Anda di halaman 1dari 13

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Jaringan Komputer Dalam jurnal yang berjudul kajian penggunaan mikrotik router os

sebagai router pada jaringan komputer (Handriyanto, 2009) disebutkan bahwa Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi. Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien antar pemakai (mail dan teleconference). Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik. Klasifikasi Jaringan Komputer menurut (Deris Setiawan, 2003): 1. Local Area Network (LAN) adalah Jaringan komputer yang

saling terhubung ke suatu komputer server dengan menggunakan topologi tertentu, biasanya digunakan dalam kawasan satu gedung atau kawasan yang jaraknya tidak lebih dari 1 km.

Gambar 2.1 LAN

2. Metropolitan Area Network (MAN) adalah Jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1 km. Pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota, kampus dalam satu kota.

Gambar 2.2 MAN

3. Wide

Area

Network

(WAN)

adalah

Jaringan

komputer yang

menghubungkan banyak LAN ke dalam suatu jaringan terpadu, antara satu jaringan dengan jaringan lain dapat berjarak ribuan kilometer atau terpisahkan tertentu. letak geografi dengan menggunakan metode komunikasi

Gambar 2.3 WAN 5

Secara garis besar ada beberapa tahapan dalam membangun jaringan LAN, diantaranya : 1. Menentukan teknologi tipe jaringannya (Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI) 2. Memilih model perkabelan (Fiber, UTP, Coaxial) 3. Menentukan bentuk topologi jaringan (Bus, Ring, dan Star) 4. Menentukan teknologi Client/Server atau Peer to Peer 5. Memilih Sistem Operasi Server (Windows NT, 2000, XP, atau Linux)

2. 2

Proxy Server Sebuah fasilitas untuk menghubungkan diri ke internet secara

bersama-sama. Memenuhi

permintaan user untuk layanan Internet (http, kebijakan. Bertindak

FTP,Telnet) dan mengirimkannya sesuai dengan

sebagai gateway menuju layanan. Mewakili paket data dari dalam dan dari luar. Menangani semua komunikasi internet ekternal. Bertindak sebagai gateway mengevaluasi antara mesin internal dan eksternal. Proxy server

dan mengontrol permintaan dari client, jika sesuai policy

dilewatkan jika tidak di deny/drop. Menggunakan metode NAT. Memeriksa isi paket.

Gambar 2.4 proxy server

2.3 IP Address Dalam situs web (Universitas Gunadarma, 2010) dijelaskan bahwa pengertian IP Adrress (Internet Protocol Address ) adalah sistem pengalamatan di network dengan menggunakan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik (.), mulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255 atau kira-kira akan ada 4 milyar lebih IP address yang dapat dibagikan ke seluruh

pengguna jaringan internet di seluruh dunia.. IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian: bagian network (Net ID) dan bagian host (Host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address , baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address . Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut : 1. IP address kelas A merupakan Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255255255

2. IP address kelas B dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. 3. IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. 4. IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit

pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID 5. IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya

berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address jaringan. Dalam penggunaannya, IP Address dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Public Address dan Private Address . 1. Public Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan di internet, sebagai contoh pada saat kita pertama kali mengakses URL http://www.google.co.id, maka secara otomatis yang menunjuk bagian

computer kita akan melakukan koneksi menuju alamat 72.14.203.147. angka tersebut dapat kita lihat pada baris status di browser kita (Internet Explorer/Mozilla Firefox) yang terletak pada sebelah kiri bawah. Nomor 72.14.203.147 adalah IP address yang digunakan di jaringan internet dan digolongkan sebagai Public Address .

2. Private Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi yang tidak terhubung langsung dengan internet atau berada pada sebuah area local. Dengan menggunakan Private Address ini, computer tidak dapat terhubung dengan internet. Hanya dapat bertukar informasi dengan computer lainnya yang juga terhubung pada jaringan yang sama (intranet). Private IP ini biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Nomor yang digunakan biasanya dimulai dengan 192.168.0.1 sampai seterusnya sebanyak komputer yang ada.

2.4

Hub Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual

beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh komputer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali komputer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi collission lebih sering terjadi. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan(collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu. Aktifitas pengiriman paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang mengindikasikan terjadi collision. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang

ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port. Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung pada komputer menjadi lambat.

Gambar 2.5 Hub

2.4

Switch Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual

berada pada layer 2 (Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network Layer). Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, akan pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

10

Gambar 2.6 Switch

2.5 Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode address ing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Fungsi router adalah sebagai berikut : 1. Membaca alamat logika / ip address source dan destination untuk

menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya. 2. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN. 3. Perangkat di layer 3 OSI Layer. 4. Bisa berupa box atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon routing. 5. Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.

11

Gambar 2.7 Router

2.7

Sistem Operasi Sistem operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang

berada

diantara program aplikasi dan perangkat keras. Sistem operasi

memiliki tugas yaitu mengelola seluruh sumber daya sistem komputer dan sebagai penyedia layanan. Sistem operasi menyediakan System Call (berupa fungsi-fungsi atau API=Application Programming Interface). System Call ini memberikan

abstraksi tingkat tinggi mesin untuk pemrograman. System Call berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan memberi sekumpulan instruksi yang lebih mudah dan nyaman, sistem operasi juga sebagai basis untuk program lain dimana program aplikasi dijalankan diatas sistem operasi, program-program itu memanfaatkan sumber daya sistem komputer dengan cara meminta layanan sistem operasi mengendalikan sumber daya untuk aplikasi sehingga penggunaan sumber daya sistem komputer dapat dilakukan secara benar dan efisien. Sistem operasi yang dikenal antara lain : 1. Windows (95, 98, ME, 2000, XP, VISTA, SERVER, Windows7) 2. Linux (Red Hat, Slackware, Ubuntu, Fedora, Mikrotik, Debian,OpenSUSE) 3. UNIX 4. FreeBSD (Berkeley Software Distribution) 5. SUN (SOLARIS)

12

6. DOS (MS-DOS) 7. Machintosh (MAC OS, MAC OSX)

2.8

MikroTik Router OS Dalam jurnal yang berjudul kajian penggunaan mikrotik router os

sebagai router pada jaringan komputer (Handriyanto, 2009) dijelaskan bahwa MikroTik RouterOS, merupakan sistem operasi Linux base yang

diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network untuk yang kompleks, routing yang rumit)

disarankan memadai.

mempertimbangkan

pemilihan resource PC yang

2.8.1

Jenis-Jenis Mikrotik Jenis-jenis mikrotik terbagi menjadi dua yaitu Mikrotik RouterOS dan

Built-In Hardwre Mikrotik. 1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software download rumahan (PC). 2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. yang dapat di-

di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr

2.8.2

Fitur-Fitur Mikrotik Mikrotik memiliki banyak fitur-fitur yang mempunyai fungsinya

masing-masing, fitur-fitur dalam mikrotik diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

13

Asynchronous : Mendukung

serial PPP dial-in / dial-out, dengan

otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports. 3 Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat. 4 Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling. 5 Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer 6 DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases. 7 Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address , range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS. 8 Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS. 9 IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5 10 ISDN : mendukung PAP, ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi

CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung

128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75 bui line protokol. 11 M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet. 12 MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP). 13 Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

14

14

NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.

15

Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP,

MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate. 16 Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS. 17 18 Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19 20 21 Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; syncPPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI. 22 Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update. 23 24 UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging. 25 26 27 VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS. protokol

2.9 Wireless Hotspot Dalam makalah Seminar Tugas Akhir Sistem Manajemen Hotspot Berbasis Kuota Waktu dan Paket Data (Faqih, 2011) dijelaskan bahwa

15

Wireless atau teknologi nirkabel merupakan media transmisi pengganti media kabel yang menggunakan gelombang radio elektromagnetik untuk

berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Perkembangan teknologi nirkabel ini kemudian digunakan dalam impelementasi jaringan lokal nirkabel atau biasa dikenal dengan WLAN (Wireless Local Area Network). Maraknya penggunaan WLAN ini kemudian mengakibatkan banyak bermunculan layanan akses Internet hotspot. Wireless Hotspot merupakan sebuah area terbuka yang memungkinkan seseorang bisa melakukan akses Internet secara nirkabel, baik secara gratis ataupun dengan melakukan pembayaran untuk jasa penggunaan. Standar IEEE 802.1x merupakan protokol kontrol akses (network access control) berbasis port jaringan

yang memanfaatkan karakteristik

infrastruktur LAN IEEE 802 untuk menyediakan media autentikasi dan autorisasi perangkat yang terhubung pada port LAN yang memiliki karakteristik koneksi point to point, dan mencegah akses jika autentikasi dan autoris 802.1x adalah untuk menghasilkan kontrol akses, autentikasi, dan manajemen kunci untuk wireless LAN. IEEE 802.1x terdiri dari tiga bagian, yaitu pengguna atau client yang akan diautentikasi disebut wireless node (supplicant), server yang melakukan autentikasi atau disebut Network Access Server (NAS), dan perangkat yang menghubungkan dua bagian tersebut disebut Authenticator, dalam hal ini berupa access point. Authentication Server yang digunakan adalah Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS) server dan digunakan untuk autentikasi pengguna yang akan mengakses wireless LAN.

Gambar 2.8 Mekanisme Autentikasi 802.1X

16

Anda mungkin juga menyukai