Kolom
Program Diploma Sipil FTSP-ITS
Jalan Menur 127 Surabaya 60116
Telp. (031)-5947637 Faks. (031)-5938025
20/12/2004
Kuliah - 6
Definisi
Kolom adalah elemen penyangga yang dipasang secara vertikal, dan biasanya terdiri dari bagian-bagian : batang penyangga, kepala penyangga dan landasan Kamus Merriam-Webster
b h
Blok beton yang mengalami tekanan ( short compression concrete block or pedestal ) l/d < 3.0 Kolom beton pendek ( short reinforced concrete column ) Keruntuhan oleh bahan Kolom beton langsing ( slender reinforced concrete column ) Keruntuhan oleh tekuk ( buckling ) d = Min (b, h)
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 3
(1)
(2)
(3)
Pasal 12.9 :
Luas tulangan longitudinal kolom : 0.01 - 0.08 kali bh.
20/12/2004
Kuliah - 6
Kolom spiral lebih daktail (ductile) daripada kolom sengkang yang bersifat getas (brittle) Karenanya lebih disukai pemakaiannya pada konstruksi yang memikul beban-beban besar
Beban, P
Deformasi,
Ast
dimana : Nn = daya dukung aksial nominal sentris fc = kuat tekan silinder beton fy = tegangan leleh baja tulangan
b
20/12/2004 Kuliah - 6
k Balok : = 0.80 k Kolom : Dengan spiral : = 0.70 Dengan sengkang : = 0.65 Untuk : Nn < 0.10 fc Ag Interpolasi linier : 0.65 < < 0.80
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 9
Diagram Interaksi Gaya Aksial Momen pada Kolom Diagram Interaksi Gaya Aksial --Momen pada Kolom
Gaya Aksial, N
cu'
h Keruntuhan Seimbang b
s < y s' cu'
1
Nn0 Nn0
2 B
b
s = y s' cu'
0.80 Nn0
0.10 fc' bh
3 4
NnB
NnB
0
Keterangan : Nominal Ultimate
Momen, M
b
s > y s'
MnB MnB
20/12/2004
Kuliah - 6
10
Contoh Soal 1 :
t' AS' h AS t b
Kolom pendek beton bertulang sebagai tergambar di samping : b = 40 cm h = 60 cm t = t = 5 cm As = As 4 D 25 Beton : fc = 27.5 MPa Baja : fy = 350 MPa dan Es = 2 x 105 MPa Gambarkanlah diagram interaksi N-M nya.
Penyelesaian :
h = 60 cm t = t = 5 cm Tinggi manfaat : d = h - t = 55 cm = 550 mm 252 As = 4 = 1963.50 mm2 Tulangan : 4 D 25 4 fy 350 Regangan leleh baja : y = = = 0.00175 5 Es 2 10 1). Titik N-M pada beban aksial sentris Kapasitas nominal : NnO = 0.85 fc 'bh + As.tot f y = 0.85 27.5 400 600 + 2 1963.50 350 = 6 984 450 N = 698.45 ton
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 11
Kapasitas ultimate : NuO = NnO = 0.65 698.45 = 453.99 ton Untuk keperluan desain, beban aksial dibatasi hanya 80% nya dari NuO, sehingga : 0.80 453.99 = 363.19 ton 2). Titik N-M pada saat Keruntuhan Seimbang (Balanced) cu'= 0.003 0.85 fc'
t'
h/2 CS
AS' AS
cb
sentroida plastis
ab = 1 cb
grs. netral balanced
CC
eCC eTS
eCS M
h/2
t
b
s = y
s '
TS
Tinggi blok teg. tekan beton ekwivalen : aB = 1 cB = 0.85 347.37 = 295.26 mm Reg. baja tekan : s ' = Teg. baja tekan : fs = fy = 350 MPa
20/12/2004 Kuliah - 6
12
Gaya baja tekan = Gaya baja tarik : Cs = Ts = As x fy = 1963.50 x 350 = 687 225 N Kapasitas aksial nominal : NnB = Cs + Cc - Ts = 0.85 fc . a b = 0.85 x 27.5 x 295.26 x 400 = 2 760 681 N = 276.07 ton Kapasitas momen nominal :
Kapasitas ultimate untuk desain : NuB = 0.65 x 276.07 = 179.44 ton MuB = 0.65 x 76.43 = 49.68 t.m 3). Titik N-M pada Keruntuhan Tekan c = 500 mm > cB Tinggi blok teg. tekan beton ekwivalen : a = 1 c = 0.85 500 = 425 mm Reg. baja tarik : s = Teg. baja tarik : fs = s x Es = 0.0003 x 2 x 105 = 60 MPa
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi
13
Teg. baja tekan : fs = fy = 350 MPa Kapasitas aksial nominal : Nn = Cs + Cc - Ts = As fs + 0.85 fc. a b - As fs = 1963.50 x 350 + 0.85 x 27.5 x 425 x 400 - 1963.50 x 60 = 4 543 165 N = 454.32 ton Kapasitas momen nominal :
Kapasitas ultimate untuk desain : Nu = 0.65 x 454.32 = 295.31 ton Mu = 0.65 x 54.90 = 35.69 t.m 4). Titik N-M pada Keruntuhan Tarik c = 90 mm < cB Tinggi blok teg. tekan beton ekwivalen : a = 1 c = 0.85 90 = 76.50 mm Reg. baja tarik : s =
20/12/2004
Kuliah - 6
14
Teg. baja tarik : fs = fy = 350 MPa c t' 90 50 Reg. baja tekan : s ' = cu ' = 0.003 = 0.001333 < y Teg. baja tekan : fs = s x Es = 0.001333 x 2 x 105 = 267 MPa Kapasitas aksial nominal : Nn = Cs + Cc - Ts = As fs + 0.85 fc. a b - As fs = 1963.50 x 267 + 0.85 x 27.5 x 76.50 x 400 - 1963.50 x 350 = 552 304 N = 55.23 ton Periksa apakah : Nn < 0.10 fc. b h ? 0.65 x 552 304 < 0.10 x 27.5 x 400 x 600 ? 358 998 < 660 000 ? O.K. Sehingga faktor reduksi kapasitas berubah menjadi :
n = 0.80 0.15 = 0.7184 = 0.80 0.15 0.10 fc 'bh 660000 Kapasitas momen nominal :
90
0.65N
358998
Kapasitas ultimate untuk desain : Nu = 0.7184 x 55.23 = 39.68 ton Mu = 0.7184 x 49.01 = 35.21 t.m 5). Pada kondisi Lentur Murni Tinggi blok teg. tekan beton ekwivalen : a = Kapasitas momen nominal :
As f y 0.85 fc 'b = 1963.50 350 = 73.50 mm 0.85 27.5 400
Kapasitas ultimate desain : Mu = x Mn = 0.80 x 35.27 = 28.22 t.m Titik-titik tersebut akan digambarkan ke dalam grafik interaksi N-M pada halaman berikut.
20/12/2004
Kuliah - 6
16
698.45
Diagram Diagram Interaksi Gaya Interaksi Gaya Aksial - -Momen Aksial Momen dari Contoh dari Contoh Soal Soal
e=
12
0.
84
m m
3 2
454.32 453.99
e=2 B
85 7 6.
mm
363.19
295.31
276.07
66.00
179.44
4 0 5
28.22 35.21 35.27 49.68 54.90 76.43
e = 887.38 mm
Momen, M ( ton.m )
20/12/2004
Kuliah - 6
17
Penggunaan Diagram Interaksi N-M Penggunaan Diagram Interaksi N-M dalam Perencanaan dalam Perencanaan (( Desain )) Kolom Desain Kolom
20/12/2004
Kuliah - 6
18
20/12/2004
Kuliah - 6
19
Contoh Soal 2 :
Rencanakanlah penampang kolom persegi beton bertulangan simetris empat sisi dengan sengkang ikat untuk memikul beban-beban sebagai berikut : (a) Beban Mati (DL) : N = 22 ton - M = 18 ton.m (b) Beban Hidup (LL) : N = 45 ton - M = 36 ton.m Beton : fc = 25 MPa dan Baja : fy = 400 MPa & Es = 2 x 105 MPa Anggap tebal selimut beton : t = t = 0.10 h
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 20
Penyelesaian :
Beban ultimate rencana : U = 1.20 DL + 1.60 LL Nu = 1.20 x 22 + 1.60 x 45 = 98.40 ton = 9.84 x 105 N Mu = 1.20 x 18 + 1.60 x 36 = 79.20 ton.m = 7.92 x 108 N.mm Taksir penampang : b = 400 mm & h = 600 mm Nu 9.84105 Maka : = = 4.10 bh 400 600 Mu 7.92108 = = 5.50 bh2 400 6002 Dengan grafik didapatkan : t = 0.055 Luas tulangan total dibutuhkan : Ast = 0.055 x 400 x 600 = 13 200 mm2 Pakai : 28 D25 Ast tersedia = 13 744 mm2 > 13 200 mm2 OK Periksa jarak bersih antar tulangan : 40 2 4 8 2.50 s= = 1.71 cm < 4.0 cm 7 Penampang kurang besar Tidak OK !
20/12/2004
Kuliah - 6
21
20/12/2004
Kuliah - 6
22
Coba penampang : b = 500 mm & h = 700 mm Nu 9.84105 Maka : = 2.81 = bh 500 700 M u 7.92108 = = 3.23 2 2 bh 500 700 Dengan grafik didapatkan : t = 0.025 Luas tulangan total dibutuhkan : Ast = 0.025 x 500 x 700 = 8 750 mm2 Pakai : 24 D22 Ast tersedia = 9 124 mm2 > 8 750 mm2 OK Periksa jarak bersih antar tulangan : 50 2 4 7 2.20 s= = 4.43 cm > 4.0 cm 6 OK !
S = 44.30 mm
30
30 30 24 D22
Periksa kapasitas dengan program PCACOL Hasilnya disampaikan pada halaman berikut ini
500 mm
Sengkang : 10 30
20/12/2004
Kuliah - 6
23
Hasil Pemeriksaan dengan program PCACOL Hasil Pemeriksaan dengan program PCACOL
Diagram Interaksi N-M Kolom Contoh
9000 8000 7000
Kapasitas
( kN ) Nn /bh
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 Beban : N u =984 kN & M u = 792 kN.m
Mn /bh2
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi
( kN.m)
Program Diploma Sipil FTSP-ITS 24
> >
< <
Desain kolom pada dasarnya meliputi pemilihan penampang melintang kolom berikut penulangannya sehingga cukup kuat memikul kombinasi dari beban-beban terfaktor N dan M (momen primer), dan termasuk di dalamnya pengaruh kelangsingannya (momen sekunder). Kelangsingan kolom dinyatakan dengan rasio kelangsingan :
k lu r dimana : k = faktor panjang effektif yang besarnya tergantung pada kekangan-kekangan rotasional dan lateral ujung-ujungnya, lu = panjang tak tersangga kolom, dan I r= 0.2887h r = jari-jari girasi untuk penampang persegi A
Dalam desain, istilah kolom pendek ( short column ) dipakai untuk menunjuk pada suatu kolom yang kekuatannya sama dengan hasil yang didapatkan dari perhitungan analisis penampang. Bila beban-beban melampaui kekuatan bahannya maka akan terjadilah keruntuhan padanya ( material failure ). Sedangkan kolom langsing ( slender column ) adalah kolom yang kekuatannya mengalami reduksi akibat deformasi orde kedua. Akibat beban yang bekerja, maka terjadilah simpangan ke samping sebesar .. Selanjutnya, akibat perpindahan ini, akan timbul momen sekunder sebesar P. , yang akan memperbesar perpindahan sebelumnya, dan demikian seterusnya. Hal ini akan mengarah pada keruntuhan akibat stabilitas struktur ( stability failure ).
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 25
(a)
(b)
(c)
(a) Gambaran terjadinya masalah stabilitas pada struktur tekan (b) Illustrasi oleh Euler tentang masalah tekuk pada struktur (c) Pengaruh kelangsingan pada kapasitas N-M kolom
20/12/2004
Kuliah - 6
26
Faktor Panjang Tekuk untuk Kolom Sederhana Faktor Panjang Tekuk untuk Kolom Sederhana
20/12/2004
Bergoyang
Tak Bergoyang
Faktor Panjang Tekuk untuk Kolom Rangka Faktor Panjang Tekuk untuk Kolom Rangka
Hinged
Hinged
Hinged
Fixed
Fixed
20/12/2004
Fixed
Kuliah - 6
28
Fixed
Hinged
d adalah rasio beban tetap aksial terfaktor terhadap beban total aksial terfaktor
maksimum dari kombinasi pembebanan yang sama M untuk komponen struktur tanpa beban transversal, dan Cm = 0.6 + 0.4 1 0.4 M2 untuk komponen struktur dengan beban transversal Cm = 1.0
M 2,Min = Nu (15 + 0.03h)
Momen terfaktor M2 tidak boleh diambil lebih kecil daripada harga minimumnya : [ N.mm ]
Nu adalah jumlah seluruh beban vertikal terfaktor yang bekerja pada suatu tingkat, dan Nc adalah jumlah seluruh kapasitas tekan kolom-kolom bergoyang pada suatu
tingkat. Suatu komponen struktur dengan kelangsingan : lu 35 > r Nu fc ' Ag harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor Nu dan momen Mc dengan rumus yang sama dengan di depan
20/12/2004
Kuliah - 6
31
20/12/2004
Kuliah - 6
32
C
400 / 800
Atap
600 / 600 600 / 600
Contoh Soal 3 :
3850 3850 3850 3850 3850 3850 3850 3850 3850
Lantai - 10
650 / 650 650 / 650
400 / 800
9
650 / 650 650 / 650
420 / 850
8
700 / 700 700 / 700
420 / 850
Tentukanlah penulangan kolom penampang bujur sangkar beton bertulangan simetris empat sisi dengan sengkang ikat untuk kolom tepi pada rangka portal bertingkat 10 sebagai tergambar di samping ini. Beton : fc = 25 MPa dan Baja : fy = 400 MPa & Es = 2 x 105 MPa Tebal selimut beton : t = t = 5 cm Adapun beban-beban yang dipikul adalah sebagai berikut (Ton-m) :
1.2 DL + 1.6 LL 342.32 26.09 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 EQ 426.43 96.41
7
700 / 700 700 / 700
440 / 900
6
750 / 750 750 / 750
440 / 900
5
750 / 750 750 / 750
470 / 950
4
800 / 800 800 / 800
470 / 950
3 Z 2
900 / 900 900 / 900 800 / 800 800 / 800
500 / 1000
500 / 1000
5100
13.99
42.09
7620
7620
7620
20/12/2004
Kuliah - 6
33
Penyelesaian :
Modulus elastisitas beton : Ec = 4700 fc ' = 4700 25 = 23 500 MPa Untuk menghitung EI kolom dipakai pendekatan : 0.2 E c I g + E s I s 0.4 Ec I g atau : EI = Pilih nilai yang lebih besar EI = 1+ d 1+ d 342.32 = 0.8028 Faktor d : d = 426.43 1 Kolom tingkat 4 (750/750) : I g = 750 4 = 2.6367 x 1010 mm4
12
750
20/12/2004
2.8239 1010 Kolom tingkat 4 : EI = = 1.5664 x 1010 N.mm2 1 + 0.8028 1 Kolom tingkat 3 = Kolom tingkat 2 (800/800) : I g = 800 4 = 3.4133 x 1010 mm4 12
800
3.6947 1014 Kolom tingkat 3 = Kolom tingkat 2 : EI = = 2.0494 x 1014 N.mm2 1 + 0.8028 I Untuk balok dipakai pendekatan : EI = Ec I cr = Ec g 2 1 1 3 Balok 470/950 : EI = 23500 470 950 = 3.9457 x 1014 N.mm2 2 12 1 1 Balok 500/1000 : EI = 23500 500 10003 = 4.8958 x 1014 N.mm2 2 12
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 35
= 1.0281
Hinged
2.0494 1014 + 2.0494 1014 EI l 3850 Kolom B = = 4.8958 1014 EI l Balok 7620
= 1.6570 Dengan nomogram seperti pada gambar di sebelah ini ditunjukkan, bahwa faktor panjang tekuk ditemukan : k = 1.42 Hitung jari-jari inersia (girasi) :
Fixed
k = 1.42
r=
36
Fixed
Hinged
Baik terhadap kombinasi beban gravitasi maupun beban gempa, keduanya sama-sama mengalami Sway dan Kelengkungan Ganda :
=
k lu 1.42 3850 = = 23.67 > 22 r 230.96
Momen-momen M1 dan M2 diambil dari : M1 = M1nS + S M1S dan : M2 = M2nS + S M2S 1 dengan : S = 1.0 Nu 1 0.75 Nc 2 EI 2 2.0494 1014 = = 67 675 010 N Gaya aksial kritis (Euler) : N c = 2 2 (k lu ) (1.42 3850) 1 1 Faktor perbesaran momen : S = = = 1.0917 6 Nu 4.264310 1 1 0.75Nc 0.75 67675010 Momen yang diperbesar : M2 = 1.0917 x 96.41 = 105.25 ton.m = 1.0525 x 109 N.mm Dipakai penampang bujur sangkar : b = h = 800 mm Nu 4.2643106 M u 1.0525109 = = 6.6630 dan : Maka : = 2.0557 = 2 2 bh 800 800 800 800 bh
20/12/2004 Kuliah - 6 Dicky Imam Wahjudi Program Diploma Sipil FTSP-ITS 37
Dengan grafik didapatkan tulangan minimum : t = 0.01 Luas tulangan total dibutuhkan : Ast = 0.01 x 800 x 800 = 6 400 mm2 Pakai : 24 D19 Ast tersedia = 6 804 mm2 > 6 400 mm2 OK
50 mm 50 mm
800
S 24 D19 50 mm 800 mm