PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran melalui interaksi guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, dan siswa dengan guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai
komponen lain yang saling terkait menjadi satu sistem yang utuh. Perolehan hasil
belajar sangat ditentukan oleh baik tidaknya kegiatan dan pembelajaran selama
program pendidikan dilaksanakan di kelas yang pada kenyataannya tidak pernah
lepas dari masalah.
Selama ini kegiatan belajar mengajar masih didominasi oleh guru
(teacher-centered). Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
dapat membuat siswa tersebut menjadi pasif dalam belajar. Siswa akan
menganggap bahwa belajar hanya rutinitas sehari-hari. Hal ini dapat membuat
siswa menjadi malas belajar dan tidak semangat dalam belajar. Akhirnya ketika
berada di dalam kelas siswa hanya duduk, mendengar, dan melihat tanpa mengerti
dengan materi yang telah diajarkan oleh guru.
Apabila kegiatan belajar mengajar terus berlangsung seperti ini, siswa
tidak akan paham dan mengerti apa yang diajarkan oleh guru. Kondisi seperti ini
dapat membuat hasil belajar IPS siswa menjadi rendah. Untuk mengatasi hal ini
dibutuhkan metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam melibatkan siswa secara
aktif, guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar adalah menggunakan
metode resitasi. Metode resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
menugaskan
peserta
didik
mempelajari
sesuatu
kemudian
harus
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat dikemukakan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher-centered),
sehingga siswa lebih bersifat pasif.
2. Faktor kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Rendahnya hasil belajar ilmu penegetahuan social (IPS) siswa.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas, maka penulis membatasi
pada masalah sebagai berikut.
1. Untuk mengatasi kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar
mengajar, maka dalam penelitian ini diterapkan metode resitasi.
2. Konsep yang akan diajarkan dengan menggunakan metode resitasi adalah
konsep gerak, pada kelas VII semester II.
3. Hasil belajar fisika yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan hasil tes
kognitif saja. Ranah kognitif yang akan diukur pada penelitian ini adalah
mulai C1 sampai dengan C4.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah Apakah metode resitasi berpengaruh terhadap hasil belajar
ilmu pengetahuan sosial siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka kegiatan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode resitasi terhadap hasil
belajar IPS siswa.
F. Manfaat Penenelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi mengenai alternatif metode pembelajaran sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Memberikan pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan metode resitasi.
3. Sebagai bahan masukan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan materi yang diajarkan.
BAB II
KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis
1. Metode Pembelajaran
a.
guru. Karena hal itu dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu metode yang diterapkan seorang guru harus sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Anitah mengungkapkan, metode mengajar adalah suatu cara yang
direncanakan dan digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran tercapai.1 Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan metode yang tepat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi guru.
Diungkapkan oleh Alipadie (1984:72) cara mengajar yang menggunakan
berbagai jenis teknik dan dilakukan secara tepat dan penuh perhatian oleh guru,
akan memperoleh minat belajar para siswa dan karena itu pula akan mempertinggi
hasil belajar siswa.2 Berdasarkan pendapat tersebut pemilihan metode mengajar
yang tepat akan menumbuhkan minat siswa, semakin banyak variasi metode
mengajar yang diberikan kepada siswa akan menumbuhkan minat dan motivasi
siswa untuk mau belajar dan karena itu pula akan mempertinggi hasil belajar
siswa.
5 Ibid, h. 72-75
7
harus
dikerjakan
secara
kelompok
individual
yang
harus
6 Ibid, h. 85
7 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.
134
8
tersebut terlalu mudah akan menimbulkan rasa bosan atau dengan kata lain
menjemukan.
Bila metode resitasi direncanakan dengan baik, maka dapat mengaktifkan
siswa untuk belajar sendiri mengenal suatu masalah dengan cara membaca,
mencoba atau mengerjakan soal latihan. Selain itu, pemberian tugas dapat
membiasakan siswa berpikir dengan membandingkan dan mencari hukum-hukum
yang berhubungan, serta melatih siswa berhadapan dengan persoalan yang tidak
hanya sekedar hapalan. Melaksanakan tugas akan mengembangkan dan memupuk
inisiatif serta tanggung jawab dari siswa yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan metode resitasi perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1)Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama mengenai tujuan
pemberian tugas, dan cara mengerjakannya.
2) Tugas
yang
diberikan
harus
dapat
dipahami
oleh
siswa,
kapan
12
fisik serta kondisi panca inderanya, terutama sekali indera penglihatan dan
pendengaran.
Apabila seseorang siswa memiliki kondisi fisiologi yang kurang baik seperti
indera pendengaran dan penglihatannya kurang baik, maka hampir dapat
dipastikan siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam belajar, sebagaimana
telah disebutkan pada awal penulisan. Jika hal tersebut tidak segera di tindak
lanjuti maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang akan diperoleh
siswa tersebut.
b) Faktor Psikologis
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi belajar menyebutkan, yang
termasuk ke dalam faktor psikologis diantaranya adalah: motivasi, minat, dan
bakat. Apabila seseorang memiliki motivasi, minat, dan bakat maka ia akan
terpacu untuk terus belajar. Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa
untuk terus belajar. Akan tetapi sebaliknya apabila keadaan individunya seperti
kurang sehat, gangguan pada inderanya, dan lain-lain, maka hal tersebut sedikit
banyak akan mempengaruhi kegiatan belajarnya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini
terdiri dari faktor-faktor lingkungan dan faktor-faktor instrumental.
a) Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dibagi menjadi dua bagian yaitu:
(1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial ini dapat kita rinci menjadi lingkungan sosial sekolah dan
lingkungan sosial siswa. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seseorang baik
positif maupun negatif. Misalnya, guru yang menunjukkan sikap dan prilaku yang
simpati maka hal itu akan menjadi daya dorong positif bagi kegiatan belajar
siswa. Kemudian lingkungam sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serta
teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa tersebut di luar
15
dengan
jalan
serangkaian
pengalaman-pengalaman
dengan
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan seorang siswa dalam belajar sangat didukung oleh
kemampuan dalam memahami dan menguasai konsep dari materi yang telah
dipelajari. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum bisa
memahami dan menguasai konsep tersebut dan hasil belajar siswa pun menjadi
rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa belum bisa memahami konsep
yang dipelajarinya dan rendahnya hasil belajar IPS adalah aktivitas pembelajaran
lebih didominasi oleh guru, siswa hanya datang, duduk, mendengar, dan melihat
tanpa mengerti dengan materi yang telah diajarkan oleh guru.
Cara mengajar guru pun saat ini masih banyak yang menggunakan metode
konvensional, hal ini dapat mempengaruhi proses belajar siswa karena siswa
menjadi pasif. Selain cara pengajaran guru yang belum bervariasi, siswa masih
menganggap konsep fisika adalah konsep yang susah dipahami. Konsep yang
digunakan dalam penelitian ini adalah gerak.
Oleh karena itu guru harus memiliki rencana dan menetapkan strategi
belajar mengajar agar siswa dapat mengerti dan memahami materi pelajaran yang
diajarkan. Guru harus mampu membuat suatu metode pembelajaran yang dapat
membuat siswa mampu mencapai tujuan dari kegiatan belajar serta berperan aktif
dalam pembelajaran sehingga diharapkan akan meningkatan hasil belajar siswa.
16 Noer Faizah, Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa dengan Metode Resitasi, (Skripsi S1 Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2009), h. 86.
18
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs jamiyyatul khair Ciputat Kelas VII
semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
februari sampai dengan bulan Mei 2016.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
eksperiment (eksperimen semu). Dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kelompok ekaperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan metode resitasi, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan
dengan menggunakan metode konvensional.
C. Desain Penelitian
20
Pretest
T1
T1
Treatment
X1
X2
Posttest
T2
T2
Keterangan:
E : Kelompok eksperimen (kelompok yang menggunakan metode resitasi)
C : Kelompok kontrol (kelompok yang menggunakan metode konvensional)
T1 : Tes awal yang sama pada kedua kelompok (pretest)
T2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelompok (posttest)
X1 : Perlakuan dengan menerapkan metode resitasi
X2 : Perlakuan dengan menerapkan metode konvensional
D. Populasi dan Sampel
20
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.18 Populasi terjangkau adalah
populasi yang terukur karena dibatasi oleh tempat dan waktu. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa MTs jamiyyatul khair. Populasi terjangkau
pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs jamiiyytul khair.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 19 Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian. Sampel
17 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajarafindo Persada,
2008), hal.98
18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek,
(Jakarta:Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, Hal. 13
19 Ibid, Hal. 131
21
dalam penelitian ini adalah kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-1
sebagai kelas kontrol.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir penelitian.
1
Tahap Persiapan
Langkah awal pada tahap persiapan sebelum melaksanakan penelitian adalah
pembuatan proposal penelitian, setelah itu pengurusan surat izin penelitian dari
Universitas Islam Negeri Jakarta, langkah selanjutnya adalah survei tempat,
langkah selanjutnya adalah membuat instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi
soal yang telah dibuat dengan bimbingan dosen pembimbing. Setelah instrumen
penelitian selesai dibuat, dilanjutkan dengan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
perlakuan
berupa
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
22
Konse
p
Menganalisi
s data
percobaan
gerak lurus
beraturan
dan gerak
lurus
berubah
beraturan
serta
penerapann
ya dalam
kehidupan
sehari-hari.
Gerak
Uraian
Materi
Indikator
Gerak,
- Mendeskripsi
keduduka
kan gerak,
n dan
kedudukan
perpindah
dan
an.
perpindaha
n.
Kelajuan - Menganalisis
dan
kelajuan
kecepatan
dan
.
kecepatan.
GLB
- Menyelidiki
(Gerak
gerak lurus
Lurus
beraturan.
Beraturan)
23
Tingkat
Pengetahuan
dan Nomor Soal
C1 C2 C3 C4
Soa
l
10
11
12
GLBB
- Menyelidiki
(Gerak
gerak lurus
Lurus
berubah
Berubah
beraturan
Beraturan)
(GLBB).
Soal
13
,
14
15
,
16
17
,
18
19
,
20
20
G. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel independen (bebas) adalah metode resitasi. Variabel ini disimbolkan
dengan huruf X.
2. Variabel dependen (terikat) adalah hasil belajar. Variabel ini disimbolkan
dengan huruf Y.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang digunakan adalah tes
objektif berupa soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban sebanyak 20
soal.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dimulai dengan melakukan uji prasyarat analisis dan
dilanjutkan dengan melakukan analisis data.
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis ada dua macam, yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam
penelitian ini adalah uji Chi-Kuadrat.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
24
R
BK
Kelas
Interval
Jumlah
Nilai
F
Tengah
Xi2
f Xi
f xi =
f Xi2
(X1)
f xi =
f xi
ri
n . f x 2i
s=
8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor skor kanan kelas interval
ditambah 0,5.
b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
Z=
Batas Kelasx
s
25
c) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan
angka-angka untuk batas kelas.
d) Mencari luas setiap kelas interval dengan cara mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris
kedua dikurangi angka baris ketiga dan begitu pula seterusnya, kecuali
untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan angka
pada baris berikutnya.
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
setiap interval dengan jumlah responden.
9) Mencari Chi Kuadrat hitung (2 hitung)
k
fo fe 2
fe
i 1
10) Membandingkan 2
hitung
dengan 2
tabel
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan
kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Hipotesis
2) Bagi data menjadi dua kelompok
26
S1
S2
n X 1 X 1
2
n n 1
dimana
Keterangan:
F
= Homogenitas
S 21
S2
Jika Fhitung
homogen.
Jika Fhitung
homogen.
c. Analisis Data
Setelah uji prasyarat dilakukan dan data dinyatakan berdistribusi normal
dan homogen, maka dilakukan analisis data untuk megetahui ada tidaknya
pengaruh penerapan metode resitasi terhadap hasil belajar fisika siswa, diukur
dengan pengujian hipotesis, yaitu menggunakan uji signifikansi dengan uji-t (ttest) dengan rumus sebagai berikut:
X x X y
t=
S
1 1
+
nx n y
( n 1 ) S +(n 1) S
S=
dengan
2
x
2
y
( nx +n2 )
Keterangan:
Xx
resitasi
27
Xy
metode resitasi
nx
ny
S 2x
S 2y
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berikut disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari pretest dan
posttest.
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan pretest kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 35 siswa, diperoleh data yang
disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
14
12
10
8
Jumlah Siswa
Eksperimen
Kontrol
2
0
29
Jumlah Siswa
6
Eksperimen
Kontrol
4
2
0
30
Eksperimen
Pretest
Posttest
55
90
15
60
35,8
76,28
34,52
76,25
32,49
76,65
31
Kontrol
Pretest
Posttest
55
75
15
45
34
59,85
32,87
58,45
31,65
57,19
Standar Deviasi
11,18
8,15
9,69
7,97
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
Statistik
N
x
S
x2hitung
x2tabel
Kesimpulan
Eksperimen
Pretest
Posttest
35
35
Kontrol
Pretest
Posttest
35
35
35,8
76,28
34
59,85
11,18
6,76
12,59
Normal
8,15
2,94
9,48
Normal
9,69
2,98
12,59
Normal
7,97
4,34
9,48
Normal
32
Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua
kelompok eksperimen dan kontrol terdistribusi normal karena memenuhi kriteria
x2hitung x2tabel.
2) Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi
normal, selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Dalam penelitian ini
homogenitas diuji dengan Bartlett. Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu:
kedua kelompok dinyatakan homogen apabila x2hitung x2tabel diukur pada taraf
signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil uji homogenitas pretest dan
posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3, sedangkan
perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest
Statistik
Pretest
Posttest
124,99
66,42
S 2kontrol
93,89
63,52
S 2gabungan
109,44
64,97
x2hitung
x2tabel
Kesimpulan
1,41
3,841
Homogen
0,469
3,841
Homogen
Skor
S
2
eksperimen
Ho : X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Eksperimen
35
Kontrol
35
76,28
59,85
66,42
63,52
thitung
ttabel
Kesimpulan
8,51
2,00
Berbeda
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa thitung sebesar 8,51 dan ttabel
sebesar 2,00. Tenyata memenuhi kriteria pengujian t tabel thitung atau 2,00 8,51.
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,95. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol.
B. Pembahasan
Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t pada
taraf signifikansi = 0,05 diperoleh t tabel lebih kecil dari thitung yaitu ttabel thitung atau
2,00 8,51. Ternyata terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata hasil
34
belajar fisika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode resitasi dengan
siswa yang diajarkan secara konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa metode resitasi berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa.
Hal ini dapat terjadi karena dalam penerapan metode resitasi guru
memberikan motivasi dan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk belajar
secara aktif dalam menggunakan pengetahuannya yang lebih luas. Oleh karena
itu, dengan menggunakan pengetahuannya maka dapat melatih kemampuan
berpikir siswa. Selain itu, pembelajaran dengan metode resitasi dapat memupuk
rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan, karena tugas tersebut
harus dipertanggungjawabkan.
Metode resitasi merupakan proses pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif dengan melibatkan seluruh potensi yang dimiliki siswa agar siswa
kreatif terhadap yang diberikan. Hal ini sesuai dengan Djamarah (1996) yang
menyatakan bahwa penggunaan metode resitasi dalam pembelajaran lebih banyak
mengikutsertakan dan melibatkan siswa untuk lebih berperan serta. Siswa
berusaha mencerna sendiri, menanggapi, mengajukan pendapat serta memecahkan
masalah. Guru hanya berfungsi sebagai pemberi informasi bila diperlukan dan
sebagai pengarah dalam interaksi siswa.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Siti Masruroh
yang berjudul Pengaruh Penggunaan Tugas Dan Resitasi Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa, penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan
metode resitasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
siswa. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Zuliah Kherani yang berjudul
Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa,
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar setelah menerapkan
metode resitasi. Berdasarkan kedua penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran metode resitasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan hasil belajar fisika.
Dari penjelasan-penjelasan di atas menujukkan bahwa penerapan metode
resitasi memberikan peluang besar kepada siswa untuk aktif selama pembelajaran.
Aktifnya siswa dalam pembelajaran dapat menumbuhkan kreativitas dan
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
metode resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa. Hal ini terlihat dari hasil
perhitungan uji hipotesis melalui uji t pada taraf signifikansi 0,05 didapat hasil
ttabel thitung yaitu 2,00 8,51, sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
36
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan penelitian yang sesuai dengan jangkauan
peneliti, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Metode resitasi dapat dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar.
2. Untuk penelitian lebih lanjut, sebaiknya peneliti melihat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemberian tugas yakni hendaknya tugas yang
diberikan harus jelas, memperhitungkan waktu, adanya kontrol yang
sistematis dan sebaiknya tugas bersifat menarik perhatian siswa.
3. Metode resitasi hendaknya diterapkan juga pada konsep-konsep lain, maupun
pada bidang studi lain.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
Tsanawiyah
Jamiyyatul
Khair
merupakan
Pendidikan
Jamiyyatul
Khair",
yang
pendiriannya
yang
besar
yang
diberikan
masyarakat
Berdasarkan
Departemen
Keputusan
Agama
Wi/I/PP.03.2/212/1999
Propinsi
tanggal
17
Kepala
Kantor
Jawa
Barat
Juni
1999,
Wilayah
Nomor
Madrasah
khusus
yang
dipersyaratkan.
39
Latar
belakang
menjadi
prasyarat
yang
diutamakan.
Saat
ini,
MTs.
swasta
(data
lengkap
pada
lampiran). Dan
MTs.
diwujudkan
dengan
penambahan
sarana
Berikutnya,
dalam
rangka
meningkatkan
mutu
tahun
2003
MTs.
Jamiyyatul
Khair
melengkapi
lagi
Kelurahan
Kecamatan
Kota
Propinsi
Nama dan Alamat Yayasan /
002/06
Cempaka Putih
Ciputat Timur
Tangerang Selatan
Banten
YAYASAN PENDIDIKAN
Penyelenggara Madrasah
JAMIYYATUL KHAIR,Kelurahan
Cempaka Putih, Ciputat Timur,
Kota Tangerang Selatan
212 280 406 047
B ( Baik )/ Tahun 2010
1986
1986
Milik Yayasan dan Menyewa
Sertifikat Wakaf
580 M 2 Sewa : 165 M2
Milik Yayasan
2
M
376
NSS/NSM/NSD
Jenjang Akreditasi
Tahun Didirikan
Tahun Beroperasi
Kepemilikan Tanah
Surat Tanah
Luas Tanah
Setatus Bangunan
Luas Bangunan
pembinaan
ke-Indonesiaan
melalui
peserta
didik
ke
jenjang
pendidikan
berikutnya
Mendorong
masyarakat
untuk
lebih
mencintai
ilmu
Kurikulum
mengembangkannya
ke
dalam
Nasional
suatu
dan
program
pembelajaran.
Menyusun Kurikulum dan materi Muatan Lokal yang
berbasis ke-Islaman.
Mengadakan dan mengikuti pembinaan profesionalisme
keguruan.
Melengkapi dan menyempurnakan fasilitas media dan
multi media belajar.
Memberdayakan
tempat-tempat
42
peribadatan
dan
Membina
silaturrahim
dengan
insan
terkait
seperti;
lainnya
yang
mempunyai
kepedulian
terhadap pendidikan.
D. Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru
sebagai
tenaga
pendidik
ataupun
pengajar
kependidikan
pengorganisasian
juga
sangat
semua
berperan
sistem
penting
dalam
kependidikan
demi
L
4
4
P
6
6
10
Jumlah
6
10
16
Nama Guru
Saenih
Ratu Ifa M.
Syamsiah
Romlah
Siti Khoirunnisa
Rosyidah
L/
P
P
P
P
P
P
P
Jabatan
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
43
Mata Pelajaran
Fiqih
B.Arab
SBD
IPS
IPA
B.Indo
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Sarim
Mualifatul Istianah
Edeh Misrohah
L
P
P
Eko Cahyono
Amelia
Rina Marlina
Hanafi
Rahmatullah
Syifa Annisa
Neneng
L
P
P
L
L
P
P
Guru
Guru
Guru
Fiqih/ OlahRaga
SKI/MHD
Al- Qur'an Hadist/
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Aqidah Akhlak
TIK
PKN
Matematika
BTQ
Matematika
B. Indo
B. Inggris
Nurjannah
L
3
3
P
4
3
6
Jumlah
4
6
10
Nama Staf
Saenih
Ratu Ifa M.
Mualifatul Istianah
Edeh Misrohah
Sainah
Ismail
Amelia
Nunung HM
Ahmad
Abdurrahman
L/P
P
P
P
P
P
L
P
P
L
L
Jabatan
Kepala Madrasah
Waka. Kurikulum
Waka. Kesiswaan
Waka. Humas
Kepala TU
Staff TU
Staff TU
Kep. Perpustakaan
Cleaning Service
Security
E. Identitas Siswa
Data Siswa Dalam 3 Tahun Terakhir
44
KELAS
JUMLAH SISWA
2012/2013
2013/2014
2014/2015
VII
76
79
89
VIII
56
76
75
IX
62
57
40
JUMLAH
194
212
204
Ada
sekolah
Guru
Tata Usaha
Kelas
Lab. IPA
Lab. Bahasa
Masjid
Perpustakaan
Kantin
Lapangan
Dibutuhkan
Kuran
g
Kelebihan
16
45
Nama :
NILAI
Kelas :
Wc Guru
Wc Siswa
NASKAH
2 SOAL
PILIHAN GANDA
Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Peta yang digunakan di sekolah atau di kantor termasuk peta....
A.
Umum
B.
Khusus
C
.
D
.
Biasa
Istimewa
Border
B.
Skala peta
C
.
D
.
Inset peta
Legenda
Gilin
B.
Alexsander
C
.
D
.
Anaximan
der
Alaximand
er
Semi
B.
Panas
C
.
D
.
Gugur
Dingin
5. Agar atlas mudah di baca dan informatif, maka atlas harus di susun
dengan memperhatikan hal hal berikut ini, kecuali...
A.
B.
Judul yang
mencerminkan isi
atlas secara
keseluruhan
Daftar isi atlas
memudahkan
pengguna mencari
C
.
Memiliki
indeks
D
.
daftar
daerah yang
diperlukan
6. Simbol garis pada
menggambarkan .....
pulau-pulau kecil
ke besar
peta
umumnya
C
.
dan D
.
di
pergunakan
untuk
A.
B.
Kota
administrasi
pelabuhan
Atmosfer
Litosfer
C.
D.
Hidrosfer
Barisfer
A. Troposfer C. Ionosfer
B. Statosfer D. Eksosfer
9. Gambar dibawah ini mennunjukan....
A.
Angin laut
C Angina lembah
.
B. Angina
D Angina fon
.
darat
10.Bagian dari siklus hidrologi berupa perubahan dari uap air menjadi
titik-titik air (pengembunan) disebut....
A.
Evaporasi
B.
Transpira
si
kondensas
i
D. infiltrasi
C.
Air
hjan
ang C.
meresap kedalam
Penguapan
yang
berasal dari tumbuhan
48
B.
tanah
Air hujan yang di D.
permukaan
bumi
dan mengalir diatas
permukaan bumi
Hujan orografis
C.
B.
Hujan deras
A.
Paling
dalam C. Paling sedikit dihuni oleh
mencapai 150 meter
binatang dan tumbuhan
laut
Sinar matahari tidak D Tidak banyak hewan dan
tembus sampai dasar .
tumbuhan laut yang
laut
dapat hidup di wilayah
ini
Hujan
zenithal
Hujan
frontal
D
.
13.Ciri wilayah laut dangkal (neritic), Yaitu .......
B.
kesesatan
B.
Kesejahter
aan
C.
Keselama
tan
D. Kebahagi
aan
Tri ratna
B.
Tri sarana
C.
Catur
asmara
D. Catur
warna
Candi jago
C.
B.
Candi arjuna
A.
Sanjaya
B.
panan
Candi
prambanan
Candi
borobudur
D
.
17.Candi prambanan merupakan peninggalan kerajaan dari dinasti
sanjaya bangunan suci ini didirikan pada masa pemerintahan .....
C.
Catur
asmara
D. Catur
49
warna
Sriwijaya
Kediri
C.
D.
Mataram
Tarumaneg
ara
Agama
kasta
B.
Syarat
masuk
mudah
mengenal C. Upacara
dalam
agama
islam
sangat sederhana
syarat
untuk D Agama
islam
islam
sangat .
disesuaikan denan
adat tradisi
islam
Sunan
bonang
Sunan
giri
C.
Sunan
kalijaga
D. Sunan
ampel
50
A
B
C
C
D
6.
7.
8.
9.
10.
C
A
A
B
C
11.
12.
13.
14.
15.
51
B
A
A
C
D
16.
17.
18.
19.
20.
D
A
C
B
C
X
75
65
85
70
75
No
26
27
28
29
30
X
80
70
65
80
70
No
31
32
33
34
35
X
75
70
60
80
90
Skor Terbesar
Skor Terkecil
= 90
= 60
Rentang (R)
= 1 + 3,3 Log 35
= 1 + 3,3 (1,5)
= 1 + 4,95
= 5,95 6
R 30
= =5
BK 6
52
Xi
3844
4489
5184
5929
6724
7569
8464
-
f.Xi
184
268
504
770
492
174
276
2670
89,5
94,5
x
Rata-rata ( )
x
f x i 2670
=
=76,28
n
35
n . ( n1 )
2670 2
35 205940
n. f x 2i
s=
72079007128900
79000
=
= 66,39=8,15
1190
1190
59,576,28
=2,06
8,15
53
f.Xi
11532
17956
36288
59290
40344
15138
25392
205940
Z 2=
64,576,28
=1,44
8,15
Z 3=
69,576,28
=0,83
8,15
Z4=
74,576,28
=0,22
8,15
Z 5=
79,576,28
=0,39
8,15
Z6=
84,576,28
=1,01
8,15
Z7=
89,576,28
=1,62
8,15
Z8=
94,576,28
=2,23
8,15
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat:
0,425 0,296 0,087
0,343 0,447
0,4803
0,1517
1
7
1
8
4
d. Mencari luas kelas interval
0,4803 0,4251 = 0,0552
0,4251 0,2967 = 0,1284
0,2967 0,0871 = 0,2096
0,0871 + 0,1517 = 0,2388
0,3438 0,1517 = 0,1921
0,4474 0,3438 = 0,1036
0,4871 0,4474 = 0,0397
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
0,0552 35 = 1,932
0,1284 35 = 4,494
0,2096 35 = 7,336
0,2388 35 = 8,358
0,1921 35 = 6,7235
0,1036 35 = 3,626
54
0,487
1
0,0397 35 = 1,3895
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
Batas
Kelas
59,5
64,5
69,5
74,5
79,5
84,5
89,5
94,5
Luas 0 - Z
-2,06
-1,44
-0,83
0,22
0,39
1,01
1,62
2,23
0,4803
0,4251
0,2967
0,0871
0,1517
0,3438
0,4474
0,4871
( x hitung )=
2
i=1
55
fe
fo
1,932
4,494
7,336
8,358
6,7235
3,626
1,3895
-
3
4
7
10
6
2
3
-
31,9322
44,494 2
77,336 2
108,358 2
66,7235 2
23,626 2
31,3895 2
2
( x hitung )=
X
55
65
50
No
26
27
28
X
70
55
70
No
31
32
33
56
X
70
50
75
X
65
45
60
50
65
24
25
55
60
29
30
55
55
34
35
75
55
Skor Terbesar
Skor Terkecil
= 75
= 45
Rentang (R)
R 30
= =5
BK 6
x
Rata-rata ( )
x
f x i 2095
=
=59,85
n
35
57
Xi
2209
2704
3249
3844
4489
5184
5929
-
f.Xi
141
260
684
372
268
216
154
2095
f.Xi
6627
13520
38988
23064
17956
15552
11858
127565
f x i 2
n . ( n1 )
2095 2
35 127565
n. f x 2i
s=
44647754389025
75750
=
= 63,65=7,97
1190
1190
44,559,85
=1,92
7,97
Z 2=
49,559,85
=1,29
7,97
Z 3=
54,559,85
=0,67
7,97
Z4=
59,559,85
=0,04
7,97
Z 5=
64,559,85
=0,58
7,97
Z6=
69,559,85
=1,21
7,97
Z7=
74,559,85
=1,83
7,97
Z8=
79,559,85
=2,46
7,97
58
74,5
79,5
c. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z, didapat:
0,472
0,248 0,016
0,386 0,4664
0,4015
0,2190
6
6
0
9
0,4931
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Batas
Kelas
44,5
49,5
54,5
59,5
64,5
69,5
74,5
79,5
Luas 0 - Z
-1,92
-1,29
-0,67
-0,04
0,58
1,21
1,83
2,46
0,4726
0,4015
0,2486
0,0160
0,2190
0,3869
0,4664
0,4931
59
fe
fo
2,4885
5,3515
8,141
8,225
5,8765
2,7824
0,9345
-
3
5
12
6
4
3
2
-
f of e 2
( x hitung )=
2
i=1
X
32,4885 2
55,3515 2
128,141 2
68,225 2
45,8765 2
32,7824 2
20,9345 2
( 2 hitung)=
X
( 2 hitung)=0,10+0,02+1,82+0,60+ 0,59+0,01+1,2
X
( 2 hitung)=4,34
60
S 2i
log S 2i
34
66,42
1,82
61,88
34
63,52
1,80
61,20
(n-1) = 68
dk . log S 2i =123,08
Kelompok
VII.2
(Eksperimen)
VII.4
(Kontrol)
=2
2
dk. Log S i
Varians gabungan
( n11 ) S21 + ( n21 ) S 22 ( 34 66,42 ) + ( 34 63,52 ) 2258,28+2159,68 4417,96
2
S gabungan =
=
=
=
=64,97
68
68
68
dk ( n1 )
2
x hitung =2,3(0,204)
x 2hitung =0,469
x 2tabel
x tabel=3,841
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika x2hitung x2tabel maka distribusi data tidak homogen, dan
61
12
Sg
1 1
+
n1 n 2
Dengan:
Sg=
( n 11 ) S 21+(n2 1) S 22
n1 +n 22
Sehingga:
t=
76,2859,85
16,43
16,43
=
=
=8,51
1 1 8,06 0,24 1,93
8,06
+
35 35
ttabel untuk (dk) = (n1-1) + (n2-1) = 68 dengan = 0,05 didapat ttabel = 2,00
62
Dari hasil pegujian menunjukkan bahwa thitung sebesar 8,51 dan ttabel sebesar
2,00. Ternyata memenuhi kriteria pengujian ttabel thitung atau 2,00 8,51. Dengan
demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,95. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yan signifikan antara rata-rata skor
posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol.
63