OLEH :
I. Tujuan
a. Men setup ESP32 dengan Arduino IDE
b. Mensimulasikan dan menganalisa penggunaan ESP32 dalam pengaplikasian Wi-
Fi Scan dan Kode Morse.
• Spesifikasi ESP32
ESP32 memiliki lebih banyak fitur daripada ESP8266. Memulai dengan ESP32 ini. Berikut
ini daftar beberapa spesifikasi penting dari ESP32. Tetapi untuk spesifikasi lengkap, dapat
melihat pada Datasheet.
1. Single or Dual-Core 32-bit LX6 Microprocessor with clock frequency up to 240 MHz.
2. 520 KB of SRAM, 448 KB of ROM and 16 KB of RTC SRAM.
3. Supports 802.11 b/g/n Wi-Fi connectivity with speeds up to 150 Mbps.
4. Support for both Classic Bluetooth v4.2 and BLE specifications.
5. 34 Programmable GPIOs.
6. Up to 18 channels of 12-bit SAR ADC and 2 channels of 8-bit DAC
7. Serial Connectivity include 4 x SPI, 2 x I2C, 2 x I2S, 3 x UART.
8. Ethernet MAC for physical LAN Communication (requires external PHY).
9. 1 Host controller for SD/SDIO/MMC and 1 Slave controller for SDIO/SPI.
10. Motor PWM and up to 16-channels of LED PWM.
11. Secure Boot and Flash Encryption.
12. Cryptographic Hardware Acceleration for AES, Hash (SHA-2), RSA, ECC and RNG.
General Purpose Input Output merupakan sebuah unit pada mikrokontroler atau embedded
system yang berfungsi sebagai unit interface antara board dengan perangkat lain. GPIO dapat
beroperasi sebagai input dan sebagai output. Perlu digaris bawahi bahwa 1 unit GPIO hanya
dapat beroperasi menjadi input atau output saja bergantung dari setting fungsi dari GPIO
tersebut. Jika GPIO diset sebagai output, maka pin GPIO tersebut dapat digunakan untuk
memberikan tegangan logika (0 – 5 Volt DC). Sedangkan jika diset sebagai input, maka pin
tersebut berfungsi untuk membaca input sinyal dari luar board (0 – 5 Volt).
Selain berfungsi untuk membaca logika tegangan dan memberikan logika tegangan pada
rangkaian lain, GPIO dari mikrokontroler dan embedded system juga memiliki fungsi lain,
seperti dapat digunakan untuk membaca dan membuat sinyal analog, kemudian dapat digunakan
sebagai komunikasi data, serta sebagai input dan output tegangan. Pada board ESP32 dengan
jenis WROOM32, pin berjumlah 30 buah yang dibagi menjadi 2 sisi. Dalamboard ESP 32 terdapat
pin VIN, yang berfungsi sebagai pin untuk memberikan input tegangan sebesar 5 volt.
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa 25 pin merupakan GPIO, dan 5 pin lainnya
merupakan pin khusus tegangan dan reset / enable.
Pada gambar tersebut, dapat dilihat bahwa pin GPIO disebelah kiri mayoritas dapat digunakan
sebagai pin untuk membaca sinyal analog (ADC), dan berbeda dari mikrokontroler lainnya,
seluruh pin GPIO dari ESP32 dapat digunakan sebagai analog output atau dapat digunakan untuk
membuat sinyal PWM. Selain itu terdapat sensor sentuh yang langsung terhubung ke beberapa
pin GPIO seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas dengan keterangan “touch-”.
2.1 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Microcontroller ESP32
3. Kabel Micro USB
2.2 Langkah Percobaan
1. Buatlah Program Wi-Fi Scan di 2 tempat
2. Buatlah Program Kode Morse menggunakan 2 kata
V. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler ESP32 dapat diprogram
menggunakan software Arduino IDE, dengan bahasa pemrograman yang lebih mudah karena hampir
menyerupai Bahasa manusia (pemrograman High Level). Pada ESP32, terdapat pin 2 yang dilengkapi
dengan internal LED yang dapat dinyalakan menggunakan program logika HIGH/LOW. Selain itu
mikrokontroler ini juga dilengkapi dengan modul Wi-Fi internal, sehingga dapat digunakan untuk
mengscan Wi-Fi ataupun mengontrol sesuatu menggunakan jaringan Wi-Fi atau nirkabel. Dalam
Software Arduino IDE sudah terdapat template atau library program pada menu Example untuk
memudahkan pengguna agar tidak perlu menulis program mulai dari awal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gillang Al Azhar,M.Tr.T. “Praktikum Embedded System.” Modul Pembelajaran, Politeknik
Negeri Malang, 2022.
[2] Muhammad Iqbal. “Mikrokonroler ESP32.”.
https://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/mikrokontroler-esp32/. Diakses pada Rabu, 1 Maret
2023.