PERTANYAAN DISKUSI
1. Apakah tujuan dan dasar hukum pendidikan nasional di Indonesia?
Jawab:
Dasar Hukum
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah
dirumuskan antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang tentang Pendidikan
dan
Pengajaran
No.
tahun
1950, Nomor 2 tahun 1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan
pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila,
Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi:
Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab
IV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian
Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
8. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
9. Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
10. . Hingga peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia
No 58 Tahun 2014.
Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003.
mutu
pendidikan
Indonesia
sehinga
peserta
didik
akan
system
anggaran
(RAPBS)
itu
memungkinkan
kepala
sekolah
proses berfikir siswa ini akan membuat siswa lebih nyaman untuk mengekplorasi
dirinya sendiri dan mampu mengembangkan diri tanpa harus membatasi pada
tingkatannya.
Yang saya ketahui dalam kurikulum 2013 adalah adanya penialaian autentik
yang mengharapkan siswa menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi
yang sesungguhnya. Sehingga bisa disebut juga kontekstualdimana lingkungan
merupakan gudang ilmu untuk memahami berbagai pelajaran yang ada disekolah,
terkhusus pelajaran IPA.
4. Bagaimanakah cara mengimplementasikan K-13?
Jawab:
Untuk mengimplementasikan K-13 ini harus dilakukan dulu pelatihan pada
semua guru di Indonesia. Sehingga pembelajaran dengan K-13 yang diharapkan oleh
pemerintah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan kodratnya. Pelatihan ini
dilakukan dengan seksama dan dari narasumber dan instruktur terpercaya. Untuk
digaris bawahi, karena kurikulum merupakan tingkat nasional, maka pelatihan harus
dipastikan merata ke seluruh guru yang berada di Indonesia/yang berada di luar
Indonesia namun bekerja di Sekolah Indonesia Luar Negeri. Kemudian setelah
pelatihan dilaksanakan, Maka akan dilakukan pelakasanaa kurikulum 2013 dengan
cacatan ada pendampingan dari instruktur agar kurikulum 2013 tidak melenceng dari
tujuan awalnya.
5. Apakah urgensi dari pembelajaran IPA terpadu sehingga perlu dan penting
untuk diterapkan saat ini?
Jawab:
Secara motivasional, Pembelajaran yang saat ini ditempuh akan membuat
siswa hanya menghafal saja, namun mereka tidak paham. Sehingga dalam kurun
waktu 2 minggu siswa akan lupa dengan materi yang telah disampaikan. Namun, Jika
pembelajaran IPA Terpadu dilaksanakan, maka siswa akan menghindari belajar
menghafal dalam lingkup materi, oleh karena itu pembelajaran diorganisasi sekitar
pemilihan topik/tema yang dipilih serta yang harus diselesaikan dengan Problem
Solving sehingga diharapkan dapat memotivasi dan memperluas minat siswa untuk
menindak lanjuti.
Secara pedagogis, Pada pembelajaran yang ditempuh siswa kebanyakan
hanya terpaku pada buku teks, sedangkan cakupan materi mereka sangat banyak.
Pembelajaran IPA terpada mengatasi cakupan materi yang sangat luas dan sulit
dengan memfokuskan upaya pengalaman ke arah internalisasi dari sikap positip ke
itu,
secara
psikologis
pembelajaran
IPA
Terpadu
lebih