Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

LATAR BELAKANG
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).
Dewasa ini ANC adalah pokok yang sangat di perhatikan mengingat pentingnya pengetahuan
masyarakat terutama minoritas mengenai kesehatan kandungannya,banyaknya angka
kehamilan disetiap tahunnya dan banyaknya abortus dan kurang sehat angka kandungan yang
menjadi momok bagi dunia kesehatan maka begitu perlunya berkonstribusi dalam
penyelamatan sejak dini melalui program pengecekan kesehatan ibu hamil mulai dari sejak
berhentinya haid sampai melahirkan, pemerintahpun berkonstribusi dalam hal pelayanan
kesehatan ibu hamil tapi keberhasilan suatu program bukan hanya ditentukan menejemen tiap
instansi atau pelayanannya tapi bagaimana masyarakan berpartisipasi ikut dalam pensuksesan
program yang di berikan.
Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :
Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu:
1. Identifikasi ibu
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil
- Satu kali pada trimester I : Sebelum UK 14 minggu
- Satu kali pada trimester II : sebelum UK 28 minggu
- Dua kali pada trimester III : sebelum UK 28 36 minggu
3. Palpasi abdomen
4. Pengelolaan anemia pada kehamilan
5. Pengelolaan dini hipetensi dalam kehamilan
6. Persiapan persalinan
Penjelasan 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:
1. Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang
diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah
a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,

b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan


secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.
c. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan
16 minggu.
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu
hamil
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
Kunjungan Waktu
Trimester I

Alasan

Sebelum 14 Mendeteksi masalah yang dapat ditangani


minggu

sebelum membahayakan jiwa.


Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal,
anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya)
Membangun hubungan saling percaya
Memulai persiapan kelahiran & kesiapan
menghadapi komplikasi.
Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan ,
olahraga, istirahat, seks, dsb).

Trimester II 14 28
minggu

Sama dengan trimester I ditambah: kewaspadaan


khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi
gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema,
proteinuria)

Trimester III 28 36

Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.

minggu
Setelah

Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau

36

kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

minggu

3. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah

janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan,
serta melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pengelolaan Anemia pada kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi
pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap
zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan
asam folat 500 g), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II
karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin
stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu
penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain
itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui
kadar Hb yang dilakukan2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan
awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda
anemia.
Selain anemia, seorang bidan juga dapat memberi obat-obatan bagi ibu hamil seperti
medikasi berbagai jenis obat secara rutin (zat besi, calcium, multivitamin dan mineral)
dan obat khusus (anti parasit cacing dan malaria)
5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,
mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat,
dan merujuknya.
6. Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan
persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar
minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet
besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan
rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.
Program yang tertera adalah bentuk aktualisasi untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi
setiap individu yang membutuhkan pelayaan baik di indonesia secara umum dan di
kecamatan desa secara kusus.

PEMBAHASAN
1. Konsep medis ANC

2.
3.
4.
5.

Fisiologi Kehamilan
Pemeriksaan penunjang
Konsep Keperawatan ANC
Asuhan keperawatan dalam format ANC

1. KONSEP MEDIS ANC


a. Defenisi
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).
b. Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :
- Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
- Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
- Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
- Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara optimal.
c. Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T
- Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung
dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat
badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu
mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi
faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan
rongga panggul.

Ukur Tekanan Darah ( T2).


Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg
perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.

Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )


Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan
hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai
dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan sesuai

Jarak dari simfisis

minggu
22 28 Minggu

24-25 cm

28 Minggu

26,7 cm

30 Minggu

29,5 30 cm

32 Minggu

31 cm

34 Minggu

32 cm

36 Minggu

33 cm

40 Minggu

37,7 cm

Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )

Pemberian Imunisasi TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil
melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Imunisasi TT

Selang Waktu minimal

Lama Perlindungan

pemberian Imunisasi TT
TT1

Langkah awal pembentukan


kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus

TT2

1 bulan setelah TT1

3 Tahun

TT3

6 bulan setelah TT2

6 Tahun

TT4

12 Bulan setelah TT3

10 Tahun

TT5

12 Bulan setelah TT4

25 Tahun

Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan
minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus
diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau
lebih.

Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )


Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan
dan rujukan..

Pemeriksaan Protein urine ( T8 )


Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak
untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.

Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 )


Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.

Perawatan Payudara ( T10 )


Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari
sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.

Senam Hamil ( T11 )

Pemberian Obat Malaria ( T12 )


Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil dengan
gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang
positif.

Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 )


Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis
yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.

Temu wicara / Konseling ( T14 )

d. Pemeriksaan kehamilan
Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
- TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
- Terabanya ballotement di simpisis 12 mgg
- DJJ (+) dg Dopller 10-12 mgg
- DJJ (+) dg fetoscop 20 mgg
- Quickening 20 mgg
Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
- Hari + 7
- Bulan (1-3) + 9,

B (4-12) 3

- Tahun (1-3) + 0,

T (4-12) + 1

Perhitungan Taksiran Berat Janin


- TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr

- TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr

2. FISIOLOGOI KEHAMILAN
-

Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama
haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal
periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).

Proses kehamilan
a. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah
ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1) Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 300 juta hanya 300 500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
2) Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
3) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel sel tersebut akan membelah

membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa
sel dalam. Berangsur angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 5
hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.
Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5 6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput
lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 3 hari setelah ovulasi).
Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan.
-

Pertumbuhan dan perkembangan embrio


a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses
pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada
didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut.
Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c. Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12

: Panjang tubuh kira kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi

tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks

menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis


kelaminnya.
Minggu ke 16

: Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangat

transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi
rambut mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20

: Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah

nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna.
Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X kelenjar minyak telah aktif dan
verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah
kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 17
ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke 24

: Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan

vernix kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.


Minggu ke 28

: Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan

baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan


menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32

: Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat

karena lemak disimpan disana, testis terus turun.


Minggu ke 36

: Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih

tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki laki terdapat didalam skrotum pada
minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku
jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat
lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40

: Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi

keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir.
Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
-

Tanda dan gejala kehamilan


a. Tanda presumtif kehamilan

o Amenore (terlambat datang bulan)


Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui
hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran persalinan.
o Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
o

Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

o Sinkope atau pingsan


Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah
umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
o Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
o Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
o Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua

umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.
o Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
o Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
o Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
o Pipi : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
o Perut : - Striae livide
Striae albican. Linea alba makin menghitam
o Payudara : - hipepigmentasi areola mamae
o Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta
payudara.
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
o Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
o Tanda Hegar

Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.


o Tanda Goodel. Pelunakan serviks
o Tanda Chadwiks.Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
o Tanda Piskacek. Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
o Kontraksi Braxton Hicks. Peregangan sel sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,
sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
o Teraba Ballotement. Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan
janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa.
Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif. Pemeriksaan ini
adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas
sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada
plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.
c. Tanda Pasti (Positive Sign)
o Gerakan janin dalam rahim. Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan
jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
o Denyut jantung janin. Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
o Bagian bagian janin. Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian
kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir)
o Kerangka janin. Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG

Perubahan fisiologi ibu hamil


a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
Elastisitas vagina bertambah. Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi
asam PH :3,5-6. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran
selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan
linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit
selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.

h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI.
-

Ketidak nyamanan selama hamil


a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi
hari. Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti puncak
nausea dan muntah pada wanita hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu
dan menghilang antara umur kehamilan 14 22 minggu.
Cara meringankan:
o Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam
o Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagi hari
o Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi
refleks gag.
o Istirahat
o Gunakan obat obatan
o Tanda bahaya

: hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda

tanda kurang gizi


b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)
Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat peningkatan
berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (tanda
hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya
tekananlangsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat
pada trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening

terjadi efek lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam
panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.
Cara meringankan:

Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing

Banyak minum di siang hari

Kurangi minum di malam hari.

Tanda tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria


c. Sakit punggung Atas dan Bawah
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara
yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar disebabkan karena
perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut karena titik berat badan
berpindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan
lordosis yang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus
Cara penanganan : Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen
eksternal, gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
d. Hiperventilasi dan sesak nafas
Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat
pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkan kadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilan akan
meningkatkan karbondioksida. Hiperventilasi akan menurunkan karbon
dioksida. Sesak nafas terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang
menekan diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4
cm selama kehamilan.
Cara penanganan :
o Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut
o Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan kedalaman
pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi

o Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanya


secara berkala dan mengambil nafas dalam
o Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur seperti saat
sedang berdiri.
e. Edema Dependen
Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada
ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada
saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema
pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus
dibedakan dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
o Hindari menggunakan pakaian ketat
o Elevasi kaki secara teratur setiap hari
o Posisi menghadap kesamping saat berbaring
o Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan venavena panggul
f. Nyeri ulu hati
Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan
hingga trimester III.
Penyebab :
o Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang
ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.
o Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus
yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan
tekanan uterus

o Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan
penekanan oleh uterus yang membesar
Cara penanganan :
o Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
menjadi terlalu penuh
o Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung untuk menjalankan fungsinya
o Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
o Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan.
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron
Cara penanganan :
o Asupan cairan yang adekuat
o Istirahat cukup
o

Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltik

Makan makanan berserat dan mengandung serat alami

o Miliki pola defekasi yang baik dan teratur


o Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan postur tubuh
yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian
bawah secara teratur
h. Kram tungkai

Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio


dan fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembulu darah
panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati
foramen doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
o Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya
( dorsofleksikan kakinya )
o Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kebiasaan
mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah
o Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari
o Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur dengan
posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan penekanan pada
saraf median dan aliran lengan yang akan menyebabkan kesemutan dan baal
pada jari-jari
Cara penanganan :
o Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari
o Berbaring rileks

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit
rubella
Tes Lab

Nilai Normal

Nilai Tidak

Diagnosis Masalah

Hemoglobin

10,5-14,0

Protein Urin

Terlacak/negatif

Normal

Terkait

<10,5

Anemia
Protein urine

Bening/negatif
Glukosa

Warna hijau

dalam urin
VDRL/RPR

Kuning, orange,Diabetes
coklat

Negatif

Positif

Syphilis

Faktor rhesus Rh +

Rh-

Rh sensitization

Golongan

A B O AB

Ketidakcocokan ABO

HIV

AIDS

Rubella

Negatif

Positif

Anomali pada janin jika

Darah

ibu terinfeksi
Feses untuk

Negatif

Positif

Anemia akibat cacing

ova/telur
cacing dan
parasit

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi
kondisi
- Diperlukan tanda pasti hamil
- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG

Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

4. KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian ANC
a. Anamnesa
- Anamnesa identitas istri dan suami
- Anamnesa umum :
keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan,
tidur, miksi, defekasi, perkawinan
- Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau

kehamilan mola sebelumnya


b. Pemeriksaan Fisik Diagnostik
- Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul.
Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya
ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan
panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis(tidak
simetris).
- Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau
ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
- Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5
kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada

akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat
BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar,
hidroamnion, dan anak besar.
- Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau
lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi
preeklamsi dan eklamsi.
Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
Pernapasan
- Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
- Kepala dan Leher
Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera

Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi


Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
- Payudara
Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,
agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
Retraksi akibat adanya lesi
Masa atau pembesaran pembuluh limfe
- Abdomen
Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan

> 22 minggu

Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan


kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
- Leopold I

Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil


Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
Konsistensi uterus
- Leopold II

Menentukan batas samping rahim kanan-kiri

Menentukan letak punggung janin


Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
- Leopold III

Menentukan bagian terbawah janin


Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
- Leopold IV

Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil


Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
-

Tangan dan kaki


Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper

- Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada
(warna, konsistensi, jumlah, bau)
Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
2) Panggul : menggunakan spekulum
Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah
serviks sudah membuka atau belum

Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka


3) Panggul : pemeriksaan bimanual
Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan
(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di
dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas,
rasa nyeri, serta adanya masa.
c. Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
Dari Janin

- Djj pada bulan ke 4-5


- Bising tali pusat
- Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu

- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
d. Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
- Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
- Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
- Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Asuhan kebidanan I, 2010,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)
Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
perencanaan dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis. (1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta.
Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Mochtar, Rustam. (1998). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC:
Jakarta.
Carpenito, L.J. 2001. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC
Rusari. (2008). Asuhan Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/

Anda mungkin juga menyukai