1336557183KAJIANVARIASIMANNINGPDSAL
1336557183KAJIANVARIASIMANNINGPDSAL
1 (2010) 21-25
Jurnal
ABSTRAK
Nilai kekasaran Manning n pada suatu aliran dalam salura terbuka, sangat tergantung kepada bahan pembentuk saluran. Saluran tidak harus memiliki satu nilai n saja, tapi bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dianggap paling dominan menimbulkan efek hambatan pada saluran buatan maupun alam adalah kekasaran permukaan dari pembentuk saluran. Untuk memperoleh nilai tersebut diperlukan beberapa pengukuran diantaranya pengukuran terhadap penampang saluran dan elevasi, kecepatan aliran, penentuan debit saluran dan penentuan angka kekasaran Manning n dengan tingkat kepercayaan tertentu. Untuk faktor hambatan dari tanaman/tumbuh-tumbuhan terbenam secara penuh dan muncul di atas air, besarnya nilai hamabatan ini sangat berhubungan dengan luas tanaman terdepan, tinggi tanaman, kekuatan batang, diameter batang dan kepadatan tanaman secara horizontal.
Latar Belakang Secara umum perencanaan konstruksi bangunan air memerlukan data berupa sifat dan karakteristik daerah sekitar saluran. Salah satu parameter yang dijadikan masukan, berupa koefisien kekasaran Manning n. Koefisien ini sangat banyak digunakan pada perencanaan saluran dan rancangan bangunan-bangunan pelengkap Irigasi. Penentuan koeffisien kekasaran Manning dari penampang aliran dapat ditaksir berdasarkan acuan dari berbagai referensi yang ada, namun kenyataannya kondisi dan situasi lapangan berlainan dari taksiran tersebut. Misalnya saluran yang direncanakan hanya dilapisi permukaannya dari tanah, akhirnya lama kelamaan menjadi rumput atau bahkan tumbuh-tumbuhan dengan ketinggian tertentu. Rumput/tumbuh-tumbuhan dalam saluran akan menghasilkan aliran turbulen dan dapat berfungsi untuk memantapkan tubuh saluran, mengkonsolidir massa tanah dari dasar saluran dan dapat mencegah erosi. Aliran ini timbul akibat kehilangan energi dan hambatan dari jenis pembentuk saluran seperti rumput/tumbuh-tumbuhan alami, tanah, pasangan batu dan lain-lain. Hambatanhambatan aliran air yang disebabkan oleh beberapa faktor di atas disebut juga dengan Flow Resistance. Penentuan harga beberapa
Flow resistance atau nilai kekasaran Manning n berhubungan dengan debit aliran, kecepatan aliran dan bentuk salurannya. Disatu sisi rumput alami (cinodon dactylon) yang terdapat pada lapisan permukaan saluran, dapat berfungsi untuk memperkuat tubuh saluran demikian juga tanah dan pasangan, tapi dilain pihak dapat menghambat laju aliran, karena aliran air bergerak menurut lintasan yang tidak teratur, tidak lancar pengalirannya walaupun butir-butir aliran tetap menunjukkan gerak maju dalam aliran secara keseluruhan. Akibatnya sawah yang direncanakan akan kekurangan air. Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga dalam penggunaannya jika ditinjau dari segi waktu, ruang, jumlah dan mutu harus efisien dan selalu memperhatikan faktor keseimbangan antara pasokan (supply sistem) dengan tuntutan penggunaan (demand sistem). Dalam siklus ekosistem air bisa terjadi salah satu aspek tersebut di atas akan terganggu, karena adanya gangguan dari aspek lainnya. Gangguan tersebut akan bisa mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan air terhadap salah satu tempat seperti kebutuhan di sawah. Air yang dibutuhkan untuk sawah tersebut di alirkan melalui saluran. Jika saluran yang berfungsi
21
H : tinggi tumpukan daun dalam posisi tegak (ft) Kn : konversi satuan dari persamaan Manning = 1,49 ft1/3/dt (1,0 m1/3/dt) M : kepadatan relatif tanaman atau jumlah batang tumbuh-tumbuhan tiap ft2 nveg :koeffisien kekasaran Manning untuk tumbuh-tumbuhan pada dasar saluran /bantaran saluran Rh : jari-jari hidrolis saluran, dimana diambil Rh = Y0 V : kecepatan aliran rata-rata (ft/dt) Y0 : kedalaman aliran (ft) W : lebar rata-rata daun tumbuh-tumbuhan dari tiap batang (ft) : kekentalan cairan/aliran (ft2/dt) : rapat massa cairan (slug/ft3) Salah satu kelemahan dari penggunaan metoda ini adalah dalam menentukan harga Es untuk berbagai macam tipe tumbuh-tumbuhan /tanaman. Menurut Freeman at. al (2000), variabel yang digunakan untuk mengkalkulasi nilai kekakuan batang tumbuh-tumbuhan adalah H, D dan F45 seperti diperlihatkan pada Gambar. 2 di bawah ini: H/2
H Y0
(M.Ai )0,273
Rh
1 V
1,481
.Rh .S1/ 2
2/ 3
Y0 H Ds Gambar H
1. Tumbuh-tumbuhan yang tenggelam penuh dalam air (Sumber: Freeman et al, 2000) H/2
F45
F45
Sedangkan tumbuh-tumbuhan/tanaman yang muncul di atas permukaan air seperti gambar. 2 (Y0 0,8 dari tinggi tanaman), nilai kekasaran Manning total dapat diperhitungkan dengan rumus:
E .A n = 9,159.105.Kn s s .Ai
0, 207
H/2
Ds
(M.A )
i
x 0,0547
Rh
0, 490
1 . x V
0,924
.Rh .S1/ 2
2/3
keterangan: Ai : luas daun setiap batang tumbuhtumbuhan pada bagian depan yang menghalangi aliran (ft2) As : Total luas penampang batang tumbuhtumbuhan yang diukur pada setiap batang pada jarak H dari dasar batang (ft2) Es : modulus kekakuan dari tanaman/tumbuh-tumbuhan (lb/ft2) G : grafitasi (32,2 ft/sec2) H : tinggi rata-rata tumbuh-tumbuhan dalam kondisi tegak (ft)
Gambar 2. Tekanan aliran pada tumbuhtumbuhan untuk penentuan kekakuan batang. (Sumber: Freeman at. Al, 2000) Perhitungan kekakuan tumbuhtumbuhan dilakukan dengan memperhitungkan ketinggian batang, tinggi untuk menekuk terjadi pada H/2 dari panjang batang seluruhnya. Tumbuh-tumbuhan menekuk 0 akibat tekanan air dan membentuk sudut 45 . Diameter batang diukur pada jarak H/4 dari batang yang menekuk, dengan demikian kekakuan batang tumbuh-tumbuhan dapat diperoleh melalui suatu persamaan sebagai berikut:
24
Evaluasi terhadap hasil modulus kekakuan batang, diperlukan sejumlah waktu dan keseriusan melalui suatu hubungan antara luas batang ( .Ds2/4) dan kekakuan yang diperlukan untuk menekuk batang pada posisi 0 45 . Analisa ini telah menghasilkan suatu hubungan linier antara dalamnya aliran dan menekuknya batang (Freeman, 2000). Analisa di atas kemudian dikembangkan kembali oleh Freeman dengan langsung menghubungkan antara tinggi batang dan diameternya, tanpa perlu menghitung kekuatan tekanan air yang membentuk sudud 450. Persamaan ini didasari pada data asli pengujian pada saluran air oleh Freeman pada Utah University. Dimana persamaan ini hanya menghubungkan dua diantara tiga variabel yang terlibat didalamnya, sehingga menjadi suatu persamaan kekakuan batang sebagai berikut:
H H H E s = 160,000 + 454 + 37,8 D D Ds s s
2 3
Untuk menentukan suatu angka nilai n tertentu pada satu jenis penghambat aliran perlu dilakukan pengujian statistik. Pengujian statistik pada batas kepercayaan nilai dan rentangan nilai dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian distribusi t, (Soewarno, 1995), hal ini tergantung pada banyaknya data yang ada. Jika jumlah data dibawah 30 sampel, maka interval kepercayaan untuk nilai rata-rata pada derjat kepercayaan dapat dihitung melalui persamaan berikut ini:
X t S N X + t S N
i =1
(X i X )2 N 1
Pembahasan Memilih suatu nilai keksaran Manning n sebenarnya adalah memperkirakan hambatan aliran pada saluran tertentu dan membutuhkan sedikit penentuan teknis dan pengetahuan lapangan. Sebagai pemula dalam perencanaan tidak lebih adalah suatu dugaan, karena itu setiap perencanaan memiliki hasil yang berbeda-beda. Salah salah satu tuntunan dalam penentuan nilai kekasaran Manning adalah menentukan nilai n dengan cara analitis berdasarkan distribusi kecepatan teoritis pada penampang saluran dan data pengukuran kecepatan maupun pengukuran kekasaran. Berdasarkan distribusi kecepatan teoritis pada saluran yang kasar dilakukan dengan metoda pendekatan untuk menentukan nilai n dari Manning. Untuk mendapatkan kecepatan aliran secara langsung dilapangan, maka penampang melintang saluran dibagi menurut beberapa garis vertikal berurutan dengan jarak tertentu. Kecepatan rata-rata bagian vertikal ditentukan dengan mengukur kecepatan pada 0,6 x tinggi setiap bagian atau bila diperlukan hasil yang lebih teliti, maka dilakukan dengan mengambil rata-rata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 x tinggi masing-masing ( metoda dua titik) dari penampang yang ditinjau. Rata-rata dari setiap bagian vertikal yang berurutan dikalikan dengan luas bagian vertikal menghasilkan nilai debit yang melalui garis vertikal dari penampang melintang. Jumlah debit yang melalui garis vertikal ini merupakan debit total, karena itu kecepatan rata-rata pada penampang secara keseluruhan adalah sama dengan debit total dibagi dengan luas penampang total. Bila kecepatan pada masing-masing penampang telah diperoleh, maka dengan menggunakan persamaan Manning harga kekasaran n pada masingmasing tanpang dapat diperoleh hasilnya. Pada kondisi debit aliran terlalu besar, maka air akan melimpas ke tebing-tebing saluran dan sebagian aliran akan mengairi bantaran saluran (floodplain). Nilai kekasaran Manning n pada bantaran saluran tergantung pada kondisi permukaan dan tumbuhtumbuhannya. Nuilai n bervariasi sesuai dengan tingkat keterbenaman tumbuhtumbuhan pada taraf air rendah. Tumbuhtumbuhan baru akan menimbulkan efek bila air sudah mencapai ketinggian tertentu. Untuk tumbuh-tumbuhan yang terendam secara penuh (Y0 > 0,8 dari tinggi tanaman) dan yang muncul di atas
: interval kepercayaan
25
Fauzi A. Gani, Jafar Siddik, Jurnal MANTEKH 2 Vol. 1(2010) 21-25
permukaan air (Y0 0,8 dari tinggi tanaman) berbeda perhitungan nilai kekasaran Manningnya, karena pada tumbuh-tumbuhan yang muncul di atas permukaan air perlu dikalkulasikan nilai kekakuan batangnya. Kekakuan batang tumbuh-tumbuhan diperhitungkan dengan memperhatikan ketinggian batang dan tinggi untuk menekuk. Tinggi untuk menekuk terjadi pada tinggi batang seluruhnya. Diameter batang diukur pada jarak dari batang yang menekuk, ada pendapat lain dalam perhitungan kekakuan batang bahwa tidak perlu memperhitungkan kekuatan tekanan air, karena telah didasari pada data asli pengujian pada saluran air dan hannya menghubungkan dua variabel yang terlibat yaitu kedalaman dan diameter batang. setelah diperoleh nilai kekakuan batang, maka nilai kekasaran Manning n langsung didapat. Dari hasil perhitungan nilai kekasaran Manning n pada beberapa kondisi seperti disebutkan di atas, yang diperkirakan dapat membawa efek terhadap aliran air dalam saluran. Maka untuk lebih meyakinkan bahwa nilai keksaran Manning pada masing-masing jenis hambatan air yang telah beberapa kali pengujian perlu dilakukan uji statistika. Untuk masing-masing jenis hambatan aliran air pada saluran dilakukan dengan pengujian distribusi t. Dengan demikian angka kekasaran Manning n untuk berbagai jenis pembentuk permukaan saluran dapat diketahui dengan tingkat kepercayaan tertentu. Kesimpulan 1. Penentuan angka kekasaran Manning n sangat tergantung pada berbagai faktor. Salah satu faktor yang paling menonjol dan dianggap berpengaruh besar terhadap efek hambatan air di dalam saluran adalah kekasaran permukaan dari pembentuk saluran. 2. Suatu saluran tidak harus memiliki satu nilai kekasaran Manning n saja, akan tetapi nilai n sangat bervariasi dan tergantung pada jenis pembentuk permukaan saluran. Jika dalam saluran terdiri dari beberapa jenis pembentuk permukaan maka nilai n harus diperhitungkan secara masing-masing, sehingga akan berpengaruh kepada debit yang dialirkan. 3. Pada saluran dimana bahan pembentuknya mempunyai butiran-butiran yang halus seperti lempung atau lanau, efek hambatan jauh lebih kecil, sehingga nilai kekasaran Manning n relatif rendah. Sebaliknya jika pembentuk permukaan butiran kasar nilai kekasaran Manning n dipastikan tinggi. 4. Nilai kekasaran Manning n pada dasar dan bantaran saluran tergantung pada kondisi permukaan dan tumbuh-tumbuhannya. Nilai n bervariasi sesuai dengan tingkat keterbenaman tumbuh-tumbuhan pada taraf air rendah. Tumbuh-tumbuhan akan menimbulkan efek hambatan yang besar , bila ketinggian air pada batang berada di bawah setengah tinggi batang rata-rata. 5 Bila tumbuh-tumbuhan dalam saluran sudah terbenam secara penuh, maka perhitungan nilai kekasaran dapat dihitung dengan pengujian secara langsung dilapangan, akan tetapi bila tumbuhtumbuhan tersebut muncul di atas air dan tetekuk akibat tekanan aliran dan membawa efek yang sangat besar terhadap tahanan aliran, maka hal ini perlu diperhitungkan tersendiri
Daftar Pustaka Chow V T, 1985., hidrolika saluran terbuka, penerbit Erlangga Jakarta Fischenich, C and S. Dudley, 2000., determining drag coefficients and area for vegetation, Freeman, G. E, W. Rahmayer, D. R. Derrick and R. R. Copeland, 2000., manning n values for floodplains with shrubs and woody vegetation, USCID Conference, Park City Soewarno,1995., hidrologi aplikasi metoda statistik untuk analisa data jilid. 2, Penerbit Nova, Bandung. Ichwana, P. Satrio, dan E. Nurrahmi, 2003., flow resistence dan erosi pada beberapa penampang yang ditumbuhi oleh rumput alami, laporan penelitian Fakultas Pertanian Unsyiah, Banda Aceh.