Journal Reading

Impact of Cataract Surgery in Reducing

Visual Impairment : A Review

Oleh :
Hadiyan Adhli M
NIM. 1408465589

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2015

Resume Jurnal
Judul Jurnal

Dampak Operasi Katarak dalam Mengurangi Penurunan

Latar Belakang

Penglihatan : Sebuah Ulasan Balik

Katarak adalah perubahan morbiditas okular akibat penuaan.
Penyakit ini adalah penyebab kebutaan paling sering. Telah
terdapat kemajuan yang dicatat dalam bidang pencegahan
katarak senilis, namun

pemulihan tindakan operasi masih

memungkinkan hilangnya penglihatan akibat katarak. Operasi

katarak adalah intervensi kesehatan kedua dengan biaya yang
paling efektif setelah vaksinasi. Untuk memantau kemajuan,
Rata-rata Operasi Katarak (CSR) per juta penduduk per tahun
diterima sebagai Indikator. Data berbasis bukti menyarankan
jika CSR sampai dengan 3500 per juta per tahun, riwayat dari
operasi katarak yang dapat dilakukan dan kejadian kebutaan
akibat katarak dapat diketahui. Namun, CSR antara negaranegara bervariasi dengan rentang yang masih jauh, khususnya
pada negara-negara berkembang. Maka perlu dilakukan upaya
kilas balik pada status penglihatan pasien katarak dan peran
dari tatalaksana operasi katarak tersebut dalam menurunkan
Tujuan

ketidakmampuan penglihatan.
Tujuannya adalah untuk menilai dampak dari operasi katarak
dalam mengurangi cacat penglihatan dan faktor-faktor yang

Metodologi

mempengaruhinya di tiga lembaga Institusi, India

Penelitian ini menggunakan metode retrospektif. Sebuah review
grafik retrospektif dilakukan pada tahun 2013. Data 4 tahun
dikumpulkan dengan penggolongan jenis kelamin, usia , tempat
tinggal, kemampuan melihat dalam setiap mata, mata yang
mengalami operasi, jenis operasi dan jumlah uang yang
dibayarkan

pasien

untuk

operasi.

Penurunan

Visus

dikategorikan sebagai ; kebutaan mutlak ( tidak ada persepsi

cahaya ) ; buta (< 3/60) ; penurunan visus yang berat ( SVI ) (<
6/60 - 3/60) ; penurunan visus yang sedang (6/18- 6/60) dan
penglihatan normal ( 6/12) . Analisis statistik dilakukan untuk

mengevaluasi antara cacat penglihatan dan demografi atau

hambatan lain yang mungkin . Kecenderungan

penurunan

penglihatan dari waktu ke waktu juga dievaluasi . Kami

membandingkan data tahun 2011 untuk data yang tersedia
Hasil

tentang kasus katarak dari lembaga antara tahun 2002 dan 2009.
Terdapat 108.238 kasus katarak (50,6 % adalah perempuan )
yang mengalami katarak operasi di tiga lembaga . Pada tahun
2011 , sebanyak 71.615 ( 66,2 % ) kasus menjalani operasi .
Terdapat 45.336 ( 41,9 % ) kasus dengan menunjukkan visus
<3/60 dan 75.393 ( 69,7% ) memiliki Penurunan Visus yang
Berat pada kedua mata. Presentasi kebutaan pada operasi
katarak dikaitkan dengan , pasien laki-laki , Lembaga 3 ( Dristi
Netralaya , Dahod ) operasi setelah 2009 , operasi katarak tanpa
implantasi Intra Okuler Lens implan, dan pasien membayar
<25US $ untuk operasi . Diprediksikan Penurunan Visus yang
Berat di saat operasi katarak antara lain, laki-laki , Lembaga 3 (
OM ) , operasi phaco , mereka yang memilih untuk membayar

Kesimpulan

250US $ untuk operasi katarak .

Pasien dengan katarak mencari perawatan mata pada tahap
akhir kecacatan penglihatan. Tujuan dalam meningkatkan
penglihatan terkait dengan kualitas hidup untuk pasien katarak
selama tahap dini dari penurunan penglihatan yang umum di
negara-negara industri tampaknya tidak dapat dicapai di

Rangkuman dan

pedesaan India .
Dalam penelitian ini, jika kita menganggap bahwa operasi dapat

Hasil Pembelajaran

mengurangi

kecacatan

penglihatan

dan

mengembalikan

penglihatan pada semua pasien, penyedia layanan operasi mata

bisa mengurangi kebutaan hanya 42% dari kebutaan akibat
katarak dan 70% dari Penurunan Visus yang Berat akibat
katarak. Dapat di ambil pelajaran bahwa perlu adanya edukasi
secara meluas pada penduduk khususnya pada daerah pedesaan
mengenai penurunan penglihatan yang diakibatkan oleh
katarak. Dan dampak penanganan dengan operasi katarak

terkait dari tahap dini diketahuinya perjalanan penurunan

penglihatan.