Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Pada tinjauan pustaka ini akan memabahas tentang penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya untuk digunakan sebagai penambahan
referensi dalam pengembangan sistem yang akan dirancang.
2.1.1 Rancang Bangun Sistem Peminjaman dan Pengembalian
Alat Secara Otomatis berbasis Visual Basic (Elis Rohayati,
2018)
Sistem peminjaman dan Pengembalian peralatan menggunakan
pemrograman Visual Studio 2010 dan Arduino Uno sebagai kontrol,
proses rekapitulasi yang dapat mencantumkan rincian tentang tanggal
peminjaman maupun pengembalian serta jumlah alat yang dipinjam
maupun yang sudah dikembalikan, dan dapat menghapus laporan
peminjaman secara otomatis pada saat peminjam sudah mengembalikan
alat. Penyimpanan data menggunakan database MySQL, serta
dilengkapi dengan teknologi RFID sebagai data diri mahasiswa dan
SMS Gateway untuk memberitahukan notifikasi berupa SMS, bahwa
waktu peminjaman sudah habis maka peminjam harus segera
mengembalikan alat praktek yang sedang dipinjam sebelum terlambat.
Cara pengoperasian sistem peminjaman ini menggunakan id card
yang sudah terdaftar dan mempunyai data identitas mahasiswa untuk
mengakses sistem peminjaman dan pengembalian alat. Sms Gateway
pada sistem ini digunakan untuk memberitahukan kepada mahasiswa
ketika mahasiswa tersebut meminjam alat laboratorium 3 hari saat
tanggal wajib kembali maka otomatis sistem akan memberikan
notifikasi berupa SMS. Rekap data dari sistem dalam format Microsoft
Excel sebagai bahan rekapitulasi data-data mahasiswa yang melakukan
peminjaman dan pengembalian alat praktek yang berdasarkan tanggal
pinjam, tanggal kembali, jumlah pinjam, jumlah kembali, nama alat,
nama mahasiswa, dan NIM.[1]
2.1.2 Sistem Absensi Mahasiswa Menggunakan RFID Berbasis
Web Dan Sms Gateway (Angger Dwiyan, 2017)
Sistem absensi yang dibangun menggunakan RFID yang
terintegrasi dengan database untuk meningkatkan kedisiplinan. Sistem
kehadiran menggunakan RFID ini terdiri dari komponen utama yaitu
RFID reader yang digunakan untuk membaca informasi terkait dengan
kehadiran mahasiswa dan tag RFID digunakan sebagai pengganti ID

7
8

card, integrasi database pada sistem ini akan memungkinkan data untuk
langsung disimpan secara otomatis dalam database. Rekap data dari
sistem ini dilihat dalam format dokumen Microsoft Excel dan bisa
digunakan untuk memudahkan proses rekapitulasi data. Hasil dari
perancangan sistem absensi menggunakan RFID berbasis web dan SMS
Gateway yaitu adanya rekapitulasi data absensi mahasiswa yang
melakukan absen kedatangan dan kepergian dengan tingkat keberhasilan
100%. SMS yang terkirim ke orang tua wali untuk menginformasikan
bahwa anaknya sudah sampai di kampus dengan tingkat keberhasilan
90% dengan rata-rata waktu pengiriman 12 detik. Kegagalan dan
keterlambatan saat pengiriman SMS dipengaruhi oleh sinyal yang
diterima oleh sistem. Data yang ditampilkan pada web dapat dipilih
menurut NPM dan tangal masuk. Tingkat kebenaran data ini yaitu
100%, karena data yang ditampilkan merupakan data absensi mahasiswa
secara keseluruhan yang tersimpan dalam database.
Cara kerja dari sistem ini RFID reader akan mendeteksi kode
yang diberikan oleh tag RFID. Jika kode yang diberikan tag sesuai
dengan database yang telah dibuat maka secara otomatis sistem akan
mengirimkan SMS ke orangtua wali dan komputer akan mencatat kode
dan informasi yang diterima kemudian diolah dan ditampilkan pada
layar monitor. Informasi tersebut lalu dikirim ke web browser.[2]
2.1.3 Implementasi Sistem Peminjaman Dan Pengembalian Buku
Dengan Teknologi RFID Di Perpustakaan Jurusan Teknik
Elektro (Alif Rahmansyah Mahassin, 2016)
Hasil dari penelitian ini hanya memberikan uraian singkat
mengenai rancang sistem ini menggunakan RFID tag, RFID reader yang
terhubung dengan Arduino Uno sebagai terminal pembacaan tag RFID,
Visual Basic sebagai media antarmuka dan Microsoft Office Access
sebagai media penyimpan data atau database. Pengujian alat dilakukan
untuk mencoba keseluruhan desain alat, apakah alat yang dibuat bekerja
dengan baik atau tidak. Pembacaan reader terhadap tag RFID memiliki
jarak maksimal 1,5 cm tepat di atas reader RFID. Hubungan antara
RFID dengan program antarmuka sudah berjalan dengan lancar dengan
dihubungkan oleh kabel USB. Begitu juga hubungan antara program
dengan komponen basis data sudah berjalan dengan baik.[3]
9

2.1.4 Perbandingan Tinjauan Pustaka dengan Judul Tugas Akhir

Tabel 2.1. Perbandingan Tinjauan Pustaka


Spesifikasi [1] [2] [3]

Input Menggunakan Menggunakan Menggunakan


RFID RFID RFID

Output SMS & SMS, Web &


Microsoft Microsoft Excel -
Excel

Database MySQL MySQL Microsoft Access

Tampilan Visual Studio Visual Studio Visual Studio


2010 2010 2010

Dari ketiga jurnal yang telah dibahas diketahui ada beberapa


perbedaan dilihat dari berbagai aspek. Dari perbedaan tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem yang akan dibuat memiliki beberapa
keunggulan :
1. Sistem menggunakan tampilan di Visual Basic.
2. Sistem menggunakan fingerprint Digital Persona 4500
sebagai pemindai sidik jari mahasiswa sehingga lebih akurat.
3. Sistem menggunakan barcode scanner Yongli XYL-8202
sebagai masukan untuk identitas alat.
4. Penyimpanan sistem menggunakan database MySQL.
5. Sistem dapat melakukan export data peminjaman dan
pengembalian kedalam Microsoft Excel.
Observasi yang digunakan adalah sistem peminjaman alat di
laboratorium yang diterapkan di PNC saat ini masih menggunakan
sistem peminjaman secara manual yaitu mahasiswa JTE meminjam dan
mengembalikan alat praktek dengan menulis di buku yang berada di
ruang laboratorium dengan bantuan operator (toolman).
Setiap peminjam yang akan melakukan proses peminjaman wajib
membawa KTM sebagai bukti identitas mahasiswa dan sebagai jaminan
agar peminjam mengembalikan peralatan tepat pada waktunya. Hal ini
dapat menimbulkan adanya kecurangan seperti halnya peminjam dapat
10

menggunakan tanda pengenal orang lain seperti membawa Kartu Tanda


Mahasiswa milik temannya. Tentu saja hal ini akan menimbulkan
ketidakakuratan dalam proses peminjaman dan pengembalian. Begitu
juga setiap Tahun Ajaran baru (semester) toolman harus merekap data
pinjaman bagi mahasiswa yang sudah atau belum mengembalikan alat
praktek yang ada di laboratorium sebagai laporan bebas pinjaman.
Karena sistem tersebut masih manual cara itu sangat tidak efektif karena
akan memakan waktu lama dan dapat terjadi kesalahan pada proses
perekapan data dalam satu semester tersebut. Sehingga dibutuhkan suatu
sistem yang dapat membantu operator (toolman) untuk merekap data
secara cepat dan efisisen. Sistem dilengkapi dengan memanfaatkan
dukungan teknologi fingerprint sebagai pemindai sidik jari mahasiswa
dengan cara mengambil gambar sidik jari dan memutuskan apakah pola
alur sidik jari sesuai dengan pola alur sidik jari yang ada pada database,
menggunakan pemrograman Visual Basic dan MySQL sebagai media
penyimpan data atau database. Cara pengoperasian sistem peminjaman
ini menggunakan fingerprint yang sudah terdaftar dan mempunyai data
identitas mahasiswa untuk mengakses sistem peminjaman dan
pengembalian alat. Rekap data dari sistem dalam format Microsoft Excel
sebagai bahan rekapitulasi data-data mahasiswa yang melakukan
peminjaman dan pengembalian alat praktek yang berdasarkan tanggal
pinjam, tanggal kembali, jumlah alat, nama alat, nama mahasiswa, dan
NIM.

2.2 Sistem Informasi


Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk
sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi
alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan
suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi
antara lain, fleksibel, efektif, dan efisien untuk itu perlu adanya
metodelogi pengembangan sistem. Metodelogi yang dipakai
menggunakan model prototyping dengan menyajikan gambaran yang
lengkap tentang sistem. Peminjam dapat melihat pemodelan sistem dari
sisi tampilan maupun teknik prosedural yang akan dibangun.
Langkah-langkah dalam prototyping adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Kebutuhan.
2. Proses desain yang cepat.
11

3. Membangun prototipe.
4. Evaluasi dan perbaikan.
Mengumpulkan kebutuhan melibatkan pertemuan antara
pengembang dan pelanggan untuk menentukan keseluruhan tujuan
dibuatnya perangkat lunak; mengidentifikasi kebutuhan berupa garis
besar kebutuhan dasar dari sistem yang akan dibuat. Desain berfokus
pada representasi dari aspek perangkat lunak dari sudut pengguna; ini
mencakup input, proses dan format output. Desain cepat mengarah ke
pembangunan prototipe, prototipe dievaluasi oleh pengguna dan bagian
analis desain dan digunakan untuk menyesuaikan kebutuhan perangkat
lunak yang akan dikembangkan. Prototype diatur untuk memenuhi
kebutuhan pengguna, dan pada saat itu pula pengembang memahami
secara lebih jelas dan detil apa yang perlu dilakukannya. Setelah
keempat langkah prototyping dijalankan, maka langkah selanjutnya
adalah pembuatan atau perancangan produk yang sesungguhnya.
Dibuatnya sistem informasi dengan pengembangan prototyping
bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna sehingga
pengguna dapat berinteraksi dengan model prototype yang
dikembangkan.

2.3 Barcode Scanner


1) Definisi Barcode
Bar coding adalah sebuah bentuk pengenal buatan. Barcode
merupakan sebuah kode mesin yang dapat dibaca. Barcode terdiri dari
sebuah bentuk bar dan spasi (hitam dan putih) dalam rasio yang
didefinisikan dan merepresentasikan karakter alphanumeric. Barcode
scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode
berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan Barcode) yang terdapat
pada kebanyakan produk-produk consumer good. Penggunaan Barcode
scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang pertama akan
memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator
komputer atau kasir. Yang kedua, penggunaan Barcode scanner
mempercepat proses entry data, sehingga mengurangi jumlah antrian
yang panjang. Barcode adalah simbol berbentuk garis-garis yang
menyatakan suatu kode atau string karakter, simbol tersebut dapat
dibaca oleh suatu Barcode scanner. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada Gambar 2.1. [4]
12

Gambar 2.1. Barcode Scanner

2) Barcode 1 Dimensi
Barcode 1 dimensi terdiri dari garis-garis yang berwarna putih
dan hitam. Warna putih untuk nilai 0 dan warna hitam untuk nilai 1.
Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode
berbentuk baris). Contoh Barcode satu dimensi adalah sebagai berikut:
a) Code 39 (code 3 of 9) adalah sebuah Barcode alphanumerik (full
ASCII) yang memiliki panjang baris yang bervariasi. Aplikasi
Barcode jenis code 39 adalah untuk inventory, asset tracking dan
digunakan pada tanda pengenal identitas. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Barcode Jenis Code 39

b) Code 128 adalah suatu Barcode alphanumerik (full ASCII) yang


memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris
yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti
shipping and warehouse management (pangaturan maskapai
pelayaran dan pengelolaan gudang). Barcode alphanumerik dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
13

Gambar 2.3. Barcode Jenis Code 128


3) Cara Kerja
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas
kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal
dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada listrik
(dengan besaran / tresshold tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0
Volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri
dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna
putih mewakili bilangan 1. Karena warna hitam akan menyerap cahaya
yang dipancarkan oleh alat pembaca Barcode, sedangkan warna putih
akan memantulkan balik cahaya tersebut. Selanjutnya, masing-masing
batang pada Barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah
yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.
Demikian, karena ketebalan batang Barcode menentukan waktu
lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Dan sebab itu, batang-batang Barcode harus dibuat demikian sehingga
memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang
menentukan cahaya). Sisi-sisi batang Barcode harus tegas dan lurus,
serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya.
Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh
melebihi celah antara batang Barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang
umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi
300 dpi. Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca Barcode,
yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki
pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada
ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang
Barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan
dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan
sistem yang mirip dengan morse. Pembaca dengan pemancar sinar laser
tidak perlu digesekkan pada permukaan Barcode, tapi dapat dilakukan
dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki
cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksibel.
Pembaca Barcode dengan sistem kamera menggunakan sensor
CCD (charge coupled device) untuk merekam foto Barcode, baru
kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik
digital. Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem
14

output RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan Barcode


sebagai masukan (input) dari keyboard.

2.4 Fingerprint
Fingerprint (sidik jari) merupakan pola-pola guratan pada jari
manusia yang dapat digunakan sebagai salah satu identitas diri. Sidik
jari seseorang merupakan hal yang unik karena sidik jari yang dimiliki
seseorang tidak akan sama dengan orang lain bahkan untuk dua orang
yang kembar identik. Pada saat ini, sidik jari dapat digunakan untuk
pembuktian atas identitas seseorang. Kualitas sidik jari yang baik yaitu
jika memiliki kontras, dapat menggambarkan struktur pola bukit (ridge)
dan lembah (valley). seperti pada Gambar 2.4 di bawah ini. [5]

Gambar 2.4 Ridge dan valley dalam sidik jari


Adapun klasifikasi sidik jari antara lain :
1) Arch adalah bentuk pokok sidik jari dimana garis-garis
datang dari sisi lukisan yang satu mengalir ke arah sisi yang
lain, dengan sedikit bergelombang naik ditengah, pola arch
seperti pada gambar 2.5 (a)
2) Loop adalah garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang
searah dengan keliling, melengkung ditengah pokok lukisan
dan kembali atau cenderung kembali ke arah sisi semula pola
loop seperti pada gambar 2.5 (b).
3) Whorl (lingkaran) adalah bentuk pokok sidik jari,
mempunyai dua delta dan sedikitnya satu garis melingkar di
dalam pola area, berjalan didepan kedua delta pola whorl
seperti pada Gambar 2.5 (c).
15

(a) (b) (c)

Gambar 2.5 Sidik jari (a) arch, (b) loop, (c) whorl

Fingerprint recognition merupakan salah satu dari sistem


biometrika. Fingerprint recognition merupakan suatu cara untuk
mengidentifikasi sidik jari seseorang. Fingerprint recognition
mengidentifikasi sidik jari seseorang dengan melihat pola guratan yang
ada pada sidik jari seseorang. Penggunaan biometrik untuk sistem
pengenalan memiliki beberapa keunggulan dibanding sistem
konvensional (penggunaan password, PIN, kartu, dan kunci). Proses
pencocokan (matching) dilakukan dengan membandingkan tingkat
kesamaan antara fitur citra sidik jari pengujian dengan fitur citra sidik
jari yang telah tersimpan di dalam database menggunakan jarak
euclidean. Jarak euclidean merupakan tahap yang sering digunakan
untuk menghitung / menentukan perbedaan antara 2 vektor pada
proses pencocokan sidik jari. Dalam proses pengenalan sidik jari ini
pencarian citra sidik jari yang digunakan adalah metode content-based
image retrieval (CBIR) dimana citra input akan dibandingkan dengan
citra yang telah ada di database. Fingerprint Digital Persona 4500 dapat
dilihat pada Gambar 2.6.
16

Gambar 2.6 Fingerprint DigitalPersona 4500

Spesifikasi :

● Merk : Digital Persona


● Type : U.are.U 4500

Sensor yang digunakan :

● Sensor ini mempuyai waktu scanning / verifikasi paling cepat


dengan kualitas terbaik di kelasnya.
● Sensor ini paling banyak digunakan seluruh dunia pada saat ini.
● Sensor ini satu-satunya yang direkomendasikan oleh Microsoft.

Parameter lingkungan :
● Tegangan listrik : 5.0 v +/-0.25 v usb
● Sidik jari asupan : 190mA (khas)
● Siaga : 140mA (khas) Hang: 1.5ma (max)
● Suhu operasi : 0-40
● Kelembaban operasi : 20%-80%

Dengan data detail :


● Resolusi pixel : 512 dpi
● Gambar merangkak area : 14.6mm (tengah lebar standar);
18.1mm (panjang standar)
● 8-bit grayscale
● Ukuran produk : sekitar 65mm * 36mm * 15mm
● Kompatibel dengan USB1.0, 1.1, 2.0
17

2.5 Microsoft Visual Studio 2010


Tampilan pada layar awal Microsoft Visual Studio dapat dilihat
pada Gambar 2.7.[6]

Gambar 2.7. Tampilan Awal Microsoft Studio 2010

Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak


lengkap (suite) yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan
aplikasi, baik itu aplikasi bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen
aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console, aplikasi Windows, ataupun
aplikasi Web. Visual Studio mencakup kompiler, SDK, Integrated
Development Environment (IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa
MSDN Library). Kompiler yang dimasukkan ke dalam paket Visual
Studio antara lain Visual C++, Visual C#, Visual Basic, dan Visual Basic
NET. Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di
atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft
Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu, Visual
Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight,
aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact
Framework).
Pada umumnya Visual Basic NET memiliki antar muka yang
terdiri atas:
1) Title bar merupakan tempat dari nama projek yang sedang
dikerjakan seperti pada Gambar 2.8.
18

Gambar 2.8. Title Bar Visual Studio 2010

2) Menu Bar berisi menu-menu utama yang dimiliki oleh Microsoft


Visual Studio 2010, misalnya menu File, Edit, View, Debug, Team,
Data dan lain-lain. Dalam setiap menu terdapat sub menu yang
berbeda beda. Pada masing – masing menu memiliki sub menu
yang berbeda seperti pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9. Menu Bar Visual Studio 2010

Untuk menjalankan suatu program tekan tombol Debug yang ada


pada menu bar , dan untuk menghentikan program tekan

tombol stop

3) New Projek digunakan untuk membuat projek baru sesuai dengan


kebutuhan. Ada berbagai macam projek di dalam new projek
seperti Visual C++, Visual Basic, Visual C#, Visual F#, Database
dan lain sebagainya seperti pada Gambar 2.10.
19

Gambar 2.10. New Projek Visual Studio 2010

4) Tool box biasanya digunakan untuk menambahkan komponen pada


Form, yang bisa anda gunakan untuk kebutuhan Form misalnya
button, textbox, combobox, datagrideview, timer, dan lain-lain
seperti pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11. Tool Bar Visual Studio 2010

5) Solution Explorer digunakan untuk memilhat form, module dll,


yang bisa dipilih untuk edit atau meilhat coding didalam form
seperti pada Gambar 2.12.
20

Gambar 2.12. Solution Explorer Visual Studio 2010

6) Form adalah lembar kerja yang akan digunakan untuk membuat


aplikasi, dan menambahkan komponen dengan memilih pada
toolbox diatas sehingga form dapat bekerja seperti yang
diinginkan seperti pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13. Form Visual Studio 2010

7) Properties digunakan untuk mengganti nama form, mengganti


nama-nama komponen yang ada pada form dan masih banyak
21

kegunaan lainnya dalam editing form itu sendiri seperti pada


Gambar 2.14.

Gambar 2.14. Properties Visual Studio 2010

8) Error List merupakan daftar error yang ada di dalam program.


Jika program mengandung error maka akan muncul dalam error
list seperti pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15. Error List Visual Studio 2010


22

~ Halaman ini sengaja dikosongkan ~

Anda mungkin juga menyukai