Anda di halaman 1dari 5

Pembentukan dan pengeluaran panas tubuh

Setiap sel di dalam tubuh memerlukan energi untuk memelihara struktur dan fungsinya. Seluruh
energi yang diperlukan oleh sel-sel tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya
(sumber energi). Misalnya dari berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Energi tubuh yang dihasilkan
yang berasal dari pembakaran 1 gram lemak adalah 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori serta protein 4
kalori. Energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah menjadi energi bentuk
lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis,
energi panas dan energi listrik.Dalam kegiatan tubuh sehari-hari, pemakaian energi dapat melalui kegiatan
kerja eksternal dan internal. Kerja eksternal berhubungan dengan pemakaian energi akibat kontraksi otot
rangka sewaktu tubuh menggerakkan badan atau anggota badan seperti mengangkat atau memindahkan
suatu benda, menghindar, memukul, mengelak, dan sebagainya. Kerja internal berhubungan dengan
pemakaian energi oleh seluruh proses biologis di dalam tubuh yang tidak termasuk dalam kegiatan kerja
eksternal.
1

Tidak semua energi yang didapat dari nutrien dapat dipergunakan untuk kegiatan kerja. Energi
yang tidak dapat dipakai ini akan diubah menjadi energi panas. Selama proses biokimiawi di dalam tubuh,
hanya 50% energi dari nutrien yang diubah menjadi ATP selebihnya akan hilang dalam bentuk panas.
Selama pemakaian ATP oleh sel-sel tubuh, 25% lainnya energi yang berasal dari makanan inipun akan
diubah menjadi panas. Selanjutnya panas yang terbentuk inilah (produksi panas internal) dan ditambah
dengan perolehan panas yang didapat dari lingkungan eksternal tubuh (keduanya disebut Sumber panas)
yang membentuk kandungan seluruh panas tubuh. Panas tubuh diperlukan untuk kelancaran aliran darah
dan menjaga agar reaksi kimia tubuh dapat berjalan baik (enzim hanya bekerja pada suhu tertentu yang
relatif tetap (pada suhu normal)..Sumber utama panas badan adalah pembakaran makanan terutama di
dalam hati,otak, jantung dan otot-otot bergaris.
1

Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati,
otak, jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan
jaringan yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya, oleh
karena itu, laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor,yaitu :
1. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalam
inti tubuh ke kulit.
2. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan.
Terdapat 4 mekanisme kehilangan panas, yaitu :
1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah.
Gelombang inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 20 mikrometer.
Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme
kehilangan panas paling besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas. Panas
adalah energi kinetic pada gerakan molekul. Sebagian besar energi pada gerakan ini dapat di pindahkan
ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit, suhu udara
menjadi sama dan tidak terjadi lagi pertukaran panas, yang terjadi hanya proses pergerakan udara
sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin dari suhu tubuh.
2

2. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda-benda yang ada di
sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan
dengan benda umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme, yaitu
kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan
dengan udara, dan sifat isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara
efektif terus menerus.
2

3. Evaporasi
Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air
yang mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada
kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung sekitar 450 600 ml/hari. Hal ini
menyebabkan kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 16 kalori per jam. Evaporasi ini
tidak dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui
kulit dan system pernafasan. Selama suhu kulit lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, panas hilang
melalui radiasi dan konduksi. Namun ketika suuhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, tubuh
memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan konduksi. Pada keadaan ini, satu-satunya cara
tubuh melepaskan panas adalah melalui evaporasi.
Memperhatikan pengaruh lingkungan terhadap suhu tubuh, sebenarnya suhu tubuh actual ( yang dapat
diukur ) merupakan suhu yang dihasilkan dari keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan proses
kehilangan panas tubuh dari lingkungan.
2

4. Konveksi
perpindahan panas melalui aliran udara/ air.
2
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
Usia
Pada bayi dan balita belum terjadi kematangan mekanisme pengaturan suhu sehingga dapat
terjadi perubahan suhu tubuh yang drastis terhadap lingkungan. Pastikan mereka mengenakan yang cukup
dan hindari pajanan terhadap suhu lingkungan. Seorang bayi baru lahir dapat kehilangan 30 % panas
tubuh melalui kepala sehingga dia harus menggunakan tutup kepala untuk mencegah kehilangan panas.
Suhu tubuh bayi lahir berkisar antara 35,5C sampai 37,5C.Regulasi tubuh baru mencapai kestabilan saat
pubertas. Suhu normal akan terus menerus menurun saat seseorang semakin tua. Para dewasa tua
memiliki kisaran suhu tubuh yang lebih kecil dibandingkan dewasa muda.
2

Olahraga
Aktivitas otot membutuhkan lebih banyak darah serta peningkatan pemecahan karbonhidrat dan
lemak. Berbagai bentuk olahraga meningkatkan metabolisme dan dapat meningkatkan produksi panas
sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama seperti jalan jauh dapat meningkatkan
suhu tubuh sampai 41 C.
2

Kadar Hormon
Umumnya wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya
variasi hormonal saat siklus menstruasi. Kadar progesteron naik dan turun sesuai siklus menstruasi. Saat
progesterion rendah suhu tubuh dibawah suhu dasar, yaitu sekitar 1/10nya. Suhu ini bertahan sampai
terjadi ovulasi. Saat ovulasi, kadar progesteron yang memasuki sirkulasi akan meningkat dan menaikan
suhu tubuh ke suhu dasar atau suhu yang lebih tinggi. Variasi suhu ini dapat membantu mendeteksi masa
subur seorang wanita. Perubahan suhu tubuh juga terjadi pada wanita saat menopause. Mereka biasanya
mengalami periode panas tubuh yang intens dan perspirasi selama 30 detik sampai 5 menit. Pada periode
ini terjadi peningkatan suhu tubuh sementara sebanyak 4 C, yang sering disebut hotflases. Hal ini
diakibatkan ketidakstabilan pengaturan fasomor.
2

Irama sirkadian
Suhu tubuh yang normal berubah 0,5 sampai 1 C selama periode 24 jam. Suhu teremdah berada
diantara pukul 1 sampai 4 pagi. Pada siang hari suhu tubuh meningkat dan mencapai maximum pada
pukul6 sore, lalu menurun kembali sampe pagi hari. Pola suhu ini tidak mengalami perubahan pada
individu yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Dibutuhkan 1 sampai 3 minggu untuk
terjadinya pembalikan siklus. Secara umum, irama suhu sircadia tidak berubah seiring usia.
2

Stres
Stres fisik maupun emosianal meningkatkan suhu tubuh melali stimulasi hormonal dan syaraf.
Perubahan fisiologis ini meningkatkan metabolisme, yang akan meningkatkan produksi panas. Klien yang
gelisah akan memiliki suhu normal yang lebih tinggi.
2

Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Tanpa mekanisme kompensasi yang tepat, suhu tubuh
manusia akan berubah mengikuti suhu lingkungan. Suhu lingkungan lebih berpengaruh terhadap anak-
anak dan dewasa tua karena mekanisme regulasi suhu mereka yang kurang efisien.
2

Perubahan suhu
Perubahan suhu tubuh di luar kisaran normal akan mempengaruhi titik pengaturan hypotalamus.
Perubahan ini berhubungan dengan produksi panas berlebihan, kehilangan panas berlebihan, produksi
panas minimal, kehilangan panas minimal, atau kombinasi hal di atas. Sifat perubahan akan
mempengaruhi jenis masalah klinis yang dialami klien. Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral
adalah 37c, rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh adalah hipotalamus, dalam
susunan saraf pusat yang terletak di bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai
pengaturan suhu.
2



Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu

:
3

1. Vasodilatasi
Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh. Vasodilatasi ini
disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan
vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan
pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.
2. Berkeringat
Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas
kritis, yaitu 37C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
Peningkatan suhu tubuh sebesar 1C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak
sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar.
Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang
kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus
melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf
kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat
mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.
3. Penurunan pembentukan panas
Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat
dengan kuat.
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :
3

1. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh, vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis
hipotalamus posterior.
2. Piloereksi, rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut
berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah,
berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.
3. Peningkatan pembentukan panas , pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat
melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan
sekresi tiroksin.
Daftar pustaka
1. Syaifuddin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Edisi kedua.Jakarta: EGC;
2009.h.131-4
2. Tamsuri, Anas. Tanda-tanda vital suhu tubuh. Jakarta: EGC; 2007.h.83-8
3. Supatmi, Yulia. Panduan praktek keperawatan kebutuhan dasar manusia.Yogyakarta: PT Citra
Aji parama; 2008.h.142

Anda mungkin juga menyukai