Asetat
PEMBIMBING
: Shoerya Shoelarta
Tanggal Praktikum
: 31 Oktober
2013
Tanggal Penyerahan : 11
Oleh :
Kelompok
:V
Nama
Kelas
121411020
3. Nurdita Lestari
121411021
: 2A
ESTERIFIKASI
Pembuatan n-Butil Asetat
I.
Tujuan Percobaan
Membuat n-butil asetat dan etil asetat melalui esterifikasi.
Mengerti bahwa esterifikasi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara
lain, struktur molekul, suhu, konsentrasi.
Mengidentifikasi produk ester melalui pengukuran titik didih,
indeks bias, berat jenis, bau dan warna.
II.
Landasan Teori
Ester diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam
karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester
hidrogen di gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari
beberapa jenis. Disini kita hanya akan melihat kasus-kasus dimana
hydrogen pada gugus -COOH digantikan oleh sebuah gugus alkil,
meskipun tidak jauh beda jika diganti dengan sebuah gugus aril (yang
berdasarkan pada sebuah cincin benzen).
Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu
asam karboksilat dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut
ester yang mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum.
Sehingga pada umumnya digunakan sebagai pengharum (essence)
sintetis. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversible yang sangat
lambat. Tetapi bila menggunakan katalis asam sulfat atau asam
klorida, kesetimbangan reaksi akan tercapai dalam beberapa jam.
Persamaan untuk reaksi antara sebuah asam RCOOH dengan sebuah alkohol ROH
(dimana R dan R bisa sama atau berbeda) adalah sebagai berikut:
Kesetimbangan dapat tercapai setelah direfluks selama beberapa jam atau hari.
Bila ditambahkan katalis berupa asam sulfat atau asam klorida, maka kesetimbangan
dapat dicapai setelah beberapa jam.
Sesuai dengan hukum aksi massa, kesetimbangan dapat bergeser ke arah
pembentukkan ester dengan adanya kelebihan salah satu pereaksi. Reaksi esterifikasi ini
akan memberi hasil yang lebih baik untuk alcohol primer dan cukup baik untuk alcohol
sekunder, tetapi untuk alcohol tersier tidak memberikan hasil yang baik.
Laju esteerifikasi sesuai dengan konsentrasi ester dan kompleks alkohol :
d[RCOOR] / dt = k [RCOOH] [ROH2+]
dengan terbentuknya air dalam reaksi ini menyebabkan lambatnya laju esterifikasi,
sehingga ketimbangan antara alkohol dengan kompleks air ditunjukkan dengan
persamaan sebagai berikut :
ROH2+ + H2O H3O+ + ROH
Berdasarkan reaksi kesetimbangan diatas, maka konstanta kesetimbangan
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
K = [H3O+] [ROH] / [ ROH2+] [H2O]
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halang-an
sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Dengan bertambahnya halangan sterik di
dalam zat antara, laju pembentukan ester akan menurun. Dengan demikian rendemen
ester akan berkurang. Jika suatu ester yang meruah (bulky) harus dibuat, maka lebih
baik digunakan rute sintetis yang lain. Contoh adalah reaksi antara alkohol dengan
anhidrida asam atau klorida asam yang lebih reaktif daripada asam karboksilat dan yang
bereaksi dengan alkohol secara irreversible.
Butil asetat merupakan senyawa yang diperoleh dari proses esterifikasi asam
asetat danbutanol, melalui proses batch maupun kontinyu. Butil asetat merupakan
solvent dengan titik didih menengah (medium boiling solvent), yang secara cepat
melarutkan resin-resindan memberikan ketahanan pada lapisan pelindung. Kegunaan
dari butil asetat adalah sebagai bahan untuk parfum, dan
sebagai komponen pada aroma sintetis seperti apricot,
pisang, pir, nanas, delima, dan rashberry (Mc Ketta,1977)
III.
Percobaan
III.1
Alat dan Bahan
1. Peralatan Refluks
2. Peralatan Ekstraksi
3. Peralatan Distilasi
2.
4.
5.
6.
1. n-Butil Alkohol 46 mL
Asam Asetat Glasial 60 mL
3. Asam Sulfat Pekat 1 mL
Larutan jenuh NaHCO3 25 mL
Natrium Sulfat anhydrous 5 gr
Aquades
RANGKAIAN ALAT
Proses Refluks
Keterangan :
1.
2. Labu
3
3.
4.
5.
2
6.
7.8
9.
Penangasa Parafin
7
Leher 4
Pengaduk Jangkar
6
Motor Pengaduk
Termometer
8
Kondensor
Tabung CaCl2
9
8. Selang
Statif
Proses Ekstraksi
Proses Distilasi
III.2
Prosedur Percobaan
Flowchart Pembuatan Butil Asetat
46 mL butanol
1 mL H2S04 pekat
60 ml asam asetat
glacial
Pencampuran
Refluks 1 jam 15
menit
Na2CO3 1M 25 ml
Pemisahan
Natrium Sulfat
Anhydrous
Lapisan
bawah (air
dan NaHCO3)
Pencucian
Penyaringan
Distilat
Distilasi
III.3
Tabel Data Pengamatan
Persiapan
Masss
N
o.
Volum
Bahan
Inde
ks
bias
a
Titik
Titik
molekul
didih
( 0C )
leleh
(0C )
74,12
C4H9OH
117,7
-89,9
60
CH3COOH
118
16,63
98,08
H2SO4
molek Rumus
ul
(gr/m
ol)
1.
n-Butil Alkohol
46 mL
Asam asetat
2.
60 mL
glacial
Asam sulfat
3.
pekat
Natrium
4.
bikarbonat
Natrium Sulfat
5.
6.
1,399
3
1,371
5
1 mL
25 mL
anhydrous
gram
n-Butil Asetat
84,00
7
142,0
1,394
4
116,1
6
315338
10,4
NaHCO3
50
Na2SO4
1429
884
126
-73,5
CH3COOC4H
9
Proses Refluks
Waktu
(menit
)
Media
Suhu
Reakt
or
Labu
leher 4
26oC
10
Labu
leher 4
Pengamatan warna
Bening
Pengamata
n bau
Butil
Alkohol
Sedikit
seperti
pisang
75 C
Bening
20
Labu
leher 4
79 C
Bening
30
Labu
leher 4
79oC
Bening
40
Labu
leher 4
76oC
Bening
50
Labu
leher 4
78oC
Sedikit
seperti
pisang
Sedikit
seperti
pisang
Pisang
Pisang
Menyengat
Bening
60
70
75
Labu
leher 4
Labu
leher 4
Labu
leher 4
80oC
Bening
80oC
Bening
76oC
Bening
Pisang
Menyengat
Pisang
Menyengat
Pisang
Menyengat
Proses Ekstraksi
N
o.
Perlakuan
Volum
e
Hasil Pengamatan
Volume
Larutan
sisa
Penambahan
250
Aquades
mL
Penambahan
100
Aquades
mL
291 mL
107 mL
Penambahan
3
Larutan jenuh
25 mL
Natrium
+ 50
Bikarbonat dan
mL
Aquades
Penambahan
4
Natrium Sulfat
77 mL
anhydrat
Proses Distilasi
Waktu
IV.
Suhu
Volume
Penangas
Reaktor
Distilat
Residu
50oC
27 oC
48 mL
10
95oC
35 oC
48 mL
20
95oC
48 oC
48 mL
20
93oC
49oC
48 mL
Pengolahan Data
n-Butil Alkohol (C4H9OH)
37,26 gram
74,12 gram/ mol
= 0,503 mol
= 60 ml
= volume x massa jenis
= 60 ml x 1,048 gram /ml
= 84,48 gram
massa asamasetat
=
Mr asam asetat
84,48 gram
gram
60
mol
= 1,408 mol
Stoikiometri :
C4H9OH +
CH3COOH
H2SO4
CH3COOC4H9
H2O
Mula-mula : 0,503
1,408
Reaksi
: 0,503
0,503
0,503
0,503
Sisa
0,905
0,503
0,503
42,24 gram
58,428 gram
x 100%
x 100%
= 72,29 %
Indeks Bias n-Butil asetat
V.
Literatur
: 1,394
Percobaan
: 1,3767
Pembahasan
Senyawa n butil asetat merupakan ester yang berbau pisang dan berwarna
bening kekuningan. Senyawa ester ini didapatkan dengan mereaksikan butanol dengan
asam asetat agar menghasilkan ester n-butil asetat.
Dalam reaksi ini butanol merupakan senyawa pembatas yang akan habis bereaksi
sementara itu asam asetat akan bersisa. Dalam percobaan ini H2SO4 pekat sebanyak 1
mL digunakan sebagai katalis untuk menurunkan energi aktivasi sehingga akan
membuat kesetimbangan reaksi lebih cepat terjadi.
Reaksi esterifikasi ini merupakan reaksi reversible. Suhu reaksi diatur pada 93oC,
di bawah suhu didih ester n-butil asetat (126oC) untuk menghindari terjadinya
penguapan ester yang terbentuk.
Dalam prosesnya reaksi esterifikasi terbagi atas 3 tahap yaitu :
1. Reaksi Proses pada Refluks
`
Pada percobaan esterifikasi menggunakan pemanasan refluks dimana dalam
pemanasan ini air yang menguapakan mengembun kembali oleh kondensor
sehingga suhu akan lebih stabil dan tak ada massa yang berkurang. Proses refluks
digunakan untuk mereaksikan asam asetat dan butanol dalam reaktor. Pengadukan
yang konstan dilakukan, sehingga reaksi dapat berjalan dengan baik. Reaksi akan
berlangsung antara butanol dengan asam asetat dengan katalis asam sulfat akan
menghasilkan senyawa ester, waktu reaksi dalam refluks selama 1,25 jam. Wangi
ester dalam reaksi akan tercium saat ester mulai terbentuk. Suhu didalam reactor
berangsur- angsur akan naik sampai suhu maksimal yang diperoleh adalah 80oC.
2. Proses ekstraksi
Ekstraksi ester menggunakan corong pisah (ekstraktor) yang memanfaatkan
sifat massa jenis setiap zat. Ester yang terbentuk ditambahkan kedalam corong pisah
yang berisi aquadest lalu dikocok, sehingga ester akan membentuk lapisan diatas air.
Penambahan NaHCO3 berfungsi untuk mengikat pereaksi yang berlebih.
Penambahan Na2SO4 anhydrous agar air pada produk habis, karena sifatnya yang
dapat menyerap air. Lalu setelah beberapa tahap ekstraksi, larutan ester disaring
dengan kertas saring.
3. Proses Distilasi
Pada tahap ini, butil asetat yang telah disaring dimasukkan kedalam tabung
distilasi. Menurut litetarur, titik didih butil asetat lebih besar dibanding titik didih
air, sehingga yang akan tertampung dalam labu distilat adalah air. Suhu diset pada
95oC, meskipun suhu yang diset dibawah titik didih air, namun karena kandungan
airnya sangat sedikit, maka air akan menguap.
Dari proses esterifikasi tersebut didapatkan ester sebanyak 48 mL, dengan tidak
adanya yang tertampung dalam distilat (butil asetat nya telah murni) dengan indeks bias
yang terukur yaitu 1,3767 sedangkan indeks bias menurut literature sebesar 1,394.
Larutan ester n-butil asetat tersebut mempunyai massa jenis sebesar 0,88 gram/mL
VI.
Kesimpulan
1. N-Butil asetat dapat dihasilkan dari proses esterifikasi dengan mereaksikan butanol
dengan asam asetat.
2. Katalis yang digunakan adalah H2SO4 pekat.
3. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses esterifikasi, antara lain :
a. Suhu Reaksi
b. Pengadukan yang konstan
c. Konsentrasi reaktan
d. Katalis yang digunakan
e. Struktur molekul.
4. Warna produk yang dihasilkan adalah bening, berbau aroma pisang, dan yield yang
dihasilkan adalah 72,29% dengan indeks bias yaitu 1,3767.
VII.
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Satuan Proses 2. Bandung : Politeknik Negeri
Bandung.
Djenar, Nancy Siti. 2010. Esterifikasi.
http://matekim.blogspot.com/2010/05/ esterifikasi.html [Diakses 5
November 2013]
2013. Reaksi Esterifikasi. http://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksiesterifikasi.html [Diakses pada 5 November 2013]