Anda di halaman 1dari 10

Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi

Heru Djulianto Purnama dan Agus Prijono, S.T., M.T.

Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Abstract
Most of the student identification cards (KTM) are not used optimally, and many of them are
only used for identification. In fact, KTM is a smart card which has several advantages over barcode
card. A smart card has a unique id number that cannot be duplicated since the process of
identification makes use of radio frequency. In addition, the smart card has EEPROM, which can
perform the function of storing data. In this research, it is realized in the form of simulations and
prototype system of E-KTM, which use smart card-based database applications that will be applied to
the library, food court, parking access, and room access. Based on the test results, the E-KTM
multifunction systems have been successfully realized in the form of simulations and prototypes for
both software and hardware.

Keywords : smart cards, systems, databases, E-KTM

I." Pendahuluan
Sebagian besar kartu tanda mahasiswa yang digunakan memiliki fungsi yang terbatas, hanya
sebagai tanda pengenal saja. Sedangkan setiap tahun jumlah mahasiswa terus bertambah, yang harus
diikuti dengan peningkatan pelayanan dan penyediaan fasilitas kepada mahasiswa.
Peningkatan itu berupa kemudahan dalam mengakses fasilitas yang ada di suatu universitas
misalnya, hanya dengan kartu tanda mahasiswa elektronik (E-KTM) mahasiswa dapat meminjam buku
tanpa perlu repot membawa kartu perpustakaan, untuk keperluan akses (keluar/masuk) area parkir di
lingkungan universitas tanpa perlu menginputkan nomor registrasi pokok (NRP) dan menunjukkan
STNK, untuk absensi dan akses ruangan menggunakan KTM dan sekarang di dalam lingkungan
universitas terdapat fasilitas food court yang dikelola oleh pihak swasta namun bekerjasama dengan
universitas tidak menutup kemungkinan jika E-KTM dapat digunakan sebagai alat transaksi
elektronik. Tentu masih banyak lagi fungsi dari sebuah E-KTM ini. Dengan memanfaatkan smart card
(KTM) dan smart card reader maka E-KTM ini akan dapat direalisasikan.
Berdasarkan latar belakang tersebut akan dibuat E-KTM multifungsi menggunakan smart card
berbasis database, dengan harapan dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan dan penyediaan
fasilitas untuk mahasiswa.

II." Pembahasan
2.1" Perancangan Perangkat Keras
Sistem digolongkan menjadi 2 bagian, sistem tanpa mikrokontroler dan menggunakan
mikrokontroler. Sistem tanpa mikrokontroler akan direalisasikan untuk aplikasi pendaftaran
mahasiswa, perpustakaan, food court, dan akses parkir. Gambar 1 merupakan blok diagram
perancangan perangkat keras tanpa mikrokontroler, sedangkan sistem menggunakan mikrokontroler
akan direalisasikan untuk sistem akses masuk ruangan jurusan. Gambar 2 merupakan blok diagram
perancangan perangkat keras menggunakan mikrokontroler.

111
Zenit
Volume 3 Nomor 2 Agustus 2014

Gambar 1 Blok diagram perancangan Gambar 2 Blok diagram perancangan


perangkat keras tanpa menggunakan perangkat keras dengan menggunakan
mikrokontroler mikrokontroler
!

2.2" Wiring Diagram


Pada gambar 3: B1 merupakan wiring diagram antara smart card reader tipe ACM 120S
dengan RS 232 menggunakan IC MAX 232, PORT smart card reader yang terhubung adalah PORT
J7 urutan PIN pertama dimulai dari sebelah kanan. PIN 1, 6, dan 7 pada smart card reader tidak
dihubungkan, sedangkan PIN 2 dihubungkan ke VCC, PIN 3 dihubungkan ke GROUND (GND), PIN
4 dan 5 pada smart card reader berturut-turut dihubungkan pada PIN 8 (R2IN) dan 7 (T2O) pada IC
MAX 232. Kemudian keluaran dari IC MAX 232 pada PIN 9 (R2O) dan 10 (T2IN) berturut-turut
dihubungkan dengan RX1 dan TX1 pada board arduino mega 2560.
Kemudian pada gambar 3 juga: B2 merupakan wiring diagram antara bluetooth dengan
arduino mega 2560, bluetooth berfungsi sebagai komunikasi antara mikrokontroler dengan PC secara
nirkabel. PIN TX dan RX pada bluetooth berturut-turut dihubungkan dengan RX3 dan TX3 pada
aduino mega 2560.
Selanjutnya pada gambar 3 pula: B3 merupakan wiring diagram antara motor driver dengan
arduino mega 2560. PIN 40 dan 42 pada arduino mega 2560 dihubungkan dengan PIN input pada
driver motor DC, sedangkan PIN output dari driver motor DC dihubungkan dengan motor DC.
Gambar 3 Wiring diagram akses ruangan

B3!

B1!

B2!

112
Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi
(Heru Djulianto Purnama dan Agus Prijono)

2.3" Perancangan Perangkat Lunak


Gambar 4 merupakan gambar dari konsep aplikasi, setiap aplikasi memiliki kaitan dengan
aplikasi pendaftaran mahasiswa, database dari aplikasi pendaftaran mahasiswa akan digunakan untuk
berbagai keperluan.
Gambar 4 Konsep perancangan aplikasi

Tiga program utama dari setiap aplikasi yaitu membaca nomor id smart card, menyimpan
data, dan mencari data. Selanjutnya pada gambar 5 merupakan rancangan modul-modul program pada
setiap aplikasi.
Gambar 5 Perancangan Modul-modul program

2.3.1" Flowchart Program Baca Nomor ID Smart Card


Untuk mendapatkan nomor id dari smart card, sistem harus mengirim instruksi “Select (02 01
01 73 73 03 kode dalam hexadecimal )” jika smart card berada pada daerah jangkauan smart card
reader dan kondisi smart card tidak dalam keadaan rusak, sistem akan menerima data berupa nomor
id dari smart card. Gambar 6 merupakan flowchart baca nomor id dari sebuah smart card.
Gambar 6 Flowchart baca nomor id smart card

113
Zenit
Volume 3 Nomor 2 Agustus 2014

2.3.2" Flowchart Program Simpan Data


Perintah simpan data merupakan perintah yang dibuat untuk memasukkan data ke dalam
database, perintah simpan ini dilakukan terhadap data baru yang sebelumnya belum ada di dalam
database. Gambar 7 merupakan flowchart dari perintah simpan data.
Gambar 7 Flowchart perintah simpan

2.3.3" Flowchart Program Cari Data


Perintah cari data merupakan perintah yang dibuat untuk mencari data berdasarkan nomor id
smart card yang digunakan atau NRP yang tersimpan dalam smart card, perintah cari akan merespon
dengan menampilkan data dari database ke layar aplikasi, data yang ditampilkan bergantung kepada
dari aplikasi yang digunakan. Gambar 8 merupakan flowchart dari perintah cari data.
Gambar 8 Flowchart perintah cari data

114
Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi
(Heru Djulianto Purnama dan Agus Prijono)

2.3.4" Flowchart Program Akses Ruangan


Aplikasi akses ruangan adalah aplikasi yang akan dirancang untuk menampilkan data pemilik
smart card pada layar aplikasi, aplikasi ini terhubung dengan perangkat keras mikrokontroler, setiap
data mahasiswa terdaftar yang masuk akan disimpan ke dalam database akses ruangan dan
mikrokontroler akan menggerakkan motor DC sebagai simulasi sebuah pintu. Gambar 9 merupakan
diagram alir aplikasi akses ruangan.
Gambar 9 Flowchart Aplikasi Akses Ruangan

Y! N!

2.3.5" Perancangan Database


Setiap aplikasi yang akan dibuat tentunya harus memiliki database masing-masing yang akan
digunakan untuk berbagai keperluan, oleh karena itu di bawah ini akan dirancang database sesuai
dengan kebutuhan pada masing-masing aplikasi.
Gambar 10 Relasi Antartabel (Relationship) Database

115
Zenit
Volume 3 Nomor 2 Agustus 2014

III." Pengujian Sistem


3.3." Aplikasi Pendaftaran Mahasiswa
Skenario:
1. Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir pendaftaran.
2. Mahasiswa menyerahkan formulir pendaftaran ke operator.
3. Operator mengisi data pada setiap kolom aplikasi sesuai dengan formulir pendaftaran yang
diterima.
4. Setelah data diisi, operator mengambil gambar dari mahasiswa secara langsung dengan
menggunakan kamera yang terhubung ke aplikasi.
5. Pendaftaran selesai.
6. Mahasiswa mendapatkan E-KTM.

Skenario program simpan data:


1. Operator melakukan login terlebih dahulu.
2. Jika login berhasil, masuk ke menu utama pendaftaran mahasiswa.
3. Operator melakukan pembacaan nomor id KTM yang akan diberikan, kemudian dilanjutkan
dengan memasukan data mahasiswa.
4. Setelah data terisi dengan lengkap, selanjutnya data akan disimpan dengan klik tombol simpan.
Gambar 11 Form login aplikasi

Gambar 12 Form menu utama aplikasi pendaftaran mahasiswa

Gambar 13 Tampilan aplikasi pendaftaran mahasiswa saat memasukan data

Pada saat pendaftaran, tombol yang dipilih adalah “SAVE” ketika akan menyimpan data,
sedangkan untuk mencari data mahasiswa menggunakan tombol “SEARCH”. Pada Tabel 1
menunjukan data pengamatan dari proses simpan dan cari data berdasarkan id KTM.

116
Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi
(Heru Djulianto Purnama dan Agus Prijono)

Tabel I Data pengamatan simpan dan cari data pada aplikasi pendaftaran mahasiswa
No Id KTM Nomor serial Perintah Simpan Perintah Cari
KTM Berhasil Tidak Berhasil Tidak
1 02 00 04 3F 3F 3F 5A 3F 03 3F 3F 3F 5A √ √
2 02 00 04 1A 3F 3F 49 3F 03 1A 3F 3F 49 √ √
3 02 00 04 03 3F 3F 05 3F 03 03 3F 3F 05 √ √
4 02 00 04 3F 3F 49 59 3F 03 3F 3F 49 59 √ √
5 02 00 04 3F 3F 49 4A 3F 03 3F 3F 49 4A √ √

Berdasarkan teori dasar, bahwa nomor serial dari smart card terdiri dari 4 byte data, 1 byte
data terdiri dari 8 bit. Tabel II merupakan contoh analisa salah satu KTM yang digunakan.
Tabel II Tabel analisa nomor serial KTM
Nomor serial Byte 1 Byte 2 Byte 3 Byte 4
KTM
3F 3F 3F 5A 3F 3F 3F 5A
0011.1111 0011.1111 0011.1111 0101.1010

3.2." Aplikasi Perpustakaan


Skenario peminjaman buku:
1) Mahasiswa menunjukan KTM yang dimiliki kepada operator perpustakaan.
2) Operator perpustakaan melakukan scan terhadap KTM untuk dapat menampilkan id dari KTM
tersebut yang nantinya akan digunakan untuk memanggil database dari mahasiswa tersebut
berupa biodata akademik, proses ini merupakan prosedur yang harus dilakukan sebagai langkah
awal keamanan untuk memastikan bahwa memang benar pemilik KTM adalah mahasiswa dari
universitas tersebut.
3) Operator perpustakaan memasukan data peminjaman buku berupa jumlah buku yang dipinjam
(maksimal 2 buku), kode buku,tanggal peminjaman, dan tanggal pengembalian.
4) Data peminjaman akan disimpan kedalam database peminjaman buku berdasarkan NRP.

Skenario pengembalian buku:


1) Mahasiswa menunjukan KTM yang dimiliki kepada operator perpustakaan.
2) Operator perpustakaan melakukan scan terhadap KTM untuk dapat menampilkan id dari KTM
tersebut yang nantinya akan digunakan untuk memanggil database dari mahasiswa tersebut
berupa biodata akademik, proses ini merupakan prosedur yang harus dilakukan sebagai langkah
awal keamanan untuk memastikan bahwa memang benar pemilik KTM adalah mahasiswa dari
universitas tersebut.
3) Operator akan mencari data peminjaman buku berdasarkan dari NRP.
4) Operator perpustakaan bertugas untuk memastikan data peminjaman buku apakah data pada
database sesuai dengan buku pinjaman yang dibawa oleh mahasiswa.
5) Jika tanggal pengembalian melewati batas tanggal yang ditentukan (maksimal peminjaman buku
2 minggu/buku), maka mahasiswa akan dikenakan denda sebesar Rp. 500,00/hari, yang akan
muncul secara otomatis dalam sistem.

Gambar 14 menunjukan form menu utama dari aplikasi perpustakaan, pada menu ini dibagi menjadi 4
bagian, yaitu:
Gambar 14 Form menu utama aplikasi perpustakaan

1! 3!

2! 4!
117
Zenit
Volume 3 Nomor 2 Agustus 2014

Bagian 1 : bagian untuk menampilkan data mahasiswa pemilik KTM dari database pendaftaran
mahasiswa
Bagian 2 : Bagian yang berkaitan dengan peminjaman buku.
Bagian 3 : Bagian untuk menampilkan atau menambah data buku.
Bagian 4 : Bagian untuk menghitung denda, denda akan dihitung dengan rumus selisih hari
pada aplikasi VB 2010 apabila jatuh tempo
Selisih hari = ((tanggal 2 – tanggal 1) – 14) x 500
Keterangan:
Tanggal 2 : tanggal pengembalian
Tanggal 1 : tanggal peminjaman
14 : maksimal peminjaman
500 : denda yang diberikan/hari
Gambar 15 Membaca nomor id KTM

Untuk menyimpan data peminjaman buku, klik “SAVE DATA” maka data peminjaman akan
tersimpan dalam database peminjaman buku.
Gambar 16 Memasukkan data peminjaman buku

Data yang peminjaman dapat dilihat pada gambar 17 di bawah ini


Gambar 17 Data yang masuk pada database peminjaman buku

Gambar 18 di bawah ini merupakan proses dari pengecekan buku berdasarkan kode buku, pada form
ini juga dapat ditambahkan buku-buku baru yang akan disimpan dalam database daftar buku.
Gambar 18 Proses pencarian data buku berdasarkan kode buku

118
Penggunaan Smart Card dan Database dalam Aplikasi E-KTM Multifungsi
(Heru Djulianto Purnama dan Agus Prijono)

Gambar 19 Perhitungan denda jika melewati batas tanggal pengembalian

3.3." Pengujian Aplikasi Akses Ruangan


Skenario pengujian:
1) Mahasiswa yang hendak masuk ruangan harus mendekatkan KTM pada smart card reader.
2) Smart card reader akan mendeteksi ada atau tidaknya KTM, jika tidak ada KTM maka sistem
akan merespon.
3) Jika id e-KTM terdaftar sebagai mahasiswa di universitas tersebut, maka data mahasiswa
tersebut akan disimpan kedalam database akses ruangan dan membuka pintu.
Gambar 20 Sistem merespon tidak ada KTM

Pada gambar 21: terlihat sistem merespon tidak ada KTM jika ID CARD= “02 00 01 4E 4F 03”
Gambar 21 Sistem merespon adanya kartu

1!

Pada Gambar 21 sistem merespon adanya KTM, jika ID CARD tidak sama dengan “02 00 01 4E 4F
03” atau “ “ maka sistem akan melakukan pencarian data dari ID CARD yang ditampilkan, jika ID
CARD tersebut sudah terdaftar maka data mahasiswa dari pemilik ID CARD tersebut akan disimpan
pada database dan ditampilkan pada menu aplikasi akses ruangan yang ditunjukkan oleh angka “1”.
Gambar 22 merupakan contoh data yang tersimpan dalam database akses ruangan.
Gambar 22 Data yang tersimpan dalam database akses ruangan

IV." Simpulan
Dari penelitian yang telah dibuat ini dapat disimpulkan bahwa:
Aplikasi E-KTM multifungsi menggunakan smart card pada aplikasi berbasis database telah berhasil
direalisasikan dalam bentuk simulasi dan prototype baik perangkat keras maupun perangkat lunak.

119
Zenit
Volume 3 Nomor 2 Agustus 2014

V." Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1) KTM yang dimiliki mahasiswa adalah smart card bertipe pasif keluaran mifare, sehingga
diharapkan KTM ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di lingkungan universitas,
misalnya untuk absensi praktikum, absensi praktikum, absesnsi kuliah, dan masih banyak lagi
aplikasi lainnya.
2) Untuk penelitian selanjutnya dapat dibuat sebuah sistem keamanan jaringan, yang akan
memberikan perlindungan terhadap pertukaran data pada jaringan dan untuk selanjutnya sistem
dapat dibuat secara online.

VI." Daftar Pustaka


Buku:
Andrianto, Heri (2008). Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C (CodeVision
AVR). Bandung: INFORMATIKA.
Darmawan, Aan (2010). Diktat Visual Basic 6 (Referensi Cepat).
Darmawan, Aan (2013). Modul Pelatihan Arduino.
Green, DC. (1995). Komunikasi Data. Penerbit Andi Yogyakarta
Shoji, Shigeki (2002). Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi. PT Pradnya Paramita.

Internet: (diakses Agustus 2014)


http://en.wikipedia.org/wiki/RFID
http://www.acs.com.hk/drivers-manual.php?driver=ACM120S
http://www.acs.com.hk/drivers-manual.php?driver=ACR120
www.circuitcella.com
www.mytutorialcafe.com
www.synometrix.com/MF1_%20S501_Data_Sheet.pdf
www.ilmukomputer.com
www.emerer.com
http://valfa.blogspot.com/
http://www.dfrobot.com/image/data/TEL0026/TEL0026_Datasheet.pdf
http://droboticsonline.com/ebaydownloads/BluetoothV3%20Manual.pdf
http://www.atmel.com/images/doc2502.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Bluetooth

120

Anda mungkin juga menyukai