535, Jurnal Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Elektro dan Komunikasi–Institut Teknologi Telkom, Bali.

Mahendra, A. 2013. Pengertian Dan Jenis Flash Memory, Flash Disk Dan Memory Card,
http://www.agungmahendra.com Jakarta, diakses: 25 November 2013.
Suyoko, D. 2012. Alat Pengaman Pintu Rumah Menggunakan Rfid (Radio Frequency
Identification) 125 Khz Berbasis Mikrokontroler Atmega328, Skripsi Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

[1] Keypad, http://deo-ebp.blogspot.co.id/2011/08/keypad-3x4-atmega8535


[2] Arduino, https://id.wikipedia.org/wiki/Arduino.
[3] RFID,http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-aplikasi-rfid-radio-frequency-identification/

Anda mungkin juga menyukai