Anda di halaman 1dari 4

F.

Produser Penelitian
1. Penentuan Dosis dan Pembuatan Sediaan CMC Na 2%
a. Pembuatan larutan CMC Na 2 % b/v
Dosis CMC na = 1g/100 ml. Untuk cmc na 2% = 2 g/100 ml
Untuk larutan 100 ml diperlukan bubuk CMC Na = 100/100 x 2 = 2 g . CMC Na
ditimbang sebanyak 2 g, kemudian dicampur dalam 2 ml air panas dan didiamkan hingga
mengembang selama 15 menit kemudian ditambah air hingga volume menjadi 100 ml.
Larutan CMC Na 2% digunakan pada larutan ekstrak etanol kulit terong ungu.
2. Pembuatan sediaan dan dosis ekstrak etanol kulit terong ungu
Terong ungu diambil dari balai buah materi medika Batu, untuk menjaga keaslian
buahnya. Sampel terong ungu sebanyak 190 g yang telah dihaluskan dengan blender
dimasukkan dalam erlenmeyer dan direndam dengan etanol 95% sebanyak 1.425 ml pada
suhu kamar selama 5 hari. Setiap hari digojok kemudian pada hari ke 5 disaring
menggunakan kertas saring dan diperoleh hasil filtrat pertama. Residu direndam kembali
dengan etanol 95% sebanyak 475 ml selama 2 hari kemudian disaring menggunakan kertas
saring dan diperoleh hasil filtrat kedua. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan diuapkan
dengan menggunakan penguap putar vakum (Rotary vacuum evaporator) pada tekanan
rendah dan suhu 40C untuk menguapkan pelarut etanol yang terdapat dalam filtrat. Hasil
penguapan dengan menggunakan Rotary vacum evaporator dikentalkan diatas waterbath pada
suhu 60C dan didapatkan ekstrak kental sebanyak 9,80 g. Ekstral etanol yang kental akan
diencerkan dengan larutan CMC Na 2%
Misal :
Mencit kapasitas lambung : 1ml/100 gbb

Dalam penelitian ini berat badan tikus rata-rata adalah 100g, dalam perlakuan akan diberikan
2 larutan dalam waktu yang bersamaan. Sehingga kapasitas lambung yang digunakan untuk
ekstrak etanol kulit terong ungu adalah 0.5 ml.
Dosis 100 mg =
kgBB

10 mg , 10 mg = 800 mg
100gBB 0.5ml

40 ml

a. Berat badan tikus rata-rata adalah 100g. Untuk dosis 100mg/kg BB= 100/1000 x 100 = 10
mg
b. Volume lambung mencit yang digunakan adalah 0.5 ml. Dalam 0.5 ml terdapat 10 mg
ekstrak etanol kulit terong ungu.
c. Volume minimal larutan yang diperlukan untuk 25 mencit = 25 x 0.5 = 12.5 ml
d. Untuk percobaan hingga mendapatkan dosis 50mg/kgbb dan 25mg/kgbb maka volume
larutan induk yang digunakan adalah 40 ml.
e. Dalam 40 ml larutan terdapat = 40/0.5 x 10 = 800 mg ekstrak etanol kulit terong ungu
f. Untuk dosis ekstra kulit terong ke III : Timbang 800 mg ekstrak etanol terong ungu,
masukkan dalam tabung. Tambahkan larutan CMC Na 2% sampai dengan seluruh
volumenya 40 ml ( Larutan Induk)
g. Untuk dosis ekstrak kulit terong ke II : ambil 20 ml larutan induk masukkan dalam
tabung. Tambahkan larutan CMC Na 2% sampai dengan seluruh volumenya 40 ml.
h. Untuk dosis ekstrak kulit terong ke ke I : ambil 20 ml larutan pada dosis ke II masukkan
dalam tabung. Tambahkan larutan CMC Na 2% sampai dengan seluruh volumenya 40
ml.
2. Pembuatan sediaan dan dosis sukrosa
Pada penelitian ini, dosis sukrosa yang digunakan adalah 0,56 g/100gbb.
a. Berat badan rata-rata tikus pada penelitian ini adalah 100g.

b. Volume lambung mencit yang digunakan adalah 0.5 ml. Dalam 0.5 ml terdapat 0,56 g
sukrosa.
c. Volume larutan yang diperlukan untuk 25 mencit = 25 x 0.5 = 12.5 ml.
d. Untuk mengantisipasi kesalahan

dalam percobaan maka volume larutan yang

digunakan adalah 20 ml
e. Dalam 20 ml larutan terdapat = 20/0.5 x 0,56 = 22,4 g sukrosa.
f. Timbang sukrosa sebanyak 22,4 g, masukkan dalam tabung. Tambahkan larutan
aquadest sampai dengan seluruh volumenya 20 ml, kemudian dikocok hingga
homogen.
1. Dosis Acarbose
Dosis acarbose yang digunakan adalah 4,5 mg/Kgbb
a. Berat badan rata-rata tikus pada peneltian ini adalah 100 g. Sehingga dosis 4,5
mg/kgbb = 100/1000 x 4,5 = 0.45 mg
b. Volume lambung mencit yang digunakan adalah 0.5 ml. Dalam 0.5 ml terdapat
0.45 mg acarbose.
c. Volume larutan yang diperlukan untuk 5 mencit = 5 x 0.5 = 2.5 ml
d. Untuk mengantisipasi kesalahan dalam percobaan maka volume larutan yang
digunakan adalah 10 ml
e. Dalam 10 ml larutan terdapat = 10/0.5 x 0.45 = 9 mg acarbose.
f. Obat yang digunakan dalam penelitian adalah obat acarbose dosis 50mg. Untuk
mengkonversikan dosis 50mg menjadi 9 mg maka digunakan rumus pengencaran
larutan:
VI.M1 = V2.M2
50 x V1 = 9 x 10
V1 = 1,9 ml

Diketahui :
V1 = Volume awal larutan
M1 = Kosentrasi awal larutan
V2 = Volume akhir larutan
M2= Kosentrasi akhir larutan
1.9 ml dikonversikan menjadi gram. 1 ml = 0,9 g. Sehingga 1,9 x 0.9 = 1.71 g
g. Haluskan tablet acarbose 50 mg hingga 1,71 g. Masukan dalam tabung dan
tambahkan aquadest hingga volume seutuhnya 100 ml. Aduk hingga larutan
menjadi homogen

Anda mungkin juga menyukai