Anda di halaman 1dari 10

MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH berdasar metode HANLON KUANTITATIF

Setelah ditemukan masalah kegiatan.program (dengan menentukan hasil kegiatan, dalam SPM, yang pencapaiannya < 100%), langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah. Misal masalah yang ditemukan sbb : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Program Pencapaian (< 100%) Cakupan kunjungan bumil k4 93.29% Deteksi kasus resiko tinggi ibu hamil 87.78% Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 88.15% Cakupan Kn1*) (6 jam sd 48 jam) 87.61% Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (hari ke 3-7) 92.22% Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hr -28 hr) 93.51% Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra 31.81% sekolah Cakupan pelayanan kesehatan remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, SLTA/sederajat) Jumlah TK yang dibina Jumlah seluruh peserta KB aktif Cakupan pelayanan pra usila dan usila Jumlah Tempat Temapat Umum 43.79% 80.00% 94.94% 61.59% 66.30% 78.77% 55.74% 54.06% 53.19% 5.20% 11.43% 93.06% 71.43% 92.11% 98.55% 99.08% 93.82% 93.68% 98.55%

(TTU)

yang

memenuhi syarat sanitasi Rumah sehat Penduduk yang memanfaatkan jamban Rumah yang mempunyai SPAL Rumah/bangunan bebas jentik Aedes Cakupan suspect TB paru Penemuan kasus TB BTA + Jumlah bumil yang mendapat TT2 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Desa UCI Jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPT 1 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPT 3 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi polio 1 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Hepatitis B1 (0 -7 hr) Jumlah bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B1

27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

total Jumlah bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B2 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B3 Rumah tangga sehat Posyandu pumama Frekuensi pembinaan (y/x)* Penyuluhan P3 NAPZA* disekolah Penyuluhan HIV/AIDS* disekolah Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas Pembinaan dokter kecil PSN disekolah* Frekuensi Kunjungan : jml kasus B+L+KK/B* Deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Deteksi kasus baru dan lama p2ptm Stroke Deteksi kasus baru dan lama p2ptm Neoplasma Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum

96.45% 99.08% 3.77% 71.43% 0.42% 66.67% 66.67% 69.44% 84.85% 60.61% 89.18% 71.00% 56.00% 95.00% 37.71%

Untuk penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif. Kriteria dalam Hanlon Kuantitatif sbb :: Kriteria A: Besarnya masalah Kriteria B: Kegawatan masalah Kriteria C: Kemudahan dalam penganggunalan Kriteria D: Faktor PEARL 1. Kriteria A: Besarnya masalah Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut: Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian hasil kegiatan dengan pencapaian 100%. Contoh Program-program yang belum mencapai target No Program Pencapaian (< 100%) Besarnya masalah (100 1. 2. Cakupan kunjungan bumil k4 Deteksi kasus resiko tinggi ibu hamil 93.29% 87.78% % % pencapaian) 6.71% 12.22%

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan Kn1*) (6 jam sd 48 jam) Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (hari ke 3-7) Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hr -28 hr) Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah Cakupan pelayanan kesehatan

88.15% 87.61% 92.22% 93.51% 31.81% 43.79%

11.85% 12.39% 7.78% 6.49% 68.19% 56.21%

remaja (penjaringan kelas 1 SLTP, 9. 10. 11. 12. SLTA/sederajat) Jumlah TK yang dibina Jumlah seluruh peserta KB aktif Cakupan pelayanan pra usila dan usila Jumlah Tempat Temapat Umum (TTU) 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. yang memenuhi syarat 78.77% 55.74% 54.06% 53.19% 5.20% 11.43% 93.06% 71.43% 92.11% 98.55% 99.08% 93.82% 93.68% 21.23% 44.26% 45.94% 46.81% 94.8% 88.57% 6.94% 28.57% 7.89% 1.45% 0.92% 6.18% 6.32% sanitasi Rumah sehat Penduduk yang 80.00% 94.94% 61.59% 66.30% 20% 5.06% 38.41% 33.7%

memanfaatkan

jamban Rumah yang mempunyai SPAL Rumah/bangunan bebas jentik Aedes Cakupan suspect TB paru Penemuan kasus TB BTA + Jumlah bumil yang mendapat TT2 Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Desa UCI Jumlah bayi yang imunisasi BCG Jumlah bayi yang mendapat mendapat mendapat mendapat mendapat

imunisasi DPT 1 Jumlah bayi yang imunisasi DPT 3 Jumlah bayi yang imunisasi polio 1 Jumlah bayi yang

26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

imunisasi Hepatitis B1 (0 -7 hr) Jumlah bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B1 total Jumlah bayi yang mendapat imunisasi hepatitis B2 Jumlah bayi yang mendapat

98.55% 96.45% 99.08% 3.77% 71.43% 0.42% 66.67% 66.67% 69.44% 84.85% 60.61% 89.18% 71.00% 56.00% 95.00% 37.71%

1.45% 3.55% 0.82% 96.23% 28.57% 99.54% 33.33% 33.33% 30.56% 15.15% 39.39% 10.82% 29% 44% 5% 62.29%

imunisasi hepatitis B3 Rumah tangga sehat Posyandu pumama Frekuensi pembinaan (y/x)* Penyuluhan P3 NAPZA* disekolah Penyuluhan HIV/AIDS* disekolah Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas Pembinaan dokter kecil PSN disekolah* Frekuensi Kunjungan : jml kasus B+L+KK/B* Deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Deteksi kasus baru dan lama p2ptm Stroke Deteksi kasus baru dan lama p2ptm Neoplasma Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum

Langkah 2: Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess : k = 1 + 3,3 Log n Keterangan: k = jumlah kolom/kelas n = jumlah masalah dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n = 1 + 3.3 log 41 = 1 + 3,3 x 1,61 = 1 + 5.32 = 6,32 7 kelas

Langkah 3 : Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolom Nilai besar masalah : terbesar terkecil Interval : : k 99,54 0,82 14,10 7 Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.: Kolom/Kelas Skala 1 Skala 2 Skala 3 Skala 4 Skala 5 Skala 6 Skala 7 Skala interval 0,82 - 14,91 14,92 - 29,01 29,02 - 43,11 43,12 - 57,21 57,22 - 71,31 71,32 - 85,41 85,42 - 99,51 Nilai 1 2 3 4 5 6 7 = 99,54 = 0,82

nilai terbesar nilai terkecil

Langkah 3 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya Kriteria A: besarnya masalah Masalah Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian 0,82 - 14,92 - 29,02 - 43,12 - 57,22 - 71,32 14,91 29,01 43,11 57,21 71,31 85,41 (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 (2) (3) (4) (5) (6) 85,42 99,51 (7) Nilai

39 40 41

III.3.2 Kriteria B: kegawatan masalah Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi, dan tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan score 1 5. Keganasan dinilai sbb : Sangat ganas Ganas Cukup ganas Tidak ganas = 5 = 4 = 3 = 1

Kurang ganas = 2

Tingkat urgensi dinilai sbb : Sangat mendesak Mendesak Cukup mendesak Kurang mendesak Tidak mendesak = 5 = 4 = 3 = 2 = 1

Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sbb : Sangat mudah menyebar/meluas Mudah menyebar/meluas Cukup menyebar/meluas Sulit menyebar/meluas Tidak menyebar/meluas Kriteria B. kegawatan masalah (contoh) : Masalah 1 Keganasan 3 Tingkat urgensi 2 Tingkat Penyebaran 3 Nilai 8 = 5 = 4 = 3 = 2 = 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

4 3 1 4 2 3 3 3 5 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2

3 2 1 3 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1

3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2

10 9 5 11 6 7 7 8 11 9 8 6 6 6 7 4 5 8 5

III.3.3 Kriteria C. kemudahan dalam penganggulangan Kemudahan dalam penganggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring dengan nilai 1 5 dimana: Sangat mudah = 5 Mudah Sulit Sangat sulit = 4 = 2 = 1 Cukup mudah = 3

Tabel.14 Kriteria C ( kemudahan dalam penganggulangan) Masalah 1 Nilai 3 2 3 3 3 4 4 5 6 3 2 7 3 8 2 9 3 1 0 4 1 1 4 1 2 3 1 3 4 1 4 4 1 5 4 16 2

Masalah 1

20

Nilai

7 4

8 2

9 2

III.3.4 Kriteria D. PEARL faktor Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa factor yang saling menentukan dapat atau tidak nya suatu program dilaksanakan, factor-faktor tersebut adalah: Kesesuaian (Propriety) Secara Ekonomis murah (Economic) Dapat diterima (Acceptability) Tersedianya sumber ( Resources availability) Legalitas terjamin (Legality) Tabel.15 Kriteria D. PEARL FAKTOR Masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Hasil kali 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

III.3.5 Penilaian prioritas masalah

Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan prioritas masalah yang dihadapi: NPD = (A+B) x C NPT = (A+B) x C x D Tabel.16 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A 1 1 1 4 1 1 3 1 3 5 6 1 2 1 1 2 4 3 4 5 B 8 10 9 5 11 6 7 7 8 11 9 8 6 6 6 7 4 5 8 5 C 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 2 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 NPD 27 33 30 36 36 14 30 16 33 64 60 27 32 28 28 18 32 16 24 20 NPT 27 33 30 36 36 14 30 16 33 64 60 27 32 28 28 18 32 16 24 20 Urutan Prioritas XIII V IX IV III XX X XVIII VI I II XIV VII XI XII XVII VIII XIX XV XVI

Urutan Prioritas Masalah : 1. Penemuan kasus Tb BTA (+) 2. Cakupan balita dengan Pneumoni yang ditemukan/itamngani sesuai standar. 3. dst

Anda mungkin juga menyukai