Anda di halaman 1dari 20

TEORI BILANGAN

Oleh: I Made Eka Dwipayana


Silabus Materi Teori Bilangan Olimpiade Matematika Tingakat SMA:
1. Sistem Bilangan Bulat (Himpunan Bilangan Bulat dan sifat-sifat operasinya)
2. Keterbagian
3. Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Terkecil, Relatif Prima,
Algoritma Euclid
4. Bilangan Prima
5. Teorema dasar Aritmatika (Faktorisasi Prima)
6. Persamaan dan Sistem Persamaan Bilangan Bulat
7. Fungsi Tangga
1. Sistem Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bagian dari bilangan real yang dinotasikan oleh
Z ,2,1,0,1,2 . Bilangan bulat memiliki sifat sebagai berikut:

a. Sifat Aljabar
Pada bilangan bulat terdapat dua operasi yaitu + dan . yang disebut dengan
penjumlahan dan perkalian. Untuk setiap a, b, c Z , maka operasi
tersebut akan memenuhi:
1. a b b a (sifat komutatif pada penjumlahan)
2. a b c a b c (sifat asosiatif pada penjumlahan)
3. Terdapat bilangan 0 Z , sehingga 0 a a 0 a (eksistensi
bilangan nol)
4. Untuk setiap a Z , terdapat a Z sehingga a a 0 dan

a a 0 (eksistensi bilangan negatif)


5. a.b b.a (sifat komutatif pada perkalian)
6. a.b .c a. b.c (sifat asosiatf perkalian)
7. Terdapat 1 Z sehingga 1.a a dan a.1 a (sifat identitas
perkalian)

8. Untuk setiap a 0 terdapat bilangan 1 / a dimana a.1 / a 1


dan 1 / a .a 1 (eksistensi keterbalikan)
9. a. b c a.b a.c dan b c .a b.a c.a (sifat
distributive pada perkalian dan penjumlahan)
b. Sifat Urutan
1. Untuk setiap bilangan bulat

a dan

b,

berlaku satu dan hanya

satu dari a b atau a b atau a b (sifat trikotomi)


2. Jika berlaku a b dan c 0 , maka a.c b.c dan a c b c
3. Jika berlaku a b dan c 0 , maka a.c b.c
2. Keterbagian
Definisi 1
Suatu bilangan bulat

a disebut habis membagi

b jika ada bilangan bulat lain c

sehingga b ac . Dapat juga dikatakan bahwa a pembagi dari b atau b


kelipatan dari

a dan ditulis a | b . Jika

b tidak terbagi oleh

a maka ditulis a

b.

Contoh: 64 16.4,

dapat ditulis 16 | 64

atau 4 | 64.

5 64 , karena

64 12.5 4.

Sifat Keterbagian Bilangan Bulat


a. Sifat refleksif: a | a , a 0
b. Sifat transitif: Jika a | b dan b | c , maka a | c
c. Sifat linear: Jika a | b dan a | c , maka a | (bx cy ) , untuk setiap bilangan
bulat

x dan y .

Akibatnya
1. Jika a | b dan a | c , maka a | (b c)
2. Jika a | b dan a | c , maka a | (b c)
d. Sifat perkalian: Jika a | b maka ca | cb , c 0
e. Sifat pencoretan: Jika ca | cb dan c 0 , maka a | b

a berlaku 1 | a
g. Sifat bilangan 0: Untuk setiap bilangan bulat a berlaku
f. Sifat bilangan 1:Untuk setiap bilangan
Bukti:

a|0

a. Cukup jelas karena a 1.a


b. Misalkan b k1a dan c k 2 b , dimana k1 , k 2 Z , maka c k1b k1k 2 a .
Jadi haruslah a | c
c. Misalkan

b k1a dan

c k2a ,

dimana

k1 , k 2 Z ,

sehingga

bx cy k1ax k 2 ay k1 x k 2 y a . Jadi a | (bx cy ) .


Akibat 1: Untuk x y 1, maka b c k1a k 2 a k1 k 2 a. Jadi a | (b c) .
Akibat 2: Untuk x 1 dan y 1, maka b c k1a k 2 a k1 k 2 a. Jadi
a | (b c)

d. Misalkan b ka , dimana k Z untuk c 0 , maka cb kca . Jadi haruslah


ca | cb

e. Misalkan cb kca , dimana k Z . Karena c 0 , maka b ka , sehingga


a|b

f. Karena a a.1 , maka haruslah 1 | a


g. Karena 0 0.a , maka haruslah a | 0
Contoh:
Diketahui a, b Z . Jika 3 | (a 4b), tunjukkan bahwa 3 | (10a b).
Jawab:
Misalkan a 4b k .3, k Z
10a b 10(a 4b) 39b
10.(3k ) - 39b
3(10k 13b)

Jadi 3 | (10a b).


Keterbagaian oleh 2 n
Teorema
Suatu bilangan habis dibagi 2 n jika sebanyak

n bilangan terakhir habis dibagi

2n

Bukti:
Misalkan bilangan tersebut adalah (untuk m n, m, n Z )

z a m a m 1 a n 1 a n a n 1 a 2 a1
10 n a m a ( m 1) a ( n 2) a ( n 1) a n a ( n 1) a 2 a1

Dimana 2 n | 10 n . Agar 2 n | z , haruslah 2 n | a n a( n 1) a 2 a1 . Dengan kata lain


sebanyak

n bilangan terakhir penyusun z haruslah dapat dibagi oleh

2n .

Terbukti.
Contoh:
Tentukan apakah bilangan 212212 habis dibagi
a. 2

b. 4

c. 8

Jawab:
a. Karena angka terakhir dari 212212 habis dibagi 2, maka haruslah 2 | 212212 .
b. 4 2 2. Dua angka terakhir dari 212212 adalah 12. Karena 4 | 12, maka
haruslah 4 | 212212
c. 8 2 3. Tiga angka terakhir dari 212212 adalah 212. Dimana 8 tidak membagi
212, sehingga 8 tidak membagi 212212.
Keterbagian oleh 3,9 dan 11
Teorema
Misalkan bilangan yang akan dibagi adalah z z n z ( n1) z1 z 0 , maka:
1. Bilangan

habis dibagi 3 jika dan hanya jika jumlah angka-angka

penyusunnya habis dibagi 3


2. Bilangan

habis dibagi 9 jika dan hanya jika jumlah angka-angka

penyusunnya habis dibagi 9


3. Bilangan

habis dibagi 11 jika dan hanya jika jumlah silang tanda ganti

angka-angkanya ( (1) n z n (1) n1 z n1 (1) n 2 z n 2 z 2 z1 z 0 )


habis dibagi 11
Bukti:
Pernyataan 1 dan 2:

z 10 n z n 10 n 1 z n1 10 z1 z 0

9 1 n z n 9 1 n 1 z n1 9 1 2 z 2 9 1 z1 z 0
n

n
n 1 n1 n 0 n
9 1 9 1 z n
9 n10 9 n 111
1
n 1
n
0

9 2.9 1 z 2 9 1 z1 z 0
2

n
n 1
9 z n
9 n 9 n1
1
n 1
0

n 1 n 1
n 1

0
n 1

z n 1

n 1 n1
n 1 1

9
9 z n 1
0
n 2

9 2 2.9 z 2 9 z1 z n z n 1 z1 z 0

n n1 n n 2
n


9 9
1
n 1
0

z n z n1 z1 z 0

n 1 n 2
n 1
9


z n
n 2

z n 1 9 2 z 2 z1

Misalkan
n
n
n

M ( z ) 9 n 1 9 n 2
1
n 1
0
N ( z ) z n z n 1 z1 z 0

n 1 n 2
n 1
9


z n
n 2

z n 1 9 2 z 2 z1

Sehingga
z 9M ( z ) N ( z )

Jadi

akan habis dibagi 3 jika dan hanya jika N (z ) habis dibagi 3. Dengan

z akan habis dibagi 3 jika dan hanya jika jumlah angka-angka


penyusun z habis dibagi 3.
Dengan cara yang sama didapatkan bahwa z akan habis dibagi 9 jika dan hanya
jika N (z ) habis dibagi 9. Dengan kata lain z akan habis dibagi 9 jika dan
hanya jika jumlah angka-angka penyusun z habis dibagi 9.
kata lain

Pernyataan 3:

z 10 n z n 10 n 1 z n 1 10 z1 z 0

11 1 n z n 11 1 n 1 z n 1 11 1 2 z 2 11 1 z1 z 0
n

n
n 1
n
11 1 n 1 110 1 n z n
11n 1 0 11n 1 1 1
1
n 1
n
0

n 1 n 1

n 1
11
1 n 1 z n 1 112 2.11 1 z 2 11 1 z1 z 0

n 1
0

n
n 1
11 (1) n 1 z n
11n 11n 1
1
n 1
0

n 1 n 1
n 1 1

11
11 ( 1) n 2 z n 1
0
n 2

112 2.11 z 2 11z1 1 n z n 1 n 1 z n 1 z 2 z1 z 0

11

n 1 n 2

n n 1 n n 2
n
n 1
11 11
(1) n 1 z n
11
( 1) n 2 z n 1 11 2 z 2


0
1
n 1
n 2

z n 1

n 1

z n 1 z 2 z1 z 0

Misalkan
n

n
n
(1) n 1 z n
A( z ) 11 n 1 11 n 2
1
n 1
0

B ( z ) 1 z n 1
n

n 1

n 1 n 2
n 1

11
(1) n 2 z n 1 11 2 z 2

0
n 2

z n 1 z 2 z1 z 0

maka
z 11 A( z ) B ( z )

Jadi

akan habis dibagi 11 jika dan hanya jika B (z ) habis dibagi 11. Dengan kata lain

akan habis dibagi 11 jika dan hanya jika jumlah silang tanda ganti angka-angkanya

habis dibagi 11.


Teorema
1. Suatu bilangan bulat habis dibagi 5 jika angka terakhirnya adalah 5 atau 0.
2. Suatu Bilangan bulat habis dibagi 10 jika angka terakhirnya adalah 0.
Bukti:
1. Misalkan bilangan bulat tersebut adalah z z n z ( n1) z1 z 0 , maka
z 10 z n z ( n 1) z1 z 0 . Agar

habis dibagi 5, maka haruslah z 0 5 atau

z 0 0 . Terbukti

2. Sama seperti pembuktian di atas, agar


z 0 0 . Terbukti

habis dibagi 10, maka haruslah

Contoh:
Bilangan berangka 6 berikut, a36a 62b habis dibagi 44. Tentukan nilai

a dan

b.

Jawab: 44 4.11 , maka haruslah 4 | a36162b dan 11 | a36162b . Ini berarti


4 | 2b. Didapatkan b 4. Bilangan akan menjadi a36a 624 . Jumlah silang

tanda ganti angka-angkanya adalah a 3 6 a 6 2 4 11. Jadi untuk


a 0,1,2,3, ,8,9

dan b 4, maka bilangan tersebut pasti dapat dibagi dengan

44.
Algoritma Pembagian
Teorema
Apabila

a dan

b bilangan bulat positif, maka ada bilangan bulat q dan

yang tunggal sedemikian sehingga


dinamakan hasil bagi dan

a qb r ,0 r b .

sisa pembagian bilangan

Dalam hal ini q

a oleh

b . Jika b | a,

maka r 0.
Algoritma pembagian membuat suatu partisi dari semua bilangan bulat
berdasarkan sisa pembagian oleh suatu bilangan bulat n 0.

Sebagai contoh

setiap bilangan bulat berada dalam salah satu dari kelompok 4k , 4k 1 ,


4k 2 atau 4k 3 , k Z

Contoh:
Tunjukkan bahwa tidak terdapat bilangan bulat

a dan

b yang memenuhi

a 2 3b 335.

Jawab:
Semua bilangan bulat pasti masuk ke dalam salah satu bentuk dari 3k , 3k 1
dan 3k 2 , k Z . .

Untuk n 3k , n 2 9k 2 (habis dibagi 3).

Untuk n 3k 1, n 2 9k 2 6k 1 3(3k 2 2k ) 1 (bersisa 1 jika dibagi 3).

Untuk n 3k 2, n 2 9k 2 12k 4 3(3k 2 4k 1) 1 (bersisa 1 jika dibagi


3).

Didapatkan bahwa bilangan kuadrat akan bersisa 0 atau 1 jika dibagi 3. Jadi
a 2 3b akan memiliki sisa 0 atau 1 jika dibagi oleh 3, sedangkan 335 akan

memiliki sisa 2 jika dibagi oleh 3. Ini tidak mungkin terjadi. Jadi tidak terdapat
bilangan bulat

a dan

b yang memenuhi a 2 3b 335.

Contoh:
Tunjukkan bahwa setidaknya 3 dari 5 bilangan asli sembarang pasti memiliki
jumlah yang habis dibagi 3.
Jawab:
Suatu bilangan bulat akan memiliki bentuk salah satu dari 3k , 3k 1 dan
3k 2, k Z .

Kasus I: Jika ketiga bentuk tersebut ada pada 5 bilangan bulat sembarang tersebut,
maka pernyataan di atas benar. Artinya dari 5 bilangan, 3 bilangan masing-masing
memiliki bentuk 3k , 3k 1 dan dan 3k 2.
Kasus II: Jika ada 3 bilangan dari 5 bilangan tersebut memiliki bentuk sama,
maka pernyataan di atas juga benar.
Kemungkinan terburuk adalah 4 bilangan memiliki 2 bentuk berbeda, dimana
masing-masing bentuk terdiri dari 2 bilangan. Satu bilangan terakhir jika memiliki
bentuk yang lain, maka akan terjadi kasus I. Sedangkan jika satu bilangan terakhir
memiliki bentuk yang sama dengan salah satu dari 2 bentuk lainnya, maka akan
terjadi kasus II. Jadi dari 5 bilangan asli sebarang akan terdapat 3 bilangan yang
pasti jumlahnya habis dibagi 3. Sebagai ilustrasi kemungkinan terburuk ini
adalah:

Terdapat 2 bilangan yang memiliki bentuk 3k .

Terdapat 2 bilangan yang memiliki bentuk 3k 1 .

Satu bilangan terakhir jika memiliki bentuk 3k 2, maka akan terjadi kasus I.
Kemungkinan lain jika bilangan terakhir memiliki bentuk 3k atau 3k 1 , maka
akan terjadi kasus II. Jadi akan terdapat 3 bilangan dari 5 bilangan asli yang
jumlahnya habis dibagi 3.

Beberapa Identitas Aljabar

Berikut beberapa identitas aljabar yang banyak digunakan dalam teori bilangan:
1. Teorema Binomial Newton
n k
n
k 0 k
n

(a b) n

2. Untuk x, y dan bilangan bulat positif

n berlaku

x n y n ( x y )( x n 1 x n 2 y x n 3 y 2 ... xy n 2 y n 1 )

3. Untuk x, y dan bilangan ganjil

n berlaku

x n y n ( x y )( x n 1 x n 2 y x n 3 y 2 ... xy n 2 y n 1 )

Contoh:
Tentukan 2 n ... ?
Jawab:
Dengan Binomial Newton didapatkan,
n n n n1
n
x
x . Untuk x 1,
n
n 1
0

1 x n

1 1 n

n n n n 1
n
1
1
n
n 1
0
n

n

Jadi 2
n n 1

Contoh:
Tentukan angka akhir dari 19981999
Jawab:
1998 (10(1990) 8)1999
1999
1999
1999 1999
(10.1990)1999
(10.1990)81998
8
0
1998
1999

1999

1999
101998.19901999
(1990)81998 81999
10
0
1998

Jadi angka satuan dari 19981999 , sama dengan angka satuan dari 81999. Mencari
angka satuan dapat dilakukan dengan melihat pola:
81 8,

8 2 64,

8 3 512,

8 4 4096,

8 5 32768,

8 6 262144,

8 7 2097152,

8 8 16777216,

8 9 8,

810 4,

811 2,

812 6

Tampak terjadi pengulangan pada angka satuan seperti:

Memiliki angka satuan 8, jika n 4k 1 , k elemen bilangan cacah

Memiliki angka satuan 4, jika n 4k 2 , k elemen bilangan cacah

Memiliki angka satuan 2, jika n 4k 3 , k elemen bilangan cacah

Memiliki angka satuan 6, jika n 4k 4 , k elemen bilangan cacah

Karena 1999 4.499 3, maka angka satuan dari 81999 adalah 2. Jadi angka
satuan dari 19981999 adalah 2.
3. FPB, KPK, Algoritma Euclid dan Relatif Prima
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Definisi

c . Jika ketiganya memenuhi sifat


c | a dan c | b , maka c disebut sebagai pembagi persekutuan a dan b . Nilai
terbesar dari c disebut sebagai Faktor Persekutuan Terbesar (FPB (a, b) c )
Diketahui 3 buah bilangan bulat

a,

b dan

yang biasanya ditulis dengan (a, b).


FPB dapat dicari dengan menggunakan Algoritma Euclid
Algoritma Euclid:
Diketahui dua buah bilangan bulat yaitu

a dan

b dengan a b 0, maka FPB

( a, b) dapat dicari dengan menggunakan algoritma berikut:


a q1b r1

0r b

b q 2 r1 r2

0 r2 r1

r1 q3 r2 r3

0 r3 r2

rn 2 q n rn 1 rn
rn 1 q n 1 rn 0

Maka FPB ( a, b) rn .
Contoh:
Tentukan FPB (2012,3102)
Jawab:

0 rn rn 1

3120 1 2012 1108


2012 1 1108 904
1108 1 904 204
904 4 204 88
204 2 88 28
88 3 28 4
28 7 4 0

Jadi FPB ( 2012,3102) 4.


Teorema
Jika

a dan

b adalah suatu bilangan bulat dan PBT ( a, b) d , maka akan

terdapat suatu bilangan bulat


nilai

m dan n yang memenuhi

am bn d . Mencari

m dan n dapat menggunakan Algoritma Euclid.

Seperti contoh di atas, didapatkan FPB (2012,3102) 4, berarti terdapat suatu


bilangan bulat
dan

m dan n yang memenuhi

2012m 3102n 4. Mencari nilai

n menggunakan Algoritma Euclid, tapi melihatnya dari bawah.

4 88 (3 28)
88 (3 ( 204 2 88))
7 88 (3 204)
7 (904 4 204) (3 204)
7 904 31 204
7 ( 2012 1108) 31 (1108 904)
7 2012 38 1108 31 904
7 2012 38 1108 31 ( 2012 1108)
38 2012 69 1108
38 2012 69 (3120 2012)
107 2012 69 3120

Jadi didapatkan nilai ( m, n) (107,69)


Definisi
Dua buah bilangan bulat

a dan

b disebut relatif prima jika FPB (a, b) 1.

Contoh:
Tunjukkan bahwa jika dua bilangan bulat

a dan

b relatif prima dan

a | bc, c Z , maka a | c.

Jawab:
Diketahui

a dan

b relatif prima, berarti terdapat bilangan bulat

m dan n yang

memenuhi am bn 1. Karena a | bc, maka akan terdapat suatu bilangan bulat

k,

sehingga bc ka. Jika c 0, maka jelas terbukti karena a | 0 ( a dan b

relatif prima sehingga a 0 ). Jika c 0, didapat :


( am bn )c c
amc bnc c
amc nka c
a ( mc nk ) c

Jadi a | c.
Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
Definisi
Jika diketahui dua buah bilangan bulat tak nol
terkecil yang merupakan kelipatan dari
terkecil dari

a dan

a dan

a dan

b , maka bilangan bulat

b disebut kelipatan persekutuan

b . Biasa ditulis KPK ( a, b) [ a, b]

Teorema
Jika a | c dan b | c , maka [a, b] | c.
Contoh:
[10,15] 30 , 10 | 60 dan 15 | 60. Didapatkan 30 | 60.

4. Bilangan Prima dan Bilangan Komposit


Definisi
Suatu bilangan bulat p 1 disebut bilangan prima, jika pembaginya adalah
bilangan p sendiri dan 1. Bilangan prima hanya memiliki dua factor yaitu satu
dan dirinya sendiri. Yang termasuk bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17,
Bilangan asli yang memiliki pembagi selain p dan 1 disebut bilangan komposit.
Contoh bilangan komposit adalah 2, 4, 6, 8, 9, 10, 12,
Teorema
Suatu bilangan p disebut bilangan prima jika tidak ada bilangan prima yang
lebih kecil dari

yang membagi p .

Contoh:
Diketahui dua buah bilangan yaitu 113 dan 143. Dari kedua bilangan tersebut,
yang manakah merupakan bilangan prima?
Jawab:

Bilangan prima yg lebih

113

adalah 2, 3, 5, dan 7. Karena tidak ada bilangan

prima 2, 3, 5, dan 7 yang membagi 113, maka 113 adalah bilangan prima
Bilangan prima yg lebih

143

adalah 2, 3, 5, 7 dan 11. Karena 143 11.13,

maka 143 bukanlah bilangan prima (143 dapat dibagi 11).


Contoh:
Tentukan semua pasangan bilangan asli

a dan

b yang memenuhi

a 2 b 2 2353

Jawab:
Bilangan 2353 adalah bilangan komposit dimana 13 | 2352.
a 2 b 2 2353 1 181 13
( a b)(a b) 2353 1 181 13

Terdapat 2 kemungkinan yaitu:


(a b) 2353
(a b) 1

( a b) 181

dan (a b) 13

Untuk kemungkinan pertama didapatkan (a, b) (1177 ,1176 ) dan untuk


kemungkinan kedua didapatkan (a, b) (97,84).
Contoh:
Tentukan penyelesaian semua pasangan-pasangan bilangan bulat ( a, b) yang
memenuhi persamaan ab 2010a 2012b 1 .
Jawab:
ab 2010a 2012b 1
ab 2010a 2012b 2010 2012 1 2010 2012
(a 2012)(b 2010) 1 ( 2010 1)( 2010 1) 20112

Karena 2011 adalah bilangan prima, maka terdapat 3 kasus:

Kasus I: (a 2012)(b 2010) 20112 1


Pada kasus ini a 2012 20112 dan b 2010 1. Jadi didapatkan
(a, b) ( 2012 20112 ,2011).

Kasus II: (a 2012)(b 2010) 1 20112


Pada kasus ini a 2012 1 dan b 2010 20112. Jadi didapatkan
( a, b) (2013,2010 20112 ).

Kasus III: (a 2012)(b 2010) 2011 2011

Pada kasus ini a 2012 2011 dan b 2010 2011. Jadi didapatkan
( a, b) (4023,4021).

Jadi semua pasangan bilangan bulat ( a, b) yang memenuhi persamaan


ab 2010a 2012b 1 adalah
(a, b) {( 2012 20112 ,2011), ( 2013,2010 20112 ), (4023,4021)}.

5. Teorema Dasar Aritmatika


Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari satu dapat dinyatakan sebagai
perkalian bilangan-bilangan prima, yaitu:

n p11 p 2 2 p33 p r1
Dimana p1 , p 2 , p3 , , p r adalah bilangan-bilangan prima yang berbeda dan
1 , 2 , 3 , , r adalah bilangan-bilangan positif. Bentuk di atas disebut

faktorisasi kanonik. Dengan mengabaikan urutannya, faktorisasi ini tunggal.


Contoh:
66 2131111 , dimana 2, 3 dan 11 adalah bilangan prima.
2016 2 5 3 2 71 , dimana 2, 3 dan 7 adalah bilangan prima.

Contoh:
Tunjjukan bahwa jika

a adalah bilangan prima dan

a | bc, (b, c) Z , maka a | b

atau a | c.
Jawab:

a adalah bilangan prima, maka a akan ada pada faktor


kanonik dari bc. Karena faktor kanonik dari bc, b dan c adalah tunggal dan
faktor kanonik dari bc adalah perkalian dari faktor kanonik b dan c . Jadi a
akan ada di salah satu dari b atau c . Jadi jika a adalah bilangan prima dan
Karena a | bc dan

a | bc, (b, c) Z , maka a | b atau a | c.

6. Kekongruenan
Definisi:

m adalah bilangan bulat dengan m 0. Bilangan a disebut


kongruen dengan b modulo m jika m | ( a b), ditulis a b mod m.
Misalkan a, b dan

Contoh:
a. 19 3 mod 4
b. 34 2 mod 4
c. 30 2 mod 7
d. 15 13 mod 7
e. 25 0 mod 5
Teorema:
Misalkan a, b, c, d dan
m 0,

m adalah bilangan-bilangan bulat dengan

d 0 dan

berlaku:

1. a a mod m
2. Jika a b mod m , maka b a mod m
3. Jika a b mod m dan b c mod m , maka a c mod m
4. Jika a b mod m dan d | m, , maka a b mod d
Teorema:
Jika a b mod m dan c d mod m , maka
1. a c b d mod m
2. ac bd mod m
Teorema:
Jika a, b, c dan

m adalah bilangan yang memenuhi

ca cb mod m dan PBT

(c, m) =1, maka a b mod m

Teorema:
Jika a b mod m , maka
1. a 2 b 2 mod m
2.

f ( a) f (b) mod m dengan f ( x ) a 0 x n a1 x n1 a n

Contoh:
Tunjukkan bahwa untuk bilangan bulat a, b, m, n , maka (an b) m b m mod n
Jawab:
Dengan menggunakan Teorema Binomial Newton didapatkan:

m
m
m
m
( an)b m1 b m
(an b) m ( an) m ( an) m1 b
0
1
m 1
m

m
m
m
m
ab m 1 b m
n a m n m 1 a m 1n m 2 b
1
m 1
0
m

Jadi didapatkan (an b) m b m mod n .


7. Persamaan dan Sistem Persamaan Bilangan Bulat
Definisi
Suatu persamaan berbentuk ax by c dengan a, b, c bilangan-bilangan bulat
dan a, b dua-duanya tidak nol disebut persamaan Diophantine jika
penyelesaiannya adalah bilangan-bilangan bulat.
Teorema Diophantine

c mempunyai
penyelesaian bilangan bulat jika dan hanya jika FPB( a, b ) membagi habis c .
Suatu persamaan linier Diophantine ax by c dengan a, b dan
Teorema
Jika d FPB ( a, b) dan x0 , y 0 adalah penyelesaian persamaan Diophantine
ax by c ,

maka penyelesaian umum persamaan tersebut adalah:

b
t
d
, dimana t Z .
a
y y0 t
d

x x0

Contoh:
Tentukan semua penyelesaian dari persamaan linier Diophantine
754 x 221 y 13.

Jawab:
Mencari FPB(754,221) dengan algoritma Euclid:
754 3 221 91
221 2 91 39
91 2 39 13
39 3 13 0

Jadi FPB(754,221)=13. Karena 13 | 13, maka persamaan di atas memiliki


penyelesaian. Akan dicari bilangan bulat

m dan n yang memenuhi persamaan

754 m 221n 13. Gunakan Algoritma Euclid di atas dari bawah ke atas didapat:
13 91 ( 2 39)
(754 (3 221)) (2 (221 (2 91)))
754 (5 221)) (4 91)
754 (5 221)) (4 (754 (3 221)))
5 754 17 221

Jadi didapatkan ( m, n) (5,17).


Didapatkan penyelesaian umumnya adalah:
x 5

221
t 5 17t
13

y 17

754
t 17 58t
13

Untuk setiap t Z .
Contoh:
Tentukan penyelesaian umum persamaan diphantine 738 x 621 y 45
Jawab:
Mencari FPB (738,621) dengan menggunakan algoritma Euclid:
738 1 621 117
621 5 117 36
117 3 36 9
36 4 9 0

Jadi FPB (738,621) 9 . Karena 9 | 45, maka persamaan Diophantine ini


memiliki solusi. Selanjutnya akan dicari nilai bilangan bulat

m dan n yang

memenuhi 738m 621n 9 dengan menggunakan algoritma Euclid dari


belakang ke depan.
9 117 3 36
738 621 3 (621 5 117 )
738 4 621 15 117
738 4 621 15 (738 621)
14 738 11 621

Jadi didapatkan nilai ( m, n) ( 14,11).


Didapatkan penyelesaian umumnya adalah:

x 14
y 11

621
t 14 69t
9

738
t 11 82t
9

Untuk setiap t Z .
Contoh :
Tentukan semua bilangan bulat positif x, y sehingga 4 x 6 y 100 .
Jawaban:
Dengan cara langsung kita dapatkan FPB ( 4,6) 2 , karena 2 | 100 dan 2 100,
maka persamaan di atas memiliki solusi.
Salah satu penyelesaian persamaan ini adalah ( x, y ) ( 25,0) . Didapatkan
penyelesaian umumnya adalah:
x 25

6
t 25 3t
2

y 0

4
t 2t
2

Untuk setiap t Z .
Karena diminta hanya solusi yang positif maka harus dicari solusi yang
menyebabkan x 0 dan y 0, yaitu:
25 3t 0
t 8.33

dan

2t 0
t0

Jadi kita cari solusi pada selang 8 t 1 . Nilai

dan

dapat dicari

dengan mensubstitusi selang 8 t 1 pada solusi umum, didapatkan:


t
x
y

-8
1
16

-7
4
14

-6
7
12

-5
10
10

-4
13
8

-3
16
6

-2
19
4

-1
22
2

Bilangan Kuadrat Sempurna


Teorema:
1. Angka terakhir dari bilangan kuadrat sempurna adalah 0,1,4,5,6 dan 9
2. Bilangan kuadrat sempurna yang dibagi oleh 4 akan memiliki sisa 0 atau 1.

3. Jika p adalah bilangan prima dan p | n 2 , maka p 2 | n 2 .


Bukti:
1. Angka akhir yang mungkin untuk menyusun suatu bilangan bulat adalah
0,1,2,,8 dan 9. Angka terakhir dari kuadrat bilangan-bilangan tersebut
adalah 0,1,4,5,6 dan 9. Jadi Angka terakhir dari bilangan kuadrat
sempurna adalah 0,1,4,5,6 dan 9.
2. Bilangan bulat tersusun oleh bilangan genap dan ganjil. Kita ambil kasus
pertama, yaitu untuk kuadrat dari bilangan genap. Misal n 2k , k Z ,
maka n 2 4k 2 . Jadi untuk

n bilangan genap maka

4 | n . Kasus kedua,

misalkan bilangan tersebut adalah ganjil. Tulis m 2k 1, k Z , maka


m 2 4k 2 4k 1 4(k 2 k ) 1 . Jadi kuadrat bilangan ganjil jika dibagi 4

akan bersisa 1. Jadi dari kedua kasus di atas dapat disimpulkan bahwa
Bilangan kuadrat sempurna yang dibagi oleh 4 akan memiliki sisa 0 atau
1.
Contoh:
Carilah suatu bilangan yang terdiri dari 6 angka, dimana urutan angka-angka
penyusunnya adalah (k 2 )(k 2 4)( 2k 4)(k 2 )((k 1) 2 )
Jawab:
Bilangan yang mungkin adalah:
k 2 1,2,3
k 2 4 0,1,2
2k 4 0,1,2,3
( k 1) 2 0,1,2,3,4

Jadi kemungkinan nilai k adalah 1 atau 2. Untuk k 1 , bilangan yang didapat


adalah 13610. Dimana 13610 bukanlah bilangan kelipatan 4 dan jika dibagi 4
memiliki sisa 2. Jadi 13610 bukan kuadrat sempurna. Untuk k 2, bilangan yang
didapat adalah 48841. Dimana 48841 (13) 2 (17) 2 . Jadi bilangan kuadrat
sempurna yang memenuhi aturan di atas adalah 48841.

Latihan soal:

1. Tunjukkan bahwa n 5 5n 3 4n habis dibagi 5 untuk setiap n N .


2. Tunjukkan bahwa 6 | n 3 5n untuk setiap n N .
3. Tunjukkan bahwa kuadrat sebarang bilangan ganjil jika dibagi 8 akan
memiliki sisa 1.
4. Tentukan nilai maksimum dari
5. Tentukan nilai

n sehingga

n maksimum sehingga 10 n

3 n merupakan faktor dari 100!


| (1000)!

6. Tunjukkan jika 3 | ( a 4b) maka 3 | (10a b).


7. Tunjukkan bahwa jumlah kuadrat 5 bilangan asli berturutan bukan merupakan
bilangan kuadrat.

Anda mungkin juga menyukai