Anda di halaman 1dari 11

EMBEDDED SYSTEM

Wi-Fi SCAN DAN KODE MORSE

OLEH :

Alfin Maulana Abdillah 2141170010


Alyssa Silvania Yudia 2141170035
M Rizky Firmansyah 2141170161
M Yusuf Hadi W 2141170108
Rio Eko Prasetyo 2141170021

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI


D4 TEKNIK ELEKTRONIKA POLITEKNIK
NEGERI MALANG
PRAKTIKUM 1

I. Tujuan
a. Men setup ESP32 dengan Arduino IDE
b. Mensimulasikan dan menganalisa penggunaan ESP32 dalam pengaplikasian Wi-
Fi Scan dan Kode Morse.

II. Teori Dasar


ESP32 adalah mikrokontroler yang dikenalkan oleh Espressif System dan merupakan
penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada mikrokontroler ini sudah tersedia modul WiFi
dan Bluetooth dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem
aplikasi Internet of Things. ESP32 memiliki fitur yang cukup lengkap karena mendukung
input/output Analog dan Digital, PWM, SPI, I2C, dll.

• Apa itu ESP32?


ESP32 adalah Mikrokontroler System on Chip (SoC) berbiaya rendah dari Espressif
Systems, yang juga sebagai pengembang dari SoC ESP8266 yang terkenal
dengan NodeMCU. ESP32 adalah penerus SoC ESP8266 dengan menggunakan
Mikroprosesor Xtensa LX6 32-bit Tensilica dengan Wi-Fi dan Bluetooth yang terintegrasi.
Hal yang baik tentang ESP32, seperti ESP8266 adalah komponen RF terintegrasi seperti
Power Amplifier, Low-Noise Receive Amplifier, Antena Switch, dan Filter. Hal ini membuat
perancangan hardware pada ESP32 menjadi sangat mudah karena hanya memerlukan sedikit
komponen eksternal.
Hal penting yang perlu diketahui tentang ESP32 adalah diproduksi menggunakan teknologi
40 nm ultra-low-power TSMC. Jadi, dapat dioperasikan dengan baterai yang umum seperti
yang sudah digunakan pada perangkat perlengkapan audio, monitoring, smartwatch, dll.

• Spesifikasi ESP32
ESP32 memiliki lebih banyak fitur daripada ESP8266. Memulai dengan ESP32 ini. Berikut
ini daftar beberapa spesifikasi penting dari ESP32. Tetapi untuk spesifikasi lengkap, dapat
melihat pada Datasheet.

1. Single or Dual-Core 32-bit LX6 Microprocessor with clock frequency up to 240 MHz.
2. 520 KB of SRAM, 448 KB of ROM and 16 KB of RTC SRAM.
3. Supports 802.11 b/g/n Wi-Fi connectivity with speeds up to 150 Mbps.
4. Support for both Classic Bluetooth v4.2 and BLE specifications.
5. 34 Programmable GPIOs.
6. Up to 18 channels of 12-bit SAR ADC and 2 channels of 8-bit DAC
7. Serial Connectivity include 4 x SPI, 2 x I2C, 2 x I2S, 3 x UART.
8. Ethernet MAC for physical LAN Communication (requires external PHY).
9. 1 Host controller for SD/SDIO/MMC and 1 Slave controller for SDIO/SPI.
10. Motor PWM and up to 16-channels of LED PWM.
11. Secure Boot and Flash Encryption.
12. Cryptographic Hardware Acceleration for AES, Hash (SHA-2), RSA, ECC and RNG.

• Pinout ESP32 Board


ESP32 memiliki total 48 pin yang multi fungsi. Penggunaan pin berbeda-beda tergantung
fungsinya. Detail pin dapat dilihat pada gambar dibawah. Keunggulan ESP32 adalah memiliki
banyak pin yang dapat berfungsi sebagai analog atau digital sesuai dengan konfigurasi.

General Purpose Input Output merupakan sebuah unit pada mikrokontroler atau embedded
system yang berfungsi sebagai unit interface antara board dengan perangkat lain. GPIO dapat
beroperasi sebagai input dan sebagai output. Perlu digaris bawahi bahwa 1 unit GPIO hanya
dapat beroperasi menjadi input atau output saja bergantung dari setting fungsi dari GPIO
tersebut. Jika GPIO diset sebagai output, maka pin GPIO tersebut dapat digunakan untuk
memberikan tegangan logika (0 – 5 Volt DC). Sedangkan jika diset sebagai input, maka pin
tersebut berfungsi untuk membaca input sinyal dari luar board (0 – 5 Volt).
Selain berfungsi untuk membaca logika tegangan dan memberikan logika tegangan pada
rangkaian lain, GPIO dari mikrokontroler dan embedded system juga memiliki fungsi lain,
seperti dapat digunakan untuk membaca dan membuat sinyal analog, kemudian dapat digunakan
sebagai komunikasi data, serta sebagai input dan output tegangan. Pada board ESP32 dengan
jenis WROOM32, pin berjumlah 30 buah yang dibagi menjadi 2 sisi. Dalamboard ESP 32 terdapat
pin VIN, yang berfungsi sebagai pin untuk memberikan input tegangan sebesar 5 volt.
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa 25 pin merupakan GPIO, dan 5 pin lainnya
merupakan pin khusus tegangan dan reset / enable.

Pada gambar tersebut, dapat dilihat bahwa pin GPIO disebelah kiri mayoritas dapat digunakan
sebagai pin untuk membaca sinyal analog (ADC), dan berbeda dari mikrokontroler lainnya,
seluruh pin GPIO dari ESP32 dapat digunakan sebagai analog output atau dapat digunakan untuk
membuat sinyal PWM. Selain itu terdapat sensor sentuh yang langsung terhubung ke beberapa
pin GPIO seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas dengan keterangan “touch-”.
2.1 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Microcontroller ESP32
3. Kabel Micro USB
2.2 Langkah Percobaan
1. Buatlah Program Wi-Fi Scan di 2 tempat
2. Buatlah Program Kode Morse menggunakan 2 kata

III. Hasil Percobaan


1. Scan WiFi
2. Kode Morse “KODE DATA”
IV. Analisa
• Analisa Scanning Wifi
Di program scanning WiFi, kita menggunakan script program yang telah tersedia di example
library ESP32, kemudian langsung di upload ke board ESP32. Lalu untuk melihat hasil WiFi yang
telah di scan oleh board ESP32, dapat dilihat pada menu Serial Monitor. ESP32 dapat meng-scan WiFi
karena board ini sudah include dengan NodeMCU yang mempunyai kemampuan menjalankan fungsi
mikrokontroler dan juga koneksi internet (WiFi).

• Analisa Kode Morse “Kode Data”


Pada percobaan membuat kode program untuk 2 kata dasar dengan kode morse, kita
menggunakan logika high and low untuk menghidupkan LED yang ada pada pin 2 di ESP32 yang
terhubung dengan LED di board ESP32, untuk mengatur interval waktu nyala dan mati LED guna
menyesuaikan dengan kode morse, dapat menggunakan sintax delay. Contoh kata KODE dengan
morse -.- --- -.. . maka LED pada ESP 32 akan berkedip sesuai dengan delay yang kita atur. Dengan
. selama 100 milisecond, dan - selama 1000 milisecond. Untuk jeda per huruf menggunakan delay
sebesar 500 milisecond dan 2000 milisecond untuk jeda per kata.

V. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler ESP32 dapat diprogram
menggunakan software Arduino IDE, dengan bahasa pemrograman yang lebih mudah karena hampir
menyerupai Bahasa manusia (pemrograman High Level). Pada ESP32, terdapat pin 2 yang dilengkapi
dengan internal LED yang dapat dinyalakan menggunakan program logika HIGH/LOW. Selain itu
mikrokontroler ini juga dilengkapi dengan modul Wi-Fi internal, sehingga dapat digunakan untuk
mengscan Wi-Fi ataupun mengontrol sesuatu menggunakan jaringan Wi-Fi atau nirkabel. Dalam
Software Arduino IDE sudah terdapat template atau library program pada menu Example untuk
memudahkan pengguna agar tidak perlu menulis program mulai dari awal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gillang Al Azhar,M.Tr.T. “Praktikum Embedded System.” Modul Pembelajaran, Politeknik
Negeri Malang, 2022.
[2] Muhammad Iqbal. “Mikrokonroler ESP32.”.
https://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/mikrokontroler-esp32/. Diakses pada Rabu, 1 Maret
2023.

Anda mungkin juga menyukai