DOSEN PEMBIMBING :
NAMA KELOMPOK 3 :
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
3.4 KONSTRUKSI KAYU
3.4.1 Kusen Kayu.......................................................................................................
15
18
22
23
min. 40/100 mm
min. 60/90 mm
tebal min. 40 mm
a) Pintu kisi
Pintu kisi (pintu hek, pintu ruji-ruji dengan kelam ) : pintu kissi untuk ruang
gudang atau sebagai pembatasan ruang terdiri atas kisi kisi tegak lurus
berukuran 24/48 mm , di pakukan pada dua papan lintang 30/120 mm . kelam
diagonal ini harus selalu teraarahkan pada titik putar skarnier(engsel) bawah
karena dengan tidak adanya kestabilan sendiri pintu sering cenderung turun.
30/120
24/120
34/48
b) pintu papan
dalam benruknya yang paling sederhana di baut dari papan tebal 18-24 mm,
di ketam kedua belah pihak . papan dapan di hubungkan tumpul atau dengan
alur lidah. Dalam pembuatannya maka papan papan tadi di ketam dulu lalu
papan grat (les atau papan kura kura ) 36/140 mm di pasang. Kelam diagonal
dihubungkan dengan papan kura kura dengan gigi tunggal . engsel engsel
hendaknya di tempatkan pada tengah tengah papan kura kura.
30/120
24/120
34/48
c) Pintu Panil
pintu panil ialah pintu yang terdiri dari bingkai yang di hubungkan dengan pen
dan lobang . panilnya di buat dari kayu massif atau kayu triplex / multiplex .
untuk panil kaca di gunakan les kaca . pintu panil sederhana sangat cocok untuk
5
pintu dalam . ukuran sebaiknya untuk bingkai pintu ialah 40/80 mm untuk
bingkai dan malang daun pintu 36/120 mm dan untuk malang bawah daun pintu
36/160 mm . panil dari kayu massif 18-24 mm atau dari kayutriplex / multiplex 412 mm tebal.
buat dari dua lapisan triplex setebal 4 mm pada suatu bingkai daun yang berisi
kertas atau suatu raster dengan beberapa malang kayu dan sebgainya
pinggir daun pintu papak massif dapat di buat dengan dua cara yaitu dengan les
pinggir tambahan atau dengan pinggir les tertanam yang dua duanya di
sambung dengan perekat.
e) pintu berlapis
pintu berlapis adalah pintu panil yang dengan lapisan dari papan yang
berhubungan dengan lidah alur , atau bingkai malang yang di lapis sebelah
menyebelah dengan papan yang berhubungan dengan lidah alur . dengan
perlapisan vertical tercapailah jalan yang terbaik untuk pintu luar (rumah) . air
hujan tidak dapat merembes melalui celah celahnya, yag dapat terjadi pada
pintu dengan pelapisan horizontal atau miring.
Pintu berlapis di bagi atas dua golongan menurut konstruksi daunnya daun pintu
berlapis dapat di buat sebagai pintu panil atau pintu dengan daun papak massif
dengan lapisan kayu sebelah atau sebelah menyebelah . cara lain ialah
pembuatan bingkai daun langsung di lapis dengan kayu sebelah menyebelah .
konstruksi ini sebenarnya sudah termasuk golongan daun pintu dengan daun
papak hampa walaupun permukaannya tidak papak . konstruksi kayu ini tidak
cocok untuk pintu rumah karena berbahaya akan membengkok dan tida dapat di
tutup rapat lagi
7
Potongan
Pandangan
Rel
Pegangan
Kunci
Besi profil T
Roda
10
Konstruksi ini merupakan konstruksi yang sangat kuat sekali karena di ikat
pada semua empat ujung daun pintu gerbang .kekurangannya ialah rel yang di
perlukan pada lantai yang harus di bersihkan selalu dan bias rusak kalau barang
barang besar tergeser melewati rel tersebut.
Perlu diperhatikan agar konstruksi atas rapat air, sehingga air hujan tidak dapat
masuk kedalam gedung. Tebalnya bingkai daun gerbang dorong pada tinggi
sampai dengan 4 m seharusnya minimal 60 mm dan pada tinggi seharusnya
minimal 80 mm tebal. Pelapis pintu gerbang dorong dilakukan biasanya dengan
papan papan berilat setebal minimal 20 mm. perlu di perhatikan agar alur cukup
dalam sehingga penyusutan papan papan tidak terganggu. Papan papan
tersebut di pasang dengan sekrup yang cukup panjang, pemakuan tidak
mencukupi syarat kekuatan dan keamanan pintu gerbang dorong.
seng
ambulan atas
kayu penutup
roda penurus
rel atas
rel
rol penurus
bingkai
papan
tiris
bingkai tebal
papan berilat
50-80 mm
roda
rel
bawah
rel bawah
roda
Sebagai alat perlengkapan pada pintu gerbang dorong yang berdiri di gunakan :
11
pegangan
roda
rol penjurus
bemper pintu
gerbang dorong
tombol tetap
a) Skarnir Peluru
skarnir peluru ini terbuat dari baja licin, baja di sepuh tembaga, dan tembaga
pejal seluruhnya. Bentuk skarir ini serupa dengan skarnir biasa. Hany pada
skarnir berpeluru pada bagian diantara ruas atas, tengah dan bawah di
bubuhkan dua cincin yang berisikan peluru. Peluru ini berguna untuk menambah
galir dan ringan putarannya dan mengurangi bunyi saat bergerak (liat gambar
a). cincin peluru ini ada juga terbuat dari plastik .
skarnir peluru sangat baik pada pintu umah yang berat, misalnya daun pintu
kamar atau daun pintu rumah/luar
( pada gambar c) terlihat penampang pemasangan skarnir peluru pada kosen
ambang tegak dan bingkai daun pintu. Skarnir peluru memiliki ukuran mulai :
2,5X 2,5 ; 3 X 3; 4X 3; 4 X 3,5 ; 4,5 X 3 ; 4 X 4 ; dan 5 X 5.
12
b) Skarnir T
skarnir ini terdiri dari tiga ruas dengan pasak mati. Daunnya berbeda letaknya
yang sebelah terletak tegak dan yang lainnya panjang. Skarnir inni terbuat dari
baja licin. Skarnir ini terdapat dalam beberapa ukuran terlihat dlam dosnya.
Skarnir T di gunakan untuk menggantung pintu pagar dan sebagainya . biasanya
terdapat pada pintu papan
c) skarnir pegas (Veerscharnier)
a. skarnir pintu angin
13
b. Cara pemasangannya
Dua daun di bagian luar, berkedudukn sebagai daun skarnir biasa melekat
pada kosen ambang tegak dan dan bingkai daun pintu.
Daun tengah skarnir pegas sebagai penghubung kedua daun tersebut
diatas dan tabung. Adapun pegas pada skarnir ini terletak di dalam tabung
melingkari pasak untuk mengencangkannya di gunakan cincin pengatur
berlubang tempat sepi pengeras ( lihat gambar a)
14
15
A.
B.
C.
D.
Induk kunci
Pelat pengunci
Daun penutup lubang anak kunci
Kruk (pegangaan)
4
5
6
Tipe Yale
1
3
D
4
5
kita perhatikan, apakah daun pintu yang hendak diberi kunci itu menutup dan
membuka kearah kanan atau kiri. Sebab kunci jenis ini ada yang khusus dipakai
untuk pintu kiri dan ada yang untuk pintu kanan. Akan tetapi ada pula yang
dipakai secara bebas. Kekhususan pada kunci tersebut, sebenarnya terletak
pada bagian mancungnya lidah siang kunci itu. Lidah itu tidak dapat diubah.
Sedangkan kunci bebas pemakaiannya, keistimewaannya juga terletak pada
lidah siangnya. Bagian mancung pada lidah itu dapat diubah menurut
keperluannya, dengan jalan membuka induk kunci itu. Lihatlah gambar tipe kunci
tersebut diatas. Lidah siang gunanya untuk mengunci atau menutup daun pintu
sedang penghuni ada dirumah, dengan tidak menggunakan lidah malam.
Sebetulnya lidah siang setiap kunci selalu menjorok ke luar (juga dikatakan
mengunci), karena tidak tertekan oleh pegas pegas yang ada didalamnya, lihat
16
5/10
6/10
5/12
6/12
5/14
6/14
5/15 cm
6/15 cm
7/12
cm
17
II
1
ambang atas
telinga
ambang tegak
min 50 cm
1
1
angker
II
ambang bawah
Pemasangan kosen jendela dari kayu pada dinding tembok dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu: rata dengan les penutup atau berhimpitan seperti
terlihat pada dua kemungkinan potongan I I di bawah ini:
18
Hubunga
n kosen jendela dengan dinding tembaok diperkuat dengan sponing kapur pada
ambang tegak dan ambang bawah. Pada ambang atas tidak dibuat sponing
kapur karena air lepa mengendap pada ambang atas, akan ditampung didalam
snoping kapur tersebut sehingga kayu membusuk. Sponing kapur berbentuk
mulut ikan yang lebar 1/3 lebar kosen dan dalamnya 1,5 cm s/d 2 cm, yang
dibuat mulai sekitar di bawah ambang batas.
Hubungan kosen dengan dinding juga diperkuat dengan memakai angker
bergaris tengah 12 mm(1,2) dan panjangnya 25 cm. pada tiap tiap kosen
jendela pada ambang tegak dipasang sekurang kurangnya dua buah angker.
Hubungan ambang tegak dengan ambang atas dan ambang bawah dibuat
dengan pen lobang. Sehingga kayu muka terjamin dan untuk memperkuat
hubungan kosen jendala dengan dinding dibuat pada ambang bawah dan pada
ambang atas
19
10 cm
sebel
ah menyebelah suatu telinga sepanjang 10 cm berbentuk konis dengan
sponing kapur kecil yang bersilangan.
Sponing untuk jendela dibuat untuk jenis jendela yang dikehendaki, pada bagian
luar atau bagian ambang dalam. Besarnya tergantung pada jendela dan pada
engsel/skarnir yang dipilih biasanya didalam snoping dipilih3,5 cm s/d 5,2 cm
dan lebarnya 1,5 cm s/d 3 cm.
Ambang bawah, bagian luar dibuat miring, sehingga air hujan dapat mengalir
kebawah. Miringnya tergantung pada lebarnya, antara 6 mm s/d 10 mm. jika jika
ambang bawah menonjol maka pada bidang bawah dibuat tali air, sehingga air
hujan jatuh kebawah dan tidak bisa dihisap oleh tembok sebelah bawah jendela
tersebut.
21
a) kaca
kaca di Indonesia dipasarkan dalam kualitas berikut:
Mutu A : kaca cermin, Bila ditentukan dalam bestek, maka penggunaan kaca
cermintampa penambahan biaya tidak dapat diwajibkan kepada pelaksana.
Kaca cermin harus dipole pada kedua permukaannya, tanpa warna, jernih,
tembus cahaya, dan tebalnya merata.
Mutu B : kaca jendela, harus apa yang disebut keputih putihan (half white)
tanpa warna, jernih, tembus cahaya, dan tanpa cacat yang mengganggu.
Mutu C : kaca industry atau kaca kebun, kualitas rendah yang dipasarkan
dengan sedikit gelembung, cacat, goresan dan gelombang kecil.
22
60
15
20
2
10 10
8
36
55
12
95
65
1
50
36
12
25
36
10
12
20
14
2
3
12
12
8
20
12
15
36
50
11
2
12
12
36
60
12
12
12
24
10
12
24
50
84
65
11
24
25
Skarnir ada dari plat besi yang di pres, ada dari tembaga yang dituang. Sering
juga terdapat skarnir yang sudah divernikel. Lipat daun daun skarnir pun
macam macam bentuknya seperti terlihat pada gambar gambar sebelah
bawah:
b) engsel pommel
26
yangf dinamakan engsel jadi juga alat penggantung dari skarnir, akan tetapi
sayap jendela dapat dilepas dalam keadaan terbuka. Pemasangan engsel lebih
rumit dari skarnir karena adanya kekhususan, yaitu engsel kiri dan engsel kanan.
Dengan kata lain tidak dapat dobolak balik seperti pada pemasangan skarnir.
Engsel pommel atau engsel kupu kupu sering digunakan pada jendela dengan
sayap yang buka kesamping. Engsel pommel terdiri dari dua daun, tiap daun
beruas tunggal. Diantaranya ada cincin dari baja atau kuningan yang berputar
bebas. Engsel pommel diperdagangkan dalam bermacam macam bentuk
seperti terlihat pada gambar.
27
Skarnir ini ndi gunakan untuk membatasi membukanya sayap jendela ataupun
daun penerangan atas ataupun ventilasi. Detail c pada gambar diatas. Detail c
pada gambar diatas memperlihatkan skarnir itu pada sebuah sayap jendela
penerangan atas. Pemasangan skarnir gunting jendela ini sedikit berbeda
dengan pemasangan skarnir daun lipat. Skarnir gunting jendela tidak cukup
ditempelkan saja seperti skarnir gunting lipat daun. Untuk bagian batang lengan
skarnir gunting jendela itu, harus dibuat rumah rumah pada bagian tiang sayap
jendela pada sisi tebal sebelah dalam (yang termasuk dalam snoping). Pelat
pelat penahan skarnir tersebut diskrupkan atau dimatikan pada tempat yang
telah ditentukan kedudukannya.
Bila sayap jendela jatuh penerangan atas digunakan sebagai sayap jendela jatuh
(valraam), maka saya jendela itu dipasang sebelah dalam. Daun skarnir putar
dipasang pada ambang tengah muka atas ibu pintu, dengan ambang bawah
sayap jendelanya.
Untuk sayap jendela jatuh pada ambang tengah ibu pintu sebelah atas tidak
perlu dibuat snoping. Cukup bagian muka atas ambang tersebut didorongkan
keluar sedalam 1 cm, agar air dari luar jangan sampai jatuh menetes masuk
seperti terlihat pada gambar diatas. Skarnir gunting jendela ini terdapat dalam
ukuran panjang terlipat 12 cm dan/ atau 15 cm.
d) kunci jendela
28
29
pada bentuk batang pengunci. Pada gambar F itu berbentuk setengah bulat
(belah rotan) dan pada gambar G berbentuk persegi empat (bujur sangkar).
Espanyolet dipakai untuk mengunci pintu berdaun rangkap. Meskipun daun pintu
yang sebelah sudah terkunci, dan kunci itu sudah terkunci dengan lidah
malamnya, tetapi pintu itu masih bisa dibuka atau ditarik. Untuk mencegah itu,
maka pada daun pintu yang tidak terkunci dipasang espanyolet. Espanyolet
banyak juga dipakai untuk mengunci sayap jendela pad ibu jendela, baik jendela
dengan sayap rangkap maupun tunggal. Begitu juga espanyolet ini dapat
dipasang pada pintu/jendela sponingnya diluar maupun didalam.
Letakkan kedudukan pegangan (kruk) pintu haruslah sama tinggi dengan kruk
kunci. Untuk jendela sebaiknya kedudukan kruk diatur menurut keadaannya.
Guna menentukan ukuran batas pemotongan batang pengunci, harus
diperhatikan letak daun pintu/sayap jendela pada bagian luar atau dalam.
Batang pengunci harus digeserkan dahulu (lihat gambar c) barulah ditandai
batasnya, kemudian dipotong. Pada umumnya kruk espanyolet jika diputar
kearah kanan, batang pengunci akan terdorong keluar (mengunci) atau dengan
di putarnya kruk itu maka roda gigi menggerakkan plat yang berlobang lobang
untuk mendorong/menarik batang pengunci. Batang pengunci dikaitkan oleh
pasak atau kruk tersebut diputarkan kearah kiri, berarti batang batang
pengunci tertarik masuk rumah rumahnya. Dalam perdagangan espanyolet
terjual dengan berukuran panjang 175 cm, 200 cm, dan 225 cm.
30