Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Peradaban adalah kebudayaan yang memiliki nilai yang tinggi dan halus. Kelahiran peradaban sangat ditentukan oleh faktor geografis. Pada umumnya, peradaban lahir di lembah sungai atau di daerah-daerah yang subur, daerah yang memungkinkan memberikan kehidupan bagi manusia. Di daerah tempat lahirnya peradaban akan timbul suatu sistem kemasyarakatan, sistem kekuasaan, bangunan-bangunan hasil kebudayaan, sistem mata pencaharian hidup, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Bentuk-bentuk dari peradaban tersebut berkembang dalam suatu kurun tertentu. Bahkan peradaban suatu wilayah dapat menyebar dan mempengaruhi kehidupan di wilayah lainnya. Dalam bab ini, kamu akan mempelajari peradaban-peradaban yang lahir di dunia pada masa lalu dan bagaimana pengaruhnya ke Indonesia. Pada masa lalu sungai merupakan jalur transportasi yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lain. Jalur transportasi merupakan jalur pertemuan aktivitas manusia, sehingga pada daerah-daerah yang strategis yang menjadi titik pertemuan akan melahirkan peradaban. Pada daerah tersebut akan muncul pusat-pusat kekuasaan atau kerajaan-kerajaan. Di kerajaan-kerajaan ini tumbuh kebudayaan yang maju, ilmu pengetahuan, filsafat, dan teknologi. Pada umumnya perkembangan kebudayaan yang lahir di pusat-pusat peradaban tersebut sangat ditentukan oleh kondisi geografis wilayahnya.

B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang peradaban kuno masyarakat di dunia antara lain : Peradaban Lembah Sungai Indus Peradaban Lembah Sungai Gangga Peradaban Lembah Sungai Kuning Peradaban Lembah Sungai Nil Peradaban Lembah Sungai Eufrat Dan Tigris Peradaban Yunani dan Peradaban Romawi
1

BAB II PEMBAHASAN

A. Peradaban Kuno Di Asia Dan Afrika 1. Peradaban Lembah Sungai Indus Letak Geografis Di sebelah Utara berbatasan dengan China yang dibatasi Gunung Himalaya Selatan berbatasan dengan Srilanka yang dibatasi oleh Samudera Indonesia Barat berbatasan dengan Pakistan Timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh Peradaban sungai Indus (2500 SM) Kebudayaan kuno India ditemukan di kota tertua India yaitu daerah Mohenjodaro dan Harappa. Penduduk Mohenjodaro & Harappa adalah bangsa Dravida Mohenjodaro dan Harappa merupakan kota tua yang dibangun berdasarkan : Perencanaan yang sudah maju Rumah-rumah terbuat dari batu-bata Jalan raya lurus dan lebar Saluran air bagus

Terdapat hubungan dagang antara Mohenjodaro dan Harappa dengan Sumeria. Pada abad 16 SM, bangsa Arya (pengembara) datang ke India secara bergelombang dan menetap di dataran rendah Sungai Gangga dan Sungai Yamuna. Akibat kedatangan bangsa Arya maka penduduk asli menjadi golongan manusia yang paling rendah yaitu kasta Syudra. Pembagian kasta oleh bangsa Arya dimaksudkan supaya tidak terjadi percampuran antara penduduk asli dan bangsa Arya. Kasta dibagi menjadi 4 srata yaitu : 1) Kasta Brahmana, para pendeta 2) Kasta Ksatrya, Raja dan tentara (Arya) 3) Kasta Waisya, pedagang dan penguasa 4) Kasta Syudra, buruh dan petani

Selain itu terdapat juga Golongan Paria yaitu golongan tanpa kasta yang sangat hina dan menyedihkan. Konsep Kepercayaan 1) Agama Hindu Kepercayaan bangsa Arya adalah Hindu Kitab sucinya Weda Dewa Terpenting agama Hindu adalah : Brahma, dewa pencipta alam Wisynu, dewa pemelihara Alam Syiwa, dewa perusak alam

Falsafah Hindu yaitu Uppanisad pada intinya membahas hubungan antara Brahman dan Atman. Brahman sumber kesucian dan kebersihan sedangkan Atman adalah manusia 2) Agama Budha Lahirnya agama Budha merupakan reaksi terrhadap agama Hindu, yang dipelopori oleh Sidharta Gautama (566-486 SM), anak Shidodana, Raja Kapilawastu Nepal. Agama Budha berkembang pesat pada masa Raja Asyoka (3 SM) hingga menyebar ke Srilanka, China, Jepang, Thailand,Kamboja dan Indonesia. Kesusastraan Kesusatraan India yang terkenal adalah kisah Mahabrata dan Ramayana, yang berisi tentang perang antara Pandawa dan Kurawa.

2. Peradaban Lembah Sungai Gangga Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata air di Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun. Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga sangat subur.

Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000-1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya. Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai Shindu dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum dalam kitab suci Weda (Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-orang Hindu. Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa. Empat bagian Kitab Weda Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa. Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan untuk memuja dewadewa. Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan. Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya. Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta. Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung, Dewa Siwa sebaga pelebur (pembinasa/penghancur). Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti Dewi Saraswati (Dewi Kesenian), Dewi Sri (Dewi Kesuburan), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain-lain. Umat Hindu yang ada di India berjiarah ke tempat-tempat suci seperti kota Benares, yaitu sebuah kota yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa. Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, air Sungai Gangga dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
4

Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini dipimpin oleh Sidharta Gautama (531 SM). Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria. Setelah kurang lebih tujuh tahun mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya ia mendapatkan sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta Gautama Sang Budha (artinya Yang Disinari). Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab Weda dan tidak mengakui aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran agama Budha sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci agama Budha bernama Tripitaka (Tipitaka). Pemerintahan Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di lembah Sungai Gangga. Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) berkuasa. Ia menetap di kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.Raja Samudragupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta II (375-415 M). Candragupta II terkenal sebagai Wikramaditiya. Pada masa pemerintahan Candragupta II terkenal seorang pujangga yang bernama Kalidasa dengan karangannya berjudul Syakuntala. Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia Tengah melancarkan serangan terhadap kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang bernama Harshawardana. Ibu kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa kekuasaan Harshawardana bernama pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang berkuasa. India mengalami masa kegelapan. Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut
5

dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida

3. Peradaban Lembah Sungai Kuning Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, sekarang bernama Huang-He). Tetapi di Cina terdapat dua sungai besar, yaitu Sungai Hwang-Ho dan Yang Tse Kiang (Sekarang bernama Chang Jiang). Letak Geografis Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur. Pertanian Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung dan kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah. Kemudian penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Irigasi sudah tertata dengan baik. Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas. Teknologi Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu.

Aksara dan Bahasa Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa Kuo-Yu. Pemerintahan Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu: Sistem Pemerintahan Feodal, dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis. Sistem Pemerintahan Unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis. Dinasti yang Berkuasa (1) Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia). Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang sistim kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Syang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin (17001027 SM). (2) Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina. Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse. Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti. Tembok Besar Cina Untuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina, Shih Huang Ti memerintahkan untuk membangun

tembok besar yang dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M). Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap provinsi berusaha untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau itu, Liu Pang muncul bersama pasukannya dan berhasil mengalahkan lawanlawannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki tahta kekaisaran, selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Han. Pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong Fu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi. (3) Dinasti Han Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking. Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-kaisar dari Dinasti Tang. (4) Dinasti Tang Kerajaan Tang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar Tang Tai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan Tang Tai Tsung, dinasti Tang mencapai masa kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei. Tindakan-tindakan kaisar Tang Tai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut: Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah. Membuat peraturan-peraturan pajak. Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.

Pada abad ke-10 M, dinasti Tang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung. Filsafat Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, yakni Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse. (1) Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme. (2) Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan. (3) Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya. Kebudayaan Ajaran Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga terkenal yang hidup di zaman Dinasti Tang (abad ke-118 M). Tembok Besar Cina Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dindingdinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan yang dijaga ketat oleh pasukan Cina. Tembok raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming (abad ke17 M). Kuil Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga pelataran yang amat indah serta di bagian tengah
9

terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap bangunan dibuat berlapis tiga. Istana Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan terhadap raja atau kaisar. Seni kerajinan Seni Lukis Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi dinding tembok istana atau kuil-kuil. Keramik Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Keramik-keramik ini memiliki nilai sangat tinggi dan bahkan menjadi barang yang diperdagangkan oleh masyarakat Cina.

4. Peradaban Lembah Sungai Nil Letak Geografis Mesir Terletak di benua Afrika : Sebelah Barat berbatasan Sebelah Timur berbatasan Asebalah Utara berbatasan : Libia : Laut Merah : Laut Tengah

Sebelah Selatan berbatasan : Sudan Antara Laut Tengah dan Laut Merah terdapat Terusan Suez yang menghubungkan pelayaran Eropa dan Asia Hasil Kebudayaan Mesir Kuno Kebudayaan Mesir berkembang sejak 3000 SM, di Lembah Sungai Nil, yaitu sungai terpanjang di dunia Hasil-hasil kebudayaan Mesir Kuno antara lain : Piramida, yaitu bangunan yang terbuat dari batu yang disusun berbebtuk kerucut yang berfungsi untuk menyimpan mummi. Mummi adalah mayat raja-raja Mesir Kuno yang diawetkan

10

Obelisk, adalah tugu-tugu yang menjulang tinggi ke angkasa, sebagi tempat pemujaan Sphinx, adalah patung hewan-hewan mitologis yang bebadan singa dan bermuka manusia Hieroglyph, adalah huruf bebrbebtuk gambar yang diukir pada batu. Hieroglyph ini menjadi dasar alphabet yang sekarang kita pakai. Penelitian tentang huruf Hieroglyph pertama kali dilakukan oleh Heredotus abad ke6 SM, tetapi ia tidak berhasil; mengungkapkan isi tulisan tersebut. Batu Roseta yaitu batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini terdapat tulisan Hieroglyp dan tulisan Yunani Kuno. Isi tulisan Hieroglyph baru dapat diketahui setelah ditemukannya Batu Roseta, Mesir merupakan satu-satunya pusat kebudayaan tertua di benua Afrika yang berasal dari tahun 4000 SM. Hal ini diketahui melalui penemuan sebuah batu tulis di daerah Rosetta oleh pasukan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte (1797-1799). Ketika itu pasukan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte melancarkan serangan dan pendudukan terhadap daerah Mesir (1797-1798). Batu tulis itu berhasil dibaca oleh seorang Perancis yang bernama Jean Francois Champollion (1800) sehingga sejak tahun itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno yang berasal dari tahun 4000 SM. Untuk mengungkap isi tulisan Hieroglyph tersebut Napoleon menyuruh sejarawan Perancis yang bernama Champollion . Hasil penelitian Champollion selama 20 tahun dapat mengungkap sejarah Mesir Kuno sehingga menghasilkan perpustakaan Mesir Kuno yang ditulis diatas bahan Papyrus (tumbuhan air yang berada di tepi Sungai Nil). Ilmu Pengetahuan Mesir Kuno Bangsa Mesir Kuno telah mengenal : Ilmu Astronomi (ilmu Bintang), yaitu : dengan mengamati siklus bintang Sirius atau Sothis yang bertepatan dengan pasang naiknya air Sungai Nil. Hasilnya : mereka sudah mengenal kalender yaitu setahun terdiri dari 12 bulan, setiap bulan 30 hari, jadi setahun ada 360 hari, kemudian direvisi menjadui 365 hari Ilmu Kedokteran yang terdiri dari 3 jenis aliran : Mengutamakan penyembuhan penyakit dengan obat-obatan
11

Mengutamakan penyembuhan penyakit secara anatomis tubuh dan bagianbagiannya (pijat refleksi)

Mengutamakan penyembuhan penyakit secara gaib(magic)

Konsep Kepercayaan Mesir Kuno Dewa bangsa Mesir kuno adalah Dewa Ammon yaitu Dewa Matahari. Raja Mesir Firaun menganggap dirinya adalah anak Dewa Ammon.Burung Elang sebagi burung penghubung antara Dewa Ammon dan manusia Bangsa Mesir kuno percaya bahwa, Roh orang meninggal akan hidup terus asal badannya utuh. Sehingga mayatnya diawetkan menjadi mummi. Bangsa Mesir kuno juga beranggapan bahwa kehidupan di alam baqa sama dengan di dunia. Kerajaan Mesir Kuno Kerajaan Mesir Kuno dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Firaun dengan kekuasan mutlak. Raja sebagai kepala agama dan panglima angkatan perang. Sistem Feodal, raja dan bangsawan mempunyai tanah yang luas Sistem Pajak, petani wajib menyerahkan 1/5 bagian dari hasil panennya sebagi pajak Sistem Tata pemerintahan Sensus Penduduk dan ternak, pengukuran tanah Pemerintahan Raja-raja dari zaman Mesir Tua bertahta di Thinis. Raja yang pertama bernama Firaun Menes. Pada awalnya kerajaan Mesir terdiri dari dua kerajaan, yaitu kerajaan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Kedua kerajaan ini berhasil dipersatukan oleh Firaun Menes. Oleh karena itu, Raja Mesir juga disebut dengan nama Nesutbiti (Raja Mesir Hulu dan Mesir Hilir). Raja Mesir memakai mahkota kembar. Raja-raja yang terkenal dari zaman Kerajaan Mesir Tua antara tahun 2800-2700 SM adalah Raja Chufu (Cheops), Chefren, dan Menkaure. Pada masa pemerintahan Firaun Pepi I (2500 SM), kerajaan Mesir memperluas daerahnya sampai ke Nubia Selatan dan Abessynia. Tetapi setelah masa pemerintahan Firaun Pepi II, kerajaan Mesir dengan pusatnya Memphis semakin lemah dan musuhmusuh dari luar mendapat kesempatan untuk memecah belah kerajaan Mesir menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
12

Kerajaan Mesir telah terpecah belah akibat terjadinya pertentangan dan persaingan antara kaum bangsawan feodal. Persaingan dan pertentangan ini berhasil diatasi dan dipersatukan oleh raja dari kerajaan Thebe yang bernama Firaun Sesostris III (1880 SM). Bahkan raja ini berhasil memperluas wilayahnya ke daerah Nubia. Firaun Sesostris III juga menyerang dan menduduki daerah Palestina, bahkan sampai ke daerah Sichem. Setelah bangsa Hyksos berkuasa di Mesir, mereka menetapkan ibu kotanya di Awaris (di daerah Delta Timur). Dari daerah ini mereka melancarkan serangan dan pendudukan ke daerah Mesir maupun ke Palestina dan Syria. Namun bangsa Mesir tidak mau dikuasai oleh bangsa Hyksos, maka di bawah pimpinan kerajaan Thebe, bangsa Mesir berhasil mengusir bangsa Hyksos. Ibu kota Awaris berhasil diduduki oleh raja-raja Thebe. Dengan demikian berdirilah kerajaan Mesir Baru. Raja Thebe yang memimpin bangsa Mesir mengusir bangsa Hyksos bernama Firaun Ahmosis I. Setelah masa pemerintahan Raja Ahmosis I, kerajaan Mesir terus melakukan perluasan wilayahnya sampai ke daerah Asia Barat di bawah pimpinan Firaun Thutmosis I. Raja terbesar dari zaman kerajaan Mesir Baru adalah Firaun Thutmosis III (15001447 SM). Negara-negara yang tunduk kepada kekuasaan Mesir diantaranya Babylonia, Assyria, Cicilia, Cyprus dan lain-lain. Setelah Raja Thutmosis III meninggal, ia digantikan oleh Firaun Amenhotep II (1447-1420 SM). Pengganti Raja Amenhotep II adalah Firaun Thutmosis IV. Untuk tetap mempertahan wilaya kerajaan yang luas itu, Fitaun Thutmosis IV menjalin persahabatan dengan raja-raja di sekitarnya, seperti dengan Firaun Mitanni dan Babylonia. Persahabatan dengan Firaun Mitanni diperkuat dengan perkawinan antara Firaun Thutmosis IV dengan Putri Firaun Artatama. Setelah Firaun Thutmosis meninggal, ia digantikan oleh Firaun Amenhotep IV. Pada masa pemerintahan Firaun Amenhotep IV, muncul kepercayaan baru yang bersifat monotheis. Tindakan Firaun Amenhotep IV ditentang oleh para pendeta dari agama Amon. Dan untuk menghindari terjadinya pertentangan itu, ia memindahkan ibu kota keFiraunannya dari Thebe ke Al Amarna. Dengan meninggalnya Firaun Amenhotep IV, para pendeta dari agama Amon dapat merebut kembali kekuasaannya, sehingga menantu dan pengganti Firaun Amenhotep IV yang bernama Firaun Tut-Ankh-Amon (1359 SM) terpaksa tunduk kepada pendeta13

pendeta agama Amon di Thebe. Di bawah pemerintahan Firaun Tut-Ankh-Amon, kerajaan Firaun mengalami kemunduran dan akhirnya terpecah belah menjadi kerajaankerajaan kecil. Namun di bawah pemerintahan Firaun Haremheb (1350-1315 SM), keFiraunan Mesir berhasil dipersatukan kembali. Salah seorang keturunannya yang terkenal adalah Firaun Sethos I (orang Yunani menyebutkan Sesostris). Selanjutnya di bawah pemerintahan Firaun Ramses II (1275-1220 SM) kerajaan Mesir diperluas lagi hingga berhasil menguasai seluruh wilayah Palestina dan mengalahkan bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat. Firaun Ramses II digantikan oleh Firaun Ramses III dan setelah Firaun Ramses III meninggal, keFiraunan Mesir mengalami kemunduran dan bahkan beberapa kali dikuasai oleh bangsa asing. Kepercayaan Masyarakat Mesir Kuno percaya dan memuja banyak dewa (polytheisme). Dewadewa yang dipuja bangsa Mesir diantaranya: Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi, Dewa Thot (dewa pengetahuan), Dewa Anubis (dewa berkepala anjing) sebagai dewa kematian, Dewa Apis berwujud Sapi, Dewa Ra (Dewa Matahari) dan kemudian menjadi Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari). Keruntuhan Mesir Kuno Keruntuhan Mesir Kuno pertama kali disebabkan oleh perselisishan antara golongan agama dan raja. Yang dimulai pada masa Pharao Akhnaton 1500 SM. Sejak terbunuhnya Pharao Akhnaton kerajaan Mesir Kuno tenggelam dari kejayaannya. Selain itu oleh serangan bangsa-bangsa lain seperti : Bangsa Hitit, Persia, Yunani, Romawi, Arab, Turki, Inggris dan Perancis.

5. Peradaban Lembah Sungai Eufrat Dan Tigris Mesopotamia berasal dari kata mesos = tengah dan potamas = sungai. Mesopotamia artinya daerah yang terletak di antara dua sungai, yakni Euprat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu dari Pegunungan Armenia (Turki), mengalir ke arah tenggara menuju Teluk Persia.

14

Daerah-daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris, merupakan daerah yang subur. Karena bentuknya seperti bulan sabit, maka daerahnya disebut The Fertille Crescent Moon. Penduduk Mesopotamia termasuk bangsa Semit. Kehidupannya bersifat seminomadik. Mereka hidup dari beternak dan berdagang. Namun setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dari pertanian. Kirakira tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Semit. Ilmu pengetahuan bidang arsitektur ziggurat, bangunan perkotaan Bangsa Sumeria telah membangun kota dengan tata kota yang rapi dan tiap bangunan menggunakan model Zigurat. Selain itu, bangsa Sumeria sangat terampil dalam pengolahan logam untuk dibuat peralatan pembuatan senjata. Bangsa Sumeria telah mengenal ilmu hitung, lingkaran 360 derajat, dan bangunan dari tanah liat yang dikeringkan dengan panas matahari. Bangsa Assyria pada masa Ashru Bhanifal telah membuat perpustakaan tertua di dunia. Dibangunnya perpustakaan merupakan suatu ciri kepedulian seorang pemimpin akan pentingnya ilmu pengetahuan. Begitu juga Bangsa Khaldea pada masa kerajaan Babylonia Baru berhasil membangun taman Gantung yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Sumber tulisan Huruf yang digunakan yaitu berupa Cuneiform writing/Pytograph 250 jenis (tulisan huruf paku). Sistem kalender Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggalan dan pembagian waktu. Pengetahuan tentang waktu sangat mereka butuhkan untuk kepentingan perdagangan dan pertanian, sehingga mereka akan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menanam dan berdagang. Pembagian waktu yang telah mereka lakukan adalah membagi satu hari menjadi 24 jam, satu bulan terdiri atas 30 hari, dan satu tahun terdiri dari 12 bulan sama dengan 354 hari. Perekonomian Daerah ini juga merupakan lalu lintas perdagangan yang strategis antara Laut Tengah dan Sungai Shindu. Dengan demikian aktivitas perdagangan di Mesopotamia

15

sangat ramai. Begitu pula sistem pertanian dijalankan dengan baik dan sudah terdapat irigasi yang teratur, hasil utamanya yaitu gandum dan kapas. Pemerintahan Pemerintahan di Mesopotamia berbentuk negara kota. Raja merangkap sebagai kepala negara. Kronologis bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia sampai dengan tahun 323 SM yaitu sebagai berikut: a. Bangsa Ubaidian 5000 4500 SM b. Bangsa Sumeria I 3800 3200 SM c. Bangsa Jamdet Nasr 3200 3000 SM d. Bangsa Akkadia 2900 2250 SM e. Bangsa Sumeria II 2250 2200 SM f. Bangsa Guti 2200 2100 SM g. Bangsa Amolia (Babilonia I) 1850 1600 SM h. Bangsa Hittit 1600 1300 SM i. Bangsa Asyria 1300 612 SM j. Bangsa Khaldea (Babilonia II) 612 500 SM k. Bangsa Persia 500 326 SM l. Bangsa Yunani (Alexander the Great) 326 323 SM Hukum Pada masa ini diberlakukan undang-undang yang dikenal dengan sebutan UndangUndang Hammurabi (Codex Hammurabi). Peradaban Mesopotamia pada akhirnya beralih kepada Islam setelah jatuhnya Persia ke tangan kaum muslim Arab. Menurut Lothrop Stoddard, akan terbentuk dunia baru yaitu dunia Islam. Ada tiga faktor yang mendukung terciptanya dunia baru Islam, di antaranya sebagai berikut. 1. Situasi umum di kawasan Asia Barat Daya ada dua negara besar yang bertikai, yaitu Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) dan Kesultanan Persia (Dinasti Sasanid). Kedua negara besar tersebut memperebutkan wilayah Levannt dan Bulan Sabit. Karena pertikaian tersebut dua rakyat menjadi korban politik sehingga menyebabkan kerajaan masing-masing menjadi lemah. 2. Dekadensi (kemunduran) dalam masalah keagamaan. Banyak agama yang menyimpang dan muncul kembali pemujaan terhadap berhala. Di Kabah banyak
16

disimpan patung-patung berhala. Hal tersebut menyebabkan masyarakat pada umumnya kehilangan pegangan. 3. Hakikat dari agama Islam itu sendiri.

B. Peradaban Kuno Di Eropa 1. Peradaban Yunani Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun Mesir yang subur. Yunan merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani. Namun karena terletak di daerah Laut Tengah, maka iklim mediterania yang sejuk sangat mendominasi wilayah Yunani. Masyarakat Yunani bisa menanam tanaman khas Laut Tengah seperti zaitun dan anggur. Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai berikut. 1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM. 2. Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya) 3. 4. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM) Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri. Menurut ahli anthropolog, bangsa Yunani berasal dari bangsa Indo- Jerman. Nenek moyang bangsa Yunani yaitu bangsa Ionia, Helen, Akea, dan Yonia. Bangsa Yunani terdiri atas beberapa suku, yaitu suku Epirot, Ionia, Goria, Spharta. Masyarakat Yunani umumnya bermata pencaharian sebagai pedagang dan bertani. Di bawah ini merupakan polis-polis yang hidup pada Zaman Yunani Kuno antara lain sebagai berikut.

17

Athena Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai berikut a. Tahles. Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa bumi ini berasal dari air. b. Anaximander. Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari. c. d. Anaximenes. Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara. Pytagoras. Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang kenyataan. e. f. Heraclitus. Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika. Parmenindes. Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. g. h. Hippocartus. Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran. Socrates. Filosof ini mengajarkan kepada murid-muridnya bahwa manusia dan lingkungannya merupakan subjek untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran. i. Plato. Filosof ini berpendapat bahwa orang bisa berperilaku baik jika ia telah mempunyai persepsi perilaku apa yang disebut baik dan jahat. Plato juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan adalah pengetahuan j. Aristoteles. Filosof ini mengembangkan ajaran tentang politik dan etika. Menurut Aritoteles, pada dasarnya setiap manusia memiliki hak yang sama yang harus diakui.
18

Kebahagian menurut Aristoteles adalah terpenuhinya semua kebutuhan kita. Di bidang logika, Aristoteles mengembangkan silogisme. Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktorfaktor berikut ini. 1. Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan hidup. 2. Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan 3. Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan. 4. 5. Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional. Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial. Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap masalah yang muncul. Spartha Pemerintahan Spartha didasari oleh pemerintahan yang bergaya militeristik. Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh dua orang raja, sementara pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang bernama Ephor yang terdiri dari lima orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang berusia lebih dari 60 tahun, yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan kepada dewan rakyat (perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang terseleksi secara fisik dan mental, dijadikan tentara. Keberadaan polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam memperebutkan hegemoni kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga tidaklah mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang akan menginvasi daerah Yunani, maka polispolis yang ada di Yunani terutama Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut. Pertempuran antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.

19

a.

Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus pulang kembali.

b.

Perang Persia Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta bantuan.

c.

Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu. Setelah peperangan antara Yunani dan Persia reda, maka muncullah politik koalisi

militer yaitu Persatuan Peloponessos (Spartha dan beberapa polis lainnya) serta Persatuan Delosatika (Athena dan polis lainnya). Koalisi militer ini pada akhirnya saling berperang untuk memperebutkan hegemoni (Perang Peloponessos). Pertempuran demi pertempuran mengakibatkan polis-polis Yunani itu mengalami kelemahan, dan situasi itu dimanfaatkan oleh raja Macedonia yaitu Alexander Agung untuk menyerang. Akhirnya Alexander Agung berhasil menguasai Yunani. Namun, setelah Alexander wafat, wilayahnya terpecahpecah menjadi beberapa didopos yaitu Yunani, Syria, dan Mesir.

2. Peradaban Romawi Roma pada awalnya merupakan negara kota (polis) yang kecil. Kota Roma diapit oleh tujuh bukit, yaitu Platine (tempat dibangunnya bangunan-bangunan megah), Capitalone (pusat keramaian), Quirinalle, Aventine, Vinninal, Esqualine, dan Caeline. Kota Roma dibelah oleh Sungai Tiber. Periodisasi sejarah Roma dapat dijelaskan sebagai berikut. Periode kerajaan (756-510 SM) Polis Roma menurut legenda didirikan oleh Romus dan Romulus yang berasal dari ibu Raisilpa. Namun, diperkirakan polis Roma dibangun oleh orang-orang Yunani. Pada masa kerajaan, Roma dipimpin seorang raja yang didampingi oleh senante (wakil-wakil dari para suku di sekitar Roma).

20

Pada masa itu struktur masyarakat Roma terdiri dari dua, yaitu Patricia (warga Roma asli) dan Plebeyer (para pendatang yang kebanyakan hidup miskin). Raja Roma haruslah berasal dari warga Roma asli. Seorang raja Roma bernama Tarvininus diturunkan oleh senat karena merupakan orang Etruskia. Periode republik (519-31 SM) Pada masa republik, Roma dipegang oleh 2 orang konsul, yang dipilih oleh senat, tiap konsul itu memiliki tugas masing-masing. Konsul pertama bertugas dalam masalah hukum dan ekonomi, sedangkan konsul yang kedua memegang urusan pertahanan. Pada masa darurat, jumlah konsul hanya satu orang yaitu seorang diktaktum. Pada masa republik inilah Roma mulai melakukan ekspansi ke Ephirus dan Etruskia. Peperangan yang paling dahsyat ialah perang antara Roma dengan Khartago (Tunisia sekarang). Khartago adalah polis yang dimiliki oleh orang Funisia. Roma dan Khartago berperang untuk memperebutkan hegemoni di Laut Tengah. Perang itu dimulai ketika Pulau Sisilia yang merupakan pulau yang menjadi sumber bahan makanan orang Roma dikuasai oleh Funisia. Perang Funisia terjadi sebanyak 3 kali, yaitu: a. Perang Funisia I (246 SM-241 SM); b. Perang Funisia II (218 SM-201 SM); c. Perang Funisia III (149-146 SM). Perang ini berakhir dengan dikuasainya pulau Sisilia, Pulau Sardinia, dan Corsica oleh orang Roma. Namun Semenajung Iberia berhasil dikuasai oleh orang Chartago, dan di sana mereka membangun kota Cartagena. Pada Perang Funisia II, Panglima Khartago, atau dikenal sebagai Hanibal hendak menyerang Roma lewat utara dan berhasil menguasai Saguntum yang merupakan pusat pertahanan Roma di utara. Dikuasainya Saguntum itu bersamaan dengan masih terjadinya perdebatan di kalangan Senat dalam menyikapi bagaimana cara menghadapi Hanibal. Pada waktu itu muncul istilah delibrate senate perit saguntum (senat terus berdebat sementara Saguntum berhasil dikuasai). Masyarakat Roma pada masa republik terdiri atas beberapa kelas Pertama, kaum optimar (kaum yang sangat kaya karena mempunyai wewenang untuk menarik pajak dengan batas yang mereka tentukan). Kaum yang kedua adalah kaum proletar yang

21

merupakan kaum miskin. Meskipun demikian, dua golongan itu memiliki wakil di senat yaitu Sula (Optimar) dan Marius (Proletar). Kekacauan pertama terjadi di Roma ketika Marius dibunuh oleh Sula. Kekacauan itu berhasil diatasi dengan munculnya triumvirat yang pertama yaitu Crassus (menguasai Eropa Timur), Pompeyus (Roma dan Yunani), dan Julius Caesar (Eropa Barat). Crassus terbunuh pada waktu perang dengan Persia. Di Roma timbul persaingan antara Pompeyus dengan Julius Caesar, yang pada akhirnya Caesar tampil sebagai penguasa tunggal. Kekacauan kedua timbul ketika Caesar dibunuh oleh anak angkatnya sendiri, yaitu Brutus dan Lavius. Kekacauan itu dapat diatasi dengan munculnya triumvirat yang kedua yaitu Crassus (Eropa Timur), Antonius (timur tengah dan Mesir), dan Octavianus (Italia). Crassus terbunuh, dan wilayahnya menjadi milik Octavianus. Terjadi peperangan antara Octavianus melawan Antonius dikarenakan Antonius membela Mesir untuk

memerdekakan diri dari Romawi. Dalam pertempuran yang tidak seimbang, yang terjadi di Actium tahun 31 SM, Antonius gugur. Dengan demikian, seluruh wilayah Mesir dan Timur Tengah menjadi milik Octavianus, sehingga Roma berubah menjadi sistem kekaisaran (31 SM sampai 395 M).

22

BAB III KESIMPULAN

Ketergantungan manusia dengan alam melahirkan suatu peradaban di kawasan tertentu. Kawasan yang berada di sekitar sungai terasa lebih maju bila dibandingkan dengan kawasan lainnya, hal ini disebabkan oleh adanya kemampuan suatu bangsa untuk menangani tantangan alam ketika alam dipakai untuk memenuhi kebutuhan. Peradaban kuno di Asia dan Afrika terlahir di wilayah lembah sungai. Bangsa yang menempati daerah tersebut merasakan suburnya lahan di wilayah itu dan sangat cocok untuk dipakai bercocok tanam. Sehingga muncullah sebuah kota atau negeri agraris dengan menciptakan tanggul, kanal banjir dan sistem irigasi yang baik. Ilmu pengetahuan yang berasal dari lima lokasi peradaban di Asia dan Afrika merupakan peletak dasar ilmu

pengetahuan dunia, terbukti dengan ditemukannya sistem penanggalan, ilmu hitung, filsafat dan ilmu takaran. Saat kita ditemukan sebuah peninggalan sejarah masa lalu dapat menciptakan rasa kemanusiaan. Perkembangan ilmu pengetahuan, politik, ekonomi dan hukum di masa lalu dapat dijadikan sebagai referensi untuk diambil hikmah yang bijak dan direnungkan di masa kini. Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung. Tanah Yunani tidak seperti Mesopotamia, Huang Ho, ataupun Mesir yang subur. Yunan merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Roma pada awalnya merupakan negara kota (polis) yang kecil. Kota Roma diapit oleh tujuh bukit, yaitu Platine (tempat dibangunnya bangunan-bangunan megah), Capitalone (pusat keramaian), Quirinalle, Aventine, Vinninal, Esqualine, dan Caeline. Kota Roma dibelah oleh Sungai Tiber.

23

DAFTAR PUSTAKA

- Soekmono, R. (1981), Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.Jogjakarta: Kanisius. - Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto. 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka. - Notosusanto, Nugroho & Yusmar Basri. 1980. Sejarah Nasional Indonesia Jilid 1 Untuk SMA. Jakarta: Depdikbud. - Kuntowijoyo. 1997 Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya. - Douch, Robert. 1972. Local History and The Teacher. London: Routledge & Kegan Paul. - Alfian, Teuku Ibrahim. 1973. Kronika Pasai Sebuah Tinjauan Sejarah. Jogyakarta: Gadjah Mada University Press. - Soedjatmoko. Ed. 1995. Historiografi Indonesia Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. - Gardiner, Juliet. 1988. What is History Today. London: Macmillan Education Ltd. - Reid, Anthony & David Marr. Ed. 1983. Dari Ali Haji Hingga Hamka Indonesia dan Masa Lalunya. Jakarta: Grafitipers. - Danandjaya, James. 1991. Folklor Indonesia Ilmu Gossip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Graffiti. - Garraghan S.J, Gilbert. A Guide to Historical Method. New York: Fordham University Press.

24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. B. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................

i ii 1 1 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... A. Peradaban Kuno Di Asia Dan Afrika........................................................................... 1. Peradaban Lembah Sungai Indus ......................................................................... 2. Peradaban Lembah Sungai Gangga ...................................................................... 3. Peradaban Lembah Sungai Kuning ....................................................................... 4. Peradaban Lembah Sungai Nil .............................................................................. 5. Peradaban Lembah Sungai Eufrat Dan Tigris....................................................... B. Peradaban Kuno Di Eropa ........................................................................................... 1. Peradaban Yunani ................................................................................................. 2. Peradaban Romawi ...............................................................................................

2 2 2 3 6 10 14 17 17 20

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

23 24

25 ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul "Peradaban Awal Masyarakat Di Dunia" tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

26 i

Anda mungkin juga menyukai