Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ergonomi berasal dari kata Yunani, ergon yang artinya kerja
B. Tujuan
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


1. Antropometer
2. Meteran gulung
3. Bangku standar
4. Meja standar
5. Formulir
6. Penggaris

B. Cara Kerja
1. Pasang antropometer
2. Catat identitas individu yanga akan diukur
3. Lakukan pengukran dengan batasan-batasan sebagai berkut :

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Adapun hasil pengukuran tubuh (antropometri statis) yang dilakukan pada
mahasiswa maupun alat yang digunakan sebagai tempat untuk belajar yaitu meja
dan kursi pada tanggal 13 Maret 2010 di ruang kelas kampus FKM Unmul yaitu
sebagai berikut :
1. Identitas Pengukuran mahasiswa pertama
Nama : Muhammad Arif
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Jenis kelamin : Laki-laki

Tabel 1. Hasil pengukuran pada mahasiswa pertama


Hasil pengukuran
No. Jenis ukuran antropometri
(cm)
1 Tinggi badan 169
2 Tinggi mata 158
3 Tinggi bahu 140
4 Tinggi siku 105
5 Tinggi pinggul 99
6 Lebar bahu 43
7 Lebar pinggul 42
8 Lebar siku 40
9 Panjang lengan 71
10 Panjang lengan atas 29
11 Panjang lengan bawah 46
12 Jangkauan atas 210
13 Panjang depa 176
14 Tinggi duduk 88
15 Tinggi mata duduk 80
16 Tinggi bahu duduk 57
17 Tinggi siku duduk 23
18 Tinggi pinggul duduk 18
19 Tinggi lutut duduk 51
20 Panjang pantat lekuk 46
21 Panjang tungkai atas 60
22 Panjang tungkai bawah 43

2. Identitas Pengukuran mahasiswa kedua


Nama : Lioni Farahita
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Jenis kelamin : Perempuan
Tabel 2. Hasil pengukuran pada mahasiswa kedua
Hasil pengukuran
No. Jenis ukuran antropometri
(cm)
1 Tinggi badan 154
2 Tinggi mata 142
3 Tinggi bahu 126
4 Tinggi siku 94
5 Tinggi pinggul 83
6 Lebar bahu 46
7 Lebar pinggul 38.5
8 Lebar siku 36.9
9 Panjang lengan 64
10 Panjang lengan atas 24
11 Panjang lengan bawah 41.5
12 Jangkauan atas 195
13 Panjang depa 151.5
14 Tinggi duduk 87
15 Tinggi mata duduk 71
16 Tinggi bahu duduk 56.5
17 Tinggi siku duduk 28
18 Tinggi pinggul duduk 17
19 Tinggi lutut duduk 44.5
20 Panjang pantat lekuk 42
21 Panjang tungkai atas 49.5
22 Panjang tungkai bawah 40

3. Hasil pengukuran pada kiteria alat kerja


Tabel 3. Hasil pengukkuran pada tempat duduk/kursi
Hasil pengukuran
Jenis pengukuran antropometri Usulan (cm)
(cm)
Tinggi tempat duduk 40-48 44
Panjang alas duduk 40 36
Lebar tempat duduk 40-44
Sandaran pinggang
- Lebar 40
- Panjang 33
Sandaran tangan
- Lebar 21 22.4
- Panjang 42-46 37
- Tinggi 20 dari alas 20
duduk

Tabel 4. Hasil pengukuran pada meja kerja


Jenis pengukuran
Usulan (cm) Hasil pengukuran (cm)
antropometri
Tinggi meja kerja - 66.4
Tebal daun meja - 1.8
Permukaan meja Rata Rata
Lebar meja 80 31.2
Luas permukaan - -
Tinggi tempat duduk - 44

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran tubuh (antropometri statis) dua orang
mahasiswa FKM Unmul yaitu Muhammad Arif dan Lioni Farahita beserta
hasil pengukuran alat kerja yang digunakan untuk melakukan aktivitas
kuliah (tempat duduk dan meja kuliah), didapatkan hasil pengukuran
tubuh antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang signifikan
antara dimensi tubuh laki-laki dan perempuan tersebut. Laki-laki memiliki
kecenderungan dimensi tubuh yang lebih panjang, tinggi dan lebar
dibandingkan perempuan kecuali pada lebar bahu dan tinggi sikku duduk.
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya yaitu faktor
aktivitas yang dilakukan oleh laki-laki lebih besar dibandingkan pada
perempuan.
Dari studi yang dilakukan Gerdon, et al (1989) dan Koener (1994) yang
mencoba mengukur dimensi tubuh (tinggi dari manusia dewasa warga
Amerika Serikat) diperoleh data untuk tinggi rata-rata 186.65 cm dan
173.73 cm masing-masing untuk laki-laki dan perempuan. Data
antropometri ini menjadi jelas berbeda antara satu jenis bangsa
dibandingkan bangsa lain. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tinggi
maupun berat badan dari manusia Amerika atau Eropa lebih tinggi atau
lebih berat dibandingkan manusia Asia seperti Jepang, China maupun
Indonesia. Tinggi badan standar untuk laki-laki dan perempuan Indonesia
masing-masing 160 cm dan 150 cm (Suma’mur). Berarti hasil tinggi
badan mahasiswa FKM yang diukur telah memenuhi standar yang ada
(L=169 cm) (P=154 cm).
Secara umum, hasil pengukuran antropometri ini telah sesuai/telah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh Suma’mur (1985) melalui
penelitian sebelumnya. Dimana tinggi mata (L=158 cm) (P=142 cm)

Anda mungkin juga menyukai