Anda di halaman 1dari 13

Secara struktural, persyarafan terdiri dari Susunan Saraf Pusat (SSP) yang mencakup

otak dan medulla spinalis atau saraf tulang dan Susunan Saraf Tepi (SST).
SUSUNAN SARAF PUSAT (SSP)

SEREBRUM
Otak depan merupakan bagian terbesar yang disebut serebrum. Serebrum dibagi dalam
2 hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan oleh fisura longitudinal. Pemisahan
konplet terjadi di bagian depan dan belakang, sedangkan bagian tengah hemisfer dihubung
kan oleh serabut pita lebar yang disebut korpus kalosum. Lapisan luar serebrum disebut
korteks serebri dan tersusun atas badan abu-abu yang berlipat-lipat disebut giri, dan
dipisahkan oleh fisura yang disebut sulci. Tiga sulci utama membagi setiap hemisfer menjadi
4 lobus,yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus occipital, dan lobus temporal.1

Korteks Serebri
Korteks mengandung pusat-pusat lebih tinggi yang berfungsi untuk mengontrol

mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan bicara,
dan bahasa. Korteks adalah asal dari semua impuls motorik yang mengendalikan otot tulangtulang. Korteks juga merupakan daerah akhir untuk menerima semua impuls saraf sensorik
yang masuk guna dinilai dan ditafsirkan, termasuk sensibilitas kulit, sentuhan, sakit, tekanan,
suhu, getaran, jaringan, bentuk dan ukuran, serta sensibilitas otot dan sendi.2
Korteks serebri terdiri dari substansia grisea yang memiliki daerah-daerah fungsional
yang disebut area brodmann. Dibawah ini adalah gambar (lihat gambar 1) yang menunjukkan
area-area brodmann pada korteks serebri.

Gambar 1. Area Brodmann

Area Motorik

Korteks motorik primer :

Terletak di gyrus presentralis, fungsinya untuk mengatur/


mengontrol fungsi motorik.

Korteks premotorik

Terletak

di

anterior

gyrus

presentralis,

fungsinya

untuk

mengontrol gerakan yang lebih kompleks.


Area mata frontal

Terletak disebelah anterior korteks premotorik, fungsinya untuk


mengontrol

gerakan

mata

yang

disadari

terutama

saat

menggerakkan mata untuk mengikuti objek yang bergerak.


Area broca

Terletak di hemisferium serebri. Pada bagian sinistra, fungsinya


untuk mengatur pengeluaran suara. Sedangkan pada bagian
dekstranya, berfungsi untuk mengontrol nada suara.

Area Sensorik
Korteks somatosensorik primer :

Terletak di sepanjang gyrus postsentralis. Berfungsi untuk


penerimaan rangsang sensorik umum yang disadari.
Dalam kemampuan diskriminasi ruang, berguna untuk
menentukan lokasi rangsang dengan tepat.

Area asosiasi somatosensorik

Terletak di posterior korteks somatosensorik primer,


berfungsi untuk mengingat kembali pengalaman yang lalu.

Area visual

Terletak didalam sulkus kalkarinus (bagian posterior dan


medial lobus occipitalis). Berfungsi menerima informasi
pengelihatan yang ditangkap oleh retina, kemudian proses
visual yang kompleks dilanjutkan ke lobus temporal dan
parietal.

Area auditorik

Dibagi menjadi 2, yaitu korteks auditorik primer yang


berada ditepi superior lobus temporal dan berfungsi untuk
sadar akan adanya suara, dan area asosiasi auditorik
(auditorik wernicke) yang terletak di posterior korteks
auditorik primer dan berfungsi untuk mengenali dan
memahami perkataan dan suara yang berbeda.3

Agar lebih mudah dipahami, pembagian area-area brodmann ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini. Dapat dilihat lokalisasi dan fungsi-anatomi dari area-area tersebut (lihat tabel 1).
Tabel 1. Tabel area brodmann3

MEDULLA OBLONGATA
Medula oblongata adalah stuktur batang otak yang paling bawah dan jelas terlihat dari
aspek ventral. Struktur ini berisi pusat jantung dan pusat pernafasan yang juga diketahui sebagai

pusat vital yang mengontrol jantung dan pernapasan. Bagian atas dari batang otak mengandung
system pons afferent dan efferent yang membawa impuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons
terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini
mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari
susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat
refleks pernapasan.1

SEREBELLUM
Terletak dibagian bawah lobus oksipital serebrum dan dihubungan dengan otak tengah,
pons, dan medula oblongata melalui tiga serabut pita yang disebut pedunkulus serebeli inferior,
medial, dan posterior. Serebelum bertanggung jawab mengatur dan mengkoordinir aktivitas otot
skeletal dan mempertahankan postur dan kekuatan otot, serebellum juga berfungsi dalam
petunjuk petunjuk penglihatan, koordinasi gerak tubuh, dan keseimbangan.1

MEDULLA SPINALIS
Sumsum tulang belakang bermula dari medula oblongata dan menuju ke arah kaudal
melalui foramen magnum dan berakhir di antara vertebra lumbalis pertama dan kedua.
Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer
(ditepi) seperti kulit. Mirip tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang
mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi ascenden dan
descenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus
(rangsang) masuk ke stimulus medula spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Semua
kegiatan motorik disalurkan melalui medula spinalis dan akson perifer.2
SUSUNAN SARAF TEPI
Susunan saraf perifer terdiri dari:

Saraf spinalis
31

pasang

saraf

spinalis adalah 7

pasang dari

segmen servikal, 12

pasang dari

segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang
dari segmen kokigeus.3

Nervus Cranialis
Dalam nervus cranialis terdapat satu atau lebih banyak komponen fungsional berikut

Komponen somato-motoris (somato-eferen umum): mempersarafi otot-otot bergaris

lintang (lurik) dalam orbita dan lingua.


Komponen brankio-motoris (visero-eferen khusus): mempersarafi otot-otot yang berasal

dari lengkung-lengkung brankial (faringeal) embrional (wajah, larynx, dan trachea).


Komponen visero-motoris (visero-eferen umum): merupakan asal sistem parasimpatis

kranial.
Komponen visero-sensoris (visero aferen umum): menerima perasaan viseral dari
glandula parotidea, glomus caroticum, dan sinus caroticus, auris media, pharynx, larynx,
trachea, bronchus principalis, pulmo, jantung oesophagus, gaster (ventriculus), dan

intestinum sampai sejauh flexura coli sinistra.


Komponen sensoris umum (somato-aferen umum): menerima perasaan dari kulit dan
membran mukosa, terutama lewat nervus trigeminus (nervus cranialis V), tetapi juga

melalui nervus cranialis VII , nervus cranialis IX, dan nervus cranialis X.
Komponen sensoris khusus (visero-aferen khusus (pengecap dan penghindu) dan somatoaferen khusus (penglihatan, pendengaran dan keseimbangan))4

Bagan 1. Ikhtisar nervus cranialis4


Nervus

Kompon

N. olfactorius

en
Sensoris

(n. cranialis I)

khusus

Sel Asal
Epitel penghidu

Tempat Keluar

Distribusi dan Fungsi

dari Cranium
Lubang-lubang

Hiduan dari membran mukosa atap

lamina cribosa

cavitas nasi dextra dan cavitas nasi


sinistra, dan sisi-sisi superior septum nasi

N. opticus

Sensoris

Retina (sel-sel

(n. cranialis II)

khusus
Somato-

gangglion)
Mesencephalon

Canalis opticus

dan concha nasalis superior.


Penglihatan dari retina
Motoris untuk m. Rectus superior, m.

motoris

Rectus inferior, m. Rectus medialis, m.


Obliquus inferior, dan m. Levator
palpebrae superioris; mengangkat
palpebra superior; memutarkan bola mata

N. oculomotorius
(n. Cranial III)

Fissura orbitalis
Visero-

Pregangglion:

superior

ke atas, bawah, dan medial.


Persarafan parasimpatis untuk m.

motoris

N. trochlearis

Somato-

(n. cranialis IV)

motoris

N. trigeminus

Sensoris

Divisi oftalmik

umum

mesennchephalo

Sphincter pupillae dan m. Ciliaris;

n;

menyempitkan pupilla dan

pascagangglion:

mengakomodasi lensa mata

gangglion ciliare
Mesencephalon Fissura orbitalis

Motoris untuk m. Obliquus superior yang

superior

membantu memutar mata ke inferior dan

Gangglion

Fissura orbitalis

lateral.
Perasaan dari cornea, kulit dahi, kulit

trigeminale

superior

kepala, palpebra, hidung, dan membran

(n. cranialis V1)

mukosa cavitas nasi dan sinus

Divisi maksilar

Sensoris

Gangglion

paranasales.
Perasaan dari kulit wajah pada maxilla

(n. cranialis V2)

umum

trigeminale

For. Rotundum

termasuk bibir atas, gigi-gigi atas,


membran mukosa hidung, sinus

Brakio

Pons

For. Ovale

motoris

maxillaris, dan palatum.


Motoris untuk otot-otot kunyah, m.
Mylohyoideus, venter anterior m.
Digastricus, m. Tensor veli palatini dan

Divisi mandibular
(n. cranialis V3)

Sensoris

Ganglion

umum

trigeminale

For.ovale

m. Tensor tympani.
Perasaan dari kulit pada mandibula,
termasuk bibir bawah dan sisi kepala,
gigi-gigi bawah, articulatio
temporomandibularis, dan mukosa mulut

N. abducens

Somato-

(n. cranialis VI)

motoris
Brankio-

Pons

Fissura orbitalis
superior

Pons

motoris

dan bagian dua pertiga anterior lingua


Motoris untuk m. Rectus lateralis yang
memutar mata ke lateral
Motoris untuk otot-otot ekspresi wajah
dan kulit kepala; juga mempersarafi m.
Stapedius auris media; m. Stylohyoideus

N. facialis
(n. cranialis VII)

Sensoris

Ganglion

khusus
Sensoris

geniculatum
Ganglion

umum

geniculatum

Meatus acusticus
internus, canalis
facialis, dan for.

dan venter posterior m.digastricus.


Pengecap dari dua pertiga anterior lingua,
dasar mulut, dan palatum
Perasaan dari kulit meatus acusticus
externus

Visero-

Praganglion:

Stylomastoideum

Persarafan parasimpatis untuk glandula

motoris

pons;

submandibularis dan glandula

pascaganglion:

sublingualis, glandula lacrimalis, dan

ganglion

kelenjar-kelenjar hidung dan palatum

pterygopalatinu
m dan ganglion
submandibulare
N.
vestibulocochlearis
(n. cranialis VIII)
n. vestibularis

Sensoris

Ganglion

Perasaan vestibular dari ductus

khusus

vestibulare

semicircularis; utrikulus dan sacculus


berhubungan dengan sikap dan gerak
Meatus acusticus

n. cochlearis

kepala
Pendengaran dari organum spirale corti

Sensoris

Ganglion

khusus

cochleare

Brankio-

(spirale)
Medula

Motoris untuk m. Stylopharyngeus yang

motoris
Visero-

oblongata
Preganglion:

membantu sewaktu menelan


Pendengaran dari organum spirale corti

motoris

medulla

internus

oblongata;
Pasca ganglion:

N.
glossopharyngeus
(n. cranialis IX)

Visero-

ganglion oticum
Ganglion

sensoris

superius

For. jugulare

Perasaan viseral dari glandula parotidea,


glomus caroticum dan sinus, pharynx dan

Sensoris

Ganglion

auris media
Pengecap dari sepertiga posterior lingual

khusus
Sensoris

inferius
Ganglion

Perasaan dari kulit auris externa

umum
Brankio-

inferius
Medulla

Motoris untuk m. Constrictor pharynx,

motoris

oblongata

otot-otot larynx intrinsik dan otot-otot


palatum, kecuali m. Tensor veli palatini,

dan otot-otot bergaris lintang dua pertiga


Visero-

Preganglion:

anterior lingua
Persarafan parasimpatis untuk otot-otot

motoris

medulla

polos trachea, bronchus principalis,

oblongata;

saluran cerna, dan otot-otot jantung

pascaganglion:
neuron-neuron

N. vagus

For. Jugulare

dalam, pada

(n. cranialis X)
Visero-

sekitar viscera
Ganglion

Perasaan viseral dari pangkal lingua,

sensoris

superius

trachea, pharynx, larynx, bronchus,


jantung, oesophagus, gaster, dan

Sensoris

Ganglion

intestinum
Pengecap dari epiglottis dan palatum

khusus
Sensoris

inferius
Ganglion

Perasaan dari auricula, meatus acusticus

umum

superius

externus, dan duramater, fossa cranii


posterior

N. accessorius
(n. cranialis XI)
Radix cranialis

Somato-

Medulla

Motoris untuk otot-otot palatum molle

(pars vaginalis)

motoris

oblongata

(vellum palatinum), pharynx, dan larynx


lewat serabut yang bergabung dengan n.
For. jugulare

vagus
Motoris untuk m. Sternocleidomastoideus

Radix spinalis

Brankio-

Medulla spinalis

(pars spinalis)
N. hypoglossus

motoris
Somato-

Medulla

Canalis

dan m. stapezius
Motoris untuk otot-otot lingua (kecuali

(n. cranialis XII)

motoris

oblongata

hypoglossi

m. Palatoglossus)

1. Meninges (Selaput Otak)

Gambar 7. Meninges dan lapisannya

Fungsi meninges: Membungkus dan melindungi SSP, Membungkus dan melindungi


pembuluh darah yang mendarahi SSP, Mengandung liquor cerebrospinalis (LCS).
Meninges terdiri dari 3 lapis, yaitu: Duramater, Arachnoidea, Pia mater.6
Duramater
Duramater encephali terdiri atas dua lapisan yaitu:
1) Lamina externa merupakan periosteum internal, melekat erat dengan tulang dan
mengandung banyak pembuluh darah dan saraf.
2) Lamina interna yang mempunyai lapisan sel pipih.
Lamina externa di beberapa tempat menyatu dengan periosteum tulang cranium pada
berbagai foramina cranium. Di antara lamina externa dan tabula interna terdapat ruang potensial
yang disebut cavum/spatium epiduralis. Di bawah lamina terdapat ruang yang disebut spatium
subduralis.
Duramater dan tulang di sekitarnya diperdarahi oleh banyak pembuluh darah, yaitu: a
ophtalmica, cabangnya: r. Meningeus anterior a. Ethmoidalis anterior, r. Meningeus anterior a.
Ethmoidalis posterior. Cabang dari a. Sphenopalatina cabang a. Maxillaris interna. R. Meningeus
cabang a. Carotis interna pars cavernosa. Meningea posterior a. Pharyngea ascendens. R.
Meningeus a. Occipitalis. Rr. Meningei a. Vertebralis. A. Meningea media.
Duramater spinalis merupakan lanjutan lamina interna duramater encephali sedangkan
periosteum ossa vertebrae analog dengan lamina externa duramater encephali. Duramater

spinalis membentang ke caudal berupa kantong tertutup terbentang dari foramen magnum
sampai vertebra sacralis II, dan berakhir sebagai fillum terminale externum.

2. Cairan Cerebrospinal (liquor cerebrospinalis)


Otak sangat lembut dan kenyal. Karena sifat fisiknya tersebut otak sangat mudah rusak, oleh
kerena itu perlu dilindungi dengan sempurna. Otak manusia dilindungi oleh cairan cerebrospinal
di dalam subarachnoid space. Cairan ini menyebabkan otak dapat mengapung sehingga beratnya
yang sekitar 1400gram dapat berkurang menjadi 80 gram dan kondisi ini sekaligus mengurangi
tekanan pada bagian bawah otak yang dipengaruhi oleh gravitasi. Cairan cerebrospinal ini selain
mengurangi berat otak juga melindungi otak dari goncangan yang mungkin terjadi. Cairan
cerebrospinal ini terletak dalarn ruang-ruang yang saling berhubungan satu sarna lain. Ruangruang ini disebut dengan ventricles (ventrikel). Ventrikel berhubungan dengan bagian
subarachnoid dan juga berhubungan dengan bentuk tabung pada canal pusat (central canal) dari
tulang belakang. Ruang terbesar yang berisi cairan terutama ada pada pasangan ventrikel lateral
(lateral ventricle). Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga (third ventricle)
melewati foramen monro, yang terletak di otak bagian tengah (midbrain). Ventrikel ketiga
dihubungkanke ventrikel keempat oleh cerebral aqueduct yang menghubungkan ujung caudal
ventrikel keempat dengan central canal. Ventrikel lateral juga membentuk ventrikel pertama dan
ventrikel kedua, tetapi fungsi kedua ventrikel tersebut tidak diketahui. Cairan cerebrospinal
merupakan konsentrasi dari darah dan plasma darah. Diproduksi oleh choroid plexus yang
terdapat dalam keempat ventrikel tersebut. Sirkulasi LCS dimulai dalam ventrikel lateral ke
ventrikel ketiga, kemudian mengalir ke cerebral aqueduct ke ventrikel keempat. Dari ventrikel
keempat mengalir ke lubang-Iubang subarachnoid yang melindungi keseluruhan SSP.
Selanjutnya cairan itu (yang sudah digunakan) diabsorpsi ke superior sagital sinus dan mengalir
ke durameter yang kemudian akan dikeringkan oleh pembuluh jugular di bagian leher. Volume
total LCS sekitar 150 milimeter (ml) dan daya tahan hidupnya (waktu yang dibutuhkan oleh
sebagian LCS untuk berada pada sistem ventrikel agar diganti oleh cairan yang baru) sekitar 3
jam. Kadang-kadang aliran CSF ini terganggu, misalnya karena cerebral aqueduct diblokir oleh
tumor. Hambatan ini menyebabkan tekanan pada ventrikel karena ia dipaksa untuk mengurangi
cairan yang terus menerus diproduksi oleh choroid plexus sementara alirannya untuk keluar
terhambat. Dalam kondisi ini, dinding-dinding ventrikel ini akan mengembang dan menyebabkan
kondisi hydrocephalus. Bila kondisi ini berlangsung terus menerus, pembuluh darah juga akan
mengalami penyempitan dan dapat menyebabkan kerusakan otak. Kondisi ini dapat ditolong
melalui operasi dengan memasang tabung saluran ke salah satu ventrikel kemudian tabung
tersebut diletakkan dibawah kulit dan dihubungkan dengan katup pengurang tekanan yang
dipasang pada rongga perut. Bila tekanan pada ventrikel meningkat, katup akan bekerja dan

mengalirkan LCS ke perut sehingga dapat direabsorbsi (villi arachnoidales) ke dalam peredaran
darah.
Sifat LCS: berat jenis 1,005, jernih tidak berwarna, protein 18 mg%, tidak terdapat
fibrinogen, glukosa 90 mg%, NaCl 700 mg%, sedikit urea, kreatinin, cholesterol, sel-sel
limfoosit 3/mm3, tekanan osmotik kira-kira sama dengan darah, Na sama dengan plasma, Cl 15%
lebih besar dari plasma, K 40% lebih kecil dari plasma, glukosa 30% lebih kecil dari plasma.7
Pungsi lumbal adalah upaya pengeluaran cairan serebrospinal dengan memasukan jarum ke
dalam ruang subarakhnoid. Test ini dilakukan untuk pemeriksaan cairan serebrospinali,
mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal, menentukan ada tidaknya darah pada
cairan serebrospinal, untuk mendeteksi adanya blok subarakhnoid spinal, dan untuk memberikan
antibiotic ke dalam kanalis spinal terutama kasus infeksi. Pungsi lumbal dilakukan oleh dokter
menggunkan jarung dengan teknik aseptic. Jarum punksi lumbal dimasukan diantara vertebra
lumbal ke-3 dan ke-4 atau ke-4 dan ke-5 (pada anak-anak) hingga mencapai ruang subarachnoid
dibawah medulla spoinalis di antara procesus spinalis. Manometer dipasang diujung jarum via
dua jalan dan cairan serebrospinal memungkinkan mengalir ke manometer untuk mengetahui
tekanan intraspinal.
Tabel 2. Konsentrasi berbagai bahan dalam LCS dan plasma manusia
Bahan
Na (meq/kg H2O)
K+ (meq/kg H2O)
Mg2+ (meq/kg H2O)
Ca2+ (meq/kg H2O)
Cl- (meq/kg H2O)
HCO3- (meq/L)
PCO2 (mm/Hg)
pH
Osmolalitas (mos/Kg H2O)
Protein (mg/dL)
Glukosa (mg/dL)
P inorganik (mg/dL)
Urea (mg/dL)
Kreatinin (mg/dL)
Asam urat (mg/dL)
Asam laktat (mg/dL)
Kolesterol (mg/dL)
+

LCS
147.0
2.9
2.2
2.3
133.0
25.1
50.2
7.33
289.0
20.0
64.0
3.4
12.0
1.5
1.5
18.0
0.2

3. Sawar Darah Otak (Blood Brain Barrier)

Plasma
150.0
4.6
1.6
4.7
99.0
24.8
39.5
7.40
289.0
6000.0
100.0
4.7
15.0
1.2
5.0
21.0
175.0

Rasio LCS/Plasma
0.98
0.62
1.39
0.49
1.14
1.01
1.28
1.00
0.003
0.64
0.73
0.80
1.25
0.30
0.86
0.001

Sawar Darah Otak (Blood Brain Barrier) adalah cairan yang memisahkan cairan
cerebospinal dengan pembuluh darah, dan merupakan suatu lapisan yang menseleksi pemasukan
zat-zat atau material ke dalam permukaan otak. Dibentuk oleh 3 komponen, yaitu:
1) Dinding sel endotel
2) Lamina basal sel endotel
3) Kaki perivaskular astrosit
Diantara sel-sel endotel kapiler terhadap taut sekap yang akan melapisi celah antara sel-sel
endotel kapiler darah dan mencegah lewatnya zat-zat yang melintasi celah ini. Fungsi sawar
darah otak: melindungi SSP dari perubahan konsentrasi ion yang terjadi secara tiba-tiba di cairan
ekstrasel dan mencegah masuknya molekul-molekul dari sirkulasi ke dalam LCS yang dapat
mengganggu fungsi normal neuron di dalam SSP.8
PENDARAHAN OTAK
Pendarahan otak terjadi melalui cabang arteria carotis interna dan arteria vertebralis. Arteria
carotis interna dipercabangkan di leher dari arteria carotis communis. Cabang terminal arteria
carotis interna ialah arteria cerebri anterior dan arteria cerebri media. Arteria vertebralis berawal
di pangkal leher sebagai cabang-cabang bagian pertama kedua arteria subclavia dan bersatu pada
tepi kaudal pons untuk membentuk arteria basilaris. Arteria basilaris yang diberi nama demikian
karena hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintasi lewat cisterna pontis
ke tepi superior pons, dan disini berakhir dengan bercabang menjadi arteria cerebri posterior
dextra dan sinistra. Dalam garis besar masing-masing arteria cerebralis mengantar darah kepada
satu permukaan dan satu kutub cerebrum sebagai berikut:

Arteria basilaris anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan

permukaan superior, serta polus frontalis.


Arteria cerebri media mengantar darah kepada permukaan lateral dan polus temporalis
Arteria cerebri posterior mengantar darah kepada permukaan inferior dan polus
occipitalis.

Circulus anteriosus cerebri (willis) pada dasar otak adalah anastomosis yang penting antara
empat arteri (arteria vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada otak.
Circulus anteriosus cerebri (willis) dibentuk oleh arteria cerebri posterior, arteria communicans
posterior, arteria carotis interna, arteria cerebri anterior, dan arteria communicans anterior. Secara

umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri-arteri pembentuk circulus anteriosus cerebri
(willis).9
Tabel 3. Pendarahan Arterial Otak9
Arteri
A. vertebralis
A. inferior posterior

Asal
A. subclavia
a. vertebralis

Distribusi
Meninges dan cerebellum
Aspek postero-inferior cerebellum

cerebelli
a. basilaris

Dibentuk melalui

Truncus encephali, cerebellum, dan

persatuan kedua a.

cerebrum

Vertebralis
a. basilaris
a. basilaris
a. carotis communis pada

Banyak cabang ke truncus encephali


Aspek inferior cerebellum
Melepaskan cabang-cabang dalam

tepi atas cartilago

sinus cavernosus dan merupakan

thyroidea
a. carotis interna

pemasok darah utama untuk otak


Hemisfer-hemisfer serebrum, kecuali

Lanjutan a. Carotis

lobus occipitalis
Bagian terbesar permukaan lateral

interna disebelah distal

hemisfer-hemisfer serebrum

a. cerebri posterior

dari a. Cerebri anterior


Cabang terminal a.

Aspek inferior hemisfer-hemisfer

a. communicans

Basilaris
a. cerebri anterior

serebrum dan lobus occipitalis


Circulus arteriosus cerebri (willis)

anterior
a. communicans

a. cerebri posterior

Circulus arteriosus cerebri (willis)

a. pontis
a. superior cerebelli
a. carotis interna

a. cerebri anterior
a. cerebri media

posterior

Anda mungkin juga menyukai