Pendahuluan
Tugasan untuk Skillab blok 26 kali ini yaitu blok kesehatan komuniti menguji dan
melatih skill mahasiswa mahasiswi kedoktoren untuk terjun kelapangan berhadapan dengan
pasien secara empat mata sekaligus seperti menjadi doktor keluarga bagi pasien dan keluarga
tersebut.
Pasien didapatkan dari puskesmas yang telah ditetapkan. Dari situ, ditemukan pasien,
kemudian dengan berbekalkan surat izin dari fakultas kedokteran, pelajar diminta
menganamnesis pasien dan meminta izin pasien untuk melakukan program Kunjungan
Rumah.
Sepanjang program berjalan, pelajar cuba mendalami biospikososial pasien secara
keseluruhan, tidak hanya memfokuskan ke arah masalah kesehatannya sahaja, namun
memperhati dan mendiskusikan semua perihal pasien termasuk keluarganya apakah
semuanya sehat atau tidak, lingkungannya apakah cukup selesa, bersih atau tidak, jiwanya
apakah sehat atau stress atau apa. Semuanya dilihat secara keseluruhan dan bilamana
memerlukan pemmeriksaan fisik yang bisa dilakukan oleh pelajar, pelajar lakukan dan
mencatatkan setiap langkah yang dilakukan sepajang program berjalan. Pelajar juga
ditugaskan member penyuluhan kepada pasien dan keluarga andai kata mereka mempunyai
pola hidup dan perilaku yang tidak sehat.
BAB II
HASIL DAN TINJAUAN PUSTAKA
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Grogol III,
Kecamatan Grogol Pertamburan, Jakarta Barat
Data Riwayat Keluarga
I.
II.
III.
IV.
Identitas pasien:
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Pekerjaan
e. Pendidikan
f. Alamat
:
:
:
:
:
:
:
Bapak Dalimin
77 tahun
Lelaki
Dagang Sendiri
Tidak bersekolah
Kampung Keramat, RT 10/09, Grogol III
Telepon: 021 99653655
baik
baik
demam, batuk pilek
-tiada-tiada-tiadabaik
baik
2 orang
Psikologis Keluarga
a. Kebiasaan buruk
:
-tiadab. Pengambilan keputusan
:
-tiadac. Ketergantungan obat
:
-tiadad. Tempat mencari pelayanan kesehatan:
puskesmas
e. Pola rekreasi
:
baik yaitu berjalan pagi setiap pagi
Keadaan Rumah / Lingkungan
a. Jenis bangunan
:
permanen
b. Lantai rumah
:
semen
c. Luas rumah
:
6 x 7 m2
d. Penerangan
:
baik
e. Kebersihan
:
kurang
f. Ventilasi
:
kurang
g. Dapur
:
ada
h. Jamban keluarga
:
ada
i. Sumber air minum
:
ledeng
j. Sumber pencemaran air
:
tidak ada
k. Pemanfaatan pekarangan
:
tidak ada
l. Sistem pembuangan air limbah
:
ada
V.
VI.
VII.
VIII.
Nama
ada
kurang
Spiritual Keluarga
a. Ketaatan beribadah
:
b. Keyakinan tentang kesehatan :
baik
baik
:
:
:
:
:
rendah
baik
baik
kurang
kurang
Kultural Keluarga
a. Adat yg berpengaruh
b. Lain lain
:
:
Islam
-
Hub
dgn
KK
Marsin
Istri
Umur
(tahun
Pendidika
Pekerjaa
Agam
Imuni
sasi
KB
Keadaan Keadaa
kesehatan
n
gizi
SD
Ibu
Islam
Baik
Baik
Baik
Islam
Baik
Baik
Baik
)
64
rumah
tangga
Fatan
Ana
34
SD
Security
k
IX.
X.
XI.
Keluhan Utama
:
Keluhan Tambahan
:
Riwayat Penyakit Terdahulu
Hipertensi
Panas, pusing
:
Pernah mengeluh ada pusing sebelumnya
dan ada riwayat panas badan
XII.
XIII.
XIV.
XV.
Pemeriksaan Fisik
:
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Diagnosa penyakit
:
Hipertensi
Diagnosis keluarga
:
tidak ada
Anjuran penatalaksanaan Penyakit:
a. Promotif
:
lakukan penyuluhan tentang efek garam dan gula yang
:
:
:
setiap pagi
batasi garam dan gula dalam makanan
dapatkan pengobatan dan control di puskesmas
rujukan ke rumah sakit bila penyakit tidak bisa diatasi
atau makin parah
:
:
:
baik
baik
baik
XVII. Resume
Setelah dilakukan pendekatan terhadap pasien, didapatkan bapak Dalimin
menghidap Hipertensi. Berdasarkan keluhan tambahan yang sering pusing dan
panas badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg.
Bapak Dalimin yang berumur 77 tahun tinggal bersama anaknya di rumah.
Keadaan rumahnya permanen, tetapi kurang sehat karena tidak memenuhi ciri
ciri rumah sehat. Keadaan sosial keluarganya baik, dan tingkat pendidikannya
rendah.
Bapak Dalimin didiagnosa menghidap hipertensi dan telah mendapatkan
pengobatan di puskesmas. Setelah berobat, kondisi hipertensinya terkontrol dan
bisa menjalankan kegiatan sehari hari tanpa terganggu.
Hipertensi
Selama ini penyakit darah tinggi atau hipertensi ini terdapat dalam 2 kategori yaitu :
Hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Sebanyak 5-8 persen dari kasus yang ada selama
ini adalah hipertensi sekunder, yang merupakan hipertensi yang diketahui sebabnya antara
lain kelainan pada ginjalnya, penggunaan hormonal estrogen dan lain-lain.
Sedangkan sisanya sebanyak 95 % merupakan hipertensi primer, dimana
penyebabnya sampai saat ini belum bisa ditemukan, faktor-faktor yang selama ini dianggap
banyak mempengaruhi adalah faktor genetik, lingkungan, faktor internal tubuh. Sementara
pola yang mempertinggi faktor resiko adalah merokok, kegemukan, alkohol, serta kelainan
darah.
Definisi Hipertensi
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic
(bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat
digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat
badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam
aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil.
Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat
diwaktu beraktifitas atau berolahraga.1
Anamnesis
Anamnesis Pokok
Keluhan utama Bapak Dalimin adalah beliau merasa sakit kepala. Selain itu, dia juga
pernah merasa dunia berputar (vertigo). Bapak Dalimin berkata sakit kepala kali ini sudah
berlangsung selama dua hari. Sebelum wawancara dilakukan, ibu A berkata sebelum ini dia
pernah merasa sakit kepala beberapa kali. Menurut beliau lagi, tidak terdapat keluhan seperti
ini pada anggota keluarganya yang lain.
Anamnesis penyingkir Differential diagnosa
Riwayat pembesaran gondok atau sulit menelan disangkal oleh pasien. Dia juga
menyangkal sering banyak keringat, tidak tahan udara panas, sering berdebar debar dan
merasa lemah. Disangkal riwayat kejang kejang pada otot sebelumnya. Bila ditanyakan
nafsu makan, sering dahaga, sering kencing, normal menurut pasien.
Pasien bekerja dagang makanan. Pasien hanya menggunakan obat obatan yang biasa
seperti panadol sebelumnya. Oleh karena keluarga pasien hanya terdiri dari 2 orang, maka
ditanyakan riwayat kesehatan istri dan anak lelakinya. Menurut pasien, istri dan anak
lelakinya sehat, tidak ada keluhan atau penyakit lain yang dideritai.
Diagnosis
Diagnosis pada hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali pemeriksaan, hanya
dapat ditentukan pada 2-3 kali pemeriksaan pada waktu yang berbeda, kecuali bila terdapat
kenaikan yang terlalu tinggi atau terdapat gejala klinis lain yang mendukung.
Diagnosis hipertensi dapat ditegakkan bila tekanan darah 140/90 mmHg.
I.
Anamnesis:
a. Riwayat hipertensi pada keluarga (70 80%), DM, dislipidemia, PJK, stroke
b. Riwayat penggunaan OAH atau obat obat lain
c. Gejala yang berhubungan dengan organ target
Pemeriksaan Fisik
a. Pengukuran tekanan darah
III.
Pemeriksaan Penunjang
a. Urinalisis, kimia darah, EKG, Rontgen thorax, profil lipid, USG ginjal
Hyperthyroidism
Pheochromocytoma
Hyperaldosteronism primer
Pemeriksaan Fisik
Dalam pemeriksaan fisik dilakukan 2 kali pengukuran tekanan darah atau lebih
dengan jarak minimal 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan sebelahnya, dengan
maksud mendapatkan nilai rata-rata yang tepat. Dikaji perbandingan antara tinggi dan berat
badan. Kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang untuk melihat komplikasi yang mungkin
terjadi dengan cara pemeriksaan mata, jantung, dan darah.
Pemeriksaan Penunjang
Urin dapat menunjukkan proteinuria, hematuri dan silinder. Hal ini terjadi karena
tingginya tekanan darah juga menandakan keterlibatan ginjal apalagi bila ureum dan kreatinin
meningkat. Gangguan elektrolit bisa terjadi pada hipertensi sekunder dan berpotensi
menimbulkan aritmia. Elektrokardiogram (EKG) yang dapat mengukur aktivitas listrik
jantung. Dengan menganalisa hasil EKG, dokter dapat mendeteksi adanya gangguan jantung
yang dapat berhubungan dengan hipertensi ( misalnya hipertrofi bilik jantung kiri) yang dapat
terjadi sebagai akibat proses yang sudah berlangsung lama, tekanan darah tinggi yang tidak
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan laboratorium yang disarankan adalah pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan kadar T3, T4 serum, dan kadar kalium plasma. Manakala untuk pemeriksaan
radiologi pula bisa dilakukan USG pada kelenjar adrenal.
Untuk menyingkirkan DD/ hyperthyroidism, diperiksa kadar hormone T 3 dan T4
serum. Pemeriksaan kadar kalium plasma pula dilakukan karena hipokalemia merupakan
gejala terpenting pada penyakit hiperaldosteronism primer. Manakala USG kelenjar adrenal
dilakukan untuk mendeteksi adanya tumor pada kelenjar adrenal (phochromocytoma).
Hasil Pemeriksaan
: normal
: normal
USG adrenal
Faktor Risiko
Faktor risiko hipertensi, beberapa di antaranya dapat dikendalikan atau dikontrol dan tidak
dapat dikontrol diantaranya :
1.
Faktor risiko yang dapat dikendalikan atau dikontrol yaitu obesitas, kurang
olahraga, merokok, menderita diabetes mellitus, menkonsumsi garam berlebih,
minum alkohol, diet, minum kopi, pil KB , stress emosional dan sebagainya.
2.
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan atau tidak dapat dikontrol yaitu umur,
jenis kelamin, dan genetic.
Klasifikasi Hipertensi
Tingkatan hipertensi ditentukan berdasarkan ukuran tekanan darah sistolik dan diastolik.
Dibawah ini adalah klasifikasi hipertensi menurut The Seventh Report of Joint National
Committee on prevention, detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC
7) :
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Optimal
< 120
<80
Normal
<130
<85
Normal Tinggi
130 139
85 90
Derajat 1
140 149
90 99
Derajat 2
160 179
100 109
Derajat 3
>180
>110
Sistolik Terisolasi
>140
<90
Hipertensi
Gejala klinis
{Tablet
Hydrochlorothiazide
(HCT),
Lasix
(Furosemide)}.
Komplikasi
Dalam perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai
macam komplikasi antara lain :
Stroke
Gagal jantung
Ginjal
Mata
Hubungan stroke dengan hipertensi dapat dijelaskan dengan singkat, bahwa tahanan dari
pembuluh darah memiliki batasan dalam menahan tekanan darah yang datang. Apalagi dalam
otak pembuluh darah yang ada termasuk pembuluh darah kecil yang otomatis memiliki
tahanan yang juga kecil. Kemudian bila tekanan darah melebihi kemampuan pembuluh darah,
maka pembuluh darah ini akan pecah dan selanjutnya akan terjadi stroke hemoragik yang
memiliki prognosis yang tidak baik.
Dengan demikian kontrol dalam penyakit hipertensi ini dapat dikatakan sebagai
pengobatan seumur hidup bilamana ingin dihindari terjadinya komplikasi yang tidak baik.
rendah garam Disarankan supaya pasien dan keluarga mengkonsumsi air bersih untuk
minum.. Selain itu, lingkungan perumahan pasien harus dipastikan sentiasa bersih dan sehat.
Rumah pasien disarankan supaya memasang exhauste fan supaya ventilasi rumah menjadi
lebih baik.
Penyuluhan
Diinformasikan kepada pasien tentang penyakit hipertensi serta komplikasi dan
bahaya dari penyakit hipertensi seperti stroke, penglihatan buram (retinopati) dan bisa mati
rasa (neuropati). Untuk mengendalikannya, dianjurkan kepada pasien supaya mengamalkan
diet rendah garam dan modifikasi lemak yang dimakan, iaitu pengurangan memakan daging
dan diganti dengan ikan atau minyak sayuran. Juga diingatkan supaya menjauhi alcohol dan
pantang merokok. Keluarga pasien diingatkan supaya mengawasi dan membantu pasien
dalam mengontrol tekanan darah beliau. Keluarga pasien disuruh memastikan ibu mereka
mendapat istirehat yang mencukupi dan olahraga secara teratur 3 kali seminggu minimal 30
minit. Pasien dianjurkan memakan obat obatan dari puskesmas selepas makan supaya
absorbs lebih baik.
Obat yang dikasi kepada pasien adalah obat pengeluar air kencing (diuretik) dan
antagonis kalsium. Obat golongan diuretik bekerja dengan memperbanyak air kencing,
sekaligus mengurangkan kandungan cairan darah. Obat golongan antagonis kalsium pula
bekerja dengan mengurangkan denyutan jantung, seterusnya menurunkan volume darah yang
dipam ke seluruh badan. Obat diminum secara berterusan supaya tekanan darah dapat
dikontrol. Setelah 3 bulan sekali, pasien harus ke puskesmas untuk control dan memeriksa
tekanan darah. Efek samping dari obat golongan antagonis kalsium adalah susah BAB, mual
dan tekanan darah rendah. Manakala efek samping obat golongan diuretik adalah rasa haus,
kekurangan cairan tubuh dan sering kencing.
Informasi
Untuk informasi pasien, dikasi nomor telepon Pusat Kesehatan Masyarakat Kelurahan Grogol
III (021 56962581). Dianjurkan kepada pasien supaya mengamalkan diet rendah garam dan
modifikasi lemak yang dimakan, iaitu pengurangan memakan daging dan diganti dengan ikan
atau minyak sayuran. Juga diingatkan supaya menjauhi alcohol dan pantang merokok.
Keluarga pasien diingatkan supaya mengawasi dan membantu pasien dalam mengontrol
tekanan darah beliau. Keluarga pasien disuruh memastikan ibu mereka mendapat istirehat
yang mencukupi dan olahraga secara teratur 3 kali seminggu minimal 30 minit.
Rujukan
Tanda-tanda harus dirujuk
Komplikasi yang bisa terjadi pada hipertensi adalah gangguan saraf (neuropati), gagal
ginjal (nefropati) atau komplikasi mata. Pasien harus dirujuk ke rumah sakit apabila telah
terdapat keluhan keluhan seperti tiba tiba hilang keseimbangan, penglihatan buram, atau
terdapat mual mual. Kelainan fisik yang harus dirujuk adalah seperti terdapat sembap di
kelopak mata atau di tungkai, atau ada rasa kesemutan. Apabila diperiksa lab, jika terdapat
proteinuria, pasien harus dirujuk juga.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
a. Pada pemeriksaan tekanan darah, didapati tekanan darah bapak adalah 150 /
100 mmHg.
b. Keadaan umum pasien baik dan hubungan sesama keluarga dan tetangga juga
baik. Hubungan erat dan saling membantu jelas kelihatan
c. Lingkungan rumah bapak dalam kondisi sedang dengan kebersihan yang
sedang. Ventilasi dan penerangan rumah pasien sedang. Sumber air minum
dari ledeng dan tidak terlihat sebarang sumber pencemaran air di lingkungan
rumah pasien.
II.
Saran
a. Menyarankan bapak untuk ke puskesmas apabila obat hampir habis atau
bilamana ada tanda-tanda sakit yang lain seperti dada sesak.
b. Bapak disarankan untuk sering kontrol ke puskesmas dan lanjutkan rutin
pemeriksaan tekanan darah yaitu setiap bulan sekali.
c. Cuba kurangkan stress.
LAMPIRAN
BUKTI KUNJUNGAN RUMAH (14 JULY 2011)