Anda di halaman 1dari 30

TUGAS STRUKTUR KAYU

BAB 3.4 Kontruksi Pintu


TANGGAL:KAMIS, 16-10-2014

DOSEN PEMBIMBING :

ACHMAD ZULTAN ST. MT.

NAMA KELOMPOK 3 :

EKO SARIYANTO ( 12301010036 )


LUTHFI ABDILLAH (12301010039)
MUHAMMAD HIRID (12301010040)
IRFAN ARFAN (12.301010067)
ZAINAL (11.301010.023)
IRWAN (12301010016)

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
3.4 KONSTRUKSI KAYU
3.4.1 Kusen Kayu.......................................................................................................

3.4.2 Konstruksi Pintu dari kayu................................................................................

3.5 KONSTRUKSI JENDELA


3.5.1Kosen Jendela ................................................................................................. .

15

3.5.2Konstruksi Jendela Dari kayu..........................................................................

18

3.5.3 Konstruksi Jendela Yalusi (Krepyak).............................................................

22

3.5.4 Alat Perlengkapan Jendela ............................................................................

23

3.4 Konstruksi Pintu


3.4.1. Kosen Pintu
a) Kosen dari pintu
konstruksi kosen dari kayu untuk pintu sebenarnya tidak berbeda dengan
konstruksi kosen dari kayu untuk jendela yang akan di bicarakan pada bab 3.5.1.
(kosen jendela). Atas dasar penentuan itu kita hanya perlu memperhatikan hal
hal yang berbeda dengan kosen dari ayu untuk jendela tersebut. Tinggi minimal
untuk pintu ialah 1.95 m dan karena itu kosen dari kayu di lengkapi dengan tiga
angker pada ambang tegak masing masing. Untuk kosen pintu lazim di gunakan
kayu mutu 1 atau 2 yang berukuran:
Pada pintu biasa dengan satu
daun:
5/10
5/12
5/14
5/15 cm
6/10
6/12
6/14
6/15 cm
7/12
cm
Pada pintu rangkap dengan dua
daun
8/10
8/12
8/14
8/15 cm
Pada kosen pintu perlu diperhatikn , bahwa bgian bawah tidak sampai lantai,
melainkan digunakan umpak beton dengan tinggi yang di sesuaikan dengan
pelat ubin lantai yang terpasang satu barisansecara berdiri pada pinggir lantai /
dinding . kosen dari kayu diberi angker dan umpak itu baru di cor kalau kosen itu
selesai di pasang dengan profil yang tepat sesuai dengan profil kosen
b) macam macam konstruksi bingfkai pintu dengan konstruksi bingkai pintu kita
memasang daun pintu pada bingkai dapat di perhatikan pada gambar gambar
berikut:

min. 40/100 mm

Bingkai pintu biasa pada


konstruksi dinding tembok, di
sekrup dengan pasak fischer

Bingkai pintu biasa pada


konstruksi dinding kayu di
sekrup
3

min. 60/90 mm

Konstruksi kosen hemat pada


konstruksi dinding tembok, di
pasang angker

Konstruksi kosen hemat pada


konstruksi dinding kayu di
sekrup

tebal min. 40 mm

Konstruksi kosen palsu pada


konstruksi dinding tembok di
sekrup pada pasak kayu

Konstruksi kosen palsu pada


konstruksi dinding kayu di
sekrup

tebal mininimum 25 mm kayu


atau 19 mm multipleks

Konstruksi kosen papan pada


konstruksi dinding tembok si
paku pada pasak kayu

Konstruksi kosen papan pada


konstruksi dinding kayu di
paku (paku 3 BWG 10)

3.4.2. Konstruksi Pintu dari Kayu


4

a) Pintu kisi
Pintu kisi (pintu hek, pintu ruji-ruji dengan kelam ) : pintu kissi untuk ruang
gudang atau sebagai pembatasan ruang terdiri atas kisi kisi tegak lurus
berukuran 24/48 mm , di pakukan pada dua papan lintang 30/120 mm . kelam
diagonal ini harus selalu teraarahkan pada titik putar skarnier(engsel) bawah
karena dengan tidak adanya kestabilan sendiri pintu sering cenderung turun.

30/120

24/120

34/48

b) pintu papan
dalam benruknya yang paling sederhana di baut dari papan tebal 18-24 mm,
di ketam kedua belah pihak . papan dapan di hubungkan tumpul atau dengan
alur lidah. Dalam pembuatannya maka papan papan tadi di ketam dulu lalu
papan grat (les atau papan kura kura ) 36/140 mm di pasang. Kelam diagonal
dihubungkan dengan papan kura kura dengan gigi tunggal . engsel engsel
hendaknya di tempatkan pada tengah tengah papan kura kura.

30/120

24/120

34/48

c) Pintu Panil
pintu panil ialah pintu yang terdiri dari bingkai yang di hubungkan dengan pen
dan lobang . panilnya di buat dari kayu massif atau kayu triplex / multiplex .
untuk panil kaca di gunakan les kaca . pintu panil sederhana sangat cocok untuk
5

pintu dalam . ukuran sebaiknya untuk bingkai pintu ialah 40/80 mm untuk
bingkai dan malang daun pintu 36/120 mm dan untuk malang bawah daun pintu
36/160 mm . panil dari kayu massif 18-24 mm atau dari kayutriplex / multiplex 412 mm tebal.

sambungan sudut bingkai daun pintu harus di perhatikan dengan khusus ,


sehingga ukuran ukuran masing masing tepat dan pekerjaan teliti , sehingga
dapat di lem . sambungan haruys rapat sungguh . bingkai harus di tukul sedikit
supaya dapat masuk betul betul. Penggunaan paku atau sekrup pada
sambungan sudut di larang.

d) pintu dengan daun papak


pintu dengan daun papak di bagi atas dua golongan, menurut konstruksi
daunnya. Daun pintu papak massif di buat dari satu lembar multiplex atau
lembaran tatal kayu (chipboard) setebal 36 mm s/d 45 mm . daun papa hampa di

buat dari dua lapisan triplex setebal 4 mm pada suatu bingkai daun yang berisi
kertas atau suatu raster dengan beberapa malang kayu dan sebgainya

pinggir daun pintu papak massif dapat di buat dengan dua cara yaitu dengan les
pinggir tambahan atau dengan pinggir les tertanam yang dua duanya di
sambung dengan perekat.

e) pintu berlapis
pintu berlapis adalah pintu panil yang dengan lapisan dari papan yang
berhubungan dengan lidah alur , atau bingkai malang yang di lapis sebelah
menyebelah dengan papan yang berhubungan dengan lidah alur . dengan
perlapisan vertical tercapailah jalan yang terbaik untuk pintu luar (rumah) . air
hujan tidak dapat merembes melalui celah celahnya, yag dapat terjadi pada
pintu dengan pelapisan horizontal atau miring.
Pintu berlapis di bagi atas dua golongan menurut konstruksi daunnya daun pintu
berlapis dapat di buat sebagai pintu panil atau pintu dengan daun papak massif
dengan lapisan kayu sebelah atau sebelah menyebelah . cara lain ialah
pembuatan bingkai daun langsung di lapis dengan kayu sebelah menyebelah .
konstruksi ini sebenarnya sudah termasuk golongan daun pintu dengan daun
papak hampa walaupun permukaannya tidak papak . konstruksi kayu ini tidak
cocok untuk pintu rumah karena berbahaya akan membengkok dan tida dapat di
tutup rapat lagi
7

Sebagai keterangan dapat di perhatikan contoh contoh konstruksi pintu berlapis


berikut
Contoh 1 : daun pintu berlapis horizontal sebelah pada konstruksi pintu panil
terpasang pada bingkai pintu biasa.
Denah

Potongan
Pandangan

Contoh 2: daun pintu berlapis vertical sebelah menyebelah pada konstruksi


bingkai daun pintu terpasang tanpa kosen. Jenis dan tebalnya kayu harus sama
sebelah memyebelah.

f) Konstruksi pintu gerbang dorong.


Keuntungan konstruksi pintu gerbng dorong ialah:saat membuka pintu tidak
mengambil banyak tempat, namun kekurangannya saat menutup pintu tidak
bias rapat dari pada pintu biasa.
Menurut konstruksi dan penggunaannya ada dua konstruksi nya : pintu gerbang
dorong yang bergantung dan pintu gerbang dorong yang berdiri.
Konstruksi pintu gerbang yang bergantung
Konstruksi ini biasanya di pilih jikalau lantai dalam dan luar berjalan terus dan
tidak bias di pasang suatu rel. supaya pintu gerbang dorong yang bergantung
dapat di geser di buka dengan mudah maka di ujung dinding terpasang suatu rol
penjurus atau sepucuk profil baja T yang terpasang pada lantai di ujung dinding .
pada pintu gerbang di dapatkan suatu alur sebelah bawah sebagai rel untuk rol
penjurus atau profil baja T.Konstruksi dan alat alat perlengkapan dapat terlihat
pada gambar gambar berikut:

Roda pintu gerbang dorong

Rel

Bemper pintu dorong

Pegangan
Kunci

Alur sebagai rel


Rol penjurus

Besi profil T

Sebagai alat perlengkapan pada pintu gerbang dorong yang bergantung di


gunakan :

Rel pada bagian atas

Pelat pemasangan rel

Roda

Profil Baja T atau rol


penjurus pada bagian bawah

Konstruksi pintu gerbang dorong yang berdiri

10

Konstruksi ini merupakan konstruksi yang sangat kuat sekali karena di ikat
pada semua empat ujung daun pintu gerbang .kekurangannya ialah rel yang di
perlukan pada lantai yang harus di bersihkan selalu dan bias rusak kalau barang
barang besar tergeser melewati rel tersebut.
Perlu diperhatikan agar konstruksi atas rapat air, sehingga air hujan tidak dapat
masuk kedalam gedung. Tebalnya bingkai daun gerbang dorong pada tinggi
sampai dengan 4 m seharusnya minimal 60 mm dan pada tinggi seharusnya
minimal 80 mm tebal. Pelapis pintu gerbang dorong dilakukan biasanya dengan
papan papan berilat setebal minimal 20 mm. perlu di perhatikan agar alur cukup
dalam sehingga penyusutan papan papan tidak terganggu. Papan papan
tersebut di pasang dengan sekrup yang cukup panjang, pemakuan tidak
mencukupi syarat kekuatan dan keamanan pintu gerbang dorong.
seng
ambulan atas
kayu penutup

roda penurus
rel atas

rel
rol penurus
bingkai
papan
tiris

bingkai tebal
papan berilat

50-80 mm

roda
rel
bawah
rel bawah
roda

Sebagai alat perlengkapan pada pintu gerbang dorong yang berdiri di gunakan :

11

rel atas : profil baja U

pegangan

roda
rol penjurus
bemper pintu
gerbang dorong

rel bawah : pipa besi

3.4.3. Alat Perlengkapan Pintu


tombol

tombol tetap

kosen ambang tegak


bingkai daun pintu

a) Skarnir Peluru
skarnir peluru ini terbuat dari baja licin, baja di sepuh tembaga, dan tembaga
pejal seluruhnya. Bentuk skarir ini serupa dengan skarnir biasa. Hany pada
skarnir berpeluru pada bagian diantara ruas atas, tengah dan bawah di
bubuhkan dua cincin yang berisikan peluru. Peluru ini berguna untuk menambah
galir dan ringan putarannya dan mengurangi bunyi saat bergerak (liat gambar
a). cincin peluru ini ada juga terbuat dari plastik .
skarnir peluru sangat baik pada pintu umah yang berat, misalnya daun pintu
kamar atau daun pintu rumah/luar
( pada gambar c) terlihat penampang pemasangan skarnir peluru pada kosen
ambang tegak dan bingkai daun pintu. Skarnir peluru memiliki ukuran mulai :
2,5X 2,5 ; 3 X 3; 4X 3; 4 X 3,5 ; 4,5 X 3 ; 4 X 4 ; dan 5 X 5.

12

b) Skarnir T

skarnir ini terdiri dari tiga ruas dengan pasak mati. Daunnya berbeda letaknya
yang sebelah terletak tegak dan yang lainnya panjang. Skarnir inni terbuat dari
baja licin. Skarnir ini terdapat dalam beberapa ukuran terlihat dlam dosnya.
Skarnir T di gunakan untuk menggantung pintu pagar dan sebagainya . biasanya
terdapat pada pintu papan
c) skarnir pegas (Veerscharnier)
a. skarnir pintu angin

skarnir ini juga iasa di sebut skarnir


pintu angina. Terbuat dari besi baja yang di gulung. Skarnir pegas terdiri dari tiga
lembar daun dan dua buah tabung (silinder), dilengkapi dengan pasak bertombol
atau berkepala, semuanya berhubungan erat. Perlu sedikit keterangan tentang
Kedudukan bagian masing-masing.

13

b. Cara pemasangannya

kosen ambang tegak


tiang perantara
bingkai daun pintu

Dua daun di bagian luar, berkedudukn sebagai daun skarnir biasa melekat
pada kosen ambang tegak dan dan bingkai daun pintu.
Daun tengah skarnir pegas sebagai penghubung kedua daun tersebut
diatas dan tabung. Adapun pegas pada skarnir ini terletak di dalam tabung
melingkari pasak untuk mengencangkannya di gunakan cincin pengatur
berlubang tempat sepi pengeras ( lihat gambar a)

Skarnir pegas ini di gunakan untuk menggantung pintu angin.


Pada gambar b) diperlihatkan cara memasangnya. Daun skarnir yang sebelah
tidak langsung diletakkan pada kosenambangt tegak, tetapi harus diletakkan
pada tiang perantara dengan ukuran yang tidak terlalu lebar ( biasanya sama
tebal dengan daun pintu angin, minimal 4cm). kemudian tiang perantara
diletakkan pada kosen ambang tegak dengan sekrup kayu. Skarnir pegas dijual
dalam dos dengan ukuran panjang daun, dari: 2 2,5 3 dan sebagainya

d) engsel pommel besar

14

engsel pommel besar dipakai untuk menggantungkan pintu dikamar. Pintu


itumudah pintu itu dapat diangkat dari pasaknya diangkat dalam keadaan
terbuka. Cincin putarnya menjamin mudahnya berputar dan mengurangi
berbunyinya pommel. Engsel pomel bermacam macam ukurannya.
Untuk pomel besar dapat dilihat pada gambar 3.54. di atas. Pommel besar
tersebut terdiri dari dua ruas. Diantara dua ruas terdapat cincin putar, ada yang
terbuat dari baja dan ada yang dari kuningan. Engsel pomel besar itu
memungkinkan kita mengeluarkan pintu dengan mudah dari ibu pintu dan ibu
jedela. Pomel ini, tidak seperti skarnir kupu kupu biasa, ada yang kiri dan ada
yang kanan. Pomel kiri hanya dapat dipasang disebelah kiri saja, engsel pomel
kanan hanya pada bagian sebelah kanan saja.
d) kunci pintu
dalam bab kunci pintu ini kita membatasi diri atas kunci yang biasanya dipakai
pada pembuatan pintu, yaitu kunci berlidah siang dan kunci berlidah malam.
Kunci berlidah siang dan berlidah malam merupakan kunci benam, yaiutu kunci
yang pemasangannya dimasukkan didalam lubang yang dibuat pada sisi tebal
daun pintu. Pada gambar berikut diperlihatkan konstruksinya, diambil dari tipe
union dan tipe kunci yele. Pada tipeUnionlidah malam dalam keadaan keluar
(mengunci), sebaliknya pada tipe yelelidah malamnya membuka atau masih di
dalam.
Kunci tersebut dapat digunakan baik pada pintu berdaun rangkap maupun pintu
berdaun tunggal. Bilamana akan menggunakan kunci itu,sebaiknya pertama
tama

15

A.
B.
C.
D.

Induk kunci
Pelat pengunci
Daun penutup lubang anak kunci
Kruk (pegangaan)

4
5
6

Tipe Yale

1
3
D

4
5

Induk kunci dibagian atas


1. Lidah siang
2. Lidah malam
3. Hak penggerak lidah siang
4. Klavir
5. Pasak penahan lidah malam
6. Lubang anak kunci

kita perhatikan, apakah daun pintu yang hendak diberi kunci itu menutup dan
membuka kearah kanan atau kiri. Sebab kunci jenis ini ada yang khusus dipakai
untuk pintu kiri dan ada yang untuk pintu kanan. Akan tetapi ada pula yang
dipakai secara bebas. Kekhususan pada kunci tersebut, sebenarnya terletak
pada bagian mancungnya lidah siang kunci itu. Lidah itu tidak dapat diubah.
Sedangkan kunci bebas pemakaiannya, keistimewaannya juga terletak pada
lidah siangnya. Bagian mancung pada lidah itu dapat diubah menurut
keperluannya, dengan jalan membuka induk kunci itu. Lihatlah gambar tipe kunci
tersebut diatas. Lidah siang gunanya untuk mengunci atau menutup daun pintu
sedang penghuni ada dirumah, dengan tidak menggunakan lidah malam.
Sebetulnya lidah siang setiap kunci selalu menjorok ke luar (juga dikatakan
mengunci), karena tidak tertekan oleh pegas pegas yang ada didalamnya, lihat
16

gambar A. jadi bila hendak membuka pintu, cukuplah hanya dengan


menggerakkan pegangan (kruk) kunci itu, lihat gambar D, kea rah belakang
atau bawah. Bagian nomor 3 akan bergerak menarik lidah siang masuk kedalam
induk kunci.
Kemudian barulah dapat ditarik daun pintu itu. Jika pegangan dilepaskan lagi,
kembalilah lidah siang itu keluar seperti semula.
Sebaiknya, jika kita hendak memasang kunci pada daun pintu, maka daun pintu
itu sudah terpasang baik pada ambang pintunya dahulu. Barulah diukur dari
muka lantai sampai as pegangan setinggi 90 cm s/d 100 cm. kemudian diukur
kearah dalam, sehingga terdapat titik pusat lobang anak kunci. Mulai dari titik
pusat tadi dapat dibur kedua menurut ukuran besarnya. Barulah dapat
ditentukan pembuatan lobang siang dan malam kunci itu pada daun pintu
sebalahnya atau pun ambang pintu. Dalam pemasangan pelat penguncinya
harus diusahakan, agar kayu tidak tergesek oleh plat itu.

3.5. Konstruksi Jendela


3.5.1 kosen jendela
Fungsi kosen adalah sebagai rangka pemegang daun jendela, tempat
daun/sayap jendelamelekat dan menggantung. Sayap jendela ini melekat pada
kosen dengan engsel yang letaknya bisa disebelah kanan maupun sebelah kiri
atau dibagian atas menurut kebutuhan. Ukuran ukuran kosen ditentukan oleh
syarat syarat peraturan bangunan nasional dan syarat konstruktif disamping
juga dari segi ersitektonis. Tinggi minimal kosen iyalah 50 cm, lebar kosen
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kosen jendela lazim digunakan kayu mutu
kelas I atau II

5/10
6/10

5/12
6/12

5/14
6/14

5/15 cm
6/15 cm
7/12

cm

Pada jendela rangkap dipakai kayu yang berukuran 7/14 cm.


Bagian bagian kosen jendela ialah :

17

II
1

ambang atas
telinga

ambang tegak

min 50 cm
1

1
angker

II

ambang bawah

Pemasangan kosen jendela dari kayu pada dinding tembok dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu: rata dengan les penutup atau berhimpitan seperti
terlihat pada dua kemungkinan potongan I I di bawah ini:

18

Hubunga
n kosen jendela dengan dinding tembaok diperkuat dengan sponing kapur pada
ambang tegak dan ambang bawah. Pada ambang atas tidak dibuat sponing
kapur karena air lepa mengendap pada ambang atas, akan ditampung didalam
snoping kapur tersebut sehingga kayu membusuk. Sponing kapur berbentuk
mulut ikan yang lebar 1/3 lebar kosen dan dalamnya 1,5 cm s/d 2 cm, yang
dibuat mulai sekitar di bawah ambang batas.
Hubungan kosen dengan dinding juga diperkuat dengan memakai angker
bergaris tengah 12 mm(1,2) dan panjangnya 25 cm. pada tiap tiap kosen
jendela pada ambang tegak dipasang sekurang kurangnya dua buah angker.

Hubungan ambang tegak dengan ambang atas dan ambang bawah dibuat
dengan pen lobang. Sehingga kayu muka terjamin dan untuk memperkuat
hubungan kosen jendala dengan dinding dibuat pada ambang bawah dan pada
ambang atas

19

10 cm

sebel
ah menyebelah suatu telinga sepanjang 10 cm berbentuk konis dengan
sponing kapur kecil yang bersilangan.
Sponing untuk jendela dibuat untuk jenis jendela yang dikehendaki, pada bagian
luar atau bagian ambang dalam. Besarnya tergantung pada jendela dan pada
engsel/skarnir yang dipilih biasanya didalam snoping dipilih3,5 cm s/d 5,2 cm
dan lebarnya 1,5 cm s/d 3 cm.
Ambang bawah, bagian luar dibuat miring, sehingga air hujan dapat mengalir
kebawah. Miringnya tergantung pada lebarnya, antara 6 mm s/d 10 mm. jika jika
ambang bawah menonjol maka pada bidang bawah dibuat tali air, sehingga air
hujan jatuh kebawah dan tidak bisa dihisap oleh tembok sebelah bawah jendela
tersebut.

3.5.2 Kontruksi jendela dari kayu


Jendela merupakan lobang cahaya dan lobang udara dalam gedung. Sebagai
bingkai berkaca, jendela juga merupakan perlindungan terhadap angin, hujan,
hawa dingin serta panas, dan suara bising. Penempatan dan besar jendela suatu
gedung banyak ditentukan oleh pandangan estetis dan pertimbangan konstruksi.
Namun jendela tatp merupakan pembagi bidang (pandangan) pada gedung,
yang paling menonjol.
Besar sebuah jendela disesuaikan dengan ukuran luar dan tujuan ruang yang
akan diterangi. Bagi ruang hidup berlaku norma, bahwa jumlah bidang sebuah
jendela 1/6 sampai 1/8 dari seluruh bidang lantai ruang yang bersangkutan, akan
tetapi tidak boleh kurang dari 1/10 luas lantai ruang itu.
Setiap ruang dipakai sebagai ruang kediaman harus memiliki sekurang
kurangnya satu jendela sebagai hubungan langsung dengan udara luar dan
20

bebas rintangan rintangan dengan luasnya seperti ditentukan diatas. Jendela


harus dibuat sedemikian rupa sehingga paling sedikit separuh dari luasnya dapat
dibuka. Kemudian setiap jendela harus diberi lobang hawa atau saluran angin
dekat permukaan bawah langit langit dengan luas sekurang kurangnya 1/3
dari luas jendela yang sangkutan.
Bermacam-macam jendela dapat dibagi seperti terlihat pada gambar berikut :

21

a) kaca
kaca di Indonesia dipasarkan dalam kualitas berikut:

Mutu A : kaca cermin, Bila ditentukan dalam bestek, maka penggunaan kaca
cermintampa penambahan biaya tidak dapat diwajibkan kepada pelaksana.
Kaca cermin harus dipole pada kedua permukaannya, tanpa warna, jernih,
tembus cahaya, dan tebalnya merata.
Mutu B : kaca jendela, harus apa yang disebut keputih putihan (half white)
tanpa warna, jernih, tembus cahaya, dan tanpa cacat yang mengganggu.
Mutu C : kaca industry atau kaca kebun, kualitas rendah yang dipasarkan
dengan sedikit gelembung, cacat, goresan dan gelombang kecil.

Tebal kaca yang dipasarkan ialah:


Kaca 1,5 mm s/d 2 mm, disebut tebal tunggal atau kaca 4/4,
Kaca minimal 3 mm, disebut tebal ganda atau kaca 6/4,
Kaca 3,6 mm s/d 4 mm, disebut kaca 8/4 mm, dan
Kaca 6 mm s/d 8 mm, disebut kaca tebal, biasanya digunakan untuk kaca
cermin.
b) konstruksi jendela
sebagai bahan bingkai jendela dan bingkai sayap hendaknya hanya
digunakannkayu yang kering, lurus mudah di lem dan mudah di vernis atau
dicat, untuk jendela saja, sesuai dengan tingginya, maka lebar sayap bukanya
jangan melebihi 50 cm s/d 60 cm.
untuk pemasangan kaca hendaknya diperhatikan ukuran sponing sebagai
berikut:

22

kaca 1,5 mm s/d 2 mm, tebal tunggal:


sponing dalamnya 12 mm, lebarnya 8 mm
kaca minimal 3 mm,
tebal ganda:
sponing dalamnya 12 mm, lebarnya 8 mm
kaca 3,6 mm s/d 4 mm, snoping dalamnya 15 mm, lebarnya 10 mm dan
sebagainya.
Sambungan sambungan pada jendela berlaku dengan pen lobang terbuka,
berarti terlihat gambar gambar sebagai berikut:

c) Konstruksi jendela tanpa kosen


konstruksi jendela tanpa kosen diindonesia masih jarang digunakan, akan tetapi
di luar negeri agak sering, karena menghemat ongkos pembangunan.
23

Konstruksikendela tanpa kosen berarti bingkai jendela langsung dipasang pada


tembok dinding yang lobangnya dibuat tepat menurut ukurannya. Sebagai
ambang tegak dan ambang atas diberi plesteran saja, sebagai ambang bawah
bisa diberi kayu, beton, batu buatan, seng atau plesteran, asal permukaan
atasnya dibuat miring sehingga air hujan dapat mengalir kebawah.
Detail-detail jendela yang siap untuk dipasang sebagai konstruksi tanpa kosen
dapat diperhatikan pada gambar gambar berikut :

60

15
20

2
10 10

8
36

55

12

95

65
1
50

36

12

25

36

10

12

20

14

2
3

12

12
8

20
12

15

36

50
11
2

12

12

36
60

12

12
12

24

10

12

24

50
84
65

11

3.5.3. Konstruksi jendela yalusi (krepyak)


Jendela yalusi (krepyak) biasanya dipasang pada (diluar) jendela kaca untuk
melindungi terhadap hujan, sinar matahari yang terik, pengaruh lainnya dan
perusak oleh penjahat. Jendela yalusi hanya dapat dipasang pada konstruksi
jendela kaca yang dibuka kedalam seperti semua contoh yang diperlihatkan
dalam bab ini.
Seperti juga pada jendela kaca jendela yalusi harus dibuat dari kayu kering,
lurus, mudah dilem dan mudah divernis atau dicat. Konstruksi harus dibuat
begitu rupa, sehingga tidak ada kemungkinan merembesnya airmelalui ujung
bingkai kayu yang vertikal. Hal ini dapat dicapai dengan membuat bingkai
horizontal teratas dari kayu terusan. Pen dan sponing dibuat pada bingkai yang
tegak seperti bisa dilihat pada gambar isometri berikut:

24

3.5.4. alat perlengkapan jendala


a) skarnir
yang dinamakan skarnir adalah alat penggantung atau pelipatpada jendela yang
terpasang tetap. Artinya, jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan.
Skarnis pemasangannya bebas, dapat disebelah kiri atau kanan. Ruas
hubungannya biasanya lebih dari dua ruas seperti terlihat pada gambar 3.67.
berikut. Skarnir bermacam macam bentuknya, tergantung dari kegunaannya.
Pekerjaan yang berbeda membutuhkan skarnir yang berbeda pula dalam jenis
maupun bentuknya. Ada skarnir dengan pasak lepas dan ada skarnir dengan
pasak tetap atau pasak mati. Skarnir masih banyak jenisnya, ada skarnir bujur
sangkar, skarnir panjang, dan ada yang kecil daunnya.

25

Skarnir ada dari plat besi yang di pres, ada dari tembaga yang dituang. Sering
juga terdapat skarnir yang sudah divernikel. Lipat daun daun skarnir pun
macam macam bentuknya seperti terlihat pada gambar gambar sebelah
bawah:

b) engsel pommel

26

yangf dinamakan engsel jadi juga alat penggantung dari skarnir, akan tetapi
sayap jendela dapat dilepas dalam keadaan terbuka. Pemasangan engsel lebih
rumit dari skarnir karena adanya kekhususan, yaitu engsel kiri dan engsel kanan.
Dengan kata lain tidak dapat dobolak balik seperti pada pemasangan skarnir.
Engsel pommel atau engsel kupu kupu sering digunakan pada jendela dengan
sayap yang buka kesamping. Engsel pommel terdiri dari dua daun, tiap daun
beruas tunggal. Diantaranya ada cincin dari baja atau kuningan yang berputar
bebas. Engsel pommel diperdagangkan dalam bermacam macam bentuk
seperti terlihat pada gambar.

c) skarnir gunting jendela


skarnir gunting jendela, seperti terlukis pada gambar, tidak jauh berbeda dengan
skarnir gunting jendela plat plat pengerak yang tidak berbentuk siku, pada
ujung yang berhubungan. Persediaan lengan skarnir tersebut ada yang dapat
bergerak bebas ada yang terbatas. Titik persediaan ditengah skarnir gunting
jendela ini ada yang terbatas. Titik persediaan ditengah skarnir gunting jendela
ini ada yang dapat dimatikan. Lihat detail a dan b pada gambar 3.70. berikut.

27

Skarnir ini ndi gunakan untuk membatasi membukanya sayap jendela ataupun
daun penerangan atas ataupun ventilasi. Detail c pada gambar diatas. Detail c
pada gambar diatas memperlihatkan skarnir itu pada sebuah sayap jendela
penerangan atas. Pemasangan skarnir gunting jendela ini sedikit berbeda
dengan pemasangan skarnir daun lipat. Skarnir gunting jendela tidak cukup
ditempelkan saja seperti skarnir gunting lipat daun. Untuk bagian batang lengan
skarnir gunting jendela itu, harus dibuat rumah rumah pada bagian tiang sayap
jendela pada sisi tebal sebelah dalam (yang termasuk dalam snoping). Pelat
pelat penahan skarnir tersebut diskrupkan atau dimatikan pada tempat yang
telah ditentukan kedudukannya.
Bila sayap jendela jatuh penerangan atas digunakan sebagai sayap jendela jatuh
(valraam), maka saya jendela itu dipasang sebelah dalam. Daun skarnir putar
dipasang pada ambang tengah muka atas ibu pintu, dengan ambang bawah
sayap jendelanya.
Untuk sayap jendela jatuh pada ambang tengah ibu pintu sebelah atas tidak
perlu dibuat snoping. Cukup bagian muka atas ambang tersebut didorongkan
keluar sedalam 1 cm, agar air dari luar jangan sampai jatuh menetes masuk
seperti terlihat pada gambar diatas. Skarnir gunting jendela ini terdapat dalam
ukuran panjang terlipat 12 cm dan/ atau 15 cm.

d) kunci jendela

28

jendela yang sederhana biasanya dikunci dalam keadaan tertutup dengan


menggunakan grendel yang dipasarkan dalam beberapa bentuk dan ukuran.
Pada jendela yang lebih besar dan jendela pada bangunan mewah maka
sebaiknya digunakan espanyolet (espagnolette dalam bahasa perancis) sebagai
kunci dan alat tutup jendela. Espanyolet atau spanyolet termasuk alat pengunci.
Ada bermacam bentuk dan konstruksi seperti terlihat pada gambar berikut:
perhatikan gambar A dan gambar B di atas. Espanyolet dipandang dari depan
dengan batang kuncinya dalam keadaan mengunci. Pada gambar H dan I
dipandang dari samping.
Espanyolet pada gambar itu terdiri atas besi plat yang dijalankan yang
dijalankan oleh alat stempel menurut bagian masing masing. Adapun kruk
(pemutarnya) ada yang dari logam (kuningan) ada yang dari plastik. Menurut
konstruksinya ada bermacam jenis espanyolet. Kita dapat membandingkan pada
gambar D dan gambar E serta pada gambar F dan ganbar G.

Pada gambar D diperlihatkan bagian alat pendorong atau penarik batang


pengunci berupa plat yang bergigi dilengkapi dengan roda gigi. Sedangkan
gambar E menunjukkan bagian alat pendorong/penarik batang pengunci yang
berbentuk lain. Pada dua batang besi terdapat lobang lobang sesuai dengan
jarak bergigi pada roda. Gambar F dan gambar G memperlihatkan perbedaan

29

pada bentuk batang pengunci. Pada gambar F itu berbentuk setengah bulat
(belah rotan) dan pada gambar G berbentuk persegi empat (bujur sangkar).
Espanyolet dipakai untuk mengunci pintu berdaun rangkap. Meskipun daun pintu
yang sebelah sudah terkunci, dan kunci itu sudah terkunci dengan lidah
malamnya, tetapi pintu itu masih bisa dibuka atau ditarik. Untuk mencegah itu,
maka pada daun pintu yang tidak terkunci dipasang espanyolet. Espanyolet
banyak juga dipakai untuk mengunci sayap jendela pad ibu jendela, baik jendela
dengan sayap rangkap maupun tunggal. Begitu juga espanyolet ini dapat
dipasang pada pintu/jendela sponingnya diluar maupun didalam.
Letakkan kedudukan pegangan (kruk) pintu haruslah sama tinggi dengan kruk
kunci. Untuk jendela sebaiknya kedudukan kruk diatur menurut keadaannya.
Guna menentukan ukuran batas pemotongan batang pengunci, harus
diperhatikan letak daun pintu/sayap jendela pada bagian luar atau dalam.
Batang pengunci harus digeserkan dahulu (lihat gambar c) barulah ditandai
batasnya, kemudian dipotong. Pada umumnya kruk espanyolet jika diputar
kearah kanan, batang pengunci akan terdorong keluar (mengunci) atau dengan
di putarnya kruk itu maka roda gigi menggerakkan plat yang berlobang lobang
untuk mendorong/menarik batang pengunci. Batang pengunci dikaitkan oleh
pasak atau kruk tersebut diputarkan kearah kiri, berarti batang batang
pengunci tertarik masuk rumah rumahnya. Dalam perdagangan espanyolet
terjual dengan berukuran panjang 175 cm, 200 cm, dan 225 cm.

30

Anda mungkin juga menyukai