Anda di halaman 1dari 3

Tersesat di gunung, lakukan langkah ini

Tidak ada yang mau tersesat di Gunung. Namun seringkali karena kehilangan arah, kecelakaan pesawat hingga bencana alam, seseorang harus bertahan di gunung. Bukan perkara mudah untuk tetap bertahan hidup hingga selamat atau diselamatkan tim SAR. Orang yang bertahan hidup dinamakan survivor. Sedang tindakan bertahan hidup di alam bebas dinamakan survival. S = Sadari sungguh-sungguh situasimu U = Untung-malang tergantung ketenanganmu R = Rasa takut dan panik harus dikuasai V = Vakum atau kekosongan isilah segera I = Ingatlah dimana kau berada V = Viva (hidup), hargailah dia A = Adat istiadat setempat perlu ditiru L = Latihlah dirimu dan belajarlah selalu Tindakan pertama yang harus dilakukan survivor adalah membuat tanda-tanda agar dikenali Tim SAR. Bisa dengan api, pantulan kaca, suara peluit atau tanda di tanah yang bisa terlihat dari udara. Tanda morse internasional untuk meminta pertolongan adalah SOS ( ). Tiga kali tiupan peluit pendek, tiga kali tiupan panjang kemudian tiga kali tiupan pendek. "Tut tut tut, tuuuut tuuuuut tuuuut tut tut tut. Setelah itu carilah air. Tanpa air, manusia hanya bisa bertahan hidup tiga hari. Hanya dengan minum tanpa makan, manusia bisa bertahan hidup 7-13 hari. Untuk makanan, hatihati dengan tumbuhan yang beracun. Sumber makanan dari binatang jauh lebih aman. Potong sepertiga bagian tubuh ular pada bagian kepala, kemudian buang. Sisanya aman dimakan.

Buatlah api. Api bisa menjauhkan binatang buas, menahan dingin dan menimbulkan perasaan aman. Butuh keahlian untuk bertahan hidup di alam bebas. Cara terbaik adalah berlatih dan terus berlatih. [war]

Penelitian: Lendir Babi Mau Ditambah ke Susu Bayi untuk Perkuat Imunitas
Jakarta, Lendir yang sering dianggap menjijikkan ternyata memiliki fungsi penting, yaitu membantu memperkuat sistem pertahanan tubuh. Bahkan, beberapa peneliti mengupayakan untuk menambahkan bahan lendir dalam susu formula bayi. Lendir yang akan ditambahkan ini diperoleh dari perut babi. "Tidak seperti susu ibu, susu formula bayi tidak memiliki unsur sistem kekebalan tubuh dari ibu yang melindungi bayi terhadap penyakit. Ini mungkin salah satu alasan banyak ibu ragu beralih ke susu bayi," kata Katharina Ribbeck, seorang insinyur biologi di Institut Teknologi Massachusetts seperti dilansir MyHealthNewsDaily.com, Minggu (13/5/2012). Ribbeck dan koleganya menemukan bahwa mucin, protein yang merupakan komponen utama dari lendir. Komponen ini ampuh melindungi sel-sel tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV), influenza A (sejenis virus flu) dan Merkel cell polyomavirus (virus yang dapat menyebabkan kanker kulit). Meskipun hanya menguji 3 jenis virus, para peneliti menduga mucin melindungi infeksi dari berbagai jenis virus. Temuan menunjukkan bahwa mucin dapat ditambahkan ke berbagai produk sebagai suplemen antivirus, mulai produk kebersihan hingga susu bayi. Mucin saat ini sudah ditambahkan dalam beberapa produk, tapi tidak ditambahkan karena sifat antivirusnya. Misalnya, mucin ditambahkan ke pelembab sebagai bahan pelembab. Namun penelitian yang dimuat jurnal Biomacromolecules ini baru dilakukan pada sel manusia di laboratorium. Jadi masih diperlukan penelitian lagi untuk menunjukkan manfaatnya pada manusia. Selain itu, mucin yang digunakan dalam penelitian dikumpulkan dari perut babi. Beberapa orang mungkin tidak nyaman karena mengkonsumsi produk hewan. "Di masa depan, para peneliti mungkin dapat menemukan cara untuk memproduksi mucin sintetis secara besarbesaran. Ini sedang kami selidiki," kata Ribbeck. Lendir yang melapisi permukaan tubuh merupakan penghalang alami dari juman penyakit. Tak hanya berfungsi sebagai penghalang, mucin tampaknya berperan aktif dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam penelitiannya, Ribbeck melapisi sel manusia dengan gel mucin sebelum diberi 3 jenis virus. Virus kemudian terjebak dalam gel dan tidak menginfeksi se. Hal ini diduga disebabkan karena tertahan oleh mucin, atau bisa jadi virus mengikat molekul gula pada mucin yang mirip dengan molekul sel inang.

Anda mungkin juga menyukai