Anda di halaman 1dari 5

METRO ETHERNET 3.1.

Pengertian Ethernet Penyampaian informasi dan dokumen pada masa lalu dilakukan melalui penyampaian dokumen menggunakan jasa kurir. Hal ini dilakukan baik untuk penyampaian informasi antar kantor maupun di dalam suatu gedung perkantoran. Lama kelamaan proses seperti ini dirasakan semakin tidak efisien karena semakin banyaknya dokumen dan informasi yang harus disampaikan setiap harinya. Sehingga cara kerja ini menuntut semakin banyaknya orang yang harus bekerja menyampaikan dokumen dan perlu meningkatkan kecepatan pencapaian dokumen. Teknologi jaringan komputer telah dapat mengatasi permasalahan ini dengan dikembangkannya teknologi jaringan komputer local berkecepatan tinggi yang sering disebut sebagai LAN (Local Area Network). Saat itu terdapat beberapa jenis teknologi LAN, namun seiring berjalannya waktu teknologi ethernet merupakan teknologi yang paling banyak digunakan karena kemudahan implementasinya. Ethernet merupakan jenis perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972 dengan menggunakan kabel koaksial. Tiga hal yang perlu diketahui mengenai ethernet, antara lain : 1. Teknologi Ethernet didefenisikan oleh badan IEEE (institute of Electical and Electronics Engineers) dengan nomor standar 802.3 yang merupakan keluarga standar untuk Ethernet LAN. Standar ini terus dikembangkan dengan adanya teknologi Fast Ethernet, giga Ethernet dan Wi-Fi. 2. Ethernet dapat bekerja dengan kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps, 1 Gbps dan 10 Gbps. 3. Dalam konfigurasi wireline, ethernet mengirimkan informasi melalui fiber optik, kabel koaksial dan twisted copper pair. Topologi ethernet : 1. Pada dasarnya ethernet memiliki topologi bus. Awal implementasinya digunakan kabel koaksial sebagai mediumnya dan seluruh komputer terkoneksi ke kabel koaksial tersebut. 2. Dengan topologi bus, maka terdapat common shared medium yang digunakan bersama oleh seluruh perangkat yang terhubung ke jaringan. Hal ini menjadikan proses pengiriman data dari masing-masing komputer harus dilakukan secara bergantian. Tidak boleh ada komputer yang mengirimkan data pada saat yang bersamaan. 3. Agar tidak terjadi tabrakan (collision) pada penggunaan shared medium tersebut, digunakan mekanisme CSMA/CD (Carrie Sense Multiple Access/Collision Detection). Mekanisme pengiriman data pada dasarnya dilakukan sebagai berikut : a. Sebelum mentransmisikan data, pengirim harus mendeteksi bus terlebih dahulu. b. Jika bus dalam keadaan kosong (tidak ada data yang sedang di kirim), maka pengirim baru dapat mengirimkan datanya. c. Setiap perangkat yang terhubung kepada bus tersebut akan menerima paket data yang dikirim oleh pengirim. Jika identitas yang ada pada paket data sesuai, maka data tersebut akan di ambil dan jika tidak, maka data itu akan ditolak. Dengan demikian maka data akan sampai kepada alamat tujuan dengan benar. d. Jika terjadi tabrakan karena ada pengirim yang mengirimkan data pada saat bersamaan, maka diberlakukan delay secara random kepada pengirim-pengirim tersebut sebelum masing-masing mengirim datanya kembali.

4. Pada topologi bus murni, digunakan kabel koaksial. 5. Dalam perkembangannya, digunakan juga kabel twisted pair dengan perangkat tambahan berupa hub. a. Secara fisik, jaringan yang di bentuk memiliki topologi star, namun karakteristiknya tetap bus. Semakin banyak terminal yang terhubung, akan semakin lambat performansi LAN. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kapasitas jaringan, dikembangkan teknologi Fast ethernet dan Giga ethernet yang memiliki bandwidth lebih besar. b. Selanjutnya dikembangkan juga perangkat switch sebagai pengganti hub yang dapat membagi bus ke dalam segmen-segmen yang independent untuk mengurangi terjadinya collision. Dengan pembagian ke dalam beberapa segmen ini, maka pengiriman data pada suatu segmen tidak akan mempengaruhi kondisi pada segmen lainnya, atau dengan kata lain, masingmasing segmen dapat mengirimkan data internal segmennya secara bersamaan. 3.2. Keuntungan Ethernet 1. Mudah digunakan a. Tersebar secara luas, teknologi yang mudah dimengerti. b. Pengembangan aplikasi baru dilakukan dengan mudah dan cepat. c. Menyederhanakan pengoperasian jaringan 2. Efektifitas biaya a. Penggunaan interface ethernet secara luas. b. Penghematan biaya yang cukup besar. c. Fleksibilitas penggunaan bandwidth. 3. Fleksibilitas a. Satu User Network Interface (UNI) untuk berbagai macam penggunaan. b. Migrasi yang mudah untuk meningkatkan level performa dari 1 Mbps ke 10 Gbps. c. Alur migrasi yang jelas, dengan menggunakan peningkatan protocol Ethernet yang sudah ada. Dengan adanya jaringan komputer ini, maka penyampaian informasi dan dokumen tidak lagi dilakukan secara manual, melainkan dialirkan melalui jaringan komputer tersebut. Hal ini ternyata membawa manfaat besar bagi setiap perusahaan yang menggunakannya, misalnya : a. Penyampaian informasi dapat berlangsung lebih cepat dan tidak tergantung lagi kepada jasa kurir yang terbatas jumlahnya b. Biaya operasional untuk kurir dapat dihemat dan peran SDM dapat ditingkatkan kualitasnya dengan mengarah kepada pengambilan keputusan. c. Terjadinya efisiensi biaya dari penggunaan kertas yang sangat berkurang d. Pada akhirnya kinerja perusahaan dapat meningkat karena proses-proses bisnis dapat berlangsung lebih efisien dan efektif. Bahkan di era kompetisi, keberadaan sistem teknologi informasi ini di suatu perkantoran, termasuk didalamnya jaringan komputer yang handal, telah menjadi keunggulan kompetitif suatu perusahaan. 3.3. Latar Belakang munculnya Metro Ethertnet Latar belakang munculnya Metro Ethernet 1. Ethernet awalnya adalah suatu teknologi yang digunakan untuk komunikasi data pada suatu jaringan komputer dalam wilayah yang terbatas, umumnya pada suatu perusahaan (LAN) 2. Kebutuhan perusahaan berkomunikasi tidak hanya untuk cakupan wilayah yang terbatas. Komunikasi dibutuhkan juga untuk cakupan yang lebih luas misalnya menghubungkan beberapa

lokasi perkantoran di suatu kota dan dengan kapasitas jaringan yang besar. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung penggunaan sistem yang semakin berkembang, misalnya untuk kebutuhan : a. Komunikasi multimedia dan pemanfaatan jaringan IP untuk seluruh jenis komunikasi. b. Jaringan komputer perusahaan dengan trafik data yang semakin besar. c. Sistem komputasi perusahaan. d. Pengawasan sistem untuk beberapa jenis perusahaan. 3. Penggunaan ethernet yang sudah sangat banyak di perkantoran, kemudahan implementasinya, dukungan yang luas dari perangkat-perangkat keras dan lunak, serta biaya investasi dan pengoperasian yang rendah telah mendorong ekspansi pemanfaatan ethernet untuk cakupan yang lebih luas, setidaknya di area perkotaan atau metropolitan. Hal ini di dukung oleh teknologi jaringan kabel serat optik yang dapat dimanfaatkan untuk membangun teknologi ethernet dangan cakupan yang luas. 4. Bagi pihak service provider, berkembangnya sistem manajemen jaringan, termasuk untuk ethernet, juga telah memungkinkan pemanfaatan teknologi ethernet ini untuk melayani publik sesuai dengan standar operator. Oleh karena itu, muncullah teknologi metro ethernet yang mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi data perusahaan tersebut. 5. Pada dasarnya teknologi Metro Ethernet memiliki dasar teknologi ethernet namun mampu melayani penggunannya dalam cakupan geografis yang cukup luas, yaitu di wilayah perkotaan.

Gambar 1. Perangkat Metro Ethernet Faktor pendorong munculnya Metro Ethernet : Munculnya Metro Ethernet didorong oleh beberapa hal, baik aspek teknologi,aspek bisnis dan operasional. 1. Secara teknologi memang terdapat momentum yang tepat untuk mendorong teknologi ethernet diimplementasikan dalam cakupan yang lebih luas. Disamping kemampuannya yang mampu membawa traffic dengan bandwidth yang tinggi, juga oleh kemajuan teknologi jaringan fisik berupa jaringan serat optik. Disamping itu, aspek keamanan dan manajemen jaringan pun telah berkembang sehingga membuat ethernet mampu diimplementasikan dalam skala geografis yang lebih luas. 2. Secara bisnis, munculnya kebutuhan-kebutuhan baru didalam aplikasi dan layanan telah mendongkrak kebutuhan bandwidth dimasing-masing pengguna, seperti aplikasi Triple play. Dinamika bisnis pun pada akhirnya akan membutuhkan dukungan dari sebuah jaringan yang bersifat fleksibel, murah, cepat dalam proses implementasinya, memiliki bandwidth tinggi,

berkinerja tinggi, aman, handal dan memiliki unsur skalabilitas yang baik. 3. Secara operasional bagi service provider, dibutuhkan teknologi jaringan yang mampu memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan kualitas terbaik dan investasi sekecil-kecilnya. Para operator telah bersaing untuk dapat melakukan layanan dengan cepat dan mampu mengelola layanan dengan sebaik-baiknya. 3.4. Pengertian Metro Ethernet Metro Ethernet Network (MEN) secara umum didefenisikan sebagai suatu jaringan yang menghubungkan sejumlah LAN yang terpisah secara geografis melalui jaringan WAN atau backbone yang disediakan oleh suatu service provider. MEN menyediakan layanan konektivitas dalam cakupan metropolitan/perkotaan yang memanfaatkan ethernet sebagai protokol utamanya dan mampu menyalurkan aplikasi broadband. Bagi pelanggan, Layanan ME ini dipandang sebagai layanan yang mudah, sederhana dan murah dengan bertambahnya kebutuhan bandwidth. Secara lebih teknis, Metro Ethernet Service merupakan layanan komunikasi data yang menyediakan interface dan protokol Ethernet, yang disediakan oleh suatu MEN. Perangakat jaringan di sisi pelanggan, yaitu Customer Equipment (CE) terhubung ke MEN melalui suatu user Network Interface (UNI).

Gambar 2. Jaringan Metro Ethernet Tiga jenis perangakat dalam konfigurasi Metro Ethernet, yaitu : 1. Customer Located Equipment (CLE) atau sering juga disebut Multi-Tenant Unit (MTU) atau Customer Premeises Equipment (CPE). Bentuk fisik perangkat ini biasanya berukuran kecil, berupa ethernet switch single-box 10/100 Mbps. Untuk interface uplink biasanya bersifat modular sesuai dengan kebutuhan bandwidth dari pelanggan, misalnya Fast Ethernet atau Giga Ethernet. 2. Service-Aggregation Switch, adalah perangkat MEN yang juga berfungsi untuk mengagregasi trafik dari sejumlah CLE yang dapat berasal dari satu atau beberapa pelanggan, tergantung dari kebutuhan kapasitas masing-masing pelanggan. 3. Core/Edge Switch, adalah perangkat yang menjadi batas antara MEN dengan Core Network. Salah satu fungsi yang dilakukan oleh perangkat ini adalah melakukan proses service migration.

Gambar 3. Konfigurasi Metro Ethernet 3.5. Konfigurasi Jaringan Contoh konfigurasi Create metro ethernet untuk user DSLAM speedy 1. Buka applikasi Putty.exe atau aplikasi remote lainnya dan inputkan IP addres SSH servernya

2. Inputkan Username dan password 3. Telnet Switch, contoh sw-d1-bsk Input Username dan passwor 4. Tentukan Port Id yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai