0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas prognosis dan komplikasi gangguan kecemasan, termasuk cara menyampaikan prognosis ke pasien dan keluarga, tanda-tanda untuk merujuk pasien, serta peran pasien dan keluarga dalam pengobatan. Dokumen juga menyebutkan langkah-langkah pencegahan gangguan kecemasan seperti menjaga gaya hidup sehat dan berpikir positif.
Deskripsi Asli:
Gangguan Panik PBL FK
Judul Asli
BAB X Prognosis Dan Komplikasi Gangguan Panik [107082]
Dokumen ini membahas prognosis dan komplikasi gangguan kecemasan, termasuk cara menyampaikan prognosis ke pasien dan keluarga, tanda-tanda untuk merujuk pasien, serta peran pasien dan keluarga dalam pengobatan. Dokumen juga menyebutkan langkah-langkah pencegahan gangguan kecemasan seperti menjaga gaya hidup sehat dan berpikir positif.
Dokumen ini membahas prognosis dan komplikasi gangguan kecemasan, termasuk cara menyampaikan prognosis ke pasien dan keluarga, tanda-tanda untuk merujuk pasien, serta peran pasien dan keluarga dalam pengobatan. Dokumen juga menyebutkan langkah-langkah pencegahan gangguan kecemasan seperti menjaga gaya hidup sehat dan berpikir positif.
A. CARA PENYAMPAIAN PROGNOSIS KEPADA PASIEN / KELUARGA PASIEN
Kira-kira 30% 40% pasien sembuh sempurna, 50% masih mempunyai
gejala yang ringan tapi tidak mengganggu aktifitas kehidupan seharihari. Sekitar 10% 20% masih terus mengalami gejala yang signifikan. Depresi dapat mempersulit gambaran gejala pada kira-kira 40-80% dari semua pasien.Pasien dengan fungsi premorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki prognosis yang baik. B. TANDA UNTUK MERUJUK PASIEN
Tanda merujuk pasien jika telah terja komplikasi yakni Agorafobia.
Agorafobia merupakan jenis Fobia yang menyebabkan ketidakmampuan berat bagi pasien karena membuat seseorang tidak mampu berfungsi dengan baik ditempat kerja maupun dilingkungan sosial diluar rumah. C. PERAN PASIEN / KELUARGA UNTUK PENYEMBUHAN 1. Pasien mau menjalani pengobatan sebagaimana yang di rujuk oleh dokter kepada pasien. 2. Keluarga pasien menemani pasien selama menjalani pengobatan di rumah sakit guna memberi dukungan secara moral. 3. Peran keluarga membimbing pasien untuk meminum obat secara teratur.
D. PENCEGAHAN PENYAKIT Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas hidup merupa makan dan olahraga teratur, serta menjaga pikiran agar selalu berpikir positif
dan hentikan alcohol, rokok juga jangan minum obat-obat terlarang.
Daftar pustaka
Sadock, BJ.; Sadock, VA :Panic Disorder and Agoraphobia in Synopsis of Psychiatry
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, Xth ED, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia- USA, 2007, p: 587-59