Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam saya curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta
kelauargnya.
Sadar akan kekurangan dan keterbatasan yang saya miliki, kami mohon maaf
jika ada penulisan yang kurang berkenan dihati para pembaca yang membaca isi dari
makalah kami ini. Saran dan kritik sangat kami harapkan untuk meningkatkan bobot
dari makalah ini agar isi dari makalah ini dapat bernilai lebih baik lagi dan
bermanfaat buat kita semuanya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Belitang, Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan ........................................................................................
BAB II
1
1
1
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
DAFTAR PUSTAKA
............................................17
16
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah ilmu kalam sebagaimana diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar
dari suatu agama. Setiap orang yang ingin menyelami seluk-beluk agamanya secara
mendalam, perlu mempelajari akidah yang terdapat dalam agamanya. Mempelajari
akidah/teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada
landasan yang kuat , yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh peredaran zaman.
Teologi dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid mengandung
arti satu/esa dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat yang terpenting
diantara sifat-sifat Tuhan. Teologi Islam disebut juga ilmu kalam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ilmu kalam ?
2. Apa pengertian dari tauhid ?
3. Apa yang dimaksud dengan Asmaul Husna ?
4. Apa pengertian dari tasawaf?
5. Apa pengertian dari tprilaku terpuji?
C.
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari ilmu kalam ?
Untuk mengetahui apa pengertian dari tauhid ?
Untuk mengetahui apa pengertian Asmaul Husna ?
Untuk mengetahui pengertia tasawaf ?
Untuk mengetahui prilaku terpuji?
BAB II
PEMBAHASAN
karena ia menjadi bagian terpenting maka ilmu ini dinamai Ilmu Kalam.
2. Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan, para mutakallim ( ahli Ilmu Kalam )
menggunakan dalil-dalil aqliyah dan dampaknya tercermin pada keahlian meraka
dalam berargumentasi dengan mengolah kata-kata. Dengan demikian, mutakallim
diartikan juga dengan ahli debat yang pintar memakai kata-kata.
3. Secara harfiah, kata kalam berarti pembicaraan. Tetapi secara istilah, kalam
tidaklah dimaksudkan pembicaraan dalam pengertian sehari-hari, melainkan dalam
pengertian pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika. Maka ciri utama
Ilmu Kalasm ialah rasionalitas atau logika .
1. Sumber-Sumber Ilmu Kalam
1. Al-Quran
2. Hadist
3. Pemikiran Manusia
4. Insting
2. Sejarah Kemunculan Persoalan-Persoalan Ilmu Kalam
Sejarah dalam pendeklarasian ilmu kalam tidak luput dari sejarah perpecahan
prinsip teologi umat islam yang masih ketika itu dipicu persoalan politik dan
dari barisan pasukan Ali saat mereka pulang dari perang Siffin, yang dimenangkan
oleh Muawiyah melalui tipu daya perdamaian. Gerakan exodus itu, mereka lakukan
karena tidak puas dengan sikap Ali menghentikan peperangan, padahal mereka
hampir memperoleh kemenangan. Sikap Ali menghentikan peperangan tersebut,
menurut mereka, merupakan suatu kesalahan besar karena Muawiyah adalah
pembangkang, sama halnya dengan Thalhah dan Zutair. Oleh sebab itu tidak perlu
ada perundingan lagi dengan mereka. dan Ali semestinya meneruskan peperangan
sampai para pembangkang itu hancur dan tunduk.
Kemudian orang-orang Khawarij mulai mengafirkan siapa saja yang dianggap
melakukan kesalahan, seperti Utsman bin Affan yang melakukan kesalahan karena
mengubah sistem politiknya sehingga menimbulkan huru-hara. Kemudian Thalhah.
Zubair dan Muawiyah yang melakukan pembangkangan terhadap Ali bin Abi Thalih
sebagai khalifah yang sah. Dan Ali bin Abi Thalib sendiri yang melakukan kesalahan
karena menghentikan pertempuran dalam perang Siffin, ketika menaklukkan
muawiyah yang tidak mau baiat kepadanya.
2. Aliran Murjiah
Sejak terjadinya ketegangan politik di akhir pemerintahan Utsman bin Affan,
ada sejumlah sahabat nabi yang tidak mau ikut campur dalam perselisihan politik.
Ketika selanjutnya terjadi salah menyalahkan antara pihak pendukung Ali dengan
pihak penuntut bela kematian Utsman bin Affan, maka mereka bersikap irja yakni
menunda putusan tentang siapa yang bersalah. Menurut mereka, biarlah Allah saja
nanti di hari akhirat yang memutuskan siapa yang bersalah di antara mereka yang
tengah berselisih ini.
Selanjutnya mereka kaum khawarij berpendapat bahwa mukmin yang
melakukan dosa besar itu menjadi kafir dan kelak akan kekal dalam neraka, maka
Kaum Murjiah berpendapat bahwa mukmin yang melakukan dosa besar tersebut
masih tetap mukmin, yaitu mukmin yang berdosa tidak berubah menjadi kafir. Lalu
apakah mereka akan masuk ke dalam neraka atau surga, atau masuk neraka terlebih
dahulu baru kemudian ke dalam surga, ditunda sampai ada putusan akhir dari Allah.
Disamping itu, khusus bagi para pelaku dosa besar, mereka juga berharap agar
mereka mau bertaubat, dan berharap pula agar taubatnya diterima di sisi Allah SWT.
.
3. Aliran Syiah
Syiah dilihat dari segi bahasa berarti pengikut, pendukung, partai, atau
kelompok, sedangkan secara istilah adalah sebagian kaum muslimin yang dalam
bidang spiritual dan keagamaan selalu merujuk kepada keturunan Nabi Muhammad
saw.
Syiah adalah golongan yang menyanjung dan memuji Sayyidina Ali secara
berlebih-lebihan. Karena mereka beranggapan bahwa Ali yang lebih berhak menjadi
khalifah pengganti Nabi Muhammad SAW, berdasarkan wasiatnya. Sedangkan
khalifah-khalifah seperti Abu Bakar As Shiddiq, Umar Bin Khattab dan Utsman Bin
Affan dianggap sebagai penggasab atau perampas khilafah.
4. Aliran Jabariyah
Nama Jabriyah Berasal dri kata jabara yang mengandung arti
Memaksa. sedangkan menurut al-Syahrastani bahwa jabariyah
berarti menghilangkan perbuatan dri hamba secara hakikat dan
menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT. Dalam istilah
Inggris paham jabariyah disebut fatalism atau predestination, yaitu
paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia ditentukan
sejak semula oleh qada dan qadar Tuhan. Dengan demikian posisi
C. Pengertian Tasawuf
Istilah "tasawuf"(sufism), yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad,
dan sering dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan
fa. Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang
berpendapat, kata itu berasal dari shafa yang berarti kesucian atau bersih. Sebagian
berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret,
yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau
dalam perang suci. Sebagian lainnya lagi berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata
shuffah yang berarti serambi masjid Nabawi di Madinah yang ditempati oleh para
sahabat-sahabat nabi yang miskin dari golongan Muhajirin. Ada pula yang
menganggap bahwa kata tasawuf berasal dari shuf yang berarti bulu domba, yang
menunjukkan bahwa orang-orang yang tertarik pada pengetahuan batin kurang
memperdulikan penampilan lahiriahnya dan sering memakai jubah yang terbuat dari
bulu domba yang kasar sebagai simbol kesederhanaan.
Harun Nasution mendefinisikan tasawuf sebagai ilmu yang mempelajari cara dan
jalan bagaimana orang Islam dapat sedekat mungkin dengan Alloh agar memperoleh
hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan bahwa seseorang betul-betul berada di
hadirat Tuhan.
Ada sebagian orang yang mulai menyebut dirinya sufi, atau menggunakan istilah
serupa lainnya yang berhubungan dengan tasawuf, yang berarti bahwa mereka
mengikuti jalan penyucian diri, penyucian "hati", dan pembenahan kualitas watak dan
perilaku mereka untuk mencapai maqam (kedudukan) orang-orang yang menyembah
Allah seakan-akan mereka melihat Dia, dengan mengetahui bahwa sekalipun mereka
tidak melihat Dia, Dia melihat mereka. Inilah makna istilah tasawuf sepanjang zaman
dalam konteks Islam.
Imam Junaid dari Baghdad (910 M.) mendefinisikan tasawuf sebagai "mengambil
setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah". Syekh Abul Hasan asySyadzili (1258 M.) syekh sufi besar dari Afrika Utara mendefinisikan tasawuf
sebagai "praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk
mengembalikan diri kepada jalan Tuhan". Syekh Ahmad Zorruq (1494 M.)dari
Maroko mendefinisikan tasawuf sebagai berikut: Ilmu yang dengannya dapat
memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan
pengetahuan tentang jalan Islam, khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan,
untuk memperbaiki amal dan menjaganya dalam batas-batas syariat Islam agar
kebijaksanaan menjadi nyata. Ia menambahkan, "Fondasi tasawuf ialah pengetahuan
tentang tauhid, dan setelah itu memerlukan manisnya keyakinan dan kepastian;
apabila tidak demikian maka tidak akan dapat mengadakan penyembuhan
'hati'." Menurut Syekh Ibn Ajiba (1809 M): Tasawuf adalah suatu ilmu yang
b. Amanah
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa (memenuhi) dan wadiah (titipan)
sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan
kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: Sesungguhnya Allah
memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang
memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan
adil
(QS
4:58).
c. Adil
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain
ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil
kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/
pimpinan dan sesama saudara. Nabi Saw bersabda, Tiga perkara yang
menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendiriaan dan di khalayak ramai,
berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan
senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau
bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri. (HR. AbuSyeikh).
d. Bersyukur
Syukur menurut kamus Al-mujamu al-wasith adalah mengakui adanya kenikmatan
dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat tersebut.Sedangkan
makna syukur secara syari adalah : Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang
lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara
tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang
dibenci oleh Allah SWT.
3. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama.
Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karena mencemarkan nama
baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan hal-hal
jelek yang sebenarnya harus ditutupi. Saudaraku (sidang pembaca) tahukah antum,
bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada mulanya iri yaitu
perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian, jika
dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit kedengkian
jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi, yaitu
hasud.
Demikian juga halnya pada kajian ilmu tauhid yang telah di tarifkan oleh
para ahli sebagai berikut :
a.
10
Tauhid ilahiyah (ketuhanan) yaitu bagian ilmu tauhid yang membahas masalah
ketuhanan ,
2.
Tauhid nubuwwah ( kenabian ) yaitu bagian ilmu tauhid yang membahas masalah
kenabian ,kedudukan dan peranan serta sifat sifat dan keistimewaannya ,
11
harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi
Muhammad saw.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadis
tentang Asmaul Husna:
1. "Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia memiliki
Asmaul Husna (nama-nama yang baik)." - (Al-Quran, Surat Thaa-Haa: 8)
2. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja
kamu seru, Dia memiliki al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah
kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan
3.
carilah jalan tengah di antara kedua itu" - (Al-Quran.Surah Al Israa ': 110)
Dari Abu Huraira R.A.: Nabi saw. bersabda: "Allah itu memiliki sembilan puluh
sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan
masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil [esa] dan Dia menyukai [jumlah] yang
ganjil." - Sahih Bukhari
12
sebagian ciptaannya dan kelemahan tertentu serta memberi kekayaan dan kemiskinan
kepada sebagian orang dan sebagian yang lainnya,karenakeadilannya.
Bukti kebenaran yang terkandung dalam al-muksit. Allah SWT berfirman
dalam Q.S Ali imran 3/18, maknanya adalah :
a. Tidak ada satu mahluk di alam semesta ini yang dapat menyamai keadilan Allah.
b. Pengadilan allah SWT pasti akan terjadi, akan menimpa siapa saja.
c. Manusia akan menerima keadilannya dan keputusan darinya sesuai dengan yang
dilakukan
2. Al Waarits artinya Yang Maha mewarisi
Allah SWT Mewarisi segala sesuatu yang ia miliki kepada hambanya. Bukti
kebenaran yang terkandung dalam Al-waris Q.S Al-Hijr : 23. Lautan, samudera, tanah
tempat kita menginjakkan kaki sehari-hari, bulan, bintang dan masih banyak lagi
ciptaan-Nya yang tidak bisa kita hitung. Allah telah mewariskan sebagian dari apa
yang Ia ciptakan untuk kita. Dalam kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi
harta, tanah atau daerah disebutkan dalm QS. Al-Ahzab 33.27) tapi juga Al-Quran
(QS. Al-Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang dapat mewarisi ilmu (An-Naml
27.16) yang penting adalah mewarisi surga (Qs. Maryam 19.19) . Orang-orang yang
memandang dengan mata hati senantiasa menyaksikan makna dari ayat-ayat ini dan
mendengarkannya. Mereka yakin bahwa kerajaan itu hanya milik Allah sendiri, pada
setiap hari, setiap saat, dan setiap detik, karena itulah Dia azali dan abadi. Hal ini
dapat dicapai oleh mereka yang memahami hakikat tauhid, dan mengetahui bahwa
yang tunggal perbuatannya di langit dan di bumi hanya satu. Berakhlak dengan ism
ini mengharuskan kita menjadi warits dari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang
saleh, sebab ulama itu adalah pewaris para nabi.
a.
Maknanya adalah :
Bahwa Allah SWT lah yang menciptakan alam semesta, bumi, langit dan seisinya
ALLAH adalah pencipta kebaikan dan pemberi manfaat yang utama bagi
hamba NYA. Karunia Allah tertinggi kepada manusia adalah akal, hati nurani dan
iman. Kasih sayang Allah seperti kebaikan2 NYA terus menerus diberikan kepada
hamba hamba NYA. Jika kita menginginkan sesuatu maka kehendak tersebut tidak
akan dapat menghantarkan kepada kita apa yang kita inginkan atau menjadikan kita
memiliki kehidupan yang kita kehendaki. Seringkali apa yang kita sukai terlepas dari
13
genggaman kita dan apa ang ktia tidak inginkan malahan mengejar kita. Itulah
kehendak Allah yang harus kita syukuri. Allah menciptakan segala sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan kita. Hewan, tumbuh-tumbuhan, bahkan seluruh ciptaan Allah
di jagad raya ini. Diantara tumbuh-tumbuhan banyak sekali kasiat yang bermanfaat,
sehingga bisa dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita, atas
izin-Nya pula seseorang dapat menjadi dokter yang bisa menyembuhkan pasienpasiennya dan semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan kebesaran Allah swt.
4. Al Baasith
Bahwa Allah SWT lah yang berkuasa untuk mencukupi rezeki / segala
kebutuhan hidup dan menentukan segala urusan yang dihadapi mahluknya Q.S AlBaqarah 245. Allah tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hambaNya. Ketika kita mendapat suatu musibah, sepertinya kita sudah tak mempunyai
kekuatan apa-apa, kita merasa lemah, dan terpuruk, tetapi tanpa kita sadari pada
ahirnya kita juga dapat melaluinya, sungguh ini merupakan kebesaran Allah yang
melapangkan, hati kita, jiwa kita, dan kesabaran kita.
5. Al Hafizh
Dari kata dasar hifz artinya menjaga. Bahwa Allah SWT lah yang memelihara,
menjaga & mengendalikan semua ciptaannya (Q.S. Yusuf 64) dan (Q.S Al-Anbiya :
82). Tidak ada seorangpun yang dapat menandingi kekuasannya dan mengendalikan
segala urusan makhluknya.
6.
Al-waliyy
Secara istilah Ar-Rafi artinya bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan untuk
untuk menggankat harkat dan martabat makhluknya pada derajat yang terbaik
(sempurna).
14
maha memuliakan)
Secara istilah Al-Muizz berarti segala kemuliaan hanya milik Allah SWT dan
akan di berikan kepada hambanya yang di kehendaki.
10. Al-Affuww
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Kalam adalah
suatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliyah (rasional ilmiah)
dan sebagai tameng terhadap segala tantangan dari para penentang dan sejarah dalam
pendeklarasian ilmu kalam tidak luput dari sejarah perpecahan prinsip teologi umat
islam yang masih ketika itu dipicu persoalan politik dan kedangkalan ukhuwah dalam
15
prilaku perebutan singgasana kekuasaan dan ilmu kalam tidak lepas dari ilmu
tauhid , ilmu tauhid adalah salah satu cabang ilmu study keislaman yang lebih
memfokuskan pada pembahasan wujud allah dengan segala sifat nya serta tentang
para rasul nya , sifat sifat dan segala perbuatannya dengan berbagai pendekatan.
B. Saran
Saran yang peyusun sampaikan adalah sebagai berikut:
Agar lebih giat belajar masalah ilmu kalam supaya bisa menuntaskan ilmu kalam
Semoga makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran kita semua dan menambah
wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://syafrisalmi.wordpress.com/2012/10/25/makalah-aqidah-akhlak-tentangpembahasan-akhlak-terpuji/
http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/04/perilaku-terpuji.html
http://ahmadfauzani.wordpress.com/materi-akhlak-tercela/
http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2012/04/perilaku-tercela-riya.html
http://boxuchul.blogspot.com/2012/03/akhlak-terpuji-dan-akhlak-tercela.html
Buku modul Al-Hikmah akidah akhlak kelas x semester I & II
16
Syeikh Ibrahim Jalhum. 2003. Pelita As-Sunnah Petunjuk Jalan Bagi Kaum
Muslimin. Bandung. Pustaka Setia
Mustofa H. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia
Nata, Abuddin. 2010 .Akhlak Tasawuf. Jakarta : Rajawali Pers
17