SGD 8
STEP 1
Menejemen K3
: Suatu upaya untuk menekan atau mengurangi risiko kecelakaan
dan penyakit akibat kerja yang pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan antara unsur
kesehatan dan keselamatan
STEP 2
1. Apakah yang dimaksud dengan Menejemen Risiko ?
2. Apa manfaat dari adanya menejemen risiko?
3. Apa yang dimaksud 7 langkah keselamatan pasien?
4. Bagaimana system menejemen risiko yang terintegrasi ?
5. Apakah tujuan dari adanya menejemen risiko?
6. Bagaimana proses dari menejemen risiko?
7. Apakah klasifikasi dari risiko?
8. Apa saja ruang lingkup yang ada dalam menejemen risiko?
9. Apakah yang dimaksud dengan K3?
10. Apakah tujuan dari K3 Rumah Sakit?
11. Apakah manfaat dari K3?
12. Apakah ruang lingkup pelayanan K3?
13. Sebutkan kendala dari K3?
14. Sebutkan dasar hukum yang mengatur K3?
15. Apakah definisi Menejemen Sanitasi RS?
16. Apakah ruang lingkup sanitasi?
17. Apakah syarat sanitasi RS yang baik
18. Apakah tujuan dari sanitasi ?
19. Apa saja standar keselamatan pasien?
20. Apa definisi dari keselamatan pasien RS?
21. Apakah tujuan dari menejemen keselamatan pasien?
22. Bagaimana bentuk kegiatan dari menejemen keselamatn pasien?
Manajemen K3 RS
8. Apakah yang dimaksud dengan K3?
Suatu upaya untuk menekan atau mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
yang pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan antara unsur kesehatan dan keselamatan
9. Apakah tujuan dari K3 Rumah Sakit?
Terciptanya keadaan yang aman dan nyaman :
Bagi pengunjung
Pasien
Staff
Lingkungan RS
Teciptanya rasa aman dan nyaman di tempat kerja sehingga terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan prodiktif, dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan serta penyakit akibat kerja melibatkan segala pihak
10. Apakah manfaat dari K3?
Langsung
Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja
Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja
Tidak langsung
Meningkatkan image terhadap RS
11. Apakah ruang lingkup pelayanan K3?
o
o
o
o
o
Terhadap Pelayanan :
a. Upaya penyehatan ruang bangunan
b. Upaya penyehatan air bersih
c. Upaya pengelolaan limbah cairpemakaian air
d. Upaya pengelolaan limbah padatsampah medis
e.
f.
g.
h.
i.
STEP 4
Manajemen
Risiko Rumah
Manajemen
Risiko
Manajeme
n RS
Proses
Manajeme
Pasien
Staf
Pengunj
Manajeme
n Sanitasi
Manajeme
n
Ruang
Lingkup
7 Langkah
Keselamat
STEP 7
Manajemen Risiko
1. Apakah yang dimaksud dengan Menejemen Risiko ?
kegiatan meminimalkan bahaya terhadap pasien, kegiatan untuk
menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan, pasien, dan
pengunjung
sebagai aktivitas klinik dan administratif yang dilakukan oleh rumah
sakit untuk melakukan, identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko
terjadinya cidera atau kerugian pada :
- pasien,
- personil,
- pengunjung dan
rumah sakit itu sendiri
The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization
b. Instrument
o Laporan kejadian
o Review rekam medik (penyaringan kejadian untuk memeriksa rm untuk
memeriksa rm untuk mencari penyimpangan pada praktik danprosedur)
o Pengaduan (complaint) pelanggan
o Survey / self assessment
keselamatan pasien dan menajemen risiko klinis di RS
4. Apakah tujuan dari adanya menejemen risiko?
Meminumkan keterjadian medical errors, adverse events, dan
harms pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman)
Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan
biaya klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah
kerugian finansial bagi RS)
(Pelatihan manajemen risiko klinik ; Perhimpunan Dokter
Forensik Indonesia)
5. Bagaimana proses dari menejemen risiko?
o menegakkan konteks
- tetapkan kegiatan
- tujuan dan sasaran
o identifikasi risiko:
- apa yang dapat terjadi
- bagaimana hal itu terjadi
o penilaian risiko:
- bagaimana risiko bila terjadi
- apa dampaknya bila sudah terjadi
- bagaimana hal itu bias dikurangi
terjadi
dipindahkan
mengatur agar pihak lain ikut menanggung atau berbagi
Eksternal risk
o Pencurian, penipuan
o Piutang tak tertagih
o Perubahan politik pemerintah, dll
Internal risk
o Kerusakan aset oleh karyawan RS
o Kelumpuhan, kesakitan ,atau kematian akibat kecelakaan kerja
o Miss manajemen, dll
Aspek manajemen
Prevented risk
Normaly prevented risk
Manage risk
Unprevented risk
Unpreventable risk
pasien,
personil,
pengunjung dan
rumah sakit itu sendiri
Manajemen K3
8. Apakah yang dimaksud dengan K3?
suatu upaya untuk menekan atau mengurangi resiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
9. Apakah tujuan dari K3 Rumah Sakit?
i. agar petugas RS, Pasien, keluarga pasien , pengunjung dan
lingkungan RS merasa aman dan nyaman
ii. teciptanya sistem k3 di tempat kerja yang melibatkan
segala pihak shingga dapat mencegah dan mengurangi
kecelakaan serta penyakit akibat kerja dan terciptanya
tempat kerja yang aman efisien dan produktif
keselamatan
keselamatan
keselamatan
keselamatan
1.
2.
3.
Peraturan dan UU
Undang-Undang No 14/1969 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja.
Undang-Undang No 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
Undang-Undang No 23/1992 tentang Kesehatan.
4. Permenkes RI No 986/92 dan Kep Dirjen PPM dan PLP No
HK.00.06.6.598 tentang Kesehatan Lingkungan RS.
5. Permenkes RI No 472/Menkes/Per/V/96 tentang pengamanan
bahan berbahaya bagi kesehatan.
6. Kepmenkes, No. 261/MENKES/SK/II/1998 dan Kep Dirjen PPM dan
PLP No HK.00.06.6.82 tentang Petunjuk TehnisPelaksanaan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja.
7. Kepmenkes, No. 1335/MENKES/SK/X/2002 tentang Standar
Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara
Ruang RS.
Pengorganisasian K3 di rumah sakit berdasarkan atas;
1. Surat edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik
No.00.06.6.4.01497 tanggal 24 Februari 1995 tentang PK3-RS
4. Audit manajemen K3 RS
5. SK MenKes No 351/MenKes/SK/III/2003 tanggal 17 Maret 2003
tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor
Kesehatan
6. SKB No. 147 A/Yanmed/Insmed/II/1992 Kep.44/BW/92 tentang
Pelaksanaan Pembinaan K3 Berbagai Peralatan Berat Nonmedik
di Lingkungan RS
http://www.jmpk-online.net
Manajemen Sanitasi RS
14. Apakah definisi Menejemen Sanitasi RS?
adalah upaya pengawasan berbagai factor lingkungan fisik, kimia dan
biologic di RS yang menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan
pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita, pengunjung
maupun bagi masyarakat di sekitar RS
Kiat Mengelolah Rumah Sakit, dr.R.Darmanto
15. Apakah ruang lingkup sanitasi?
Ben Freedman menyebutkan lingkup garapan sanitasi RS meliputi :
A. Aspek Kerumahtanggaan (Housekeeping) seperti :
1.Kebersihan gedung secara keseluruhan.
2.Kebersihan dinding dan lantai.
3.Pemeriksaan karpet lantai.
4.Kebersihan kamar mandi dan fasilitas toilet.
5.Penghawaan dan pembersihan udara.
6.Gudang dan ruangan.
7.Pelayanan makanan dan minuman.
B. Aspek khusus Sanitasi.
1.Penanganan sampah kering mudah terbakar.
Dari lingkup sanitasi yang begitu luas tersebut yang paling penting untuk
dikembangkan adalah menyangkut :
maks 78 dB
pembersihan ruangan
penyediaan air bersih
pengawasan kualitas air bersih di RS
pengelolaan limbah RS
pembuangan sampah padat
pengelolaan sampah :
penampungan sampah,
tempat sampah harus : tidak mudah berkarat, kedap air,
bertutup,
mudah
diangkut,
dibersihkan
pengangkutan sampah,
harus diusahakan agar
mudah
bahan2
dikosongkan,
yg
berbahaya
mudah
tidak
lingkungan
Manfaat
1)Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya re-infeksi dan infeksi
silang ( infeksi nosokomial )di RS.
2)Dapat mempercepat proses penyembuhan penderita.
3)Akibat dari butir 1 dan 2 akan dapat dihemat biaya pengeluaran RS
dan masyarakat yang terkena infeksi (pasien, petugas dan pengunjung
RS).
4)Mengurangi dampak negatif limbah RS terhadap lingkungan dan
masyarakat.
5)Rumah Sakit yang saniter merupakan daya tarik bagi masyarakat
untuk menggunakannya.
6)Meningkatkan citra RS sebagai tempat yang bersih, sehat dan
tenang
Hak pasien
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana
& hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan).
2. Kriteria :
a. Harus ada Dokter penanggung jawab pelayanan.
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas &
benar kepada pasien & keluarganya tentang rencana & hasil pelayanan,
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD.
Standar II. Mendidik pasien dan keluarga.
3. Standar :
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang
kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien
4. Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di RS harus ada
sistem & mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tsb diharapkan pasien &
keluarga dapat :
a. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap & jujur.
b. Mengetahui kewajiban & tanggung jawab pasien & keluarga.
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d. Memahami & menerima konsekuensi pelayanan.
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS.
f. Memperlihatkan sikap menghormati & tenggang rasa.
lebih aman
suatu sistem untuk mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat pelaksanaan suatu tindakan atau tidak mengambil
insiden
o Laporan
terbuka
&
terjadi
proses
pembelajaran
serta
sering
tampak
&
aktif
memimpin
di
lapangan
pengelolaan
risiko kembangkan
dari
system
pelaporan,