Penulis:
1. Satia Supardy, SH, M.Pd
2. Yudhantoro Bayu W, S. Kom, M. Si
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jaringan
dan
Informasi
pada
Kedeputian
bidang
Informasi
Pertukaran dan Publikasi Informasi . Adapun tugas Sub Bagian adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan operasi komputer dan jaringan
2. Pelayanan pelayanan pertukaran dan publikasi informasi kepegawaian
3. Pelaksanaan pengembangan sistem dan jaringan
Adapun Visi Deputi Bidang Informasi Kepegawaian adalah Menjadikan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian sebagai implementasi e-goverment dalam pelayanan
Badan Kepegawaian Negara di bidang kepegawaian. Sebagai langkah nyata dari visi
tersebut di atas, Deputi Bidang Informasi Kepegawaian telah menetapkan misi yang
menggambarkan kinerja yang hendak dicapai, yaitu Mewujudkan integrasi teknologi
1
topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk
keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta
dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer
yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi
multifungsi pada awal tahun 1960-an.Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG
yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan
Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS
(Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah
data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land
Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan
Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam
bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan
klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang
membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki
topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.
Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak
SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk
penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi
pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan
perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan
berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada
pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada
organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun
1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan
komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem
dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna
mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar
pada format data dan transfer.
3
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang
UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap
Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang
pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan
penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang
membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang
S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh,
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan
hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok
studi/diskusi maupun matapelajaran.
Perkembangan sistem ilmu komputer, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
Computer Science (CS), secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
tentang komputasi, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Ilmu
komputer mencakup beragam topik yang berkaitan dengan komputer, mulai dari analisa
abstrak algoritma sampai subyek yang lebih konkret seperti bahasa pemrograman,
perangkat lunak, termasuk perangkat keras. Sebagai suatu disiplin ilmu, Ilmu Komputer
lebih menekankan pada pemrograman komputer, dan rekayasa perangkat lunak
(software), sementara teknik komputer lebih cenderung berkaitan dengan hal-hal seperti
perangkat keras komputer (hardware). Namun demikian, kedua istilah tersebut sering
disalah-artikan oleh banyak orang. Church-Turing menyatakan bahwa semua alat
komputasi yang telah umum diketahui sebenarnya sama dalam hal apa yang bisa mereka
lakukan, sekalipun dengan efisiensi yang berbeda. Para ahli ilmu komputer biasanya
menekankan komputer von Neumann atau mesin Turing (komputer yang mengerjakan
tugas yang kecil dan deterministik pada suatu waktu tertentu), karena hal seperti itulah
kebanyakan komputer digunakan sekarang ini. Para ahli ilmu komputer juga mempelajari
jenis mesin yang lain, beberapa diantaranya belum bisa dipakai secara praktikal (seperti
komputer neural, komputer DNA, dan komputer kuantum) serta beberapa diantaranya
masih cukup teoritis (seperti komputer random and komputer oracle).
Ilmu Komputer mempelajari apa yang bisa dilakukan oleh beberapa program, dan
apa yang tidak (komputabilitas dan intelegensia buatan), bagaimana program itu harus
mengevaluasi suatu hasil (algoritma), bagaimana program harus menyimpan dan
4
mengambil bit tertentu dari suatu informasi (struktur data), dan bagaimana program dan
pengguna berkomunikasi (antarmuka pengguna dan bahasa pemrograman). Ilmu
komputer berakar dari elektronika, matematika dan linguistik. Dalam tiga dekade terakhir
dari abad 20, ilmu komputer telah menjadi suatu disiplin ilmu baru dan telah
mengembangkan metode dan istilah sendiri. Departemen ilmu komputer pertama
didirikan di Universitas Purdue pada tahun 1962. Hampir semua universitas sekarang
mempunyai departemen ilmu komputer. Edsger Dijkstra mengatakan: Ilmu komputer
bukan tentang komputer sebagaimana astronomi bukan tentang teleskop. Fisikawan
ternama Richard Feynman mengatakan: Ilmu komputer umurnya tidak setua fisika; lebih
muda beberapa ratus tahun. Walaupun begitu, ini tidak berarti bahwa "hidangan"
ilmuwan komputer jauh lebih sedikit dibanding fisikawan. Memang lebih muda, tapi
dibesarkan secara jauh lebih intensif.
Dalam bahasa Indonesia, istilah Informatika diturunkan dari bahasa Perancis
informatique, yang dalam bahasa Jerman disebut Informatik. Sebenarnya, kata ini identik
dengan istilah computer science di Amerika Serikat dan computing science di Inggris.
Namun, istilah informatics dalam bahasa Inggris memiliki makna yang sedikit berbeda,
yaitu lebih menekankan pada aspek pengolahan informasi secara sistematis dan rasional.
Ilmu komputer berkaitan erat dengan beberapa bidang lain. Bidang-bidang ini tidak
benar-benar terpisah, sekalipun mempunyai perbedaan penting. Ilmu Informasi adalah
ilmu yang mempelajari data dan informasi, mencakup bagaimana menginterpretasi,
menganalisa, menyimpan, dan mengambil kembali. Ilmu informasi dimulai sebagai dasar
dari analisa komunikasi dan basis data. Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk
mendukung operasi dari suatu organisasi yaitu: operasi, instalasi, dan perawatan
komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari
bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. 'Sistem Informasi' dapat
berupa gabungan dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling
berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah
ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang
dapat digunakan dalam mendukung keputusan.
Rekayasa Perangkat Lunak pada prinsipnya menekankan pada tahapan-tahapan
pengembangan suatu perangkat lunak yakni : Analisis, Desain, Implementasi, Testing dan
Maintenance. Pada tahap yang lebih luas Rekayasa Perangkat Lunak mengacu pada
5
C. Tujuan
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat menjelaskan sejarah
perkembangan sistem informasi kepegawaian, dan yang lebih khusus dengan modul ini
para peserta diklat diharapkan mampu:
1. mengetahui tentang sejarah Badan Kepegawaian Negara;
2. menjelaskan Perkembangan Administrasi Kepegawaian RI;
3. menjelaskan pengelolaan data dan sistem aplikasi pelayanan.
BAB II
SISTEM INFORMASI PNS
2. Mekanisme Editing/Coding
a. Formulir yang diterima dari unit batching, selanjutnya dilakukan proses edit dan
pengokdean (coding) sesuai dengantabel-tabel referensi yang diberikan;
b. Elemen yang diberikan kode adalah instansi/propinsi/kabupaten/kota, tempatlahir,
kualifikasi pendidikan dan unit kerja tempat tugas;Mengirim batch yang sudah
dilakukan
c.
2.
Menyortir dan mengurutkan takah sesuai dengan tahun/ bulan/ tgl lahir, tahun/ bulan
menjadi CPNS/PNS, jenis kelamin dan nomor urut yang dibuat berurutan dari tahun lahir
tertua ke tahun lahir yang lebih muda;
3.
Menyusun takah ke dalam masing-masing rak dan lemari sesuai dengan nomor lemari
yang telah ditentukan;
4.
micro
telah
secara optimal
10
Amerika Serikat, Saudi Arabia dengan menggunakan kendaraan yang dinamakan dunia
maya yaitu inter koneksi antar lokasi ( Internet) akan mudah mencari data atau informasi
yang dibutuhkan. Begitu juga didalam pengelolaan dunia usaha maupun instansi
pemerintah baik yang berskala besar maupun kecil telah mempergunakan apa yang
dinamakan tehnologi tinggi tersebut untuk mengurangi biaya tinggi dengan kata lain
efisiensi, selain itu juga kecepatan tehnologi tersebut tidak diragukan lagi sistem
pelayanannya pun membutuhkan kecepatan dan akurasi yang tinggi sehingga bagi
mereka yang tidak dapat menyajikan seperti keinginan tersebut akan ditinggalkan oleh
konsumennya. Mereka akan beralih ketempat yang dapat memberikan kepuasan sesuai
dengan keinginan.
Di dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Badan-Badan
Swasta maupun kepemerintahan diperlukan penanganan dengan dukungan tehnologi
moderen tersebut. Oleh sebab itu sistem informasi yang dapat memberikan informasi
secara akurat sangat dibutuhkan dalam rangka pengambilan keputusan untuk melangkah
menuju pencapaian tujuan organisasi. Informasi yang memiliki kualitas tinggi akan
menentukan sekali efektivitas keputusan manajer. Burch & Grudnitski sebagaimana
dinukil Subandi dan Subondo (2004:11) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang
menentukan kualitas informasi, yaitu: akurasi, ketepatan waktu, dan relevansi. Syaratsyarat tentang informasi yang baik yang lebih lengkap diuraikan pula oleh Parker, berikut
dibawah ini:
1.
Ketersediaan (availability). Sudah barang tentu syarat yang mendasar bagi suatu
informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh
(accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
2.
3.
Relevan. Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benarbenar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
4.
5.
Tepat waktu. Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama
sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak
membuat keputusan-keputusan yang krusial.
6.
7.
Akurat. Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
8.
usaha tersebut sehingga sistem yang dibangun tersebut akan efektif sesuai dengan citacita organisasi. Salah satu diantaranya adalah fungsi pengelolaan personalia /
kepegawaian yang menunjang kearah kepahaman secara integral dijelaskan terlebih dulu
berbagai definisi-definisi mengenai sistem, informasi dalam mewujudkan sistem
informasi kepegawaian dengan optimal. Dalam topik Landasan Dan Kebijakan Sistem
Informasi Kepegawaian akan dibahas, antara lain:
a. Sistem Informasi Kepegawaian
b. Fungsi Sistem Informasi Kepegawaian
c. Mutu Sistem Informasi Kepegawaian
d. Dasar Sistem Informasi Kepegawaian
e. Kebijakan Perancang Sistem Informasi Kepegawaian
Suatu sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem informasi terintegrasi atau sistem manusiamesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu
organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,
prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Edhy Sutanta didalam bukunya Sistem Informasi Manajemen mengatakan bahwa suatu sistem
mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
13
sistem informasi, keluaran informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan
digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan.
8. Mempunyai sasaran ( Objectives ) dan tujuan ( goal ). Setiap komponen dalam system
perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan
tujuan system. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin
dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan
kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang.
Dalam hal ini , sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung
upaya pencapaian tujuan.
9. Mempunyai kendali (control). Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar
tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bisa dilakukan
jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali
mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara
normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem Informasi, kendali
dapat berupa validasi masukan, validasi proses dan validasi keluaran.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci penting dalam memaknai sistem
informasi berikut:
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin, yaitu:
a.
b.
Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin
sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan
manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan
suatu prosedur/manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi. Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama
(sharing) dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi. Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk
mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi (manajemen information system, information processing
system, information decision system dan information system). Semuanya mengacu pada
sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi,
15
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi. Menurut Robert A. Leitch
sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan. Terdapat beberapa hal mengapa sistem informasi kepegawaian penting dan
sangat diperlukan, diantaranya :
1. Agar terhidar dari ketersesatab dalam kompleksitas struktur organisasi dan rincian
pekerjaan;
2. Menyadari perlunya memiliki tujuan-tujuan yang baik dalam suatu unit organisasi;
3. Menekankan kerja sama sesama bagian dalam suatu organisasi;
4. Mengetahui keterkaitan organisasi dengan lingkungannya;
5. Memberikan penilaian yang tinggi terhadap sistem informasi umpan balik yang hanya
dapat dicapai dengan sistem lingkaran tertutup.
16
BAB III
KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
b.
c.
17
MODEL SIM :
DATA
LINGKUNGAN
INFORMASI
SOFTWARE PENULISAN
LAPORAN
MODEL MATEMATIKA
DATABASE
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
LINGKUNGAN
DATABASE
EKSEKUTIF
KOMPUTER
PERSONAL
KE WORKSTATION
EKSEKUTIF LAIN
DATABASE
PERUSAHAAN
KOTAK POS
ELEKTRONIK
PERMINTAAN
INFORMASI
TAMPILAN
INFORMASI
KE WORKSTATION
EKSEKUTIF LAIN
BERITA
PENJELASAN
MUTAKHIR
MENYEDIAKAN
INFORMASI
PERUSAHAAN
KOLEKSI
SOFTWARE
KOMPUTER
DATA DAN
INFORMASI
EKSTERNAL
SENTRAL
18
SUMBER INTERNAL
SUBSISTEM
PENELITIAN
PEMASARAN
SUMBER LINGKUNGAN
SUBSISTEM
INTELIJEN
PEMASARAN
D
A
T
A
B
A
S
E
SUBSISTEM OUTPUT
DATA
SUBSISTEM
PRODUK
INFORMASI
SUBSISTEM
TEMPAT
SUBSISTEM
PROMOSI
PEMAKAI
SUBSISTEM
HARGA
SUBSISTEM
BAURAN
TERINTEGRASI
Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan catatan penjualan yang terinci, yang dapat
menjadi dasar bagi laporan periodik dan khusus atau model matematika.
b.
c.
c.
d.
e.
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
SUMBER INTERN
SUBSISTEM
REKAYASA
INDUSTRI
SUMBER LINGKUNGAN
SUBSISTEM
INTELIJEN
MANUFAKTUR
SUBSISTEM OUTPUT
SUBSISTEM
PRODUKSI
D
A
T
A
B
A
S
E
SUBSISTEM
KUALITAS
SUBSISTEM
PERSEDIAAN
PEMAKAI
SUBSISTEM
BIAYA
DATA
INFORMASI
Subsistem Produksi, mengukur proses produksi dalam hal waktu, menelusuri arus
kerja dari langkah satu ke langkah berikutnya.
b.
c.
Subsistem Kualitas, mengukur kualitas bahan. Memeriksa kualitas bahan mentah saat
diterima dari pemasok, pemeriksaan mutu dilakukan pada berbagai titik dalam proses
produksi, dan pemeriksaan terakhir dilakukan pada barang jadi.
d.
SUMBER INTERN
SUBSISTEM
AUDIT
INTERNAL
SUMBER LINGKUNGAN
SUBSISTEM
INTELIJEN
KEUANGAN
SUBSISTEM OUTPUT
SUBSISTEM
PERAMALAN
D
A
T
A
B
A
S
E
SUBSISTEM
MANAJEMEN
DANA
PEMAKAI
SUBSISTEM
PENGENDALIAN
DATA
INFORMASI
21
SISTEM
INFORMASI
AKUNTANSI
SUMBER INTERNAL
SUBSISTEM
PENELITIAN
SDM
SUMBER LINGKUNGAN
SUBSISTEM
INTELIJEN
SDM
DATA
INFORMASI
SUBSISTEM OUTPUT
SUBSISTEM
PERENCANAAN
ANGKATAN KERJA
D
A
T
A
B
A
S
E
SUBSISTEM
PEREKRUTAN
SUBSISTEM
MANAJEMEN
ANGKATAN KERJA
PEMAKAI
SUBSISTEM
KOMPENSASI
SUBSISTEM
BENEFIT
SUBSISTEM
PELAPORAN
LINGKUNGAN
22
BAB IV
SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI BKN
2.
3.
4.
Sistem yang terkoneksi secara on-line antara BKN Pusat, Kantor Regional
BKN dan instansi dengan menggunakan jaringan komunikasi data.
b.
c.
Menggunakan
struktur
data
dan
label
referensi
yang
sama
sesuai
dengan
SAPK digunakan dalam proses pelayanan kepegawaian yang antara lain meliputi penetapan
NIP,
pencetakan
surat
keputusan
pengangkatan
CPNS,
pemberian
nota
b.
27
29
berfungsi multiguna. KPE dan KPE Tambahan ditetapkan oleh Kepala Badan
Kepegawaian Negara. Pemberian KPE dan KPE Tambahan bertujuan untuk memudahkan
pelayanan kepada PNS, penerima pensiun PNS dan keluarganya. Pelayanan KPE
sebagaimana dimaksud dalam meliputi layanan:
1. gaji;
2. kesehatan;
3. pensiun;
4. tabungan hah tua;
5. tabungan perumahan;
6. transaksi keuangan/perbankan; dan
7. layanan lainnya.
Pelayanan KPE Tambahan meliputi layanan :
1. Kesehatan;
2. Transaksi keuangan/perbankan; dan
3. Layanan lainnya.
Dalam hal PNS atau penerima pensiun PNS meninggal dunia, KPE Tambahan
berfungsi sebagai kartu identitas dan layanan bagi janda/duda dan anak yang menjadi
tanggungan PNS atau penerima pensiun PNS. Adapun kriteria KPE adalah:
1. KPE dibuat dengan warna dasar kuning dalam bentuk persegi panjang dengan ukuran
sebagai berikut:
a. Panjang 85,60 mm ;
b. Lebar 53,98 mm;
c. Tebal 0,7 mm.
2. Bagian depan KPE berlatar belakang peta wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang di atasnya terdapat:
a. Gambar burung Garuda Pancasila;
b. Tulisan BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA;
c. Tulisan KARTU PNS ELEKTRONIK (KPE);
d. Microchip warna kuning emas;
e. Nama, NIP, dan photo pemilik KPE;
f. Tempat dan tanggal ditetapkannya KPE.
32
Tambahan
dibuat
sesuai
ketentuan
Pasal
11,
dengan
beberapa
perbedaan/pengecualian sebagai berikut; (1) Photo pemilik KPE Tambahan; (2) Sidik jari
pemilik KPE Tambahan. Dalam KPE Tambahan pada bagian depan terdapat tulisan kartu
tambahan dan nama pemilik KPE Tambahan. KPE Tambahan sebagaimana berlaku
selama yang bersangkutan masih menjadi tanggungan Pegawai Negeri Sipil/penerima
pensiun Pegawai Negeri Sipil.Dalam hal Pegawai Negeri Sipil/penerima pensiun Pegawai
Negeri Sipil meninggal dunia, KPE Tambahan masih berlaku sepanjang pemilik KPE
Tambahan tersebut masih mempunyai hak-hak kepegawaian sesuai peraturan perundangundangan. Pelaksanaan layanan sesuai dengan fungsi dari KPE dan KPE Tambahan
dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara bersama dengan Lembaga atau Badan yang
menyelenggarakan pelayanan asuransi kesehatan, pensiun, tabungan hari tua, tabungan
perumahan, dan layanan lainnya bagi Pegawai Negeri Sipil, penerima pensiun Pegawai
Negeri Sipil, dan janda/duda/anaknya.Lembaga atau Badan, antara lain :
33
transaksi
Pegawai
oleh
kegiatan
Kepala
dalam
lain
Negeri
lembaga
KPE
Badan
bentuk
bagi
Sipil
keuangan
dan
KPE
Kepegawaian
transaksi
Pegawai
dan
dan
keuangan,
Negeri
Sipil,
janda/duda/anaknya
lembaga
Tambahan,
Negara.
lain
perbankan
penerima
pensiun
dapat
yang
setelah
Untuk
produk
dilakukan
terkait
mendapat
membangun,
dengan
persetujuan
menerapkan,
dan
mengembangkan sistem KPE dan KPE Tambahan sebagai alat layanan multiguna, Kepala
Badan Kepegawaian Negara dapat bekerjasama dengan pihak lain yang berkaitan dengan
tujuan dari fungsi KPE dan KPE Tambahan. Penetapan dan penggunaen KPE dan KPE
Tambahan berlaku nasional dan pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Selama KPE
dan KPE Tambahan belum dapat dilaksanakan secara efektif, maka Kartu Pegawai
Negeri Sipil dan kartu lain yang berkaitan dengan layanan kesehatan, pensiun, tabungan
hari tua, dan tabungan perumahan dinyatakan masih tetap berlaku. KPE dan KPE
Tambahan yang telah diterbitkan sebelum ditetapkannya Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara ini, dinyatakan masih berlaku sepanjang fungsi dan kegunaannya
tidak bertentangan dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. Adapun
diharapkan pelaksanaan KPE ini dapat nantinya menggantikan Karpeg
Karpeg
hari ini
Single
Identification
Number
KPE
masa depan
sumber daya manusia
fasilitas
manajemen
sistem informasi
NIP lama
NIP baru
SIN
34
Adapun tahap pelaksanaan nnya mencakup Aspek Teknis Penetapan NIP dan
Konversi NIP, adalah
1.
Melakukan Verifikasi data PNS dengan cara rekonsiliasi database hasil PUPNS ,
dengan data PNS Instansi Pusat /BKD Propinsi/Kabupaten/Kota
2.
Perbaikan data yang tidak match dan pengecekan otentifikasi dan unifikasi data
3.
4.
5.
6.
7.
Peraturan
Per-UU
Profil
Berita
Layanan
Kepegawaian
Hubungi
Kami
Kantor
Regional
Informasi
PNS
Kantor
Pusat
Links
E-mail
Login
F.A.Q
Hukum &
Per-UU
Sejarah
Struktur Org
& Tugas Pokok
Jajaran Pimpinan
Program Kerja
Search
BANGPEG
KINDANG
Kanreg
Kanreg
Kanreg
Kanreg
Kanreg
Kanreg
Kanreg
Kanreg
Kanreg
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
DAKATSI
INKA
DALPEG
www.bkn.go.id
Materi yang akan dibahas dalam situs BKN adalah, sebagai berikut :
1. Modul Profil , Modul yang menjelaskan mengenai profile dan sejarah BKN
2. Modul Peraturan perundangan , modul yang menyediakan fasilitas informasi
perundangan kepegawain .
35
3. Modul kantor regional , pada situs BKN telah menyediakan ruang bagi setiap kantor
regional untuk mempublikasi kegiatannya
4. Modul Konsultasi , modul yang menyediakan fasilitas konsultasi secara online .
5. Modul Tenaga honorer , modul yang menyediakan informasi data honorer
Sebagai salah satu contoh telah dibuatnya aplikasi /website publikasi yang terdiri
dari beberapa modul yaitu:
1. Pendidikan dan Latihan, pada layanan pendidikan dan latihan terdiri dari beberapa
modul yaitu:
a.
Profil Pusdiklat
b. Fasilitas diklat
c.
Serba Serbi
d. Program kerja
e.
Berita
Didalam modul diklat telah menyajikan informasi kan pendidikan PNS serta program kerja
Diklat BKN Buku Buku Ilmiah. Dalam hal ini Puslitbang BKN berkewajiban memberikan
informasi akan hasil pengembangan dan penelitian yang telah dilakukan di BKN
36
b.
c.
Pembinaan Prilaku
d.
Rekruitment PNS
e.
Formasi PNS
f.
Penggajian PTT
2.
Data Honorer
Permasalahan atau informasi yang sangat diminati oleh para pengunjung dewasa kini
mengenai tenaga honorer .
37
Jumlah pengujung pada Situs BKN mempunyai frekwensi yang tinggi setiap harinya, dilihat
dari data yang ada jumlah pengunjung perhari lebih kurang 700 orang .
Dari pengunjung situs kepegawaian BKN didapakan informasi jam jam yang sangat padat
kunjungan pada jam 10 WIB.
Dari pengunjung situs kepegawaian BKN didapakan informasi hari yang sangat padat
kunjungan pada hari Senin.
38
Jumlah Pengunjung Web Site BKN Wilayah Indonesia Geolocalization - Number of listed
cities: 75 of 75 - 03/08/09
Dalam rangka mendukung pelayanan yang prima dibidang penyajian informasi kepegawaian
berbasis web , proses penyajian informasi telah ditentukan berdasarkan wewenang Susunan
Keanggotaan Dewan Website BKN.
Susunan Keanggotaan Dewan Website BKN terdiri dari :
a.
Pimpinan Umum,
b.
Nara Sumber,
c.
d.
e.
f.
Sekretaris Redaksi,
g.
Redaktur,
h.
Staf Redaksi.
Mengisi informasi yang terkait dengan kepegawaian yang akan dimasukan ke dalam
website.
b.
Memberikan
Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dilingkungan BKN baik secara lisan
maupun tulisan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan semua permasalahan yang
ada.
39
d.
Mendiskusikan tanggapan
dipublikasikan.
e.
f.
BAB V
INFRASTRUKTUR & JARINGAN SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN DAN KOMUNIKASI DAERAH
Media transmisi sinyal jaringan pita lebar atau broadband saat ini mengalami
perkembangan yang pesat dan memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi bagi
pertumbuhan ekonomi berkelanjutandan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Banyak
orang mengasosiasikan broadband dengan kecepatan tertentu transmisi atau satu set tertentu
dari layanan, seperti digital subscriber loop (DSL) atau jaringan area lokal nirkabel. Namun,
karena teknologi broadband yang selalu berubah, defi nisi broadband juga terus berkembang.
Istilah broadband biasanya menggambarkan koneksi internet yang berkisar dari 5 kali sampai
2000 kali lebih cepat dari teknologi internet dial-up Internet sebelumnya. Namun, istilah
broadband tidak merujukke salah satu kecepatan tertentu atau layanan tertentu. Broadband
menggabungkan kapasitas koneksi (bandwidth) dan kecepatan, rekomendasi I.113 dari Sektor
Standardisasi ITU mendefi nisikan broadbandsebagai kapasitas transmisi yang lebih cepat
dari tingkat integrated services digital network (ISDN) sebesar 1,5 atau 2,0 Megabits per
40
detik (Mbits). Sementara menurut Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD)7 mendefi nisikan broadband dengan kapasitas transmisi minimal 256 Kilobyte per
detik (Kbps).
2.
Perlunya langkah aksi nyata yang menyentuh langsung masyarakat dalam pemberdayaan
peningkatan kemampuan dalam menggunakan layanan dan aplikasi broadband dalam
meningkatkan kemampuan secara ekonomi.
3.
4.
41
5.
Mendorong regulasi pemanfaatan dana USO, hibah bahkan dana pemerintah melalui
APBN untuk pembangunan infrastruktur broadband serta pengembangan ekosistem
broadband.
6.
Merumuskan benefi t secara terukur dari investasi pada pengembangan broadband yang
harus dimonitor bersama sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
7.
Mendukung dan mendorong kegiatan kajian dan penelitian sebagai dasar penentuan
kebijakan broadband.
Saat ini, Indonesia memiliki peran strategis dalam perekonomian dunia. Selaku
negara anggota G20, Indonesia mempunyai andil dalam membahas isu penting perekonomian.
Selain itu, IMF juga memperkirakan pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi 6 besar negara
yang menguasai perekonomian dunia. Namun demikian, Indonesia tetap dituntut untuk
mampu dan siap berkompetisi dengan negaralainnya terutama dengan semakin ketatnya
persaingan ekonomi dunia. Dalam hal ini, TIK mempunyai peran dalam memperkokoh
kekuatan ekonomi, kekuatan intelektual, dan kekuatan sosial. Pengaruh TIK pada
pertumbuhan ekonomi salah satunya dapat dilihat dari kontribusinya pada inputfaktor
produksi seperti investasi dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, TIK juga berperan dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan nilai tambah jasa atau produk yang
dihasilkan sektor TIK, serta peningkatan produktivitas dari sektor-sektor yang memanfaatkan
atau menggunakan produk dan jasa TIK.
42
Indeks ICT Pura adalah suatu indikator atau alat ukur untuk menggambarkan serta
mengilustrasikan tingkat kesiapan suatu daerah dalam menghadapi atau beradopsi dengan
lingkungan berbasis komunitas digital. Ada empat komponen indeks yang membentuk Indeks
ICT Pura, yaitu kemampuan (bobot 40%), kegunaan (bobot 20%), kesiapan (bobot 25%), dan
dampak (bobot 15%). Pada tahun 2012, provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat pertama
pada Indeks ICT Pura dengan skor 3,15. Jika dilihat dari komponen Indeksnya DKI Jakarta,
Dampak Pembangunan TIK memperoleh skor tertinggi (5), akan tetapi komponen Kesiapan
mendapat skor terendah (2) diantara komponen lain. Propinsi Sumatera Utara dan Bali
merupakan propinsi peringkat ke dua dan ketiga untuk indeks ICT Pura dengan nilai 3,01 dan
2,96. Sedangkan Propinsi Kalimantan Barat (1,70), Jambi (1,63) dan Papua Barat (1,26)
merupakan tiga propinsi dengan indeks ICT Pura terendah.
Pembangunan infrastruktur jaringan Fiber Optic telah mencapai total panjang
41.151,6 Km, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2014. Pembangunan FO telah
berlangsung meliputi wilayah pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara
dengan total kapasitas 2.071,18 Gbps dan 1616 core yang tersebar di wilayah tersebut. Sejauh
ini untuk wilayah pulau Jawa pembangunan FO mencapai 60,37% dari seluruh total panjang
43
yang sudah dibangun diikuti wilayah Sumatera, Sulawesi dan Bali-Nusa Tenggara dengan
total penyelenggara sebanyak 26.
Kapasitas bandwidth nasional untuk jenis penyelenggaraan Internet Service Provider (ISP)
memiliki komposisi bandwidth IIX sebesar 124,207,048 Kbps dan OpenIXP sebesar
248,778,308 Kbps. Sementara untuk jenis penyelenggaraan NAP memiliki komposisi
bandwidth IIX sebesar 12,355,376 Kbps dan OpenIXP sebesar 15,158,440 Kbps. Secara total
untuk penyelenggaraan ISP, kapasitas bandwidth nasional adalah sebesar 372,985,356 dan
untuk NAP total kapasitas bandwidth nasional sebesar 27,513,816 Kbps.
44
pembangunan FO sejauh ini untuk wilayah Sulawesi mencapai 1,9% dari total yang sudah
dibangun dan wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai1,38%.
Generic Top-Level Domains (gTLD) merupakan domain yang digunakan oleh macam-macam
organisasi (sebagai contoh, .com untuk organisasi komersial). Di Indonesia, domain g-TLD
yang paling banyak ialah domain .com yang mencapai 85% dari jumlah seluruh domain
gTLD. Pada bulan Januari 2012, domain gTLD berjumlah 210.594 domain. Secara umum,
jumlah domain g-TLD Indonesia terus meningkat setiap bulan hingga mencapai 232.577
domain pada Desember 2012.
45
46
BAB VI
Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
Berdasarkan UU ASN
sistem atau pengembang yang bekerja sama dengan pemesannya. Setelah spesifikasi
kebutuhan ini selesai, lantas dilakukanlah suatu analisis dan deskripsi logika sistem.
Atau, analisis dan deskripsi logika sistem dibuat secara bersama-sama dengan spesifikasi
kebutuhan.
Spesifikasi
Kebutuhan
Analisis
Perancangan
Implementasi
& Pengetesan Unit
Integrasi
Pemeliharaan
berikut. Di samping itu, pengembangan sistem informasi dapat dikategorikan dalam tiga
kelompok besar. Kelompok pertama adalah proyek yang bersifat pembangunan jaringan
infrastruktur teknologi informasi (mulai dari pengadaan dan instalasi komputer sampai
dengan perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan LAN dan WAN).
Analisis
Spesifikasi
Kebutuhan
Perancangan
Implementasi
& Pengujian Uni
Versi 1
Selesai
Versi 2
Selesai
Versi 3
Selesai
Integrasi
pada masa itu sebagian besar proses pengolahan pegawai ternyata masih dilakukan secara
manual, sedangkan sumber daya dan kemampuan organisasi untuk melaksanakan
komputerisasi sesungguhnya sudah memadai. Pada awalnya, penggunaan basis data
dengan komputer masih terbatas pada beberapa aspek mikro administrasi kepegawaian,
belum menjadi bagian integral dari sebuah sistem informasi yang melayani kebutuhan
pengolahan data kepegawaian oleh organisasi. Satuan TUK ditugaskan untuk menyusun,
mengolah, dan memelihara data kepegawaian secara umum yang secara teknis
diharapkan dapat menciptakan format data yang baik untuk kelancaran administrasi
kepegawaian. Hal-hal yang terkait mencakup NIP (Nomor Induk Pegawai), Kartu
Pegawai, Kartu Isteri (Karis) atau Kartu Suami (Karsu) bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil
(PNS).
Kini, dengan kehadiran komputer, efektivitas komputerisasi administrasi
kepegawaian akan tergantung pada upaya standarisasi formulir isian data yang
disesuaikan dengan sistem penyimpanan di dalam perangkat komputer. Perubahan
pengolahan data dan informasi kepegawaian dari sistem manual ke sistem yang
terotomasi sudah tentu memerlukan pemahaman yang mendalam akan sistem
penyimpanan oleh memori eksternal (external memory) maupun memori internal
(internal memory) perangkat komputer. Salah satu kesulitan utama di dalam upaya
efisiensi administrasi kepegawaian di Indonesia adalah beragamnya kemampuan Instansi
dalam menangani proses kepegawaian. Oleh karena itu, standarisasi format data dan
penyeragaman prosedur kepegawaian bagi seluruh instansi pemerintah masih merupakan
masalah besar yang penuh tantangan. Otomasi atau pengolahan data kepegawaian dengan
menggunakan komputer terbukti memang lebih efisien apabila perangkat pendukung
yang lain memang sudah memadai, seperti sumber daya manusia atau stafnya, sistem dan
prosedur serta pengolahan data mentah yang sudah baik.
Apabila sistem pendukung itu memang belum siap, maka komputerisasi mungkin justru
akan menjadi pemborosan sumber daya. Sebaliknya, komputerisasi secara penuh
terkadang juga menemui hambatan karena ketakutan para stafpengolah data akan adanya
rasionalisasi, pergeseran jabatan, dan sebagainya. Tidak jarang penolakan terhadap
komputerisasi memang disengaja karena dengan sistem manual banyak lubang-lubang
yang dapat dimanfaatkan oleh para oknum pegawai untuk mendapatkan penghasilan
ekstra dari kedudukannya (Kumartomo dan Margono, 1998). Oleh karena itu, perlu
50
Pangkat
PNS
mulai
dari
Modul
Pembuatan
Usul,
Permintaan
BAB VII
TEKNOLOGI IT TERKINI
52
53
54
2.
3.
4.
2.
3.
Operasi Internal, ada 5 skill yang harus disiapkan untuk suksesnya operasi internal ini
yaitu :
a. Analitical Skill;
b. MIS;
c. Communication;
d. Technical;
e. IT Management.
4.
Pelayanan dan Transaksi. Transaksi dalam pengertian ini adalah pemberian layanan dan
penerimaan hak atas layanan yang dilakukan secara elektronik. Dalam perspektif e-gov,
layanan dikategorikan menjadi 3 tingkatan :
a. Display, yaitu pemberian informasi statis melalui web atau portal atau sekedar
database sederhana dikantor sehingga tamu dapat melihat apa yang dipajang
b. Interaktif, yaitu layanan informasi dimana user dapat berinteraksi dengan informasi
yang dipajang.
c. Transaksi, melibatkan pihak ketiga misalnya bank dalam hal user harus membayar.
56
#3
Browsing
INTERNET
Mailing List
Blogging
Newsgroup
E-Business
E-Commerce
Green ICT saat ini telah menjadi isu yang cukup hangat di dalam bisnis TIK.
Konsep Green ICT terkait kesinambungan alam dengan produk, layanan dan sistem
manajemen TIK yang ramah lingkungan (ecofriendly). Adanya kepedulian terhadap
lingkungan yang disertai tekanan dari konsumen, legislator serta kenaikan harga bahan bakar
merupakan faktor pendorong penerapan Green ICT. Green ICT merupakan sebuah konsep
upaya mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam lainnya, serta mengurangi emisi
karbon dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Industri TIK gobal menyumbang emisi karbon sekitar 2% dari jumlah total emisi
karbon dunia.21 Emisi karbon tersebut berasal dari penggunaan perangkat TIK seperti PC,
server, telepon kabel dan nirkabel, LAN, serta peralatan TIK lainnya. Penerapan Green ICT
dengan pemakaian perangkat teknologi yang ramah lingkungan membantu mengurangi emisi
karbon dibandingkan pemakaian perangkat TIK biasa. Pengaplikasian konsep Green ICT
diharapkan dapat meningkatkan efi siensi energi untuk mendukung pelestarian lingkungan di
sekitarnya.
57
Penggunaan TIK yang ramah lingkungan dapat diterapkan dalam berbagai proses seperti
manufaktur, pengiriman, instalasi, penggunaan produk TIK daur ulang; pengembangan dan
penyediaan layanan TIK, aplikasi dan konten; penggunaan bahan ramah lingkungan,
pengurangan penggunaan kertas dan pengurangan konsumsi energy.
Perspektif masyarakat tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi telah bergeser
dari Nilai Aset Bersih (NAB) ke Nilai Aset Informasi.28 Dalam konteks keamanan informasi,
informasi diartikan sebagai sebuah asset yang sangat bernilai dan harus dilindungi. Hal ini
dapat bermakna bahwa informasi dalam sebuah perangkat PC atau infrastruktur TIK bahkan
menjadi lebih berharga dari pada infrastruktur TIK tersebut secara fi sik.
Dengan demikian, hilang atau rusaknya sebuah informasi berharga dapat menyebabkan
kerugian besar. Seiring dengan meningkatnya nilai aset informasi, hal ini memicu
kemunculan individu atau kelompok yang berupaya mendapatkan aset informasi tersebut
untuk tujuan tertentu.
Teknologi 4G merupakan teknologi akses nirkabel generasi ke-empat yang akan
menggantikan teknologi akses nirkabel generasi ke-tiga (3G). Teknologi ini menyediakan
layanan video, data dan suara berbasis IP yang memiliki rata-rata pengiriman data lebih tinggi
dari generasi sebelumnya. Teknologi 4G merupakan solusi IP yang komprehensif dimana
suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna dengan kecepatan
pengiriman data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Setiap handset 4G akan langsung
mempunyai nomor IPv6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony
yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Kementerian Kominfo melakukan
optimalisasi spektrum eksisting kepada penyelenggara seluler eksisting berijin dengan tetap
menyusun refarming frekuensi. Saat ini reframing sedang dikaji oleh Ditjen SDPPI, termasuk
pengkajian permohonan trial LTE di pita frekuensi eksisting. Antisipasi Kementerian
Kominfo terhadap kemungkinan akan dikembangkannya layanan 4G adalah hal yang penting
dan strategis, karena cepat atau lambat layanan tersebut akan diterapkan di Indonesia,
sehingga Pemerintah akan memiliki dasar kebijakan yang komprehensif. Teknologi 4G
memberikan layanan transfer data yang sangat cepat, bahkan lebih cepat daripada koneksi
broadband wireless rata-rata saat ini. Saat ini, ada dua macam teknologi yang menjadi poros
dari perkembangan teknologi 4G, yaitu WiMax dan LTE (Long Term Evolution).
58
Kebutuhan terhadap teknologi 4G di Indonesia akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan
karena pelanggan mobile access di Indonesia semakin dinamis. Teknologi 4G memungkinkan
lebih banyak data yang dapat diakses dan lebih mudah untuk melakukan download dan upload
data besar.
59