2012
Edisi 2
Cetakan Pertama
Tahun lulus:
Alamat Rumah
Telp:
Fax:
Email:
Pada hari ........... tanggal ..........setelah mempertimbangkan kinerja yang dilakukan oleh para pendamping kepada peserta Nama
.............. , No ID .........tempat Wahana Rumah Sakit .................. dan Puskesmas .................maka pada rapat penilaian akhir dinyatakan yang
bersangku. Sudah selesai melaksanakan seluruh kegiatan internsip.
Semua dokumen pendukung kegiatan peserta disimpan di Wahana
Pendamping I,
..............................,tanggal ..............tahun..........
ttd......
Nama
Pendamping II
t td.....
Nama
Pendamping III
t td.....
Nama
Pendamping IV
t td.....
Nama
KoordinatorWahana,
Ttd
Nama
Catatan: Surat ini ditujukan ke KIDI Provinsi untuk diteruskan ke KIDI Pusat dengan tindasan ybs.
No.
Hal
Lampiran
: (sebanyakjumlah peserta)
Kepada Yth:
Ketua KIDI Pusat Di
Jakarta
Bersama ini kami sampaikan Surat Laporan Penyelesaian Internsip (terlampir), untuk penerbitan STSI dan permohonan dari KIDI Pusat ke
KKI untuk penerbitan STR.
Terima kasih atas kerja samanya
Bentuk Lampiran :
No.
Nama Peserta
1
2.
3.
ds
t
No :
Hal : Penerbitan STR
Lamp : Sebanyak peserta yang selesai
Kepada Yth:
Ketua KKI Di Jakarta
Bersama ini kami mohon diterbitkan STR atas nama (terlampir), yang telah menyelesaikan Internsip Dokter Indonesia Terimakasih atas kerja
samanya
Ketua KIDI,
()
No
1
2
dst
Na ma
No Reg KKI
No
Hal
: STR internsip
Lamp
Kepada Yth.
Ketua
KKI Di
Jakarta
Sehubungan dengan kegiatan Internsip Dokter Indonesia yang mewajibkan memiiliki STR Internsip, maka kami mohon diterbitkannya STR
Internsip atas nama (terlampir). Bersama ini kami sertakan data pendukung dan syarat yang bersangkutan
Atas kerja samanya, terima kasih.
Ketua KIDI,
()
No
Na ma
No Reg KKI
1
2
3
dst
No
Lamp
Hal
SIP Internsip
Kepada Yth:
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota ..........
Di ....................................
Sehubungan akan dilaksanakannya kegiatan intersip di Kab/ kota Saudara, dan surat rekomendasi dari KIDI Pusat, maka kami mohon
diterbitkannya SIP Internsip kolektifatas nama (terlampir(. Bersama ini kami sertakan berkas pendukungnya.
N
O
1
2
3
dst
Nama
No Reg KKI
Telp./ HP
Menyatakan bahwa saya mengisi Buku Log Internsip Dokterdenganjujurdan sebenar~benarnya. Semua konsekuensi akibat ketidakjujuran pengisian menjadi
tanggung jawab saya sepenuhnya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang bertandatangan,
- 20
Materai
Rp 6.000,-
()
N ama Jelas
A. KRITERIA PENCAPAIAN SASARAN
Selama mengikuti Program Internsip Dokter Indonesia, peserta harus mencapai sasaran program, yang meliputi pengelolaan kasus Upaya Kesehatan
perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Pengelolaan kasus UKP ditargetkan harus memenuhi jumlah dan jenis yang cukup dengan kode kegiatan:
a. Kasus Medik
b. Kasus Bedah
c.
d. Kasus Jiwa
e. Medikolegal
2. Selama satu tahun, setiap peserta internsip secara keseluruhan telah menangani sekurang-kurangnya 400 kasus dan telah menjalani proses internsip
selama paling kurang 1 tahun dengan rincian:
a. Berdasarkan umur:
2.1.1.
Bayi-anak
25-40%
2.1.2.
40-60%
2.1.3.
Lansia (>60th)
15-25%
Berdasarkan kelompok:
2.3.1.
Medik
50-70 %
2.3.2.
Bedah
10-40 %
2.3.3.
Kegawat-daruratan
10-30 %
2.3.4.
Kejiwaan
1-5%
2.3.5.
Medikolegal
0-5 %
3. Pengelolaan kasus UKM Dilaksanakan di Puskesmas (Kesehatan Masyarakat) ditargetkan harus memenuhi jumlah dan jenis yang cukup dengan kode
kegiatan:
a. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP)* dengan kode kegiatan:
3.1.1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3.1.2.
3.1.3.
3.1.4.
3.1.5.
Upaya surveillance, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular
3.1.6.
3.1.7.
3.1.8.
Semua data tersebut dilaporkan kepada dan ditandatangani oleh dokter Pendamping secara berkala dan bersinambung. Tugas peserta selama mengikuti
program internsip adalah:
1. Setiap peserta membuat dan menyajikan sekurang-kurangnya 2 laporan kasus dalam pertemuan klinik. Aspek evaluasi laporan kasus adalah kognitif,
sikap dan perilaku peserta.
2. Pelaporan kasus menggunakan format portofolio.
3. Melaksanakan kelima prinsip program kedokteran pencegahan dalam mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat
secara komprehensif, holistik, bersinambun, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer setidaknya 1 kasus per
minggu.
Format dan contoh pengisian Buku Log untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP) / Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Tanggal
Kegiatan
Kode Kegiatan dan
Data Dasar Pasien
(1)
8/10/09
(2)
Diagnosis
Penatalaksanaan
(3)
(4)
Tandatangan
Pendamping terhadap
DPJP dan
kinerja
Pendamping
(5)
(6)
DM dan
Olahraga, diet
Perbaiki kinerja
laki-laki, perokok, TD
hipertensi
DM,
komunikasi khususnya
Medimentosa
edukasi pasien
mengetahui hal-hal
240g/DL
A/Ny S, 36 tahun
terkait penyakitnya
G1P1O, hamil
Rujuk ke poli
Perbaiki ketrampilan
32 minggu,
kebidanan
kebidanan khususnya
gemeli
Keterangan format:
(1) Tanggal pelaksanaan kegiatan
(2) Kode Kegiatan dan Data Dasar
(3) Data dasar mencakup umur dan jenis kelamin sedangkan
(4) Kode kegiatan sebagai berikut:
a. KasusMedik
(7)
A/Tn C, 45 tahun,
70/110 mmHg, GDS
12/1/2012
Keterangan
leopold 1, 2, dan 3
b. Kasus Bedah
c.
d. Kasus Kejiwaan
e. Kasus Medikolegal
(5) Diagnosis untuk kegiatan A s/d E
(6) Penatalaksanaan untuk kegiatan A s/d E
(7) Catatan dan usulan pendamping
a. Evaluasi kinerja peserta
b. Usulan perbaikan kinerja
c.
(8) Keterangan: Hal-hal lain yang dianggap perlu, antara lain umpan balik positif bagi peserta, tempat/lokasi kasus ditemukan (wahana)
1.
1.
Melakukan kunjungan
rumah untukpengetahuan
menilai tempat
Meningkatkan
keluarga tentang gizi
(1)
(2)
(3)
(3) (4)
15/9/2012
(5)
$
Dr. Widjaya
tinggal (mendiagnosis
rumah sehat/tidak
seimbang
di RT X sehat)
baik
(5)
Peserta
sudah
mampu
Metode kerja
(4)
$
Diagnosis
Dr. Widjaya
kurang
tepat
(5)
Tujuan sudah
tercapai
Tingkatkan
kemampuan
F.3. Upaya Kesehatan
Ibuformat:
dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
Keterangan
(1)
1.
1. Kode Kegiatan
(2)
Melakukan
2. Uraian
pelayanan
Kegiatan:
antenatal
jenis kegiatan
sesuai standar
dan materi kegiatan yang dilakukan
(3)
(4)
(5)
Kinerja sudah
Dr. Widjaya
baik
3. Tanggal Pelaksanaan kegiatan: kegiatan selama di wahana
F.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Tanda tangan pendamping
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
a. Catatan pendamping
1.
$
Melakukan
deteksikinerja
dini tumbuh
Kemampuan
b. Evaluasi
pesertakembang anak balita
Dr. Widjaya
menggunakan KMS
sangat baik
perbaikanPenyakit
kinerja Menular dan Tic
F.5. Pencegahan 5.
dan Usulan
Pemberantasan
ak Menular
Format Mini Project
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Mini project adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas. Untuk itu setiap peserta diminta memilih salah satu
upaya kesehatan di Puskesmas, menentukan indikator hasil pelaksanaan yang masih dapat ditingkatkan atau diperbaiki, kemudian memilih dan melaksanakan
solusi mampu laksana selama mereka bertugas di Puskesmas. Contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam bentuk mini project adalah; edukasi kesehatan
kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat dalam bentuk gotong royong, sosialisasi kepada tokoh masyarakat, dll.
Langkah-langkah dalam pelaksanaanmini project adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan topik masalah (dari upaya pokok puskesmas)
2. Analisis masalah dengan mengumpulkan data
3. Analisis data primer dan sekunder
4. Tetapkan diagnosis komunitas dan faktor terkait
5. Kembangkan solusi penatalaksanaan
6. Pilih dan rencanakan solusi yang mampu laksana
7. Laksanakan solusi
8. Evaluasi keberhasilan mini project Format laporan mini
project sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, terdiri atas:
1. Latar belakang
2. Pernyataan masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
Bab II : Tinjauan Pustaka berisi tinjauan tentang program yang diintervensi Bab III :
Metode, berisi metode dan langkah-langkah yang dilakukan Bab IV : Hasil terdiri
atas
1. Profil komunitas umum
2. Data geografis
3. Data demografik
4. Sumber daya kesehatan yang ada
5. Sarana pelayanan kesehatan yang ada
6. Data kesehatan masyarakat (primer) yaitu:
a. Prevalensi masalah kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah intervensi
b. Perilaku kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah intervensi Bab V : Diskusi, berisi
pendapat dan masukan dari hasil pelaksanaan mini project.
Bab VI : Kesimpulan dan Saran.
NO
.
KINERJA
Perilaku
Argumentasi (rasionalitas)
Tanggungjawab(misalnya, mengisi rekam medis)
TABEL PENILAIAN
KINERJA
Form 3.x1
Kemampuan membagi waktu (menyelesaikan semua tugas pada waktunya dan tetap
NO
UKM
KINERJA
Perilaku
rumah, penyuluhan)
Kerjasama (tenggang rasa, tolong~menolong, tanggap)
Manajerial (dinilai berdasarkan laporan dan atau presentasi kasus)
Latar Belakang permasalahan atau kasus
Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi secara efektif(dengan kasus, keluarga maupun masyarakat)
Kemampuan bekeja dalam tim (kerjasama dengan semua unsur di masyarakat)
Menghargai kepentingan dan pendapat kasus maupun pihak lain (Menjelaskan semua
pilihan tindak UKP dan UKM yang dapat dilakukan dan membiarkan kasus/ keluarga/
masyarakat untuk memutuskan pemecahan masalah)
Partisipasi dalam pembelajaran (aktif mengutarakan pendapat dan rasionalisasi tindak
UKP dan UKM dalam setiap kegiatan pembelajaran)
Kemampuan membagi waktu
Keterangan:
1. Lembar evaluasi kinerja internsip di atas diisi dengan data pekerjaan 2 mingguan yang telah dikerjakan peserta.
2. Simpulkan kinerja peserta dalam huruf A sampai E sesuai dengan baku mutu berikut ini:
a. Melebihi standar; sudah patut bekerja mandiri dan bahkan kreatif
b. Sesuai dengan standar; sudah mampu bekerja mandiri tanpa pengarahan lanjut
c.
No.
Tanda Tangan
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.
Pendamping
()
Catatan: Halaman protofolio ini sebaiknya disalin~sinar (fotokopi) karena anda akan membuat sejumlah laporan yang sekaligus merupakan catatan untuk bekal
dan berpraktik nantinya.
Borang Portofolio
Nama Peserta:
Nama Wahana:
Topik:
Tanggal (kasus):
Nama Pasien:
No. RM
Tanggal Presentasi:
Nama Pendamping:
Tempat Presentasi:
Obyektif Presentasi: Keilmuan D Keterampilan D Penyegaran Dlinjauan Pustaka
[] Diagnostik Manajemen Masalah
Neonatus
Bayi
Istimewa
[]
Anak
Remaja
D Dewasa
D Lansia
D Bumil
Deskripsi:
Tujuan:
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka
Riset
Diskusi
Cara membahas:
Data pasien:
Nama:
Nama klinik:
Kasus
Audit
D Email
Nomor Registrasi:
Telp:
2. Riwayat Pengobatan:
3. Riwayat kesehatan/Penyakit:
4. Riwayat keluarga:
5. Riwayat pekerjaan:
Terdaftar sejak:
Pos
8. Lain-lain: (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan FASILITAS
WAHANA)
Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK)
1.
2.
3.
Hasil Pembelajaran:
1.
2.
3.
4.
"Objektive" (yang ditemukan oleh dokter dari pemeriksaan jasmani maupun penunjang)
"Assessment"(Penalaran klinis/ kasus/ masalah, membahas hubungan antara S dan O, di antara komponen S dan O)
"Plan" = rencana tindakan dan tindak lanjut terhadap diagnosis, terapi, konsultasi, rujukan, kontrol, dan terapi berdasarkan A
Kasus 1
Topik: Spondilitis TBC
Tanggal (kasus): 13 Mei 2004
Masalah
d Neonatus
[]
Anak
Bayi
Istimewa
d
Remaja
Dewasa
dLansia
D Deskripsi: Gadis, 29 thn, nyeri pungung kronik, spondilitis TBC, destruksi ringan Th 7~8 gibus (~), hendak menikah 5 bulan yad.
d Tujuan: mengobati TBC non pulmonar, menyikapi kemungkinan hamil
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka
d Riset
Cara membahas:
d Diskusi
Kasus
Email
Audit
d Pos
Bumil
Data pasien:
Nama klinik:
Nama:
Telp:
Nomor Registrasi:
Terdaftar sejak:
c.
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis TBC non~pulmonar
2. Waspadai nyeri punggung kronik
3. Regimen terapi TBC non~pulmonar pada wanita hamil
4. Manfaat kerjasama dengan URM
5. Mekanisme nyeri pungung pada sponsilitisTBC
6. Edukasi untuk pencegahan penularan
7. Motivasi untuk kepatuhan berobat
8. Edukasi tentang hubungan gibus dengan resiko kehamilan
Catatan:
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
Uraikan secara singkat dan jelas semua butir yang sudah dipelajari sesuai dengan yang tercantum dalam bagian akhir borang portofolio. Hasil
pembelajaran diurai dan dikemas secara singkat. Supaya menjadi lebih runut dan terpadu, rangkuman disusun berdasarkan pedoman rekam
medis, SOAP.
"Objective" (yang ditemukan oleh dokter dari pemeriksaan jasmani maupun pen u nja ng)
Hasil pemeriksaan jasmani, foto ronsen toraks AP dan lateral, pemeriksaan darah tepi, dan tinjauan ergonomis berdasarkan pekerjaannya
sehari~hari sangat mendukung diagnosis TBC tulang belakang (spondilitis TB). Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis (nyeri punggung di tempatyang sama yang tidak kunjung mereda)
Endemisitas TB di Idnonesia
3. "Assessment"(penalaran klinis): Nyeri punggung berawal dari destruksi ruas tulang belakang yang menyebabkan deformitas ringan. Secara
biomekanik kejadian ini mengubah garis berat yang melalui sumbu tulang belakang, yang semula lurus menjadi tergeser dan bersudut di
daerah punggung sehingga beban yang dipikul oleh "m. errector trunci"kiridan kanan tidak seimbang dan muncullah nyeri punggung yang
merupakan manifestasi kelelahan otot di satu sisi. Itulah sebabnya, ketika dalam posisi tiduran pasien merasa nyerinya hilang dan ketika
bangun muncul lagi. Keadaan ini membawa konsekuensi pemberian penghilang nyeri dan pelemas otot untuk sementara. Selanjutnya harus
dicari cara untuk mengurangi beban yang berat sebelah dengan pengunaan korset khusus hasil konsultasi dengan Unit Rehabilitasi Medis
RS. Penggunaan korset khusus ini ternyata sangat membantu sehingga pasien terbebas darikebutuhan akan analgetik sehingga upaya
pengobatan terfokus untuk mengatasi spondilitisnya. Kepada pasien perlu ditekankan bahwa kehamilan tidak terpengaruh oleh pemakaian
OAT (Obat Anti TB) kecuali streptomisin yang dapat bersifat ototoksik dan nefrotoksik terutama pada janin, oleh karena itu selama
penggunaan streptomisin pasien dianjurkan untuk tidak hamil dulu dengan berbagai cara, misalnya menggunakan kondom jika bersanggama
di saat masa subur. Selain itu, agar tidak terlalu membebani tulang belakang,jika bersanggama pasien dianjurkan dalam posisi terlentang.
Keluarganya, terutama suaminya diminta ikut mengawasi pengobatan di rumah, mengingatkan pasien minum obat dan suntik streptomisin
pada waktunya sampai selesai. Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa deformitas tulang belakang tidak dapat pulih seperti
sediakala dan karenanya harus menggunakan korset seumur hidup dan olah raga terbaiknya adalah berenang.
4. "Plan":
Diagnosis: kecil kemungkinannya keluhan ini bukan disebabkan oleh TB.Upaya diagnosis sudah optimal.
Pengobatan: penggunaan
analgetik
menggunakan korset. Pengunaan sejumlah obat secara sinkron dilakukan untuk menghindari MDR (Multiple Drug Resistance) dan
memperpendek masa pengobatan serta membatasi disabilitas akibat deform itas.
Pendidikan: dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan, untuk itu pada tahap
awal pasien dan keluarganya diminta datang untuk pengarahan secara bertahap. Anjurkan pasien dan atau keluarganya segera
meneleponjika ada hal-hal yang meragukan.
Konsultasi: Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis Rehabilitasi Medis. Konsultasi ini merupakan upaya, agar
keterbatasan akibat deformitas dapat teratasi tanpa harus makan analgetik sepanjang hayat untuk nyeri pingangnya.
Kegiatan
Pkriode
Ronsen
parah.
Jika hamil streptomisin harus segera distop
Nasihat
kehamilan
Setiap kali kunjungan
Isi slide
no:
1.
2.
-I- Alasan klinis, epidemiologis, atau apa pun presentasi kasus ini
Tujuan presentasi ini (terutama yang berkaitan dengan dampak yang merugikan atau membahayakan pasien)
3.
Nama,
No register,
Status kepegawaian,
4.
5.
Data Demografis
Alamat
Agama
Suku
Pekerjaan
Bahasaibu
Jenis kelamin
Tinggi badan
Beratbadan
Habitus
6.
Dsb, ....
Data Klinis
4- B
4- B
4- Dst (tambahkan slide baru jika diperlukan)
4- ......
4- ......
4- .......Dst.
4- Berkaitan dengan DD 2 4- Berkaitan dengan DD 3 4- Dst. (tambahkan
slide jika diperlukan)
7.
Pemeriksaan jasmani
Tanda vital
Untukdugaan diagnosis
dugaan diagnosis)
4- Status lokalis penyingkir DD (tanda klinis yang ditemukan yang tidak mendukung DD)
8.
9.
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan (tuliskan "tidak perlu"jika memang tidak diperlukan dan cantumkan alasannya mengapa tidak
diperlukan)
Laboratorium untuk mencari tanda~tanda sbb.:
2
3
Dst.......
10.
Dst.......
11. Diagnosis
Alasannya adalah:
Dari Anamnesis
Dari Pemeriksaanjasmani
Diagnosis klinis
Diagnosis biologis
Diagnosis psikologis
Diagnosis sosial
13.
Strategi Penanganan Masalah
Untuk
diagnosis
klinis
Untuk
diagnosis
biologis
Untuk
diagnosis
psikologis
Untuk
diagnosis
sosial
14.
Tandaobyektif
4- 1 4- 2
4- 4, dst
Tandasubyektif
4- 1
4- 2
4- 3
4-
dst
Alasan lainnya?
15.
16.
17.
....dsb......
Identifikasi Risikodan Pencegahannya
18.
Ilmu
Dasar Kedokteran:
4 A
-i
i
-
Il
mi
B
Dsb.
Klinik
A
4 B
4 Dsb
-
Il
m
Ke
te
-
Kedokteran Komunitas
rampilan
4 A
4 B
-
i
-
Dsb
Ilmu yang diperoleh daripresentasi ini (inilah yang
dirangkum dalam laporan portofolio, berupa uraian
rasionalitas tindak medis yang dilakukan)
4
-
4
-
4- Dsb.
Ilmu klinik
4
-
4
-
4
-
D
s
b
Ilmu Kedokteran Komunitas
Keterampilan
4
-
4
-
4
-
D
s
b
.
Borang Format Laporan Kegiatan UKM (baik dalam bentuk penyuluhan, kunjungan rumah dan dinas luar)
Latar belakang permasalahan atau kasus Permasalahan di keluarga, masyarakat, maupun kasus
Perencanaan dan pemilihan intervensi (misalnya metode penyuluhan, menetapkan prioritas masalah dan intervensi)
Pelaksanaan (proses intervensi)
Monitoring dan ealuasi termasuk di dalamnya pengambilan keputusan
Peserta
Pendamping
Komentar/umpan balik dari pendamping:
1. Komunikasi
2. Kepribadian dan Profesionalisme
Nama Peserta
(
Nama Pendamping
Nama Wahana
Tema Penyuluhan
Tujuan Penyuluhan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Jumlah Peserta
Tanda tangan:
Tanda tangan:
Topik Kegiatan
Tanggal
(1)
(2)
Catatan
Tanda tangan
Keterangan
Diagnosis
Penatalaksanaan
Pembimbing
Pembimbing
Tambahan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Topik Kegiatan
Tanggal
(1)
(2)
Catatan
Tanda tangan
Keterangan
Diagnosis
Penatalaksanaan
Pembimbing
Pembimbing
Tambahan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
DAFTAR HADIR
PESERTA
Nama
Peserta :
Nama
Wahana :
N
O.
BAGIAN
NAMA DPJP
PARAF
Peserta
Pendamping
(
INDONESIA! 49