Anda di halaman 1dari 3

BIMBINGAN DAN KONSELING

A.

Definisi Bimbingan, Konseling dan Psikoterapi


Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dalam
usaha memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya.
Konseling adalah proses interaksi yang terjadi antara konselor dan
konseli dalam situasi pribadi dan professional dengan tujuan memudahkan
terjadinya perubahan perilaku menuju terpenuhinya kebutuhan.
Psikoterapi biasanya mempunyai arti yang lebih dalam
menyangkut kepribadian individu, dan lebih dipusatkan pada perbaikan
tingkah laku individu yang menyangkut problem tingkah laku yang lebih
serius.

B.

Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling


Agar konseli dapat melakukan:
1. Self understanding, Identifikasi diri (kemampuan, minat dan
keterbatasan individu)
2. Self acceptance
3. Mengatur diri (1,2,3 adalah tujuan jangka pendek)
4. Mengembangkan diri (tujuan menangah)
5. Aktualisasi diri secara positif
6. Hidup bahagia (5, 6 tujuan jangka panjang)

C.

Prinsip-prinsip Bimbingan
1. Perilaku individu terbentuk dari segala aspek kepribadian
2. Pemberian bimbingan disesuaikan dg aspek perbedaan individual
3. Bimbingan juga diarahkan agar klien nantinya dapat membimbing
dirinya sendiri dalam situasi sulit.
4. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
5. Jika masalah terlalu sulit maka dilakukan perujukan atau kerja team
menangani problem
6. Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan
individu.
7. Bimbingan bersifat fleksibel.
8. Bimbingan diiakukan secara profesional.
9. Bimbingan dilakukan secara kontinyu.
10. Program bimbingan selalu dievaluasi secara teratur.

D.

Prosedur Pemberian Bimbingan


1. Siswa datang dan menyampaikan masalah di tempat bimbingan
2. Pembimbing atau Konselor melakukan identifikasi masalah

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
E.

Penetapan akar masalah dan masalah sekundernya


Penetapan faktor predisposisi dan faktor partisipasi
Penetapan tingkat kompleksitas masalah
Penentuan alternatif solusi dan metode bimbingan/konseling
Proses bimbingan/konseling
Pemberian solusi terhadap siswa
Siswa diminta memberikan laporan tentang kemajuan masalahnya
Evaluasi terhadap kemajuan masalah.

TABEL TENTANG PERBEDAAN BIMBINGAN, KONSELING DAN


PSIKOTERAPI

No Keterangan
1
Masalah
2
Jenis

Bimbingan
ringan
Problem keseharian

Konseli

Normal (judeg)

4
5

Pembimbing
Tempat bimb

Guru/wali kelas
Sekolah/madrasah

Waktu

Bisa singkat

Konseling
sedang
Problem
emosional
Normal/labil
Konselor
Ruang
konsultasi
Tidak lama

Psikoterapi
Berat
Gangguan
kepribadian
Disintegrasi
kepribadian
Psikolog/psikiater
Klinik bimbingan
atau rumah sakit
Bisa lama

F. PEMILIHAN TEKNIK-TEKNIK BIMBINGAN


Penentuan teknik mana yang akan digunakan, hendaknya
memperhatikan beberapa kriteria berikut ini:
1. Teknik tersebut paling tepat/sesuai dengan sifat masalah yang dihadapi
murid.
2. Teknik tersebut sesuai dengan keadaan dan tingkat perkembangan
murid.
3. Teknik tersebut mampu dilaksanakan oleh pembimbing.
4. Teknik tersebut dapat memberikan hasil yang paling baik, sesuai
dengan keadaan waktu dan perlengkapan.
5. Teknik tersebut prosedurnya mudah.
G. LANGKAH-LANGKAH PENYULUHAN:
Penyuluhan pada umumnya mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Persiapan: Mempersiapkan tempat, berusaha memahami kesulitan
murid, mempelajari data/catatan pribadi murid;

2. Menciptakan hubungan baik: Pembicaraan tidak langsung kepada


persoalan, tetapi mulai lebih dahulu dengan perkenalan, menanyakan
nama, kelas, tempat tinggal, hobi, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan
untuk menjalin hubungan baik. Hubungan baik merupakan syarat
mutlak untuk berhasilnya penyuluhan.
3. Menghubungkan pembicaraan dengan inti masalah: pembicaraan
dalam penyuluhan sering bisa tidak terarah, tidak sistematis,
kemungkinan juga simpang siur.
Penyuluh harus mampu
memperkirakan inti masalah yang dihadapi oleh murid. Tugas
penyuluh adalah selalu melihat hubungan antara yang dibicarakan
dengan inti masalah, menghubungkannya bila pembicaraan murid
terlalu menyimpang. Bila perkiraan tentang inti masalah tersebut kurang tepat, maka hendaknya segera mencarinya lagi.
4. Penutup: Menutup penyuluhan sama pentingnya dengan membuka
penyuluhan, sebab penutupan akan memberikan suatu kesan tentang
proses dan suasana penyuluhan tersebut. Penyuluh hendaknya
menutup penyuluhan pada saat yang tepat, yaitu saat murid telah
mendapatkan pemahaman yang optimal, saat setelah puncak
pembicaraan. Penutup dapat digunakan untuk merangkumkan keputusan-keputusan atau kesimpulan-kesimpulan yang telah ditemukan
serta rencana bagi langkah selanjutnya. Tetapi dalam merangkumkan
tidak perlu memaksakan murid dengan suatu kesimpulan yang telah
dicapai. Biarkan murid sendiri menentukannya.

Anda mungkin juga menyukai